menganalisa senyawa kimia. Spektra inframerah suatu senyawa dapat memberikan gambaran dan
struktur molekul senyawa tersebut. Spektra IR dapat dihasilkan dengan mengukur absorbsi
radiasi, refleksi atau emisi di daerah IR.
Pada alat spektrofotometri inframerah, satuan bilangan gelombang merupakan satuan yang
umum digunakan. Nilai bilangan gelombang berbanding terbalik terhadap frekuensi atau
energinya. Bilangan gelombang dan panjang gelombang dapat dikonversi satu sama lain
menggunakan persamaan dibawah :
Informasi absorpsi inframerah pada umumnya diberikan dalam bentuk spektrum dengan panjang
gelombang (μm) atau bilangan gelombang (cm-1) sebagai absis x dan intensitas absorpsi atau
persen transmitan sebagai ordinat y. Intensitas pita dapat dinyatakan dengan transmitan (T) atau
absorban (A). Transmitan adalah perbandingan antara fraksi sinar yang diteruskan oleh sampel (I)
dan jumlah sinar yang diterima oleh sampel tersebut (Io) (http://www.prenhall.com).
Absorban adalah –log dari transmitan
Spektrum yang dihasilkan biasanya relatif kompleks karena adanya overtone kombinasi dan
perbedaan serapan yang lemah. Overtone dihasilkan akibat adanya eksitasi dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi, yang merupakan kelipatan dari frekuensi fundamental (v). bila
dua frekuensi vibrasi (v1 dan v2) dalam molekul bergabung menghasilkan vibrasi frekuensi baru
dalam molekul, dan bila frekuensi tersebut aktif inframerah, maka hal tersebut disebut serapan
kombinasi (Harjono,1992). Apabila vibrasi fundamental bergabung dengan serapan overtone atau
serapan kombinasi lainnya, maka vibrasi gabungan ini disebut resonansi Fermi yang sering teramati
dalam senyawa karbonil.
Terdapat dua macam vibrasi, yaitu vibrasi ulur dan tekuk. Vibrasi ulur merupakan suatu gerakan
berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga jarak antar atom akan bertambah atau berkurang. Vibrasi
tekuk dapat terjadi karena perubahan sudut-sudut ikatan antara ikatan-ikatan pada sebuah atom
(silverstein et al, 1986).
Paracetamol
Formula: C8H9NO2
Senyawa turunan benzena tersubstitusi oleh 2 gugus fungsi yaitu hidroksil dan amida(
acetamida/ ethenamida )
Tersusun dari senyawa N-acetyl-para-aminophenol dan para-acetyl-amino-phenol.
Densitas:1.263 g/cm³
Titik Lebur:169 °C (336 °F)
Massa Molar:151.17 g/mol
Ksp:1.4 g/100 ml or 14 mg/mL (20 °C)
Berwujud butiran kristal putih, rasa pahit
Larut dalam air,alkohol,aseton,gliserol,propylene glycol,gliserol,kloroform,metil alkohol, dan
hidroksida alkali, tak larut dalam benzena dan eter.
Stabil pada pH > 6, dan tidak stabil pada pH asam atau pada kondisi alkaline
Ikatan jenuh mudah putus, menjadi asam asetik dan p-aminophenol.
Pendahuluan
Spektrum infra merah (IR) terletak pada daerah dengan bilangan gelombang 12800 sampai 10 cm-1 atau
panjang gelombang 0,78 – 1000 m. Umumnya daerah infra merah terbagi dalam infra merah dekat,
infra merah tengah dan infra merah jauh. Daerah spektrum infra merah dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Aplikasi spektroskopi infra merah sangat luas baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Penggunaan yang paling banyak adalah pada daerah pertengahan dengan kisaran bilangan gelombang
4000 sampai 670 cm-1 atau dengan panjang gelombang 2,5 sampai 15 m. Kegunaan yang paling
penting adalah untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya yang sangat kompleks terdiri
dari banyak puncak-puncak. Dan juga spektrum infra merah dari senyawa organik mempunyai sifat fisik
yang karakteristik artinya kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali.