b. Penyendiri
Tugas pertama analisis jaringan kerja adalah mengidentifikasi mana yang anggota klik dan
mana yang bukan, penyendiri adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau tidak sama
sekali melakukan kontak dengan anggota kelompok lainnya.
Goldhaber (1979) meringkaskan sifat-sifat khusus penyendiri. Ia menyatakan bahwa
penyendiri berbeda dengan anggota klik dalam arti:
1. Kurang aman dalam konsep diri mereka
2. Kurang termotivasi oleh cita-cita
3. Kurang bersedia untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Lebih muda dan kurang berpengalaman dalam sistem
5. Lebih jarang menduduki posisi yang kuat dalam organisasi
6. Lebih cenderung menahan daripada melancarkan aliran informasi
7. Relatif lebih tidak puas dengan sistem
8. Beranggapan bahwa sistem komunikasi tertutup bagi mereka
c. Jembatan
Jembatan adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam
kontak antar kelompok, juga menjalin kontak dengan anggota klik lain. Sebuah jembatan
berlaku sebagai pengontak langsung antara kedua kelompok pegawai.
d. Penghubung
Penghubung adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi ia
bukan salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Penghubung mengaitkan satuan-
satuan organisasi bersama-sama dan menggambarkan orang-orang yang berlaku sebagai
penyaring informasi dalam organisasi.
e. Penjaga Gawang
Menjaga gawang, menurut Katz dan Lazarsfeld (1955), berarti “mengendalikan” satu bagian
strategis dari suatu saluran dari suatu saluran ... agar memiliki kekuatan untuk memutuskan
apakah sesuatu yang mengalir melintasi saluran akan sampai kepada kelompok tersebut atau
tidak. Dalam suatu jaringan komunikasi organisasi, penjaga gawang (gate keeper) adalah
orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian
atas pesan apa yang akan disebarkan melalui sistem tersebut.
f. Pemimpin pendapat
Pemimpin pendapat (opinion leader) adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem
sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan
mereka. Mereka merupakan orang-orang yang mengikuti persoalan dan dipercayai orang-
orang lainnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Katz dan Lazarsfeld (1955)
menggambarkan seorang pemimpin pendapat sebagai “suatu bentuk kepemimpinan yang
nyaris tidak kelihatan dan tidak dikenali, pada tingkat orang per orang dalam kontak biasa,
akrab maupun kontak sehari-hari”.
g. Kosmopolit
Manusia kosmopolitan adalah orang yang menjadi milik seluruh dunia atau orang yang bebas
dari gagasan, prasangka, atau kecintaan lokal, daerah atau nasional. Kosmopolit
menghubungkan para anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa di luar
batas-batas struktur organisasi.
Menurut Wayne Pace dan Don Faules dalam buku Komunikasi Organisasi, bahwa arah aliran
informasi formal ada empat macam, yaitu :
1. Komunikasi ke Bawah
Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz dan
Kahn 1966) :
a) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
b) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
c) Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
d) Informasi mengenai kinerja pegawai
e) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission)
Ada enam kriteria yang sering digunakan untuk memilih metode penyampaian informasi
kepada para pegawai (Level & Galle 1988).
a) Ketersediaan
b) Biaya
c) Pengaruh
d) Relevansi
e) Respons
f) Keahlian
2. Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat
yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).
Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan :
a) Berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan
mengawasi kegiatan orang-orang lainnya (Sharma, 1979).
b) Memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dan
seberapa baik penerimaannya (Planty & Machaver, 1952)
c) Memungkinkan mendorong keluh kesah sehingga penyelia tahu persoalan yang
mengganggu terkait operasi.
d) Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan
kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran.
e) Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang
diharapkan dari aliran informasi ke bawah.
f) Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan
mereka dalam pekerjaan mereka.
3. Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat
dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada
tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama.
Penelitian dan pengalaman menyatakan bahwa komunikasi horisontal muncul paling sedikit
karena enam alasan berikut :
1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja
2. Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan
3. Untuk memecahkan masalah
4. Untuk memperoleh pemahaman bersama
5. Untuk mendamaikan, berunding dan menengahi perbedaan
6. Untuk menumbuhkan dukungan antar persona.
Komunikasi horisontal paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama
waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran kualitas.
Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang berbagi wilayah tanggung
jawab. Hambatan-hambatan pada komunikasi horisontal banyak persamaannya dengan
hambatan yang mempengaruhi komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Ketiadaaan
kepercayaan diantara rekan-rekan kerja, perhatian yang tinggi pada mobilitas ke atas, dan
persaingan dalam sumber daya dapat mengganggu komunikasi pegawai yang sama
tingkatnya dalam organisasi dalam sesamanya.