Sekitar abad ke-17 berdirilah sebuah kerajaan di daerah sekitar Balok, atau lebih dikenal dengan Kerajaan
Balok. Kerajaan Balok merupakan Kerajaan pertama di Pulau Belitung.Kerajaan Balok bertempat diantara
Sungai Balok dan Sungai Gombak. Jarak antara Sungai Balok dengan Sungai Gombak Kurang lebih kira-kira
500M. Luas lokasi Kerajaan Balok ini kurang lebih 40 hektar.Sungai Gombak merupakan anak dari sungai
Balok. Tetapi jika dibandingkan dengan sungai Gombak, sungai Balok lah yang sangat penting karena letak
kerajaan Balok ini ada dipinggir sungai Balok dan sungai ini ada sampai di sepanjang Balok baru (Tebing
Tinggi).Pendatang dari luar Pulau Belitung biasanya sering mencari sungai yang bisa dilalui seperti, sungai
Brang (sungai Cerucok), sungai Kubu, Sungai Buding, Sungai Manggar, Sungai Lenggang, Sungai Semuluk dan
Sungai Balok.Di pinggir sungai Balok mulai dari tempat Kerajaan sampai ke tempat paling ujung sungai Balok
masih terdapat sisa-sisa masyarakat bertempat tinggal, mereka juga mencari penghidupan di sekitar
pemukimannya. Pencariaan masyarakat balok waktu itu adalah Bertani(berladang). Padi Inilah yang paling
diunggulkan, selain itu mereka juga berkebun lada dan Palawija. Selain mengurus ladang dan kebun-kebunnya
mereka juga mencari hasil hutan seperti rotan, damar, dan Gaharu. Sebagian masyarakat juga ada yang
melakukan kegiatan menambang untuk mencari Satam, Biji Timah, Intan dan lain-lain.Jadi, Belitung termasuk
salah satu pulau yang mempunyai potensi hasil alam yang baik, maka dari itu ada dari beberapa bangsa asing
yang datang ke Belitung untuk membeli hasil-hasil hutan, bumi dan lain-lain. Bangsa yang pertama kali datang
ke Belitung adalah Bangsa Belanda yang dipimpin oleh Van hoq..
2. K.A Mending Cakraningrat II (1661-1675)Menikah dengan N.A Siti dikaruniai 2 orang anak, yaitu:
– K.A Bastam (Depati Galong)
– N.A Mudak
Pada pada masa pemerintahan K.A Mending mengalami pamindahan kekuasaan dari Balok lama ke Balok
baru, dengan alasan serangan dari lanun (Bajak Laut).
* Periode Pemerintahan di Balok Baru
1. K.A Mending Cakraningrat II
Berkuasa di Balok baru selama 21 tahun (1675-1696).
Setelah K.A Indek Kepala Distrik sebenarnya masih ada raja-raja lainnya tapi, karena pada saat itu Belitung
(Indonesia) di jajah Belanda maka pemerintahan tersebut tidak lagi dalam bentuk Kerajaan. D. Penyebab
Runtuhnya Kerajaan BalokKerajaan Balok runtuh disebabkan oleh pengaruh penjajahan Belanda, kerena pada
saat itu gelar K.A dan Cakraningrat tidak diakui lagi, kemudian diganti dengan sebutan Kepala Distrik.
F. Penyebaran Agama
Penyebaran agama pada masa kerajaan Balok sangat pesat pada masa pemerintahan K.A Bastam
Cakraningrat IV. Dengan datangnya beberapa ulama dari Pasai (Aceh) seperti Syeh Hasim Bin Abdullah atau
Syeh Abu Bakar Abdullah melalui sungai Buding. Syeh Abu Bakar Abdullah ini mempunyai seorang murid yaitu
Tuk Kundo. Kedatangannya ini tidak mendapat sambutan yang baik oleh masyarakat Buding. Karena hal itu
kemudian beliau pindah ke Badau dan mendirikan Mesjid petama di Badau. Setelah bertahun-tahun
menyebarkan agama islam di Belitung beliau selalu mendapat sambutan baik dan pada akhirnya K.A Bastam
tidak begitu di pandang lagi oleh masyarakat, akhirnya K.A Bastam membunuh Syeh Abdullah, tepatnya di Air
Batu, Buding dan jenazahnya dimakamkan di hulu sungai Air Batu Buding.Kemudian dipindahkan di Gunung
Tajam oleh masyarakat, kerena sebelumnya beliau pernah berwasiat kepada Tuk Kundo yaitu jika beliau
meninggal beliau ingin dikuburkan diantara bumi dan langit.