Anda di halaman 1dari 4

PELAJARAN BAHASA INDONESIA

CATATLAH MATERI BERIKUT DI BUKU TULIS BAHASA INDONESIA!

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

• Terdapat Istilah : terdapat istilah istilah teknis sesuai bidang yang dibahas. Contoh :
dalam teks bertema lingkungan akan kita jumpai kata polusi, habitat, iklim, fauna, flora
dan sebagainya.

• Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang khusus menerangkan kata benda.
Contoh : Ia cantik sekali. (Kata ’cantik’ adalah KS sebab menerangkan KB ’ia’; tetapi
kata ’sekali’ adalah K Ket karena menerangkan KS cantik).

Ciri Adjektiva atau Kata Sifat (KS)


a. Dapat diberi kata keterangan seperti ’agak, sangat, paling, atau sekali’.
Contoh : cantik ^ sangat cantik
b. dapat membentuk konstruksi “se + KS diulang + -nya“
Contoh: cantik ^ secantik-cantiknya.

• Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan cara pemberian
imbuhan baik berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) afiks gabung,
maupun konfiks.
Afiks gabung adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang
melekatnya pada kata bentukan tidak secara bersama-sama. Konfiks
adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya
bersama-sama.

Perhatikan contoh berikut.


kemasyarakatan perdamaian mempelajari

ke-an masyarakat per-an damai me-i pelajar

per- ajar

Imbuhan ke-an pada kata kemasyarakatan merupakan konfiks karena


dibentuk dari kata dasar masyarakat yang mendapat imbuhan ke-an.
(Dalam kenyataan berbahasa Indonesia tidak ditemukan kata kemasyarakat
atau masyarakatan). Begitu juga dengan imbuhan per-an dan me-i pada kata
perdamaian dan mempelajari.

Bandingkan dengan diagram pohon berikut.


memunguti membacakan pembacaan

memungut -i membaca -kan pembaca -an

me- pungut me- baca pe- baca

Imbuhan me-i pada kata memunguti bukan merupakan konfiks,


tetapi afiks gabung sebab dalam kenyataan berbahasa Indonesia ada
kata memungut. Jadi, kata memunguti dibentuk dari bentuk dasar
memungut diberi akhiran –i. Awalan me- dan –i tidak melekat bersama-
sama pada kata dasar pungut. Begitu juga dengan imbuhan me-kan pada
kata membacakan dan pe-an pada kata pembacaan.
Ciri adjektiva sudah dibahas di bagian atas, berikut dibahas tentang
nomina dan verba.
Catatan lain:
1. Kata turunan/ kata bentukan hasil afiksasi (pengimbuhan).
2. Nomina atau kata benda.
Ciri kata benda (KB)
a. Bisa disangkal dengan kata ’bukan’
Contoh: meja ««« bukan meja
pengadilan ««« bukan pengadilan
kemerdekaan ««« bukan kemerdekaan.
b. Bisa membentuk konstruksi “KB + yang + KS“
Contoh: meja ««« meja yang kuat
pengadilan ««« pengadilan yang jujur
kemerdekaan ««« kemerdekaan yang benar.
3. Verba atau kata kerja
Ciri Kata Kerja
a. Bisa disangkal dengan kata ’tidak’
Contoh: tidur ««« tidak tidur
membaca ««« tidak
membaca bertapa ««« tidak
bertapa.
b. Bisa membentuk konstruksi “KK + dengan + KS“
Contoh: tidur ««« tidur dengan nyenyak
membaca ««« membaca dengan teliti
bertapa ««« bertapa dengan tekun

• Verba; Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verba, yaitu kalimat
berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nomina, kalimat
berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang
digunakan dalam teks eksposisi.
Berdasarkan jenis predikatnya, ada dua jenis kalimat yaitu kalimat verba yakni kalimat yang
perdikatnya berwujud KK atau frasa benda, sedangkan kalimat nomina adalah kalimat yang
predikatnya selain kata kerja.
Berikut diuraikan tentang pembagian kalimat verba.
1. Kalimat aktif transitif (ekatransitif) harus mempunyai Objek.
Contoh: Ia membaca buku pelajaran.
S P O
2. Kalimat dwitransitif yaitu kalimat yang membutuhkan kehadiran obJek dan pelengkap.
Contoh: Ibu menjahitkan adik saya baju baru.
S P O Pel
3. Kalimat semitransitif yaitu yang boleh diikuti obyek boleh juga tidak.
Contoh : Adik menulis atau Adik menulis cerita.
S P S P O
4. Kalimat aktif intransitf yaitu kalimat yang tidak menggunakan obyek. Wujudnya bisa:
a. S-P : Adik tidur siang.
b. S-P-Pel (Pel wajib hadir) : Polisi bersenjatkan pistol.
c. S-P-Pel (Pel boleh ada, boleh tidak) : Ayah berdagang atau Ayah berdagang buah-buahan.

5. Kalimat Pasif
Ada dua jenis Predikat kalimat pasif (1) KK berimbuhan ter-, ke-an, atau –di, dan
(2) pasif persona yaitu gabungan kata ganti dan kata kerja.
Contoh : Adik dimarahi ibu.
Buku ini aku pinjam (S= buku ini, P = aku pinjam). P-nya pasif persona.

Kalimat nominal berperdikat selain KK, berarti dapat berwujud KB/FB, KS/FS, Kbil/FBil, atau F.Prep.
Contoh: Ibunya seorang guru (P= FB) Adikku cantik sekali. (P = FS) Kambingku lima ekor. (P =
F.Bil.) Ia di sana. (P= F.Prep.)

Anda mungkin juga menyukai