Anda di halaman 1dari 70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
Persyarikatan Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan Islam, gerakan
Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Bahkan persyarikatan Muhammadiyah merupakan
gerakan tajdid. Oleh karenanya, persyarikatan Muhammadiyah termasuk didalamnya
adalah keberadaan Panti Asuhan sebagai salah satu Amal Usaha yang dikelola, memiliki
kepedulian yang sangat kuat terhadap perubahan sosial yang ada dan peduli terhadap
segala dampak yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut.
Panti Asuhan Muhammadiyah dibangun karena komitmen dan tanggung jawab
atas perkembangan permasalahan sosial yang salah satu diantaranya di manifestasikan
dalam wujud peningkatan populasi anak terlantar, yatim piatu, penduduk miskin dan
fenomena pengemis dan lainnya. Pada awal perkembangannya Panti Asuhan
Muhammadiyah didirikan untuk membantu mengurangi persoalan anak yatim piatu dan
anak terlantar dari keluarga miskin dengan menyediakan bantuan yang dibutuhkan.
Pendekatan pelayanan yang digunakan Panti Asuhan Muhammadiyah cenderung masih
menunjukkan sebagai sebuah pendektan filantrophi karitatif yang sangat kuat.

51
Merespon hal tersebut, Muhammadiyah dengan semangat teologi Al Ma’un
berupaya mewujudkan lembaga pelayanan anak-anak yang kurang beruntung untuk tetap
dapat mengenyam hak-haknya sebagai anak, yang selama ini oleh keluarga mereka bahkan
peran pemerintah masih sangat minim.
Rumah Yatim Muhammadiyah berdiri pada tahun 1934, yang didirikan oleh
Organisasi Muhammadiyah. Usaha tersebut mula-mula diselenggarakan dengan menyewa
rumah di Kauman dekat gereja Protestan, yang pada waktu itu hanya dapat menampung 10
s.d. 20 anak. Oleh karena sesuatu hal, panti asuhan terpaksa berpindah tempat di Jalan
Kasin dan tempat itu pun akhirnya ditinggalkan, mengingat tidak memungkinkan untuk
perkembangan pada masa mendatang. Sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial tanggal 8
Nopember 1955 nomor 10-22-27/2995, pada tahun 1956 berubah nama menjadi Panti
Asuhan Yatim Muhammadiyah Malang. Pada tahun 1993 berubah nama menjadi Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang sampai sekarang.
Usaha Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah kemudian dapat tanah seluas
kurang lebih 5000 m2 dari Bapak Subari (sudah meninggal dunia / Almarhum), terletak di
Jalan Kawi /Bareng Tenes IV-A/637 Malang hingga sampai sekarang.
Adapun tokoh pendirinya antara lain:
1. Bapak Djailani
2. Bapak H. Djauhari
3. Bapak Atmokahar
4. Bapak Rono Sudirdjo
5. Bapak Rono Sastro
6. Bapak Danu Atmodjo. (“Semuanya sudah meninggal dunia ).
52
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Malang sejak berdirinya pada tahun 1934
sampai sekarang (Panti Asuhan Muhammadiyah Malang) telah mengalami 3 ( tiga )
periode, perkembangan antara lain:
1. Periode Zaman Belanda
Pada Zaman Belanda,Rumah Yatim Muhammadiyah Malang hanya dapat
menampung anak +20 s.d. 30 orang, tentang masalah keuangan dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-harinya diperoleh swadaya masyarakat terutama warga Muhammadiyah
sendiri dan para simpatisan lainnya. Sedang dari pemerintah Belanda hanya membantu
tentang kebutuhan-kebutuhan yang bersifat insidentil, dan bantuan itupun cara
penyampaiannya melalui Gubernur Jenderal. Pada tahun 1937 Ratu Wilhelmina pernah
memberikan sumbangan berupa Uang sebesar 250 gulden, apabila uang tersebut dinilai
menurut bahan makanan( beras ) adalah sebanyak +80 Kwintal.
2. Periode Zaman Jepang
Penghuni Rumah Yatim Muhammadiyah Malang adalah seperti halnya pada
Zaman pemerintah Belanda, hanya yang dirasa berat dalam zaman pemerintahan Jepang
tersebut adalah kesulitan dalam hal keuangan. Untuk mengurangi kesulitan tersebut anak-
anak diwajibkan menanam jarak dan kapas, hasilnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan
lain selain kebutuhan pokok. Sebab dari buah jaraknya dapat dibuat minyak, sedangkan
dari kapasnya dapat dibuat benang.
3. Periode Zaman Kemerdekaan
Akibat Jepang kalah perang dengan sekutu dan kemudian meninggalkan antara
lain Indonesia, maka bermunculan beberapa problem sosial kemiskinan dan lain
sebagainya. Untuk mengurangi / mencegah adanya beberapa problem tersebut didirikanlah
53
berbagai macam lembaga / asrama sosial, seperti halnya Panti Asuhan Yatim
Muhammadiyah.Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Malang yang berdiri sebelum zaman
kemerdekaan itu makin lama penghuninya makin bertambah banyak dan diupayakan
perluasan ruangan, dengan maksud bias menampungnya. Akan tetapi tidaklah demikian,
mengingat adanya situasi makin membahayakan yaitu terjadinya aksi Kolonial Belanda
pertama pada tahun 1947, maka anak-anak Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Malang
terpaksa pindah ke Blitar, di Kota itu sampai pada tahun 1951 dan pindah di Madiun,
akhirnya kembali ke Malang dengan penghuni sebanyak 100 anak.
Maka dengan demikian Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Malang jumlah
penghuni menjadi 91 anak terdiri dari 59 anak laki-laki dan 32 orang anak perempuan.
Pada tahun 1995 an berdirilah Panti Asuhan ‘Aisyiyah Malang yang bertempat di MT
Haryono untuk menampung anak asuh perempuan, sejak saat itulah anak asuh perempuan
terpisah dengan anak asuh lakilaki. Mengacu kepada sejarah Panti asuhan Muhammadiyah
yang sudah berumur lebih kurang 83 tahun ini, maka Panti sudah selayaknya menjadi panti
rujukan yaitu Panti yang mampu menjadi teladan dalam berbagai aktivitas, kepengasuhan,
keorganisasian, kepesantrenan, kewirausahaan, budaya lingkungan yang asri dan fasilitas
sarana dan prasarana yang memadai.
Untuk itu kiranya kita harus berpikir keras dalam memenuhi berbagai standar
yang diperlukan guna mengembangkan berbagai potensi Panti asuhan Muhammadiyah
yang ada sehingga harapan kita membangun PAM yang berkualitas menjadi teladan dan
rahmatan bagi terciptanya generasi muda yang handal dapat terwujud dengan baik sesuai
cita-cita pendiri Persyarikatan yang kita cintai bersama.
Periode kepengurusan :
54
1. Periode Ketua Pengurus Tahun 1960-1980
a. Abdul Ghofar
b. Sudjianto Zainur Rahmat (2016)
c. Soeroso
d. Abdul Aziz
e. Ghafar
2. Periode Tahun 1980 s.d. 1985
Susunan Pengurus
Ketua : Azzam Enmala
Wk. Ketua : H. Sudjanto
Sekretaris : Suroso
Bendahara I : A. Halim Bay
Bendahara II : H. Asnan Ghozali
3. Periode Tahun 1985 s.d.1990
Susunan Pengurus
Ketua : H. Achmad Halim Bay
Wk. Ketua : Marsandi Fanani
Sekretaris : Imam Ghazali
Wk. Sekretaris : Yazid Suwadi
Bendahara : Sakat
Anggota : Hamed Bukhari
4. Periode Tahun 1990 s.d. 1995
Susunan Pengurus
55
Ketua : Drs. H. Aboebakar Hasan
Sekretaris : Drs. Adi Purwanto
5. Periode Tahun 1995 s/d 2000
Susuan Kepengurusan
Ketua : Drs. H. Aboebakar Hasan
Sekretaris : Drs. Suwardi
Bendahara: Sakat
Anggota : Drs. H. Basrowi
H. Abdul Hamid
6. Periode 2000 s/d 2005
Susunan kepengurusan sebagai berikut :
Ketua : Drs. Suwardi
Wakil Ketua : Muhadi
Sekretaris : Slamet Winarto, ST
Bendahara : 1. Sakat
2. Edy Santosa, SE
7. Periode 2005-2010
Susunan kepengurusan sebagai berikut :
Penasihat : H. Sakat
Ketua : Drs. Suwardi
Sekretaris : Slamet Winarto, ST
Bendahara: Edy Santosa, SE
Anggota : 1. Drs. Hilmi Irji’
56
2. Ir. Al-Wahyudi
8. Periode tahun 2011 s.d. 2012
Masa transisi kepengurusan diambil alih oleh MPS PCM Klojen, dengan susunan
pengurus:
Ketua : Muhammad Aziz
Sekretaris : Zaenal Abidin, S.Sos
Bendahara : Dra. Ichismaniawati
Bid. Sarana dan Prasarana : Ir. H. Ahmad Wahyudi
Bid. Pendidikan : Edi Santoso, SE
9. Periode 2012 s.d. 2015
Tabel 4.1 : Susunan Pengurus
No Nama Jabatan Alamat
Drs. H. Zainur Rahmat, Jl. Masjid Taqwa RT 09 RW
1 M.Pd Ketua 03 Sumberpasir Pakis
Malang
H. Triyo Supriyatno, Perum Griyashanta Blok P
2 Wakil Ketua
M.Ag, Ph.D No. 568 Malang
Jl. Terong Dalam Kav. E-1
M. Muflihun Yasrif,
3 Sekretaris RT 06 RW 03 Bumiayu,
S.Ag
Kedungkandang Malang
Jl. Baiduri Pandan 37
4 Drs. H. Dasuki, MM Bendahara
Tlogomas Malang

57
Ketua Bidang Pengasuh Jl. Bareng Kartini
5 Fatchur Rochman Jusuf
dan Pembinaan Santri 3A/149AMalang
Ketua Bidang Pendidikan Jl. Simpang Pattimura 5
6 Drs. Fatheh, M.Pd
dan Pesantren Malang
Ketua Bidang
Jl. Raya Sumberpasir Pakis
7 H. Edy Sugiatno Pembangunan dan Sarana
Malang
Prasarana
Ketua Bidang Enterpreneur Jl. Danau Tambingan Blok
8 Dr. H. Arifin
dan Kewirausahaan G6E Sawojajar Malang
Ketua Bidang Logistik dan Jl. Danau Tambingan Blok
9 Zainal Abidin, S.Sos Kerumahtanggaan G6E No. 16 Sawojajar
Malang

Sumber : Profil Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

58
10. Periode 2015 s.d. 2016
Tabel 4.2 : Susunan Pengurus
No Nama Jabatan Alamat
Jl. Masjid Taqwa RT 09
Drs. H. Zainur Rahmat, M.Pd
1 Ketua RW 03
Sumberpasir Pakis Malang
M. Muflihun Yasrif, S.Ag Jl. Terong Dalam Kav. E-1
2 Sekretaris RT 06 RW 03 Bumiayu,
Kedungkandang Malang
Jl. Baiduri Pandan 37
3 Drs. H. Dasuki, MM Bendahara
Tlogomas Malang
Pengembangan
Zaenal Abidin, S.Sos, M.Si Jl. Kwoka F-23 Perum
4 Pendidikan dan
Badut Permai Tidar
Ketrampilan
H. Purnomo Fundraising dan Usaha Jl. Sumpil I/ 30 A
5
Ekonomi Produktif Blimbing Malang
Logistik, Sarana Prasarana
6 H. Edy Sugiatno Jl. Raya Sumberpasir Pakis
dan
Malang
Kerumahtanggaan

Sumber : Profil Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

59
4.1.1.2 Dasar Hukum Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
1. Filosofi QS Al-Ma’un 1-7 (semangat Al Ma’un), QS Ar Ra’du 51.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang diubah
dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
4. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 107/HUK/2009 tentang Akreditasi Lembaga di
bidang Kesejahteraan Sosial.
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 108/HUK/2009 tentang Sertifikasi bagi Pekerja
Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial.
7. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor : 30/HUK/2011 tentang Standar
Nasional Pengasuhan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
8. Tanfidz Rapat Kerja Nasional Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tahun 2011
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pengasuhan Anak
10. Laporan Keuangan menggunakan PSAK 45
4.1.1.3 Visi Dan Misi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
1. Visi
Terwujudnya Panti Asuhan sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang
berbasis pesantren untuk mencetak kader Muhammadiyah yang memiliki imtaq,
menguasai iptek, terampil, mandiri, dan berakhlak mulia.
2. Misi
60
1. Menyelenggarakan Panti Asuhan Muhammadiyah dengan berbasis pesantren
2. Membekali anak asuh dengan IMTAQ, IPTEK, keterampilan agar menjadi anak yang
sholeh dan mandiri
3. Memberikan pelayanan asuhan kepada anak asuh sesuai dengan hak-hak anak dan
sistem keberlanjutan layanan asuhan.
4. Optimalisasi potensi anak asuh sesuai dengan bakat dan minat masing masing.
5. Meningkatkan kemampuan kelembagaan dan pelayanan panti
6. Menjadikan panti sebagai laboratorium kader persyarikatan, agama, bangsa yang
berkualitas
4.1.1.4 Lokasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang terletak di Kelurahan Bareng, Kecamatan
Klojen, Kota Malang. Lebih tepatnya pada Jalan Bareng Tenes 4A No.637, Bareng,
Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65116. Lokasinya kurang terlihat karena tidak berada di
tepi jalan raya oleh karena itu harus masuk disebuah gapura kecil berwarna hijau dan
orange tepat disebrang jalan depan Olimpic Mall Garden (MOG). Panti Asuhan
muhammadiyah malang tidak jauh dengan alun-alun kota Malang. Lokasi Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang berjarak sekitar 3,4 km jika dari pintu masuk sebelah timur alun-
alun kota malang, dengan melalui jalan merdeka timur kemudian ada perempatan belok
kanan jalan merdeka selatan hingga di pertigaan jalan kauman belok kanan dan lurus
sampai terdapat pertigaan lagi belok kiri di jalan kawi sampai terdapat gapura kecil warna
hijau orange bertuliskan Jl. Bareng Tenes 4A depannya Mall Olimpic Garden (MOG)
setelah itu masuk gang sekitar 200 meter dan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang tepat
berada di sebelah kanan.
61
Gambar 4.1 : Lokasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Google Maps

62
4.1.1.5 Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi untuk
membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas demi terlaksanya fungsi
koordinasi dan pengendalian untuk tercapainya tujuan organisasi. Begitupun pada Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang yang mempunyai strutur organisasi. Berikut Struktur
organisasi pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang:
Gambar 4.2

Sumber : Struktur pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

63
Stuktur organisasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang di tahun 2017-2018
berbeda dengan struktur organisasi sebelumnya yang mana di tahun sebelumnya struktur
organisasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang menggunakan struktur kepengurusan dan
di tahun 2017-2018 menggunakan Unsur Pimpinan/ pengurus, yaitu Kepala PAM. Hal ini
merupakan sistem transisi pertama kali atau merupakan sistem percobaan yang dilakukan
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang dibawah pimpinan kepala PAM Bapak Drs. H.
Dasuki, MM dengan suatu pertimbangan yaitu untuk lebih efisiensi, efektif dan ekonomis
dari sebelumnya.

Adapun untuk pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan


kepengurusan adalah sebagai berikut :

A. PCM Klojen (Dewan Pembina)


1. Memberikan masukan, pertimbangan, rekomendasi dan saran kepada Pengurus
Panti Asuhan Muhammadiyah dalam hal-hal yang berkaitan dengan Panti Asuhan
Muhammadiyah.
2. Bersama-sama dengan Pengurus, Tim Pengembang menyusun Rencana Anggara
dan Kegiatan Panti.
3. Bersama-sama dengan Pengurus, Tim Pengembang menyeleksi kebutuhan dan
pengadaan pengasuh, Asatidz, pegawai administrasi, pustakawan, sopir dan
SATPAM PAM.
4. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan dan
perlengkapan Panti Asuhan Muhammadiyah.
64
5. Mengadakan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan Panti Asuhan Muhammadiyah pada umumnya;
6. Memberikan pertimbangan dan arahan terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan
Panti asuhan Muhammadiyah.
7. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan Sosial yang bermutu pada Panti Asuhan
Muhammadiyah.
8. Memberikan pertimbangan dalam pengangkatan, pembahasan pembaharuan
perjanjian kerja.
9. Memberikan pertimbangan dalam hal pemberian sanksi dan penghargaan.
10. Memberikan saran dalam hal pemutusan hubungan kerja.
11. Memberikan saran dalam hal penyelesaian sengeketa kepengurusan, pengasuh,
asatidz dan karyawan.
12. Ikut menentukan besarnya skala gaji.
B. Kepala PAM (Panti Asuhan Muhammadiyah)
1. Membuat uraian tugas (job description) untuk pengasuh, asatidz, pegawai
administrasi, dan karyawan Panti Asuhan muhammadiya.
2. Melakukan tanggung jawab dari seluruh kegiatan Panti Asuhan Muhammadiyah.
3. Mengangkat dan memberhentikan pengasuh, asatidz, pegawai administrasi, dan
karyawan Panti Asuhan muhammadiyah, berdasarkan prosedur dan azas
munyawarah yang berlaku.
4. Menciptakan suasana kondusif, transparan, akuntabel dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan Panti asuhan Muhammadiyah.
65
5. Menyusun program kerja, rencana anggaran dan kegiatan Panti Asuhan
Muhammadiyah sesuai kondisi obyektif dan harapan pengembangan Panti di
masa yang akan dating.
6. Melakukan pengawasan pengelolaan kekayaan, pengendalian administrasi
keuangan, fungsional dan administrasi pelaksanaan kegiatan di Panti Asuhan
Muhammadiyah.
7. Melakukan jejaring dan penjajagan peningkatan kerjasama Panti Asuhan
Muhammadiyah dengan lembaga lintas sektoral, Panti di lingkungan
Muhammadiyah, dan Panti diluar lingkungan Muhammadiyah.
8. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan program kerja Panti dan
mendorong secara terus menerus bagi terlaksananya program Panti Asuhan
Muhammadiyah.
9. Menyusun laporan kegiatan dan keuangan setiap triwulan dan laporan akhir tahun
kepada pimpinan cabang Muhammadiyah Klojen Malang.
C. Wakil Kepala Bidang Asrama & Kepengasuhan
1. Merencanakan pembelajaran, proses pembelajaran yang bermutu, serta membuat
perencanaan evaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskrimintaif atas dasar pertimbangan perbedaan
individu, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan

66
status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran maupun dalam penerapan
pendidikan pada umumnya kepada santri.
4. Mentaati peraturan dan ketentuan hukum dan kode etik asatidz, serta nilai-nilai
agama dan etika dalam melaksanakan pembelajaran, mendidik dan melatih para
santri.
5. Menjaga dan memelihara kultur Panti Pesantren yang disiplin, bersih, indah dan
mengedepankan terciptanya santri yang berakhlakul karimah.
6. Memelihara kondisifitas, kekeluargaan, keharmonisan dan memupuk persatuan
dan kesatuan warga Panti Asuhan Muhammadiyah.
7. Membuat tata tertib kepengasuhan dan jadwal kegiatan harian Panti Asuhan
Muhammadiyah.
D. Tata Usaha
1. Menyusun dan menjabarkan Kalender dan Kegiatan Panti Asuhan
Muhammadiyah.
2. Bersama Ketua menyusun pembagian tugas pengasuh, asatidz, pegawai
administrasi dan karyawan Panti Asuahan Muhammadiyah.
3. Bersama Bidang Pendidikan mengatur penyusunan program pengajaran yang
meliputi Program tahunan, Program semester, Program satuan pelajaran, Persiapan
mengajar, Penjabaran dan penyesuaian kurikulum Panti Pesantren
Muhammadiyah.
4. Mengatur kegiatan administrasi tata persuratan, dokumentasi, inventarisasi,
kearsipan, pengendalian barang masuk dan keluar, pengendalian administrasi

67
personalia, penilaian kinerja, struktur organisasi, dan menciptakan suasana
perkantoran yang kondusif dan akuntabel.
5. Bersama Bidang Pendidikan mengatur pelaksanaaan program penilaian meliputi;
Kriteria pencapaian kompetensi santri, Kriteria santri berprestasi, Laporan
kemajuan santri, Pembagian hadiah, sertifikat prestasi, dan Surat Keterangan tamat
Panti Asuhan Muhammadiyah.
6. Bersama ketua membuat laporan triwulan dan laporan tahunan Panti Asuhan
Muhammadiyah.
7. Mencatat dan merekam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Panti Asuhan
Muhammadiyah.
8. Merencanakan rapat-rapat pengurus, kebutuhan dan perbaikan sarana dan
prasarana Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.
E. Bendahara
1. Bersama Kepala Panti membuat rencana anggaran untuk kegiatan opersional Panti
Asuhan muhammadiyah.
2. Melayani kebutuhan keuangan untuk kegiatan operasional Panti Asuhan
Muhammadiyah.
3. Membukukan dan Membuat laporan keuangan baik laporan keuangan harian,
triwulan dan tahunan, keuangan program maupun laporan keuangan kelembagaan
Panti asuhan muhammadiyah, dan Mengkoordinir pekerjaan keuangan dengan
kasir (kas kecil).
4. Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir
bukti bank, formulir permohonan dan pertanggungjawaban uang muka, formulir
68
perjalanan (Transportasi) kegiatan, formulir pembayaran gaji, dan formulir
keuangan lainnya.
5. Membuat Penggajian untuk pegawai Panti / pengurus yang dikaryakan, tunjangan
kinerja pengurus dan karyawan Panti asuhan Muhammadiyah.
6. Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf Keuangan (Kasir).
7. Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada Pengurus mengenai
perkembangan dan posisi keuangan Panti asuhan muhammadiyah.
8. Memberikan pelatihan dan atau mengikuti pelatihan mengenai pembukuan dan
keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah, jika diperlukan.
F. Madrasah Diniyah
1. Menyusun dan menjabarkan kurikulum Pesantren, silabus, pembagian tugas
pengasuh dan asatidz dan Kalender Pendidikan Pesantren.
2. Mengatur penyusunan program pengajaran yang meliputi Program tahunan,
Program semester, Program satuan pelajaran, Persiapan mengajar, Penjabaran dan
penyesuaian kurikulum.
3. Mengatur pelaksanaaan program penilaian meliputi, Kriteria penilaian, ketuntasan
belajar santri, pencapaian passinggrade, Kriteria santri dinyatakan tamat, Laporan
kemajuan santri, dan Surat Keterangan Tamat di Panti Asuhan Muhammadiyah.
4. Merencanakan jadwal pelajaran bagi pelaksanaan Madrasah Diniyah.
5. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan program Kebersihan, Keindahan,
Kerapian, Keamanan dan Ketentraman dan kekeluargaaan;
6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan kegiatan yang mampu membangkitkan
peningkatan IPTEK, IMTAQ, dan Kreativitas santri.
69
7. Dalam menyusun kurikulum, silabus dan bahan ajar dapat membentuk Tim
Perumus.
G. Sarpras & Usaha Ekonomi Produktif
a. Sarpras (Sarana Prasarana)
1. Menjamin terlaksananya pengembangan pengelolaan sarana dan prasarana.
2. Melasanakan dan membuat labelisasi (kode/ nomorator) seluruh sarana dan
prasarana.
3. Menyelenggarakan administrasi dan tatalaksana kerumah tanggaan dan logistik.
b. Usaha Ekonomi Produktif
1. Menjamin ketersediaan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang
pelaksanaan pengembangan ekonomi kreatif dan produksi.
2. Mengaplikasikan program baru terutama bidang produksi atau jasa yang dapat
menghasilkan sebuah produk unggulan Panti Asuhan Muhammadiyah.
3. Mengelola dan mengupdate usaha-usaha yang sudah ada dan meningkatkan
pengembangan pemasaran produk (marketing).
4. Mengadakan memory of understanding (MOU) dengan dunia usaha dan dunia
industry(DUDI) guna meningkatkan wawasan, pengalaman dan sekaligus
pembelajaran bagi para pengelola dan santri.
5. Memasarkan hasil produksi untuk mengenalkan hasil produksi Panti kepada
masyarakat.
6. Menyelenggarakan dan atau mengikuti pameran-pameran hasil produksi yang
diadakan oleh lembaga-lembaga yang ada.
H. Logistik dan Pembantu Umum
70
1. Mendata dan mencatat Sumbangan yang masuk.
2. Menyiapkan semua Logistik yang dibutuhkan di Panti Asuhan Muhammadiyah.
I. Juru Masak
1. Membelanjakan kebutuhan dapur, beras, lauk pauk dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Memasak sesuai dengan menu yang telah disepakati dengan pengurus.
3. Menyajikan makanan dan minuman kepada para santri dengan penataan yang telah
direncanakan.
4. Mengatur kembali peralatan dapur yang dipakai sesuai dengan penataan yang telah
ditetapkan.
5. Menjaga dan memelihara kebersihan makanan, peralatan dapur dan lain-lain.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa untuk mengetahui akuntabilitas dan
transparansi pengelolaan keuangan itu baik maka diperlukan adanya proses dari mana
perolehan sumber dana dan sumber daya panti serta digunakan untuk apa saja. Kemudian
dalam akuntabilitas perlu dijalankan 3 hal yang secara umum dilaksanakan oleh organisasi
publik yaitu akuntabilitas perencanaan, akuntabilitas pelaksanaan dan akuntabilitas
pertanggungjawaban.
4.2.1 Proses Perolehan Sumber Dana dan Sumber Daya Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang
A. Akuntabilitas Perencanaan
Dalam akuntabilitas perencanaan disini peneliti membahas terkait awal mula
perencanaan yang dilakukan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang melalui 5 dimensi yaitu
71
akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, akuntabilitas kebijakan
dan akuntabilitas finansial.
1. Akuntabilitas Hukum
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang berdiri dibawah naungan lembaga
persyarikatan Muhammadiyah Malang. Dalam hal ini badan hukum panti juga ikut serta
lembaga Muhammadiyah. Selain itu panti asuhan juga menerapkan 10 peraturan yang
dijalankan. Berikut Peraturan panti :
1. Filosofi QS Al-Ma’un 1-7 (semangat Al Ma’un), QS Ar Ra’du 51
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang diubah
dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
4. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 107/HUK/2009 tentang Akreditasi Lembaga di
bidang Kesejahteraan Sosial.
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 108/HUK/2009 tentang Sertifikasi bagi Pekerja
Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial.
7. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor : 30/HUK/2011 tentang Standar
Nasional Pengasuhan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
8. Tanfidz Rapat Kerja Nasional Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tahun 2011
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pengasuhan Anak
10.Laporan Keuangan menggunakan PSAK 45
72
2. Akuntabilitas Proses
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang merupakan Organisasi yayasan yang
dibawah naungan Lembaga Muhammadiyah Malang. Proses perolehan sumber dana pada
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang diawali dari perencanaan tentang kebutuhan dana
untuk setiap anak asuh. perolehan dana juga tak lepas dari peran serta dan dukungan
pemerintah. Setiap tahun Panti Asuhan Muhammadiyah Malang mengajukan proposal
pendanaan kepada pemerintah dinas sosial.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasuki, MM selaku
kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :
“Pendanaan panti itu berasal dari beberapa sumber, setiap tahun kami
mengajukan proposal kepada pemerintah. Namun tidak setiap kami mengajukan proposal
itu langsung didanai. Pemerintah sendiri memberikan dana tidak rutin tiap tahun. Semisal
tahun ini dikasih dana tahun depan tidak. Jadi tidak menentu.” (Jum’at, 4 Januari 2019,
Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.26)

