Anda di halaman 1dari 67

KUNCI DAN PEMBAHASAN

SOAL TRYOUT 2

Oleh,
TIM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2019
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

Pedagogy Profesional
No Jawab No Jawab No Jawab No Jawab
1 B 1 A 21 A 41 A
2 C 2 E 22 D 42 E
3 A 3 B 23 E 43 B
4 C 4 D 24 B 44 E
5 D 5 E 25 D 45 D
6 B 6 E 26 C 46 D
7 D 7 A 27 D 47 E
8 C 8 D 28 D 48 C
9 D 9 A 29 C 49 C
10 C 10 E 30 C 50 D
11 D 11 E 31 A 51 B
12 C 12 B 32 E 52 B
13 A 13 D 33 D 53 B
14 A 14 D 34 B 54 E
15 E 15 C 35 C 55 C
16 E 16 B 36 A 56 E
17 B 17 A 37 E 57 E
18 C 18 C 38 E 58 E
19 A 19 B 39 B 59 D
20 C 20 D 40 A 60 A

Pembahasan Soal 1
Jawaban B karena latihan kecepatan tidak termasuk dalam KD menganalisis
kebugaran jasmani kesehatan.
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Minimal terdiri dari dua aspek yaitu tingkat kompetensi dan materi pelajaran
7. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
Option B kurang tepat karena materi kebugaran jasmani kesehatan tidak termasuk
kecepatan (komponen kebugaran jasmani untuk prestasi).
Pembahasan Soal 2
Jawaban C karena kompetensi dasar pada keterampilan tetapi kata kerja
menjelaskan (pengetahuan)
Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki,
atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan kata
lain, tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas
pembelajaran. Maka, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi
spesifik, aktual, dan terukur. Tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar yang
hendak harus dicapai dalam pembelajaran. Di samping itu, tujuan pembelajaran dijadikan
acuan dalam pemilihan jenis materi, strategi, metode, dan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
Terdapat empat unsur pokok dalam perumusan tujuan pembelajaran, diantaranya :
1.Audience
Secara bahasa audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran yang dimaksud
audience adalah siswa. Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran.
Maka, dalam tujuan pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai subjek sekaligus objek
dalam pembelajaran.
2.Behavior
Behavior adalah tingkah laku atau aktivitas suatu proses. Dalam konteks pembelajaran,
behavior nampak pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, pembelajaran
tanpa adanya tingkah laku atau aktivitas dari siswa tidak mungkin dilakukan. Dalam
perumusan tujuan pembelajaran gambaran behavior aktivitas siswa ditulis menggunakan kata
kerja operasional seperti: menyimak, menyebutkan, membedakan, menjelaskan, dan masih
banyak lagi. Penggunaan kata kerja operasional dalam suatu tujuan pembelajaran tidak boleh
lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa tidak boleh melakukan
lebih dari satu perbuatan. Maka, siswa harus fokus pada satu perbuatan agar pembelajaran
lebih optimal.
3.Condition
Condition atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan. Dalam konteks pembelajaran,
condition adalah keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta
persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam
perumusan tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang
dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku
yang diharapkan.
4.Degree
Dalam konteks ini degree berarti suatu perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk
membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar. Degree juga merupakan tingkat
penampilan yang dapat dilakukan oleh siswa setelah melalui suatu rangkaian proses
pembelajaran. Tingkat degree bergantung pada bobot materi yang akan disajikan, serta
sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah laku.
Berikut merupakan contoh dari tujuan pembelajaran yang baik dan benar:

Dengan mengamati video, peserta didik dapat menganalisis pola langkah dalam senam
aerobik
condition audience behavior
dengan benar
degree

Pembahasan Soal 3
Jawaban A karena Materi merangkai gerak aktivitas ritmik membutuhkan waktu cukup lama,
padahal alokasi waktu dalam silabus hanya 2 tatap muka, maka langkah Project Base Learning
dapat menambah waktu latihan sebelum sampai pada mempresentasikan hasil proyek.

Pembelajaran Berbasis Projek (Project-Based Learning) adalah model pembelajaran yang


menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Pembelajaran Berbasis Projek merupakan model
pembelajaran yang menggunakan projek sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara
sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan
keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk.
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Berdasarkan bagan di atas, kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah PBP adalah
sebagai berikut:
• Penentuan Projek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik projek bersama guru. Peserta didik
diberi kesempatan untuk memilih/menentukan projek yang akan dikerjakannya baik secara
kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tema.
• Perancangan Langkah-langkah Penyelesaian Projek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dari awal sampai akhir
beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan projek ini berisi perumusan tujuan dan hasil
yang diharapkan, pemilihan aktivitas untuk penyelesaian projek, perencanaan
sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas projek, dan kerja sama antar
anggota kelompok.
• Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Projek
Peserta didik dengan pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya. Berapa lama projek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
• Penyelesaian Projek dengan Fasilitasi dan Monitoring Guru
Langkah ini merupakan pelaksanaan rancangan projek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat
dilakukan dalam kegiatan projek di antaranya dengan: a) membaca, b) membuat disain, c)
meneliti, d) menginterviu, e) merekam, f) berkarya, g) mengunjungi objek projek, dan/atau h)
akses internet. Guru bertanggung jawab membimbing dan memonitor aktivitas peserta didik
dalam melakukan tugas projek mulai proses hingga penyelesaian projek. Pada kegiatan
monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam
menyelesaikan tugas projek.
• Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil Projek
Hasil projek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, disain, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lan dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik
yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk presentasi, publikasi, dan pameran produk
pembelajaran.
• Evaluasi Proses dan Hasil Projek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek. Proses refleksi pada tugas projek dapat dilakukan secara individu
maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas projek yang berkembang dengan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas projek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan
balik terhadap proses dan produk yang telah dilakukan.
Pembahasan Soal 4
Jawaban C, langkah-langkah pembelajaran menjelaskan aktivitas pembelajaran sesuai metode
yang dipilh dalam silabus.
Langkah-langkah pengembangan RPP:
1. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses
pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;
2. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
3. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari
lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial;
4. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih
operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi siswa dan satuan
pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;
5. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada
silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;
6. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan
instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
7. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan
8. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan yang telah
ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
Pembahasan Soal 5
Jawaban yang kurang tepat adalah D melakukan evaluasi dilakukan pada tahap setelah proses
pembelajaran, bisa diakhir tahap inti pembelajaran atau penutup.

Kerangka pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas yang dirancang oleh guru untuk
mencapai keempat jenis kompetensi dasar tersebut, meliputi: pendahuluan, inti dan penutup.
1. Pendahuluan
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru
diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk,
1. Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
2. Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
3. Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran,
4. Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan
apa yang akan dipelajari,
5. Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam
suatu peristiwa,
6. Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Komponen-komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Penerapan keterampilan membuka pelajaran pada awal suatu jam pelajaran atau pada setiap
penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran.
Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran itu meliputi: menarik perhatian siswa,
menimbulkan motivasi, memberikan acuan dan membuat kaitan. Tiap komponen terdiri dari
beberapa kelompok aspek dan kegiatan yang saling berhubungan. Sebagai keterampilan maka
sifatnya integratif dan ada beberapa komponen yang tumpang tindih. Komponen-komponen
dan aspek-aspeknya menurut Abimanyu (1985) adalah sebagai berikut:
1. Menarik perhatian siswa
Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain seperti
berikut:
• Gaya mengajar guru.
Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan perhatian siswa.
Contohnya:
Guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasanya dia
kerjakan dalam membuka pelajaran. Kali ini ia berdiri di tengah-tengah kelas sambil bertanya
pada siswa tentang kegiatan siswa di rumah yang mungkin ada hubungannya dengan materi
yang akan diajarkan. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri di belakang atau di muka
kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakinkan dan nada suara yang
menunjukkan rasa bangga.
• Penggunaan alat bantu mengajar
Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar, model, skema, dan
sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Alat-alat bantu mengajar selain dapat menarik
perhatian siswa, dapat pula menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara
hal-hal yang telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
Contohnya:
Dalam mengajarkan senam, guru membawa gambar-gambar gerakan senam, boneka peraga.
• Pola interaksi yang bervariasi
Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa mendengarkan,
atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan permulaan saja.
Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan
dipelajari. Oleh karena itu, agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru hendaknya
mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Contohnya:
Guru memberi perintah siswa mengerjakan perintah itu, guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya, guru atau siswa yang lainya menjawab pertanyaan itu, siswa
berinteraksi dengan siswa lainnya dalam diskusi kelompok kecil (buzz-groups) atau dalam
suatu eksperimen, guru mengemukakan masalah yang menarik ke seluruh kelas lalu siswa-
siswa diminta mengemukakan pendapat mereka, atau guru menunnjukkan barang yang bisa
ditonton seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa diminta untuk melihatnya
secara bergiliran baik secara kelompok atau sendiri-sendiri.
2. Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-hal
yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat
digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi
dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan
motivasi itu. Sedikitnya ada 4 (empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:
• Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang
demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan
kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar.
Contohnya:
Ketika siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban yang kurang tepat maka sebaiknya guru
memberi penjelasan dengan semangat dan penuh kesabaran, bukannya menjelaskannya
kembali dengan cara yang membuat siswa merasa takut.
• Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa. Contohnya:
Ibu akan membunyikan jari ibu. Satu menit berikutnya ibu akan membunyikan lagi. Kemudian
membunyikan lagi dua menit sesudah itu, lalu empat menit, delapan menit, enam belas menit
dan seterusnya. Setiap kali ibu melipatduakan menitnya. Berapa kali ibu akan membunyikan
jari tangan ibu selama satu jam. Cara-cara ini sangat baik untuk menimbulkan motivasi siswa.
• Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan
dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.
Contohnya
Guru mengajukan masalah sebagai berikut: “Balok merupakan bangun dimensi tiga yang
mempunyai panjang, lebar dan tinggi, jadi balok termasuk bangun ruang. Kerucut tidak
mempunyai panjang dan lebar tetapi masih termasuk bangun ruang. Mengapa?”
• Dengan memperhatikan minat siswa
Guru dapat menimbulkan motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-topik pelajaran
yang diminati siswa. Untuk memperhatikan minat siswa dalam pembelajaran matematika
dapat diberikan.
Contohnya:
Meminta siswa membuat dugaan tentang ukuran suatu benda. Berapa kira-kira banyaknya air
yang dapat dimasukkan dalam suatu drum sampai penuh.
3. Memberi acuan (structuring)
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai
hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi
pelajaran. Untuk itu usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
• Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang
lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan.
Contohnya:
Guru pertama-tama berkata, hari ini kita akan belajar tentang pengumpulan data. Perhatikan
alat peraga yang ibu bawa (timbangan dan meteran). Kumpulkanlah data berat dan tinggi
badan teman-temanmu menggunakan alat peraga tesebut.
• Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa akan terarah
usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Contohnya:
Tugas kalian sekarang adalah membuktikan rumus volum kerucut dengan pendekatan volum
tabung. Langkah yang harus kalian kerjakan adalah pertama memasukkan beras atau pasir ke
dalam kerucut, lalu tuangkan beras tersebut ke dalam tabung, lakukan hal tersebut sampai
tabung penuh. Kemudian buatlah kesimpulan dari kegiatan yang kalian lakukan.
• Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas.
Contohnya:
Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu
konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di samping hal-hal positif,
kemudian siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang hilang
atau yang kurang lengkap. Misalnya guru berkata: Amatilah macam-macam model bangun
datar segitiga ini, jelaskan mengapa ada yang disebut segitiga samakaki, segitiga samasisi,
dan segitiga sembarang, serta ada yang bukan disebut model bangun datar segitiga.
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran akan
mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.
Contohnya:
Sebelum menjelaskan cara membagi dua pecahan, guru dapat mengajukan pertanyaan
sebagai berikut, ibu mempunyai setengah loyang kue, kue tersebut akan dibagi dua sama
besar dan akan diberikan pada kedua anaknya, berapa bagiankah kue yang diterima masing-
masing anaknya? Dengan pertanyaan tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk
memahami cara membagi dua pecahan.
4. Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkannya
dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman, minat, dan
kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru
untuk membuat kaitan:
• Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal
siswa. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh
pelajaran yang diberikan sebelumnya telah dipahami. Caranya, guru dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula merangkum isi materi pelajaran
terdahulu secara singkat.
Contohnya:
Sebelum mengajarkan pembagian dua pecahan, guru mengulang kembali bagaimana
mengalikan bilangan pecahan.
• Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat kaitannya
dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai.
Contohnya:
Guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang pengurangan dan perkalian bilangan cacah sebelum mengajarkan pembagian bilangan
cacah.
• Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum menyajikan bahan
secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama
sekali baru.
Contohnya:
Penggunaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran, mempunyai
pengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar. Pengaruh positif itu antara lain:
1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.
2. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin
diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.
4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya.
5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-
konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa, serta
6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,
sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.
Pembahasan Soal 6
Jawabannya option B tahap menanya tidak dilakukan, seharusnya setelah menyimak informasi
awal, peserta didik diminta menanyakan hal hal yang ingin diketahui dan kemudian akan dicari
jawabannya melalui tahap selanjutnya.

Peran penting guru dapat dimulai dari merancang atau merencanakan pembelajaran dengan
baik, antara lain merumuskan indikator dan menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan
KD, langkah-langkah pembelajaran sampai dengan merancang teknik dan instrumen penilaian.
Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran dengan metode saintifik adalah melakukan
aktivitas secara aktif di dalam pengamatan, mengajukan pertanyaan secara kristis,
mengumpulkan informasi, mengola informasi, dan menyajikan atau mengkomunikasikannya.
Pada tahap-tahap yang penting ini guru dan siswa dapat berperan sebagai berikut:
1) Mengamati
Guru menyediakan fenomena yang akan diamati siswa atau mengarahkan siswa untuk
mengamati fenomena yang sudah tersedia di dalam buku maupun di alam sekitar. Adapun
siswa melakukan
pengamatan terhadap fenomena dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, suara, animasi,
video, maupun fenomena yang tersedia di alam sekitar. Pada tahap ini guru membantu siswa
menemukan/mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat
melakukan/menciptakan sesuatu.
2) Menanya
Pada tahap ini guru membantu siswa merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal
yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. Dalam banyak kasus,
siswa mengalami kesulitan untuk mengemukakan pertanyaan. Dalam hal ini guru dapat
berperan untuk memberikan stimulus agar siswa terdorong untuk bertanya. Guru juga dapat
memberikan alternatif teknik bertanya. Ketika siswa mengalami kesulitan bertanya secara
lisan, guru memberikan arahan agar siswa bertanya secara tertulis. Pada saat siswa kurang
percaya diri bertanya secara individu, guru dapat Sekolah Menengah Pertama mengarahkan
agar mereka merumuskan pertanyaan secara berkelompok. Adapun yang dilakukan siswa
adalah mengajukan pertanyaan secara kritis terhadap apa yang telah diamati.
3) Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini guru membantu siswa merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Dalam kegiatan ini, guru dapat memberikan
petunjuk di mana data atau informasi itu dapat diperoleh. Guru juga dapat memberi tugas
sebelum pembelajaran agar siswa membawa sumber data atau informasi yang dimaksud.
Guru juga membuka diri untuk menjadi salah satu sumber data dan informasi. Pada tahap ini
guru hendaknya juga menciptakan suasana kelas yang mendukung agar siswa merasa
nyaman. Agar siswa terjaga semangatnya dalam mengumpulkan data atau informasi, guru
dapat memberikan tanggapan dan apresiasi.
4) Mengolah informasi
Pada tahap ini guru membantu siswa menggunakan data/informasi untuk menjawab
pertanyaan dan/atau menarik kesimpulan. Guru memberikan bentuk atau contoh cara
menggunakan data atau
informasi. Arahan yang lebih jelas akan memudahkan siswa dalam tahap ini, misalnya guru
mengarahkan agar informasi yang diperoleh dituangkan dalam bentuk paparan, esai, poster,
infografis, atau bentuk lain yang sesuai. Bimbingan yang diberikan oleh guru semacam ini
akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Adapun siswa
mengelola informasi dengan baik dan benar berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh
guru.
5) Mengomunikasikan
Pada tahap ini guru mengatur, memberi umpan balik, memberi penguatan, atau memberi
penjelasan/ informasi lebih luas. Guru berperan sebagai manager, pemberi umpan balik,
pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. Pada tahap yang penting ini
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan atau menyajikan hasil
diskusinya. Apabila siswa kurang percaya diri, guru dapat memotivasi dan memberikan
bimbingan dengan penuh kesabaran. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang lain
untuk memberikan tanggapan. Jika diperlukan guru juga dapat memberikan tanggapan dan
penguatan kembali. Agar aktivitas mengomunikasikan tidak monoton, siswa diminta
menyiapkan berbagai alternatif teknik penyajian hasil diskusi/laporan. Variasi yang dimaksud
dapat berupa presentasi secara bergantian, atau dengan cara saling berkunjung ke kelompok
lain. Variasi yang lain juga dapat berbentuk penyajian di dalam kelas, di luar kelas, majalah
dinding sekolah, atau di internet/media sosial.
6) Mencipta
Pada tahap ini guru memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan,
memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung. Guru menuntun, memotivasi,
memberi inspirasi kepada siswa agar dapat melakukan/ menciptakan sesuatu (berwujud
maupun tidak berwujud). Sedangkan, siswa menggunakan pengetahuan untuk menginovasi,
mencipta, mendesain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang
dipelajari.
Pembahasan Soal 7
Jawaban D
Fungsi feedback adalah memberikan motivasi, reinforcement (Harsono, 1988:89) atau
punishment (Rusli Lutan, 1988; Apruebo, 2005).
Dengan diperolehnya gambaran yang kongkrit perihal kemampuan yang dimiliki oleh seorang
siswa, baik keunggulan maupun kelemahannya apalagi kalau dibandingkan dengan siswa yang
lainnya, maka hal itu akan dapat memacunya lagi untuk berbuat yang lebih baik dari yang
sudah dilakukannya. Dengan kata lain, gambaran kemampuan yang dimiliki seorang siswa
akan menjadi daya dorong/motivasi apabila guru penjas mampu menyampaikannya dengan
tepat melalui pemberian stimulus agar siswa semakin rajin berlatih.
Dalam konteks pembelajaran penjas, umpan balik juga sebagai penguat/reinforcement atas
tindakan atau perilaku yang sudah dilakukan siswa. Jika perilaku siswa itu sesuai dengan
harapan guru maka hal itu harus diperkuat untuk tetap dipelihara. Sebaliknya jika perilaku itu
tidak sesuai dengan harapan guru maka harus ada hukuman ( funishment) agar perilaku itu
tidak terjadi dan terulang kembali, dan perilaku itu mengarah pada tindakan yang sesuai
dengan harapan guru.
Secara umum umpan balik atau feedback terbagi ke dalam dua jenis yaitu intrinsic feedback
dan extrinsic feedback (Apruebo, 2005). Intrinsic feedback atau umpan balik intrinsik
berkaitan dengan penilaian terhadap dirinya sendiri, tentang sikap, aktivitas dan atau perilaku
yang telah dilakukannya, serta tentang kemampuan yang telah ditunjukkannya. Misalnya
dalam melaksanakan tugas gerak, apakah aktivitas yang dilakukan sudah sesuai dengan yang
diinstruksikan guru, apakah sudah mampu menyelesaikan keseluruhan tugas gerak, apakah
merasa nyaman dengan alat bantu yang digunakan, atau menilai bahwa rangkaian gerakan
senam telah sesuai dengan urutan yang harus dilakukan. Sedangkan extrinsic feedback adalah
umpan balik yang berasal dari luar dirinya. Misalnya koreksi dari guru penjas atas gerakan
yang sudah dilakukan, cemoohan rekan karena salah memberikan umpan ketika bermain bola,
atau dari lingkungan sekitar seperti cuaca yang terlalu panas sehingga mengharuskannya
sering beristirahat di tempat yang teduh.
Umpan balik mempunyai tiga fungsi utama, yakni informasional, motivasional, dan
komunikasional.
1. Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilain pencapaian/hail belajar siswa diperiksa menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hasil tes itu, dengan demikian memberikan
informasi tentang sejauhmana siswa telah menguasai materi yang diterimanya dalam
proses/kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik
berupa pengayaan atau perbaikan.
Informasi yang diberikan dalam umpan balik dibedakan atas lima tingkat, yakni:
a. Tidak ada umpan balik
b. Umpan balik berupa keterangan mengenai salah atau benar jawaban yang diberikan
siswa
c. Umpan balik berupa keterangan mengenai salah benara jawaban ditambah dengan
menunjukkan jawaban yang benar (knowledge of the correct response [KCR])
d. KCR + penjelasan; dan
e. KCR + pengajaran tambahan.
2. Fungsi Motivasional
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak
atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri siswa manakala
siswa merasa membutuhkan (need). Siswa yang merasa butuh akan bergerak dengan
sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan pemberian umpan balik, maka tes dapat sekaligus berfungsi sebagai motivator
bagi siswa untuk belajar. Namun terkadang guru memanfaatkan tes dadakan sebagai alasan
untuk motovasi siswa dalam belajar. Berharap agar siswa termotivasi dalam belajar dan selalu
siap menerima tes sebagai kriteria keberhasilan dalam pembelajaran, tes dadakan justru
dianggap kurang tepat. Hal tersebut justru akan menimbulkan kecemasan pada siswa saat
mengerjakan soal-sola tes, dan hasil kinerja siswa kurang maksimal.
3. Fungsi Komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara siswa dan guru. Guru
menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa, dan bersama siswa membicarakan upaya
peningkatan atau perbaikannya. Dengan demikian, melalui umpan balik siswa mengetahui
letak kelemahannya, dan sendiri atau bersama guru bereaksi terhadap hasil tersebut.
Pengukuran tentang taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar
berperan penting. Karena itu, pengukurannyaharus betul-betul syahih (valid), andal (reliable),
dan lugas (objective). Hal ini mungkin tercapai bila alat ukurannya disusun berdasarkan
kaidah, aturan, hokum atau ketentuan penyusunan butir tes.
Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebegai berikut:
a. Mengulang pokok bahasan seluruhnya
b. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai
c. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama
d. Memberikan tugas-tugas khusus.
Pembahasan Soal 8
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suara maupun dengan isyarat-
isyarat non verbal, seperti pandangan mata, ekspresi roman muka, gerak-gerik tangan atau
kepala dan gerak badan. Selain itu masi ada isyarat ekstra verbal yaitu intonasi dan warna
serta bunyian. Komponen utama dalam mengadakan variasi adalah :
Variasi dalam gaya mengajar
• Penggunaan variasi suara. Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi
lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi
sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
• Pemusatan perhatian siswa. Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal
yang dianggap penting dapat dengan gaya bahasa menurut kebutuhan anak.
• Kesenyapan guru. Adanya kesenyapan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu, merupakan alat yang baik untuk menarik
perhatian siswa.
• Mengadakan kontak pandang dan gerak. Apabila guru sedang berbicara atau
berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan
melihat ke mata murid-murid untuk menujukkan adanya hubungan yang akrab dengan
mereka.
• Gerakan badan dan mimik. Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan
gerakan badan adalah aspek yang sangat pentingdalam berkomunikasi. Gunanya untuk
menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang di maksudkan.
• Pergantian posisi guru di dalam kelas. Pergantian guru di dalam kelas dapat di
gunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Terutama sekali dalam
menyampaikan pelajaran di dalam kelas, gerakan hendaknya bebas,tidak kikuk atau
kaku, dan hindari tingkah laku negatif.
Variasi dalam penggunaan media pembelajaran
Media pembelajaran, apabila di tinjau dari indera yang di gunakan, dapat di golongkan ke
dalam tiga bagian,yakni dapat di dengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis
yang lain mengharuskan anak menyesuaikan inderanya, sehingga dapat mempertinggi
perhatisnya. Hal itu karena setiap mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan
alat inderanya. Ada anak yang termasuk tipe visual, auditif, atau motorik.
• Variasi yang dapat dilihat. Media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah:grafik, bagan,
poster, gambar, film, dan slide.
• Variasi media yang dapat didengar. Suara guru termasuk di dalam media komunikasi
yang utama didalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi, puisi,
sosiodrama, telepon, dapat di pakai sebagai penggunaan indera dengan di variasikan
dengan indera lainya.
• Variasi media yang dapat diraba, di manipulasi dan di gerakan. Yang termasuk di
dalam hal ini, misalnya peragaan yang di lakukan oleh guru atau siswa, model, patung,
topeng, dan boneka yang dapat di gunakan anak untuk di raba, di pergerakan dan di
manipulasi.
• Variasi media yang dapat di dengar. Media yang termasuk ini, misalnya film,
televisi,slide projektor yang di iringi penjelasan guru. Tentu saja penggunanyaa sesuai
dengan tujuan yang hendak di capai.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Pola interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar nemiliki corak yang sangat
beraneka ragam. Mulai dari kegiatan yang di dominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri
yang di lakukan oleh siswa. Hal ini bergantung pada ketrampilan guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi guru-siswa dan siswa-siswa agar
kegiatan pembelajaran tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan. Suasana kelas pun menjadi
hidup.
Pembahasan Soal 9
Jawaban D suara dan volume keras, kerena volume suara tergantung posisi guru dan siswa.
Makin dekat suara cukup sedang saja setidaknya didengar siswa bersangkutan, keras
diperlukan ketika seluruh siswa perlu mendengarkan penjelasnya.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Pembelajaran
1. Faktor kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu
sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran mempengaruhi belajar siswa.
Kurikulum yang kurang baik berpengaruh terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu
misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat,
minat dan perhatian siswa. Perlu diingat bahwa sistem intruksional sekarang menghendaki
proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu mendalami siswa
dengan baik, harus memiliki perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani siswa belajar
secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang
demikian.
2. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar
itu sendiri menurut ing. S. Ulih Bukit Karo Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang
kepada orang lain agar orang itu menerima, menguasai dan mengembangkannya. Di dalam
lembaga pendidikan, orang lain yang disebut di atas adalah sebagai murid/siswa atau
mahasiswa, yang dalam proses belajar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih
mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah
setepat-tepatnya serta seefektif mungkin.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode
belajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang
menguasai bahan pelajaran sehingga guru menyajikanya tidak jelas atau sikap guru terhadap
siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa tidak senang
terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk mempelajarinya
3. Faktor relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga
dipengaruhi oleh lerasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga
dipengaruhi oleh relasinya. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan
menyukai gurunya juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa
berusaha mempelajarinya dengan sebaik baiknya.

Mengelola kelas adalah suatu ketrampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal serta mengembalikan kepada kondisi yang optimal apabila terdapat gangguan,
baik sementara yang berkelanjutan
Tujuan untuk siswa :
1. Bertanggung jawab terhadap tingkah laku yang positif
2. Sadar dan mampu mengendalikan diri di kelas
3. Keterlibatan aktif dalam kegiatan kelas
Tujuan untuk guru :
1. Menciptakan dan memelihara pelancaran penyajian
2. Sadar terhadap kebutuhan siswa di kelas
3. Memberikan respon secara aktif
A. Membagi Perhatian
1. Guru harus dapat membagi perhatian baik secara verbal maupun visual terhadap
kegiatan belajar siswa yang berlangsung pada waktu yang sama.
2. Memusatkan perhatian kelompok, hal ini dapat dilakukan menyiagakan siswa,
menuntut keterlibatan siswa
3. Memberikan petunjuk yang jelas.
4. Memberikan penguatan, baik verbal maupun non verval.
5. Memberi teguran
Prinsip penggunaan
1. Kehangatan dan keantusiasan siswa
2. Memberi tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan pada hal yang positif
6. Penanaman disiplin diri.
B. Ketrampilan Memberi Penguatan
Dalam proses belajar mengajar, penguatan memegang peran penting sebab jika dilakukan
dengan cara dan prinsip yang tepat akan mendorong siswa meningkatkan usahanya dalam
kegiatan belajar mengajar disamping itu akan mendorong mereka mengembangkan hasil
belajarnya.
Komponen ketrampilan memberi penguatan :
1. Penguatan dapat diberikan secara verbal (pujian, dukungan, pengakuan, dorongan)
yaitu dengan menggunakan kata-kata (bagus, iya, tepat, benar) atau kalimat
(pekerjaanmu rapi sekali, saya senang dengan hasil pekerjaanmu)
2. Penguatan juga dapat diberikan dengan menggunakan mimic atau gerakan badan
(senyuman, anggukan kepala, acungan ibu jari dan tepuk tangan) yang dapat
meperkuat penampilan siswa.
3. Mendekati siswa yang sedang mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara berjalan ke arah siswa, berdiri di samping siswa, atau
duduk di dekatnya.
4. Sentuhan misalnya menepuk-nepuk bahu siswa, menjabat tangan, atau mengangkat
tangan siswa hal ini dapat memperkuat penampilannya. Dalam menggunakan penguat
ini guru perlu memperhatikan umur, jenis kelamn serta latar belakang kebudayaan
siswa.
5. Melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat memperkuat penampilan siswa.
6. Hadiah berupa symbol (tanda atau komentar tertulis) atau benda (kartu bergambar,
lencana, bintang plastic)
Agar penguatan yang diberikan kepada siswa dapat mencapai maksimal maka guru perlu
memperhatikan cara penggunaan yang benar antara lain :
1. Kepada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas ditunjukkan kepada siswa tertentu dengan menyebutkan
namanya sambil memandang kepadanya.
2. Kepada kelompok siswa
Penguatan dapat pula diberikan kepada kelompok siswa jika suatu tugas telah
dikerjakan oleh kelompok tertentu.
3. Dengan segera
Penguatan harus diberikan segera setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa
yang diharapkan.
4. Penguatan tidak penuh
Jika jawaban yang diberikan siswa sebaiknya saja yang benar guru hendaknya tidak
langsung menyalahkan siswa. tindakan guru sebaiknya adalah memberikan penguatan
sebagian.
5. Bervariasi
Perlu ada variasi baik dalam cara penggunaan maupun dalam jenis penguatan itu.
Prinsip penggunaan penguatan
1. Mimik guru yang hangat dan antusias
2. Bermakna = siswa harus memahami tingkah laku yang sesuai dengan responnya
3. Hindari respon negative
C. Ketrampilan Dasar Mengajar
Manfaat :
1. Minat dan perkataan siswa terhadap proses pembalajaran akan tumbuh dan
berkembang
2. Rasa ingin tahu siswa dan keinginan untuk mencoba ataupun melakukan semakin
besar.
3. Tingkah laku dan sikap positif berkembang
4. Siswa dapat memilih cara belajar yang sesuai dan disenangi (penyesuaian materi guru)
5. Ranah psikomotor, kognitif dan afektif siswa akan dapat lebih berkembang
(pembelajaran yang menyenagkan)
Ketrampilan mengadakan variasi pada pembelajaran penjas
Gaya mengajar guru yang efektif akan memudahkan perhatian siswa
• Gaya komando (the command style)
Kerangka pengambilan keputusan
Perencanaan.....................guru
Pelaksanaan......................guru
Evaluasi.............................guru
• Gaya resiprokal (the reciprocal style)
Kerangka pengambilan keputusan
Perencanaan.....................guru
Pelaksanaan......................siswa
Evaluasi.............................siswa
• Gaya latihan (the practice style)
Kerangka pengambilan keputusan
Perencanaan.....................guru
Pelaksanaan......................siswa
Evaluasi.............................guru
• Gaya inklusi (the inclusion style)
Kerangka pengambilan keputusan
Perencanaan.....................guru
Pelaksanaan......................siswa
Evaluasi.............................siswa
Dibagi dalam berbagai level :
• Mudah
• Sedang
• Sulit
Variasi media, bahan dan alat pembelajaran
1. Media audio
2. Bahan pembelajaran (rangsangan siswa untuk lebih tertantang)
3. Aspek pengembangan dan alat pembelajaran
4. Model pembelajaran kontekstual (guru sebagai fasilitator, mengajukan pertanyaan
kepada siswa,guna memancing berfikir siswa tentang hal yang dipelajari dalam rangka
membangun konsep secara bersama atas dasar kompetisi siswa berupa pengetahuan
dasar dan pengalaman yang telah dimiliki yang diangkat dunia nyata dalam kehidupan
sehari-hari melalui suatu model yang dapat dinilai secara nyata dengan standart secara
jelas)
Pola interaksi
1. Siswa mandiri
2. Interaksi guru – siswa
3. Interaksi siswa – siswa
4. Interaksi guru – siswa – guru
5. Interaksi guru – siswa – siswa

D. Ketrampilan Menjelaskan
Merupakan aspek yang sangat penting, mejelaskan dimaksudkan untuk menyajikan
informasi yang diorganisasikan secara sistematif, untuk menunjukkan suatu hubungan.
Tujuan : melalui mejelaskan yang efektif dapat mengembangkan nalar siswa
Yang perlu dihindari :
1. Guru mendominasi kegiatan kelas
2. Sebagian besar kegiatan guru memberikan informasi
3. Kadang-kadang sajian guru kurang jelas dan hanya jelas begi guru
4. Tidak semua siswa dapat menggali dari buku atau sumber.
5. Kurangnya sumber yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan oleh siswa
Prinsip penggunaan penjelasan
1. Suatu penjelasan ditekankan pada penalaran bukan pada indokrinasi (pemaksaan)
2. Latar belakang dan kemampuan siswa perlu diperhitungkan.
3. Karakteristik tujuan menentukan sifat pendekatan dan materi yang disajikan.
4. Penjelasan yang diberikan harus bermakna bagi siswa.
Komponen-komponen ketrampilan
1. Kejelasan sajian : kejelasan sajian, ucapan, pertanyaan-pertanyaan dan tujuan yang
ditunjukkan dapat meningkatkan efektifitas sajian
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi : pemahaman konsep yang sulit dapat ditingkatkan
dengan memberikan ilustrasi yang tepat. Mengajukan contoh-contoh sebelum menarik
generalisasi serta menghubungkan ide-ide yang sama dengan kata-kata penghubung.
3. Pemberian tekanan : untuk memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan
cara pemecahannya perlu menguasai pemberian tekanan. Ketrampilan ini dapat berupa
gaya mengajar, struktur sajian yang berupa iktisar, frase atau dengan isyarat-isyarat.
4. Balikan : balikan perlu dikerjakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang baru diberikan. Balikan ini dapat dikerjakan , antara lain : dengan cara
mendemontrasikan siswa.

Pembahasan Soal 10
Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut
weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter
(autorityapproach), pendekatan permisif ( permissive approach) dan pendekatan modifikasi
tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas
adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (Weber)
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai
aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana
menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada
pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas
merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat
positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau
memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa.
Adapun macam-macam Pendekatan-Pendekatan lainnya:
1. Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah (2006 :179) guru
menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan
yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang
mengikat untuk ditaati anggota kelas.
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam
perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku murid dan
memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
3. Pendekatan Kerja Kelompok
Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi
yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga
kondisi itu agar tetap baik.
4. Pendekatan elektis atau pluralistic
Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk mengelola kelas.
Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic. Menurut Djamarah, Pendekatan elektis
yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapi
dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin
mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut.
Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas,
dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin
dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau
ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu
pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki
potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses
belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya
untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar
berjalan secara efektif dan efisien.
Selain ketiga pendekatan yang disebutkan diatas menurut pendapat lain ada yang
mengatakan adanya pendekatan ancaman, pendekaran resep, pendekatan perubahan tingkah
laku, pendekatan kebebasan, dan Pendekatan sosio-emosional
Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai
suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku
anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan
memaksa.
6. Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam
mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan
tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep
7. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk
mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak
didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan
perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan
psikologi behavioral.Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku
yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada
suatu saat akan hilang dari tingkah laku murid atau guru yang menjadi anggota kelasnya.
Untuk itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan
memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya,
tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman
yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan
dihindari.
8. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa
bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah
mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
9. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar
pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara
guru dan murid serta hubungan antar murid. Didalam hal ini guru merupakan kunci
pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim
kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya
hubungan guru dengan murid yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap
melindungi.
Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru (realness,
genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia
(acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri
(emphatic understanding).
Pembahasan Soal 11
Jawaban A
Kata kerja operasional yang digunakan untuk menilai kemampuan psikomotori dalam
pendidikan jasmani adalah: menendang, memukul, menggiring, mengumpan,
mengoperasikan, mendorong, memproduksi, mengalihkan. Sedangkan untuk ranah kognitif,
kata kerjanya dapat berupa menyebutkan, menjelaskan, memperkirakan, memperinci,
mengurutkan, memmilah, membandingkan menganalisis, mensistesa. Sedang untuk ranah
afektif, guru dapat menggunakan kata kerja seperti menerima, memberi, mematuhi,
mengajukan, membantu, meyakini, menganut, mempengaruhi, memprakarsai.
Pembahasan Soal 12
Jawaban B
Dalam langkah pembelajaran pendekatan scientific kita mengenal langkah sbb:
1. Melihat/ mencermati : melihat contoh ataupun persoalan yg hendak dikaji
2. Menanya: mengajukan pertanyaan pada guru
3. Mengeksplorasi: mencari dan mencoba, serta mengumpulkan data/informasi pendukung
4. Mengasosiasikan: Mengkaitkan
5. Mengkomunikasi
Pembahasan Soal 13
Jawaban A
Hasil penilaian formatif ini bermanfaat bagi guru dan siswa. Manfaat bagi guru yaitu guru akan
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran dikuasai dan dapat memperkirakan hasil penilaian
sumatif. Jika guru mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran,
maka guru dapat membuat keputusan, apakah suatu materi pembelajaran perlu diulang atau
tidak. Jika harus diulang, guru juga harus memikirkan strategi pembelajaran yang akan
ditempuh. Penilaian formatif merupakan penilaian hasil belajar dari kesatuan-kesatuan kecil
materi pelajaran. Beberapa hasil penilaian formatif dapat dipergunakan sebagai bahan untuk
memperkirakan penilaian sumatif. Manfaat bagi siswa yaitu mengetahui susunan tingkat
bahan pelajaran, mengetahui butir-butir soal yang sudah dikuasai, dan butir-butir soal yang
belum dikuasai. Hal ini merupakan umpan balik yang sangat berguna bagi siswa, sehingga
dapat diketahui bagian-bagian yang harus dipelajari kembali secara individual. Dalam penjas,
penilaian formatif dapat dilakukan dengan mendapatkan skor tes keterampilan gerak untuk
dijadikan umpan balik tentang seberapa siswa dapat menguasai keterampilan tersebut.
Pembahasan Soal 14
Jawaban A
Sudah Jelas
Pembahasan Soal 15
Jawaban E
Sudah Jelas
Pembahasan Soal 16
Jawaban E
Sudah Jelas

Pembahasan Soal 17
Jawaban E
Tes, pengukuran, dan evaluasi , merupakan alat untuk mengukur sebuah proses. Hakekatnya
adalah alat (instrument)
Pembahasan Soal 18
Jawaban C
Pembelajaran yang dibantu audio-visual dapat secara sederhana diartikan sebagai penyajian
materi pelajaran secara visual dan audio. Tujuan pemanfaatan audio-visual ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman dan mempertahankan daya ingat lebih lama. Para ahli pendidikan
meyakini bahwa belajar siswa akan lebih efektif ketika melibatkan beberapa indera sekaligus.
Audio-visual ini secara bersama-sama menggunakan indera pengelihatan dan pendengaran
dalam belajar. Pembelajaran audio-visual juga mirip dengan demonstrasi dalam hal tujuannya
untuk mengurangi tingkat abstraksi suatu konsep. Tentu saja tingkat kekongkretannya lebih
rendah dari pada demonstrasi secara langsung. Namun demikian, pembelajaran audio-visual
memiliki keuntungan dalam hal kemampuannya mengatasi ruang dan waktu.
Pembahasan Soal 19
Jawaban A
Unjuk kerja merupakan bentuk penilaian paling komprehensif atas penguasaan peserta didik
Pembahasan Soal 20
Jawaban C
Penelitian yang lazim digunakan untuk proses perbaikan pembelajaran adalah PTK

Pembahasan Soal 21
Jawaban A
Ilmu keolahragaan disebut ilmu pengetahuan karena proses mencapai kebenaran melalui
proses dan langkah-langkah yang ada di dalam metode penelitian, baik itu penbelitian
kualitatif maupun kuantitatif. Pencapaian kebenaran melalui intuisi, wahyu, dan tokoh agama
tidak dapat disebut sebagai kebenaran ilmiah, walaupun itu merupakan kebenaran.
Pembahasan Soal 22
Jawaban E
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin di capai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat
yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan
logos (teori), yang berarti teori tentang nilai. Pertanyaan di wilayah ini menyangkut, antara
lain: Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara
penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan
norma-norma moral dan professional? (filsafat etika). Dalam aksiologi, ada dua komponen
mendasar yakni Etika (moralitas: fairplay, etika bertandinf, sportivitas) dan Estetika
(keindahan: keindahan gerak, estetika seragam). Sedangkan kebenaran ilmiah ilmu
keolahragaan menjadi kajian dari epistemologi, bukan aksiologi.
Pembahasan Soal 23
Jawaban B
Dalam ensiklopedia indonesia disebutkan bahwa olahraga merupakan gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih. Dalam pola pembangunan olahraga yang di susun
Kantor Menpora disebutkan bahwa olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang
terdapat dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka
memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi optimal (Menpora 1984). Karakteristik Play:
1. Bebas, sukarela, dan tanpa paksaan dalam berpartisipasi.
2. Aktivitas bermain terpisah dari pembatasan ruang dan waktu
3. Hasil dari aktivitas bermain adalah sesuatu yang tidak diketahui atau direncanakan
4. Aktivitas murni bermain tidak produktif, tidak menghasilkan nilai yang permanen.
5. Peraturan bermain bergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan situasional.
6. Kualitas bermain merupakan bagian dari kehidupan nyata.
Games merupakan bagian dari play, semua games merupakan bentuk dan play, games
memiliki semua karakteristik play, akan tetapi semua itu diatur dalam peraturan yang sengaja
dibuat dan harus di taati bersama. Karakteristik Games:
- Ada kompetisi
- Hasil ditentukan oleh penampilan fisik, strategi, atau kesempatan.
Sedangkan sport (olahraga) merupakan bagian dari permainan pertandingan, perbedaannya
terletak pada prasyarat tingkat kecakapan, dan olahraga merupakan permainan pertandingan
yang sudah dilembagakan dalam masyarakat seperti halnya pendidikan, agama, dan
pemerintahan. Ruang lingkup play, games, dan olahraga (sport). Karakteristik Sport:
Permainan yang dikembangkan mempertunjukkan keterampilan aturan ketat.
Pembahasan Soal 24
Jawaban D
Olimpiade konon dimulai di kota Olympia, Yunani, pada tahun 776 sebelum masehi.
Masyarakat Yunani kuno pada saat menyelenggarakan kompetisi olahraga yang diikuti seluruh
warga untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Dewa Zeus. Nama Olimpiade pun diambil
dari gunung Olimpus, yang dipercaya sebagai tempat kediaman Dewa Zeus. Pada Olimpiade
kuno, peserta dan penonton hanya terbatas untuk kaum pria, karena seluruh atlet harus
bertanding dengan tubuh telanjang. Olimpiade kuno mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan
ke-5, lalu berangsur-angsur menurun hingga benar-benar tak terselenggara pada tahun 393 M
seiring dengan jatuhnya Yunani ke tangan Romawi.
Pembahasan Soal 25
Jawaban E
Olimpiade pertama yang diadakan di bawah naungan IOC berlangsung di stadion
Panathinaiko, Athena, pada tahun 1896. Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan
total 241 atlet yang berlaga dalam 43 pertandingan. Seperti janjinya pada Pemerintah Yunani,
Zappas dan sepupunya, Konstantinos Zappas turut membantu membiayai penyelenggaraan
Olimpiade 1896. George Averoff, seorang pengusaha Yunani bersedia untuk mendanai
perenovasian stadion dalam rangka persiapan Olimpiade. Pemerintah Yunani juga turut
menyediakan dana, berharap dana tersebut dapat diperoleh kembali melalui penjualan tiket
dan dari penjualan set perangko peringatan Olimpiade pertama.
Pembahasan Soal 26
Jawaban E
Motorik Kasar untuk Anak usia 5-6 tahun adalah: (1) Melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan. (2) Melakukan
koordinasi gerakan kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam. (3) Melakukan
permainan fisik dengan aturan. (4) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. (5)
Melakukan kegiatan kebersihan diri. Motorik Halus untuk anak usia 5-6 tahun adalah: (1)
Menggambar sesuai gagasannya. (2) Meniru bentuk. (3) Melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan. (3) Menggunakan alat tulis dengan benar. (4) Menggunting
sesuai dengan pola. (6) Menempel gambar dengan tepat. (7) Mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara detail.
Pembahasan Soal 27
Jawaban A
Gerak lokomotor adalah gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat,
contohnya jalan, lari, lompat, dan mengguling. Sebaliknya, gerak non-lokomotor adalah gerak
tubuh yang meminimalkan atau tanpa ada perpindahan tempat. Contoh gerak non-lokomotor
adalah meliukkan badan, mengayunkan tangan, membungkuk. Gerak manipulatif adalah
gerakan atas suatu obyek. Contohnya, menangkap bola, memukul benda, menggiring bola,
memvoli.
Pembahasan Soal 8
Jawaban D
Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan keterampilan dapat dikategorikan
menjadi 2 yaitu: a) Keterampilan tertutup (clossed skill): Keterampilan tertutup adalah
keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak
berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah
dalam melakukan gerakan mengguling pada senam lantai, dalam gerakan ini pelaku
memulainya setelah siap untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang
direncanakannya. b) Ketrampilan Terbuka (open skill): Keterampilan terbuka adalah
keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadai pada konsisi lingkungan yang
berubah- ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari
lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan dapat bersifat temporal dan bisa bersifat
spesial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan memukul bola yang dilambungkan.
Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar
pukulannya mengena. Pelaku dipaksa untuk mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola;
kemudian menyesuaikan pukulannya.
Pembahasan Soal 9
Jawaban A
Tingkat kognitif ditandai oleh usaha terutama pelaku untuk ketrampilan baru, yang paling
lambat dan tidak tetap. Dibutuhkan perhatian kognitif yang cukup untuk menampilkan
ketrampilan itu. Tatkala seseorang baru memulai mempelajari sesuatu tugas; katakanlah
keterampilan motorik, maka yang menjadi pertanyaan baginya ialah, bagaimana cara
melakukan tugas itu. Dia membutuhkan informant mengenai cara melaksanakan tugas gerak
yang bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali dengan penerimaan
informasi dan pembentukan pengertian, termasuk bagaimana penerapan informasi atau
pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap kognitif ini, sering juga terjadi kejutan berupa
peningkatan yang besar dibandingkan dengan kemajuan pada tahap-tahap berikutnya. Pada
tahap itu juga, bukan mustahil siswa yang bersangkutan mencoba-coba dan kemudian sering
juga salah dalam melaksanakan tugas gerakan. Gerakannya memang masih nampak kaku,
kurang terkoordinasi, kurang efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten. Contoh: Seorang
pemula dalam bulutangkis mampu melakukan pukulan service yang "halus" (yakni cock
melayang rendah di alas faring dan masuk ke petak service), namun keterampilan tersebut
hanya sekali-kali dapat dilakukannya. Pelaku masih mencari-cari hubungan antara cara
melaksanakan dan hasil yang dicapai.
Karena itu, masih belum terbentuk satu pola gerak yang konsisten. Siswa yang bersangkutan
dihadapkan dengan tugas yakni apa yang harus dilakukan, sehingga tahap pertama ini oleh
Adams disebut tahap verbal-motor.

Tahap Asosiatif ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa melaksanakan tugas gerak, dan
dia mulai mampu menyesuaikan diri dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak
penampilan yang terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan
lambat laun gerakan semakin konsisten. Kemampuan melakukan gerakan dengan
obyek/kejadian dari luar dan juga memperbaiki kekurangan seperti perhatian tentang
melakukan gerakan diri sendiri, membiarkan siswa untuk mulai melakukan hal-hal yang baru.
Hal ini juga menguntungkan dalam kemampuan untuk beradaptasi ke dalam gerakan yang
disesuaikan pada berbagai kondisi lingkungan. Contoh: Jika seorang pemula belajar
menembakkan bola ke dalam ring dalam permainan bola basket hanya hampu memasukkan 2-
3 tembakan dari 10 kesempatan, maka memasuki tahap asosiatif ini, dia makin paham tentang
misalnya berapa kira-kira tenaga yang harus dikerahkan, atau bagaimana peranan dari
pergelangan kaki dan jari-jari untuk mengendalikan bola. Gerakannya tidak lagi untung-
untungan, tapi makin konsisten. Artinya, gerakannya makin terpola, dan dia semakin
menyadari kaitan antara gerak dan hasil yang dicapai. Pada tahap ini, seperti dikemukakan
beberapa penulis (misalnya, Adams, l971: Fitts. 1964), tahap verbal semakin ditinggalkan dan
si pelaku memusatkan perhatiannya pada aspek bagaimana melakukan pola gerak yang baik,
ketimbang mencari-cari pola mana yang akan dihasilkan. Dalam eksperimen belajar motorik,
tahap itu oleh Adams disebut motor stage (tahap motorik).

Dalam tahap otomatisasi siswa memerlukan latihan dengan waktu yang lama. Sebenarnya
tahap akhir ini tidak semua siswa akan mencapainya. Di dalam tahap otomatisasi, penampilan
mencapai tingkat kecakapan yang paling tinggi dan telah menjadi otomatisasi . Perhatian
siswa selama tahap ini direlokasikan kepada pengambilan keputusan yang strategis. Sebagai
tambahan, tugas-tugas ganda dapat dilaksanakan secara serempak. Akhirnya, siswa-siswa di
dalam tahap ini bersifat konsisten, merasa yakin/ percaya diri, membuat sedikit; kesalahan
dan secara umum dapat mendeteksi dan mengoreksi kesalahan yang mereka lakukan. Contoh:
Seorang pemain bola basket yang telah mahir, mampu menembakkan bola secara efektif ke
ring meskipun dalam keadaan posisi yang sulit, misalnya karena dia dijaga ketat oleh lawan.
Yang menarik bagi kita ialah dalam melaksanakan tugas itu si pelaku tak seberapa banyak
menumpahkan perhatiannya kepada tugas yang sedang dikerjakannya. Selama kegiatan ini
hanya sedikit perhatian kognitif yang dibutuhkan agar pelaku dapat memusatkan perhatian
pada faktor lingkungan yang mempengaruhi strategi dan penampilan.
Pembahasan Soal 10
Jawaban E
Dalam tahap otomatisasi siswa memerlukan latihan dengan waktu yang lama. Sebenarnya
tahap akhir ini tidak semua siswa akan mencapainya. Di dalam tahap otomatisasi, penampilan
mencapai tingkat kecakapan yang paling tinggi dan telah menjadi otomatisasi . Perhatian
siswa selama tahap ini direlokasikan kepada pengambilan keputusan yang strategis. Sebagai
tambahan, tugas-tugas ganda dapat dilaksanakan secara serempak. Akhirnya, siswa-siswa di
dalam tahap ini bersifat konsisten, merasa yakin/ percaya diri, membuat sedikit; kesalahan
dan secara umum dapat mendeteksi dan mengoreksi kesalahan yang mereka lakukan. Contoh:
Seorang pemain bola basket yang telah mahir, mampu menembakkan bola secara efektif ke
ring meskipun dalam keadaan posisi yang sulit, misalnya karena dia dijaga ketat oleh lawan.
Yang menarik bagi kita ialah dalam melaksanakan tugas itu si pelaku tak seberapa banyak
menumpahkan perhatiannya kepada tugas yang sedang dikerjakannya. Selama kegiatan ini
hanya sedikit perhatian kognitif yang dibutuhkan agar pelaku dapat memusatkan perhatian
pada faktor lingkungan yang mempengaruhi strategi dan penampilan
Pembahasan Soal 11
Jawaban E
Identifikasi bakat pada anak usia muda sendiri pada dasarnya memiliki dampak dan manfaat.
Menurut Bompa (1990: 334), yaitu: (1) Menurunkan waktu yang diperlukan untuk mencapai
prestasi yang tinggi dengan menyeleksi calon atlet yang berbakat dalam olahraga tertentu. (2)
Mengeliminasi volume kerja, energi dan memisahkan bakat yang tinggi bagi pelatih.
Keefektifan latihan dapat dicapai terutama bagi calon atlet yang memiliki kemampuan tinggi.
(3) Meningkatkan daya saing dan jumlah atlet dalam mencapai tingkat prestasi tinggi. (4)
Meningkatkan kepercayaan diri atlet, karena perkembangan prestasi, tampak makin drastis
dibanding dengan atlet-etlet lain yang memiliki usia sama yang tidak mengalami seleksi. (5)
Secara tidak langsung mempermudah penerapan latihan.
Pembahasan Soal 12
Jawaban B
Kualitas biometrik menjadi (1) aset penting bagi beberapa cabang olahraga dan (2)
tinggi/berat badan kerapkali memainkan peran yang dominan dalam cabang olahraga tertentu.
Pembahasan Soal 13
Jawaban D
Kontraksi Eksentrik: Ketika lengan mengangkat sebuah dumbel merupakan contoh nyata
kontraksi isotonik, maka jika dumbel diturunkan kembali otot biceps brachii mengalami
kontraksi eksentrik Untuk dapat turun secara perlahan atau lengan kembali ekstensi, maka
otot biceps brachii harus bekerja dalam pola kerja eksentrik. Disebut eksentrik sebab serabut –
serabut otot bergeser keluar dari pusat/centranya.
Pembahasan Soal 14
Jawaban D
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan
menjadi: (1) Sendi Peluru: Sendi yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh:
hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat, & ( tulang paha dengan gelang panggul).
(2) Sendi Pelana: Sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala
arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan. (3) Sendi Putar: Sendi yang
memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang
belakang I (atlas). (4) Sendi Luncur : Sendi yang memungkinkan gerak rotasi pada satu
bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergelangan kaki. (5) Sendi Engsel: Sendi yang
memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang
hasta.
Pembahasan Soal 15
Jawaban C
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi
dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk
hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,
analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.
Pembahasan Soal 16
Jawaban B
Secara garis besar fungsi dan kegunaan biomekanika bagi guru pendidikan jasmani maupun
pelatih olahraga, yakni: (1) Memberikan dasar ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan keterampilan dan gerak dasar pada olahraga, (2) Sebagai dasar untuk
memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja (Praktek) olahraga. (3) Pirinsip serta
asasnya dipakai dalam memberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk kerja yang
dilakukan oleh peserta didik/ atlet. (4) Mampu dalam mengembangkan gerak dasar olahraga
yang lebih efisien dan manfaat guna.
Pembahasan Soal 17
Jawaban A
Keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila: (1) Letak pusat gravitasi direndahkan, spt
posisi duduk atau berbaring. (2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur,
posisi duduk, berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila: (1) Menaikkan pusat gravitasi,
dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung barang di atas kepala; (2) Mengurangi dasar
permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau berjalan dengan satu kaki, atau
keaadaan pada saat berlari cepat, dengan menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan. 3)
Tugas Berkenaan Dengan Gerak Tubuh Atau Objek
Pembahasan Soal 18
Jawaban C
Pembuluh darah arteri membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh
lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah
tetap konsisten.
Pembahasan Soal 19
Jawaban B
Untuk aktivitas dengan intensitas rendah ( low intensity) yang dilakukan dalam waktu lama
atau lebih dari 2 menit (long duration), energi disediakan melalui sistem energi aerobik, yakni
pemecahan nutrion bakar (karbohidrat, lemak, dan protein) dengan bantuan oksigen. ATP
yang dihasilkan oleh sistem ini 20 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh sistem
anaerobik, yakni sejumlah 38-39 ATP.
Pembahasan Soal 20
Jawaban D
Gangguan secara psikis pada atlet ditunjukkan oleh gejala-gejala berikut: Gangguan pada
perhatian dan konsentrasi, perubahan emosi, menurunnya rasa percaya diri, timbul obsesi,
tidak ada motivasi. Sedangkan untuk gejala fisik di antaranya: kepala pusing, diare, mual.
Pembahasan Soal 21
Jawaban A
Dua tipe motivasi: (1) Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang,
tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang
menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang
mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan melakukan
apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku yang akan dibaca
tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain. Motivasi intrinsik
timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena kesadaran diri sendiri. Motivasi
intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai contoh adalah kegiatan
belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan mendapatkan nilai yang lebih
baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin mendapatkan
ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai
dari dorongan dari dalam diri untuk mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar
tersebut. (2) Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar atau dari orang lain.
Motivasi memang terlihat mudah namun seseorang akan bangkit dnegan motivasi dari orang
lain yang lebih pandai atau lebih tua dari mereka. Namun motivasi juga bisa muncul dari orang
yang lebih muda atau sebaya dengan orang tersebut. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi
yang berasal dari luar atau rangsangan yang didapatkan seseorang dari luar. Motivasi ini
muncul karena seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu karena perintah orang lain.
Misalnya saja seorang siswa harus belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai bagus karena
akan mengikuti ujian. Mereka terdorong untuk belajar bukan karena keinginan mendapatkan
ilmu namun karena keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Keinginan untuk
mendapatkan nilai yang bagus, keinginan untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau
keinginan untuk mendapatkan hadiah merupakan motivasi yang bersifat ekstrinsik. Dorongan
dari luar tersebut akan memotivasi seseorang agar kenginan mereka tercapai sekalipun dalam
diri mereka tidak begitu antusias dengan apa yang dilakukan. Motivasi dari luar lebih banyak
hasilnya untuk mengubah seseorang.
Pembahasan Soal 22
Jawaban D
Tanggung jawab adalah dengan membiasakan anak-anak bermain dalam suasana jujur dan
adil, menghargai dan mematuhi keputusan-keputusan mereka yang mengatur dan memimpin
pertandingan, menghargai lawan, menguasai dirinya sehingga tidak terseret untuk bermain
curang dan kasar, mereka semata-mata untuk menang dan bersikap baik dalam menerima
kemenangan atau kekalahan.
Pembahasan Soal 23
Jawaban E
Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai
laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan
perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-
nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya, gender
dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan perilaku sosial.
Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seks (jenis kelamin), padahal dua kata itu
merujuk pada bentuk yang berbeda. Seks merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis
kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Contohnya jelas terlihat, seperti laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi sperma.
Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim, memproduksi sel telur. Alat-alat biologis
tersebut tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan sebagai kodrat atau ketentuan
dari Tuhan (nature), Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada
kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.
Misalnya, laki-laki itu kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih
berperasaan, dan keibuan. Ciri-ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-
laki yang lembut dan lebih berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional,
dan perkasa. Perubahan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-
masing tempat. Jaman dulu, di suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi
sekarang di tempat yang sama, laki-laki yang menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain
justru sebaliknya. Artinya, segala hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan
laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari suatu kelas ke kelas yang
lain, komunitas ke komunitas yang lain, dikenal dengan gender. Di sisi lain, olahraga adalah
konstruksi sosial. Olahraga tidak berada dalam ranah seks (biologis) di mana olahraga bisa
dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Oleh sebab itu, olahraga apapun
sesungguhnya bisa dilakukan oleh perempuan.
Pembahasan Soal 24
Jawaban B
(1) Forming (pembentukan): fase ini merupakan fase awal di mana keadaan kedakpastian
akan tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok harus di hadapi. (2) Storming (badai):
fase ini di cirikan adanya konflik intra kelompok. (3) norming (unjuk kerja): fase ini
menggambarkan adaanya perkembangan hubungan dan kelompok menunjukkan adanya
kohesi (kepaduan). (4) performing (melaksanakan). Fase ini memperlihatkan fungsi kelompok
yang berjalan dengan baik dan di terima oleh anggota (5) Anjouring (pengakhiran). Fase ini
merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok yang bersifat temporer, yang di dalamnya
tidak lagi berkenaan dengan pelaksanaan tugas – tugas tetapi dengan berakhirnya rangkaian
kegiatan.
Pembahasan Soal 25
Jawaban D
Tuna Grahita: Pengertian Tuna Grahita menurut American Asociation on Mental
Deficiency/AAMD dalam B3PTKSM, (p. 20) sebagai berikut: yang meliputi fungsi intelektual
umum di bawah rata-rata (Sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul
sebelum usia 16 tahun; yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. Sedangkan
pengertian Tunagrahita menurut Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22) dalam
B3PTKSM (p. 20-22) sebagai berikut: Fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ 70 kebawah
berdasarkan tes inteligensi baku.Kekurangan dalam perilaku adaptif. Terjadi pada masa
perkembangan, yaitu anatara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
Pengklasifikasian/penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran.
Pembahasan Soal 26
Jawaban C
(1) Teknik Memodifikasi Pembelajaran: Kelihatannya masalah ini erat sekali hubungannya
dengan berbagai metode yang telah dibahas sebelumnya, faktor yang perlu dimodifikasi dan
disesuaikan para guru dalam upaya meningkatkan komunikasi dengan siswa adalah sebagai
berikut: Penggunaan bahasa, membuat konsep yang konkret, membuat urutan tugas,
ketersediaan waktu belajar, pendekatan “multisensory”. (2) Teknik Memodifikasi Lingkungan
Belajar. Berikut ini disajikan beberapa teknik memodifikasi lingkungan belajar siswa sehingga
tercipta suasana belajar yang kondusif sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa. Adapun
teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut: Memodifikasi fasilitas dan peralatan,
memanfaatkan ruang secara maksimal, menghindari ganguan dan pemusatan konsentrasi,
melaksanakan pengajaran individu.
Pembahasan Soal 27
Jawaban D
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6
pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan
pemain, bukan kaki.
Pembahasan Soal 28
Jawaban D
Latihan bermain sepakbola yang disederhanakan peraturannya mempunyai beberapa tujuan,
yakni: meningkatkan penguasaan keterampilan teknis dalam situasi bermain,
mengkombinasikan beberapa keterampilan gerak dasar, melatih dan menerapkan taktik atau
stratgei bermain, melatih kerjasama tim, dan meningkatkan kualitas fisik.
Pembahasan Soal 29
Jawaban C
Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan mengatur setiap pemain yang mempunyai
tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan. Pergerakan pemain dan bola
ditentukan dengan pasti sehingga tim memperoleh serangan-serangan yang teratur dan
sangat menghemat tenaga. Penyerangan berpola sangat baik dilakukan bila setiap pemain
sukar menembus penjagaan lawan, serta usaha-usaha untuk memperlambat permainan.
Pembahasan Soal 30
Jawaban C
Jenis-jenis pukulan dalam tenis meja adalah: forehand, backhand, servis, chop, drive, block,
dan push.

Pembahasan Soal 31
Jawaban A
Sudah jelas
Pembahasan Soal 32
Jawaban yang benar adalah E Block
Ada 5 jenis pukulan dari tenis meja yang pelu juga anda pelajari yaitu Drive, Push, Service, Chop
dan Block.
• Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini menghasilkan
bola yang cepat, keras dan mendatar.
• Push adalah pukulan backspin yang pasif, digunakan untuk membalas pukulan backspin lawan.
Pukulan ini bertujuan agar bola melambung tidak terlalu tinggi.
• Chop adalah pukulan backspin yang biasa digunakan untuk bertahan
• Block adalah pukulan yang dilakukan saat menahan serangan dari lawan. Pukulan ini dilakukan
saat bola telah memantul dari meja. Ini bertujuan agar lawan tidak bisa melancarkan serangan
dengan cepat.
• Service adalah pukulan yang dilakukan saat pertandingan akan dimulai.

Pembahasan Soal 33
Jawaban D karena teknik pola kaki: kaki menginjak tegak lurus

Teknik dan Cara Untuk Berlari Lebih Cepat dan Efisien

Teknik lari dibutuhkan untuk menghasilkan kecepatan yang lebih dengan efisiensi tenaga yang
tinggi, juga untuk pencegahan cidera. Berikut adalah langkah-langkah agar dapat berlari dengan
cepat dan baik.
1. Nafas
Teknik nafas sebenarnya lebih ke pola, yaitu perpaduan antara dalamnya nafas dan ritmenya.
Dalam nafas yang paling baik adalah bernafas dalam-dalam walaupun sedikit lebih lama. Hal ini
bertujuan untuk memperbanyak persentasi volume udara yang masuk sampai paru-paru dalam
satu hembusan. Dibandingkan bernafas dengan dangkal yang lebih singkat, cara ini masih lebih
baik. Sementara ritme nafas yang baik adalah mengikuti langkah kaki, sehingga gerakan seluruh
tubuh serasa harmonis. Umumnya, ritme pernafasan yang cocok adalah 3 - 3 (menghirup selama
3 langkah kaki, menghebus selama 3 langkah kaki), sementara atlet professional biasanya
menggunakan ritme 2 - 2.
Namun perpaduan ritme dan dalamnya nafas tergantung pada kemampuan pribadi. Hal tersebut
dilakukan dengan merasakan pengaruh kelipatan ritme terhadap kelipatan volume udara yang
masuk. Misalkan, jika dari pola asal, ritme ditambah dua kali lebih lama sementara volume yang
masuk tidak mencapai lebih dari dua kali lipat, maka pola asal yang lebih baik.
2. Postur Tubuh
Bagaimana bentuk tubuh ketika berlari akan sangat menentukan performa yang dapat
dihasilkan. Postur tubuh yang baik akan menghemat tenaga tubuh sehingga dapat berlari cepat
tanpa kelelahan dengan cepat. Postur tubuh yang benar adalah:
a. Badan miring ke depan
Badan yang dimiringkan ke depan dapat memanfaatkan gravitasi sebagai dorongan berlari
sehingga kaki tidak banyak mengelurakan tenaga. Posisi ini juga membolehkan tubuh untuk
melakukan akselerasi yang besar tanpa kehilangan keseimbangan
b. Badan lurus tanpa ditekuk
Hal ini bertujuan untuk memperluas ruang perut dada dan mempermudah pernafasan. Perut
yang lurus juga mencegah keram perut yang sering terjadi pada pelari pemula.
b. Kepala tegak
Kepala yang tidak menunduk akan memudahkan pernafasan dengan memastikan saluran
tenggorokan tetap terbuka lebar. Pandangan yang terarah ke depan juga membantu mental
untuk terus maju dan waspada terhadap apa yang ada di depan.
3. Gerakan Tubuh
Hal terkahir namun tak kalah penting juga adalah gerakan tubuh yang tepat. Gerakan juga akan
menentukan berapa banyak dorongan yang dapat dihasilkan untuk setiap tenaga yang
dihabiskan. Gerakan tubuh yang baik memiliki beberapa poin antaranya:
a. Pola langkah
Langkah kaki yang paling efisien adalah langkah yang pendek dan turnover yang tidak terlalu
cepat. Gerakan ini terbukti dapat menghasilkan dorongan yang cukup tanpa cepat melelahkan
kaki, karena kaki tidak menjadi terlalu miring dalam menyangga berat tubuh. Frekuensi langkah
yang terbaik digunakan adalah 3 langkah per detik, langkah kaki tetap pendek tetapi jarak yang
dijangkau dalam satu langkah yang dapat diatur untuk menyesuaikan pace.
Langkah yang lebar memang menghasilkan dorongan lebih banyak, tetapi menghabiskan tenaga
dan melelahkan kaki dengan jauh lebih banyak. Langkah lebar cukup untuk lari sprint saja,
gunakan langkah pendek untuk lari jarak jauh.

b. Posisi injakan kaki


Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi menginjakkan kaki. Selalu langkahkan kaki tegak
lurus dibawah pinggang lalu dari posisi itu tendang ke belakang. Jika kaki sampai melangkah
lebih depan lagi, akan menyebabkan tubuh ‘mengerem’. Ini disebabkan momentum badan yang
disalurkan ke kaki yang sedang miring ke depan, akan menghasilkan pantulan yang mengarah
ke belakang sehingga mengurangi momentum tubuh dan memperlambat lari. Posisi injakan ini
juga tepat dengan stride pendek.

c. Titik injakan dan dorongan pada telapak kaki


Titik injakan yang paling tepat adalah pada bagian tengah telapak kaki. Jika terlalu belakang
mendekati tumit menyebabkan kehilangan momentum tubuh sementara terlalu depan
menyebabkan otot betis cepat lelah. Injakan pada bagian tengah kaki berarti telapak kaki
separas dengan permukaan, sesaat sebelum injakan. Lalu, gunakan telapak bagian depan yaitu
sekitar persendian pangkal jari sebagai titik dorong, untuk propulsi kaki yang lebih baik.

d. Pola injakan
Dalam melangkah, jangan terlalu lama menginjak permukaan tanah. Cukup seperti menyikat
tanah dengan halus dan singkat. Jika terlalu lama, kaki akan seperti melekat pada permukaan
dan akhirnya meperlambat lari.

Dengan menggabungkan keempat poin diatas, kaki akan terlihat seperti berputar dan mengalir
dengan semilir dibawah tubuh. Tidak ada sama sekali pantulan atau dorongan ke belakang yang
dirasakan tubuh. Jika hal ini terjadi, maka langkah kakinya sudah efisien.

e. Gerakan lengan
Jangan meremehkan lengan, karena inilah yang menjadi penyeimbang gerakan kaki. Saat
berlari, tekukan lengan yang baik adalah 90o dengan ayunan lengan yang juga sekitar 90o. ketika
tangan diayunkan, usahakan ayunan selurus mungkin dengan sedikit kemiringan. Ayunan
sebaiknya tidak melewati garis tengah tubuh, agar tidak mempersempit ruang paru-paru.

f. Gerakan Badan bagian atas


Ayunan putaran badan dapat membantu lengan dalam menstabilkan pergerakan tubuh. Arah
putaran selalu berlawanan dengan arah putaran kaki jika dilihat dari atas, dengan intensitas
ayunan yang tidak terlalu besar. Ayunan badan juga dapat memberi kekuatan gerakan ekstra
pada kaki.
Pembahasan Soal 34
Jawaban B
Teknik Pemberian Tongkat
Dari bawah, jika pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kanan, maka penerima
menerimanya dengan tangan kiri.

Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bagian
bawah. Sementara tangan si penerima sudah siap di belakang dengan telapak tangan
menghadap bawah. Kemudian Ibu jari terbuka lebar, sedangkan jari-jari yang lainnya
dirapatkan. Dan perlu diingat, tangan penerima berada di bawah pinggang.
Dari atas, jika si pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari depan
melalui bagian atas.
Teknik Menerima Tongkat Estafet
• Cara visual, yakni dengan melihat atau menoleh ke belakang dan cara ini hanya digunakan untuk
lari estafet yang berjarak 4×400 meter.
• Cara non visual, cara ini digunakan dengan tidak melihat atau menoleh ke belakang karena jarak
yang dipakai terlalu pendek yakni 4×100 meter.
Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari
• Pelari ke 1 di area start pertama menggunakan lintasan tikungan.
• Pelari ke 2 di area start kedua menggunakan lintasan lurus.
• Pelari ke 3 di area ketiga dengan menggunakan tikungan.
• Pelari ke 4 di area start keempat menggunakan lintasan lurus dan berakhir di garis finish
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
• Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan 3 memegang tongkat
dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2 dan 4 memegang atau menerima tongkat
dengan tangan kiri.
• Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan dari masing- masing pelari.
Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih yang unggul dalam tikungan. Sedangkan pelari 2 dan 4
adalah pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
• Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat seperti dalam waktu latihan.
• Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
Pembahasan 35
Jawaban C karena pandangan seharusnya ke arah tolakan
Salah satu jenis olahraga atletik yang sering dipertandingkan pada laga olahraga nasional
maupun internasional adalah tolak peluru. Pada hakikatnya olahraga ini adalah menolak peluru
sejauh mungkin supaya dapat memperoleh hasil lemparan sejauh-jauhnya. Untuk dapat
memainkannya dengan baik dan benar serta menghasilkan performa yang baik dalam
pertandingan, maka penting bagi para atlet untuk mengenal setiap teknik tolak peluru. Untuk itu,
berikut ini akan dijelaskan 4 teknik dasar tolak peluru yang perlu diketahui berikut dengan cara
memegang peluru yang baik dan benar agar pas dalam genggaman dan tidak terlempas saat
memainkan olahraga tersebut.
1. Teknik Memegang Peluru
Cara memegang peluru pada olahraga tolak peluru tidak boleh sembarangan, melainkan ada
beberapa teknik khusus yang perlu dipelajari. Memegang peluru dilakukan oleh jari-jari tangan di
telapak tangan bagian dalam. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang tahapan cara
melakukan pegangan peluru yang sempurna.
• Letakkan peluru di telapak tangan bagian atas saat tangan menengadah atau bisa juga di bagian
ujung telapak tangan yang terdekat dari jari-jari tangan.
• Renggangkan genggaman jari tangan pada bagian jari tengah, manis dan jari telunjuk agar
dapat menahan dan memegang bagian belakang peluru.
• Posisikan ibu jari dan jari kelingking sebagai pemegang atau penahan peluru di bagian samping.
Posisi ini bertujuan agar peluru tidak tergelincir ke arah luar atau ke dalam.
2. Teknik Meletakkan Peluru
Dalam teknik olahraga tolak peluru, selain cara menggenggam yang benar, terdapat pula teknik
khusus perletakkan peluru secara tepat. Tahapan teknik meletakkan peluru yang tepat dan
benar tersebut adalah:
• Berdiri dengan posisi kaki kanan diletakkan di bagian depan batas belakang lingkaran,
sedangkan kaki kiri berada di sisi sebelah kiri dengan lebar sepanjang lebar tubuh dan satu garis
lurus dengan arah lemparan.
• Pegang peluru menggunakan tangan kanan dengan pegangan yang tepat.
• Perletakkan peluru dapat ditata dengan baik oleh tangan yang memegang peluru.
• Tempatkan peluru di antara batas leher dengan pundak, atau di posisi bagian bawah telinga.
Saat membuka, rentangkan lengan segaris dengan bahu.
• Tekuk sedikit lengan kiri di bagian muka dada.
• Rilekskan kaki kiri dan posisikan menapak di bagian ujung kaki.
3. Teknik Awalan
Tahap awalan merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam sebuah persiapan olahraga
tolak peluru. Oleh karena itu teknik yang tepat akan diperlukan untuk menghasilkan rangkaian
gerakan yang benar secara kontinyu. Tahapan teknik awalan tolak peluru adalah sebagai berikut.
• Letakkan kaki kanan di depan dan posisikan kaki kiri di sebelah kiri dan jarak di
antaranya selebar bahu dan segaris dengan arah lemparan
• Pegang peluru dengan menggunakan tangan kanan dan letakkan di antara batas leher
dan tepat di bawah telinga atau di atas bahu. Sementara itu, posisikan lengan kiri
menekuk sedikit tepat di depan dada.
• Tumpuan berat badan berada di kaki kanan dan badan dibungkukkan dengan sedikit
dicondongkan ke arah kanan. Setelah itu mulai mengayunkan kaki kiri ke depan dan
belakang.
• Setelah mengayunkan kaki kiri sebagai gerakan awalan, maka gerakan lanjutan adalah
dengan menekuk kaki kanan lebih rendah daripada kaki kiri.
• Saat melakukan ayunan, kaki kiri dapat diletakkan di bagian belakang, lalu diayunkan ke
arah kiri atau ke arah lemparan dilakukan. Setelah itu lakukan pendaratan secepatnya
dan diiringi dengan gerakan tolakkan kaki kanan ke arah tujuan lemparan.
• Terakhir adalah melakukan gerakan pendaratan. Dengan melakukan pendaratan
menggunakan kaki kanan maka tubuh sebaiknya dicondongkan ke arah kanan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan rangkaian gerakan awalan pada
teknik dasar tolak peluru, antara lain:
• Usahakan agar pegangan peluru tidak bergeser saat melakukan rangkaian gerakan
awalan di atas.
• Pastikan tubuh harus dalam posisi siap dengan pegangan peluru yang tepat dan benar
agar tolakan peluru memiliki kesempurnaan gerakan.
• Ketika akan menolakkan peluru, tubuh dipastikan mengarah ke samping arah tolakan.
• Kaki kiri letakkan di depan secara lurus, sedangkan kaki kanan ada di belakang dengan
menekuk lutut dengan tumpuan berat badan di kaki kanan dan tangan kiri dijaga agar
tetap lurus dan rileks. Posisikan tangan kiri di depan supaya keseimbangan dapat terjaga.
4. Teknik Menolak Peluru
Setelah awalan, teknik selanjutnya dalam tolak peluru adalah teknik menolakkan peluru.
Tahapan dalam melakukan teknik tolakan peluru agar dapat berhasil sempurna adalah sebagai
berikut.
• Siku ditarik serong ke belakang bersamaan dengan perputaran tubuh ke arah tolakan.
• Selain itu dorong pinggang dan pinggul sedikit ke arah depan dengan dada terbuka
mengarah ke tolakan atau serong ke atas.
• Pandangan menuju ke arah tolakan dengan dagu terangkat.
• Saat dada atau seluruh badan mengarah tolakan, peluru dapat sesegera mungkin
ditolakkan sekuat tenaga ke arah depan atas atau arah tolakan.
• Di saat yang sama, dapat dilakukkan tolakan kaki kanan dan seluruh tubuh dilonjakkan
ke atas menyerong ke depan.
Sebagai pemula dalam olahraga tolak peluru, perlu diketahui bahwa cara menolakkan peluru
dibagi menjadi 2, yakni dengan menggunakan kedua tangan atau hanya dengan satu tangan.
Perlu kondisi fisik yang prima sebelum melakukan olahraga tolak peluru dengan beberapa
gerakan langkah berikut ini:
Saat peluru telah lepas atau atlet sudah melakukan tolakkan, posisi tubuh berada pada keadaan
condong ke depan. Keseimbangan tubuh sangat penting untuk menjaga agar jangan sampai
jatuh di luar lapangan tolak peluru. Untuk mencegah agar tubuh tetap seimbang, kaki kanan
dapat segera digerakkan ke depan.
• Saat melakukan pendaratan dengan kaki kanan, segera kaki kiri ditarik ke belakang. Hal
ini diperlukan agar seluruh tubuh berada pada posisi dan gerakan seimbang. Selain itu
lengan kiri perlu untuk diarahkan ke belakang. Latih gerakan ini agar menghasilkan
gerakan yang lebih sempurna. Hal ini disebabakan banyaknya atlet atau pelempar
olahraga tolak peluru yang di gereakan awal melakukan kesalahan dalam gerakan
maupun posisi tubuh.
• Selain latihan gerakan dan posisi, banyak juga atlet yang seringkali melakukan kesalahan
pada rangkaian gerakan olahraga tolak peluru, terlebih lagi saat melakukan gerakan
awalan. Saat posisi berada di gerakan tolak lepas, kesalahan yang dilakukan adalah
tungkai yang digunakan diayunkan dengan posisi yang tidak cukup tinggi atau ada juga
yang berdiri di akhir tolakan mendatar tak cukup jauh penempatannya di bawah badan.
• Untuk merevisi kesalahan tersebut, para atlet dianjurkan untuk sering berlatih
mengayunkan tungkai ke belakang sekaligus ke atas. Setelah itu juga menggunakan
tungkai untuk berdiri. Peluncuran mendatar pun perlu dilatih dengan gerakan awalan
hingga posisi tolak lepas peluru sambil memperhatikan agar lutut selalu berada pada titik
telapak kaki untuk berdiri dan ayunkan tungkai sambil diluruskan ke arah tolakan.
Pembahasan Soal 36
1. Sikap Dasar Pencak Silat
Sikap dasar pencak silat adalah sikap-sikap statis yang dilakukan untuk melatih kekuatan otot-
otot tungkai.
Pembentukan sikap dasar merupakan pondasi untuk pembentukan gerak teknik bagi pesilat,
yang meliputi sikap jasmaniah dan sikap rohaniah.
Adapun sikap dasar dalam melatih pesilat, di antaranya adalah:
1.1 Sikap Hormat
Sikap hormat yaitu sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi
sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan
jari-jari tangan menghadap ke atas.
1.2 Sikap Tegak
Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi tegak terbagi menjadi
empat sikap:
• Sikap Tegak 1
• Sikap Tegak 2
• Sikap Tegak 3
• Sikap Tegak 4
1.3 Sikap Duduk
Sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri atas empat sikap:
• Sikap duduk
• Sikap sila
• Sikap simpuh
• Sikap sempok/dempok
1.4 Sikap Pasang
Sikap pasang adalah sikap awal untuk melakukan serangan atau belaan. Sikap pasang terbagi
menjadi empat sikap:
• Sikap Pasang Satu
• Sikap Pasang Dua
• Sikap Pasang Tiga
• Sikap Pasang Empat
2. Kuda-Kuda Pencak Silat
Istilah "kuda-kuda" berasal dari kata "kuda", yang berarti posisi kaki seperti orang menunggang
kuda.

Di dalam pencak silat, kuda-kuda diartikan sebagai suatu posisi yang menjadi tumpuan untuk
melakukan sikap pasang, teknik-teknik serangan, dan teknik pembelaan diri.

Berikut ini adalah lima bentuk kuda-kuda dalam pencak silat


1. Kuda-Kuda Tengah
2. Kuda-Kuda Samping
3. Kuda-Kuda Depan
4. Kuda-Kuda Belakang
5. Kuda-Kuda Silang
3. Pembentukan Gerakan
Pembentukan gerakan merupakan dasar dalam mewujudkan pembelaan dan serangan terhadap
pihak lawan. Pembentukan gerakan meliputi unsur-unsur:
3.1 Pembentukan Arah
Arah sangat diperlukan dalam pembentukan gerakan. Arah yang harus dipahami adalah 8 arah
penjuru mata angin. Delapan penjuru mata angin adalah sikap atau pola langkah silat yang
membentuk 8 penjuru dengan satu titik tumpu di tengah. 8 arah tersebut antara lain:
1. Arah belakang
2. Serong kiri belakang
3. Samping kiri
4. Serong kiri depan
5. Depan
6. Serong kanan depan
7. Samping kanan
8. Serong kanan belakang.
3.2 Pembentukan Langkah
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Cara
melakukannya bisa dengan cara:
1. Angkatan
2. Geseran
3. Lompatan
4. Loncatan
5. Ingsutan
6. Putaran
3.3 Langkah dan Posisi
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain. Langkah adalah
suatu hal yang sangat penting dalam permainan pencak silat karena berfungsi sebagai:
• Dasar tumpuan untuk berdiri kuat,
• Dasar untuk pembelaan dan serangan,
• Dasar menempatkan posisi yang kuat dan menguntungkan (taktik)
Langkah dapat dilakukan dengan posisi:
• Segaris,
• Tegak lurus,
• Serong.
Langkah diperhitungkan terhadap posisi lawan sehingga setiap langkah mempunyai arti dan isi
3.4 Bentuk/Pola Langkah
Pengembangan langkah yang berangkai dengan tujuan tertentu merupakan bentuk/pola
langkah.
Terdapat berbagai pola langkah:
1. Lurus
2. Zig-zag
3. Segitiga
4. Segiempat
5. U
6. S
4. Teknik-Teknik Serangan Lengan Pencak Silat
Pencak silat adalah beladiri yang menggunakan lengan dan tungkai. Lengan mempunyai peranan
penting baik sebagai alat serang maupun alat bela.
Teknik penggunaan alat serang disebut pukulan. Jenis-jenis pukulan ada banyak macamnya,
namun yang akan dibahas adalah yang biasa dilakukan khususnya tingkat dasar.
1. Pukulan lurus
2. Pukulan sangkal atau pukulan bandul
3. Tebasan
4. Tebangan
5. Tegak
6. Melingkar
7. Patukan
8. Dobrakan
9. Sikuan
5. Teknik-Teknik Serangan Tungkai Pencak Silat
Serangan tungkai lebih dikenal dengan tendangan. Berikut adalah uraian teknik dasar tendangan
yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan.
1. Tendangan lurus
2. Tendangan Jejag
3. Tendangan A
4. Tendangan T
5. Tendangan C atau Sabit
6. Tendangan Melingkar
7. Tendangan Belakang
8. Sapuan
9. Guntingan
6. Teknik Belaan Dasar Pencak Silat
Belaan dasar merupakan belaan yang minimal dimiliki seorang pesilat. Dasar-dasar dari
pembelaan adalah hindaran/elakan dan tangkisan yang harus ditanamkan terlebih dahulu untuk
memperkuat teknik-teknik pembelaan yang akan disertai dengan serangan-serangan.
Perbedaan ketiga bentuk belaan tersebut terletak pada gerakan tubuh/anggota tubuh dari
lintasan serangan lawan.

Belaan dasar dibedakan menjadi tiga, yaitu:


1. Hindaran
2. Elakan
3. Tangkisan
7. Teknik Kuncian Pencak Silat
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak bisa bergerak, atau
untuk melucuti senjata lawan.
Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar
pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu lawan.
8. Teknik Kembangan Pencak Silat
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil mewaspadai,
memperhatikan gerak-gerik lawan, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi
serangan atau untuk mengelabui lawan. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian.
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
Pembahasan Soal 37
Jawaban E
1. Sikap Dasar Pencak Silat
Sikap dasar pencak silat adalah sikap-sikap statis yang dilakukan untuk melatih kekuatan otot-
otot tungkai.
Pembentukan sikap dasar merupakan pondasi untuk pembentukan gerak teknik bagi pesilat,
yang meliputi sikap jasmaniah dan sikap rohaniah.

Adapun sikap dasar dalam melatih pesilat, di antaranya adalah:


1.1 Sikap Hormat
Sikap hormat yaitu sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi
sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan
jari-jari tangan menghadap ke atas.
1.2 Sikap Tegak
Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi tegak terbagi menjadi
empat sikap:
• Sikap Tegak 1
• Sikap Tegak 2
• Sikap Tegak 3
• Sikap Tegak 4
1.3 Sikap Duduk
Sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri atas empat sikap:
• Sikap duduk
• Sikap sila
• Sikap simpuh
• Sikap sempok/dempok
1.4 Sikap Pasang
Sikap pasang adalah sikap awal untuk melakukan serangan atau belaan. Sikap pasang terbagi
menjadi empat sikap:
• Sikap Pasang Satu
• Sikap Pasang Dua
• Sikap Pasang Tiga
• Sikap Pasang Empat
2. Kuda-Kuda Pencak Silat
Istilah "kuda-kuda" berasal dari kata "kuda", yang berarti posisi kaki seperti orang menunggang
kuda.

Di dalam pencak silat, kuda-kuda diartikan sebagai suatu posisi yang menjadi tumpuan untuk
melakukan sikap pasang, teknik-teknik serangan, dan teknik pembelaan diri.

Berikut ini adalah lima bentuk kuda-kuda dalam pencak silat


6. Kuda-Kuda Tengah
7. Kuda-Kuda Samping
8. Kuda-Kuda Depan
9. Kuda-Kuda Belakang
10. Kuda-Kuda Silang
3. Pembentukan Gerakan
Pembentukan gerakan merupakan dasar dalam mewujudkan pembelaan dan serangan terhadap
pihak lawan. Pembentukan gerakan meliputi unsur-unsur:
3.1 Pembentukan Arah
Arah sangat diperlukan dalam pembentukan gerakan. Arah yang harus dipahami adalah 8 arah
penjuru mata angin. Delapan penjuru mata angin adalah sikap atau pola langkah silat yang
membentuk 8 penjuru dengan satu titik tumpu di tengah. 8 arah tersebut antara lain:
1. Arah belakang
2. Serong kiri belakang
3. Samping kiri
4. Serong kiri depan
5. Depan
6. Serong kanan depan
7. Samping kanan
8. Serong kanan belakang.
3.2 Pembentukan Langkah
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Cara
melakukannya bisa dengan cara:
7. Angkatan
8. Geseran
9. Lompatan
10. Loncatan
11. Ingsutan
12. Putaran
3.3 Langkah dan Posisi
Langkah adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain. Langkah adalah
suatu hal yang sangat penting dalam permainan pencak silat karena berfungsi sebagai:
• Dasar tumpuan untuk berdiri kuat,
• Dasar untuk pembelaan dan serangan,
• Dasar menempatkan posisi yang kuat dan menguntungkan (taktik).
Langkah dapat dilakukan dengan posisi:
• Segaris,
• Tegak lurus,
• Serong.
Langkah diperhitungkan terhadap posisi lawan sehingga setiap langkah mempunyai arti dan isi.
3.4 Bentuk/Pola Langkah
Pengembangan langkah yang berangkai dengan tujuan tertentu merupakan bentuk/pola
langkah.
Terdapat berbagai pola langkah:
7. Lurus
8. Zig-zag
9. Segitiga
10. Segiempat
11. U
12. S
4. Teknik-Teknik Serangan Lengan Pencak Silat
Pencak silat adalah beladiri yang menggunakan lengan dan tungkai. Lengan mempunyai peranan
penting baik sebagai alat serang maupun alat bela.
Teknik penggunaan alat serang disebut pukulan. Jenis-jenis pukulan ada banyak macamnya,
namun yang akan dibahas adalah yang biasa dilakukan khususnya tingkat dasar.
• Pukulan lurus
• Pukulan sangkal atau pukulan bandul
• Tebasan
• Tebangan
• Tegak
• Melingkar
• Patukan
• Dobrakan
• Sikuan
5. Teknik-Teknik Serangan Tungkai Pencak Silat
Serangan tungkai lebih dikenal dengan tendangan. Berikut adalah uraian teknik dasar tendangan
yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan.
• Tendangan lurus
• Tendangan Jejag
• Tendangan A
• Tendangan T
• Tendangan C atau Sabit
• Tendangan Melingkar
• Tendangan Belakang
• Sapuan
• Guntingan
6. Teknik Belaan Dasar Pencak Silat
Belaan dasar merupakan belaan yang minimal dimiliki seorang pesilat. Dasar-dasar dari
pembelaan adalah hindaran/elakan dan tangkisan yang harus ditanamkan terlebih dahulu untuk
memperkuat teknik-teknik pembelaan yang akan disertai dengan serangan-serangan.
Perbedaan ketiga bentuk belaan tersebut terletak pada gerakan tubuh/anggota tubuh dari
lintasan serangan lawan.

Belaan dasar dibedakan menjadi tiga, yaitu:


4. Hindaran
5. Elakan
6. Tangkisan
7. Teknik Kuncian Pencak Silat
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak bisa bergerak, atau
untuk melucuti senjata lawan.
Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar
pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu lawan.
8. Teknik Kembangan Pencak Silat
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil mewaspadai,
memperhatikan gerak-gerik lawan, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi
serangan atau untuk mengelabui lawan. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian.
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
Pembahasan Soal 38
Jawaban E. karena merupakan kelemahan pertahanan daerah

Permainan Bola Basket

Sebagaimana permainan beregu lainnya, permainan bola basket mempunyai beberapa taktik dan
strategi untuk memenangi permainan. Namun, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam
sebuah pertandingan bola basket, tentu harus mengetahui pula taktik pertahanan. Berikut ini
merupakan taktik pertahanan dalam bola basket.

1. Taktik Pertahanan

Taktik pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan terdiri atas sikap jaga
dan olah kaki.

Sikap jaga dilakukan dengan menekukkan kedua lutut, badan sedikit condong ke depan dengan
punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola. Kemudian, berdirilah sedikit pada
ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan. Setelah itu, rentangkan dan angkat tangan
untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan.

Sementara itu, olah kaki dapat dilakukan dengan cara bergeraklah dengan cara-cara
pendekatan, menggeser dan langkah mundur tanpa ada langkah silang. Kemudian, jaga jarak
sebaik-baiknya dengan posisi jaga mengingat syarat-syarat jaga yang umum maupun khusus.

Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring. Rapatkan dan cegahlah lawan
yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja selesai menggiring bola. Selain itu, jangan
meloncat sebelum jelas pemain meloncat lebih dahulu. Untuk menghindari tipuan, pandanglah
pinggang lawan. Hadang dan tutuplah jalan pemotong yang menuju ke daerah basket.

Dalam permainan bola basket terdapat dua pola pertahanan yaitu pertahanan daerah dan
pertahanan satu lawan satu.
a. Pertahanan Daerah

Susunan pertahanan daerah dalam permainan bola basket, antara lain 2-1-2, 2-3, 3-2, l-2-2, dan
2-2-1. Setiap pola pertahanan mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Kekuatan dari pertahanan daerah adalah sebagai berikut:


1. Sangat baik untuk melawan tim yang lemah dalam mengontrol bola.
2. Dapat mematikan penyerangan penembak dengan berporos.
3. Menghindari kesalahan perorangan.
4. Sangat baik untuk melawan tim yang menggunakan penyerangan berpola.

Kelemahan dari pertahanan daerah adalah sebagai berikut:


1) Perhatian setiap pemain terpecah terhadap dua pemain atau lebih.
2) Sangat berbahaya apabila tim lawan dapat melakukan serangan kilat.

b. Pertahanan Satu Lawan Satu

Pola pertahanan ini merupakan pola yang menugaskan setiap orang untuk menjaga seorang
lawan. Jenis pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut:

1. Pertahanan satu lawan satu dengan tetap


Pada pertahanan satu lawan satu dengan tetap, penjaga harus tetap menjaga seorang pemain
lawan.
2. Pertahanan satu lawan satu dengan penolong
Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga, maka
salah seorang penjaga terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos sampai
penjaga yang kebobolan siap untuk menjaga kembali.

2. Taktik Penyerangan

Dalam permainan bola basket, penyerangan akan menghasilkan point jika dilakukan dengan
perencanaan yang matang. Oleh karena itu, kreativitas pemain dalam menerapkan taktik sangat
dibutuhkan. Beberapa taktik yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
• Individual, yaitu aksi penyerangan seseorang menggunakan keterampilan individu seperti
passing, dribble, dan shooting.
• Group, yaitu penyerangan yang dilakukan oleh dua atau tiga orang, baik dengan
blocking/screen inter passing, maupun wallpassing.
• Tim, yaitu penyerangan dengan permainan cepat ( fastbreak), permainan bebas (freestyle)
dan bermain dengan pola penyerangan terencana.

3. Peraturan Permainan Bola Basket

Untuk melakukan permainan bola basket, Anda harus mengetahui peraturan permainan.
Peraturan permainan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Awal Permainan

1. Pertandingan tidak dapat dimulai jika salah satu regu belum di lapangan dengan 5 orang
pemain yang siap untuk bermain.
2. Pertandingan resmi dimulai saat referee (wasit pemandu) memegang bola dan melangkah ke
lingkaran tengah untuk melaksanakan jump-ball (bola loncat).
3. Pertandingan dimulai dengan bola loncat di tengah lingkaran tengah.
b. Kedudukan Bola

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya bola adalah sebagai berikut:


1. Bola dilepas dari tangan wasit.
2. Pada saat lemparan bebas, wasit memberikan bola kepada pemain yang akan melaksanakan
lemparan bebas.
3. Pada saat lemparan ke dalam dari luar garis bebas, bola berada di tangan pemain yang akan
melaksanakan lemparan ke dalam.

Beberapa hal yang menyebabkan matinya bola adalah sebagai berikut:


1) Terjadi gol atau lemparan bebas yang sah.
2) Wasit meniup peluitnya ketika bola ada dalam permainan (hidup).
3) Secara jelas bahwa bola tidak akan masuk ke jaring pada saat melakukan tembakan bebas.

c. Bola Loncat (Jump-Ball)

Prosedur pelaksanaan bola loncat adalah sebagai berikut:


1. Bola loncat terjadi jika wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara kedua pemain yang
berlawanan.
2. Agar bola loncat itu sah, bola harus ditepis dengan tangan oleh pemain atau kedua pemain
yang melakukan loncatan.
3. Bola loncat harus dilaksanakan pada lingkaran tengah antara dua pemain yang mana saja
dari setiap regu yang berlawanan dan ditunjuk oleh kapten regu.
4. Peloncat hanya boleh menepis bola sebanyak dua kali dan setelah itu tidak boleh menyentuh
bola sampai bola tersebut disentuh oleh salah seorang dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke
lantai, atau menyentuh jaring atau papan pantul dalam hal ini ada 4 kali kemungkinan sentuhan
oleh kedua peloncat pada saat bola loncat berlangsung.
5. Kedelapan pemain lainnya tetap di luar lingkaran sampai bola ditepis.
6. Jika bola tidak ditepis oleh salah seorang atau kedua peloncat atau jika bola menyentuh
lantai tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, maka bola loncat harus diulang.

d. Pemain dan Pengganti

Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu. Berikut ketentuan jumlah pemain dan pemain
cadangan dalam permainan bola basket:
1) Regu (team), jumlah pemain dalam tiap regunya berjumlah 10 sampai 12 orang.
2) Pemain dan pengganti
a) Lima pemain tiap regu berada dalam lapangan selama pertandingan, dan dapat diadakan
pergantian pemain sesuai dengan ketentuan.
b) Seorang pengganti menjadi pemain apabila wasit mengisyaratkan untuk memasuki
lapangan.

4. Perwasitan dalam Permainan Bola Basket

Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit, yakni wasit I dan wasit II. Wasit I
disebut sebagai wasit pemandu (referee) dan wasit II disebut sebagai wasit pendamping
(umpiree). Adapun tugas dan tanggung jawab kedua wasit tersebut adalah sebagai berikut:

a. Posisi dan Kedudukan Wasit


Wasit hendaknya berdiri dalam posisi yang tepat dan dekat dengan situasi permainan. Adapun
kedudukan wasit I dan wasit II antara lain sebagai berikut:
1) Pada Waktu Melakukan Bola Loncat (Jump Ball)

Setelah wasit pemandu dan wasit pendamping pindah tempat, wasit yang menghadap ke meja
petugas melambungkan bola untuk melakukan bola loncat. Wasit yang membelakangi petugas
meja menempatkan diri sesuai dengan tempat bola loncat dilakukan.

2) Pada Waktu Tembakan Hukuman

Setelah wasit pemandu dan wasit pendamping pindah tempat maka wasit pendamping
menyerahkan bola kepada penembak. Pada waktu lemparan ke dalam, bola harus diserahkan
oleh wasit. Dalam peristiwa ini wasit tidak akan mungkin menempati posisi sebagai pemandu.
Karena itu, wasit pendamping harus segera menempati posisi wasit pemandu.

b. Pedoman Memberikan Peringatan Kesalahan Perorangan

Wasit haruslah bertindak tepat dan benar. Hal ini disebabkan, jika seorang pemain melakukan
kesalahan sebanyak lima kali, wasit dapat mengeluarkan pemain tersebut secara langsung. Oleh
karena itu, saat terjadi suatu peristiwa, wasit harus benar-benar menyaksikan semua peristiwa
itu, baik sebelum, sedang, maupun setelah kejadian.

c. Pedoman dalam Mewasiti

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam mewasiti pertandingan bola basket adalah
sebagai berikut:

a. Tiuplah peluit setiap kali terjadi pelanggaran, sambil mengangkat tangan dengan telapak
tangan terbuka. Berilah tanda pelanggaran dan tunjukkan ke arah mana bola harus dilempar.
b. Jika terjadi lemparan ke dalam, wasit yang terdekat harus mengacungkan tangan ke atas
dengan telapak tangan terbuka. Gerakan tangan baru diturunkan setelah bola tersentuh pemain.
c. Tiuplah peluit jika terjadi kesalahan sambil mengangkat tangan dengan mengepal serta
menunjuk pemain yang melakukan pelanggaran. Kemudian, beri tahukan kepada petugas meja
mengenai nomor dada pemain yang melakukan kesalahan. Setelah itu, beri tahukan pula
mengenai tanda lemparan samping yang akan dilakukan.
d. Ingatlah selalu tempat duduk wasit pemandu dan pendamping. Jika terjadi kesalahan dan
bola loncat, wasit pemandu dan wasit pendamping harus berpindah tempat. Aturlah agar
perpindahan antara wasit pemandu dan pendamping selalu berjalan lancar.
e. Usahakanlah wasit pemandu dan pendamping selalu bergerak untuk memperoleh tempat
pengamatan yang tepat.
f. Wasit pendamping mempunyai kewajiban khusus mengamati persinggungan pemain antara
pinggang ke atas dan pengamatan terhadap bola masuk. Jika bola masuk, dia harus memberi
tanda kepada petugas meja dan mengacungkan dua jari ke atas dan digerakkan ke bawah.
Wasit pemandu berkewajiban mengamati persinggungan pemain antara pinggang sampai kaki.

5. Tanda-Tanda pada Waktu Tembakan Hukuman

Tanda-tanda atau isyarat yang biasa dipakai ketika wasit memberikan tembakan hukuman
antara lain sebagai berikut:

a. Mengacungkan jari telunjuk menandakan akan terjadi satu kali tembakan hukuman.
b. Mengacungkan dua jari tangan menandakan bola masuk.
Selain itu, ada beberapa tugas yang harus dijalankan oleh wasit dan petugas lainnya. Pencatat
angka (score keeper) harus mencatat waktu secara beraturan mengenai angka yang dibuat dan
mencetak gol dari tembakan di lapangan dan tembakan bebas atau gagal.

Pencatat angka harus melaksanakan tugas sebagai berikut:

1) mencatat kesalahan perseorangan atau teknik yang dilakukan setiap pemain;


2) mencatat time out;
3) menunjukkan jumlah kesalahan yang dilakukan setiap pemain dengan menggunakan nomor
pemberi tanda;
4) pencatat angka harus menyimpan catatan dari nama dan nomor pemain yang bermain
pertama dan semua pemain pengganti dan siapa yang melakukan permainan.

Pengamat waktu (time keeper) bertugas sebagai berikut:

1) mencatat kapan dimulainya setiap babak dan akan memberitahukan kepada wasit lebih dari
3 menit sebelum pertandingan dimulai;
2) menyimpan catatan tentang waktu mulai dan berakhirnya suatu babak dalam pertandingan;
3) menghitung time out, pengamat waktu menggunakan jam time out dan memberi tahu ke
pencatat angka untuk mengisyaratkan jika 50 detik telah berlalu sesudah time out dimulai.

Selain pencatatan angka dan waktu, dalam permainan bola basket juga terdapat pengamat
waktu menjalankan alat 30 detik segera pada saat pemain mengontrol bola hidup di lapangan.
Jika sebuah regu menguasai bola dalam 30 detik dan bolanya tidak dilempar, tindakan ini
merupakan suatu pelanggaran.

6. Sportivitas Saat Bermain

Para pemain harus menjalin kerja sama yang baik. Selain itu, pemain dan wasit harus harmonis
dan saling menghargai. Mentalitas pemain harus tetap dijaga, jangan mudah tersulut emosinya
oleh lawan. Semangat berprestasi harus ditumbuhkan.
Pembahasan Soal 39
Jawaban B karena yang bertindak memberi tanda atau isyarat jika terjadi lemparan
ke dalam adalah wasit terdekat tidak harus wasit pemandu
Pembahasan Soal 40
Jawaban A karena option B, C, D, E tidak tepat
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian
(adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
B. Manfaat Latihan kebugaran Jasmani
Latihan kondisi fisik (phisical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk
mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (physical fitness). Derajat
kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang, kian tinggi
pula kemampuan kerja fisiknya. Denan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran
jasmaninya kian meningkat.
C. Bentuk-bentuk latihan Kebugaran Jasmani
Meliputi :
Latihan kekuatan
Latihan kecepatan
Latihan daya tahan
Latihan kelincahan
Latihan daya ledak (power)
Latihan kelentukan
a. Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan
terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh :
1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan 2) kekuatan memegang
peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera.
Bentuk-bentuk Latihan Kekuatan :
a) Latihan kekuatan otot lengan : bertujuan untuk menguatkan otot lengan,misalnya dengan
melakukan push up.
b) Latihan kekuatan otot perut : untuk menguatkan otot perut, misal melakukan sit up.
c) Latihan kekuatan otot punggung : untuk menguatkan otot punggung, misal melakukan back
lift.
d) Latihan kekuatan otot lengan dan bahu : untuk menguatkan otot lengan dan bahu.
b. Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter : untuk melatih kecepatan gerak seseorang.
2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan mulai lambat makin lama makin cepat).
3) Lari naik bukit (up hill) : untuk mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-
otot tungkai.
4) Lari menuruni bukit (down hill): untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
5) Lari menaiki tangga gedung.
Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain :
1) Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih
kuat.
2) Intensitas latihan berada pada tingkat sub-maksimal atau maksimal.
3) Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara
umum.
4) Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri dari 3-4 seri.
5) Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban yang
tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
6) Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1-3 menit, sedangkan waktu istirahat antara
seri lebih lama sampai 6 menit.
c. Latihan meningkatkan daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam wakltu relatif lama.
Istilah lainnya yang sering digunakan adalah respiratio-cardio-vaskulair endurance yaitu daya
tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan peredaran darah. Oleh karena itu,
bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernapasan-jantung-peredaran darah disebut
ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer (sistem saraf otot dan
tulang kerangka).
1) Latihan daya tahan otot
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani
otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan
beban (weight training).
a) Prinsip-prinsip latihan beban
(1) Latihan beban harus didahului dengan (warm up) pemanasan yang menyeluruh.
(2) Prinsip overload harus diterapkan.
(3) Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 RM dan tidak kurang dari 8
RM (repetisi maksilmal) untuk setiap bentuk latihan.
(4) Agar hasil perkembangan otot efektif, setiap bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan
istirahat diantara setiap set sekitar 3-5 menit.
(5) Setiap mengangkat, mendorong, atau menarik beban haruslah dilakukan dengan teknik yang
benar.
(6) Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya.
(7) Selama latihan, pengaturan pernapasan haruslah diperhatikan.
(8) Latihan beban sebaiknya dilakukan 3 kali seminggu.
(9) Latihan beban harus diawasi oleh seorang guru/pelatih yang mengerti betul tentang masalah
latihan beban.
b) Bentuk-bentuk latihan beban : press, high pull (upright rowing), curl squat, heel raise (calf
raises), pull over, bench press, snatch, shoulder shrug, triceps stretch.
2) Daya tahan otot jantung dan paru-paru
Jenis latihannya antara lain : lari jarak jauh, renang jarak jauh, fartlek, cross country, interval
training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama
(lebih kurang 6 menit).
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Bentuk
latihannya dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval swimming).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training, antara lain :
a. Lamanya berlatih.
b. Beban (intensitas) latihan.
c. Ulangan (repetition) melakukan latihan.
d. Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap repetisi latihan.
d. Latihan Kelentukan (fleksibilitas)
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-
otot persendian. Latihan ini bertujuan agarotot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak
leluasa tanpa ada gangguan yang berarti.
Ada dua bentuk dalam mengembangkan kelentukan ;
1) Peregangan Dinamis
Peregangan dfinamis dilakukan dengan menggerakan tubuh atau anggota tubuh secara berirama
atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan terulur.
Contoh:
(1) Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan
jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.
(2) Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang.
(3) Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara
berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
2) Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan denfgan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat.
Contoh: :
(1) Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukan badan sehingga jari tangan menyentuh lantai.
Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20-30 detik.
(2) Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang
pergelangan kaki yang lurus.
(3) Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah menyentuh dada. Kapala
diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
e. Latihan Peningkatan Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
Bentuk-bentuk latihan kelincahan :
1) Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run) ; untuk melatih gerak tubuh arah
lurus.
2) Latihan lari belak belok (zig-zag) : melatih mengubah gerak tubuh arak berkelok-kelok.
3) Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust) :melatih mengubah posisi
tubuh (jongkok dan berdiri tegak).
4) Latihan kelincahan bereaksi ; melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
f. Latihan Power
Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan.
Bentuk-bentuk latihan daya ledak antara lain ;
1) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
2) Melompat dengan satu kaki secara bergantian
3) Lompat jongkok
4) Lompat dua kaki dengan box
5) Angkat beban (menggunakan besi)
Daya ledak (power) berguna dalam cabang-cabang olahraga, seperti : sepak bola, bola basket,
anggar, dayung, weight lifter, dll.
D. Pengukuran Kapasitas Kebugaran Jasmani
Mengukur kapasitas kebugaran jasmani antara lain dengan:
• Tes lari 12 menit
• Tes lari 2,4 km
• Tes TKJI
• Tes multi state (shuttle run)
Pembahasan Soal 41
Jawaban benar A
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian
(adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
B. Manfaat Latihan kebugaran Jasmani
Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk
mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani ( physical fitness). Derajat
kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang, kian tinggi
pula kemampuan kerja fisiknya. Denan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran
jasmaninya kian meningkat.
C. Bentuk-bentuk latihan Kebugaran Jasmani
Meliputi :
Latihan kekuatan
Latihan kecepatan
Latihan daya tahan
Latihan kelincahan
Latihan daya ledak (power)
Latihan kelentukan
a. Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan
terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh :
1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan 2) kekuatan memegang
peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera.
Bentuk-bentuk Latihan Kekuatan :
a) Latihan kekuatan otot lengan : bertujuan untuk menguatkan otot lengan,misalnya dengan
melakukan push up.
b) Latihan kekuatan otot perut : untuk menguatkan otot perut, misal melakukan sit up.
c) Latihan kekuatan otot punggung : untuk menguatkan otot punggung, misal melakukan back
lift.
d) Latihan kekuatan otot lengan dan bahu : untuk menguatkan otot lengan dan bahu.
b. Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter : untuk melatih kecepatan gerak seseorang.
2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan mulai lambat makin lama makin cepat).
3) Lari naik bukit (up hill) : untuk mengembangkan kekuatan dinamis ( dynamic strength) otot-
otot tungkai.
4) Lari menuruni bukit (down hill): untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
5) Lari menaiki tangga gedung.
Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain :
1) Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih
kuat.
2) Intensitas latihan berada pada tingkat sub-maksimal atau maksimal.
3) Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara
umum.
4) Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri dari 3-4 seri.
5) Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban yang
tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
6) Waktu istirahat antara pengulangan ( repetition) 1-3 menit, sedangkan waktu istirahat antara
seri lebih lama sampai 6 menit.
c. Latihan meningkatkan daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam wakltu relatif lama.
Istilah lainnya yang sering digunakan adalah respiratio-cardio-vaskulair endurance yaitu daya
tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan peredaran darah. Oleh karena itu,
bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernapasan-jantung-peredaran darah disebut
ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer (sistem saraf otot dan
tulang kerangka).
1) Latihan daya tahan otot
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani
otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan
beban (weight training).
a) Prinsip-prinsip latihan beban
(1) Latihan beban harus didahului dengan (warm up) pemanasan yang menyeluruh.
(2) Prinsip overload harus diterapkan.
(3) Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 RM dan tidak kurang dari 8
RM (repetisi maksilmal) untuk setiap bentuk latihan.
(4) Agar hasil perkembangan otot efektif, setiap bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan
istirahat diantara setiap set sekitar 3-5 menit.
(5) Setiap mengangkat, mendorong, atau menarik beban haruslah dilakukan dengan teknik yang
benar.
(6) Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya.
(7) Selama latihan, pengaturan pernapasan haruslah diperhatikan.
(8) Latihan beban sebaiknya dilakukan 3 kali seminggu.
(9) Latihan beban harus diawasi oleh seorang guru/pelatih yang mengerti betul tentang masalah
latihan beban.
b) Bentuk-bentuk latihan beban : press, high pull (upright rowing), curl squat, heel raise (calf
raises), pull over, bench press, snatch, shoulder shrug, triceps stretch.
2) Daya tahan otot jantung dan paru-paru
Jenis latihannya antara lain : lari jarak jauh, renang jarak jauh, fartlek, cross country, interval
training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama
(lebih kurang 6 menit).
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Bentuk
latihannya dapat berupa lari (interval running) atau renang ( interval swimming).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training, antara lain :
a. Lamanya berlatih.
b. Beban (intensitas) latihan.
c. Ulangan (repetition) melakukan latihan.
d. Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap repetisi latihan.
d. Latihan Kelentukan (fleksibilitas)
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-
otot persendian. Latihan ini bertujuan agarotot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak
leluasa tanpa ada gangguan yang berarti.
Ada dua bentuk dalam mengembangkan kelentukan ;
1) Peregangan Dinamis
Peregangan dfinamis dilakukan dengan menggerakan tubuh atau anggota tubuh secara berirama
atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan terulur.
Contoh:
(1) Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan
jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.
(2) Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang.
(3) Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara
berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
2) Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan denfgan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat.
Contoh: :
(1) Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukan badan sehingga jari tangan menyentuh lantai.
Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20-30 detik.
(2) Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang
pergelangan kaki yang lurus.
(3) Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah menyentuh dada. Kapala
diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
e. Latihan Peningkatan Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
Bentuk-bentuk latihan kelincahan:
1) Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run); untuk melatih gerak tubuh arah
lurus.
2) Latihan lari belak belok (zig-zag): melatih mengubah gerak tubuh arak berkelok-kelok.
3) Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust) :melatih mengubah posisi
tubuh (jongkok dan berdiri tegak).
4) Latihan kelincahan bereaksi; melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
f. Latihan Power
Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan.
Bentuk-bentuk latihan daya ledak antara lain ;
1) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
2) Melompat dengan satu kaki secara bergantian
3) Lompat jongkok
4) Lompat dua kaki dengan box
5) Angkat beban (menggunakan besi)
Daya ledak (power) berguna dalam cabang-cabang olahraga, seperti : sepak bola, bola basket,
anggar, dayung, weight lifter, dll.
D. Pengukuran Kapasitas Kebugaran Jasmani
Mengukur kapasitas kebugaran jasmani antara lain dengan:
• Tes lari 12 menit
• Tes lari 2,4 km
• Tes TKJI
• Tes multi state (shuttle run)
Pembahasan Soal 42
Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan.
Bentuk-bentuk latihan daya ledak antara lain ;
1) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
2) Melompat dengan satu kaki secara bergantian
3) Lompat jongkok
4) Lompat dua kaki dengan box
5) Angkat beban (menggunakan besi)
Daya ledak (power) berguna dalam cabang-cabang olahraga, seperti : sepak bola, bola basket,
anggar, dayung, weight lifter, dll.
Pembahasan Soal 43
Beberapa bentuk tes dan pengukuran dapat digunakan untuk mengukur dan mengetes
kesegaran jasmani seseorang secara sederhana dan dapat digunakan siapa saja yang
menginginkannya dan tentunya disesuakan dengan kapasitas yang akan dicapai. Seperti yang
diungkapkan oleh Yusnul Hairy (2004: 10.9 – 10.33) adalah sebagai berikut:
1. Tes Lari 2,4 km. Tes ini merupakan bentuk tes yang paling sering dipergunakan untuk
menentukan kesegaran kardiovaskuler berdasarkan waktu yang dicapai dengan lari atau dengan
berjalan sejauh 2,400 meter.
2. Step Test. Tes ini digunakan untuk menghitung hisapan oksigen maksimal, beban yang diberikan
hanya sub juga maksimal. Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan bangku dengan tinggi
16 ¼ inci dan tes ini berlangsung tiga menit.
3. Astrand-Ryhming Test. Tes ini adalah tes yang sering digunakan untuk menghitung isapan
oksigen secara maksimal dan tes ini dilakukan dengan sepeda ergometer.
4. Harvard step test. bertujuan untuk mengukur fungsi kardiovaskuler dengan cara naik turun
bangku harvard. Tes dilakukan dengan menggunakan bangku harvard setinggi 19 inci untuk
lakilaki dan 17 inci untuk wanita.
5. Tes jalan cepat 4800 meter. Tes ini untuk mengukur daya tahan kardiovaskuler. Tes ini
dilakukan dengan menempuh jarak 4800 meter dengan jalan cepat.
6. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia merupakan tes yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Tes ini terdiri dari 5 butir tes yang berlaku untuk beberapa kelompok umur yang
dibedakan dalam masing-masing jenis kelamin. Adapun 5 butir tes tersebut meliputi : lari jarak
pendek, gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh, baring duduk (sit-up), loncat tegak (Vertical
jump), dan lari jarak menengah.
Pembahasan Soal 44
Tes Antropometri ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau
pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari pengukuran antropometri adalah
menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Tipe badan bagi seseorang sebelum ia bekerja
adalah penting, karena dengan tipe badan yang ideal untuk jenis pekerjaan tertentu dapat
meningkatkan capaian keberhasilan kerjannya.
Dengan tes antropometri akan dapat mengetahui pertumbuhan badan seseorang normal atau
tidak, kekurangan-kekurangan serta upaya pertumbuhan badan secara ideal. Tes ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui keadaan tubuh yang serasi (ideal). Tes ini meliputi:
1. Pengukuran Tinggi Badan (TB)
2. Pengukuran Berat Badan (BB)

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)

Berat Badan (BB)


Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah diukur,dan
diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan
penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB merupakan indikator
yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat pemeriksaan
(akut). Alasannya adalah BB sangat sensitif terhadap perubahan sedikit saja seperti sakit dan
pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan
timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama.
Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau
tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran BB
seperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali), hidrosefalus, dan
sebagainya. Dalam keadaan tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk menilai
status nutrisi.
Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa umur yang
tepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran BB
dipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standar
yang diacu.

BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase


• >120% disebut gizi lebih
• 80-120% disebut gizi baik
• 60-80% tanpa edema = gizi kurang
• Dengan edema = gizi buruk
• <60% disebut gizi buruk
Perubahan BB perlu mendapat perhatian karena merupakan petunjuk adanya masalah nutrisi
akut. Kehilangan BB dapat dikategorikan menjadi: 1. Ringan = kehilangan 5-15%, 2. Sedang
= kehilangan 16-25%, Berat = kehilangan >25%

Tinggi Badan (TB)


Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Pengukuran TB
sederhana dan mudah dilakukan. Apalabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB akan
memberikan informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak Ukuran
tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggi maksimal dicapai.
TB merupakan indikator yang menggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam
kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik
di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif, dapat diulang,
alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur tinggi badan
secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan
pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri. Seperti pada BB, pengukuran TB juga
memerlukan informasi seperti umur yang tepat, jenis kelamin dan standar baku yang diacu.
TB kemudian dipetakan pada kurve TB atau dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan
dalam persen. TB/U dibandingkan dengan standar baku (%)
• 90-110% = baik/normal
• 70-89% = tinggi kurang
• <70% = tinggi sangat kurang
Rasio BB menurut TB (BB/TB)
Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U sangat penting dan lebih akurat
dalam penilaian status nutrisi karena memberikan informasi mengenai proporsi tubuh. Indeks
ini digunakan pada anak perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan pada anak lelaki
sampai tinggi badan 145 cm. Setelah itu, hasil perbandingan BB/TB menjadi tidak bermakna,
karena adanya tahap percepatan pertumbuhan (growth spurt) pada masa pubertas.
Keunggulan parameter ini adalah jika informasi mengenai umur tidak diketahui dengan pasti.
Interpretasi BB/TB (dalam %)
• > 120 % : obesitas
• 110-120 % : overweight
• 90-110 % : normal
• 70-90% : gizi kurang
• <70% : gizi baik

• Lingkar Lengan Atas (LLA)
• Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit
dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan
berat badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada
anak kelompok umur prasekolah (1-5 tahun).
Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis. Namun, penggunaan LLA ini lebih tepat
untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan fisik yang berat. Selain itu
terkadang pengukurannya juga dengan menekan pertengahan LLA yang dirasakan tidak
nyaman bagi anak-anak. Interpretasi hasil dapat berupa:
1. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi kurang (kuning), >13.5 cm
= gizi baik (hijau).
2. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB: <75% = gizi buruk, 75-
80% = gizi kurang, 80-85% = borderline , dan >85% = gizi baik (normal).
Indeks Massa Tubuh ( IMT )
Indeks Massa Tubuh ( IMT ) adalah berat badan kilogram dibagi tinggi badan kuadrat

dalam meter. Indeks massa tubuh merupakan cara untuk menggambarkan berat badan dalam
hubungannya dengan tinggi badan. Prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut :
• Berdiri tegak lurus
• Pandangan lurus kedepan
• Saat pengukuran berat badan, atlet atau orang coba menggunakan pakaian seminim mungkin.
Tinggi badan satuan alatnya adalah cm, berat badan satuan alatnya adalah kilogram (Kg)
• Alat yang digunakan, antropometer, meteran yang sudah ditera dan timbangan yang sudah
ditera.
Indeks massa tubuh dapat digunakan untuk mengetahui berat badan ideal. untuk mengetahui
indeks massa tubuh dapat digunakan rumus berikut.
berat (kg)
Indeks massa tubuh (IMT) =
tinggi2 (m)
Misalnya seorang anak laki-laki memiliki tinggi 1,64 m dan berat 55 kg, maka IMT anak
tersebut adalah:
55
IMT = = 20,4 atau dibulatkan menjadi 20
1,64 2
Untuk menafsirkan hasil perhitungan, katagori indeks massa tubuh dan kaitannya dengan
risiko kesehatan disajikan pada tabel berikut ini.
MT Resiko Kesehatan
19–24 minimal
25–26 rendah
27–29 sedang
30–34 tinggi
35–39 sangat tinggi
di atas 40 luar biasa tinggi
Indeks massa tubuh digunakan untuk memprediksi status gizi anak usia sekolah yaitu keadaan
obesitas. Ada beberapa rumus yang dipergunakan dalam pengukuran antropometri untuk
mengetahui berat ideal serta batas dari kewajaran berat seseorang. Dalam pengukuran berat
badan ideal di kalangan medis dan olahraga menggunakan rumus yaitu :
Standar berat badan ideal ( Brocce Formula )
Berat Badan ideal = 90 % x ( Tinggi Badan – 100 ) atau ( Tinggi Badan – 100 ) – 10%
Batas Kewajaran
1) Berat Badan Max = 120 % x ( Tinggi Badan – 100 ) 2) Berat Badan Min = 80 % x ( Tinggi
Badan – 100 )
Contoh :
Adi seorang siswa yang memiliki berat badan 30 kg dengan tinggi badan 132 cm. Berapakah
berat badan ideal, maksimum dan minimal Adi ?
Jawab :
Dari data tes yang telah terkumpul diketahui Adi memiliki berat badan = 30 Kg dengan Tinggi
badan = 132 cm.
Maka :
BB Ideal = 90% x (TB -100 )
= 90% x ( 132 – 100 )
= 90/100 x 32 = 28, 8 kg
Berat badan max = 120 % x (TB – 100 )
= 120%x (132-100 )
= 120/100 x 32 = 38,4 kg
Berat badan min = 80 % x (TB – 100 )
= 80% x ( 132 – 100 )
= 80/100 x 32 = 25,6 kg
Kategori :
Kurus BBI > BB sebenarnya (-5 kg)
Gemuk BBI < BB sebenarnya (+5 kg)
Ideal BBI = BB sebenarnya
Pembahasan Soal 45
Jawaban D
Penggunaan alat meja lompat, saat tumpuan hanya diperkenankan menggunakan kedua tangan
Pembahasan Soal 46
Jawaban D karena Split, tuck jump, turn termasuk gerakan dance
Pembahasan Soal 47
Jawaban E
High-impact adalah gerakan dengan intensitas tinggi, dihasilkan dari gerakan langkah (lari,
lompat, loncat).
Pembahasan Soal 48
Jawaban C
Pemanasan dalam senam irama bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh, terdiri dari gerakan
berbagai pola langkah: pola langkah1, 2, 4 karena memiliki kesamaan maat, senam irama
dilakukan secara terus menerus dengan gerakan yang dimulai dari sikap akhir gerakan
sbelumnya menyambung tanpa hentakan. Pola langkah 3 hanya dapat menggunakan maat ¾
sehingga lebih sering dignakan di pendinginan
Pembahasan Soal 49
Jawaban: C kaki mengeper pada lutut
Pembahasan Soal 50
Jawaban D karena saat tubuh sejajar dengan permukaan air, kedua tungkai cukup lebar. Adalah
gerakan tungkai gaya dada.

Pembahasan Soal 51
Jawaban B pada pelipis dan dagu
Cara memegang korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain:
1) Pada rambut
Pegangan pada rambut, dilakukan dengan satu tangan, apabila pegangan dilakukandengan
tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban. dan membawanya ke tepi kolam
dengan menggunakan gaya dada atau gaya bebas menyamping. Usahakan posisi korban
tubuhnya terlentang, sehingga mulut dan hidungnya tetap berada di atas permukaan air,
pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan korban pingsan. Alat keadaan
korban sangat sulit untuk dibawa ke pinggir.
2) Pada pelipis
Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah berada
dibelakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian membawanya
ketepi kolam dengan menggunakan gaya dada dalam posisi terlentang. Usahakan mulut dan
hidung korban selalu berada di atas permukaan air.
Cara menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih efisien dan efektif dari pada
pegangan pada rambut.
3) Pada dagu,
Pegangan pada dagu, dilakukan dengan dua tangan apabila posisi badan sudah berada
dibelakang korban, maka usahakan tubunya menjadi terlentang, kemudian tangan memegang
dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada terlentang.
Cara menolong korban dengan pegangan pada dagu keuntungannya sama dengan seperti pada
pegangan pelipis.
4) Pada dada
Pegangan pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan satu tangan.
Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh Anda berada di sebelah kiri korban, kemudian
bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada menyamping, cara menolong
ini kurang efisien karena banyak menghabiskan tenaga dan sangat sulit jika korbannya tidak
tenang.
Pembahasan Soal 52
Jawaban B
Ada beberapa informasi yang jelas tentang makanan olahan itu yang harus diketahui oleh
konsumen seperti :
a. Harga, bisa berbeda antara pasar satu dengan pasar lainnya. Hal ini perlu diketahui konsumen
agar ia dapat membandingkan dan membeli barang dengan harga sesuai.
b. Label. Konsumen harus memperhatikan kemasan yang meliputi nama produk, daftar bahan
yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat produsen serta tanggal kadaluarsanya.
c. Kemasan dan perubahan fisik. Produk yang sudah rusak tidak dapat dikonsumsi lagi. Dengan
demikian, kemungkinan isinya sudah rusak, terkontaminasi & berbahaya. Jika terdapat
perubahan warna, bentuk, rasa, bau yangtidak enak merupakan tanda-tanda isi dalam produk
itu telah rusak.
d. Kadaluwarsa, merupakan batas akhir yang aman dari produk makanan ataupun minuman
untuk dapat dikonsumsi dan dijamin mutunya. Sebaiknya konsumen mengkonsumsi makanan
atau minuman kemasan sebelum tanggal kadaluwarsanya.
e. Makanan dan minuman dalam kaleng. Pilihlah yang tidak penyok, tidak berkarat, tidak
cembung dan sudah terdaftar di dalam Departemen Kesehatan.
Pembahasan Soal 53
Pengertian Makanan Sehat

Makanan yang dikategorikan sebagai makanan sehat adalah makanan yang mengandung unsur-
unsur zat yang dibutuhkan tubuh dan tidak mengandung bibit penyakit atau racun. Namun,
makanan yang dikategorikan sehat ini sangat berhubungan dengan sikap dan pola makan dari
setiap orang. Jadi makanan yang mengandung unsur-unsur bergizi harus disertai dengan upaya
menjaga kebersihan dan kesehatan orang yang mau memakannya.
Secara umum, makanan mempunyai beberapa fungsi antara lain :

1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.


2. Pemeliharaan dan perkembangbiakan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
3. Pengatur metabolisme tubuh.
4. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi.
Syarat-syarat makanan yang baik bagi kesehatan antara lain sebagai berikut :
a. Higienis yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan
tubuh.
b. Bergizi yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10
asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.

B. Zat Makanan Sehat Yang Dibutuhkan Tubuh


Manusia memerlukan zat makanan yang dibutuhkan agar tubuh dapat beraktivitas dengan
normal. Untuk itu, tubuh kita harus diberi makanan yang bergizi dan sehat. Unsur-unsur
makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat seperti : protein, lemak, karbohidrat,
mineral, vitamin, air dengan takaran yang seimbang.
1. Protein, terutama terdapat di dalam jaringan otot gerak, jantung, alat-alat yang mengandung
otot polos, kulit, dan sel darah merah.
2. Zat lemak, terdapat di bawah kulit, di sekitar jaringan otot juga di dalam dinding rongga-
rongga badan serta jaringan syaraf dan otak.
3. Karbohidrat (hidrat arang), merupakan zat gula yang terdapat di jaringan-jaringan tubuh pada
umumnya, terdapat di dalam aliran darah dan sebagian ditimbun di dalam jaringan hati.
4. Air, terdapat hampir di semua jaringan tubuh.
5. Mineral, bagian terbesar dari tulang-belulang manusia. Adapun sumber dan fungsi beberapa
mineral sebagai berikut.
a. Natrium
Bersumber dari garam dapur, daging, telur, susu. Fungsinya memelihara keseimbangan cairan
tubuh, mengatur permeabilitas. Gejala keracunannya ialah hipertensi. Gejala kekurangannya
ialah gangguan jantung dan ginjal, kejang otot.
b. Kalium (K)
Bersumber dari daging, buah-buahan dan sayuran. Fungsinya memelihara keseimbangan air
dalam sel-sel tubuh, memelihara denyut jantung. Gejala keracunannya ialah kelemahan otot,
denyut jantung tidak teratur. Gejala kekurangannya ialah gangguan pernafasan, denyut jantung
tidak normal.
c. Kalsium (Ca)
Bersumber dari biji-bijian,kerang, ikan , susu, keju. Fungsinya memelihara tulang dan gigi,
membantu pembekuan darah, membantu kontraksi dan relaksasi otot. Gejala keracunannya ialah
muntah, mual, sakit perut, koma. Gejala kekurangannya ialah pembekuan darah lambat, tulang
menjadi rapuh, kekejangan otot.
d. Fosfor (P)
Bersumber dari susu, daging, telur, kacang-kacangan. Berfungsi sebagai membentuk dan
memelihara tulang dan gigi, mengatur keseimbangan asam basa tubuh. Gejala keracunannya
ialah belum diketahui. Gejala kekurangannya ialah tulang dan gigi menjadi rapuh, kehilangan
nafsu makan, lesu.
e. Magnesium (Mg)
Bersumber dari padi-padian, kacang-kacangan, daging, susu. Fungsinya berperan dalam sintesis
protein, penting dalam kesehatan otot dan saraf. Gejala keracunan ialah gangguan fungsi saraf.
Gejala kekurangannya ialah gangguan mental, emosi dan otot.
f. Klorin (Cl)
Bersumber garam dapur, daging, telur, susu. Fungsinya memelihara keseimbangan air dan asam
basa tubuh, berperan sebagai komponen asam lambung. Gejala keracunannya belum diketahui.
Gejala kekurangannya ialah gangguan pencernaan, mual, rambut rontok, lesu.
g. Belerang (S)
Sumbernya dari buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu. Fungsinya untuk membantu
penyimpanan dan pembebasan energi, memelihara otot dan saraf, meningkatkan kerja enzim
tertentu. Gejala kekurangannya dan gejala keracunannya belum diketahui.
h. Zat besi (Fe)
Sumbernya dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging, hati, telur dan susu. Fungsinya
membentuk hemogoblin, berperan dalam respirasi seluler, mengatur reaksi kimia dan biologis
dalam tubuh. Gejala kekurangannya anemia, lesu, pusing. Gejala keracunannya ialah gangguan
fungsi pankreas dan hati.
i. Yodium (I)
Sumbernya dari garam beryodium, ikan laut. Fungsinya membantu fungsi kelenjar tiroid,
berperan dalam pembentukan tiroksin. Gejala keracunannya jarang terjadi. Gejala
kekurangannya ialah menderita penyakit gondok, kretinisme (kekerdilan) pada anak-anak.
j. Fluorin (F)
Sumbernya dari ikan, susu, otak, telur. Fungsinya untuk menguat tulang dan gigi. Gejala
keracunannya gigi menjadi bercoreng-coreng. Gejala kekurangannya kerusakan gigi.
k. Tembaga (Cu)
Bersumber padi-padian, kacang-kacangan, ginjal, hati dan kerang. Fungsinya membentuk
hemoglobin, membantu penyerapan zatbesi, memelihara fungsi sisteem saraf. Gejala
keracunannya sakit kepala, pusing, mual, lesu dan diare. Gejala kekurangannya anemia,
gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit.
6. Vitamin, dibutuhkan seluruh tubuh. Vitamin terbagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam
air dan vitamin yang larut dalam lemak.
 Vitamin yang larut dalam air
a. Vitamin B1
Bersumber dari tumbuhan polong-polongan, kulit ari, beras, hati, ginjal, otak, susu, telur.
Fungsinya untuk mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam tubuh, sebagai koenzim dalam
metabolisme karbohidrat, mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh. Gejala kekurangannya
ialah penyakit beri-beri, neuritis, gangguan sistem transportasi cairan tubuh.
b. Vitamin B2
Bersumber dari sayuran hijau, padi-padian, hati, susu, telur. Fungsinya untuk memelihara nafsu
makan dan fungsi saraf, memelihara jaringan, terutama kulit di sekitar mulut. Gejala
kekurangannya ialah peradangan mulut, lidah, bibir dan kulit lelah serta pusing.
c. Vitamin B6
Bersumber dari sayuran hijau, padi-padian, hati, daging, susu, telur. Fungsinya berperan dalam
pembuatan sel-sel darah danantibodi, memelihara keseimbangan fosfor dan natrium. Gejala
kekurangannya ialah anemia, mudah terkena infeksi dan radang kulit serta gelisah.
d. Vitamin B12
Bersumber dari daging, hati, ikan, udang, susu, telur. Fungsinya berperan dalam pembentukan
sel-sel darah dan jaringan tubuh. Gejala kekurangannya ialah anemia, mudah lelah dan pusing.
e. Vitamin C
bersumber dari sayuran segar, buah-buahan (jeruk, pepaya, nanas, tomat dan semangka) , hati,
ginjal. Fungsinya untuk memebentuk sel-sel tubuh dan pembuluh darah, membantu penyerapan
zat gizi besi dan kalsium, menyembuhkan luka, mejaga gigi melekat kuat pada gusi. Gejala
kekurangannya ialah pendarahan gusi, sariawan, nafsu makan berkurang, sakit pada otot dan
sendi, lesu,dan mudah marah.
 Vitamin yang larut dalam lemak
a. Vitamin A
Bersumber dari sayur-sayuran dan tumbuh-tumbuhan berwarna kuning dan merah, hati, telur,
susu. Fungsinya untuk memelihara kesehatan mata, kulit, rambut, tulang dan gigi, penting
dalam pertumbuhan. Gejala kekurangannya ialah kulit menjadi kasar, peradangan, mata
menderita xeroftalmia (penyakit mata).
b. Vitamin D
Bersumber dari minyak, ikan,susu, telur dan sinar matahari. Fungsinya untuk membantu
penyerapanfosfor dan metabolisme kalsium, memelihara kesehatan tulang dan gigi. Gejala
kekurangannya ialah rakhitis (pada bayi) dan osteomalsia (pada orang dewasa.
c. Vitamin E
Bersumber dari kecambah, gandum, minyak tumbuhan. Fungsinya sebagai pelindung sel-sel
darah merah, mencegah kebanyakan asam lemak. Gejala kekurangannya ialah sel darahmerah
pecah, penimbunan lemak padaotot.
d. Vitamin K
Bersumber dari bayam, kangkung, hati, daging. Fungsinya untuk embantu proses pembekuan
darah dan pembentukan protombin. Gejala kekurangannya ialah pembekuan darah lambat dan
terjadi pendarahan.
7. Zat besi, terdapat pada sel darah merah.
8. Yodium, terdapat pada kelenjar gondok.
9. Zat kapur, terdapat dalam darah.
C. Manfaat Unsur-Unsur Makanan
Zat-zat yang dikandung dalam makanan mempunyai fungsi atau manfaatnya tersendiri bagi
tubuh kita. Zat-zat yang dibutuhkan tubuh fungsinya sebagai zat tenaga, sebagai pembangun,
sebagai pengatur, dan sebagainya.
1. Zat tenaga
Zat tenaga biasa berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Unsur-unsur ini biasa terdapat
pada nasi, jagung, daging, telur, dan lain sebagainya.
2. Zat pembangun
Dalam makanan terdapat zat yang disebut dengan zat pembangun. Unsur-unsur makanan yang
mengandung zat pembangun adalah protein, mineral dan air. Unsur-unsur ini harus seimbang
agar kesehatan seseorang terjaga dengan baik.
3. Zat pengatur
Makanan yang terdapat zat pengatur adalah mineral, vitamin-vitamin, dan air. Zat-zat ini mudah
diperoleh dalam makanan yang kita makan.

D. Minuman Sehat
Air minum yang sehat adalah air minum yang cukup mengandung mineral yang dibutuhkan
tubuh. Air minum sehat juga berarti air minum yang bebas dari bibit penyakit dan racun.
Memiliki minuman memang tak lepas dari masalah selera. Namun sebaiknya kita tidak
melupakan segi kesehatan. Kita perlu mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam
suatu jenis minuman. Apakah minuman itu merupakan minuman yang dibutuhkan tubuh kita
atau tidak. Atau apakah minuman itu termasuk minuman yang bersih dan sehat? Berikut adalah
beberapa syarat air yang bersih dan sehat.
1. Harus jernih tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa ( asin, manis, pahit, atau getir) atau
disebut air yang memenuhi persyaratan fisis.
2. Tidak mengandung zat yang membahayakan kesehatan, seperti zat tembaga, zat seng, zat
racundan alkohol. Atau disebut air yang memenuhi persyaratan khemis (kimiawi).
3. Tidak mengandung benih-benih penyakit, misalnya penyakit typhus, dan dysentri.
4. Cukup mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.
E. Gizi Seimbang
Ada beberapa minuman yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita seperti air, kopi, teh, susu, dan
lain sebagainya. Semua minuman bermanfaat bagi tubuh kita namun belum tentu semuanya
dibutuhkan oleh tubuh kita. Karena itu kita perlu menjaga keseimbangan gizi. Lalu apa yang
dimaksud dengan gizi seimbang?
Gizi seimbang adalah susunan menu seimbang yang dapat memberikan :
1. Cukup kalori/energi, guna memenuhi pengeluaran energi setiap hari.
2. Cukup protein, guna memenuhi keperluan tubuh untuk pertumbuhan.
3. Cukup lemak, guna keperluan tubuh akan asam lemak tak jenuh dan untuk menggunakan
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak.
4. Cukup vitamin dan mineral.
Menu yang seimbang ini lebih lazim disebut hidangan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Empat
Sehat Lima Sempurna adalah terdiri dari berbagai unsur makanan dan minuman yang biasa
dimakan orang setiap hari, yaitu :
a. Makanan Pokok
Makanan utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu malakukan
aktifitas sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum / tepung terigu, serta
umbi-umbian lainnya.
b. Lauk-Pauk
Lauk pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada tubuh.
Misalnya yaitu tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
c. Sayur-Mayur
Sayur-sayuran pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada
tubuh. Contoh : Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol gepeng, labu siam,
dan lain sebagainya.
d. Buah
Mirip dengan sayur mayur, buah-buahan pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi
kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya yakni apel, manggis, markisa, kesemek, salak
pondoh, duren, dan lain sebagainya.
e. Susu
Susu sebagai pelengkap di mana tidak ada kewajiban atau keharusan kita untuk mengkonsumsi
atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya jika kita minum susu setelah makan, karena
mengandung berbagai macam kandungan zat yang berguna dan baik bagi tubuh kita.

F. Gangguan Kesehatan Akibat Gizi Yang Kurang Sempurna


Kekurangan unsur-unsur makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti contoh :
1. Kekurangan protein akan menyebabkan penyakit kwashiorkor.
2. Kekurangan vitamin A mengakibatkan kerusakan mata.
3. Kekurangan vitamin B mengakibatkan penyakit beri-beri.
4. Kekurangan yodium menimbulkan pembengkakan kelenjar gondok.
5. Kekurangan zat kapur menyebabkan terganggunya pertumbuhan tulang dan gigi.
6. Kekurangan karbohidrat menurunkan kekuatan daya gerak.

G. Pemilihan Makanan Dan Minuman Sehat


Menyiapkan makanan atau minuman yang sehat bukan hal yang mudah, perlu waktu yang
cukup untuk melakukannya. Di pasaran, makanan atau minuman olahan beredar dalam berbagai
kemasan seperti botol, plastik, kaleng dan lain-lain. Ada beberapa informasi yang jelas tentang
makanan olahan itu yang harus diketahui oleh konsumen seperti :
a. Harga, bisa berbeda antara pasar satu dengan pasar lainnya. Hal ini perlu diketahui konsumen
agar ia dapat membandingkan dan membeli barang dengan harga sesuai.
b. Label. Konsumen harus memperhatikan kemasan yang meliputi nama produk, daftar bahan
yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat produsen serta tanggal kadaluarsanya.
c. Kemasan dan perubahan fisik. Produk yang sudah rusak tidak dapat dikonsumsi lagi. Dengan
demikian, kemungkinan isinya sudah rusak, terkontaminasi & berbahaya. Jika terdapat
perubahan warna, bentuk, rasa, bau yangtidak enak merupakan tanda-tanda isi dalam produk
itu telah rusak.
d. Kadaluwarsa, merupakan batas akhir yang aman dari produk makanan ataupun minuman
untuk dapat dikonsumsi dan dijamin mutunya. Sebaiknya konsumen mengkonsumsi makanan
atau minuman kemasan sebelum tanggal kadaluwarsanya.
e. Makanan dan minuman dalam kaleng. Pilihlah yang tidak penyok, tidak berkarat, tidak
cembung dan sudah terdaftar di dalam Departemen Kesehatan.
Dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, untuk mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan
harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang karena memiliki manfaat positif yang lebih
banyak untuk tubuh kita. Contohnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
 Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food). Fast food merupakan
makanan yang saat ini banyak beredar di masyarakat karena kepraktisan dalam membuatnya
sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk membuat makanan tersebut. Namun, hal yang
perlu diingat ialah bahwa fastfood umumnya sedikit atau bahkan tidak mengandung serat.
Padahal serat ialah zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang berguna untuk memperlancar
metabolisme pencernaan manusia.
 Pilihlah makanan yang mengandung kolesterol yang rendah. Apabila kita terlalu sering
mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi maka akan timbul berbagai penyakit seperti strok
atau penyakit jantung koroner.
 Menerapkan sarapan sehat. Sarapan merupakan hal yang harus dilakukan setiap pagi. Manfaat
yang diperoleh dari sarapan pagi diantaranya ada dua. Pertama, dengan sarapan maka tubuh
kita akan mendapat asupan glukosa dari makanan yang kita makan sehingga dapat menjalankan
aktivitas secara lebih baik. Kedua, sarapan memebrikan kontribusi penting dalam penyediaan gizi
seperti protein, lemak, vitamin, mineral dan lain sebagainya yang bermanfaat untuk proses
fisiologis dalam tubuh.
Pembahasan Soal 54
Jawaban: E
Syarat-syarat makanan yang baik bagi kesehatan antara lain sebagai berikut :
a. Higienis yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan
tubuh.
b. Bergizi yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10
asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.
Pembahasan Soal 55
Jawaban C
KAITAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN
Menurut Centers for Disease Control (CDC) manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan jauh lebih
besar ketimbang risiko terjadinya cedera. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa aktivitas fisik
dapat mengurangi risiko kematian dini akibat penyebab-penyebab utama kematian, seperti
penyakit jantung dan sebagian kanker. Semua orang dapat meraih manfaat kesehatan dari
aktivitas fisik, tanpa mempedulikan umur, kelompok etnis, bentuk tubuh atau ukuran tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi risiko
terhadap beberapa penyakit dan meningkatkan kondisi kesehatan serta kualitas hidup secara
keseluruhan. Manfaat kesehatan jangka panjang, termasuk:

1. Mengurangi risiko kematian dini.


2. Mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.
3. Mengurangi risiko timbulnya diabetes.
4. Mengurangi risiko timbulnya tekanan darah tinggi.
5. Membantu mengurangi tekanan darah pada orang pengidap tekanan darah tinggi.
6. Mengurangi risiko terkena penyakit kanker usus besar.
7. Mengurangi rasa depresi dan kecemasan.
8. Membantu mengendalikan berat badan.
9. Membantu membangun dan memelihara tulang, otot, dan sendi yang sehat.
10. Membantu dewasa tua menjadi lebih kuat dan lebih mampu bergerak leluasa tanpa terjatuh.
11. Mendukung kesehatan psikologis.

Orang yang aktif secara fisik selama sekitar 7 jam seminggu berisiko mati dini lebih rendah 40
persen daripada mereka yang hanya aktif selama kurang dari 30 menit seminggu. Dengan
melakukan kegiatan aerobik berintensitas sedang sekurang-kurangnya 150 menit seminggu
dapat menurunkan risiko kematian dini, termasuk kematian dini akibat penyakit jantung koroner
– yang merupakan penyebab kematian nomor satu di banyak negara di seluruh dunia.
Akan tetapi, banyaknya jumlah aktivitas atau kegiatan berintensitas tinggi tidak selalu dapat
menurunkan risiko kematian dini. Orang yang biasanya tidak aktif dapat meningkatkan
kesehatan dan kebugaran walau hanya dengan melakukan aktivitas intensitas sedang secara
teratur. Meskipun manfaat kesehatan bisa didapatkan lebih besar dengan meningkatkan jumlah
(durasi, frekuensi, atau intensitas) aktivitas fisik, namun, setiap orang dapat meraih manfaat
kesehatan hanya dengan menjadi lebih aktif secara fisik.
Manusia beraktivitas setiap hari, sehingga membutuhkan tubuh yang sehat untuk menunjang
aktivitas. Aktivitas fisik yang berlebihan atau dilakukan melebihi batas kemampuan tubuh dapat
berdampak buruk bagi kesehatan. Orang yang berlebihan dalam melakukan aktivitas fisik akan
kelelahan, bahkan dapat mengalami cedera dan sakit. Setiap orang tentu ingin sehat. Tubuh
yang sehat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, menjaga kebersihan
diri dan lingkungan serta dengan melakukan olahraga yang teratur. Olahraga merupakan salah
satu aktivitas fisik. Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana, teratur dan terencana.
Dengan berolahraga maka tubuh akan bugar dan sehat. Sehingga ada kaitan antara aktivitas
fisik khususnya olahraga dengan kesehatan.

Pengaruh aktivitas fisik terhadap perubahan fungsi organ tubuh


Aktivitas fisik berupa olahraga akan menimbulkan perubahan-perubahan pada organ-organ
tubuh. Perubahan pada organ-organ tubuh ini bisa terjadi karena akibat pengaruh dari dalam
tubuh maupun dari luar tubuh. Perubahan fungsi organ-organ tubuh dikarenakan pengaruh
melakukan pelatihan olahraga, baik untuk tujuan kesehatan maupun untuk tujuan prestasi.
Peningkatan kemampuan dasar (kemampuan fisik) dan kemampuan keterampilan (kemampuan
teknik) menjadi tuntutan latihan kecabangan olahraga untuk mencapai tingkat kemampuan yang
maksimal. Peningkatan kemampuan sampai batas maksimal akan menimbulkan perubahan
fungsi organ-organ tubuh yang besar pula, maka perubahan fungsi organ-organ tubuh itu akan
menimbulkan faktor resiko terjadinya cedera. Perlu diketahui perubahan fungsi organ-organ
tubuh agar aktivitas fisik atau pelatihan akan dilakukan secara aman dan efisien. Sumaryanti
(2004: 2-4) memaparkan perubahan fungsi organ-organ tubuh akibat aktivitas fisik, diantaranya:
1. Perubahan pada Jantung
Pengaruh aktivitas fisik terhadap jantung adalah terjadinya efesiensi kerja jantung hal ini
dikarenakan jantung bertambah besar dan kuat, sehingga daya tampung besar dan denyutan
bertambah kuat. Orang yang terlatih biasanya rata-rata permenitnya 60 kali detakan, sedangkan
orang yang tidak melakukan olahraga rata-rata 80 kali/menitnya. Hal ini menunjukkan selisih 20
kali per menitnya, kalau dilihat selisihnya dalam sehari adalah 28.800 kali denyutan.
Penghematan bagi orang yang berolahraga akan menjadikan jantung lebih awet dan boleh
berharap hidup lebih lama dengan tingkat produktivitas yang tinggi.
2. Perubahan pada Pembuluh darah
Pengaruh aktivitas fisik terhadap pembuluh darah, pembuluh darah akan meningkat tingkat
elastisitas, karena berkurangnya timbunan lemak dan penambahan kontraktil pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah
timbulnya hipertensi. Kelancaran aliran darah juga akan mempercepat pembuangan zat-zat
kelelahan sebagai sisa pembakaran, sehingga bisa diharapkan pemulihan kelelahan cepat.
3. Perubahan pada Paru
Pengaruh aktivitas fisik terhadap paru-paru, paru-paru akan bertambah menjadi elastis sehingga
kemampuan kembang kempis juga bertambah. Disamping itu juga jumlah alveoli yang aktif akan
bertambah dengan adanya olahraga yang teratur.
4. Perubahan pada Otot
Pengaruh aktivitas fisik terhadap otot, latihan fisik terhadap otot akan menambah kekuatan,
kelentukan, dan daya tahan otot. Hal ini disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan
meningkatnya sistem penyediaan energi otot. Lebih dari itu otot ini akan mendukung kelincahan
gerak dan kecepatan reaksi, sehingga dalam banyak hal kecelakaan dapat dihindari.
5. Perubahan pada Tulang
Pengaruh aktivitas fisik terhadap tulang, latihan fisik menyebabkan aktivitas enzim pada tulang
akan meningkat kepadatan, kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah keroposan tulang.
Permukaan tulang akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot yang terus-menerus.
6. Perubahan pada Ligamentum dan Tendo
Pengaruh aktivitas fisik terhadap legamentum dan tendo, latihan fisik pada ligamentum dan
tendo akan menyebabkan meningkatnya kekuatannya. Hal ini akan membuat ligamentum dan
tedo mampu menahan beban berat dan tidak mudah cidera.
7. Perubahan pada Persendian dan Tulang rawan
Pengaruh aktivitas fisik terhadap persendian dan tulang rawan, latihan fisik yang teratur pada
tulang rawan bertambah tebal di persendiannya, sehingga dapat menjadi peredam dan
melindungi tulang dan sendi dari cedera.
8. Perubahan pada Aklimatisasi terhadap Panas
Pengaruh aklimatisasi terhadap panas, aklimatisasi terhdap panas melibatkan penyesuaian
fisiologis yang memungkinkan seseorang yang tahan bekerja di tempat panas. Kenaikan
aklimatisasi terhadap panas disebabkan pada waktu melakukan olahraga terjadi pula kenaikan
panas pada badan dan kulit. Keadaan yang sama akan terjadi bila seseorang bekerja di tempat
panas.

Manfaat aktivitas fisik secara teratur diantaranya :


• Mengontrol Berat Badan
Aktivitas secara teratur dapat membantu mencegah kelebihan berat badan atau membantu
mempertahankan penurunan berat badan. Aktivitas fisik dapat membakar kalori. Semakin intens
aktivitas, semakin banyak kalori yang dibakar.
• Dapat Menjaga Kesehatan Dan Terhindar Dari Penyakit
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah atau mengelola berbagai masalah
kesehatan termasuk stroke, penyakit metabolisme, kencing manis tipe 2, stress, kanker, dan
arthritis.
• Dapat Meningkatkan Mood
Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan emosional. Aktivitas fisik
merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membua lebih bahagia dan lebih santai. Dan
lebih baik dalam penampilan serta dapat meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan
harga diri Anda.
• Dapat Meningkatkan Energi
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Latihan dan aktivitas fisik memberikan oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membantu
sistem kardiovaskular untuk bekerja lebih efisien. Dan ketika jantung dan paru-paru bekerja
lebih efisien, akan memiliki lebih banyak energi untuk menyelesaikan pekerjaan
• Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu tidur lebih cepat dan memperdalam tidur. Hanya
jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
• Menyenangkan
Aktivitas fisik dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu. Ini member
kesempatan untuk bersantai, menikmati alam atau hanya melakukan kegiatan yang membuat
bahagia. Aktivitas fisik juga dapat membantu terhubung dengan keluarga atau teman dalam
pengaturan sosial yang menyenangkan.
Pembahasan Soal 56
Jawaban E
1. Pengaruh aktivitas fisik terhadap jantung adalah terjadinya efesiensi kerja jantung hal ini
dikarenakan jantung bertambah besar dan kuat, sehingga daya tampung besar dan denyutan
bertambah kuat. Orang yang terlatih biasanya rata-rata permenitnya 60 kali detakan, sedangkan
orang yang tidak melakukan olahraga rata-rata 80 kali/menitnya. Hal ini menunjukkan selisih 20
kali per menitnya, kalau dilihat selisihnya dalam sehari adalah 28.800 kali denyutan.
Penghematan bagi orang yang berolahraga akan menjadikan jantung lebih awet dan boleh
berharap hidup lebih lama dengan tingkat produktivitas yang tinggi.
2. Perubahan pada Pembuluh darah
Pengaruh aktivitas fisik terhadap pembuluh darah, pembuluh darah akan meningkat tingkat
elastisitas, karena berkurangnya timbunan lemak dan penambahan kontraktil pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah
timbulnya hipertensi. Kelancaran aliran darah juga akan mempercepat pembuangan zat-zat
kelelahan sebagai sisa pembakaran, sehingga bisa diharapkan pemulihan kelelahan cepat.
3. Perubahan pada Paru
Pengaruh aktivitas fisik terhadap paru-paru, paru-paru akan bertambah menjadi elastis sehingga
kemampuan kembang kempis juga bertambah. Disamping itu juga jumlah alveoli yang aktif akan
bertambah dengan adanya olahraga yang teratur.
4. Perubahan pada Otot
Pengaruh aktivitas fisik terhadap otot, latihan fisik terhadap otot akan menambah kekuatan,
kelentukan, dan daya tahan otot. Hal ini disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan
meningkatnya sistem penyediaan energi otot. Lebih dari itu otot ini akan mendukung kelincahan
gerak dan kecepatan reaksi, sehingga dalam banyak hal kecelakaan dapat dihindari.
5. Perubahan pada Tulang
Pengaruh aktivitas fisik terhadap tulang, latihan fisik menyebabkan aktivitas enzim pada tulang
akan meningkat kepadatan, kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah keroposan tulang.
Permukaan tulang akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot yang terus-menerus.
Pembahasan Soal 57
Jawaban E
Berdasar efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh
sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri.
Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda,
dan berbagai turunannya seperti morphin dan h3roin. Contoh yang populer sekarang adalah
Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-
shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi.
Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari
jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba
yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik
• Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi
• Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah
• Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
• Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
• Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur
• Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
• Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan
antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
• Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya
• Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
• Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
• Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
• Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
• Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
• Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial
• Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
• Merepotkan dan menjadi beban keluarga
• Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)
dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan
untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Pembahasan Soal 58
jawaban E karena penyakit jantung dan paru disebabkan oleh kurangnya aktifitas fisik

Pembahasan Soal 59
Jawaban D
Cedera olahraga seringkali direspon oleh tubuh dengan tanda radang yang terdiri atas :
rubor ( merah )
tumor ( bengkak )
kalor ( panas )
dolor ( nyeri )
dan functiolaesa ( penurunan fungsi )
Pembuluh darah pada saat cedera akan melebar (vasodilatasi) dengan maksud untuk mengirim
lebih banyak nutrisi dan oksigen dalam rangka mendukung penyembuhan. Pelebaran pembuluh
darah inilah yang mengakibatkan lokasi cedera terlihat lebih merah (rubor). Cairan darah yang
banyak dikirm kelokasi cedera akan merembes keluar dari kapiler menuju ruang antar sel, dan
menyebabkan bengkak (tumor). Dengan dukungan banyak nutrisi dan oksigen, metabolisme di
lokasi cedera akan meningkat dengan sisa metabolisme berupa panas. Kondisi inilah yang
menyebabkan lokasi cedera akan lebih panas (kalor) dibanding dengan kondisi lain. Tumpukan
sisa metabolisme dan zat kimia lain akan merangsangujung saraf dilokasi cedera dan
menimbulkan nyeri (dolor). Rasa nyeri juga dipicu oleh tertekannya ujung saraf karena
pembengkakan dilokasi cedera. Baik rubor, tumor, kalor, maupun dolor akan menurunkan fungsi
organ atau sendi di lokasi cedera yang dikenal dengan istilah functiolaesa. Mengacu pada tanda-
tanda radang inilah maka pada cedera akut, penanganan yang disarankan adalah Rest, Ice,
Compression, and Elevation ( RICE ).
Cedera olahraga dapat di klasifikasikan sebagai cedera ringan apabila robekan yang terjadi
hanya dapat dilihat dibawah microskop, dengan keluhan minimal, dan tidak mengganggu
penampilan secara berarti. Contoh yang dapat dilihat adalah memar, lecet, dan sprain ringan.
Cedera sedang ditandai dengan kerusakan jaringan yang nyata nyeri, bengkak, kemerahan,
panas dan ada gangguan fungsi. Tanda radang seperti tumor, rubor, kalor, dolor dan
functiolaesa terllihat nyata secara keseluruhan atau sebagian. Contoh dari cedera ini adalah
robeknya otot, tendo, serta ligament secara parsial. Pada cedera berat terjadi robekkan total
atau hampir total, dan bisa juga terjadi patah tulang. Cedera ini membutuhkan istirahat total,
pengobatan intensif atau bahkan operasi.
Cedera yang terjadi pada atlet adalah sprain yaitu cedera pada sendi yang mengakibatkan
robekan pada ligament.sprain yang terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan dan
mendadak pada sendi,atau karena penggunaan berlebihan yang berulang-ulang.sprain ringan
biasanya disertai hematon dengan sebagian serabut ligament putus,sedangkan pada sprain s
edang terjadi efusi cairan yang menyebabkan bengkak.pada sprain berat,seluruh ligamen putus
sehingga tidak dapat digerakkan seperti biasa dengan rasa nyeri hebat,pembengkakkan,dan
adanya darah dalam sendi.
Dislokasi sendi juga sering terjadi pada olahragawan yaitu terpelesetnya bonggol sendi dari
tempatnya.apabila sebuah sendi pernah mengalami dislokasi, maka ligament pada sendi tersebut
akan kendur, sehingga sendi tersebut mudah mengalami dislokasi kembali (dislokasi habitualis).
Penanganan yang dapat dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah segera menarik persendian
tersebut dengan sumbu memanjang.
Cedera olahraga berat yang sering terjadi pada olahragawan adalah patah tulang yang dapat
dibagi menjadi patah tulang terbuka dan tertutup. Patah tulang terbuka terjadi apabila pecahan
tulang melukai kulit, sehingga tulang terlihat keluar, sedengkan patah tulang tertutup, pecahan
tulang tidak menembus permukaan kulit. Pada kasus patah tulang, olahragawan harus berhenti
dari pertandingan, dan secepat mungkin harus dibawa keprofesional karena harus direposisi
secepatnya. Reposisi yang dilakukan sebelum 15 menit akan memberi hasil memuaskan karena
pada saat itu belum terjadi nyeri pada tulang (neurol shock). Setelah reposisi bisa dipasang spalk
untuk mempertahankan posisi dan sekaligus menghentikan pendarahan.

Pembahasan Soal 60
Jawaban A Gonore

Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Bakteri


Beberapa penyakit menular seksual akibat bakteri yang akan dibahas di sini adalah sifilis,
gonore, chlamydia, chancroid, granuloma inguinale, dan lymphogranuloma venereum.
Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema
pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut.
Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi
ini akan bertahan selama 1,5 bulan dan kemudian menghilang dengan sendirinya. Perlu
diperhatikan bahwa lesi sangat menular, sentuhan dengan lesi dapat mengakibatkan seseorang
tertular.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya dalam 4-10 minggu
setelah lesi hilang. Pada tahap berikutnya, gejala yang mirip dengan flu seperti demam, nyeri
pada persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan rambut hingga pitak juga bisa
dialami penderita.
Jika dibiarkan, infeksi sifilis bisa bertahan di dalam tubuh selama beberapa tahun tanpa
menimbulkan gejala apapun. Yang perlu diwaspadai, selama masa itu bakteri akan menyebar ke
bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan kondisi serius berupa kelumpuhan, kebutaan,
demensia, meningitis, gangguan jantung , dan masalah koordinasi.
Untuk memastikan diagnosis sifilis, tes darah bisa dilakukan. Terkadang gejala yang muncul sulit
dikenali sebagai penyakit sifilis, oleh karena itu segera lakukan tes darah jika mencurigai diri
berisiko terkena sifilis.
Antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati dengan
benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum
memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang, yaitu sekitar 2 minggu setelah pengobatan selesai.
Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda saat ini atau orang yang pernah
berhubungan seksual dengan Anda jika Anda terdiagnosis sifilis. Anda bisa mengetahui informasi
selengkapnya mengenai penyakit sifilis di laman ini.
Gonore atau kencing nanah
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa
pun, sehingga bisa tidak diketahui sama sekali jika dirinya terinfeksi. Bila menimbulkan gejala,
pada penderita gonore dapat ditemukan:
Gejala gonore pada pria:
• Pada ujung penis keluar cairan berwarna putih, kuning, atau hijau.
• Rasa sakit atau perih saat buang air kecil
• Peradangan pada ujung penis
• Terkadang ditemukan rasa sakit di sekitar buah zakar.
Gejala gonore pada wanita:
• Cairan vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau.
• Sering buang air kecil.
• Perih atau rasa sakit saat buang air kecil.
• Rasa sakit pada perut bagian bawah pada saat berhubungan seks atau setelahnya.
• Perdarahan pada saat berhubungan seks atau setelahnya, atau perdarahan berlebihan ketika
mengalami menstruasi.
• Gatal di sekitar kelamin.
Infeksi gonore juga bisa berdampak pada bagian tubuh lain bila terjadi kontak dengan sperma
atau cairan vagina. Bagian tubuh lain yang beresiko terkena gonore adalah rektum, mata, dan
tenggorokan.
Diagnosis untuk memastikan apakah Anda terinfeksi gonore adalah dengan melakukan tes urine
pada pria dan pemeriksaan cairan vagina pada wanita. Selain itu, pengambilan sampel nanah
dari bagian yang terinfeksi juga bisa dilakukan.
Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa diobati dengan antibiotik. Sangat
penting untuk minum obat antibiotik sesuai dosis dan jangka waktu yang dianjurkan, agar infeksi
benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa
menyebabkan kemandulan.
Chlamydia
Chlamydia adalah jenis penyakit seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Penyakit ini merupakan penyakit menular seksual yang paling sering terjadi. Beberapa orang
tidak merasakan gejala sama sekali, sehingga penularan bisa terjadi tanpa disadari. Pada
sebagian orang, chlamydia bisa menimbulkan gejala, seperti:
Gejala chlamydia pada wanita:
• Cairan vagina tidak seperti biasanya.
• Perih atau rasa sakit saat buang air kecil.
• Menstruasi yang banyak.
• Perdarahan diluar siklus haid.
• Sakit saat melakukan hubungan seksual.
• Nyeri di perut bagian bawah
Gejala chlamydia pada pria:
• Pada ujung penis keluar cairan berwarna jernih atau putih
• Sakit pada saat buang air kecil
• Rasa gatal atau panas sekitar lubang penis
• Rasa sakit dan pembengkakan di sekitar buah zakar
Untuk mendiagnosis chlamydia bisa dengan cara tes urine atau pengambilan sampel cairan dari
area yang terinfeksi.
Pengobatan infeksi ini adalah dengan cara mengonsumsi antibiotik. Pastikan untuk
menghabiskan obat yang sudah diresepkan oleh dokter, meski kondisi terasa sudah membaik.
Lakukan tes urine atau pengambilan sampel cairan alat kelamin sekali lagi setelah pengobatan
selesai, hal ini untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh.
Infeksi chlamydia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan, atau mata. Jika tidak dirawat,
infeksi ini dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita. Pada wanita,
chlamydia juga bisa menyebabkan kehamilan ektopik. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat
melahirkan dan menyebabkan bayi bisa mengalami infeksi mata atau paru-paru. Pada pria,
chlamydia bisa menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi pada kandung kemih
dan epididimitis, serta infeksi pada rektum.
Chancroid
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyl. Bisul kecil di alat
kelamin akan muncul setelah 1-14 hari seseorang terinfeksi chancroid. Sehari setelahnya,
benjolan akan berubah menjadi luka. Selain kemunculan luka, sebagian orang yang terinfeksi
chancroid akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di bagian selangkangan. Pada
sebagian orang, pembengkakan ini bisa berkembang menjadi abses.
Tidak ada tes darah khusus untuk chancroid. Chancroid biasanya didiagnosis dengan melihat
luka yang muncul, pembengkakan kelenjar, dan melakukan beberapa tes pemeriksaan untuk
menyingkirkan PMS lainnya. Pengobatan kondisi ini dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk
mengatasi infeksi. Untuk abses kelenjar getah bening, prosedur drainase dengan jarum atau
operasi kecil bisa dijalankan.
Donovanosis
Penyakit yang juga disebut granuloma inguinale ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella
granulomatis. Penyebaran penyakit ini biasa terjadi melalui vagina atau seks anal dan sangat
jarang ditularkan melalui seks oral. Kebanyakan penderita dari penyakit ini adalah pria.
Penyakit ini akan menggerogoti jaringan alat kelamin secara perlahan. Jika terkena penyakit ini,
penderita akan merasakan beberapa gejala seperti:
• Muncul luka di sekitar bokong serta benjolan berwarna merah di sekitar anus dan alat kelamin.
• Alat kelamin dan kulit di sekitarnya akan memudar warnanya.
• Lapisan kulit perlahan terkelupas, kemudian benjolan akan membesar akibat proses peradangan.
Kulit tidak nyeri pada fase ini, tetapi mudah sekali berdarah.
• Kerusakan jaringan bisa meluas hingga pangkal paha.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan biopsi pada lesi penderita untuk diteliti
lebih lanjut di laboratorium. Jika positif terkena donovanosis, biasanya dokter akan meresepkan
antibiotik pada penderita untuk dikonsumsi selama 3 minggu.
Jika tidak ditangani dengan benar, penderita donovanosis akan berisiko terkena beberapa
komplikasi seperti:
• Kerusakan dan pembentukan jaringan parut pada organ genital.
• Warna kulit pada alat kelamin dan sekitarnya akan memudar.
• Pembengkakan permanen pada organ genital akibat jaringan parut.
Lymphogranuloma Venereum
Penyakit yang juga dikenal dengan nama LGV atau penyakit Durand-Nicholas-Favre ini
disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi bakteri ini biasanya terjadi pada
sistem limfatik.
LGV sendiri dibagi menjadi tiga, LGV primer, LGV sekunder dan LGV tersier. Berikut beberapa
karakteristik LGV primer:
• Gejala muncul 3-21 hari setelah terjadi kontak antara seseorang dengan bakteri.
• Pria lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.
• Muncul beberapa kelompok lesi yang mirip dengan infeksi herpes.
• Penderita biasanya akan mengalami gejala peradangan uretra (uretritis).
• Pada pria, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar penis hingga uretra, serta
anus.
• Pada wanita, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar vagina.
Sedangkan pada penderita LGV sekunder biasanya gejala muncul 10 sampai 30 hari setelah
penderita terpapar bakteri namun butuh beberapa bulan untuk berkembang. Beberapa ciri-
cirinya adalah:
• Lesu.
• Nyeri pada sendi.
• Demam.
• Sakit kepala.
• Mual dan muntah.
• Pembengkakan nodus limfa.
• Muncul bercak beralur.
• Kulit penderita akan terkena eritema multiforme, urtikaria, eritema nodosum, atau ruam.
Pada penderita LGV tersier, gejalanya baru akan muncul hingga 20 tahun setelah penderita
terinfeksi bakteri. Beberapa ciri LGV tersier lainnya adalah:
• Proktokolitis (peradangan pada dubur dan usus besar).
• Rasa gatal pada bagian bokong.
• Tinja bercampur darah.
• Nyeri pada dubur.
• Tenesmus (muncul dorongan untuk buang air besar secara terus menerus).
• Penurunan berat badan.
• Fibrosis dubur.
• Esthiomene (pembesaran granuloma menahun disertai ulserasi dan erosi pada alat kelamin
wanita).
Untuk mengobati LGV, biasanya dokter akan meresepkan antibotik. Dokter juga bisa melakukan
tindakan pembedahan untuk mengatasi LGV.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus
Herpes genital, kutil kelamin, molluscum contagiosum, hepatitis B, hepatitis D, dan HIV adalah
contoh-contoh penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus.
Herpes Genital
Herpes genital adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering
disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka
melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi awal gejala herpes
yang muncul. Mungkin juga akan disertai gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa
menyebabkan gejala. Tapi virus ini bisa kembali aktif dan luka akan muncul kembali. Meskipun
begitu luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit dibandingkan dengan infeksi
pertama. Hal ini terjadi karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah
pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari luka yang
muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga kini, belum ada obat yang bisa
menyembuhkan herpes genital. Tapi, gejala yang terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan
antivirus.
Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya mengenai herpes genital di laman ini.
Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang
dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Terdapat 40 tipe virus HPV yang dapat menyerang
alat kelamin, tetapi sebagian besar kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Kutil
kelamin adalah kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini mungkin
tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan
terkadang bisa berdarah. Pada beberapa penderita, kutil bisa tumbuh bergerombol dan
kemudian terlihat seperti kembang kol.
Kutil dapat muncul setelah beberapa bulan bahkan tahunan setelah terjadinya infeksi HPV.
Bahkan pada kebanyakan orang, kutil tidak muncul sama sekali meskipun telah terinfeksi. Kutil
dapat juga muncul pada mulut atau tenggorokan orang yang melakukan seks oral.
Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual. HPV bisa menyebar melalui kontak
langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang terinfeksi. Selain itu, bisa juga dilakukan tes
khusus untuk mendiagnosis HPV dengan memeriksa vagina bagian dalam atau saluran kencing
pad pria.
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari tubuh
sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani dengan prosedur
pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat
kutil yang besar.
Meskipun tidak ada pengobatan untuk virus HPV, kutil kelamin bisa dicegah dengan memberikan
vaksin HPV. Penting untuk diketahui bahwa vaksin HPV tidak dapat mencegah seluruh tipe HPV,
konsultasikan dengan dokter jenis vaksin HPV yang cocok dengan kebutuhan anda.
Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan kanker, disarankan untuk melakukan
pemeriksaan sel kanker secara teratur jika terinfeksi HPV.
HIV
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagi alat suntik atau pun
jarum, dari ibu kepada bayinya saat melahirkan, maupun melalui transfusi darah.
Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi maupun penyakit
akibat virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV dari
tubuh. Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan meredakan gejala
yang muncul akibat HIV.
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah gejala flu ringan disertai
demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh,
tubuh penderita akan makin rentan terhadap berbagai infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosisnya
adalah dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa dilakukan di
klinik Voluntary Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).
Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya mengenai penyakit HIV/AIDS di laman ini.
Molluscum contagiosum
Ini adalah infeksi kulit akibat virus yang menyebabkan munculnya benjolan kecil berwarna
seperti daging segar. Benjolan ini bisa muncul terpisah atau berkelompok. Molluscum
contagiosum menular melalui kontak fisik dengan penderitanya, termasuk hubungan seksual.
Umumnya, benjolan Molluscum contagiosum muncul di sekitar alat kelamin, badan, wajah, atau
kelopak mata. Benjolan ini juga bisa meradang dan berubah warna menjadi kemerahan ketika
tubuh penderita melawan virusnya.
Infeksi virus ini akan tetap menular selama benjolan masih ada. Biasanya benjolan akan muncul
setelah 2 hingga 7 minggu sejak terinfeksi, namun bisa saja muncul setelah 6 bulan. Untuk
memastikan diagnosis penyakit ini, dokter akan mengutamakan pemeriksaan fisik dan bila
diperlukan mungkin akan mengambil sampel untuk di periksa lebih lanjut.
Pada kebanyakan pasien, penyakit ini akan sembuh sendiri dan benjolan akan hilang setelah 6-9
bulan. Khusus pada benjolan yang ada di sekitar alat kelamin, dokter biasanya akan melakukan
pengobatan untuk mencegah penyebaran. Pengobatan yang bisa dilakukan meliputi
membekukan benjolan dengan prosedur seperti krioterapi, mengikis benjolan dengan tindakan
kuret, memberikan zat kimia pada benjolan, dan mengoleskan obat cair atau krim.
Hepatitis B
Disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, hepatitis B ternyata lebih mudah ditularkan
melalui hubungan seksual daripada HIV. Virus ini bisa ditemukan pada darah, cairan vagina, air
liur, dan sperma. Seks oral, dan khususnya seks anal, adalah cara yang bisa menularkan virus
Hepatitis B. Transplantasi organ dan penggunaan jarum suntik secara bergantian juga berisiko
menjadi cara penularan virus penyakit ini.
Gejala Hepatitis B biasanya baru akan muncul sekitar 2-5 bulan setelah penderita mengalami
kontak dengan virus. Gejala awal muncul seperti flu dan kemudian berkembang menjadi
penyakit kuning. Pada fase kronis, hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
hati.
Untuk memastikan diagnosis hepatitis, dapat dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah
yang dilakukan meliputi pemeriksaan antibodi dan protein pada virus. Selain itu juga akan
dilakukan pemeriksaan fungsi hati untuk melihat kerusakan pada organ hati anda.
Hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk menghilangkan virus hepatitis. Pengobatan yang
dilakukan oleh dokter akan bertujuan untuk menunda atau mencegah komplikasi yang dapat
terjadi. Meskipun begitu, terdapat vaksin yang dapat melindungi dari infeksi hepatitis B.
Hepatitis D
Hepatitis D adalah infeksi virus yang hanya bisa dialami oleh seseorang yang mengidap infeksi
hepatitis B aktif. Cara penularannya mirip dengan hepatitis B, namun lebih sering terjadi pada
pengguna jarum suntik yang bergantian dibandingkan hubungan seksual..
Seperti halnya hepatitis B, penderita hepatitis D bisa mengalami gejala parah secara tiba-tiba.
Secara umum,infeksi hepatitis D akan memperberat kerusakan dan gejala yang muncul setelah
terkena hepatitis B.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Parasit
Terdapat pula beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan parasit, antara lain:
Kudis atau scabies
Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau yang sulit
terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa ditularkan melalui kontak
tubuh secara langsung, melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang terinfeksi.
Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari.
Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan tangan dan kaki, ketiak, atau bisa
juga di area kelamin. Terkadang, kudis juga bisa mengakibatkan munculnya ruam dan bintik
kecil.
Kondisi ini bisa ditangani dengan memakai krim atau sampo khusus. Setelah pengobatan,
terkadang rasa gatal masih tetap ada selama beberapa lama.
Kutu pada rambut kemaluan
Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang hidup di antara rambut tubuh,
misalnya rambut kemaluan, bulu ketiak, rambut tubuh, jenggot, alis, dan bulu mata. Kutu ini
memangsa darah manusia untuk bertahan hidup. Di kulit, kutu ini merangkak dari rambut ke
rambut dan tidak bisa melompat dari satu orang ke orang lainnya. Penularan hanya terjadi
dengan kontak tubuh langsung dan seringkali terjadi saat hubungan seksual.
Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan terjadinya
peradangan atau iritasi akibat garukan penderita. Selain itu penderita juga bisa menemukan
serbuk kehitaman di celana dalam atau bercak darah di kulit akibat gigitan kutu.
Jika merasakan gejala seperti tadi, anda terkadang bisa melihat secara langsung apakah ada
kutu pada rambut kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan
memakai krim atau sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada kemaluan atau
rambut tubuh yang terinfeksi.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Protozoa
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit sangat kecil
bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini mudah sekali ditularkan melalui hubungan seksual.
Kebanyakan penderita pria tidak menyadari infeksi ini karena tidak mengalami gejala apa pun,
sampai ketika pasangan wanitanya mengalami gejala dan didiagnosis menderita penyakit ini.
Gejala yang terjadi pada pria:
• Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
• Sensasi rasa perih sesaat setelah buang air kecil atau usai ejakulasi.
• Cairan penis berwarna keputihan.
• Inflamasi pada kulup dan kulit penis.
Gejala yang terjadi pada wanita adalah:
• Cairan vagina encer atau berbuih warna kuning kehijauan dengan bau tidak sedap.
• Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina.
• Sakit atau tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual atau buang air kecil.
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes urine, dan
pengambilan sampel cairan. Jika anda sangat diduga menderita trikomoniasis, pengobatan
dengan antibiotik akan dimulai meskipun hasil pemeriksaan sampel belum muncul. Hal ini
bertujuan agar infeksi cepat sembuh dan kemungkinan penularan menurun.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Jamur
Tinea cruris
Penyakit menular seksual ini adalah infeksi jamur yang menyerang kulit di sekitar alat kelamin,
paha bagian dalam, serta bokong. Penderita tinea cruris biasanya akan merasakan munculnya
ruam kemerahan berbentuk lingkaran yang terasa gatal pada bagian kulit yang terinfeksi.
Untuk memastikan tinea cruris, sampel akan diambil dari kulit yang terinfeksi. Sampel kulit
kemudian akan dilihat di mikroskop. Meskipun begitu, kebanyakan dokter ahli kulit dapat
mendiagnosis tinea cruris hanya dengan mengenali ruam pada kulit pasien.
Tinea cruris dapat disembuhkan dengan pemberian obat salep, semprot, bedak, atau losion anti-
jamur. Namun, untuk menangani tinea cruris yang sudah parah, penderita dapat menggunakan
salep atau krim anti-jamur yang lebih kuat, serta mengonsumsi pil anti-jamur yang bisa
didapatkan dengan resep dokter.
Infeksi Candida
Infeksi jamur Candida albicans, biasanya menjadi penyebab umum iritasi pada vagina. Namun
pada pria, khususnya yang tidak sunat, juga bisa mengalaminya. Selain di alat kelamin, jamur ini
juga dapat ditemukan di bibir, kuku, sekitar anus, dan bahkan saluran pencernaan.
Pada infeksi di vagina, penderita wanita biasanya akan merasakan rasa gatal luar biasa di sekitar
vagina, kulit di sekitar vagina akan memerah dan terasa perih, serta keputihan yang
menggumpal seperti keju. Sedangkan pada penderita pria akan muncul ruam kemerahan pada
penis, gatal dan sensasi rasa perih pada ujung penis, serta bau tidak sedap.
Pengobatan pada infeksi candida tergantung pada lokasi, keparahan dan kondisi kesehatan
penderita. Untuk di sekitar kelamin dapat diobati dengan pemberian krim, supositoria, atau
tablet anti-jamur.

Anda mungkin juga menyukai