Anda di halaman 1dari 6

SEHAT BERSAMA

Blog ini di tampilkan oleh : Ivan aulia & Vanilla planivolia

Minggu, 04 Januari 2015

5 meja posyandu
Langkah ke Posyandu
Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama “sistem 5 meja”, dimana
kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja
tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaanya,
tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:

 Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui


 Meja 2 Penimbangan balita
 Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
 Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
 Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit

Kegiatan Di MEJA 1
1. Pendaftaran Balita

a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita

b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta
KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian
ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.

c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS
lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat
pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta
membawa anaknya ke tempat penimbangan.

2. Pendaftaran ibu hamil


 Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
 Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat
pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di meja 5.
 Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu
menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.

Kegiatan di MEJA 2
 Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang
terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
 Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.

Kegiatan di MEJA 3
 Buka KMS balita yang bersangkutan.
 Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
 Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
 Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
 Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya.
 Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan
catat.

Kegiatan di MEJA 4
 Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil
penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
 Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya
sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan atau bidan
 Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul iodium/garam
iodiumdan vitamin A.

Kegiatan di MEJA 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi
sertapemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas.

http://posyandubalita.blogspot.com/p/blog-
page_1538.html?m=1LANGKAH LANGKAH KEGIATAN
5 MEJA DI POSYANDU

Langkah-langkah kegiatan 5 Meja di Posyandu

Pengertian 5 meja adalah kegiatan pelayanan yang di laksanakan pada hari buka posyandu. Meja
1 sampai 4 di laksanakan oleh para kader, sedangkan meja 5 di laksanakan oleh petugas lintas sektor,
yaitu petugas kesehatan, PLKB, atau yang lainnya.

4. Langkah-langkah melaksanakan kegiatan 5 meja:


1. Meja I : Pendaftaran oleh kader posyandu
2. Meja II : Penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang oleh kader posyandu
3. Meja III : Pengisian KMS atau buku KIA oleh kader

4.Meja IV : Penyuluhan KIA termasuk tumbuh kembang menggunakan buku KIA,Penyluhan gizi
termasukpemberian kapsul vitamin A, tablet tambah darah dan PMT (Pemberian Makanan
Tambahan ), Merujuk balita ke meja V

5. Meja V : Pelayanan dan konseling kesehatan dan gizi oleh petugas kesehatan, Imunisasi,
KIA KB termasuk stimulasi, deteksi dini tumbuh kembang balita, gizi termasuk penanggulangan gizi
keurang dan buruk serta penyakit pada balita.
http://pkmtanjungpalasutara.blogspot.com/2012/06/tugas-dan-peran-kader-kesehatan-

dalam.html?m=1

Tugas dan Peran Kader Kesehatan dalam Kegiatan


Posyandu
Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah
kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari, dan
untuk masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak
pada khususnya. Posyandu merupakan bagian
dari pembangunan untuk mencapai keluarga
kecil bahagia dan sejahtera, dilaksanakan
oleh keluarga bersama dengan masyarakat di
bawah bimbingan petugas kesehatan dari
puskesmas setempat.

Sasaran utama kegiatan posyandu ini adalah


balita dan orangtuanya, ibu hamil, ibu
menyusui dan bayinya, serta wanita usia
subur. Sedangkan yang bertindak sebagai
pelaksana posyandu adalah kader.

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga
seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan
sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan
masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu (Ismawati dkk,
2010).

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader :


“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela” (Zulkifli, 2003).

Kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan
dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun
masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan
kesehatan (Syafrudin, dan Hamidah, 2006).
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas
mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak
atau promotor kesehatan (Yulifah R, dan Yuswanto, 2006).

Kader aktif adalah kader yang selalu melaksanakan kegiatan posyandu dan selalu
menjalankan tugas dan perannya sebagai kader (Dinas Kesehatan Tuban, 2005).

Kader tidak aktif adalah kader yang tidak melaksanakan tugas dan perannya
sebagai kader posyandu serta tidak rutin mengikuti kegiatan posyandu (Republika,
2005).

2.1.2 Syarat Menjadi Kader Posyandu

1. Dapat membaca dan menulis

2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4. Mempunyai waktu yang cukup

5. Bertempat tinggal di wilayah posyandu

6. Berpenampilan ramah dan simpatik

7. Mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi kader posyandu.

2.1.3 Tugas dan Peran Kader Posyandu

2.1.3.1 Melakukan kegiatan bulanan posyandu :

a. Mempersiapkan pelaksanaan posyandu

i. Tugas-tugas kader posyandu pada H- atau saat persiapan hari buka Posyandu,
meliputi :

a. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga,
LILA, alat pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan
atau materi penyuluhan.

b. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk


datang ke Posyandu.

c. Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada


kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa
hadir pada hari buka Posyandu.

d. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas di antara


kader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.
ii. Tugas kader pada kegiatan bulanan Posyandu

a. Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5
meja, meliputi :

1. Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama
balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu
hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register ibu hamil.

2. Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil
penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.

3. Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

4. Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan
data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari
anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan
mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah
yang dialami sasaran.

5. Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh


petugas kesehatan, PLKB, PPL, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara
lain : Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan Pemberian
pil penambah darah (zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

b. Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu

Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi :

1. Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku


register atau buku bantu kader.

2. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu


pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama
ibu-ibu yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).

3. Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindak lanjut


dan mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

2.1.3.2 Melaksanakan kegiatan di luar posyandu :

a. Melaksanakan kunjungan rumah

i. Setelah kegiatan di dalam Posyandu selesai, rumah ibu-ibu yang akan dikunjungi
ditentukan bersama.

ii. Tentukan keluarga yang akan dikunjungi oleh masing-masing kader. Sebaiknya
diajak pula beberapa ibu untuk ikut kunjungan rumah.
iii. Mereka yang perlu dikunjungi adalah :

a. Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 (dua) bulan berturut-turut di Posyandu

b. Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul vitamin

c. Berat badanny tidak naik 2 (dua) bulan berturut-turut

d. Berat badannya di bawah garis merah KMS

e. Sasaran Posyandu yang sakit

f. Ibu hamil yang tidak menghadiri kegiatan Posyandu 2 (dua) bulan berturut-turut

g. Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau dirujuk ke puskesmas

h. Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya

i. Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul iodium

j. Balita yang terlalu gemuk

b. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan


Posyandu

i. Langsung ke tengah masyarakat

ii. Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat

c. Membantu petugas kesehatandalam pendaftaran, penyuluhan, dan berbagai


usaha kesehatan masyarakat.

Sumber: adivancha.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai