PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghitung jumlah denyut nadi pasien yang
dilakukan dalam 1 menit.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menghitung
jumlah denyut nadi pasien yang dilakukan dalam 1 menit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan.
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
1. Jam tangan dalam satuan detik
2. Buku catatan
3. Stetoskop k/p
PERSIAPAN PASIEN
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Atur posisi pasien duduk atau terlentang
PROSEDUR PELAKSANAAN
1) Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
2) Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur
3) Perawat menjaga privacy pasien dengan menutup pintu
kamar, jendela dan korden
4) Perawat menempatkan pasien pada posisi yang nyaman
5) Perawat melakukan palpasi arteri dengan 3 jari (jari telunjuk,
jari tengah dan jari manis)
6) Perawat menghitung nadi selama 1 menit, mengkaji
frekuensi, irama, volume dan elastisitas vena
7) Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
1
MENGHITUNG NADI
2
MENGHITUNG PERNAFASAN
No. Dokumen Revisi Halaman
23/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
3
MENGUKUR SUHU BADAN PER AKSILA
4
MENGUKUR SUHU BADAN PER AKSILA
5
MENGUKUR SUHU BADAN PER RECTAL
6
MENGUKUR SUHU BADAN PER RECTAL
7
MENGUKUR TEKANAN DARAH
8
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen Revisi Halaman
20/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
17. Buka Skrup balon perlahan-lahan sehingga air raksa turun
perlahan-lahan. Sambil perhatikan turunnya air raksa
dengarkan bunyi denyutan pertama/sistole, dengarkan terus
sampai denyutan terakhir/diastole.
18. Rapikan pasien dan alat.
19. Cuci tangan.
20. Catat hasil pengukuran dan respon pasien pada status pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
6. Kamar Operasi
7. HCU
9
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
10
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
4. Siapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan -
Lepaskan penutup botol cairan lalu didesinfeksi dengan
alkohol swab dan tusukkan pipa saluran udara dan saluran
infus. Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan
terisi 1/3 sampai ½ penuh. Tutup jarum dibuka, cairan
dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak ada pada selang
infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari
udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali.
5. Pakai sarung tangan
6. Periksa ulang cairan yang akan diberikan.
7. Siapkan area yang akan dipasang infus.
8. Pasang perlak dan pengalas di bawah anggota badan yang
akan dipasang infuse
9. Lakukan fixasi
10. Tentukan vena yang akan ditusuk.
11. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 - 19
cm melingkar dari arah dalam keluar.
12. Tusukkan jarum infus/abocath pada vena yang telah
ditentukan
13. Tutup bagian yang ditusuk dengan tegaderm
14. Tulis tanggal dan ukuran jarum infus/abocath pada plester
bagian luar.
15. Hitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
16. Perhatikan reaksi pasien.
17. Pasien dirapikan.
18. Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya.
19. Cuci tangan
20. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
11
PERAWATAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
2/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
12
PERAWATAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
2/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
7. Olesi tempat tusukan dengan salep
8. Tutup dengan kassa steril dengan rapi
9. Pasang plester penutup
10. Atur tetesan infus sesuai program
11. Pasien dirapikan.
12. Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya.
13. Cuci tangan
14. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
13
MENGHITUNG TETESAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
3/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
14
MENGHITUNG TETESAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
3/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
6. Kemudian mulai menghitung tetes infus sesuai dengan advis
data dengan rumus :
Volume cairan × faktor tetes
───────────────── = tetes/menit
Waktu dalam detik
Setelah mendapat hasil kemudian dihitung dalam waktu 1
menit penuh.
7. Setelah menghitung infus kunci putaran, infus set sesuai
dengan jumlah tetes kebutuhan infus.
8. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
15
MENGGANTI CAIRAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
4/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk mengganti cairan infus yang telah
habis atau mengganti cairan infus yang lain.
TUJUAN 1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien
2. Untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh sesuai terapi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT :
Cairan infus yang sesuai dengan terapi.
Kapas alkohol pada tempatnya.
Jam tangan dengan penunjuk detik.
Alat tulis dan buku catatan
B. PELAKSANAAN
Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tentang prosedur
penggantian infus.
Alat-alat di dekat kan ke pasien.
Matikan infus terlebih dahulu.
Cabut slang infus pada infus lama.
Buka tutup baru dan disinfectan dengan kapas alkohol.
Masukan slang infus pada infus yang baru tersebut dengan
erat.
Buka klem slang infus sambil mengatur tetesan infus sesuai
dengan terapi selama 1 menit penuh.
Rapikan pasien dan alat-alat dibereskan.
Mencatat/dokumentasi pada status pasien
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
16
MEMASANG KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
5/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 4
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
17
MEMASANG KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
5/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/4
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2. Pelaksanaan :
1) cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan)
2) Identifikasi pasien(sesuai SPO identifikasi pasien)
3) Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
4) Pasang sketsel/ menutup korden.
5) Siapkan posisi pasien :
Wanita dorsal recumbent
Laki-laki supinasi
6) Pasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien
7) Pasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien.
8) Buka alat-alat steril :
Pinset, spuit, catheter.
Buka Katheter tray, beri bethadine cair pada kapas
bola.
9) Siapkan plester sesuai kebutuhan.
10) Pakai kaos tangan steril.
11) Letakkan handuk steril dan katheter dengan spuit (bila
perlu).
12) isi spuit dengan aquadest sesuai keperluan.
13) Pada wanita :
buka labia mayora dengan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri, lalu tarik sedikit ke atas.
bersihkan daerah labia dengan pinset steril dari atas
ke bawah terakhir bagian meatus.pakai Kapas
hanya sekali pakai.
Tentukan urefisium urethra.
lumasi ujung katheter dengan jelly kemudian
masukkan perlahan-lahan sepanjang 5 – 7,5 cm dan
anjurkan pasien untuk nafas panjang.
18
MEMASANG KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
5/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/4
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
14) Pada pria :
Pegang penis pasien di bawah glands penis dengan
ibu jari dan jari telunjuk serta preputium kebawah.
Bersihkan ujung penis dengan arah melingkar dari
sebelah dalam keluar minimal 3x.
Lumasi ujung kateter dengan jelly sekitar 15 – 18
cm.
Masukkan kateter sepanjang 18 – 23 cm dengan
menegakkan penis 90º, sambil anjurkan pasien
untuk nafas panjang.
Jika pada waktu memasukkan katheter terasa ada
tahanan sebaiknya dihentikan sebentar, lalu
lanjutkan lagi.
15) Isi balon katheter perlahan-lahan sampai adanya tahanan
balon ± 15 – 20 cm.
16) Hubungkan katheter dengan urine bag.
17) Fiksasi katheter dengan plester.
18) Rapikan dan atur kembali posisi pasien senyaman
mungkin
19) Bersihkan dan kembalikan alat-alat di tempatnya
semula.
20) Cuci tangan.
21) Catat pada catatan perawat tentang prosedur yang telah
dilaksanakan, kondisi perineum, jumlah, warna/ bau
urine dan reaksi pasien.
19
MEMASANG KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
5/SPO/KOMKEP/I/2017 1 4/4
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
3. Perhatian :
1) Jaga sterilisasi alat-alat.
2) Pada wanita katheter jangan salah masuk vagina.
3) Sesuaikan ukuran kateter dengan keadaan pasien.
4) Ukur hasil penyadapan urine.
5) Perhatikan warna dan keadaan urine.
6) Pada pasien laki-laki jika katheter tertahan waktu
memasukkan hentikan sebentar lalu lanjutkan lagi.
7) Jelaskan kepada pasien untuk mempertahankan urine
bag lebih rendah dari ketinggian kandung kemih
untuk mengurangi resiko infeksi saluran kemih
akibat aliran balik urine dari urine bag ke dalam
kandung kemih.
8) Ganti tempat pemasangan plester tiap hari.
9) Bila pasien pulang dengan katheter jelaskan
pentingnya perawatan katheter.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
20
MERAWAT KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
6/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
21
MERAWAT KATETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
6/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
g. Atur posisi pasien, wanita : dorsal recumbent, laki-laki :
supinasi.
h. Pakai kaos tangan steril.
i. Bersihkan genetalia.
Pada wanita :
Buka labia dengan jari telunjuk dan ibu tangan kiri,
lalu sedikit di tarik ke atas.
Bersihkan daerah labia luar dan dalam dari atas ke
bawah terakhir bagian meatus (kapas dipergunakan
hanya satu kali pakai).
Bersihkan ujung katheter dekat meatus sepanjang 10
cm dengan arah melingkar ke kanan
Pada pria :
Pegang daerah bawah gland penis dengan ibu jari dan
jari telunjuk, tarik preputium ke bawah.
Bersihkan dengan arah melingkar dari sebelah dalam
keluar minimal 3x.
Bersihkan ujung katheter dekat meatus sepanjang 10
cm dengan arah melingkar keluar.
Atur posisi dan rapikan pasien.
Bersihkan dan kembalikan alat – alat ditempatnya.
Cuci tangan.
Catat kondisi meatus dan keluhan – keluhan pasien.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
22
MELEPAS KATHETER MENETAP
No. Dokumen Revisi Halaman
97/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
23
MELEPAS KATHETER MENETAP
24
MERAWAT KONDOM KATETER
No. Dokumen Revisi Halaman
7/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
25
MERAWAT KONDOM KATETER
No. Dokumen Revisi Halaman
7/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Cara Kerja :
1. Mencuci tangan (sesuai SPO).
2. Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien.
3. Memasang sketsel / tirai di samping tempat tidur pasien.
4. Mengatur posisi pasien dan memasang perlak di bawah
badan pasien.
5. Menggunakan sarung tangan on steril untuk melepas
kondom kateter
6. Bersihkan dengan kasa betadinepada gland penis
7. Pasang kembali kondom kateter dengan tepat.
8. Rapikan pasien dan alat – alat.Mencuci tangan.
9. Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada status
pasien.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
26
RAWAT LUKA DEKUBITUS
No. Dokumen Revisi Halaman
8/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
27
RAWAT LUKA DEKUBITUS
No. Dokumen Revisi Halaman
8/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Cara Kerja :
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Tutup ruangan atau pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoon bersih
5. Buka balutan dengan menggunakan kapas alcohol danbuang
pada tempat sampah atau kantong plastic yang telah
disediakan
6. Observasi luka, ukur panjang, lebar dan kedalaman luka
dengan menggunakan Penggaris millimeter disposable.
Kemudian lihat juga keadaan luka, warna luka, warna sekitar
tepi luka, derajat luka dan ada cairan atau tidak. Catat semua
hasil observasi
7. Buka set steril
8. Kasa digulungkan keujung pinset chirurgi kemudian tangan
yang satu memegang pinset anatomi
9. Bersihkan luka dengan menggunakan kasa steril yang telah
diberi NaCl 0,9 % dengan cara dari dari dalam keluar
(pergerakan melingkar) sambil memencet luka untuk
mengeluarkan eksudat
10. Kasa hanya dipakai satu kali dan diganti lagi
11. Ulangi pembersihan sampai semua luka bersih dan cairan
eksudat keluar
12. Buang handscoon bersih
13. Pakai handscoon steril
14. Pakai cutimed sorbad untuk luka yang banyak mengandung
eksudat
28
RAWAT LUKA DEKUBITUS
No. Dokumen Revisi Halaman
8/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
15. Balut luka dengan menggunakan kasa steril. Jika luka masih
basah atau banyak mengeluarkan cairan maka balut luka
dengan kasa sampai 7 lapisan. Dan jiaka luka sudah mulai
kering maka 3 lapis kasa saja.
16. Fiksasi dengan menggunakan plester atau hipafix
17. Buang handscoon dan kasa ditepat yang telah disediakan
18. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang nyaman
19. Angkat peralatan dan kantong plastic yang berisi balutan dan
handscoon kotor. Bersihkan alat dan buang samapah dengan
baik
20. Cuci tangan
21. Laporkan adanya perubahan pada luka kepada perawat yang
bertanggung jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan
luka da respon pasien
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Neonatus, HCU
29
MELEPAS SELANG LAMBUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
19/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
30
MELEPAS SELANG LAMBUNG
31
MEMASANG SELANG LAMBUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
17/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
32
MEMASANG SELANG LAMBUNG
33
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SC (SUB CUTAN)
No. Dokumen Revisi Halaman
29/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
34
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SC (SUB CUTAN)
No. Dokumen Revisi Halaman
29/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
11. Masukkan obat perlahan – lahan
12. Cabut jarum dan desinfektan kulit dengan kapas alkohol
13. Rapikan pasien dan alat
14. Buka sarung tangan dispossible dan buang ke dalam sampah
infeksius
15. Lakukan cuci tangan
16. Baca alhamdulillah
17. Catat dan dokumentasikan pada buku pemberian injeksi
35
MEMBERIKAN OBAT MELALUI IV ( INTRA VENA )
No. Dokumen Revisi Halaman
31/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
36
MEMBERIKAN OBAT MELALUI IV ( INTRA VENA )
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tepat Cara/Rute
Tepat Waktu
Tepat Dokumentasi
Waspada
4) Larutkan obat bila obat masih dalam bentuk serbuk
5) Isi spuit dengan obat sesuai dengan dosis
6) Keluarkan udara dalam spuit dan langsung dibawa ke dekat
pasien
7) Atur posisi pasien sesuai dengan kondisi
8) Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
9) Tentukan tempat penyuntikan
10) Disinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan
disuntik dengan sekali oles
11) Tekan bekas suntikan dengan kapas alkohol dan cabut
jarum dengan cepat.
12) Rapikan pasien dan lingkungan
13) Buang spuit di safety box
14) Petugas mencuci tangan
15) Catat hasil kegiatan dan reaksi klien
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. HCU
4. Neonatus
5. IGD
6. Kamar Operasi
7. Rawat Jalan
37
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
IM ( INTRA MUSKULER )
No. Dokumen Revisi Halaman
28/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
38
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
IM ( INTRA MUSKULER )
No. Dokumen Revisi Halaman
28/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
11. Tancapkan jarum dengan posisi tegak lurus (90) dengan
permukaan kulit
12. Lakukan aspirasi
13. Masukkan obat secara perlahan
14. Tarik jarum dengan cepat jika obat telah masuk
15. Tekan daerah bekas suntikan dengan kapas alkohol
16. Lepas sarung tangan
17. Lakukan cuci tangan
18. Baca alhamdulillah
19. Lakukan observasi pasien
39
MEMBERIKAN OBAT MELALUI IC ( INTRA CUTAN )
40
MEMBERIKAN OBAT MELALUI IC ( INTRA CUTAN )
No. Dokumen Revisi Halaman
30/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Tentukan area yang akan diinjeksi
9. Gunakan sarung tangan dispossible
10. Desinfektan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas alkohol
11. Tempatkan ibu jari tangan non dominan 2,5cm dibawah area
penusukkan
12. Masukkan jarum dengan tangan dominan tepat dibawah kulit
dengan sudut 15 dan ujung jarum menghadap ke atas
13. Masukkan obat perlahan – lahan perhatikan sampai ada buli
14. Cabut jarum sesuai sudut masuknya
15. Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alkohol jangan
ditekan
16. Buat lingkaran pada bula dengan pulpen / spidol dengan
diameter ± 5cm
17. Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak (10-15 menit)
18. Kembalikan posisi pasien senyaman mungkin
19. Rapikan alat
20. Lepaskan sarung tangan
21. Lakukan cuci tangan
22. Baca alhamdulillah
23. Catat dan dokumentasikan hasil dengan segera
41
MELAKUKAN SKIN TEST
No. Dokumen Revisi Halaman
32/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
42
MELAKUKAN SKIN TEST
No. Dokumen Revisi Halaman
32/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
10. Desinfektan daerah yang akan diinjeksi
11. Lakukan skin test dengan posisi penyuntikan 15
12. Lingkari area penyuntikan dengan dengan bolpen atau spidol
dengan diameter 2,5cm beri jam pemeriksaan hasil
13. Kembalikan posisi pasien senyaman mungkin
14. Rapikan alat
15. Lepaskan sarung tangan
16. Baca alhamdulillah
17. Catat dan dokumentasikan hasil dengan segera
43
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA
No. Dokumen Revisi Halaman
40/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
44
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA
No. Dokumen Revisi Halaman
40/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Ujung tube diusap dengan kapas steril kemudian salep
dituang sedikit pada kapas tadi.
9. Buka conjungtiva kelopak mata bawah dengan ibu jari/ dua
jari dengan melakukan tekanan ke arah bawah terhadap
bagian pipi yang bertulang menonjol dan pasien dianjurkan
untuk melihat ke atas.
10. Oleskan sepanjang sisi dalam dari kelopak mata bawah, pada
conjungtiva bagian bawah dan menganjurkan pasien untuk
menutup dan mengedipkan kelopak mata.
11. Bersihkan sisa obat salep/ tetes yang ada di sekitar mata
dengan kapas.
12. Bila perlu mata ditutup dengan kasa steril dan diplester.
13. Lepas sarung tangan.
14. Bersihkan alat-alat, dan mencuci tangan.
15. Dokumentasikan prosedur tindakan distatus list pasien.
Perhatian :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat.
2. Baca etiket sebelum memberikan untuk mencegah
kekeliruan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, HCU, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Kamar
Operasi.
45
MEMBERIKAN OBAT MELALUI RECTUM
No. Dokumen Revisi Halaman
39/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
46
MEMBERIKAN OBAT MELALUI RECTUM
No. Dokumen Revisi Halaman
39/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
9. Bersihkan alat-alat.
10. Kembalikan pasien ke posisi semula.
11. Cuci tangan dan cek pada list pasien.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. HCU
3. Rawat Jalan
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Kamar Operasi
6. Kamar Bersalin
47
PEMBERIAN OBAT MELALUI SYIRING PUMP
No. Dokumen Revisi Halaman
37/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
48
PEMBERIAN OBAT MELALUI SYIRING PUMP
No. Dokumen Revisi Halaman
37/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
4. Jelaskan tindakan/prosedur yang akan dilakukan padanpasien
dan keluarga
5. Atur posisi dan privasi pasien
PELAKSANAAN
1. Dekatkan alat kepada pasien
2. Cuci tangan dengan 6 langkah
3. Pakai sarung tangan
4. Ucapkan Basmallah
5. Letakkan syringe pump diatas tiang dan posisi dekatkan
dengan lokasi pemasangan infuse.
6. Ambil obat masukkan dalam spuit 20 cc/50 cc
sesuaikebutuhan dan encerkan dengan NaCl 0,9% sesuai
dosis.
7. Sambung dengan slang perfusor, ujung satu pada
lubangjarum infus yang sudah terpasang tree way stop
chockujung lain pada spuit.
8. Plester dan tutup dengan kasa pada pangkal tree way
9. Sambung syring pump dengan kabel listrik ke sumberlistrik
10. Atur posisi pintu tree way dalam keadaan mengalir
11. Nyalakan dengan menekan tombol on selama ± 2 detik.
12. Pasang spuit (10 cc, 20 cc, 30,cc atau 50 cc) padatempatnya.
13. Atur dosis dengan menekan ratusan/puluhan satuandesimal.
14. Jika ada gelembung udara diselang, keluarkan atau
tekanbersama tombol (reset & purge) sampai gelembung
sudahterbuang.
15. Tekan tombol start
16. Untuk menghentikan tekan tomol stop
17. Lepaskan syiring pump.
18. Ucapkan Al Hamdulillaah.
49
PEMBERIAN OBAT MELALUI SYIRING PUMP
No. Dokumen Revisi Halaman
37/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
19. Jelaskan kepada pasien/keluarga pasien bahwatindakan telah
selesai di kerjakan.
20. Bersihkan alat dan merapikan pada tempat semula.
21. Cuci tangan dengan 6 langkah
22. Kaji respon pasien
23. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PERHATIAN :
1. Selama alat bekerja, tombol pemilih dosis tidak berfungsi,
jika akan merubah dosis alat harus dalam keadaan ‘stop’.
2. Jika alat tidak dipakai dalam waktu yang lama, usahakan
sekali dalam seminggu ± 6jam alat dihidupkan dengan listrik
agar terjadi arus pengisisan baterai cadangan.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. HCU
3. Kamar Bersalin
4. Neonatus
5. Kamar Operasi
50
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen Revisi Halaman
41/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
51
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen Revisi Halaman
41/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
f. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur
g. Perawat membawa obat tetes telinga yang telah disiapkan
h. Perawat memakai sarung tangan
i. Perawat menempatkan posisi pasien yang nyaman
j. Perawat membersihkan liang telinga dengan kapas basah
k. Perawat membuka lubang telinga dengan menarik pina ke
belakang
Untuk anak < 3 tahun : Perawat menarik pina ke arah
bawah belakang sedangkan pada orang dewasa ke arah luar
atas
l. Perawat mengkaji adanya peradangan, pembengkakan dan
kebersihan pada telinga
m. Perawat meneteskan obat tetes telinga pada tepi kanal telinga
n. Perawat memberitahu pasien agar tetap dalam posisi tetap
selama 5 menit
o. Perawat membuka sarung tangan
p. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
q. Perawat mengkaji reaksi obat tetes telinga setelah 15 menit
r. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat oral
dengan melingkari pada jam program pemberian obat yang
telah ditentukan dan mendokumentasikan adanya reaksi
obat ke dalam catatan terintegrasi
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
8. HCU
52
MEMBERIKAN OBAT SUB LINGUAL
No. Dokumen Revisi Halaman
43/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
53
MEMBERIKAN OBAT SUB LINGUAL
No. Dokumen Revisi Halaman
43/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
6. Perawat menggunakan sarung tangan bersih
7. Perawat melakukan identifikasi sesuai prosedur
8. Perawat memperhatikan keadaan pasien : bila mulut pasien
kering basahi dulu dengan air.
9. Perawat meletakkan obat tablet (sublingual) di bawah lidah
pasien.
10. Perawat memberikan penjelasan pada pasien untuk tidak
menelan obat sublingual tersebut melainkan membiarkan
obat tersebut larut dengan sendirinya
11. Perawat melepas sarung tangan dan membuangnya pada
tempat sampah sesuai jenis sampahnya
12. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
13. Perawat melakukan cek kembali setelah 30 menit untuk
melihat respon klien terhadap obat sublingual
14. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat
sublingual dengan melingkari pada jam program pemberian
obat yang telah ditentukan dan mendokumentasikan respon
pasien ke dalam catatan terintegrasi
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
6. HCU
54
PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL
No. Dokumen Revisi Halaman
45/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
55
PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL
No. Dokumen Revisi Halaman
45/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
56
MERAWAT LUKA BALUTAN
DENGAN TERPASANG DRAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
10/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYA
H SURABAYA
PENGERTIAN Mengganti balutan / penutup luka yang ada drainasenya yang sudah
kotor / lama dengan pembalut luka.
TUJUAN Mengobservasi luka dan produksi drain pada luka.
2. Memberi rasa nyaman pada pasien
3. Mempercepat proses penyembuhan luka
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Baki dan alas (perlak)
2. Bengkok
3. Kresek sedang
4. Gunting + plester
5. Kapas alkohol
6. Kassa
7. Kaos tangan steril dan on steril.
8. Set rawat luka steril
PERSIAPAN PASIEN :
1. Posisikan pasien setengah duduk atau duduk di tempat tidur
bila memungkinkan
2. Pasien yang tidak bisa mobilisasi, posisikan kepala pasien
untuk miring ke salah satu bagian tubuh.
PERSIAPAN PEUGAS :
APD kalau diperlukan
57
MERAWAT LUKA BALUTAN
DENGAN TERPASANG DRAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
10/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
CARA KERJA :
1. Mengawalli dengan Bismillah
2. Cuci tangan (sesuai SPO)
3. Identifikasi pasien (sesuai SPO)Jelaskan pada pasien
tindakan yang akan dilakukan
4. Bawa peralatan ke dekat pasien dan pasang tabir / korden di
sisi tempat tidur pasien
5. Atur posisi pasien sesuai kondisi luka.pasang perlak / alas di
bawah luka.
6. Siapkan peralatan yang akan digunakan
7. Gunakan kaos tangan on steril, buka balutan dan buang ke
dalam kresek
8. Pakai sarung tangan steril
9. Bersihkan sekitar drain dengan kapas steril yang diberi Nacl
0,9% (bila perlu)
10. Atur posisi drain ke bawah dan jangan sampai terlipat – lipat.
11. Tutup luka dengan kassa.
12. Bersihkan kulit sekitar luka dari bekas plester
13. Fiksasi luka dengan plester
14. Ambil alas dari bawah kulit.
15. Rapikan pasien dan beri posisi istirahat yang nyaman.
16. Rapikan alat – alat
17. Cuci tangan
18. Catat tindakan penggantian balutan pada luka yang terpasang
drain dan bahan habis pakai pada status pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. HCU
58
MENGGANTI BALUTAN LUKA
No. Dokumen Revisi Halaman
11/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYA
H SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Menganti balutan / penutup luka yang sudah kotor / lama dengan
balutan / penutup yang baru secara aseptik.
TUJUAN 1. Memberi perawatan luka dan mengobati luka.
2. Mempercepat proses penyembuhan luka.
3. Mencegah luka menjadi terinfeksi.
4. Mengobservasi perkembangan luka.
5. Memberi rasa nyaman pada luka.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Baki dan alas (perlak)
2. Bengkok
3. Kresek sedang
4. Gunting + plester
5. Kapas alkohol
6. Kassa
7. Kaos tangan steril dan on steril.
8. Set rawat luka steril
9. Cairan Nacl 0,9%
PERSIAPAN PASIEN :
1. Posisikan pasien setengah duduk atau duduk di tempat tidur
bila memungkinkan
2. Pasien yang tidak bisa mobilisasi, posisikan kepala pasien
untuk miring ke salah satu bagian tubuh
59
MENGGANTI BALUTAN LUKA
No. Dokumen Revisi Halaman
11/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
PERSIAPAN PEUGAS :
APD kalau diperlukan
CARA KERJA :
1. Cocokkan kartu tindakan penggantian balutan luka dengan
status pasien.
2. Cuci tangan (sesuai SPO)
3. Identifikasi pasien (sesuai SPO)
4. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
5. Siapkan alat – alat secara lengkap dan bawa alat – alat ke
samping tempat tidur pasien.
6. Tutup pintu atau pasang sketsel / korden pada samping
tempat tidur pasien.
7. Atur posisi pasien sesuai lokasi luka dan pasang perlak di
bawahnya.
8. Lakukan perawatan luka pasien
9. Bersihkan kulit sekitar luka dari bekas plester
10. Ambil alas dari bawah kulit.
11. Rapikan pasien dan beri posisi istirahat yang nyaman.
12. Rapikan alat – alat
13. Cuci tangan
14. Catat tindakan penggantian balutan pada luka dan bahan
habis pakai pada status pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
6. HCU
60
PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT
No. Dokumen Revisi Halaman
16/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
61
PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT
No. Dokumen Revisi Halaman
16/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
62
MEMASANG TAMPON HIDUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
15/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
63
MEMASANG TAMPON HIDUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
15/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
64
MEMASANG TAMPON HIDUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
15/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
65
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen Revisi Halaman
12/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
66
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen Revisi Halaman
12/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
67
MENYIAPKAN TT UNTUK PASIEN BARU
No. Dokumen Revisi Halaman
46/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
68
MENYIAPKAN TT UNTUK PASIEN BARU
No. Dokumen Revisi Halaman
46/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
9. Pasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada bawah
kaki, bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm dari sisi
tempat tidur bagian kepala.
10. Pasang sprei kecil rata di atas perlak ± 10 cm di atas perlak
dada yang terbalik, bagian atas dimasukkan ke bawah, ujung-
ujung sisi dimasukkan ke bawah kasur.
11. Pasangkan bantal pada sarungnya, masukkan sudut-sudut
bantal benar-benar ke dalam sudut-sudut sarungnya, letakkan
pada tempat tidur bagian kepala dan bagian sarung bantal
yang terbuka jangan menghadap ke arah pintu masuk.
12. Buat sudut selimut 90º pada sebelah kiri bawah.
13. Rapikan perlak dan sprei kecil pada sebelah kiri.
14. Rapikan sprei besar sebelah kiri atas dan membuat sudut 90º.
15. Bersihkan tempat tidur bagian bawah.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. HCU
69
MENGGANTI LINEN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
47/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
70
MENGGANTI LINEN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
47/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Gulung sprei kecil/steak laken dan perlak ke tengah tempat
tidur sejauh mungkin.
9. Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan lalu dikeringkan
dan digulung ketengah sejauh mungkin.
10. Gulung laken yang bersih setengah bagian, kemudian letakkan
gulungannya dibawah punggung pasien dan setengah bagian
lagi diratakan serta dipasang pada kasur
11. Ratakan kembali perlak yang digulung tadi.
12. Gulung Steak laken yang bersih setengah bagian, kemudian
letakkan gulungannya dipunggung pasien dan setengah bagian
lagi ratakan diatas perlak kemudian pasangkan pada kasur
13. Miringkan pasien kebagian yang bersihLepaskan alat tenun
yang kotor dan dimasukan kedalam tempat bertutup
14. Ratakan laken yang bersih dengan steak laken dan perlak,
pasangkan pada kasur.
15. Ganti sarung bantal yang kotor
16. Susun bantal, baringkan pasien pada posisi yang nyaman.
17. Ganti Selimut kotor dengan yang bersih
18. Bersihkan Peralatan,lalu bereskan, dan kembalikan ketempat
semula
19. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. HCU
71
MEMBERSIHKAN VULVA HYGIENE
No. Dokumen Revisi Halaman
14/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
72
MEMBERSIHKAN VULVA HYGIENE
No. Dokumen Revisi Halaman
14/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
9. Lepas kaos tangan.
10. Rapikan dan kembalikan pasien dengan posisi senyaman
mungkin.
11. Bersihkan dan kembalikan alat di tempatnya.
12. Cuci tangan.
13. Catat pada dokumentasi perawatan.
Perhatian :
1. Jelaskan pada klien pentingnya menjaga kebersihan kemaluan
karena dapat menjadi pencetus terjadinya infeksi saluran kemih.
2. Dalam bekerja harus hati –hati dan jaga kesopanan.
3. Perhatikan kelainan vulva dan sekitarnya.
4. Kotoran sekitarnya jangan sampaimasuk ke dalam vulva.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
6. HCU
73
HEACTING
No. Dokumen Revisi Halaman
13/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
74
HEACTING
No. Dokumen Revisi Halaman
`13/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Pasang duoek steril
9. Siapkan jarum, benang untuk menjahit luka
10. Masukkan benang dalam lubang jarum pada penggunaan
jarum lengkung dari dalam keluar
11. Pegang jarum dengan menggunakan clem
12. Mulai menjahit luka
13. Ikat benang dengan membentuk simpul, potong benang,
sisakan sepanjang 1 mm
14. Lanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka
15. Oleskan disinfektan pada jahitan
16. Tutup dengan kassa steril
17. Pasang plester / hepafix
UNIT TERKAIT IGD
75
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA (IV)
76
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA (IV)
77
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA (IV)
No. Dokumen Revisi Halaman
42/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
22. Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat
perlahan lahan.
23. Keluarkan jarum pada sudut yang sama,seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
24. Tutup area penusukan dengan menggunkan kassa steril dan
plester/hepavix.
25. Kembalikan posisi pasien seperti semula.
26. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan kedalam
bengkok.
27. Buka sarung tangan buang di sampah medis.
28. Cuci tangan sesuai SPO
29. Dokumentasikan tindakan yang telah diberikan.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
6. HCU
7. Neonatus
78
PEMBERIAN OBAT MELALUI HIDUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
105/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
79
PEMBERIAN OBAT MELALUI HIDUNG
No. Dokumen Revisi Halaman
105/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
f. Perawat menjaga privasi pasien dengan menutup pintu
kamar pasien, jendela ataupun korden
g. Perawat memakai sarung tangan
h. Perawat memberi posisi yang nyaman pada pasien
i. Perawat membersihkan lubang hidung yang akan diberi
obat hidung.
j. Perawat menganjurkan pasien untuk tarik nafas dan tahan
untuk tidak batuk atau bersin
k. Perawat meneteskan obat hidung pada lubang
l. Perawat membuka sarung tangan
m. Perawat melakukan cuci tangan sesuai prosedur
n. Perawat mengevaluasi adanya efek samping pemberian obat
hidung
o. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat
hidung pada jam program pemberian obat yang telah
ditentukan.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
6. Kamar Operasi
7. HCU
80
PEMBERIAN OBAT TOPICAL
No. Dokumen Revisi Halaman
104/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
81
PEMBERIAN OBAT TOPICAL
No. Dokumen Revisi Halaman
104/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
g. Perawat membersihkan daerah yang akan diobati dari sisa
jaringan dan kotoran dengan kasa/lidi kapas dan
membuangnya ke dalam bengkok
h. Perawat memberikan obat topical berdasarkan jenis obat
yang diberikan :
a) Pemakaian obat lotion
Perawat memeriksa obat, mengkocok botol obat
hingga obat tercampur
Perawat membuka tutup botol dan meletakkan
terbalik
Perawat menuangkan lotion pada kassa atau lidi
kapas
Perawat mengusapkan lotion dengan tipis dan merata
Perawat membuang kassa/lidi kapas pada sampah
medis
b) Pemakaian cream atau saleb
Perawat mengoleskan obat cream dengan jari yang
sudah memakai sarung tangan pada kulit yang kering
Perawat mengoleskan tipis pada area yang akan
diobati
i. Perawat melepas sarung tangan
j. Perawat melakukan cuci tangan sesuai prosedur
k. Perawat melakukan observasi pada kulit apakah ada reaksi
yang menyimpang dari obat topical yang sudah diberikan
kepada pasien
l. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat
topikal.
UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Kamar Bersalin, Neonatus, Kamar
Operasi, HCU
82
MENGHISAP OBAT DARI VIAL
No. Dokumen Revisi Halaman
103/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
83
MENGHISAP OBAT DARI VIAL
No. Dokumen Revisi Halaman
103/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
g. Perawat menusuk tutup karet bagian tengah dengan spuit
yang sudah ada cairan pelarutnya
h. Perawat membalikkan cairan yang ada dalam flakon agar
bercampur dengan sediaan obat yang berupa serbuk
i. Perawat menghisap obat sesuai dosis yangdibutuhkan
dalam posisi sejajar mata dan menyentuh hanya bagian
knop
j. Perawat melakukan ketuk perlahan pada barel spuit bila ada
udara dalam spuit
k. Perawat menarik jarum bila dosis obat sudah sesuai
l. Perawat menutup kembali jarum
m. Perawat menyimpan sisa obat di dalam kulkas bila
pemakaian tidak sekali habis dan menuliskan dengan jelas
identitas pasien dan dosis yang masih sisa serta tanggal
pengoplosan.
n. Perawat mengevaluasi dan mengamati apakah sudah
melakukan dengan benar
o. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
84
MENGHISAP OBAT DARI AMPUL
No. Dokumen Revisi Halaman
102/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
85
MENGHISAP OBAT DARI AMPUL
No. Dokumen Revisi Halaman
102/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
h. Perawat menghisap obat sesuai kebutuhan dan tidak boleh
memasukkan udara ke dalam ampul
i. Perawat menghisap obat dari ampul dengan hati-hati
j. Perawat menutup kembali jarum
k. Perawat mengevaluasi dan mengamati apakah ada pecahan
ampul masuk ke dalam obat
l. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
6. Kamar Operasi
7. HCU
86
MENAMBAHKAN OBAT KE DALAM BOTOL INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
101/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
87
MENAMBAHKAN OBAT KE DALAM BOTOL INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman
101/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2 /2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
d. Perawat memberikan tanda tangan pada kolom yang
disediakan sebagai bukti dobel cek telah dilakukan
e. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur
f. Perawat memakai sarung tangan
g. Perawat menambahkan obat pada botol larutan infus
dengan melakukan cek volume dalam botol infuse yang
digunakan
h. Perawat menutup klem infus
i. Perawat membersihkan tempat tusukan dengan alcohol
swab
j. Perawat menusukkan jarum dalam port dan memasukkan
obat ke dalam botol infuse
k. Perawat mengangkat botol dan putar untuk mencampur
l. Perawat menggantung kembali botol dan membuka klem
dan mengatur kembali tetesan
m. Perawat menempelkan label pada botol infus, nama obat
yang dimasukkan dan banyaknya obat yang ditambahkan
n. Perawat melepas sarung tangan
o. Perawat melakukan observasi dan respon pasien terhadap
pemberian obat
p. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat
dengan melingkari pada jam program pemberian obat yang
telah ditentukan dan mendokumentasikan reaksi obat pada
catatan terintegrasi
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Neonatus
5. Kamar Operasi
6. HCU
88
PEMBERIAN OBAT INSULIN
No. Dokumen Revisi Halaman
100/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
89
PEMBERIAN OBAT INSULIN
No. Dokumen Revisi Halaman
100/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
n. Beritahu pasien bahwa prosedur tindakan sudah selesai lalu
rapikan lingkungan dan bereskan alat – alat .
o. Cuci tangan.
Perhatian :
1. Pemberian injeksi insulin secara terus – menerus sebaiknya
dilakukan di tempat yang berbeda untuk menghindari gangguan
penyerapan.
2. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Kamar Operasi
5. HCU
90
PENGGUNAAN NEBULEZER
No. Dokumen Revisi Halaman
33/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
91
PENGGUNAAN NEBULEZER
No. Dokumen Revisi Halaman
33/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
5. Masukkan obat sesuai dosis
6. Pasang masker pada pasien
7. Baca basmallah
8. Hidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai
obat habis
9. Matikan nebulizer
10. Pakai sarung tangan dan bersihkan mulut serta hidung
dengan tissue
11. Bersihkan peralatan serta rapikan
12. Buka handscoon dan cuci tangan
13. Evaluasi perasaan pasien
14. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
15. Dokumentasi prosedur dan hasil observasi
UNIT TERKAIT Rawat Inap, HCU, IGD, Rawat Jalan, Kamar Bersalin, Neonatus
92
PENGGUNAAN DC-SHOCK
No. Dokumen Revisi Halaman
35/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
PENGERTIAN Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui
dinding dada dengan menggunakan defibrillator
TUJUAN Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung
dan kelainan organic jantung lainnya
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR Persiapan alat
1. Alat Defibrilator
2. Jelly
3. Elektroda
4. Obat-obat sedasi bila perlu.
Penatalaksanaan
1. Berikan penjelasan kapada keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Berikan sedative, atau analgesic bila perlu
4. Pasang elektrode dan menyalakan EKG monitor
5. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut
untuk mencegah kekeliruan
6. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai
dengan 150 joule untuk cardioversi mulai dengan 50 joule
7. Pegang paddle 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid
sternum dan paddle 2 dengan tangan kanan pada daerah mid
axila
93
PENGGUNAAN DC-SHOCK
No. Dokumen Revisi Halaman
35/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff
yang lain tidak ada yang menyentuh pasien ataupun bad
pasien
9. Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan
tombol DC shock dengan jempol agar arus masuk dengan baik
10. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan
dengan memberi watt second yang lebih tinggi
11. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan RJP
2. Tindakan-tindakan DC shock dihentikan bilamana tidak ada
respon
3. Setiap perubahan gambaran EKG harus di print
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. IGD
3. HCU
4. OK
5. Kamar bersalin
94
PENGGUNAAN EKG
No. Dokumen Revisi Halaman
34/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
95
PENGGUNAAN EKG
No. Dokumen Revisi Halaman
34/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
11. Hubungkan tiap – tiap letak sadapan tersebut dengan
elektroda yang sesuai.
12. Setelah selesai merekam, bersihkan lead dan rapikan kembali
pakaian pasien
13. Cuci tangan
14. Kaji kembali kondisi pasien
15. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien pada catatan
pasien
Perhatian :
1. Selama proses perekaman pasien harus tenang dan tidak
bergerak.
2. Kedua ekstrimitas bawah tidak boleh saling menempel.
3. Kabel elektroda V1 – V6 (prekordial) dan elektroda
ekstrimitas jangan sampai keliru / terbalik.
4. Hasil rekaman EKG ditempel di lembar EKG dan dilengkapi
dengan jam,tanggal perekaman dan identitas pasien lalu
dimasukkan dalam status pasien.
Tanda – tanda kabel elektroda EKG
− Merah → tangan kanan (RA)
− Kuning → tangan kiri (LA)
− Hijau → kaki kiri (LL/ LF)
− Hitam → kaki kanan (RL/ RF)
Letak pompa elektroda EKG
− V1 → Ruang interkostal ke – 4 di sisi kanan sternum.
− V2 → Ruang interkostal ke – 4 di sisi kiri sternum.
− V3 → Ruang interkostal ke – 4 dan 5 antar V2 – V4.
− V4 → Ruang interkostal ke – 5 pada midclaviculer line kiri.
− V5 → Ruang interkostal ke _ 5 pada anterior axillaris line kiri.
− V6 → Ruang interkostal ke _ 5 pada mid axillaris line kiri.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, HCU, IGD, Kamar Operasi, Kamar Bersalin
96
PENGGUNAAN SUCTION
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
97
PENGGUNAAN SUCTION
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Pelaksanaan
1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai.
2. Cek alat-alat yang akan digunakan.
3. Cuci tangan.
4. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur pasien.
5. Pakai sarung tangan.
6. Berikan posisi yang nyaman pada pasien dengan kepala
sedikit ekstensi
7. Berikan Oksigen 2 – 5 menit
8. Letakkan pengalas di bawah dagu pasien
9. Hidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
10. Masukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm,
mulut ±10 cm)
11. Hisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar
perlahan sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik
untuk dewasa)
12. Bilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
13. Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
14. Observasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
15. Observasi secret tentang warna, bau dan volumenya
16. Bersihkan alat.
17. Lepaskan sarung tangan.
18. Rapikan kembali pasien.
19. Berikan reinforcement positif pada pasien.
20. Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
21. Kembalikan peralatan.
22. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, IGD, HCU, Kamar Operasi, Kamar Bersalin,
Neonatus
98
MENGUKUR TINGGI BADAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
27/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
99
MENGUKUR TINGGI BADAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
27/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
14. Lakukan cuci tangan
15. Catat dan dokumentasikan hasil dengan segera
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Neonatus
3. IGD
4. Rawat Jalan
100
MENGUKUR TINGGI BADAN ANAK / DEWASA
No. Dokumen Revisi Halaman
26/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
101
MENGUKUR BERAT BADAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
25/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
102
MENGUKUR BERAT BADAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
25/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
14. Baca Hamdallah
15. Dokumentasikan hasil dengan segera
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Neonatus
3. IGD
4. Rawat Jalan
103
PENGUKURAN LINGKAR DADA
No. Dokumen Revisi Halaman
89/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
104
PENGUKURAN LINGKAR DADA
No. Dokumen Revisi Halaman
93/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
dan rata disepanjang garis puting susu.
5) Baca dan catat ukuran LIDA pada pita (pada tanda panah)
sampai milimeter terdekat (misalnya 27,5 cm).
3. Batas Ambang
1) BBLR
Warna Merah : < 27,0 cm
Warna Kuning : 27,0 – 29,4 cm
2) Bayi Berat Lahir Normal
Warna Hijau : ≥ 29,5 cm
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
105
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA
No. Dokumen Revisi Halaman
89/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Pengukuran lingkar kepala adalah suatu proses atau kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui ukuran lingkar kepala anak dalam
batasnormal atau tidak.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal
atau diluar batas normal.
2. Pengukuran lingkar kepala anak disesuaikan dengan umur
anak(makrosefal atau mikrosefal).
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR Alat/instrument :
1. Alat ukur lingkar kepala.
2. Grafik lingkar kepala.
Cara mengukur lingkar kepala
1. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati
dahi,menutupi atau di atas kedua telinga dan bagian belakang
kepalayang menonjol, tarik agak kencang.
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
3. Tanyakan tanggal lahir bayi atau anak, hitung umur bayi
atauanak.
4. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala
menurutumur dan jenis kelamin anak.
5. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu
denganukuran sekarang.
Interpretasi :
1. Bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam “jalur
hijau”maka lingkaran kepala anak normal.
106
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA
No. Dokumen Revisi Halaman
93/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2. Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar “jalur
hijau”maka lingkaran kepala anak tidak normal.
3. Bila ukuran lingkar kepala anak berada di atas “jalur
hijau”maka anak makrosefal dan bila berada di bawah “jalur
hijau”maka kepala anak mikrosefal
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
107
MERAWAT TALI PUSAT
No. Dokumen Revisi Halaman
106/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
108
MEMBERSIHKAN MULUT
No. Dokumen Revisi Halaman
49/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
109
MEMBERSIHKAN MULUT
110
MENCUCI RAMBUT
No. Dokumen Revisi Halaman
50/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
111
MENCUCI RAMBUT
No. Dokumen Revisi Halaman
50/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Pelaksanaan :
1. Baca Basmallah
2. Cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan).
3. Identifikasi pasien (sesuai SPO identifikasi pasien).
4. Pakai sarung tangan dan celemek.
5. Letakkan Ember di bawah tempat tidur bagian kepala.
6. Pasang perlak di bawah kepala, sisi kanan dan kiri digulung
sedikit ke dalam dan ujungnya berada dalam ember.
7. Sumbat telinga pasien dengan kapas, tutup mata dengan
gauze.
8. Tutupi pasien dengan handuk sampai ke leher.
9. Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat.
10. Cuci rambut dengan shampo lalu gosok merata.
11. Bilas rambut beberapa kali dengan air hangat sampai bersih
sambil memijit – mijit kepala.
12. Angkat kepala dan diletakkan di atas handuk.
13. Keringkan rambut dengan handuk.
14. Sisir sampai rapi dan kepala pasien diletakkan di atas bantal
yang telah dialasi dengan handuk yang kering.
15. Bersihkan dan kembalikan alat – alat pada tempatnya.
16. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. Neonatus
4. HCU
112
MENYISIR RAMBUT
No. Dokumen Revisi Halaman
51/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
113
MENYISIR RAMBUT
No. Dokumen Revisi Halaman
51/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
e. Pasang perlak/handuk yang diletakkan pada bahu atau di
bawah kepala sampai tulang belikat.
f. Beri minyak/air pada rambut yang panjang dan kusut lalu
dibelah dua, kemudian disisir secara bertahap dimulai dari
bagian bawah (ujung rambut) ke pangkal, setelah rapi rambut
dijalin. Bila rambut pendek sisir dari pangkal keujung.
g. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan
tissue, kemudian dibuang ditempat sampah, rambut
berkutu/dengan kelainan kulit dimasukkan kedalam larutan
desinfektan pada bengkok.
h. Alat dibersihkan, dirapikan dan dikembalikan ketempat
semula
i. Cuci tangan.
j. Observasi dan catat respon pasien dan kelainan yang
ditemukan.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. Neonatus
4. HCU
114
MEMOTONG KUKU
No. Dokumen Revisi Halaman
52/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Menolong memotong kuku klien yang panjang, karena tidak dapat
melakukannya sendiri.
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan.
2. Mencegah timbulnya luka.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
pembuatan SPO keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan Alat :
a. Gunting/ pemotong kuku.
b. Handuk.
c. Bengkok.
d. Baskom berisi air hangat.
e. Sabun.
f. Sikat kuku.
g. Aceton (bila perlu).
h. Kapas.
i. Sarung tangan.
2. Persiapan pasien :
a. Beritahukan pada pasien tindakan yang akan dilaksanakan.
b. Atur posisi pasien.
3. Memotong kuku pada jari - jari tangan :
a. Baca bismillah
b. Cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan).
c. Identifikasi pasien (sesuai SPO identifikasi pasien).
d. Pakai sarung tangan.
115
MEMOTONG KUKU
No. Dokumen Revisi Halaman
52/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
e. Rendam tangan dengan air hangat dalam baskom selama 1 –
2 menit untuk melunakkan kuku. Bila kuku sangat kotor
disikat dengan sikat kuku dan sabun lalu di bilas dengan air
hangat, dikeringkan dengan handuk.
f. Taruh tangan di atas bengkok supaya potongan kuku tidak
berserakan.
g. Potong kuku pada jari tangan sesuai dengan lengkungan
kuku.
h. Cuci tangan.
4. Memotong kuku pada jari – jari kaki :
a. Cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan)
b. Identifikasi pasien(sesuai SPO identifikasi pasien)
c. Pakai sarung tangan.
d. Rendam kaki dengan air hangat dalam waskom selama 2 – 3
e. menit untuk melunakkan kuku.Bila kuku sangat kotor disikat
f. dengan sikat kuku dan sabun lalu dibilas dengan air hangat,
g. dikeringkan dengan handuk.
h. Taruh kaki di atas bengkok supaya potongan kuku tidak
i. berserakan.
j. Cuci tangan.
Perhatian :
a. Harapkan pasien selalu memakai alas kaki yang tepat untuk
menghindari dari infeksi.
b. Pakai sepatu jangan terlalu pas dan Potong kuku secara rutin.
c. Potong kuku jangan terlalu ke dalam karena dapat
menimbulkan luka.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. Neonatus
4. HCU
116
MENOLONG PASIEN BAK DI TEMPAT TIDUR
No. Dokumen Revisi Halaman
53/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Menolong pasien buang air kecil dengan memasang bed pan/ urinal
pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
TUJUAN 1. Menampung air kemih.
2. Menjaga kebersihan.
3. Mengetahui kelaianan pada urine.
4. Mengurangi gerakan pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
pembuatan SPO keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Bed pan / urinal.
b. Botol berisi air cebok.
c. Selimut.
d. Tissue.
e. Hand schoon.
2. Pelaksanaan :
1) Baca bismillah.
2) Cuci tangan(sesuai spo cuci tangan).
3) Identifikasi pasien (sesuai SPO).
4) Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
5) Bawa peralatan kedekat pasien.
6) Pakai sarung tangan.
7) Pasang sketsel/menutup korden.
8) Pasang perlak dibawah pantat
Pada pasien laki-laki :
a. Bila pasien tidak dapat melakukan sendiri, bantu membuka
pakaian bawah pasien.
117
MENOLONG PASIEN BAK DI TEMPAT TIDUR
118
MENOLONG PASIEN BAB DI TEMPAT TIDUR
No. Dokumen Revisi Halaman
54/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Suatu tindakan memberi bantuan pasien untuk buang air besar
TUJUAN Memberi bantuan pasien memenuhi kebutuhan dasar eliminasi alvi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
pembuatan SPO keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Pispot
b. Perlak
c. Botol berisi air cebok
d. Tissue
e. Selimut
f. Tirai
g. Handschoen
h. Masker
i. Schort
j. Sabun
2. Persiapan Pasien
Sapa dengan salam, dan senyum kemudian pasien diberi
penjelasan tentang prosedur tindakan
3. Prosedur
a. Tirai dipasang
b. Membaca Basmalah
c. Perawat memakai sarung tangan,masker dan schort.
d. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan dan bagian yang
terbuka ditutup selimut
e. Pasien dianjurkan menekuk lutu dan mengangkat bokong
119
MENOLONG PASIEN BAB DI TEMPAT TIDUR
No. Dokumen Revisi Halaman
54/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
f. Pasang perlak
g. Pispot diletakkan dibawah bokong pasien
h. Bila telah selesai anus dan daerah genitalia dibersihkan
dengan air dan tissue lalu dibuang kedalam pispot, diulang
beberapa kali sampai bersih
i. Pispot diangkat dan faeces diamati bila ada kelainan segera
dilaporkan dan dicatat
j. Bokong pasien dikeringkan dengan tissue
k. Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya
l. Membaca Hamdalah
m. Sampiran dibuka kembali
n. Sarung, masker dan schort dibuka dan dibuang ke samapah
infeksius
o. Perawat cuci tangan
p. Mencatat kegiatan dalam dokumen perawatan
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Neonatus
5. HCU
120
MELAKSANAKAN AMBULASI DINI TURUN DARI
TEMPAT TIDUR
No. Dokumen Revisi Halaman
55/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
121
MELAKUKAN LAVEMENT
PENGERTIAN Suatu cara pemberian suatu larutan ke dalam saluran eliminasi alvi
TUJUAN 1. Memberi bantuan pasien memenuhi kebutuhan dasar eliminasi
alvi dan tindakan khusus
2. Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami:
1) Tidak sadar
2) Konstipasi
3) Persiapan operasi
4) Persalinan
122
MELAKUKAN LAVEMENT
No. Dokumen Revisi Halaman
65/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Pelaksanaan
1. Tirai penyekat dipasang
2. Petugas mencuci tangan (Sesuai SPO) dan memakai sarung
tangan
3. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
4. Identifikasi pasien (sesuai SPO)
5. Selimut dan perlak dipasang
6. Kemudian pakaian bawah penderita keataskan ataudibuka
7. Irigator diisi dengan cairan hangat sesuai dengan suhu tubuh
8. Kanule rectum dipasang pada ujung slang dan diolesi pelumas,
udara dikeluarkan, slang dijepit/diklem
9. Tangan kiri memegang irrigator setinggi 50 cm dari kasur,
tangan kanan memasukkan kanule ± 5 cm kedalam rectum
sambil penderita disuruh menarik nafas panjang.
10. Klem dibuka, cairan dimasukkan perlahan
11. Bila cairan sudah habis, saluran karet dijepit, kanule dicabut
12. Kanule dilepas dan dimasukkan dalam bengkok yang berisi
larutan desinfektan
13. Penderita tetap miring dan diberitahu untuk menahan sebentar,
kemudian pot dipasang
14. Setelah selesai penderita dirapikan, ala-alat dibereskan
15. Baca Hamdalah
16. Handscoen dilepas perawat mencuci tangan
17. Dokumentasikan dalam form catatan keperawatan:warna,
konsistensi, dan bau
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. HCU
123
MEMBERIKAN KOMPRES
No. Dokumen Revisi Halaman
68/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
124
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen Revisi Halaman
69/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
125
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen Revisi Halaman
69/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
dan perawat memasang infus Nacl 0,9% sebelum darah
dipasang
8. Perawat memasang produk darah pada selang infuse yang
telah disediakan
9. Perawat menghitung tetesan sesuai dengan kebutuhan
10. Perawat melakukan observasi kepada pasien, bila ditemukan
reaksi alergi lakukan prosedur di SPO penanganan reaksi
tranfusi darah
11. Perawat melepas sarung tangan
12. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai
prosedurPerawat mencatat tindakan yang dilakukan ke
dalam catatan terintegrasi
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. Neonatus
6. Kamar Operasi
7. HCU
126
MEMBANTU MEMBERI MAKAN PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
66/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
127
MENERIMA PASIEN BARU
No. Dokumen Revisi Halaman
72/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Menerima pasien yang baru Masuk ke rumah sakit untuk dirawat
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
TUJUAN Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan pengobatan
sesuai dengan kebutuhannya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
komite keperawatan
PROSEDUR 1. Terima pasien
2. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
3. Lakukan pengkajian serta mencatat dalam status pasien.
4. Dampingi dokter memeriksa pasien di IGD
5. Bila ada advise dokter, pasien perlu dirawat inap,
memberitahukan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien
perlu rawat inap
6. Jelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur pendaftaran
rawat inap.
a. Perawat menyerahkan kepada keluarga pasien surat
pengantar rawat inap untuk mendaftarkan rawat inap ke
rekam medis.
b. Pendaftaran rawat inap dilakukan dibagian rekam medis.
7. Lengkapi dan kerjakan pesan-pesan dokter pada rekam medis
antara lain :
a. Cek hasil pemeriksaan laboratorium dan x-Ray,dll
b. Lengkapi dan buatkan permintaan laboratorium sesuai
dengan advice dokter.
c. Lengkapi surat pernyataan persetujuan medis.
d. Persiapkan pasien sebelum ke ruang rawat inap.
128
MENERIMA PASIEN BARU
No. Dokumen Revisi Halaman
72/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
8. Perawat ruangan telpun ke IGD memberitahuakan bahwa
kamar siap.
9. Pasien dan keluarga diterima perawat ruangan
10. Perawat menjelaskan :
a. Kepada pasien
Pasien dilarang membawa barang berharga/ perhiasan.
b. Kepada keluarga
a. Keluarga di orentasi ruangan
b. Jelaskan peraturan yang wajib ditaati waktu opname
c. Jelaskan jam berkungjung.
11. Perawat mengerjakan pendokumentasian asuhan keperawatan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Bersalin, HCU, Neonatus dan IGD
129
PENOLAKAN MRS
No. Dokumen Revisi Halaman
88/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
130
PEMESANAN KAMAR PERAWATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
78/SPO/KOMEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Prosedur pemesanan kamar perawatan pasien dari Rawat Jalan, IGD
serta Bersalin sesuai dengan permintaan pasien/keluarga
131
PINDAH KELAS/RUANG PERAWATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
73/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
132
PINDAH KELAS/RUANG PERAWATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
73/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
e. Melaporkan ke dokter yang merawat pasien.
f. Pasien diantar ke ruangan/kelas yang dituju oleh petugas
perawatan dengan membawa berkas rekam medis lengkap,
hasil pemeriksaan penunjang medis, dan obat.
g. Perawat mengadakan serah terima dengan jelas dan teliti,
lalu masing-masing menandatangani catatan perawat
mengenai pindahan kelas tersebut.
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap, Unit Rawat Bersalin
133
PEMULANGAN PASIEN ATAS PERMINTAAN SENDIRI
(PP)
No. Dokumen Revisi Halaman
77/SPO/KOMEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
134
MERUJUK PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
89/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
135
PEMULANGAN PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
76/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
136
MELAKUKAN PROGRAM ORIENTASI KEPADA PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
70/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
137
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI LANGSUNG
SECARA LISAN
No. Dokumen Revisi Halaman
71/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
138
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen Revisi Halaman
74/SPO/KOMEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
139
PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI
No. Dokumen Revisi Halaman
75/SPO/KOMEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
140
TIMBANG TERIMA
No. Dokumen Revisi Halaman
85/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
141
TIMBANG TERIMA
No. Dokumen Revisi Halaman
85/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
1) Identitas klien dan diagnosa medis.
2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
3) Tindakan keperawatan maupun kolaboratif yang sudah dan
belum dilaksanakan .
4) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya.
2. Kegiatan timbang terima di nurse station dilanjutkan keliling
kepasien untuk validasi
3. Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, HCU, Neonatus
142
HUBUNGAN KERJA IGD DENGAN UNIT LAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
86/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
PENGERTIAN 1. Hubungan kerja adalah : suatu hubungan antara satu unit dengan
unit lain di dalam suatu institusi yang menyangkut dilakukannya
pekerjaan tertentu.
2. Mekanisme hubungan kerja adalah suatu mekanisme yang
mengatur pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan beberapa unit
dalam satu institusi.
TUJUAN 1. Tercapainya pelayanan penderita gawat darurat secara tepat,
cepat dan cermat.
2. Memberikan wahana komunikasi demi terlaksananya pelayanan
yang baik
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR Hubungan kerja internal sebagai berikut :
1. Rawat Inap
IGD memiliki hubungan kerja dengan ruang rawat inap dalam
koordinasi untuk pelayanan :
1) Penerimaan pasien baru
Perawat IGD melakukan koordinasi dengan perawat rawat
inap umum dalam menentukan kamar rawat inap pasien
2) Timbang terima
Perawat IGD melakukan timbang terima pasien baru dengan
perawat rawat inap umum
2. HCU
IGD memiliki hubungan kerja dengan HCU dalam koordinasi
untuk pelayanan :
143
HUBUNGAN KERJA IGD DENGAN UNIT LAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
86/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
1) Penerimaan pasien baru
Perawat HCU melakukan koordinasi dengan perawat
IGDdalam menentukan kamar rawat inap pasien
2) Timbang terima
Perawat HCU melakukan timbang terima pasien baru dengan
perawat IGD
3. Unit rawat inap bersalin
IGD memiliki hubungan kerja dengan unit rawat inap bersalin
dalam koordinasi untuk pelayanan :
1) Penerimaan pasien baru
Bidan yang bertugas melakukan koordinasi dengan perawat
IGD dalam menentukan kamar rawat inap pasien
2) Timbang terima
Bidan yang bertugas melakukan timbang terima pasien baru
dengan perawat IGD
4. Unit kamar operasi
IGD memiliki hubungan kerja dengan unit kamar operasi dalam
koordinasi untuk pelayanan :
1) Sebelum dilakukan tindakan operasi
Perawat IGD dan perawat kamar operasi berkoordinasi
dalam pemeriksaan dokumen dan melaporkan kondisi pasien
sebelum dilakukan tindakan operasi.
2) Setelah dilakukan tindakan operasi
a. Perawat kamar operasi bertanggung jawab atas
pasien selama pasien masih berada di ruang
pemulihan
b. Setelah pasien siap dipindahkan kembali ke kamar
perawatan, perawat rawat inap umum melakukan
timbang terima dengan perawat kamar operasi
144
HUBUNGAN KERJA IGD DENGAN UNIT LAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
5. Unit laboratorium
IGDmemilikihubungankerjadenganunit
laboratoriumdalamkoordinasiuntukpelayanan :
a. Dokter menulis permintaan pemeriksaan laboratorium
b. Perawat rawat inap menghubungi bagian Laboratorium
untuk mengambil sampel pemeriksaan
c. Petugas laboratorium datang dan mengambil sampel
pemeriksaan
d. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan sampel di
laboratorium.
e. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan
kepada perawat rawat inap
6. Unit radiologi
IGD memiliki hubungan kerja dengan unit radiologi dalam
koordinasi untuk pelayanan :
1) Perawat IGD melakukan koordinasi dengan petugas
radiologi saat ada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan
2) Petugas radiologi melakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan radiologi
3) Hasil pemeriksaan yang sudah ada segera diberikan kepada
perawat IGD oleh petugas radiologi
7. Unit farmasi
IGD memiliki hubungan kerja dengan unit farmasi dalam
koordinasi untuk pelayanan :
a. Perawat IGD memberikan resep obat kepada unit farmasi
b. Perawat IGD melakukan koordinasi dalam pengambilan
obat sesuai dengan copy resep dan dilakukan
pendokumentasian.
145
HUBUNGAN KERJA IGD DENGAN UNIT LAIN
No. Dokumen Revisi Halaman
1/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
146
TRIASE
No. Dokumen Revisi Halaman
93/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Proses triase pasien adalah suatu proses seleksi pasien di instalasi
gawat darurat agar tindakan berikutnya atau tindakan selanjutnya
sesuai dengan kondisi pasien
TUJUAN Sebagai acuan untuk melakukan seleksi pasien IGD
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Pasien datang, di bawa oleh petugas ke ruang triase.
2. Lakukan seleksi pasien secara cepat dan tepat oleh dokter /
perawat, kemudian pasien di beri label yang sesuai dengan level
kegawat daruratannya.
3. Kenali segera pasien yang berada dalam keaaadaan gawat darurat
yang mengancam jiwa
4. Kelompokan pasien sesuai dengan tingkat kegawatannya dengan
memberikan label berarna sebagai berikut:
1) Label Merah : pasien gawat darurat yang merupakan
prioritas pertama pada penanganan.
Pertolongan diberikan segera pada saat ditemukan atau saat
pertama pasien diterima.
2) Label Kuning Pasien darurat tidak gawat yang merupakan
perioritas kedua.
Pertolongan diberikan setelah pasien dengan kategori label
merah selesai ditangani.
3) Label Hijau Penanganan seperti pelayanan biasa, tidak
perlu segera.
Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir
147
TRIASE
No. Dokumen Revisi Halaman
93/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
4) Label Hitam Pasien sudah meninggal dan dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah.
5. Dokumentasikan penanganan / tindakan yang dilakukan dalam
berkas rekam medis
UNIT TERKAIT IGD
148
DEATH ON ARRIVAL (DOA)
No. Dokumen Revisi Halaman
103/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Kasus tiba mati adalah suatu keadaan dimana penderita yang datang
di IGD sudah dalam keadaan meninggal
TUJUAN Prosedur ini dibuat agar petugas IGD mampu melakukan
penatalaksanaan kasus tiba mati (Death On Arrival) dengan baik dan
benar
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR a. Identifikasi jenazah dan catat peristiwa kematian di kartu status
pasien.
b. Dokter jaga IGD memeriksa kondisi jenazah untuk
memperkirakan sebab kematian
c. Bila diduga mati wajar maka petugas dapat memberikan surat
kematian.
d. Bila diduga mati tidak wajar, maka petugas :
a) Lapor polisi sesuai TKP
b) Melakukan pemeriksaan pada jenazah sesuai dengan
prosedur pembuatan Visum et Repertum.
e. Bila keluarga/pengantar jenazah menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dalam pada jenazah, maka keluarga/pengantar
menandatangani surat pulang paksa dan tidak diberikan surat
kematian
UNIT TERKAIT IGD
149
PEMAKAIAN ALAT KEGAWATDARURATAN
No. Dokumen Revisi Halaman
92/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
150
PEMBERIAN SURAT SAKIT
No. Dokumen Revisi Halaman
90/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Surat keterangan sakit adalah surat keterangan yang diberikan oleh
dokter bahwa penderita benar-benar dalam keadaan sakit dan
memerlukan istirahat
TUJUAN mengatur tata cara pemberian surat keterangan sakit bagi penderita
yang mendapat perawatan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Surat keterangan sakit hanya diberikan apabila penyakit yang
diderita penderita mengganggu aktifitas/pekerjaannya sehari-
hari.
2. Surat keterangan sakit paling lama untuk 3 (tiga) hari, kecuali
pada kasus-kasus tertentu, misal : patah tulang, cuti hamil, dan
lain-lain.
3. Setelah penderita diperiksa oleh Dokter dan memerlukan surat
keterangan sakit, diambil formulir yang sudah disiapkan untuk
diisi.
1) Dokter menuliskan nama lengkap penderita dan lamanya
harus istirahat.
2) Dokter menuliskan nama lengkap dan menandatangani surat
keterangan sakit tersebut untuk diberikan kepada penderita
setelah diberi stempel UGD
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bersalin
5. HCU
151
PEMBERIAN SURAT SEHAT
No. Dokumen Revisi Halaman
91/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Surat keterangan sehat adalah surat keterangan yang diberikan oleh
dokter bahwa penderita benar-benar dalam keadaan sehat
TUJUAN Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara
pemberian surat keterangan sehat bagi penderita
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Penderita datang untuk minta surat keterangan sehat dengan cara
penderita mendaftarkan diri kemudian penderita diberi karcis dan
masuk ke ruang pemeriksaan
2. Penderita diperiksa oleh dokter yang bertugas di IGD/Poli.
3. Bila penderita dalam pemeriksaan klinis dinyatakan sehat, maka
penderita diberikan formulir surat keterangan sehat.
4. Bila penderita dinyatakan tidak sehat maka penderita diberikan
therapi tanpa surat keterangan sehat
UNIT TERKAIT IGD, Rawat Jalan
152
PENGADAAN ATAU ANFRA
153
PEMBERIAN INFORMASI PASIEN PRE OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
79/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
154
PEMBERIAN INFORMASI PASIEN PRE OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
79/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
7. Kaji pengalaman pembedahan terdahulu dan tingkat
pengetahuan pasien terkait dengan pembedahan (bila ada
riwayat pembedahan sebelumnya).
8. Kaji kecemasan pasien/keluarga terkait dengan pembedahan.
9. Berikan gambaran rutinitas yang dilakukan sebelum operasi
(diet, pembiusan, dll).
10. Jelaskan medikasi pre operatif, efek yang akan terjadi dan
rasionalisasipenggunaan.
11. Berikan informasi kepada keluarga tentang tempat menunggu
selama operasi.
12. Berikan informasi tentang apa yang akan didengar, dirasa,
dicium dan dilihat selama operasi.
13. Diskusikan manajemen nyeri yang mungkin dilakukan.
14. Jelaskan tujuan pengkajian post operatif.
15. Berikan penjelasan tentang rutinitas post operatif/peralatan
yang mungkin digunakan (penggantian balutan, pengobatan dll)
dan berikan penjelasan tentang tujuan masing-masing.
16. Berikan penjelasan kepada pasien teknik mengubah posisi
ditempat tidur dengan tepat.
17. Evaluasi kemampuan pasien untuk memdemonstrasikan cara
mengubah posisi dengan tepat.
18. Berikan penjelasan kepada pasien cara menekan daerah
pembedahan, batuk efektif dan nafas dalam.
19. Evaluasi kemampuan pasien dalam mendemontrasikan
kemampuan menekan daerah pembedahan, batuk efektif dan
nafas dalam dengan tepat.
20. Berikan penjelasan kepada pasien tentang teknik melatih kaki.
21. Evaluasi kemampuan pasien untuk mengulangi latihan kaki.
22. Tekankan pentingnya ambulasi dini.
23. Berikan informasi tentang bagaimana pasien & atau keluarga
dapat membantu dalam masa penyembuhan .
155
PEMBERIAN INFORMASI PASIEN PRE OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
79/SPO/KOMKEP/I/2017 1 3/ 3
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
24. Identifikasi harapan pasien setelah pembedahan.
25. Berikan waktu kepada pasien & atau keluarga untuk
mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan hal-hal yang
menjadi perhatian.
26. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga terhadap
edukasi tentang pre operasi yang telah diberikan dengan
mengajukan pertanyaan (“ Dari penjelasan yang telah
disampaikan, apakah bpk/ibu/sdr ……sudah mengerti ? Kalo
sudah, coba diulang apa yang saya sampaikan tadi.”).
27. Berikan formulir pemberian informasi dan edukasi untuk di
tanda tangani oleh pasien atau keluarga, petugas rumah sakit
dan lampirkan di status pasien.
28. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-
waktu diperlukan atau bisa datang langsung ke kantor.
29. Tawarkan bantuan kembali ( “ Apakah masih ada yang dapat
saya bantu ?”).
30. Ucapkan terima kasih dan lekas sembuh.
Hal yang harus diperhatikan.
1. Pendidikan pasien & keluarga tentang pre operasi harus di
berikan ketika pasien akan menjalani operasi.
2. Pada saat memberikan edukasi libatkan keluarga untuk bisa
mendengarkan
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
Dan Instalasi Kamar Operasi
156
PEMBERIAN INFORMASI PASIEN POST OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
80/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
157
PREMEDIKSI
158
MENCUKUR/MENGGUNTING RAMBUT
DAERAH OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
111/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Mencukur rambut pada daerah yang akan dioperasi pada pasien-
pasien yang akan dilakukan operasi/tindakan tertentu sesuai dengan
permintaan dokter.
TUJUAN 1. Membersihkan bagian yang akan dioperasi /dilakukan tindakan
2. Mencegah infeksi akibat rambut yang jatuh pada luka operasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan alat:
a. Clipper/gunting rambut
b. Air dalam kom
c. Washlap, handuk, perlak/alas karet
d. Sabun, bedak
2. Pelaksanaan:
a. Perawat menjelaskan mengenai tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien/keluarga pasien
b. Perawat mencuci tangan
c. Memperhatikan privacy pasien dengan menutup gorden
3. Pelaksanaan:
a. Perawat menjelaskan mengenai tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien/keluarga pasien
b. Perawat mencuci tangan
c. Memperhatikan privacy pasien dengan menutup gorden
d. Mengatur posisi pasien, bebaskan pakaian pada daerah yang
akan dicukur
e. Mengamati daerah yang akan dicukur apakah ada kelainan
kulit
159
MENCUKUR/MENGGUNTING RAMBUT
DAERAH OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
111/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/ 2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
f. Rambut yang panjang digunting sebelum dicukur dan
dimasukan ke kantong plastik
Cara mencukur rambut :
a. Secara basah : menyabuni kulit memakai washlap
dengan arah melingkar dari dalam keluar
b. Secara kering : memberikan bedak tipis-tipis secara
merata pada daerah yang akan dicukur (bedak jangan
sampai beterbangan)
Melakukan pencukuran dengan cara :
a. Meregangkan kulit dengan telunjuk dan ibu jari tangan
Mencukur searah tumbuh rambut (posisi alat cukur
membentuk sudut 45 dengan permukaan kulit), kulit
jangan sampai tersayat
b. Membersihkan daerah yang telah dicukur dengan
sabun dan air kemudian dikeringkan (khusus daerah
abdomen umbilical dibersihkan dengan lidi kapas)
g. Merapikan pasien dan lingkungan pasien
h. Membereskan alat-alat
i. Perawat mencuci tangan
j. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
Perhatikan :
Apabila tidak mempunyai clipper gunakan gunting rambut
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. Kamar Bersalin
5. Kamar Operasi
160
MENGANTAR PASIEN KE RUANG OPERASI
161
MENGANTAR PASIEN KE RUANG OPERASI
162
PEMBERIAN SEDASI
PENGERTIAN Sedasi dalam adalah pemberian sedasi dimana keadaan pasien tidak
mudah bangun, tetapi merespon dengan sengaja setelah stimulasi
berulang atau menyakitkan, pasien mungkin memerlukan bantuan
menjaga jalan nafas dan ventilasi yang cukup, tetapi status
ardiovaskuler normal dipertahankan selama ventilasi
TUJUAN Sebagai acuan untuk tata laksana pemberian sedasi dalam di
instalasi kamar operasi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR Persiapan obat dan peralatan :
1. Obat emergensi :
1) Sulfas atropine
2) Epineprine
3) Lidocain 2 %
2. Obat sedasi :
1) Midazolam
2) Propofol
3) Ketamine
3. Obat pelumpuh otot :
1) Atracurium besylat
2) Vecuronium besylat
4. Obat inhalasi :
1) Enflurane
2) Isoflurane
163
PEMBERIAN SEDASI
164
PEMBERIAN SEDASI
165
PELAKSANAAN TINDAKAN ANASTESI SPINAL
166
PELAKSANAAN TINDAKAN ANASTESI SPINAL
167
PENGGUNAAN LAMPU OPERASI BESAR
168
DRAPPING
2 3
169
DRAPPING
2 3
170
DRAPPING
2 3
171
PENERIMAAN BAYI SC
172
ZONA DAN POLA AKTIFITAS KAMAR OPERASI
PENGERTIAN Pembagian daerah atau ruang dalam wilayah kamar bedah dengan
batas batas yang jelas dan mempunyai pola aktifitas khusus saat
berada didalam zona tersebut
TUJUAN Minimalisasi kontaminasi mikrobial
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Area bebas
Pada area ini petugas dan pasien tidak perlu menggunakan
pakaian khusus kamar operasi berbatas tegas garis hijau
Meliputi ruang :
1) Pulih sadar
2) Ruang dokter
3) Nurse Station
4) Ruang Perawat
5) Spol Hook
2. Area semi ketat :
Pada area ini petugas wajib menggunakan pakaian khusus
kamar operasi yang terdiri atas topi masker, baju dan celana
kamar operasi.
Terletak diantara area bebas dan area ketat berbatas tegas
garis kuning
Meliputi :
1) Tempat cuci tangan
2) Tempat penyimpanan instrumen
3) Ruang packing alat dan sterilisasi
173
ZONA DAN POLA AKTIFITAS KAMAR OPERASI
174
PENERIMAAN PASIEN PRE OPERASI
PENGERTIAN Proses serah terima pasien yang akan dilakukan operasi dari perawat
unit rawat inap atau rawat jalan ke perawat OK.
TUJUAN Untuk mengetahui kondisi pasien sebelum operasi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Sambut pasien dengan ramah dan bersahabat dan segera
pindahkan pasien ke brankart/tempat tidur pasien ke brankart
ruang operasi
2. Identifikasi pasien : Nama, Umur, Jenis Kelamin, No. RM
dan ruangan asal pasien
3. Catat kelengkapan status dan rekam medis
4. Periksa jenis pemeriksaan penunjang : DL, UL, foto rongent,
EKG dan lain – lain.
5. Periksa adanya pemakaian gigi palsu, lensa kontak,
perhiasan, cat kuku, jepit rambut, dan lipstick, segera
lepaskan dari pasien
6. Ganti baju pasien dengan baju OK
7. Lakuakn penilaian keadaan umum pasien
8. Tanyakan pada pasien apakah dalam keadaan puasa atau
tidak, jika puasa tanyakan berapa lama puasa
9. Periksa pasien sudah dilakukan pencukuran rambut daerah
operasi atau belum, jika belum segera lakukan pencukuran
dengan menjaga privasi pasien
10. Untuk opersai tertentu, periksa apakah sudah terpasang
catheter, jika belum segera pasang
UNIT TERKAIT Kamar Operasi, IGD, Rawat Inap, Kamar Bersalin, Rawat Jalan
175
PENJADWALAN OPERASI
176
PENJADWALAN OPERASI
177
PENJADWALAN OPERASI ELEKTIF
178
PENJADWALAN OPERASI CITO
179
PENGHITUNGAN KASSA DI KAMAR OPERASI
180
PENGHITUNGAN KASSA DI KAMAR OPERASI
181
MENYIAPKAN LINEN DAN INSTRUMEN
DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
124/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
PENGERTIAN Melakukan persiapan linen dan instrument di meja mayo dan tray
sebelum operasi dimulai
TUJUAN Memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan operasi
sehingga dalam pelaksanaannya berjalan aman dan lancar
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Siapkan :
1) Meja Mayo
2) Linen steril
3) Instrument steril
4) Korentang steril
5) Handscon steril
6) Mesh sesuai kebutuhan
7) Selang Suction steril.
8) Cucing Kecil dan Besar yang steril.
9) Kasa Steril.
10) Cutting
2. Sebelumnya periksa label indikatorsteril dibagian luar
pembungkus linen dan instrument,dan pastikan bahwa indikstor
menunjukkan linen atau instrument masih layak pakai.
3. Siapkan linen dan instrument di atas meja mayo.
4. Buka pembungkus linen dan instrumen bagian luar,himgga
menutupi semua area meja mayo.
5. Kemudian buka pembungkus linen dan instrument berikutnya
dengan korentang steril satu persatu hingga pembungkus terakhir
bagian dalam.
182
MENYIAPKAN LINEN DAN INSTRUMEN
DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
124/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
6. Taruh/Letakkan cucing besar dan kecil di area meja mayo
yang sudah ditutupi dengan linen steril dengan menggunakan
korentang steril.
7. Isi cucing besar dengan cairan PZ atau NaCL +250cc dan
cucing kecil diisi betadin=100cc.
8. Siapkan selang suction dan kabel cutting steril di atas meja
mayo yang sudah di tutupi dengan linen steril dengan
menggunakn korentang steril.
9. Lalu siapkan handscound dan kasa steril sesuai kebutuhan di
atas meja mayo yang sudah ditutupi dengan linen steril
dengan menggunakan korentang steril.
10. Buka mesh yang sesuai dengan kebutuhan dan letakkan di
area meja instrument yang sudah diberi alas linen steril.
11. Persiapkan jarum dan benang sesuai kebutuhan di atas meja
mayo yang sudah ditutupi dengan linen steril dengan
menggunakan korentang steril.
12. Lakukan Chek List.
UNIT TERKAIT Kamar Operasi
183
MEMINDAHKAN PASIEN DARI MEJA OPERASI KE
BRANKART (KERETA DORONG)
184
PERSIAPAN DAN PEMINDAHAN PASIEN
DI MEJA OPERASI
No. Dokumen Revisi Halaman
126/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
185
CHECKLIST
TINDAKAN OPERASI YANG AMAN
No. Dokumen Revisi Halaman
127/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
186
CHECKLIST
TINDAKAN OPERASI YANG AMAN
No. Dokumen Revisi Halaman
127/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2. TIME OUT = Sebelum insisi kulit ( dihadiri minimal oleh
perawat, penata anestesi / dokter anestesi, dan dokter
operator )
1) Mengkonfirmasi semua anggota tim bedah telah
memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan tugas /
peran masing-masing.
2) Mengkonfirmasi nama pasien, prosedur / tindakan operasi,
dan di mana insisi akan dilakukan
3) Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam kurun waktu 60
menit ?
4) Mengantisipasi situasi kritis :
Untuk dokter bedah :
1) Apa saja langkah-langkah non-rutin atau untuk situasi kritis?
2) Berapa lama kasus ini akan tertangani?
3) Berapa perkiraan kehilangan darah ?
Untuk penata anestesi / dokter anestesi :
Apakah ada perhatian khusus yang spesifik untuk pasien ini ?
Untuk tim perawat :
1) Apakah sterilitas ( termasuk hasil indikator ) telah
dikonfirmasi?
2) Apakah ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai
peralatan atau hal lainnya?
3) Apakah hasil radiologi ditampilkan / ditayangkan?
3. SIGN OUT = Sebelum pasien meninggalkan kamar operasi (
dihadiri minimal oleh perawat, penata anestesi / dokter
anestesi, dan dokter operator ) :
Perawat ( secara verbal ) mengkonfirmasi : nama / jenis
prosedur, tuntas menghitung instrumen, kassa, dan jarum, label
spesimen ( membaca lantang label spesimennya, termasuk nama
pasien ), ada tidaknya masalah peralatan yang perlu disebutkan.
UNIT TERKAIT Kamar Operasi
187
PENGGUNAAN SATURASI OKSIGEN
No. Dokumen Revisi Halaman
106/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
188
PENGGUNAAN PASIEN MONITOR
No. Dokumen Revisi Halaman
107/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
189
MENGUKUR BERAT BADAN ANAK/DEWASA
No. Dokumen Revisi Halaman
108/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
190
PENGGUNAAN COUTER
No. Dokumen Revisi Halaman
109/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/1
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
191
PENGGUNAAN LAMPU TINDAKAN
192
PENGGUNAAN MANOMETER O2
No. Dokumen Revisi Halaman
128/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
193
PENGGUNAAN INCUBATOR BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
129/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
PENGERTIAN Incubator bayi adalah tempat penyimpanan bayi baru lahir, suhu
didalam bayi incubator yaitu sekitar 36,5-37, perlengkapan sebuah
incubator bayi pada umumnya terdiri dari sensir suhu, hesater, dan
sistem alarm (buzzer).
TUJUAN Menggunakan peralatan dengana baik.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 8.3/KEP/III.5.RSMS/D/II/2016 tentang
Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Inkubator sudah disterilkan
b. Pasang alas tempata tidur
c. Isi humidifier dengan aquades sesuai batas max
d. Hubungkan selang supply O2 ke dalam inkubator
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Hubungkan kabel ke sumber satu daya
c. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan berbunyi
d. Tekan tombol power untuk menyalakan inkubator
e. Set temperture room dengan cara:
- Tekan tombol set room(DOWN) kemudian tekan ENTER
angka akan berkedip
- Lalu tekan tombol ↑ atau ↓ untuk mengatur temperature
yang diinginkan
- Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai
bekerja
194
PENGGUNAAN INCUBATOR BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
129/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
- Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas
dan pemanas mulai bekerja
f. Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah
selesai tekan kembali Hdt
g. Biarkan inkubator menyala30-40 menit untuk menstabilkan
temperatur dalam inkubator
h. Tempatkan bayi dalam inkubator dengan meletakkan bayi di
tengah matras dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di
sebelah kanan
i. Pasang temperature probe
j. Untuk menghidupkan tekan tombol ON, untuk cek fungsi
alarm tekan tombol hijau di samping panel inkubator
k. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
UNIT TERKAIT Ruang Neonatus
195
PENGGUNAAN NEOPUFF
No. Dokumen Revisi Halaman
130/SPO/KOMKEP/I/2017 1 1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
23 Januari 2017
SPO
dr. Achmad Aziz
1088582
196
PENGGUNAAN NEOPUFF
No. Dokumen Revisi Halaman
130/SPO/KOMKEP/I/2017 1 2/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
9. Lakukan observasi perjam
10. Cuci tangan sesuai SPO
11. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Neonatus
197