Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan
informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian
organisasi. Proses ini berhubungan dengan aliran informasi. Mengapa hal ini dipermasalahkan?
proses aliran informasi merupakan proses yang rumit. Atau yang dikemukakan dalam struktur
dapat saja nukan yang sebenarnya terjadi. Efisiensi dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi
ini bukan pertimbangan satu-satunya. Organisasi mengandalkan inovasi dan harus mampu
menghasilkan informasi dari para anggotanya. Aliran informasi dapat membantu menemukan
iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya berpengaruh pada aliran informasi. Teknologi
baru menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana mempengaruhi aliran informasi.

Rumusan Masalah
 Apa itu komunikasi organisasi?
 Apa itu aliran, pola, jaringan kerja dan informasi?
 Apa saja sifat dan pola aliran komunikasi?
 Bagaimana peranan jaringan kerja komunikasi dalam organisasi?

Tujuan Pembahasan
 Untuk menganalisis kajian tentang Aliran Informasi Dalam Organisasi;
 Untuk lebih memahami sifat dan pola aliran informasi serta jaringan kerja komunikasi
dalam organisasi.

ISI
Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap, atau emosi dari seseorang atau
kelompok kepada yang lain atau yang lain-lainnya, terutama melalui simbol-simbol (Theodorson
and Theodorson, 1969 dalam buku “Komunikasi Organisasi” oleh H. Rochajat Harun, I.r., M.Ed.,
Ph.D.)
Organisasi memiliki dua pengertian. Pertama, mangacu pada suatu Lembaga (institution) dan arti
kedua mengacu pada proses pengorganisasian. Dalam komunikasi organisasi kita berbicara
tentang informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi
kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah (komunikasi ke bawah). Informasi yang bergerak
dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi
(komunikasi ke atas). Informasi yang bergerak di antara orang-orang yang jabatan-jabatan sama
tingkat otoritasnya (komunikasi horizontal). Dalam organisai, dapat di atur juga informasi yang
mengalir secara informal Bersama-sama yang disebut ‘selentingan’.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah penyebaran informasi antar individu
(anggota organisasi) dengan aliran dan pola yang terstruktur di dalam lingkungan organisasi.

Arti Aliran, Pola, Informasi dan Jaringan kerja


 Menurut KBBI dalam kbbi.web.id disebutkan pengertian dari Aliran, Pola, Jaringan dan
Informasi
 Aliran adalah sesuatu yang mengalir;
 Pola adalah bentuk atau model yang bisa dipakai untuk membuat atau menghasilkan
sesuatu atau bagian dari sesuatu;
 Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari symbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan;
 Jaringan kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikan pekerjaan
menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity).

Sifat Aliran Informasi


Informasi tidak bergerak, yang sesungguhnya terlihat adalah proses penyampaian suatu pesan,
interpretasi penyampaian tersebut, dan penciptaan penyampaian lainnya dalam mendistribusikan
pesan-pesan ke seluruh organisasi. Konsep proses mengisyaratkan bahwa peristiwa-peristiwa dan
hubungan-hubungan bergerak dan berubah secara berkesinambungan, bahwa peristiwa dan
hubungan adalah dinamik. Suatu hubungan dan peristiwa dinamik melibatkan energi dan tindakan.
Jadi yang kita namakan aliran informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya adalah suatu proses
dinamik; dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan,
ditampilkan dan diinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan –
artinya, komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi
terjadi sepanjang waktu. Guetzkow (1965) menyatakan bahwa aliran informasi dalam suatu
organisasi dapat terjadi dengan tiga cara: serentak, berurutan atau kombinasi dari kedua cara ini.
Berikut aliran – aliran informasi menurut Guetzkow (1965), antara lain:
a. Penyebaran pesan secara serentak
Sebagian besar dari komunikasi organisasi berlangsung dari orang ke orang, atau diadik, hanya
melibatkan sumber pesan dan penerima sebagai tujuan akhir. Tapi, seringkali pesan-pesan
dikirimkan kepada sejumlah orang dalam sebuah organisasi. Banyak organisasi yang
mengeluarkan terbitan khusus, berbentuk majalah atau selembaran yang diposkan kepada
seluruh anggota organisasi. Bila semua anggota departemen, fakultas, atau bagian-bagian lain
menerima suatu informasi dalam waktu yang bersamaan, proses ini disebut penyebaran pesan
secara serentak.
Bila pesan yang sama harus tiba di beberpa tempat yang berbeda pada saat yang sama, harus
dibuat rencana untuk menggunakan strategi atau teknik penyebaran pesan secara serentak.
Pemilihan teknik penyebaran yang berdasarkan pada waktu (tiba secara serentak) memerlukan
pemikiran mengenai metode penyebaran yang sedikit berbeda dari yang biasa kita kerjakan.
Misalnya, salah satu pertimbangan pokok adalah apakah pesan dapat didistribusikan pada saat
yang sama. Mungkin anda berpikir untuk menulis memo sebagai suatu cara yang meyakinkan
untuk mengirimkan pesan kepada semua anggota organisasi pada saat yang sama. Cara lainnya
adalah melalui sebuah pertemuan. Memo merupakan media tertulis dan pertemuan merupakan
bentuk secara lisan, atau tatap muka.

Sumber

Pesan

Tujuan

Gambar 2.1 Penyebaran pesan serentak

Dengan berkembangnya media telekomunikasi, penyebaran informasi kepada semua anggota


secara serentak menjadi lebih sederhana. Dalam waktu bersamaan seluruh anggota organisasi
dapat menerima pesan dari atasannya pada saat itu juga. Dengan berkembangnya sistem kabel
dan telepon yang lebih canggih, dirangkaikan dengan video, semua individu dalam organisasi
dapat berhubungan secara visual dan vocal tanpa perlu mengadakan suatu pertemuan khusus
atau menyampaikan memo ke setiap bagian-bagian dalam organisasi secara perantara.
Penyebaran pesan secara serentak adalah cara yang lebih efektif dan lebih efisien daripada cara
lainnya untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi.
b. Penyebaran pesan secara berurutan
Haney (1962) mengemukakan bahwa “penyampaian pesan berurutan merupakan bentuk
komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam organisasi”. Penyebaran informasi berurutan
meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik, jadi pesan disampaikan dari Si A - Si B - Si C
dalam serangkaian transaksi dua-orang; dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke-1 (Si A/
Sumber pesan). Pola penyebaran pesan secara berurutan adalah “Siapa berbicara kepada
siapa”, pola seperti ini memungkinkan perbedaan waktu dan kondisi saat informasi diterima.
Bila jumlah orang yang diharuskan menerima informasi terlalu banyak maka penyebarannya
menjadi tidak efisien. Terlebih lagi ada gangguan ‘Noise’ yang akan mengurangi bobot pesan
disetiap titik-titik penerimaannya.

Sumber

Pesan

Tujuan

Gambar 2.2 Penyebaran pesan secara berurutan


c. Penyebaran pesan dengan kombinasi aliran serentak dan berurutan

Pola Aliran Informasi


Meskipun organisasi formal amat mengandalkan proses berurutn umum untuk menghimpun dan
menyebarkan informasi, pola khusus aliran informasi berkembang kontak antarpersona yang
terartur dan cara-cara rutin pengiriman dan penerimaan pesan. Katz dan Lahn (1966)menunjukan
bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa komunikasi di antara para
anggota sistem tersebut dibatasi. Sifat asal organisasi mengisyaratkan pembatasan mengenai siapa
berbicara kepada siapa. Burgess (1969) mengamati bahwa karakter komunikasi yang ganjil dalam
organissi adalah bahwa “pesan mengalir menjadi amat teratur sehingga kita dapat berbicara
tentang jaringan atau struktur komunikasi” (hlm. 138). Ia juga menyatakan bahwa organisasi
formal mengendalikan struktur komunikasi dengan menggunakan sarana tertentu seperti
penunjukan otoritas dan hubungan-hubungan kerja, penepatan kantor, dan fugsi-fungsi
komunikasi khusus.
Analisis ekspremental pola-polapola-pola komunikasi menyatakan bahwa peraturan
tertentu mengenai “siapa berbicara kepada siapa” mempunyai konsekuensi besar dalam berfungsi
organisasi. Kita akan membandingkan dua pola yang berlawanan -pola roda dan pola lingkaran-
untuk menggambarkan pengaluh aliran komunikasi yang dibatasi organsasi. (Ganbar 8.3). Pola
roda adalah pola yang mengarah seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral.
Orang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota
organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya.

Gambar….

Pola lingkaran memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya
melalui sejenis sistem pengulang pesan. Tidak seorang anggotapun yang dapat berhubungan
langsung dengan semua anggota lainnya, demikian pulatidak ada anggota yang memiliki akses
langsung terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan. Ada beberapa
kombinasi yang berbeda kombinas berbeda yang mungkin: A dapat berkomunikasi dengan B dan
E tetapitidak dapat berkomunikasi dengan C dan D; B dapat berkomunikasi dengan B tetapi tidak
dengan B dan C. Bila D ingin berkomunikasi dengan A, informasi harus disampaikan melalui E
dan C dan B.
Pola lingkaran -meliputi kombinasi orang-orang penyampai pesan cenderung lebih baik
daripada pola roda -yang mencakup aliran komunikasi yang amat terpusat- dalam keseluruhan
aksebilitas anggota antara yang satu dengan yang lainnya, moral atau kepuasan terhadap
prosesnya, jumlah pesan yang dikirimkan, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan-
perubahan dalam tugas; dipihak lain, pola roda seorang pemimpin bisa lebih cepat dan
berorganisasi lebih stabil, nebubjukan kecamatan tinggi dalam pemecahan masalah, cepat
dalammemecahkan masalah, tetapi terlihat cenderung mengaalami kelebihan beban pesan
pekerjaan.
Burgess (1969) mengamati bahwa sebagai upaya untuk memecahkan masalah dalam dalam
eksperimen-eksperimen, para anggota kelompok harus “belajar bagaimana menangani peralatan
eksperimen dengan benar dan efisien; dan bagaimana mengefesienkan pengiriman pesan kepada
satu atau beberapa posisi yang dihubungkan dengan pesan-pesan tersebut” (hlm. 150). Hal ini
berimplikasi bahwa perilaku -perilaku peranan tertentu yang rumit harus dipelajari, agar pola
komunikasi berfungsi secara optimal. Beberapa penelitian mengenai jaringan komunikasi dalam
organsiasi besar menunjukan bahwa distribusi peranan jaringan penting untuk keefisienan
berfungsinya organisasi. Kita akan meringankan beberapa konsep tentang peranan-peranan untuk
menyoroti perkembangan ini.

Peranan Jaringan Kerja Komunikasi


Sebuah organisasi terdiri dari orang dalam berbagai jabatan. Ketika orang-orang dalam jabatan itu
mulai berkomunikasi satu dengan yang lainnya, berkembanglah keturunan dalam kontak dan
“siapa berbicara kepada siapa

PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.we.id/
Harun Rochajat, H., Ir., M.Ed., Ph.D.: Komunikasi Organisasi. Mandar Maju, Bandung, 2008.
R. Wayne Pace & Don F. Faules; Komunikasi Organisasi. Terjemahan Deddy Mulyana, MA.,
Ph.D. PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998.

Anda mungkin juga menyukai