Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu : Ruang Dekontaminasi Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya. Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain : a. Ventilasi - sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter - pergantian udara 10 kali/jam - tekanan udara negatif - tidak dianjurkan menggunakan kipas angin b. Suhu dan kelembaban - suhu 18-22C - kelembaban antara 35-75% Ruang Pengemasan Alat Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar pasang alat, dan penyimpanan barang bersih. Ruang Prosesing Linen Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti kasa, kapas, dan cotton swab. Ruang Sterilisasi Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan saluran pembuangan (exhaust). Ruang Penyimpanan Barang Steril Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara lain : Dekat dengan ruang sterilisasi Suhu 18-22C Kelembaban 35-75% Ventilasi menggunakan tekanan positif Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5 m) Jauh dari lalu lintas utama Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan BAB III