Anda di halaman 1dari 3

Sterilisasi Alat Stainless Steel

Nama Alat Cara Sterilisasi Waktu Gambar


Spatel Logam Oven 170 oC 30 menit

Pinset logam Oven 170 oC 30 menit

Krustang Oven 170 oC 30 menit

Kassa Autoklaf 30 menit


1. Sterilisasi panas kering menurut Farmakope Indonesia Edisi IV

Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus oven modern yang dilengkapi dengan udara yang
dipanakan dan disaring. Rentang suhu khas yang dapat diterima dalam bejana sterilisasi kosong
adalah sekitar 15oC, jika alat sterilisasi beroperasi tidak kurang dari 250oC. (FI Edisi IV, 1995)

Ciri-ciri pemanasan kering: (Syamsuni, 2007)

 Yang dipanaskan adalah udara kering


 Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi O2 udara
 Suhu yang digunakan lebih tingga, kira-kira 150 oC. 1 g udara pada suhu 100 oC, jika
didinginkan menjadi 99 oC hanya membebaskan 0,237 kalori.
 Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 sampai 2 jam, kecuali pemijaran
 5. Digunakan untuk sterilisasi bahan obat atau alat yang tahan pemanasan tinggi

2. Sterilisasi uap menurut Farmakope Indonesia Edisi IV

Sterilisasi cara ini enggunakan suatu siklus autoklaf yang ditetapkan dalam farmakope untuk
media atau pereaksi adalah selama 15 menit pada suhu 121 oC, kecuali dinyatakan lain.

Ciri-ciri pemanasan basah: (Syamsuni, 2007)

 Yang dipanaskan adalah air menjadi uap air


 Proses pemusnahan mikroba berdasarkan koagulasi atau penggumpalan zat putih telur
dari mikroba
 Waktu yang diperlukan lebih singkat
 Suhu yang dipelukan lebih rendah. 1g uap air 100 oC jika mengembun menjadi air
bersuhu 100 oC akan membebaskan 536 kalori
 Digunakan untuk sediaan injeksi dengan pembawa berair

Cara kerja:

1. Autoklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar

2. Pengusiran udara pada autoklaf berdinding dua, uap air masuk dari bagian atas dan udara
keluar dari bagian bawah yang dapat ditunjukkan dengan gelembung yang keluar pada ujung
pipa karet dalam air

3. Setelah udara bersih, bahan yang akan disterilkan dimasukkan sebelum air mendidih, tutup
dan kunci autoklaf, ventilasi ditutup dan suhu serta tekanan akan naik sesuai yang dikehendaki

4. Atur klep pengaman supaya tekanan stabil


5. Setelah sterilisasi selesai, autoklaf dibiarkan dingin hingga tekanannya sama dengan tekanan
atmosfer

Sumber:

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Dirjen POM

Syamsuni. 2007. Ilmu Resep. Bandung: EGC

Anggraeni, Yuni., et al. 2018. Praktikum Teknologi Sediaan Farmasi 3. Ciputat: FKIK UIN
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai