Universitas Mataram adalah Salah satu Universitas negeri ternama yang ada di Nusa
Tenggara Barat. Universitas Mataram mempunyai 9 Fakultas, 4 Prodi dibawah Rektor dan 3
program vokasi. Dalam perkembangannya Universitas Mataram mempunyai visi dan misi yaitu
Menjadi lembaga pendidikan tinggi berbasis riset berdaya saing internasional tahun 2025.
Sedangkan misi dari Unram yaitu :
1. Melaksanakan proses pendidikan tinggi berstandar mutu nasional dan internasional yang
berbasis riset yang kuat dalam rangka untuk menghasilkan sumber daya manusia beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki kompetensi dalam bidang-
bidangnya dan berwawasan global.
2. Melaksanakan kegiatan riset berstandar mutu nasional dan internasional untuk menghasilkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menambah hasanah ilmu pengetahuan, dan menjadi
rujukan pemecahan masalah di masyarakat, dalam rangka mendukung proses pembelajaran
bermutu kepada mahasiswa dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berdasarkan pada hasil riset,
dalam rangka memberikan kontribusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang timbul di
masyaraka, mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun sosial serta budaya masyarakat
Indonesia.
4. Membangun jaringan kerjasama yang luas dengan berbagai pihak, instansi pemerintah dan
swasta, di dalam dan di luar negeri dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang berstandar mutu nasional dan internasional.
5. Melaksanakan tata kelola aset keuangan dan administrasi yang memenuhi standar tata kelola
Universitas yang baik, efesien, efektif, transparan dan akuntabel (good university govermance),
dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berstandar mutu
nasional dan internasional.
Tentu saja dalam suatu Universitas tidak terlepas dari suatu permasalahan, baik
permasalahan dari segi pengelolaan kampus, sarana prasarana yang tidak memadai, UKT,
pelayanan birokrasi yang lelet, serta yang paling diperhatikan yaitu adanya perilaku
KKN(korupsi,kolusi, dan nepotisme) dalam oknum – oknum birokrasi kampus. Itulah
permasalahan dasar yang pasti dialami oleh setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Maka
dari itu harus ada komitmen serta tekad yang kuat dari pimpinan universitas untuk menyelesaikan
seluruh persoalan tersebut tanpa adanya intervensi dari berbagai pihak. Tak terkecuali Universitas
Mataram, berbagai permasalahan yang harus mendapat perhatian khusus oleh seluruh komponen
Mahasiswa.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
• BEM Unram mencoba untuk mencari kebenaran informasi yang disampaikan oleh
beberapa mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi pengganti kepihak birokrasi rektorat
universitas mataram
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
• Pada saat mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut banyak alasan yang disampaikan
oleh pihak birokrasi dan alas an tersebut terus berubah – ubah.
• Alasan pertama bahwa uang yang diambil tersebut adalah uang yang akan digunakan untuk
membayar UKT mahasiswa bidikmisi (entah maksudnya yang digantikan atau yang
menggantikan tak jelas). Kemudian alasan tersebut berubah kembali menjadi bahwa uang
yang diambil tersebut akan diberikan kepada mahasiswa yang dicabut bidikmisinya dan
digantikan oleh mahasiswa yang baru karena mahasiswa yang digantikan ini beberapa
waktu yang lalu masih dalam proses evaluasi dan tidak dapat mengambil uangnya.
• BEM Unram mencari kebenaran klarifikasi yang diberikan oleh oknum birokrasi tersebut.
Setelah di konfirmasi kepada salah seorang mahasiswa yang dicabut bidikmisinya sebagai
sampling awal ternyata yang bersangkutan tak pernah dihubungi oleh pihak rektorat
apalagi akan diberikan uang.
• BEM Unram mengkonfirmasi kepada pihak rektorat bahwa klarifikasi yang diberikan tidak
sesuai dengan apa yang terjadi. Kembali oknum tersebut mengubah alasannya dan
berusaha mencari kesepakatan dengan BEM Unram agar kasus ini di hentikan.
• BEM Unram meminta nama – nama mahasiswa yang diganti dan mengganti beasisiswa
bidikmisi, namun oknum ini tidak dapat menghadirkan fisik dari pada SK nama – nama
tersebut selain daripada konfirmasi bahwa SK itu ada dan Wakil Rektor bidang
kemahasiswaan yang mengeluarkan SK tersebut.
• Setelah Presiden Mahasiswa BEM Unram membuat cuitan di media Whatsapp nya tentang
simpang siurnya kasus beasiswa bidikmisi pengganti. Esoknya Presma BEM Unram
dipanggil untuk ke rektorat guna memberikan klarifikasi. Presma BEM Unram datang
menghadiri panggilan tersebut ditemani oleh Wapresma, Menteri Dalam Negeri BEM
Unram, Mentri Kominfo dan Staff Kominfo BEM Unram.
• BEM Unram di dampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bertemu
dengan Rektor Unram. Pada saat pertemuan, BEM Unram menyampaikan sikap bahwa
kasus ini harus diungkap dengan membentu tim pencari fakta karena tidak menutup
kemungkinan bahwa kasus ini tidak hanya terjadi kali ini saja dan pada kasus ini saja.
Rektor menerima dengan baik dan mengamanatkan untuk dibentuk TIM yang di ketuai
oleh WR 3 langsung dan kasus ini harus dibuka dan oknum yang terlibat harus diberikan
sanksi sesaui dengan aturan yang ada. Setelah kesimpulan didapatkan forumpun selesai.
• BEM Unram tak berselang lama kembali dipanggil menghadap ke ruang Wakil Rektor 3.
Masih dengan personil yang sama BEM Unram menuju ruangan WR 3 dan didalam
ruangan telah ada para oknum – oknum yang bersangkutan,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
• Oknum tersebut kembali memberikan keterangan dan alasan baru berbeda dari pada
sebelumnya
• Alasan penarikan uang tersebut adalah karena untuk mengamankan. Uang tersebut tidak
memiliki status yang jelas. Karena penerima bidikmisi pengganti untuk tahun ini dihapus
berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Hal ini diketahui setelah oknum tersebut
bertanya mengenai status mahasiswa penerima bidikmisi pengganti pada saat forum yang
diadakan oleh BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI di Makasar.
• Surat Keputusan tentang nama – nama mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi pengganti
dibuat sendiri oleh oknum yang bersangkutan dan Wakil Rektor 3 tidak mengetahui akan
hal tersebut. Berbeda dari keterangan yang diberikan sebeumnya. Oknum tersebut
membuat SK sendiri dan diajukan ke bank sebagai pertimbangan untuk pembukaan
rekening mahasiwa tersebut.
• Oknum tersebut mengakui kesalahannya dan siap bertanggung jawab.
• BEM Unram pada saat itu menerima sementara waktu klarifikasi yang diberikan. Namun
BEM Unram memberikan catatan bahwa klarifikasi atau keterangan yang diberikan terkait
perubahan aturan dari kemenristekdikti harus dibuktikan dengan surat keputusan dan/atau
edaran sebagaimana mestinya Lembaga – Lembaga negara setiap perubahan aturan atau
kebijakan haruslah pemberitahuannya bersifat administrasi minimal surat edaran bukan
bersifat verbal dari mulut kemulut.
• BEM UNRAM kembali mencari data-data dilapangan, sehingga menemukan fakta bahwa
kasus ini tidak terjadi pada tahun ini saja, setelah itu BEM UNRAM kembali
mengadvokasikan kepada pihak birokrasi untuk mempertanyakan Surat Keputusan (SK)
dari DIKTI, namun SK tersebut sampai saat ini tidak mampu diperlihatkan atau dibuktikan
kepada BEM UNRAM
• Pembukaan beasiswa BIDIKMISI pengganti yang seharusnya diinformasikan kepada
seluruh mahasiswa, tetapi informasi tersebut hanya disebarluaskan melalui SMS, dan
pengakuan dari oknum birokrasi bahwa yang mendapatkan beasiswa BIDIKMISI
pengganti itu hanya 16 orang mahasiswa, padahal faktanya menurut pengakuan salah
seorang mahasiwa penerima beasiswa BIDIKMISI yang di temui oleh BEM Unram
mengatakan bahwa penerima beasiswa pengganti itu sekitaran lebih dari 100 orang
mahasiswa.
• Pihak birokrasi yang awalnya memberikan ruang kepada BEM Unram untuk mengawaasi
tim pencari fakta yang dibuktikan dengan dipanggilnya Presma UNRAM dan jajarannya
dalam mendengarkan klarifikasi dari oknum-oknum yang terlibat. Padahal sejatinya
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
pemanggilan itu sebagai tameng dari birokrasi untuk menutupi dan meredam kasus tersebut
agar tidak mencuat ke mahasiswa.
• BEM Unram terus mendesak birokrasi melalui biro akademik untuk membentuk tim
investigasi. Sehingga pada tanggal 16 september dibentuk tim investigasi.
• Berdasarkan kesimpulan dari kronologis diatas bahwa oknum birokrasi sudah melanggar
pasal 362 KUHP “bahwa barang siapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud dimiliki secara melawan hukum diancam
dengan pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda
paling banyak sembilan ratus rupiah”.
• Dan oknum birokrasi juga sudah melanggar undang-undang nomor 37 tahun 2008 perilaku
ini sudah termasuk dalam perilaku maladministrasi yaitu perbuatan melawan hukum,
melampui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan
wewenang tersebut , termasuk kelelaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara dan
pamerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau imateriil bagi masyarakat atau
perseorangan.
(gambar 1)
Dalam perealisasian hasil tuntuan mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram
selaku eksekutif tertinggi ditataran organisasi kemahasiswaan Unram tetap mengawal dan mem –
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
follow up. Dalam prosesnya, BEM Unram melihat bahwa tidak ada keseriusan dan komitmen
dalam perealisasian tuntutan, seperti :
Sikap : harus ada komitmen dan aturan baku tentang pembebasan uang pangkal untuk
mahasiswa yang tidak mampu agar jauh – jauh hari mahasiswa baru dapat menyiapkan
persyaratan dan kampus tidak menggunakan aturan – aturan karet.
2. Mengusut dan memberikan sanksi kepada mahasiswa dan oknum yang terbukti
melakukan suap dalam program KKN periode Desember – Januari 2019.
Sesuai dengan jawaban yang diberikan yang merupakan kontrak kesepakatan dengan
mahasiswa bahwa telah dibentuk tim dalam melakukan penelusuran kasus suap kkn
yang dimana tim bekerja selama 30 hari sejak hari dibentuknya (26 Juni 2019) dan akan
memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa dan oknum yang terbukti melakukan
tindak suap. Namun sampai dengan hari ini, tidak ada kejelasan mengenai hasil dari
investigasi tim yang dibentuk. Bahkan tim bekerja sudah sangat lewat dari tanggal yang
di targetkankan. Mahasiswa yang sebelumnya telah diketahui oleh mahasiswa umum
telah melakukan tindakan suap hanya dihukum dengan mengulang KKN dan
September ini sudah ada yang akan diwisudakan. Tidak ada keseriusan atau mungkin
memang kampus tidak berani untuk membuka jaringan suap menyuap di unram karena
bisa jadi tidak hanya dalam kasus ini saja. Jika dihubungkan, bagaimana kinerja tim ini
maka tidak menutup kemungkinan juga tim yang dibentuk untuk melakukan investigasi
dalam kasus ditilepnya uang bidikmisi juga tidak akan membuahkan hasil apa – apa.
BEM UNRAM akan menyampaikan polemik yang terjadi dan terlihat dalam usaha
penyelesaian kasus Suap Kuliah Kerja Nyata priode Januari-Maret 2019 ini. Pasca
AKSI 26 Juni 2019 dari pihak rektorat menjawab point kasus suap KKN ini yakni
“Sudah dibentuk tim investigasi dengan ketua wakil rektor I (bidang Akademik),
anggota tim dari undur senat, unsur pimpinan dan tim hokum dan saat ini sedang
bekerja dengan alokasi waktu 30 hari kedepan untuk menyelesaikan tugasnya”
(Gambar 1). Hal inilah yang menjadi dasar lebih kuat untuk mempertanyakan
keseriusan pihak birokrasi dalam mengusut tuntas pelaku yang terlibat dalam kasus
suap Kuliah Kerja Nyata di Universitas Mataram.
Polemik yang dirasakan sangat tidak puas menjadi acuan yang dapat diterima oleh
BEM UNRAM maupun Mahasiswa secara umum adalah :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
Informasi perkembangan kasus suap KKN ini menjadi hal yang sangat
penting mendesak untuk diketahui oleh seluruh mahasiswa. Namun apa daya
dari pihak birokrasi maupun TIM Investigasi tidak ada pemberitahuan
perkembangan pengusutan kasus suap KKN secara terperinci, baik
menggunakan lisan maupun secara baku melalui tulisan. Sesuai Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Publik. Sehingga
mahasiswa banyak yang mempertanyakannya, bagaimana sebenarnya
perkembangan kasus suap KKN di Univeritas Mataram.
2. Kelewatan Waktu Tim Investigasi dari yang disanggupi, namun ingkar tanpa
pemberitahuan yang jelas kepada Mahasiswa Univeritas Mataram
Lewat sudah waktu penyelesaian kasus suap KKN semenjak 30 hari dari
pasca AKSI 26 Juni 2019. Terhitung tanggal 26 juni – hari ini, sudah 3 bulan
kurang 3 hari kasus ini mengambang. Mengambang karena tidak ada
sedikitpun informasi yang berusaha disampaikan ke publik kampus. Sulit
sekali rasanya, jika tidak BEM UNRAM selalu mencari ketua tim investigasi
untuk mencari tahu perkembangan kasus ini maka tidak akan ada
kejelasannya. Hal ini pun sangat tidak jelas informasinya, karena hanya
sebatas penyampaian lisan yang tidak ada pegangan kuat untuk dijadikan
jawaban. Belum lagi terkait ketua tim yang sangat sulit ditemui untuk diminta
kejelasan perkembngan kasus ini, alasan yang kami terima dari pihak
birokrasi adalah “ TIM SEDANG BEKERJA. JANGAN GANGGU TIM.
Ketua Tim tidak hanya mengurus kasus ini “.
“ Tidak hanya ini yang dikerjakan. Terkait kasus suap KKN, tim sedang
bekerja. Jangan ganggu tim “. Jawaban ini diperoleh pada saat SEKJEN
BEM UNRAM sambil berdiri ditemui oleh WR I didepan pintu ruangannya.
b. Setalah hampir 3 bulan kasus KKN ini belum ada titik temu, BEM
berusaha bertemu Ketua Tim Investigasi. BEM mempertanyakan,
perkembangan kasus KKN dan meminta informasi sercara tertulis yang
dapat menjelasakan problematika yang dihadapi pada kasus KKN ini.
- Ketua Tim pada saat terakhir ditemui oleh BEM UNRAM menyampaikan
bahwa sudah melaksanakan rapat sekitar 6 kali selama proses kasus KKN
ini. Ini disampaikan melalui LISAN saja.
- BEM UNRAM meminta rilisan tertulis dari Tim Investigasi selama proses
pengusutan KKN ini dilaksanakan. Namun pihak Tim Investigasi tidaak
mau secara tertulis terbuka menyampaikan informasi tersbut dengan alasan
TIDAK BAIK MENYAMPAIKAN INFORMASI SETENGAH-
SETENGAH. Hal ini lah yang mengakibatkan kebingungan kepada
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
➢ Regulasi UKT
Beberapa kampus besar seperti IPB, UGM, ITB, UNPAD, UNBRAW memberikan
keringanan pembiayaan kepada mahasiswa semester 9 keatas atau mahasiswa yang sudah
memprogramkan skripsi atau tugas akhir[1]. Kebijakan yang diterapkan oleh kampus –
kampus tersebut bervariasi, namun tetap pada orientasi memberikan kemudahan kepada
mahasiswa untuk menempuh pendidikannya. UGM menerapkan sistem mahasiswa
membayar 50% pada semester tersebut hingga akhir semester dengan syarat sudah
mengambil tugas akhir di krs pada semester tersebut dan sudah tidak mengambil kuliah
apapun pada semester tersebut. Atau ITB misalnya pembayaran 25% dari UKT pada
semester 9 dengan syarat mahasiswa sudah menyelesaikan studi dan sudah mengambil
skripsi pada semester 8.
Regulasi atau kebijakan yang mengakomodir mahasiswa tingkat akhir sudah ada.
Kebijakan tersebut adalah apabila mahasiswa sudah mendaftar ujian atau yudisium maka
mahasiswa tidak perlu lagi membayar UKT. Tetapi faktual lapangannya, regulasi ini masih
bersifat parsial dan sporadis. Maksudnya adalah aturan ini tidak diterapkan secara
menyeluruh oleh semua fakultas yang ada dan aturan ini juga bersifat karet serta tidak ada
kejelasan yang jelas. Misalnya didalam fakultas yang sama dengan jurusan yang berbeda,
penerapan kebijakan mengenai perlakuan UKT untuk semester akhir ini berbeda – beda.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
Ada jurusan yang memberikan keringan disamping itu juga ada yang tidak memberikan.
Bahkan tak jarang mahasiswa seperti nasib – nasiban dalam mendapatkan kebijakan ini.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi, karena birokrasi baik ditingkat fakultas maupun
universitas tidak mau mengatur dan mengeluarkan kebijakan yang bersifat menyeluruh dan
mengikat yang secara prinsip aturan tersebut memberikan kemudahan dan keringanan bagi
mahasiswa dalam menyelesaikan studinya sesuai dengan harapan aturan BKT – UKT
diberlakukan.
Banyak mahasiswa yang mengeluhkan dan mengharapkan harus adanya kebijakan yang
mengatur dan mengakomodir UKT mahasiswa akhir. Aturan UKT – BKT secara tekstual
tidak mengatur hal – hal yang bersifat teknis karena dikembalikan kepada pimpinan
perguruan tinggi untuk dapat mengatur dan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi
terutama mahasiswa. Seperti dalam hal pemberian kebijakan pembiayaan, kementrian
memberikan kewenangan kepada pimpinan untuk mengatur sejalan dengan bunyi
permenristekdikti tentang BKT – UKT nomor 39 tahun 2017 pasal 7 yaitu : “(2). PTN
dapat memberikan fasilitas biaya bagi mahasiswa untuk jenis biaya tertentu. (3) Ketentuan
lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur oleh Pemimpin PTN masing-masing”.
Jika melihat dari konsep keadilan beban perkuliahan maka mahasiswa yang sudah
mencentang tugas akhir dan sudah tidak memiliki mata kuliah selain daripada skripsi
seharusnya berbeda perlakuan kebijakan terutama pembiayaan dengan mahasiswa yang
masih mengambil mata kuliah normal (dibawah semester 9). Karena dalam segi
penggunaan fasilitas seperti kelas, laboratorium dan sarana dan prasarana lainnya berbeda
dengan mahasiswa dibawah semester 9. Maka jika kita mengkorelasikan antara aturan yang
ada, sudah seharusnya kampus memberikan kebijakan terutama dalam hal pembiayaan
kuliah kepada mahasiswa. Kebijakan disini dapat kita definisakan sebagai sebuah fasilitas
pembiayaan yang diberikan oleh kampus. Sangat disayangkan mahasiswa yang hanya
memiliki beban skripsi yang totalnya 4 atau 6 sks harus tetap membayar full, syukurlah
jika mendapat grade 2 atau 3 lalu bagaimana jika grade 6 ?
Menjadi pertanyaan adalah ada beberapa jurusan yang memberlakukan bebas uang spp
untuk mahasiswa yang tinggal melaksanakan ujian akhir. Tetapi anehnya dalam 1 fakultas
yang sama aturan seperti ini tidak diterapkan menyeluruh. Ini mendadakan tidak ada
koordinasi dan kesepahaman antar pemangku kebijakan. Ada jurusan yang memikirkan
kepentingan mahasiswa namun ada juga jurusan yang enggan untuk memikirkannya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
Sudah saatnya aturan ini diterapkan secara menyeluruh dan diatur melalui surat keputusan
rektor terkait kebijakan pembayaran UKT untuk mahasiswa tingkat akhir. karena jika ada
salah satu unsur atau unit dapat melaksanakan dan taka da kendala selama pelaksanaannya
maka tidak ada alasan untuk tidak memberlakukan aturan tersebut.
➢ Kinerja Kemahasiswaan
Beberapa minggu yang lalu, mahasiswa UNRAM dihebohkan dengan rilisan 100
perguruan tinggi dengan kinerja penyelenggaraan kemahasiswaan terbaik di Indonesia
yang mana UNRAM tidak termasuk didalamnya. Secara ideal, hal ini merupakan sesuatu
yang baru diketahui oleh mahasiswa karena memang tidak ada keterbukaan informasi
sebelumnya dari pihak kampus terkait perkembangan kinerja dari tahun ke tahun. Beragam
persepsi muncul dalam rangka saling memuaskan kebingungan terkait masalah tersebut.
Hal ini menjadi miris lantaran dalam rilisan terbaru dikti pada 2019 tentang klasterisasi
perguruan tinggi se Indonesia UNRAM berada pada peringkat 47. Perbedaan yang cukup
mencolok antara 2 klasterisasi dikti tersebut menyatakan bahwa pembangunan akademik
dan kemahasiswaan di UNRAM tidak berimbang.
Indicator penilaian dalam pemeringkatan ini terdiri dari 4 indikator antara lain penilaian
institusi, kegiatan non lomba/pengakuan/rekognisi, prestasi kegiatan ko dan
ekstrakulikuler mandiri dan Belmawa
3. Penilaian Aspek Sarana dan Prasarana, instrumen penilaian terkait dengan sarana dan
prasarana kegiatan mahasiswa/kemahasiswaan
4. Penilaian Aspek Pembiayaan, instrumen penilaian terkait dengan alokasi dana kegiatan
kemahasiswaan
5. Penilaian Aspek Penghargaan Prestasi, instrumen penilaian terkait dengan standar dan
regulasi penghargaan prestasi mahasiswa di PT.
C. Prestasi kegiatan ko dan ekstrakurikuler mandiri yang meliputi prestasi tingkat provinsi,
prestasi tingkat wilayah, prestasi tingkat nasional dan prestasi tingkat internasional
Visi UNRAM
adalah menjadi lembaga
pendidikan tinggi berbasis
riset berdaya saing
internasional tahun 2025
sekilas redaksinya
cenderung lekat dengan
aktivitas akademis diruang
perkuliahan. Namun
terdapat 3 misi yang
memiliki kedekatan dengan kemahasiswaan, pertama misi pada poin ke 3, yang berbunyi
“melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berdasarkan pada hasil riset,
dalam rangka memberikan kontribusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang timbul
di masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun sosial serta budaya
masyarakat Indonesia”. Pada tataran implementasi UNRAM seharusnya merangkul
organisasi-organisasi kemahasiswaan kampus yang bergerak dibidang pengabdian atau
yangkebetulan merancang agenda pengabdian karena mengingat hal tersebut sebagai salah
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
satu wadah pembelajaran mahasiswa untuk mengimplementasikan salah satu tri darma
perguruan tinggi yaitu pengabdian. Namun kenyataan dilapangan berbeda, jangankan
untuk diberi bantuan operasional yang cukup, membantu membuka akses kerjasama
dengan pihak sponshor saja tidak. kemudian point ke 4.membangun jaringan kerjasama
yang luas dengan berbagai pihak, instansi pemerintah dan swasta, di dalam dan di luar
negeri dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berstandar mutu nasional dan internasional.Salah satu penyebab tidak maksimalnya
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di UNRAM dipengaruhi oleh keterbatasan anggaran.
Anggaran ini sebenarnya bisa didapatkan dari luar kampus (dari instansi atau lembaga
Mitra UNRAM), hanya saja terkadang untuk kegiatan kemahasiswaan sulit sekal untuk
disupport. Kampus sebagai pihak yang mengetahui dan menyepakati kegiatan tersebut
dapat menjadi penghubung kegiatan kemahasiswaan dengan mitra atau sponsor yang
dimiliki. Terkadang Miris ketika melihat kenyataan dilapangan ketika kegiatan mahasiswa
tidak bisa dibantu, tapi kegiatan birokrat selalu dapat bantuan padahal sebenarnya dari segi
urgensi da kebermanfaatan sama.
Kurangnya perhatian secara pembiayaan kepada kegiatan mahasiswa baik dari dikti ,
mandiri, non lomba.transparansi anggaran 10% yang sebenarnya untuk kemahasiswaan
sejauh ini belum ada, sehingga mahasiswa bingung terkait kejelasan tentang mampu atau
tidak kampus dalam memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mengikut aktivitas
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62, Mataram-NTB.Gedung PKM UNRAM lantai 1 No.Hp: 085288915605
minat bakat mewakili kampus. Terlepas dari kejelasan anggaran 10% tersebut, seharusnya
kampus memfasilitasi semua permohonan mahasiswa dalam bantuan dana keberangkatan
maupun registrasi perlombaan.
Salah satu alasan yang didapatkan dari petugas kemahasiswaan tentang tidak masuknya
UNRAM dalam 100 besar kinerja kemahasiswaan adalah kesalahan input dari petugas
kemahasiswaan sehingga berpengaruh terhadap hasil evaluasi kinerja. Hal ini tentu
menimbulkan tanggapan sinis, karena tidak elok mengambing hitamkan personal dalam
kesalaahn lembaga apalag pegawai kemahasiswaan notabenenya sudah melakukan hal
serupa dalam beberapa tahun sebelumnya sehingga celah untuk salah pada kesempatan-
ksempatan berikutnya dirasa sangat kecil.secara ideal, ini memang kita akui sebagai
konsekuensi dari tidak baiknya system pendataan yang dilakukan oleh kemahasiswaan
UNRAM.