Selain dana dari pemerintah, Panti Asuhan Muhammadiyah Malang juga


mendapatkan dari donatur. Pada donatur ini dibagi menjadi 2, yaitu donatur tetap dan
donatur tidak tetap.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasuki, MM selaku
kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :
“Sumber dana panti ini ada dari donatur tetap, donatur tidak tetap kemudian
ada juga dari sumbangan tak terduga. Donatur tetap ini biasanya yang secara rutin
memberikan bantuan atau sumbangan ke panti setiap bulannya. Untuk donatur tidak tetap
73
ini ya fleksibel, donatur yang boleh dikatakan tergantung situasi dan kondisi atau
icindental. Ya tidak rutin kasih dana bantuan, kadang tiba-tiba ada dermawan yang
mampir ke panti menitipkan uang, kadang juga dari suatu lembaga begitu memberikan
sumbangan juga. Ada juga yang memberikan bantuan dalam bentuk natura seperti
sembako, dll. Kemudian ada juga yang memberikan bantuan berupa cat, jadi bermacam-
macam bantuan atau sumbangan yang diberikan. Kemudian sumbangan tak terduga ini
seperti tiba-tiba rekening bank panti menerima adanya pemasukan transfer melalui bank
jadi tidak terduga seperti itu.” (Jum’at, 4 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang pukul 09.30)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Subaidah selaku Bendahara Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang terkait sumber dana dari donatur.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Ibu Subaidah seaku Bendahara Panti
Asuhan Muhammadiyah malang :
“Panti memperoleh sumber dana itu dari donatur tetap dan tidak tetap. Donatur
tetap ya yang sebulan sekali rutin memberikan sumbangan. Donatur tidak tetap tidak rutin
datangnya dan jumlahnya juga tidak menentu terkadang ada yang menyumbang Rp
50.000,- ada yang Rp 10.000,- ada juga Rp 5.000,-.” ((jum’at, 11 Januari 2019, Kantor
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.27)
Dana yang diperoleh Panti Asuhan Muhammadiyah Malang dari donatur ada
yang berupa tunai dan non tunai atau transfer via bank.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Ibu Subaidah seaku Bendahara Panti
Asuhan Muhammadiyah malang :
74
“Dana yang kami terima itu bukan hanya secara tunai namun ada juga yang
mentransfer via bank karena memang mengingat banyak yang mau nyumbang tapi
kesulitan bagaimana caranya tanpa harus datang kepanti, oleh karena itu kami upayakan
cara untuk transfer via bank juga bisa. Untuk nomor rekening kami ada rekening sendiri
mbak jadi bukan masuk direkening pribadi. Untuk yang memegang rekening panti dan
juga yang merekap itu saya sendiri. 1 bulan direkap kemudian dicatat buku kas masuk,
setelah itu saya buat laporan untuk diserahkan ke kepala panti. Dan yang bisa mengambil
uang hanya pak kepala.” ((jum’at, 11 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang pukul 09.36)

75
Contoh Pencatatan Laporan Setoran/Penarikan Bank

Tabel 4.3 : Laporan Setoran/Penarikan Bank Panti Asuhan Muhammadiyah Malang bulan
januari tahun 2019

LAPORAN SETORAN/PENARIKAN BANK


PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH
Jumlah
Penarikan
No. Rekening Tgl. Transaksi Keterangan Nama Bank Personal Setoran (Rp.) Saldo Di
(Rp.)
Bank (Rp.)
746-3000-936 04 Januari 2017 Nabung ke BTN Syariah BTN Syariah ida 25.000.000 25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
J Jumlah 25.000.000 0 25.000.000
Sumber : Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Dari bukti laporan tersebut menunjukan bahwa panti sudah melakukan


pencatatan secara kronologis sesuai dengan nomor rekening, tanggal transaksi, keterangan
dan bukti setoran/penarikan disertai dengan personal (nama penanggungjawab).

76
Gambar 4.3 : Wawancara dengan Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu donatur Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Malik Saudin selaku donatur Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut :
“Saya tidak tahu mbak proses pemakaian dana dipanti ini karena saya juga baru
mbak untuk berbagi disini, ya mungkin digunakan buat pendidikan anak-anak disini,
makan. Tapi saya kurang tau prosesnya karena saya kan niatnya membantu dan saya
percaya di panti ini, soalnya sampai sekarangpun saya tidak pernah mendengar ada berita
77
yang kurang baik untuk panti ini.” (Jum’at, 4 januari 2019, Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang pukul 09.18)
Gambar 4.4 : Wawancara dengan Donatur Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Kemudian sumber dana yang diperoleh panti juga berasal dari usaha ekonomi
produktif (UEP).
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasuki, MM selaku
kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :
“Dana panti juga ada yang dari usaha ekonomi panti sendiri, ada jahe, lele, air
minum kemasan, transportasi, dll. Usaha ekonomi ini dilakukan karena mengingat
78
kebutuhan anak asuh, seperti air minum ini awalnya kami berfikir air minum ini kami beli
terus akhirnya kami punya inisiatif bagaimana jika PAM membuat air minum sendiri yang
tidak lain untuk kebutuhan anak asuh jadi lebih menghemat juga, gitu mbak.” (Jum’at, 4
Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.34)
Bukan hanya proses perolehan sumber dana saja yang dilakukan panti namun
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang juga melakukan proses terkait sumber daya yang
ada di panti. Proses perolehan sumber daya panti murni dilakukan dengan system
perekrutan, baik seleksi sumber daya karyawan atau pengurus dan juga sumber daya anak
asuh.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasuki, MM selaku
kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :
“Untuk sumber daya panti ini kita rekrut dengan seleksi. Seleksi untuk karyawan
ya seleksi kompetensi, karna memang lingkup kita tidak begitu besar jadi ya untuk
pemberitahuan perekrutan terkait karyawan ini kami tidak cukup luas yang artinya tidak
kowar-kowar tidak dilakukan dengan cara yang besar, ya paling lewat pemberitahuan
media sosial itupun tidak luas karna memang yang dibutuhkan panti juga tidak banyak.
Kemudian sumber daya anak asuh juga begitu, baik kita proaktif dalam arti kita
keberbagai daerah kemudian ada juga yang memang datang langsung dan itu kita survei.
Jadi mereka mengisi form dulu kemudian kalau memang ada keinginan baru kita seleksi
layak atau tidaknya karna harus jelas asal usulnya ini anak siapa kemudian rumahnya
dimana begitu.”(Jum’at, 4 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
pukul 09.41)

79
Gambar 4.5 : Wawancara dengan Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

3. Akuntabilitas Program
Program panti di awali dengan pembentukan awal struktur organisasi, kemudian
dilanjutkan dengan adanya perencanaan pembangunan secara bertahap untuk mencapai visi
misi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.
4. Akuntabilitas Kebijakan
System kebijakan yang digunakan panti untuk anak asuh yaitu dengan melakukan
tahap seleksi, sama halnya dengan karyawan yaitu dengan tahap rekrutmen dilanjut dengan
seleksi. Kemudian untuk penempatan jabatan ditentukan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki karyawan dan dilakukan pembuatan SK oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Klojen.

80
5. Akuntabilitas Financial
Modal awal yang digunakan dalam pembangunan panti sendiri berasal dari
pemerintah Dinas Sosial, sumbangan para donatur dan juga usaha ekonomi. Donatur tetap
adalah donatur yang memberikan bantuan secara rutin perbulan, donatur tidak tetap adalah
donatur yang memberikan bantuan dana secara incidental, tidak tentu, dalam waktu yang
tidak ditentukan. Dana yang sudah diperoleh dari pemerintah maupun donatur selanjutnya
dilakukan perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan anak asuh. Termasuk di dalamnya
untuk menyisihkan dana untuk kegiatan-kegiatan rutin panti asuhan seperti kegiatan
rekreasi, outbond.
Dalam pengelolaanya sendiri modal awal tersebut dipergunakan untuk
membangun bangunan yang ada di panti berupa kantor, asrama, masjid, secara bertahap.
Dan sisa modal awal sendiri digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak asuh dan juga
kebutuhan operasional panti.
4.2.2 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Dana yang diperoleh dikelola dengan sebaik mungkin oleh pengurus Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang. Dana tersebut digunakan untuk seluruh kebutuhan anak asuh
dalam panti. Pengurus melakukan perencanaan penggunaan dana untuk kebutuhan-
kebutuhan anak asuh. Adapun perencanaan penggunaan dana tersebut antara lain digunakan
untuk melakukan pembelian sembako dan kebutuhan makan, biaya pendidikan dan juga
biaya kesehatan untuk anak asuh.

81
1. Pemasukan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
Pemasukan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang dilakukan apabila
terdapat adanya sumbangan dari para penyumbang dana atau donatur seperti donatur tetap
dan donatur tidak tetap yang nantinya akan langsung dicatat oleh bendahara di buku kas
masuk (BKM). Proses pencatatan pemasukan dilakukan setiap hari jika ada pemasukan.
Dengan prosedur yaitu adanya transaksi, dibuatkan bukti transaksi berupa kwitansi yang
bernomor urut, diarsip sesuai nomor urut, kemudian dicatat oleh bendahara di Buku Kas
Masuk (BKM).
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasuki, MM selaku kepala
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :
“Setiap dana yang masuk itu biasanya akan langsung dicatat oleh bendahara dan
digunakan untuk membayar berbagai kebutuhan. Kalau uang dari donatur tetap kan jumlah
donaturnya tetap tetapi jumlah uang yang disumbangkan tidak tentu karena memang kita
tidak memberikan patokan dalam jumlah yang tetap. Misalnya katakana saja bapak X
seorang donatur tetap kita, beliau memberi dana sumbangan untuk bulan Januari Rp.
500.000, untuk bulan depannya beliau belum tentu memberikan sejumlah itu. Bisa lebih
banyak maupun lebih sedikit, fleksibel saja tergantung kondisi keuangan para donatur. Jadi
yang kita kelola setiap bulannya ya tidak sama jumlahnya. Kami ada buku kas masuk dan
buku kas keluar mbak dan itu dipegang sama bendahara. Jadi kalau ada pemasukan ya
dicatat di buku kas keluar dan kalau ada pengeluaran baik itu kebutuhan panti ataupun
anak asuh ya di buku kas keluar.“ (sabtu, 5 Januari 2019, Ruang Kepala Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang pukul 09.37)

82
Gambar 4.6 : Wawancara dengan Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Sama halnya dengan wawancara dari bapak Drs. H. Dasuki, MM terkait


pengelolaan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang, peneliti juga melakukan
wawancara dengan salah satu pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Malang yaitu Ibu
Subaidah selaku bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Subaidah selaku Bendahara Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut :
”Pengelolaan keuangan panti ini saya catat setiap ada pemasukan dari para
donatur dan saya catat di buku kas masuk (BKM) kemudian saya juga mencatat setiap ada
83
pengeluaran baik untuk kebutuhan panti dan kebutuhan anak asuh di buku kas keluar
(BKK). Jadi saya melakukan pencacatan ini rutin setiap harinya mbak.” (Sabtu, 5 Januari
2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.26)

84
Contoh pencatatan pemasukan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Tabel 4.4 : Laporan Keuangan Pemasukan Harian

LAPORAN PEMASUKAN
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
TANGGAL 1 JANUARI 2016
Total /
Tgl Nama donatur Ket BKM Nominal Saldo
hari
1/1/ 2016 H. muhadi sodaqoh 362 Rp.100.000 Rp. 100.000
1/1/ 2016 Ach. bashori sodaqoh 363 RP. 300.000 Rp. 400.000
1/1/ 2016 M. budi prayogo infaq 364 Rp. 500.000 Rp. 900.000
1/1/ 2016 Kel. H. sukandar Zakat mal 366 RP. 1.000.000 Rp. 1.900.000
1/1/ 2016 Ira suryaning tyas infaq 367 Rp. 230.000 Rp. 2.130.000
1/1/ 2016 Vitiarti infaq 368 Rp. 500.000 Rp. 2.630.000
1/1/ 2016 Gunang sodaqoh 369 RP. 100.000 Rp.2.730.000
1/1/ 2016 Noverita W donasi 370 Rp. 100.000 Rp. 2.830.00
1/1/ 2016 Tetra Photo Sodaqoh 371 Rp. 650.000 Rp. 3.480.000
1/1/ 2016 ibu yulis Sodaqoh 372 Rp. 1.000.000 Rp. 4.480.000
1/1/ 2016 Galih 7sekalian Nazar 373 Rp. 100.000 Rp. 4.580.000
1/1/ 2016 Total pemasukan Rp. 4.580.000

Sumber : Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

85
Dari Bukti Laporan tersebut menunjukan bahwa panti sudah melakukan pencatatan
secara kronologis sesuai dengan nama donatur, keterangan, dan bukti sudah bernomor urut.
Bukti diarsip sesuai nomor urutnya.
2. Pengeluaran keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
Pengeluaran keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan panti dan para santri. Pengeluaran keuangan Panti dan para santri tidak ada
perbedaan karena semua kebutuhan panti dicatat oleh bendara di buku kas keluar (BKK).
Sama halnya dengan proses pencatatan pemasukan untuk proses pencatatan pengeluaran juga
dilakukan setiap hari jika terdapat pengeluaran. Dengan prosedur yaitu adanya transaksi
pengeluaran, dibuatkan bukti transaksi, diarsip, kemudian dicatat oleh bendahara di Buku Kas
Keluar (BKK).
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Subaidah selaku Bendahara Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut :
“Untuk system pengeluaran ini yang bisa ambil ya kepala dan bendahara. Apabila
pengurus butuh dana juga bisa, biasanya bilang ke saya kemudian saya melakukan
pencatatan. Kami juga ada sistem pengambilan dana mbak, semisal jika pengurus lain
meminta uang diatas Rp. 1.000.000,- harus di acc atau disetujui oleh kepala panti terlebih
dahulu baru saya cairkan, jika dibawah Rp. 1.000.000,- maka bisa langsung minta ke saya
dan biasanya untuk bukti digunakan apa saja uangnya tentunya disertai bukti nota setiap
pembelanjaan uang. Pengambilan uang biasanya digunakan untuk kebutuhan panti.” (Sabtu,
5 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.29)

86
Gambar 4.7 : Wawancara dengan Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

87
Contoh Pengeluaran Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
Tabel 4.5 : Laporan Keuangan Pengeluaran Harian
LAPORAN PENGELUARAN
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
TANGGAL 2 JANUARI 2016

Sumber : Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

88
Dari Bukti Laporan tersebut menunjukan bahwa panti sudah melakukan pencatatan
secara kronologis sesuai dengan nama yang melakukan transaksi, rincian, dan bukti sudah
bernomor urut. Bukti diarsip sesuai nomor urutnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dana yang diperoleh
dikelola dengan sebaik mungkin oleh pengurus panti asuhan, karena merupakan amanah
yang dibebankan kepada mereka. Sebagai pengemban amanah maka pertanggungjawaban
tidak hanya kepada pihak pemerintah, maupun donatur saja akan tetapi jauh lebih penting
dari semua itu yaitu kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Prinsip akuntabilitas sangat penting dalam pengelolaan keuangan di panti.


Akuntabilitas dibutuhkan untuk menjadikan laporan pengelolaan keuangan panti menjadi
berkualitas dan dapat dipercaya. Penerapan prinsip akuntabilitas di dalam penelitian ini
berarti pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana panti kepada para penyumbang dana
atau donatur. Sumber dana yang didapatkan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Malang dari
donatur dan usaha ekonomi, sumber dana tersebut digunakan oleh pihak panti dalam
melaksanakan program/kegiatan dan kebutuhan operasional panti sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
B. Akuntabilitas Pelaksanaan
Dalam pelaksanannya, Panti Asuhan Muhammadiyah Malang telah menggunakan
pencatatan pengelolaan dana dengan menggunakan laporan sederhana yaitu laporan

89
keuangan pemasukan dan pengeluaran serta menggunakan laporan keuangan PSAK No. 45
yaitu Arus Kas. Sistem pencatatan laporan keuangan menggunakan PSAK No. 45 baru
dijalankan selama 5 tahun sejak 2012, dimulai saat Ibu Subaidah menjabat sebagai kasir
panti sampai sistem kepengurusan dirubah dan beralih menjadi bendahara panti, dalam hal
ini dikarenakan sumberdaya manusia pada saat itu yang belum mengetahui sistem
penyusunan akuntansi sesuai standar yang berlaku, sehingga peneliti menyusun Laporan
Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang sebagai berikut :

90
Tabel 4.6 : Laporan Keuangan oleh peneliti
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
LAPORAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
TAHUN 2016
Saldo Awal Rp 36.433.700 Pengeluaran
Penerimaan BBM Rp 2.628.000
Shodaqah Rp 698.748.400 LPG Rp 12.119.000
Infaq Rp 27.475.000 Transportasi Rp 11.090.000
Zakat Maal Rp 325.020.000 Material bangunan Rp 58.619.000
Kotak Amal Rp 70.543.600 PLN Rp 19.662.600
masjid Rp 16.170.000 Telkom + speedy Rp 7.295.000
Yamaha lewat BCA Rp 42.000.000 PDAM Rp 162.900
Penjualan + usaha Rp 92.010.000 Peralatan/inventaris Rp 144.853.900
Dharmais Rp 36.800.000 Kewirausahaan Rp 18.784.600
Donasi Rp 55.450.000 Kesehatan Rp 2.845.900
Lain-lain Rp 47.510.000 Dapur Rp 62.877.000
Qurban Rp 27.421.000 ATK Rp 29.529.900
hasil kewirausahaan Rp 13.150.000 Perbaikan/pembangunan panti Rp 229.930.100
Fitrah + fidyah Rp 11.710.000 Gaji / Piket Rp 121.159.000
Penarikan bank Rp 1.205.600.000 Pendidikan Rp 200.083.500
sewa hino Rp 38.182.500 Tabloit Rp 3.855.000
Keg. Masjid Rp 341.027.500
Penerimaan rutin Rp 1.272.134.400 Nabung BRI Rp 42.000.000
Penerimaan masjid Rp 86.713.600 Nabung Muamalat Rp -
Penerimaan usaha Rp 143.342.500 Nabung Mandiri Syariah Rp 280.430.000
Penarikan bank Rp 1.205.600.000 Nabung BNI Rp 12.750.000
Total penerimaan Rp 2.707.790.500 Nabung Btn Syariah Rp 60.000.000
Tukang Rp 26.715.000
sandang Rp 50.659.300
kegiatan Rp 154.864.300
logistik Rp 20.128.700
Pajak Rp 251.000
perawatan hino Rp 11.504.400
pengelolaan Rp 19.200.000
keperluaan qurban Rp 37.495.000
Guest House Rp 630.600.000
Rp - Rp 207.000
Lain-lain Rp 53.646.300
Jumlah Pengeluaran Rp 2.271.793.900
tabungan bank Rp 395.180.000
Saldo Akhir Rp 77.250.300

JUMLAH Rp 279.262.000 JUMLAH Rp 279.262.000

Sumber : Data diolah

91
Tabel 4.7 : Laporan Keuangan oleh peneliti
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
LAPORAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
TAHUN 2017

Saldo Awal Rp 77.250.300 Pengeluaran


Penerimaan BBM Rp 3.098.000
Shodaqah Rp 769.025.900 LPG Rp 12.198.000
Infaq Rp 23.025.000 Madin + Ekstra Rp 8.182.800
Zakat Maal Rp 260.289.000 Material bangunan Rp 150.610.500
Kotak Amal Rp 77.344.800 PLN Rp 20.980.500
masjid Rp 6.000.000 Telp + speedy Rp 9.328.400
Yamaha lewat BCA Rp 42.400.000 PDAM Rp 203.000
natura Rp 63.603.500 Peralatan/inventaris Rp 150.620.600
Dharmais Rp 40.750.000 Kewirausahaan Rp 23.367.400
Donasi Rp 51.417.000 Kesehatan Rp 2.611.000
Lain-lain Rp 187.799.000 Dapur Rp 65.909.500
Qurban Rp 25.200.000 ATK Rp 26.576.300
hasil kewirausahaan Rp 23.526.000 perbaikan Rp 43.117.900
Fitrah + fidyah Rp 10.790.000 Gaji / Piket Rp 168.845.000
Penjualan air Rp 10.868.500 Pendidikan Rp 216.551.400
Sewa gedung Rp 4.050.000 Tabloit/koran Rp 3.399.000
Penarikan bank Rp 421.000.000 Keg. Masjid Rp 56.834.500
sewa hino Rp 35.700.000 Nabung BRI Rp 18.151.000
Penerimaan rutin Rp 1.410.695.900 Nabung Muamalat Rp 1.600.000
Penarikan bank Rp 421.000.000 Nabung Mandiri Syariah Rp 206.700.000
Penerimaan masjid Rp 83.344.800 Nabung BNI/BCA Rp 31.682.000
Penerimaan usaha Rp 137.748.000 Nabung Btn Syariah Rp 147.101.000
Total penerimaan Rp 2.052.788.700 Tukang Rp 75.618.000
sandang Rp 46.255.000
kegiatan Rp 131.913.800
logistik Rp 36.514.700
Pajak Rp -
perawatan hino Rp 17.874.000
pengelolaan Rp 19.900.000
keperluaan qurban Rp 24.631.500
Guest House Rp 256.390.800
depo Rp 29.649.900
kendaraan Rp 28.006.000
Lain-lain Rp 26.746.000
Jumlah Pengeluaran Rp 1.655.933.500
tabungan bank Rp 405.234.000
Saldo Akhir Rp 68.871.500

JUMLAH Rp 2.130.039.000 JUMLAH Rp 2.130.039.000

Sumber : Data diolah


92
Tabel 4.8 : Laporan Keuangan oleh Peneliti
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN 2016
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan sumbangan rutin Rp 1.647.624.400
Penerimaan masjid Rp 86.713.600
Penerimaan dari usaha Rp 143.342.500
Penerimaan ZIS dan lain-lain Rp 830.110.000
Pembayaran untuk operasional panti asuhan Rp 943.724.600
Beban perawatan usaha Rp 11.504.400
Jumlah kas bersih dari aktivitas operasi Rp 1.752.561.500

AKTIVITAS INVESTASI
Investasi jangka panjang Rp 630.600.000
Investasi jangka pendek Rp 395.180.000
Pembelian peralatan Rp 144.853.900
Jumlah kas bersih aktivitas Investasi Rp 1.170.633.900

AKTIVITAS PENDANAAN
Pendanaan pendidikan Rp 200.083.500
Pendanaan pembangunan masjid Rp 341.027.500
Jumlah kas bersih aktivitas pendanaan Rp 541.111.000

Kenaikan netto dalam kas dan setara kas Rp 40.816.600


Kas dan setara kas pada awal Desember 2016 Rp 36.433.700
Kas dan setara kas pada Akhir Desember 2016 Rp 77.250.300
Sumber : Data diolah
93
Tabel 4.9 : Laporan Keuangan oleh Peneliti
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN 2017
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan
Shodaqah
sumbangan
& Infaqrutin : 843.467.900
Zakat Maal 260.289.000
Yamaha 42.400.000
Dharmais 40.750.000
Lain-lain 223.789.000 1.410.695.900
Pembiayaan operasional 1.093.190.300
Jumlah kas bersih dari aktivitas operasi 317.505.600

AKTIVITAS WIRAUSAHA / UEP


Hino : Penerimaan 35.700.000
Pembiayaan 17.874.000 17.826.000
Produksi
Penerimaan
dan perikanan: 23.526.000
Pembiayaan 23.367.400 158.600
Depo : Penerimaan 10.868.500
Pembiayaan 29.649.900 (18.781.400)
Sewa Gedung
Penerimaan 4.050.000
Natura Penerimaan 63.603.500
Jumlah kas bersih aktivitas Wirausaha / UEP 66.856.700

AKTIVITAS MUTASI BANK


Setoran 405.234.000
Penarikan 421.000.000
Jumlah kas bersih aktivitas Mutasi Bank 15.766.000

AKTIVITAS INVESTASI
Gedung 256.390.800
Mesin - Peralatan 150.620.600
Kendaraan 28.006.000
Jumlah kas bersih aktivitas Investasi 435.017.400

AKTIVITAS MASJID
Penerimaan 83.344.800
Pembiayaan 56.834.500
Jumlah kas bersih aktivitas masjid 26.510.300

Kenaikan netto dalam kas dan setara kas (8.378.800)


Kas dan setara kas pada awal Januari 2017 77.250.300
Kas dan setara kas pada Akhir Desember 2017 68.871.500

Sumber : Data diolah

94
C. Akuntabilitas Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh pengurus
kepada para penyumbang dana merupakan bentuk dari akuntabilitas vertikal dan
akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal merupakan bentuk pertanggungjawaban
kepada otoritas yang lebih tinggi seperti Pemerintah dan juga PCM Klojen. Akuntabilitas
horizontal merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada pihak lain yang kedudukannya
sama, namun memiliki hak untuk mengetahui hasil pengelolaan keuangan tersebut.
Akuntabilitas horizontal pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang diimplementasikan
dengan cara membuat laporan penerimaan, rincian-rincian pengeluaran dana yang telah
terpakai, dan saldo akhirnya setiap bulan serta laporan keuangan menggunakan PSAK 45.
Pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan panti dilaporkan kepada kepala panti setiap
bulan. Hal ini dengan jelas disampaikan oleh bendahara Panti Asuhan Muhyammadiyah
Malang yaitu Ibu Subaidah (Sabtu, 5 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang pukul 09.42):

“Laporan penerimaan dan pengeluaran itu biasanya dibuat setiap satu bulan
sekali. Karena ini sebagai bentuk tanggungjawab kami dalam mengelola dana. Kami diberi
amanah ya harus tanggung jawab, berat nanti di hadapan Allah Subhanahu wata’ala selain
itu juga supaya tidak menumpuk pekerjaan banyak. Semua lengkap disertai nota maupun
kwitansi. Selain itu kita juga bertanggung jawab kepada semua donatur yang telah
menyumbang hanya saja memang kami tidak memberikan laporan keuangan pada donatur
tidak tetap karena kan tidak banyak yang tahu atau bisa membaca laporan keuangan, dan
karena mayoritas donatur juga tidak pernah menanyakan terkait laporan keuangannya tapi
95
tetap kita sertakan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban hanya saja
ditempel dimeja berbentuk lembaran kertas itupun rutin diganti setiap sebulan sekali.
Semisal donatur minta ya kami pasti kasih. Saya juga rutin melaporkan untuk
pertanggungjawaban ke bapak Dasuki rutin setiap bulan.”

Selain melaporkan ke kepala panti. Pihak panti juga secara rutin melaporkan ke
donatur tetap dan juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Malang Klojen dengan laporan
keuangan selama 3 bulan. Seperti yang dikatakan Ibu Subaidah selaku bendahara panti.
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Ibu Subaidah selaku bendahara Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang (Sabtu, 5 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang pukul 09.58) :

“Untuk donatur tetap kami rutin memberikan laporan keuangan setiap 3 bulan
sekali dengan laporan keuangan yang kita buat setiap sebulan sekali dan biasanya kami
kirim lewat e-mail sebelum tanggal 10. Kalau untuk persyarikatan kita juga
mempertanggungjawabkan pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen setiap 3
bulan sekali. Kalau untuk pertanggung jawaban yang kami berikan ke pihak Dinsos ini
memang kami selalu melaporkan setiap diberikan sumbangan dana terkait digunakan untu
beli apa saja, laporan keuangannya sendiri sesuai yang diminta Dinsos jadi sudah ada dan
harus seperti yang diminta Dinsos”

96
Gambar 4.8 : Wawancara dengan Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang

Sumber : Peneliti

Selain itu, dalam pertanggungjawabannya pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah


Malang juga memperlihatkan kepada masyarakat hasil dari suatu kegiatan yang
dilaksanakan yang dalam hal ini berupa bentuk fisik, berikut adalah salah satu bentuk fisik
kegiatan yang dilakukan oleh pengurus dalam pertanggungjawabannya :
97
Gambar 4.9 : Foto kegiatan dalam rangka Idul Adha penyembelihan hewan qurban
di Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Dokumentasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Gambar 4.10 : Foto kegiatan dalam rangka ke CFD sekaligus ajang promosi di
Jalan Ijen

Sumber : Dokumentasi kegiatan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang


98
Gambar 4.11 : Renovasi Masjid Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Gambar 4.12 : Pembuatan 2 Gazebo Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

99
Gambar 4.13 : Renovasi gedung asrama Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Gambar 4.14 : Renovasi gedung Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

100
Gambar 4.15 : Renovasi Tempat Parkir Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban dan


menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pemimpin suatu organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban, meliputi keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi instansi yang
bersangkutan (Siahaan, 2012).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dalam menjaga akuntabilitasnya, lembaga


Panti Asuhan Muhammadiyah Malang melaksanakan 3 tahapan pelaksanaan yaitu
perencaanaan, pelaksanaan yang dilakukan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan
baik kepada pemerintah, donatur, maupun pihak lain yang memerlukannya. Pihak pengelola
panti juga berusaha dengan maksimal untuk dapat menyajikan laporan pengelolaan dana

101
secara terperinci sesuai kondisi riil dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan untuk para pemerintah dan donatur, pihak
panti juga mempertanggungjawabkan dengan kegiatan yang dilaksanakan yang dengan
berupa bentuk fisik.

Namun jika dilihat dari kesesuaian akuntabilitas Laporan Keuangan PSAK No. 45,
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang belum dikatakan Akuntabel dikarenakan untuk
laporan keuangan yang digunakan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang belum sesuai
dengan PSAK No. 45, meskipun pihak panti sudah membuat satu laporan keuangan
menggunakan PSAK No. 45 yaitu Laporan Arus Kas namun masih perlu disesuaikan karena
Laporan keuangan yang paling sesuai bagi yayasan atau panti asuhan adalah laporan
keuangan yang berdasarkan PSAK No.45 tentang entitas nirlaba, laporan keuangan tersebut
harus menyajikan laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan yayasan dan dapat di
gunakan dalam mengambil keputusan.

Untuk laporan posisi keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang belum ada
atau belum menyajikan. Sedangkan panti merupakan salah satu dari organisasi nirlaba
dimana seharusnya untuk laporan keuangan disajikan menurut PSAK No. 45. Sehingga
peneliti memberikan rekomendasi terkait laporan keuangan menurut PSAK No. 45 pada
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.

102
Berikut rekomendasi yang diberikan peneliti dalam penyajian laporan keuangan
menurut PSAK No.45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :

Tabel 4.10 : Laporan posisi keuangan menurut PSAK No.45

YAYASAN PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MALANG


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2017

Aset :
Kas dan Setara Kas Rp. XXX
Jumlah Aset Rp. XXX
Kewajiban dan Aset Bersih
Kewajiban -
Aset Bersih Tidak Terikat Rp. XXX
Aset Bersih Terikat Temporer Rp. XXX
Jumlah Kewajiban dan Aset Rp. XXX
Sumber : PSAK No.45, data diolah

a. Aset

Kas dan setara kas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan merupakan total
atau jumlah dari aset bersih pada akhir tahun. Aset untuk Panti Asuhan Muhammadiyah

103
Malang hanya terdiri dari kas dan setara kas, karena Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
tidak memiliki piutang dan persediaan, sedangkan aset tetap dan perlengkapan dari Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang laporannya hanya berupa jumlah unit barang yang disusun
dalam daftar donatur atau inventaris sehingga tidak diketahui berapa nilai buku dari aset
tetap dan perlengkapan. Dalam laporan posisi keuangan disajikan nilai dari investasi.

b. Kewajiban dan Aset Bersih

Panti Asuhan Muhammadiyah Malang tidak memiliki saldo kewajiban pada akhir
tahun karena sudah melunasi kewajibannya sebelum 31 Desember 2016. Aset bersih Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang terdiri dari aset bersih tidak terikat dan aset bersih terikat
kontemporer. Nilai aset bersih terikat kontemporer dalam laporan posisi keuangan adalah
saldo bersih yang merupakan hasil dari perhitungan sumbangan terikat dikurangi dengan
penggunaan untuk biaya-biaya sesuia untuk pembatasan dalam suatu periode pelaporan,
perhitungannya disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Sedangkan untuk nilai
aset bersih tidak terikat yang disajikan dalam laporan posisi keuangan merupakan aset bersih
pada awal tahun 2016 dengan menghitung semua pendapatan dan dikurangi seluruh beban
tahun sebelumnya.

Untuk laporan aktivitas Panti Asuhan Muhammadiyah Malang juga belum ada
atau belum menyajikan. Sehingga peneliti memberikan rekomendasi terkait laporan
keuangan menurut PSAK No. 45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.

104
Berikut rekomendasi yang diberikan peneliti dalam penyajian laporan keuangan
menurut PSAK No.45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :

Tabel 4.11 : Laporan Aktivitas menurut PSAK No.45

Sumber : PSAK No.45, data diolah

105
a. Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat

Dalam laporan aktivitas Panti Asuhan Muhammadiyah Malang menyajikan


pendapatan dan penghasilan tidak terikat yang terdiri dari sumbangan dan juga penghasilan
dari investasi.

b. Aset Bersih yang Dibebaskan daei Pembatasan

Pemenuhan program pembatasan yang termasuk dalam aset bersih yang


dibebaskan dari pembatasan yang merupakan total aset yang dikeluarkan untuk program
pembatasan, nilai ini juga secara langsung merupakan jumlah aset yang pembatasannya telah
berakhir karena telah digunakan untuk pemenuhan program yang telah dibatasi. Perhitungan
dapat dilihat dalam Catatan Atas laporan Keuangan.

c. Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan Lain

Jumlah pendapatan diperoleh dari total pendapatan yang dijumlahkan dengan total
aset bersih yang berakhir pembatasannya. Jumlah pendapatan pada laporan aktivitas Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang diperoleh dari total pendapatan dan penghasilan tidak
terikat ditambah dengan total aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan. Perhitungan aset
bersih yang dibebaskan dari pembatasan dapat dilihat pada Catatan Atas Laporan Keuangan
bagian Catatan C.

106
d. Beban dan Pengeluaran

Yang termasuk dalam beban dan pengeluaran merupakan semua penggunaan dana
yang digunakan untuk membiayai setiap kegiatan dan pengalokasian dana dan untuk biaya
lain-lain.

Untuk laporan arus kas Panti Asuhan Muhammadiyah Malang sudah menyajikan
namun belum sesuai dengan PSAK No. 45, karena aktivitas operasi dari donatur harusnya
masuk dipendanaan yaitu donatur tetap dan tidak tetap, sehingga terdapat kesalahan pos atau
kesalahan pengklasifikasian. Jadi untuk laporan arus kas yang disajikan oleh panti asuhan
menurut PSAK No. 45 belum sesuai dengan PSAK No. 45. Sehingga peneliti memberikan
rekomendasi terkait laporan keuangan menurut PSAK No. 45 pada Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang.

Berikut rekomendasi yang diberikan peneliti dalam penyajian laporan keuangan


menurut PSAK No.45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :

107
Tabel 4.12 : Laporan Arus Kas menurut PSAK No.45

Sumber : PSAK No.45, data diolah


108
a. Arus kas dari Aktivitas Operasi

Akun-akun yang disajikan dalam penambahan dan pengurangan arus kas yag
terjadi pada perkiraan yang terikat dengan kegiatan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
seperti kas dari penyumbang, perbaikan masjid termasuk dalam aktivitas operasi.

b. Aliran Kas dari Aktivitas Investasi

Aliran kas dari aktivitas investasi yaitu total penerimaan dan pengeluaran uang kas
yang terkait dengan investasi Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Aliran kas pada aktivitas pendanaan merupakan perkiraan penerimaan kas yang
diperoleh dari kontribusi donatur panti dan terdapat pengeluaran kas seperti pelunasan
kewajiban dan aktivitas pendanaan lainnya.

Untuk catatan atas laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang juga
belum ada atau belum menyajikan. Sehingga peneliti memberikan rekomendasi terkait
laporan keuangan menurut PSAK No. 45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.

Berikut rekomendasi yang diberikan peneliti dalam penyajian laporan keuangan


menurut PSAK No.45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Malang :

109
Tabel 4.13 : Catatan Atas Laporan Keuangan menurut PSAK No.45

Sumber : PSAK No.45, data diolah

110
Catatan atas laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang terdiri dari :

1. Catatan A

2. Catatan B

3. Catatan C

Dalam laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang, catatan atas


laporan keuangan Panti Asuhan merupakan kebijakan pengurus panti, catatan aset bersih
terikat temporer dan catatan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sangat diperlukan
untuk memperjelas informasi yang ada pada laporan keuangan sebekumnya.

4.2.3 Transparansi Pengelolaan Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Transparansi tidak hanya menyangkut keaslian penyusunan laporan-laporan,


melainkan juga bahwa laporan-laporan tersebut harus diberikan secara jelas dan jujur kepada
semua pihak yang terkait untuk diketahui. Penerapan transparansi di lembaga Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang dilaksanakan dengan diadakannya rapat setiap satu bulan sekali
secara rutin yang membahas mengenai pengelolaan keuangan di panti dan juga mengenai
kegiatan maupun evaluasi sistem pengajaran serta perilaku anak yang terdapat di panti
asuhan. Hal ini bertujuan agar seluruh pengurus panti mengetahui keadaan keuangan yang
ada di panti, mengetahui sistem pengajaran dalam panti layak atau tidak apabila untuk
kedepannya dan juga mengetahui kondisi anak asuh dalam panti. Berikut kutipan hasil
111
wawancara dengan Ibu Subaidah selaku bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang
(Sabtu, 5 Januari 2019, Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.35) :

“Sebenarnya mau diminta ataupun tidak, kami selaku pengurus berusaha untuk
menyajikan laporan pengelolaan dana dengan sebaik mungkin yaitu sesuai kondisi yang
sebenarnya. Karena kami juga sadar banyak pihak yang terlibat dan yang paling utama
adalah pertanggungjawaban kita di hadapan Allah SWT nantinya akan berat juga. Jadi
kami sebisa mungkin menyajikan laporan apa adanya sesuai kondisi yang sebenarnya dan
tidak sama sekali direkayasa, kami sesuaikan dengan penggunaan dana tersebut.”

Selain dengan membuat laporan penggunaan dana sesuai kondisi yang sebenarnya,
untuk mewujudkan transparansi pihak pengelola panti juga menyampaikan laporan tersebut
kepada para donatur terutama donatur tetap. Berikut kutipan hasil wawancara dengan Ibu
Subaidah selaku bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang. (Sabtu, 5 Januari 2019,
Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 09.40) :

“laporan pengelolaan dana yang kita buat setiap bulan biasanya kita sampaikan
kepada donatur terutama donatur tetap. Namun kami melaporkan ke donatur tetap setiap
tiga bulan sekali dengan masing-masing perbulannya seperti bulan januari sendiri bulan
februari sendiri dan bulan maret sendiri. Kami biasanya mengirim lewat e-mail dan yang
mengirim pak Harir selaku TU panti. Jika memang donatur tidak tetap ataupun pihak lain
membutuhkan terkait laporan pertanggungjawaban kami, kami ada lengkap per bulan.”

112
Gambar 4.16 : Wawancara dengan Bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Bukan hanya dengan membuat laporan penggunaan dana saja yang dilakukan panti
untuk mewujudkan transparansi namun pihak panti juga secara rutin mengadakan rapat tiap
bulan agar semua pengurus mengetahui pengelolaan dana sekaligus untuk membahas terkait
kegiatan panti serta perencanaan kedepan dan juga evaluasi. Untuk rapat kegiatan pihak
panti juga mengikutsertakan masyarakat seperti kegiatan 17 Agustus kemudian hari raya idul
adha penyembelihan hewan qurban sampai berbagi sembako dengan kaum dhuafa yang ada
113
dilingkungan panti, bahkan Panti Asuhan Muhammadiyah Malang juga ikut membantu
apabila masyarakat disekitar panti memerlukan bantuan dan biasanya bantuan tersebut
berupa bantuan dana. Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Slamet selaku
Ketua RT 03.

Berikut hasil kutipan wawancara dengan Bapak Slamet selaku Ketua RT 03 Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang :

“Saya menjabat sebagai Ketua RT 03 selama 2 tahun ini merasakan terdapat


banyak dampak positif dengan panti karena disini saya sering diajak bersinergi semisal
akan mengadakan kegiatan 17 agustus. Panti juga sangat membantu kami apabila kami
membutuhkan bantuan dana dan panti juga rutin setap tahunnya berbagi daging qurban
dan juga semabko untuk masyarakat kurang mampu disekitar panti. Jadi banyak dampak
positif yang saya rasakan. Kemudian saya juga diajak rapat mbak, bahkan masyarakat
sekitar juga ikut dilibatkan walaupun memang tidak semua yang diikutsertakan. Namun
kalau untuk pengelolaan dana dibuat apa saja saya tidak tahu karena menurut saya itu
privasi panti, saya juga tidak ada sangkutan disitu, saya diajak rapat ya kalau ada kegiatan
yang melibatkan masyarakat.” (Jum’at, 18 januari 2019, Kediaman Bapak Slamet pukul
10.17) :

114
Gambar 4.17 : Wawancara dengan Ketua RT 03 Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang

Sumber : Peneliti

Untuk mewujudkan bentuk transparansi Panti Asuhan Muhammadiyah malang


juga melakukan publikasi melalui media sosial terkait semua aktivitas yang ada di dalam
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang. Berikut kutipan hasil wawancara dengan Bapak
Harir selaku Tata Usaha Panti Asuhan Muhammadiyah Malang (Jum’at, 18 Januari 2019
Kantor Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 10.32):

“Untuk kegiatan panti biasanya kami mempublikasikan melalui media social ada ,
Facebook, Instagram dengan nama akun @pammalang kemudian Twitter Pammalang.or.id.
115
Kami juga ada selebaran seperti brosur, pamflet, dan banner. Di google juga ada dengan
mengetik Panti Asuhan Muhammadiyah Malang semua informasi terkait Panti ada disitu
mbak, mulai dari lokasi, sejarah, pengurus hingga jumlah anak asuh. Semua kami lakukan
agar masyarakat mengetahui kegiatan panti apa saja seperti apa dan juga mempermudah
masyarakat untuk mengetahui Panti Asuhan Muhammadiyah Malang.

Gambar 4.18 : Wawancara dengan Tata Usaha Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Terkait transparansi peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu donatur
Panti Asuhan Muhammadiyah Malang. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Warsini selaku
donatur Panti Asuhan Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut:

116
“Kegiatannya setahu saya ya ngaji, sekolah itu mbak. Saya tidak tahu kalau
kegiatannya itu diberitakan. Di panti ada kegiatan ya saya tidak tahu mbak saya belum
pernah ikut terlibat karena berlum ada pemberitahuan. Sayakan niatnya bantu, jadi tidak
apa-apa mbak. Saya percaya dengan panti ini.” (Jum’at, 4 Januari 2019, Tangga Depan
Gerbang Panti Asuhan Muhammadiyah Malang pukul 10.14)

Gambar 4.19 : Wawancara dengan Donatur Panti Asuhan


Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada masyarakat yang berada di
Panti Asuhan Muhammadiyah malang.
117
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Roudlotul Hasannah selaku masyarakat Panti
Asuhan Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut :
“Saya kurang tau kalau panti mempublikasikan kegiatan di media social. Kalau
kegiatan panti yang sering nampak itu ya 17 agustus,idul adha dan biasanya membagikan
daging qurban kepada masyarakat itu terus setiap tahun mebagikan sembako ke masyakat
juga mbak. Panti itu sangat membantu masyarakat mbak, kalau kami butuh bantuan dana
pihak panti pasti membantu. Untuk rapat kegiatan saya tidak pernah terlibat namun suami
saya yang sering diundang ya mungkin perwakilan.” (Jum’at, 18 Januari 2019, Kediaman
Ibu Roudlotul Hasannah pukul 11.20)
Gambar 4.20 : Wawancara dengan Masyarakat Panti Asuhan Muhammadiyah
Malang

Sumber : Peneliti
118
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Retno selaku masyarakat Panti Asuhan
Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut :
“Saya tidak tahu mbak kalau di panti ini memberitakan kegiatan. Saya ya taunya
itu kalau ada kegiatan di panti masyarakat diundan ikut dilibatkan, seperti 17 agustusan,
qurban juga gitu mbak, malah panti sering memberikan bantuan juga seperti sembako gitu
mbak, terkadang kalau di masyarakat ada kegiatan juga panti ikut membantu. Rapat
kegiatan saya tidak pernah dilibatkan mbak.mungkin orang-orang tertentu saja yang
terlibat” (Jum’at, 18 Januari 2019, Kediaman Ibu Retno pukul 12.10)

Gambar 4.21 : Wawancara dengan Donatur Panti Asuhan Muhammadiyah Malang

Sumber : Peneliti
119
120

Anda mungkin juga menyukai