Anda di halaman 1dari 100

Edisi

Edisi 0202 | 2016


| 2016

Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya MineraL

PrograM
Strategis
EBTKE dan
Ketenagalistrikan

Pemerintah Galakkan Inovasi Registrasi Patriot Energi, Mengabdi


Gerakan Potong 10% Sistem Laik Operasi (SLO) Demi Menerangi Nusantara
EDISI EBTKE

Edisi
Edisi 0202 | 2016
| 2016

Media KoMuniKasi KeMenterian energi dan suMber daya MineraL

Welcome to PrograM
strategis
Jurnal Energi ebtKe dan
Ketenagalistrikan

Pemerintah Galakkan inovasi Registrasi Patriot Energi, Mengabdi


Gerakan Potong 10% sistem Laik Operasi (sLO) demi Menerangi Nusantara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) memiliki peran PENANGGUNG JAWAB :
penting dalam pergerakan perekonomian bangsa Indonesia. Sejak awal, Menteri ESDM
Kementerian yang bertugas mengelola kekayaan energi dan berbagai
sumber daya mineral ini memiliki kontribusi nyata sebagai kontributor Sekretaris Jenderal
penerimaan Negara terbesar setelah pajak. Dewasa ini peran penting Kepala Biro Komunikasi, Layanan
tersebut terus berevolusi menjadi lebih besar. KESDM bertekad Informasi Publik dan Kerja Sama
berkontribusi lebih besar dalam memacu pertumbuhan Indonesia, yaitu
menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Kepala Biro Hukum

Kepala Biro Umum


Dalam mewujudkan hal tersebut, KESDM tidak hanya didukung oleh
Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal, namun juga oleh Kepala Pusat Data dan
direktorat dan badan teknis di KESDM. Teknologi ESDM

Kepala Biro Perencanaan


Untuk lebih mengenal dan memahami berbagai strategi yang tengah
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan, dan Kepala Biro Keuangan
Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan dalam mendukung berbagai Redaktur
target capaian KESDM, maka para pembaca dapat menyimak edisi Kepala Bagian Komunikasi dan
Jurnal Energi kali ini. Dengan memperoleh pemahaman yang tepat Layanan Informasi Publik
terhadap kedua unit pendukung kinerja KESDM ini, maka diharapkan M. Suprayogi
kita dapat meningkatkan kontribusi aktif untuk menjaga dan
Kepala Sub Bagian Rencana dan
meningkatkan kinerja positif keduanya yang selama ini telah tercapai
Program Komunikasi
dengan baik. Arid Riza Abadi

The Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) plays an important Kepala Sub Bagian Layanan
Informasi Publik
role in the movement of the Indonesian economy. Since its inception, Bambang Widjiatmoko
the Ministry in charge of managing the wealth of energy and other
mineral resources has a real contribution as the largest contributor to Kepala Sub Bagian Hubungan
state revenue after tax. Today, this important role continues to evolve Kelembagaan
larger. The Ministry of EMR determined to contribute more to spur Dian Lorinsa
growth in Indonesia, which that is becoming the driving force of the Bunga Adi Mirayanti
national economy. Alfi Kurnianingsih
Kinara Ayu Hati I. P.
Naufal Azizi
In realizing it, The Ministry of EMR is not only supported by Secretariat
General and Inspectorate General, but also by Directorates and Editor:
Agencies of energy and mineral resources. Judhi Purdhiyanto, Amna, Safii, Surtinah,
Evita Wisnuwardhani, Nur Ali, Dyah Kusuma
Dewi, Wenty Aryatie, Apriwansyah, Dita
This second edition will explore more about the various strategies being Dian Perdananing Tyas, Ridwan Afandi,
implemented by the Directorate General of New, Renewable Energy, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi
and Energy Conservation and The Directorate General Of Electricity
in supporting the target achievements of the Ministry of EMR. By Desain Grafis dan Fotografer:
gaining a proper understanding about these unit supporting this EMR Evi Novia Rini, Ardhi Handoyo, Fandy
Prasetyo Nurrakhman, Feky Astuti, Arti
performance, it is expected that we can improve our contribution to Ilhami, Dwi Antoningtyas, Riza Dian
maintaining and improving the positive performance of both that had Triwibowo
been achieved well.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3
EDISI EBTKE

Desa
Bent
eng G
ajah
, Kec
. Tom
pobu
lu, K
ab. M
aros
, Sula
wesi
Se latan

e,
as
m
ar
at
o,S
ew
W
sa
De
di
4
n
da T
i t 3 , NT
un ah
bu ng
t
ra

u m Te
Ba

Ul ai
P gar
a
aw

T
PL ang
J
n,

M
ga
en
Pl
o
dr
Hi

ur
o
ikr

m
Ti
M

ba
ga

m
na

Su
Te

a,
ar
ik
r

ar
st

n
Li

Ta
it

n
gk

i
ng
n
ba

A
ga
m

a
Pe

en
rikT
st
Li
g kit
n
ba
m
Pe
4 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Lahan Kelapa Sawit Balikpapan - Kalimanta


EDISI EBTKE

Energi Baru,
Terbarukan dan
Konservasi Energi
The Directorate General of New, Renewable
Energy, and Energy Conservation

Daftar Isi | Contents


Edisi 02 | 2016
PLT
Sd
i De
sa O
Infografis
elp
uah
, Ke
Pembangunan Infrastruktur TA. 2016 6
cam Development Of Infrastructure 2016
ata
nK
upa
ng
Ten
gah,
NTT
.

Liputan Utama 8

Opini
3 Agenda Penting Energi 30
Berpeluang Stabilkan Suhu di Indonesia
3 Important Energy Agenda Having Chance
to Stabilize Indonesia Temperature

Inovasi 34
Bersiap Mengembangkan Energi Bersih
Ready to Develop Clean Energy

Liputan Khusus 36
Energi Terbarukan, Solusi untuk Ketahanan Energi
Nasional
Renewable Energy, Solution for National Energy Security

Mitra
Direktorat Bioenergi Gandeng Pertamina Seriusi 46
Pemanfaatan Biodiesel
Directorate of Bio-energy Joins Cooperation with
Pertamina to Seriously Utilize Biodiesel

Jendela
Patriot Energi, Mengabdi 48
Demi Menerangi Nusantara
PLTA Batutegi Energy Patriot, Serve to Light Up Nation

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5

an Timur
EDISI EBTKE

Infografis

Pembangunan
Infrastruktur
TA. 2016
DEVELOPMENT OF INFRASTRUCTURE 2016
Kalimantan Utara
NAD 3 Unit/145 kWp
2 Unit/200 KL 2 Unit/46 Kalimantan Timur
PJU PJU 1 Unit/400 kWp 1
Sumatera Utara:
Unit/130 kW
1 Unit/400 kWp
PJU
2 Unit/194 kWp
Kalimantan Tengah 1 Unit PLT POME
PJU Riau:
1 Unit PLT POME
3 Unit/1.500 kW
3 Unit/1.500 KL Sulawesi Ten
3 Unit/90 kWp
7 Unit/290 kWp 2 Unit/1.00
1 Unit/34 kWp
PJU PJU
Kep. Riau:
1 Unit/30 kWp
Kalimantan Barat
PJU

Sumatera Selatan
2 Unit/200 KL
Sumatera Barat 1 Unit/400 kWp
1 Unit Biogas komunal PJU
8 Unit/305 kWp 2
Unit/114,3 kWp Bangka Belitung
PJU 1 Unit/15 kWp
1 Unit/5.000 kW
PJU
Jambi
Unit PLT POME

Kalimantan Selatan
Bengkulu 2 1 Unit PLT POME Sulawesi Barat
Unit/65 kWp 1 Unit/500 KL 2 Unit/102,97 KW
PJU PJU
DI Yogyakarta Sulawesi Selatan
Lampung PJU 1 Unit/500 KW
7 Unit/355 kWp 6 Unit/360 kWp
3 Unit/325 kWp
Banten PJU
2 Unit Biogas Komunal
PJU
Jawa Barat Bali
1 unit PLTSa 1 MW 1 Unit/500 KL
2 Unit/1.000 KL 1 Unit/4.000 kWp
Keterangan : PJU
Jawa Tengah Jawa Timur
PLT Sampah Kota Biogas Komunal 3 Unit/1.500 kL 3 Unit/1.500 KL
PLT Biogas POME PJU 1 Unit/15 kWp 1 Unit/kWp
PJU PJU Nusa Tenggara Barat
PLTD CPO PLTS Terpusat/Terapung/Bandara
1 Unit/400 kWp
BBN Storage PLTMH
1 Unit/100 kW
(Sumber: Bahan One-One Meeting, Dirjen EBTKE 2016) PJU

6 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Infografis

Direktorat
Jenderal
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
The Directorate General of New, Renewable Energy,
and Energy Conservation

Sasaran strategis: Meningkatnya investasi sub sektor


Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Strategic Targets: Improvement of investment in the sub-sector of
New, Renewable Energy, and Energy Conservation

Investasi
Bidang Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi: 4.48 3.34 5.79 3.71 3.88
INVESTMENT: New, Renewable
Energy, and Energy Conservation
1
Panas 0.94 1.14 1.61 1.91 1.28
Bumi
Geothermal
Sulawesi Utara
ngah 1 Unit/500 kW BIOENERGI 0.28 0.31 0.35 0.38 0.42
00 kW Bio-energy

Gorontalo Maluku Utara Aneka


1 Unit/35 kW 2 Unit/50 kWp Energi baru dan
PJU terbarukan 3.26 1.89 1.92 3.5 2
Various New And
Renewable Energy
Papua Barat

0.00665
0.00499
0.00273
0.00166

7 Unit/2280 kWp Konservasi


ENERGI
Energy Conversation
2015 2016 2017 2018 2019
KETERANGAN:
*Satuan Milyar US$
(Sumber: Renstra KESDM 2015-2019)

Maluku
6 Unit/260 kWp
Sulawesi Tenggara PJU
15 unit/485 kWp

TOTAL:
PLTMH (26) 6.108,07 kW;
Papua PLTS (109) 14.356,5 kWp;
17 Unit/420 kWp PJU 90 Kabupaten/Kota;
8 Unit/4955
PJU PLTSa (1) 1000 kW;
PLT POME (4) 4.000 kW;
Nusa Tenggara Timur
14 Unit/1.105 kWp PLTD CPO (1) 5000 kW;
3 Unit/90,8 kWp
BBN Storage (17) 6.900 kL

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 7
EDISI EBTKE

Liputan Utama

Visi dan Misi


Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan, dan Konservasi Energi
Visi :
Terjaminnya ketersediaan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan energi
nasional (secara efisien) dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.

Misi :
1. Memaksimalkan konservasi energi.

2. Mengoptimalkan penyediaan dan mengutamakan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)


dalam rangka diversifikasi.

3. Meningkatkan peran swasta dalam pengembangan EBT skala besar dan partisipasi
masyarakat dalam pengembangan EBT skala kecil.

4. Meningkatkan produksi dalam negeri/kandungan lokal dalam mendukung pengembangan


dan pemanfaatan EBTKE pada Misi No. 1, 2 dan 3

Struktur Organisasi
Ditjen EBTKE
DIREKTORAT JENDERAL
ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN
KONSERVASI ENERGI

Direktorat Konservasi Energi

Sekretariat Direktorat Jendral


Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi Direktorat Aneka Energi Baru
dan Energi Terbarukan

Direktorat Panas Bumi Direktorat Perencanaan dan


Pembangunan Infrastruktur
Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi
Direktorat Bioenergi

Daftar Alamat Lengkap


Ditjen EBTKE
Jl. Pegangsaan Timur, No.1, Menteng, Jakarta Pusat 10320 , Jakarta 
Telepon 021-39830077 | Fax 021-31901087
Email Address info@ebtke.esdm.go.id

8 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

Mengarusutamakan
EBT sebagai
Energi Masa Depan
Mainstreaming NRE as Future Energy
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumber daya alam melimpah ruah,
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi keberlangsungan hidup. Namun
seiring berjalannya waktu, ketersediaan alam tersebut kini semakin menipis, dan untuk
mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik.

S
umber energi baru terbarukan Ini menegaskan bahwa sumber Program pemerintah dalam
adalah sumber energi energi telah tersedia, tidak merugikan rangka mewujudkan kemandirian
ramah lingkungan yang tidak lingkungan, dan menjadi alasan energi nasional bukanlah hal yang
mencemari lingkungan dan utama mengapa EBT sangat terkait mustahil untuk dicapai. Keseriusan
tidak memberikan kontribusi terhadap dengan masalah lingkungan dan pemerintah yakni bagaimana terus
perubahan iklim dan pemanasan ekologi. meningkatkan pasokan energi dengan
global, karena energi yang didapatkan memaksimalkan berbagai potensi
berasal dari proses alam yang Persoalan energi merupakan yang dimiliki dan belum tergarap
berkelanjutan, seperti sinar matahari, kepentingan semua negara di maksimal.
angin, air, dunia. Energi bukanlah merupakan
biofuel, dan komoditas biasa, akan tetapi Pengembangan pemanfaatan EBT
geothermal. merupakan komoditas strategis merupakan upaya yang harus
mengingat seluruh sistem dan didukung penuh oleh seluruh lapisan
dinamika kehidupan manusia dan masyarakat. Ketergantungan akan
negara tergantung kepada energi energi fosil yang semakin menipis
sebagai urat nadi kehidupan pada cadangannya akan membuat
semua sektor. Indonesia terjerembab dalam krisis
energi. Sejatinya, antisipasi terhadap

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 9
EDISI EBTKE

Liputan Utama

Salah satu
jalan keluar atas
ketergantungan energi
fosil yang tinggi adalah
dengan melakukan substitusi
energi fosil murni dengan
biofuel. Dengan melakukan
kebijakan penggalakan pemanfaatan
biofuel, diyakini pemerintah dapat
melakukan penghematan sebesar
signifikan, menyusul
delapan persen, dan masukan faktor
berkurangnya kegiatan eksplorasi
krisis energi bisa diatasi yaitu dengan kendaraan roda dua sebesar 17 persen.
akibat anjloknya harga minyak dunia.
terus melakukan pemanfaatan Artinya, pengembangan EBT sangat
terhadap EBT. vital dan memengaruhi kebutuhan
Berangkat dari kondisi tersebut,
BBM pada masa depan. 
pemerintah melalui Peraturan
Indonesia memiliki potensi besar Pemerintah Nomor 79 Tahun Penghematan delapan persen
dalam mengembangkan EBT, 2014 tentang Kebijakan Energi dari penerapan biofuel ini dapat
diantaranya energi bayu (angin) Nasional akhirnya mengeluarkan digunakan untuk membiayai proyek
sebesar 950 Megawatt, tenaga jurus baru yang diyakini ampuh, pengembangan EBT lainnya. EBT
surya sebesar 11 Gigawatt, tenaga yakni menggenjot pemanfaatan yang bisa dikembangkan, nantinya
air sebesar 75 Gigawatt, energi EBT, dan mengerem penggunaan dapat berbasis terhadap pemanfaatan
biomasa 32 Megawatt, biofuel sebesar sumber energi fosil. Dalam kebijakan alam di setiap pulau, seperti energi
32 Megawatt, potensi energi laut tersebut, target bauran EBT pada matahari, angin, dan mikrohidro.
sebesar 60 Gigawatt, dan panas 2020 disebut sebesar 17 persen. Pengembangan energi terbarukan
bumi (Geothermal) yang diperkirakan Sedangkan, pada 2025 mendatang, sangat vital dalam skenario energi
memiliki potensi sebesar 29 Gigawatt. nasional. Rancangan kebijakan energi
pemanfaatan EBT diharapkan sampai
nasional harus disinergikan dengan
23 persen.  rancangan daerah. Di samping
Pemanfaatan EBT hingga kini masih
itu, harus ada langkah baik, yaitu
belum maksimal. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Energi Baru penguatan industri energi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Terbarukan dan Konservasi Energi
Mineral (ESDM), bauran pemanfaatan (Dirjen EBTKE) Kementerian Pemerintah mencatat, sepanjang 2015
sumber energi per 2015 masih ESDM Rida Mulyana menjelaskan, lalu, total pembangkit listrik tenaga
dikuasai oleh energi fosil. Jika dilihat pemerintah telah merilis lima EBT baru mampu memasok setidaknya
secara nasional, sumber energi dari langkah pengembangan EBT. untuk 9,4 GW listrik. Komposisinya,
minyak bumi masih menjadi tumpuan Pertama, dengan menambah tenaga bayu sebesar 0,4 GW; surya
utama masyarakat Indonesia dengan kapasitas pembangkit untuk produksi 0,3 GW; bioenergi 1,9 GW; mikrohidro
persentase sebesar 47 persen. Disusul 0,3 GW; air 5,1 GW; dan panas bumi
energi. Dalam beberapa tahun ke
kemudian batu bara dan gas bumi 1,4 GW.Angka ini ditargetkan akan
depan, pembangunan pembangkit meningkat pada 2016 dengan total
masing-masing telah termanfaatkan listrik tenaga air (PLTA) dan kapasitas 11,90 GW. Besaran ini akan
24 persen. Sisanya, yaitu sebanyak pembangkit listrik tenaga panas bumi terus meningkat hingga mencapai
lima persen, EBT menyumbang (PLTP) akan digencarkan. 41,79 GW pada 2025 mendatang
porsinya dalam bauran pemanfaatan dengan bauran 23 persen EBT.
energi nasional. Jika ditinjau, angka Langkah kedua, dengan menambah
lima persen pun tergolong sedikit penyediaan akses terhadap energi Khusus untuk energi dari panas
lantaran hanya 59 juta setara barel modern bagi daerah terisolasi, bumi, pemerintah akan menambah
minyak dalam setahun.   khususnya pembangunan energi kapasitas hingga 274 MW dengan
perdesaan dengan mikrohidro, tenaga melelang delapan wilayah kerja
Bandingkan dengan konsumsi pertambangan (WKP) panas bumi.
surya, biomassa, dan biogas. Ketiga,
minyak bumi yang mencapai 550 Total investasi dalam membangun
dengan mengurangi biaya subsidi pembangkit panas bumi pada 2016
juta setara barel minyak per tahun. BBM, dimana substitusi PLTD dengan nanti diperkirakan sebesar 1,14 miliar
Padahal kenyataanya, pertumbuhan pembangkit EBT dapat mengurangi dolar AS atau setara dengan Rp 19,3
konsumsi energi melonjak sampai subsidi. Sedangkan, langkah triliun. Dengan menambah 11.123 GWh
delapan persen per tahun. Kondisi ini keempat dan kelima adalah maka ditaksir akan ada pendapatan
tidak diimbangi dengan penemuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan negara bukan pajak (PNBP) tambahan
cadangan baru energi fosil secara penghematan energi besar-besaran.  sebesar Rp 630 miliar.

10 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama
Indonesia, as an archipelagic nation, has abundant resources which can be exploited
as the sources of energy to sustain life. However, over time, the natural availability is
continuously depleting and to anticipate it, New and Renewable Energy (NRE) becomes
the best alternative solution

T
he renewable energy source still the main source of energy The SECOND step is increasing
is an environmentally of Indonesian people, at 47% the accesses to modern energy in
friendly energy source of total energy consumption, isolated regions, especially rural
that does not contribute to followed by coal and natural gas at areas using microhydro, solar
climate change and global warming, 24% respectively. The remaining power, biomass and biogas. The
because the energy is derived from five percent includes New and third is reducing oil fuel subsidy
sustainable natural processes, such Renewable Energy (NRE). Upon cost, in which the substitution
as sunlight, wind, water, biofuels and examination, this five percent is Diesel Engine Power Plant (PLTD)
geothermal. It confirms that such substitution to NRE power plant
energy sources are available, do not will reduce subsidy. The fourth
harm the environment and is the and FIFTH steps are reducing
main reason why NRE strongly is Government greenhouse gas emission and
associated with environmental and program for the energy saving at large scale.
ecological issues.
sake of manifesting One solution to the high dependence
national energy on fossil energy is to substitute
The issues of energy is the concern self-dependency pure fossil energy with biofuels.
of all countries throughout the By pursuing a policy promoting
world. Energy is no longer a regular is not necessarily the use of biofuels, it is believed
commodity, rather a strategic impossible to attain. the government could save eight
commodity considering that the percent and the input factor of
entire systems and dynamics of two-wheeled vehicles by 17 percent.
life depend on it as the driver of all considerably low, as it equals to 59 That means the development of
sectors. million barrels of oil in a year. renewable energy is vital and affects
fuel demand in the future.
Government program for the On the other hand, crude oil
sake of manifesting national consumption reached 550 million Development of renewable energy
energy self-dependency is not barrels per year, despite the fact is vital in the national energy
necessarily impossible to attain. that the energy consumption rate scenario. Draft a national energy
The government is serious to has skyrocketed by eight percent policy to be dovetailed with the
developing ways to increase per year. This increased rate of design of the area. Furthermore,
energy supply by maximizing consumption is not followed by it shall be accompanied by
various potentials at hand which new findings of significant fossil improvement of energy industry.
are not yet optimally used. The fuel deposit due to decreased
development of NRE usage is exploration activities as a result of The Government recorded that
an attempt which must be fully the falling price of oil worldwide. throughout 2015, all NRE-powered
supported by all layers of society. plants were able to supply at
Dependency on the depleting Based on the above facts, least 9.5 GW of electricity. it was
quantity of fossil energy will the Government through the composed of 0.4 GW of wind power,
ultimately lead Indonesia to the Regulation Number 79/2014 0.3 GW of solar power; 1.9 GW of
pits of energy crisis. Ideally, such regarding National Energy Policy bio-energy; 0.3 GW of micro hydro;
energy crisis can be anticipated by finally made its ultimate attempt to 5.1 GW of hydro power and 1.4 GW
continuously improving NRE usage. boost NRE usage and significantly of geothermal. This number is
decrease the usage of fossil expected to increase by 2016 to a
Indonesia has large potentials fuel energy. In such policy, NRE total of 11.90 GW. This quantity will
in developing NRE, such as 950 consumption rate target for 2020 continuously increase to 41.79 GW
megawatts of wind energy, 11 is set to 17 percent, to be finally by 2025, in which 23 percent will be
gigawatts of solar energy, 75 increased to 23 percent in 2025. generated by NRE.
gigawatts of water energy, 32
megawatts of biomass energy, 32 The Director General of New, Specifically for geothermal energy,
megawatts of biofuels energy, 60 Renewable Energy, and Energy the Government will increase
gigawatts of sea energy potentials Conservation (NREEC) of the its output capacity up to 274
and approximately 29 gigawatts of Ministry of Energy and Mineral MW by offering in a tender eight
potential gas energy. Resources, Rida Mulyana, explained geothermal mining work areas
that the Government has released (WKP). The total investment for
Today, the NRE utilization is not five steps to develop NRE. FIRST, constructing geothermal in 2016
yet optimum. In according to the increasing the capacity of power is estimated to be 1.14 billion US
records of Ministry of Energy plants in producing energy. in the dollars or equal to 19.3 trillion
and Mineral Resources (EMR), next several years, the construction Rupiah. Increasing 11.123 GWh,
energy consumption in 2015 of Hydro Power Plants (PLTA) and it is estimated that there will be
was still dominated by fossil Geothermal Power Plants (PLTP) additional non-taxable state income
energy. Nationwide, crude oil is will be increased. (PNBP) of Rp 630 billion.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11
EDISI EBTKE

Liputan Utama

Tugas dan
FUNGSI
DITJEN
Duties and Functions of Directorate General of
EBTKE
New, Renewable Energy, and Energy Conservation
DIREKTORAT Jenderal Energi di bidang panas bumi bioenergi, g. Pelaksanaan fungsi lain yang
Baru, Terbarukan, Dan aneka energi baru dan terbarukan, diberikan oleh Menteri
Konservasi Energi dan konservasi energi;
Direktorat Jenderal Energi Baru, c. Penyusunan norma, standar, SEKRETARIAT DIREKTORAT
Terbarukan dan Konservasi Energi prosedur, dan kriteria di bidang Jenderal Energi Baru,
(Ditjen EBTKE) merupakan salah pembinaan, pengendalian, dan Terbarukan, Dan Konservasi
satu unit kerja Eselon I di bawah pengawasan kegiatan pengusahaan, Energi
Kementerian Energi dan Sumber keteknikan, keselamatan kerja, Sekretariat Direktorat Jenderal
Daya Mineral (Kementerian ESDM) lingkungan, serta pembangunan Energi Baru, Terbarukan, dan
yang mempunyai tugas merumuskan sarana dan prasarana tertentu di Konservasi Energi mempunyai
serta melaksanakan kebijakan dalam bidang panas bumi, bioenergi, aneka tugas melaksanakan koordinasi
standardisasi teknis di bidang energi energi baru dan terbarukan, dan pelaksanaan tugas, pembinaan dan
baru, terbarukan, dan konservasi konservasi energi; pemberian dukungan administrasi
energi. d. Pelaksanaan pemberian bimbingan kepada seluruh unit di lingkungan
teknis dan supervisidi bidang Ditjen EBTKE.
Dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen pembinaan, pengendalian,
EBTKE menyelenggarakan fungsi: dan pengawasan kegiatan DIREKTORAT Panas Bumi
a. Perumusan kebijakan di bidang pengusahaan, keteknikan, Direktorat Panas Bumi mempunyai
pembinaan, pengendalian, keselamatan kerja,lingkungan, tugas melaksanakan perumusan dan
dan pengawasan kegiatan serta pembangunan sarana dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
pengusahaan, keteknikan, prasarana tertentu di bidang panas norma, standar, prosedur, dan
keselamatan kerja, lingkungan, bumi, bioenergi, aneka energi baru kriteria, pemberian bimbingan
serta pembangunan sarana dan dan terbarukan, dan konservasi teknis dan supervisi, evaluasi dan
prasarana tertentu di bidang panas energi; pelaporan, serta pengendallian dan
bumi, bioenergi, aneka energi baru e. Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan di bidang penyiapan
dan terbarukan, dan konservasi pelaporan di bidang pembinaan, program, pengawasan eksplorasi dan
energi; pengendalian, dan pengawasan eksploitasi, pelayanan dan bimbingan
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kegiatan pengusahaan, keteknikan, usaha, invastasi dan kerjasama,
pembinaan,pengendalian, dan keselamatan kerja, lingkungan, keteknikan dan lingkungan panas bumi.
pengawasan kegiatan serta pembangunan sarana dan
pengusahaan, prasarana tertentu di bidang DIREKTORAT Bioenergi
keteknikan panas bumi, bioenergi, aneka Direktorat Bioenergi mempunyai
keselamatan kerja, energi baru dan terbarukan, dan tugas melaksanakan perumusan dan
lingkungan, serta konservasi energi; pelaksanaan kebijakan, penyusunan
pembangunan f. Pelaksanaan administrasi Direktorat norma, standar, prosedur, dan kriteria,
sarana dan Jenderal Energi Baru, Terbarukan, serta pemberian bimbingan teknis
prasarana tertentu dan Konservasi Energi; dan dan evaluasi di bidang bioenergi.

12 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

occupational safety, environment


and construction of specific
facilities and infrastructures in the
fields of geothermal, bio-energy,
variousNew, Renewable Energy and
Energy Conservation;
f, Performing the administrative
works at the Directorate General
of New, Renewable Energy, and
Energy Conservation; and
g. Executing other functions assigned
by the Minister

SECRETARIAT OF DIRECTORATE
GENERAL OF New, Renewable
Energy, and Energy
Conservation
Secretariat of Directorate General
of New, Renewable Energy, and
Energy Conservation has the duty to
coordinate the execution of duties,
development and of administrative
Teluk Palu Sulawesi Tengah support to all units within the
Directorate General of NREEC.
Direktorat Aneka engineering, occupational safety,
Energi Baru Dan Energi environment and construction DIRECTORATE OF GEOTHERMAL
Terbarukan of specific facilities and Directorate of Geothermal has the
Direktorat Aneka Energi Baru dan infrastructures in the fields of duties to formulate and execute
Energi Terbarukan mempunyai geothermal, bio-energy, various policy, prepare the norms, standards,
tugas melaksanakan perumusan dan new and renewable energy and procedures and criteria, provide
pelaksanaan kebijakan, penyusunan energy conservation; technical guidance and supervision,
norma, standar, prosedur, dan kriteria, b. The execution of policy in the evaluation and reporting as
serta pemberian bimbingan teknis fields of management, control and well as control and monitor the
dan evaluasi di bidang aneka energi supervision of business activities, matters in the fields of program
baru dan energi terbarukan. engineering, occupational safety, preparations, exploration and
environment and construction exploitation monitoring, business
Direktorat Konservasi of specific facilities and services and guidance, investment
Energi infrastructures in the fields of and cooperation, engineering and
Direktorat Konservasi Energi geothermal, bio-energy, various geothermal environment.
mempunyai tugas melaksanakan new and renewable energy and
perumusan dan pelaksanaan energy conservation; DIRECTORATE OF Bio-energy
kebijakan, penyusunan norma, c. Preparing norms, standards, Directorate of Bio-energy has the
standar, prosedur, dan kriteria, serta procedures and criteria in the duties to formulate and execute the
pemberian bimbingan teknis dan
fields of management, control and policy, prepare norms, standards,
evaluasi di bidang konservasi energi.
supervision of business activities, procedure and criteria and provide
engineering, occupational safety, technical guidance and evaluation in
environment and construction the field of bio-energy.
DIRECTORATE GENERAL New, of specific facilities and
Renewable Energy, and infrastructures in the fields of DIRECTORATE OF VARIOUS NEW
Energy Conservation geothermal, bio-energy, various AND RENEWABLE ENERGY
Directorate General of New, new and renewable energy and Directorate of various and renewable
Renewable Energy, and Energy energy conservation; energy is responsible for formulating
Conservation (NREEC) is one of d. Providing technical guidance and executing policies, compiling
the Echelon I work units under the and supervision in the fields norms, standards, procedures and
Ministry of Energy and Mineral of management, control and criteria as well as providing technical
Resources (Ministry of EMR) whose supervision of business activities, guide and evaluation in the field of
task is to formulate and execute engineering, occupational safety, new and renewable energy.
technical standardization policy in the environment and construction
fields of New, Renewable Energy, and of specific facilities and DIRECTORATE OF ENERGY
Energy Conservation. infrastructures in the fields of CONSERVATION
geothermal, bio-energy, various Directorate of Energy Conservation
In conducting its duties, Director new and renewable energy and has the duties to formulate and
General of NREEC performs the energy conservation; execute policies, prepare norms,
following functions: e. Evaluating and reporting the standards, procedures and criteria as
a. Formulating the policy in the matters related to management, well as provide technical guide and
fields of management, control and control and supervision of evaluate the matters in the field of
supervisions of business activities, business activities, engineering, energy conservation.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 13
EDISI EBTKE

Liputan Utama

Rencana
Strategis
Ditjen EBTKE
Strategic Plan of Directorate General of New,
Renewable Energy, and Energy Conservation
Sesuai dengan Undang–Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Perencanaan Pembangunan
Nasional menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan.

R
PJP yang ditetapkan telah menerbitkan Peraturan Bumi (PLTP) pada akhir tahun
melalui UU No. 17 Tahun Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2014 mencapai 5.000 MW. Namun
2007 tentang Rencana 2015 tentang Rencana Strategis demikian sampai dengan akhir tahun
Pembangunan Jangka Kementerian ESDM Tahun 2015 – 2015, kapasitas terpasang PLTP
Panjang Nasonal Tahun 2019. Berpedoman pada Renstra hanya mencapai 1.438,5 MW. Target
2005 – 2025 terdiri dari 4 tahap Kementerian ESDM, Direktorat RPJMN dinilai terlalu tinggi dan
pelaksanaan RPJMN. Melalui Jenderal EBTKE menetapkan Menteri ESDM telah menyampaikan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun Rencana Strategis Direktorat surat resmi kepada Badan
2015, telah ditetapkan RPJMN Jenderal EBTKE yang berisi capaian Perencana Pembangunan Nasional
Tahun 2015 – 2019 dengan tema tahun 2011 – 2014, strategi dan (BAPPENAS) mengenai hal tersebut.
“Memantapkan pembangunan kebijakan serta target kinerja
secara menyeluruh dengan Direktorat Jenderal EBTKE Tahun Kondisi Umum dan Capaian
menekankan pembangunan 2015 – 2019. Bidang BioEnergi
keunggulan kompetitif A. Mandatori Pemanfaatan Bahan
perekonomian yang berbasis KONDISI UMUM DAN CAPAIAN Bakar Nabati
Sumber Daya Alam (SDA) yang SUB SEKTOR EBTKE Kementerian ESDM telah
tersedia, Sumber Daya Manusia menetapkan arah kebijakan di
(SDM) yang berkualitas, serta Kondisi Umum dan Capaian sektor energi yang mengedepankan
kemampuan Iptek”. Bidang Panas Bumi pengembangan dan pemanfaatan
Pada RPJMN Tahun 2010 – 2014, energi terbarukan salah satunya
Untuk mendukung RPJMN ditargetkan kapasitas terpasang melalui pemanfatan Bahan Bakar
tersebut, Kementerian ESDM Pembangkit Listrik Tenaga Panas Nabati (BBN). Untuk mendukung

14 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

Sumur Panas Bumi (Geothermal), Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng

program tersebut telah diterbitkan Nomor 32 Tahun 2008 kemudian Kebijakan mandatori merupakan
Instruksi Presiden Nomor 1 tahun diubah dengan Peraturan Menteri upaya Pemerintah untuk
2006 tentang Penyediaan dan ESDM No. 20 Tahun 2014 yang secara mengurangi ketergantungan pada
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati subtansi mempercepat pemanfaatan energi fosil khususnya BBM dan
(Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. BBN khususnya biodiesel dengan mengembangkan industri BBN
Komitmen tersebut dilanjutkan peningkatan target mandatori. dalam negeri sehingga memberikan
melalui kebijakan mandatori nilai tambah pada perekonomian,
pemanfaatan BBN dengan Implementasi kebijakan mandatori mengurangi emisi Gas Rumah Kaca
ditetapkannya Peraturan Menteri yang juga merupakan penciptaan (GRK) akibat pembakaran energi
ESDM Nomor 32 tahun 2008 pasar BBN di dalam negeri sebagai fosil, serta untuk mengurangi impor
dimana sektor transportasi, industri salah satu upaya peningkatan BBM yang semakin meningkat
dan pembangkit listrik diwajibkan konsumsi BBN untuk penyerapan (penghematan devisa akibat
untuk mensubstitusi bahan bakar peningkatan produksi dan pengurangan impor BBM) menuju
fosil dengan BBN pada persentase pemanfaatan BBN di dalam negeri ketahanan energi nasional.
tertentu dan secara bertahap. yang tumbuh secara signifikan dari
tahun 2009 hingga 2014. Dengan B. Kajian Teknis dan Uji
Seiring dengan kondisi defisit meningkatnya porsi biodiesel Pemanfaatan BBN B 20% (B-20) -
Neraca Transaksi Berjalan Indonesia selama kurun waktu tahun 2013 Uji Jalan (Road Test) B-20
yang sudah berlangsung selama dengan implementasi pemanfaatan Kajian Teknis dan Uji Pemanfaatan
27 bulan, menjadi salah satu biodiesel 10% pada minyak solar BBN (B20)-Uji jalan (road test) B-20
dasar bagi Pemerintah untuk (B-10) dari sebelumnya hanya dilakukan dalam rangka mendukung
mengeluarkan Paket Kebijakan B-7,5, Pemerintah telah berhasil Mandatori BBN yaitu implementasi
Ekonomi Nasional dimana peran BBN melakukan penghematan devisa B20 pada tahun 2016 seperti yang
khususnya biodiesel ditingkatkan sebesar 831 juta USD dengan tertuang dalam Permen ESDM No.
penggunaannya dari 7,5 % (B-7,5) meningkatkan pemanfaatan 32 Tahun 2008 sebagaimana telah
menjadi 10 % (B-10) dengan tujuan biodiesel untuk kebutuhan dalam diubah dengan Permen ESDM No. 20
untuk mengurangi pengeluaran negeri sebesar 1,05 juta KL Tahun 2014. Kegiatan ini merupakan
negara dari meningkatnya nilai (meningkat sebesar 56,62% dari kerja sama antara Kementerian
impor solar. Peraturan Menteri ESDM pemanfaatan biodiesel tahun 2012). ESDM (Ditjen EBTKE dan Balitbang

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 15
EDISI EBTKE

Liputan Utama

ESDM), Badan Pengkajian dan Salah satu implementasi D. Pengembangan Biogas


Penerapan Teknologi (BPPT) , PT. pengembangan PLT Bioenergi Pengembangan biogas dilakukan
Pertamina, Aprobi, Gaikindo, Hino, adalah kegiatan penandatanganan melalui tiga mekanisme yaitu:
Aspindo, dan Hinabi. Output dari MoU antara PT. Charta Putra 1. Program Biogas Non Komersial
kegiatan ini adalah tersedianya Indonesia (PT. CPI) dan PT. PLN (Investasi Pemerintah) dilakukan
dokumen teknis penggunaan (Persero) – Distribusi Bali Bangli dan melalui pendanaan APBN. Sampai
BBN (B20) pada mesin kendaraan groundbreaking Pembangkit Listrik tahun 2013 telah dibangun sebanyak
bermotor dan alat besar, serta Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) di 3.205 unit digester biogas dengan
tersedianya rekomendasi teknis yang Br. Banklet Desa Kayubihi, Kecamatan anggaran APBN Ditjen EBTKE.
diperlukan sehingga pemanfaatan Bangli – Kabupaten Bangli, Provinsi 2. Program Biogas Semi Komersial
B20 pada tahun 2016 tidak Bali yang dilakukan oleh Menteri (Penerapan Subsidi Parsial)
berdampak negatif pada mesin. ESDM pada 7 April 2014. dilakukan melalui Program BIRU
yang merupakan implementasi
Hasil yang diperoleh dari uji B20 ini kerjasama Indonesia-Belanda.
adalah sebagai berikut: Pemanfaatan bambu Dimulai sejak tahun 2009 dengan
• Terjadi peningkatan konsumsi memberikan subsidi sebesar Rp 2
bahan bakar sekitar 3% dan
secara optimal dapat
Juta per rumah tangga dan sisa
penurunan daya sekitar 2% pada lebih mendorong biaya pembangunan ditanggung
kendaraan berbahan bakar B20 pertumbuhan oleh rumah tangga. Sampai tahun
dibandingkan B0, 2015 telah dibangun 16.015 unit
• Pada kendaraan yang ekonomi daerah, digester biogas.
menggunakan B20, terjadi menambah 3. Program Biogas Komersial
peningkatan daya pada setiap lapangan kerja, dan (Investasi Swasta) dilakukan melalui
kenaikan 10.000 km, pengembangan pembangkit listrik
• Hasil uji pada kendaraan lama penggunaan sumber berbasis biogas yang dilaksanakan
sempat terjadi clogging/ energi yang ramah dengan investasi swasta. Sampai
penyumbatan pada filter bahan tahun 2014 telah masuk ke jaringan
bakar, satu pada KM 5000 dan
lingkungan.
PT PLN sebesar 1 MW dan off-grid
satunya pada KM 7500, sehingga sebesar 10 MW.
untuk antisipasi implementasi
B20 khususnya untuk kendaraan Sebagai tahap awal, PT CPI bersama Kondisi Umum dan Capaian
lama yang jumlahnya lebih dari 4 dengan PT General Electris Bidang Aneka Energi Baru
juta unit perlu dilakukan secara membangun proyek percontohan dan Energi Terbarukan
bertahap. (pilot project) pembangkit listrik Sesuai dengan Undang Undang
tenaga Biomassa dengan kapasitas Nomor 30 Tahun 2007 tentang
C.Pengembangan Pembangkit terpasang sebesar 400 kW, dengan Energi, yang dikategorikan sebagai
Listrik Tenaga Bioenergi limbah bambu sebagai bahan baku. sumber energi baru adalah sumber
(Biomassa, Biogas, Dan Sampah Nilai investasi proyek ini sebesar Rp energi yang dapat dihasilkan oleh
Kota) 10 Milyar dan dibangun berdekatan teknologi baru baik yang berasal dari
Pengembangan Biomassa untuk dengan Pembangkit Listrik sumber energi terbarukan maupun
listrik atau pengembangan Tenaga Surya 1 MW yang telah sumber energi tak terbarukan,
pembangkit listrik tenaga (PLT) dibangun dengan menggunakan antara lain nuklir, hidrogen, gas
biomassa, biogas, dan sampah dana Direktorat Jenderal EBTKE metana batu bara (coal bed
kota, sampai dengan pertengahan Tahun Anggaran 2012. Listrik yang methane), batu bara tercairkan
tahun 2015 telah menghasilkan dihasilkan akan dijual kepada PT (liquified coal), dan batu bara
kapasitas terpasang sebesar 91,1 PLN menggunakan skema Feed in tergaskan (gasified coal). Sedangkan
MW yang on-grid (terinterkoneksi Tariff sebagaimana diatur dengan sumber energi terbarukan adalah
ke jaringan PLN) dan sebesar Permen ESDM No. 27 Tahun 2014. sumber energi yang dihasilkan
1.626 MW yang off-grid. Umumnya dari sumber daya energi yang
pengembangan biomassa untuk Penggunaan bambu sebagai bahan berkelanjutan jika dikelola dengan
menghasilkan listrik menggunakan baku PLT Biomassa – Bangli ini, baik, antara lain panas bumi, angin,
limbah kelapa sawit baik cair karena di Bangli bambu dapat bioenergi, sinar matahari, aliran
maupun padat dari Pabrik Kelapa tumbuh dan berkembang secara dan terjunan air, serta gerakan dan
Sawit (PKS).Upaya pengembangan cepat di seluruh desa dengan perbedaan suhu lapisan laut.
PLT Bioenergi juga dilakukan dengan luas pada areal sekitar 6.034,80
telah ditetapkannya Feed-In Tariff Ha. Sehingga diharapkan dengan Sehingga yang menjadi pengelolaan
(FiT) PLT Bioenergi yang menarik pemanfaatan bambu secara bidang aneka energi baru dan energi
yang ditetapkan melalui Peraturan optimal dapat lebih mendorong terbarukan adalah sebagai berikut:
Menteri ESDM No. 4 Tahun 2012 pertumbuhan ekonomi daerah,
dan Peraturan Menteri ESDM No. 19 menambah lapangan kerja, dan A. Energi Aliran dan Terjunan Air
Tahun 2013. penggunaan sumber energi yang Peran tenaga air dalam bauran
ramah lingkungan. energi primer pembangkit tenaga

16 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

listrik pada tahun 2013 adalah sekitar PLTMH melalui APBN Ditjen EBTKE • 25 sen USD/kWh.
7,7%, dimana pada tahun tersebut diutamakan untuk daerah–daerah • 30 sen USD/kWh jika menggunakan
total kapasitas terpasang mencapai yang belum mendapatkan akses modul PV dengan TKDN sekurang-
8.109 MW. listrik dari PLN. Dari 33 unit PLTMH kurangnya 40%
tersebut, jumlah KK yang terlistriki
Untuk mendorong percepatan adalah sebanyak 5.511 KK. Harga penawaran dalam pelelangan
pencapaian tingkat pemanfaatan dipergunakan dalam perjanjian
energi air dan penciptaan iklim B. Energi Surya jual beli energi listrik, dimana
investasi yang kondusif dengan Pengembangan Pemanfaatan Energi harga pembelian berlaku selama
mendorong partisipasi swasta, maka Surya s.d tahun 2013 berkapasitas 20 tahun dan dapat diperpanjang.
Direktorat Jenderal Energi Baru sebesar 67 MW, yang meliputi : Direncanakan jumlah kuota PLTS
Terbarukan dan Konservasi Energi • Pembangkit milik PLN berupa 129 yang akan dilelang sekitar 140
perlu menyempurnakan kebijakan unit Pembangkit Listrik Tenaga MWp, yang tersebar di 80 lokasi di
yang dapat : Surya (PLTS) berkapasitas 25 MW, berbagai propinsi di Indonesia.
• mengatur harga listrik dari serta
pembangkit listrik tenaga air • Pembangkit yang dibangun oleh Dalam rangka menyongsong
• mendorong peningkatan Pemerintah sebanyak 787 unit yang kebijakan tersebut, maka sebagai
pemanfaatan energi air sebagai terdiri dari 5 unit PLTS Interkoneksi, percontohan usaha PLTS
pembangkit listrik melalui skema PLTS Terpusat serta Solar Home Interkoneksi, Kementerian Energi
harga yang menarik minat investor System (SHS) dengan total dan Sumber Daya Mineral telah
serta lembaga pendanaan kapasitas 42 MW untuk memenuhi membangun 5 unit PLTS Interkoneksi
• secara spesifik memposisikan peran listrik masyarakat di perdesaan, di Karang Asem, Bangli, Sumbawa,
Pemerintah dalam meregulasi pulau terluar dan kawasan Bangka dan Pangkajene Kepulauan
pemanfaatan energi air, serta perbatasan. masing-masing berkapasitas 1 MW.
• mampu menyaring badan usaha
yang mempunyai kemampuan Untuk mendorong percepatan C. Energi Angin
cukup untuk mengembangkan pencapaian tingkat pemanfaatan Pengembangan Tenaga Angin
Pembangkit Listrik Tenaga energi surya dan penciptaan iklim sampai dengan tahun 2013
Mikrohidro (PLTMH). investasi yang kondusif dengan berkapasitas sebesar 1,3 MW, yang
mendorong partisipasi swasta, meliputi :
Sampai dengan tahun 2014, telah ditetapkan regulasi yang • 1,2 MW terinterkoneksi dengan
Direktorat Jenderal EBTKE telah mengatur tentang Pembelian Tenaga jaringan PLN (on-grid) dan
melakukan pembangunan 33 unit Listrik oleh PT. PLN (Persero) dari • 0,1 MW off-grid.
PLTMH di beberapa propinsi di Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Indonesia dengan total kapasitas Fotovoltaik berdasarkan penawaran Pemanfaatan energi air skala kecil,
2.225,39 kW. Pembangunan kuota kapasitas melalui Peraturan energi surya dan energi angin
Menteri ESDM No. 17 Tahun 2013. umumnya diprioritaskan untuk
Harga patokan tertinggi ditetapkan: percepatan elektrifikasi daerah
perdesaan, daerah

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 17
EDISI EBTKE

Liputan Utama

tertinggal dan daerah perbatasan/ Perdesaan yang tersebar di berkapasitas 1 MW serta PLTM
pulau terluar.Dalam rangka beberapa kabupaten untuk wilayah Wabudori berkapasitas 3 MW melalui
pelaksanaan Direktif Presiden Papua dan Papua Barat adalah : mekanisme multi years berdasarkan
yang dituangkan dalam Perpres • Tahun 2012 tersebar di 25 usulan Bupati Pegunungan Bintang
No. 65/2011 tentang Percepatan kabupaten menerima Rp dan Bupati Supiori.
Pembangunan Papua dan Papua 158.648.670.000,- atau 83%
Barat, Propinsi Papua dan Papua dari total anggaran sebesar Rp. Terkait dengan Tingkat
Barat menjadi prioritas sasaran 190.640.000.000, Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dalam kegiatan pembangunan • Tahun 2013 tersebar di 18 pada PLTS, TKDN antara 40% –
infrastruktur energi oleh Direktorat kabupaten menerima Rp 43%, dimana kapasitas produksi
Jenderal Energi Baru Terbarukan dan 191.886.010.000,- atau 44% dari lokal dapat mencapai 110 MW per
Konservasi Energi sebagai berikut : total anggaran sebesar tahun.
• Tahun 2012 sebesar 225 kW di 8 Rp. 432.886.010.000,
kabupaten dengan dana sebesar • Tahun 2014 tersebar di 22 Sedangkan untuk peralatan
Rp 37.268.051.453, kabupaten menerima Rp PLTMH, TKDN pada pekerjaan
• Tahun 2013 sebesar 1.711 kW di 10 238.622.160,- atau 51% dari total sipil sudah mencapai 100%,
kabupaten dengan dana sebesar anggaran sebesar namun untuk peralatan elektrik-
Rp 177.079.233.117, Rp. 467.940.000, mekanikal mencapai 80% - 90%.
• Tahun 2014 sebesar 352 kW
di 11 kabupaten dengan dana Untuk program tahun 2015, Kondisi Umum dan Capaian
sebesar Rp 52.240.378.976,- serta Ditjen EBTKE telah mengusulkan Bidang Konservasi Energi
pengalokasian Dana Alokasi adanya ketersediaan anggaran Pelaksanaan Konservasi Energi
Khusus (DAK) Bidang Energi untuk pembangunan PLTM Oksibil menjadi tanggung jawab

Biogas Desa Benteng Gajah, Kec. Tompobulu, Kab. Maros, Sulawesi Selatan

Target konservasi energi dinyakatan dalam intensitas energi,


merupakan indikator keberhasilan penerapan konservasi energi
yang menunjukkan seberapa besar energi yang dapat dihemat
untuk menghasilkan produk yang sama.

18 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PLTP
EDISI EBTKE

liputan Utama

Pemerintah, pemerintah provinsi, Potensi dan Permasalahan


pemerintah kabupaten/kota, Pengembangan Panas Bumi Dalam rangka mempercepat
pengusaha, dan masyarakat. Energi panas bumi merupakan pengembangan panas bumi pada
Tanggung jawab Konservasi Energi energi setempat yang tidak dapat wilayah terbuka yang belum dapat
oleh Pemerintah Pusat dan Daerah ditransportasikan dan memiliki ditetapkan menjadi WKP, Pemerintah
terkait dengan perumusan dan karakteristik berbeda-beda untuk memberikan Penugasan Survei
penetapan kebijakan dan program, setiap lokasi (site specific). Indonesia Pendahuluan Panas Bumi kepada
pengembangan SDM, pelaksanaan memiliki sumber panas bumi Badan Usaha. Wilayah terbuka
sosialisasi, pengalokasikan yang sangat melimpah, tersebar yang ditetapkan menjadi Wilayah
dana, pemberian kemudahan sepanjang jalur sabuk gunung api Penugasan Survei Pendahuluan
dan atau insentif, pemberian mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, harus memiliki kriteria :
bimbingan teknis, pelaksanan Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan 1. Wilayah tersebut mempunyai
program, dan pelaksanaan Maluku serta merupakan potensi potensi panas bumi yang besar
pembinaan dan pengawasan. panas bumi terbesar di dunia. dan/atau kebutuhan listrik di
Sedangkan masyarakat, termasuk Mengacu pada hasil penyelidikan daerah tersebut tinggi,
pengusaha bertanggung panas bumi yang telah dilakukan 2. Wilayah tersebut mempunyai
jawab untuk mendukung dan oleh Badan Geologi, KESDM hingga infrastruktur serta jaringan
melaksanakan konservasi energi, tahun 2013 telah teridentifikasi transmisi nasional yang memadai,
khususnya melalui program- sebanyak 312 titik potensi panas 3. Wilayah tertinggal (frontier/
program pemerintah di berbagai bumi yang tersebar di seluruh remote area) yang secara potensi
kementerian/lembaga terkait untuk wilayah Indonesia dengan total dan teknis apabila dikembangkan
mencapai target konservasi energi. potensi sebesar 28.910 MW. potensi panas bumi di daerah
tersebut akan membawa multiplier
Target konservasi energi Namun, pemanfaatan panas effect yang signifikan.
dinyakatan dalam intensitas energi, bumi untuk pembangkitan tenaga
merupakan indikator keberhasilan listrik, saat ini masih rendah jika Diharapkan dari hasil Penugasan
penerapan konservasi energi dibandingkan dengan potensi Survei Pendahuluan Panas Bumi,
yang menunjukkan seberapa sumber daya dan cadangan yang wilayah terbuka yang memiliki
besar energi yang dapat dihemat ada, dimana pengembangan energi potensi panas bumi yang dapat
untuk menghasilkan produk yang panas bumi baru mencapai 1.403,5 dikembangkan dapat ditetapkan
sama. Intensitas energi dapat MW atau sebesar 4,8% dari potensi menjadi WKP.
dihitung dengan menggunakan yang ada. Sampai tahun 2015
data realisasi penggunaan terdapat 67 Wilayah Kerja Panas Potensi Pengembangan
energi final dan energi primer. Bumi (WKP) Panas Bumi yang telah BioEnergi
Intensitas energi primer untuk ditetapkan oleh pemerintah, yang Indonesia sebagai negara agraris
menggambarkan intensitas terdiri 19 WKP Eksisting (WKP yang yang terletak di daerah khatulistiwa
seluruh rangkaian proses energi ditetapkan sebelum berlakunya merupakan negara yang kaya
mulai dari sisi penyediaan (supply UU No. 27 Tahun 2003 tentang akan potensi bioenergi yang
side) sampai energi final, sedang Panas Bumi), 46 WKP yang telah dapat dimanfaatkan sebagai
intensitas energi final untuk ditetapkan setelah terbit UU No. 27 bahan bakar dalam bentuk cair
menggambarkan intensitas Tahun 2003, serta 2 WKP Panas (biodiesel, bioethanol), gas (biogas),
pemanfaatan energi pada sisi Bumi setelah terbitnya UU No. 21 padat maupun sebagai bahan
pengguna energi (demand side). Tahun 2014. bakar pembangkit listrik. Melalui
pemanfaatan teknologi bioenergi,
Indonesia tidak hanya dapat
meningkatkan ketahanan energinya,
namun juga mempunyai kesempatan
yang besar di dalam memberikan
kontribusi terhadap penyediaan
energi bersih kepada masyarakat
dunia.

Salah satu bentuk Penyediaan


energi bersih kepada masyarakat
dunia tersebut antara lain melalui
penyediaan biodiesel. Sebagai
penghasil kelapa sawit terbesar
di dunia, Indonesia seharusnya
mempunyai potensi untuk menjadi
salah satu penghasil biodiesel
terbesar. Saat ini, kapasitas
terpasang biodiesel yang berasal

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 19
EDISI EBTKE

Liputan Utama

dari kelapa sawit telah mencapai 6,3 1. Memanfaatkan Bendung atau


juta kL/tahun. Selain minyak kelapa Bendungan/Waduk yang telah
sawit, limbah dari industri kelapa terbangun agar lebih cepat
sawit juga memiliki potensi yang menambah jumlah pasokan
besar untuk diolah menjadi sumber listrik dengan kapasitas sekitar
energi. Industri lain yang mempunyai 750 MW, dengan kelebihan-
potensi dalam pengembangan kelebihan:
bioenergi adalah industri gula a. Tidak perlu pembebasan
untuk pengolahan bioetanol dan lahan untuk daerah genangan
penyediaan tenaga listrik nasional. ataupun lokasi bendungan;
Oleh karena itu, sejak akhir 2008, b. Tidak perlu membangun
Pemerintah melalui Kementerian infrastruktur baru (bendung
ESDM telah memberlakukan atau Bendungan);
kewajiban pemanfaatan biodiesel c. Dekat dengan daerah layanan,
dan bioethanol secara bertahap termasuk sistem transmisi;
terutama pada sektor transportasi d. Tidak perlu perizinan yang
darat. terlalu rumit;
e. Dapat diaplikasikan Biaya
Bentuk penyediaan energi bersih Jasa Pengelolaan Sumber
lainnya berupa pembangkit listrik Daya Air (BJPSDA) secara
berbasis bioenergi. Bioenergi dapat langsung sebagai sumber
dikonversi menjadi listrik dengan pembiayaan OP Waduk dan
memanfaatkan bahan bakar dari Konservasi.
BBN, biogas, maupun biomassa 2. Pengembangan tenaga air
diantaranya : berkapasitas sampai dengan 10
1) Pengembangan listrik berbasis MW melalui kebijakan Feed in
biomassa berbahan baku limbah Tariff,
pertanian, perkebunan dan 3. Koordinasi dengan Direktorat
sampah kota. Jenderal Ketenagalistrikan dalam
2) Pengembangan listrik berbasis rangka Fasilitasi pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakart
biogas berbahan baku limbah cair PLTA pada program FTP2.
pabrik kelapa sawit dan limbah
industri lainnya (tapioka, tahu, dll). A. Potensi Energi Surya strategis dalam pengembangan
3) Pengembangan listrik berbasis Indonesia yang merupakan negara PLTS di masa mendatang. Disamping
rumput laut dan Crude Palm Oil tropis memiliki potensi energi itu, kebijakan feed in tariff yang
(CPO). Bahan baku rumput laut surya yang sangat besar karena menarik bagi investor juga menjadi
dimanfaatkan menjadi biogas wilayahnya yang terbentang hal yang sangat penting bagi
dan diubah menjadi energi listrik melintasi garis khatulistiwa, dengan pertumbuhan investasi swasta dalam
dengan produk sampingan besar radiasi penyinaran 4,80 kWh/ pembangunan PLTS.
berupa pupuk. Pemanfaatan CPO m2/hari. Energi surya dikonversi
sebagai bahan bakar Pembangkit langsung dan bentuk aplikasinya Pemerintah melakukan upaya
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dibagi menjadi dua jenis, yaitu solar peningkatan pemanfaatan energi
akan memberikan dampak yang thermal untuk aplikasi pemanasan matahari untuk pembangkit listrik
signifikan bagi pengurangan dan solar photovoltaic untuk dengan membangun PLTS Terpusat
penggunaan devisa Negara dalam pembangkitan listrik. maupun PLTS Hybrid di wilayah-
kegiatan impor bahan bakar wilayah yang belum terjangkau listrik
minyak (BBM) fosil. Rencananya Pembangkit Listrik Tenaga Surya di seluruh pelosok Indonesia. Upaya
akan dilakukan pembangunan PLT (PLTS) merupakan teknologi Pemerintah ini turut mendukung
Berbasis rumput laut dan CPO pembangkit listrik yang dapat berkembangnya industri surya
menggunakan ABPN Kementerian diterapkan di semua wilayah. nasional. Perkembangan PLTS di
ESDM TA 2016. Instalasi, operasi, dan perawatan dalam negeri saat ini sudah cukup
PLTS sangat mudah sehingga pesat karena beberapa keunggulan
Potensi Pengembangan Aneka mudah diadopsi oleh masyarakat. PLTS diantaranya:
Energi Baru dan Energi Terbarukan Hambatan utama pasar PLTS - Sumber energi matahari tersedia
Indonesia memiliki potensi energi adalah biaya investasi per Watt di seluruh lokasi permukaan
aneka energi baru terbarukan cukup daya terbangkitkan masih relatif bumi dengan jumlah yang
besar dan tersebar di berbagai mahal dan beberapa bahan baku berlimpah sehingga tidak pernah
wilayah, namun sampai saat ini komponen PLTS khususnya sel menimbulkan konflik sosial
pemanfaatannya masih sangat kecil. surya masih harus diimpor. Oleh terhadap penggunaan sumber
Upaya pengembangan kapasitas karena itu, penumbuhan industri energi matahari;
terpasang pembangkit air : sel surya lokal menjadi sangat - Teknologi PLTS mudah dipahami

20 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

Uji Coba Kincir Angin - Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta


Potensi penghematan energi dalam penerapan konservasi energi secara
nasional sangat besar dan berdasarkan draf Rencana Induk Konservasi
Energi Nasional tahun 2013 telah diidentifikasi gambaran potensi
penghematan energi untuk masing-masing kelompok pengguna energi.

dan diterima oleh yang tumbuh pesat di berbagai potensi energi laut. Energi laut
masyarakat awam, negara maju. Adapun di Indonesia yang dihasilkan dari gerakan
dapat dipasang oleh teknologi turbin angin yang modern dan perbedaan suhu lapisan laut
tenaga lokal, dapat belum sepenuhnya dikuasai, (samudera) merupakan sumber
dioperasikan oleh sehingga masih dibutuhkan riset energi di perairan laut yang
pengguna dengan yang intensif untuk mengembangkan berupa energi pasang surut, energi
perawatan yang sangat turbin angin yang cocok dengan gelombang, energi arus laut, dan
ta lokal; kondisi potensi energi angin di energi perbedaan suhu lapisan laut.
- PLTS sangat Indonesia.Pemerintah membutuhkan
bersahabat dengan upaya untuk melakukan Energi pasang surut di wilayah
lingkungan, tidak menghasilkan komersialisasi teknologi baru PLTB, Indonesia terdapat pada banyak
emisi gas, tidak bising, bekerja disamping mendorong manufaktur pulau. Cukup banyak selat sempit
pada temperature ruang, dan lokal untuk mengembangkan yang membatasinya maupun
tidak ada risiko bencana terhadap kapasitas produksinya. teluk yang dimiliki masing-masing
keselamatan manusia juga pulau. Hal ini memungkinkan
lingkungan; Di Indonesia, pertumbuhan investasi untuk memanfaatkan energi
- Perangkat PLTS sudah banyak swasta dalam pembangunan PLTB pasang surut. Saat laut pasang
tersedia di pasar dengan beragam juga harus dipacu oleh kebijakan feed dan saat laut surut aliran airnya
pilihan daya, harga dan kualitas. in tariff yang menarik bagi investor. dapat menggerakkan turbin untuk
Selain itu, layak dipertimbangkan juga membangkitkan listrik. Sampai
B. Potensi Energi Angin untuk mengembangkan mekanisme saat ini belum ada penelitian untuk
Secara alamiah potensi energi angin insentif bagi pengguna energi pemanfaatan energi pasang surut
di Indonesia relatif kecil karena terbarukan khususnya PLTB. Walaupun yang memberikan hasil yang cukup
terletak di daerah khatulistiwa. biaya investasi per daya terbangkitkan signifikan di Indonesia.
Namun demikian, ada daerah-daerah relatif masih mahal, tetapi biaya pokok
yang secara geografi merupakan produksi listrik relatif bersaing dengan Di Indonesia beberapa daerah yang
daerah angin karena merupakan sistem pembangkit listrik energi mempunyai potensi energi pasang
wilayah nozzle effect atau terbarukan lainnya. surut adalah Bagan Siapi-api yang
penyempitan antara dua pulau atau pasang surutnya mencapai 7 meter,
daerah lereng gunung antara dua C. Potensi Energi Laut Teluk Palu yang struktur geologinya
gunung yang berdekatan. Indonesia adalah salah satu negara merupakan patahan (Palu Graben)
di dunia yang memiliki wilayah sehingga memungkinkan gejala
Sumber energi bayu berasal dari laut terbesar. Sekitar dua per tiga pasang surut, Teluk Bima di
pergerakan udara akibat perubahan wilayah Indonesia adalah laut. Sumbawa (Nusa Tenggara Barat),
temperatur udara karena pemanasan Indonesia memiliki pantai kedua Kalimantan Barat, Papua, dan
dari radiasi matahari. Pembangkit terpanjang di dunia setelah Kanada. pantai selatan Pulau Jawa yang
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah Hal tersebut menjadi keuntungan pasang surutnya bisa mencapai
pembangkit listrik energi terbarukan bagi Indonesia dari segi besarnya lebih dari 5 meter.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 21
EDISI EBTKE

Liputan Utama

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri - Jawa Tengah

Berdasarkan pola arus di perairan suhu permukaan dan kedalaman energi gelombang di beberapa
Indonesia pada kondisi pasang laut (1.000 m) sebesar 22,8°C. titik di Indonesia bisa mencapai 70
purnama, saat pasang tertinggi Sedangkan perbedaan suhu rata- kW/m di beberapa lokasi. Pantai
(kecepatan arus laut maksimum) rata tahunan permukaan dan barat Pulau Sumatera bagian
dan pada kondisi pasang perbani, kedalaman lautan (650 m) lebih selatan dan pantai selatan Pulau
saat surut terendah (kecepatan tinggi dari 20°C. Dengan potensi Jawa bagian barat juga berpotensi
arus laut minimum), diketahui tersebut, konversi energi panas memiliki energi gelombang laut
bahwa secara umum kecepatan laut dapat dijadikan alternatif sekitar 40 kW/m.
arus yang ada tidak terlalu besar, pemenuhan kebutuhan energi
kecuali pada daerah Selat Bali, listrik di Indonesia. Tidak jauh Karakteristik energi gelombang
Selat Lombok dan Selat Makassar. berbeda dengan energi pasang sangat sesuai untuk memenuhi
Saat ini pemanfaatan arus laut surut, energi panas laut di kebutuhan energi kota-kota
untuk pembangkitan tenaga Indonesia juga baru mencapai pelabuhan dan pulau-pulau
listrik sudah sampai pada tahap tahap penelitian. terpencil di Indonesia. Sayangnya,
implementasi (pilot project) dalam pengembangan teknologi
skala kecil oleh beberapa institusi Gelombang tercipta terutama pemanfaatan energi gelombang
dan perguruan tinggi. akibat hembusan angin di di Indonesia saat ini meskipun
permukaan laut. Selama ada cukup menjanjikan namun masih
Untuk lautan di wilayah Indonesia, perbedaan suhu udara di suatu belum optimal. Pemanfaatan
dengan potensi termal 2,5 x 1.023 daerah dengan daerah lainnya energi gelombang yang sudah
Joule dan efisiensi konversi energi akan menimbulkan angin yang diaplikasikan di Indonesia baik
panas laut sebesar tiga persen membentuk gelombang jika oleh lembaga litbang (BPPT, PLN)
dapat dihasilkan daya sekitar melewati laut. Kekuatan gelombang maupun institusi pendidikan lainnya
240.000 MW. Potensi energi panas bervariasi di setiap lokasi. Daerah baru pada tahap penelitian.
laut yang baik terletak pada daerah samudera Indonesia sepanjang
antara 6-9° Lintang Selatan dan pantai selatan Jawa sampai Nusa Potensi Pelaksanaan
104-109° Bujur Timur. Di daerah Tenggara adalah lokasi yang Konservasi Energi
tersebut pada jarak kurang dari 20 memiliki potensi energi gelombang Potensi penghematan energi dalam
km dari pantai didapatkan suhu cukup besar berkisar antara 10 - 20 penerapan konservasi energi
rata-rata permukaan laut di atas kW per meter gelombang. Beberapa secara nasional sangat besar dan
28°C dan didapatkan perbedaan penelitian menyimpulkan bahwa berdasarkan draf Rencana Induk

22 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

Konservasi Energi Nasional tahun According to the Law number 25 of 2004


2013 telah diidentifikasi gambaran
potensi penghematan energi regarding National Development Planning
untuk masing-masing kelompok System, the National Development Planning has
pengguna energi. Sejalan dengan
UU No. 30 Tahun 2007 dan PP
produced a Long-Term Development Plan (RPJP),
No. 70 Tahun 2009 tentang Mid-Term Development Plan (RPJM) and Annual
Konservasi Energi, Pemerintah Development Plan.
dan/atau pemerintah daerah

R
menyiapkan kerangka regulasi PJP specified in Law to the National Development
untuk mendorong penerapan number 17 of 2007 Planning Agency (BAPPENAS)
konservasi energi, termasuk regarding 2005-2025 regarding such matter.
menyiapkan regulasi terkait insentif National Long-Term
dan disinsentif. Development Plan GENERAL CONDITIONS AND
consists of 4 stages of RPJMN GOALS IN BIO-ENERGY SECTOR
Beberapa kebijakan dan program execution. Through Presidential
yang mendorong investasi yang Regulation Number 2 of 2015, 2015- A. The Obligation to Use
mendukung konservasi energi 2019 RPJMN has been stipulated the Biofuel
theme of ”Stabilizing development The Ministry of EMR has stipulated
antara lain:
comprehensively by emphasizing the policy direction in the energy
1) Penyusunan dan penetapan
on the competitive economic sector, which brings forward the
peraturan menteri tentang
advantages based on the available development and use of renewable
pemberian insentif bagi Natural Resources, qualified Human energy, one of which is through
pengguna energi dan/atau Resources as well as Science and the utilization of Biofuel (BBN). To
produsen peralatan hemat energi Technology”. support the program, it has been
yang berhasil melaksanakan issued Presidential Instruction
konservasi energi pada periode To support the RPJMN, the Ministry number 1 of 2006 regarding the
waktu tertentu; of EMR has issued the Regulation of Procurement and use of Biofuel
2) Penyusunan dan penetapan Minister of EMR Number 13 of 2015 as an Renewable Energy. The
peraturan menteri tentang regarding Ministry of EMR Strategic commitment was continued
Standar Kinerja Energi Minimum Plans of 2015-2019. Based on the through mandatory policy to
atau SKEM (Minimum Energy Strategic Plans of the Ministry of use BBN through the stipulation
Performance Standards – EMR, the Directorate General of of the Regulation of Minister of
MEPS) dan penerapan label NREEC has stipulated the Strategic EMR number 32 of 2008 in which
hemat energi untuk membatasi Plans of Directorate General of the transportation, industry and
peralatan pemanfaat energi yang NREEC consisting of the 2011-2014 power plant sectors are required
boros dan mendorong produksi achievements, the strategy and policy to substitute fossil fuel with BBN at
dan/atau penjualan peralatan as well as achievement goals for the certain percentage and gradually.
yang hemat energi; Directorate General NREEC in 2015-
3) Penerapan manajemen energi, 2019. The deficit of the Indonesian
terutama bagi pengguna energi Current Transactions Balance for
sama dengan atau di atas 6000 GENERAL CONDITIONS AND the last 27 months has become one
TOE dengan melakukan audit
ACHIEVEMENT OF NREEC of the basis for the Government
energi berkala, penunjukkan
SUB-SECTOR to issue a National Economic
Policy Package, in which the use
manajer energi, penerapan
GENERAL CONDITIONS AND of Biofuel, especially Biodiesel,
rekomendasi audit energi ACHIEVEMENT IN GEOTHERMAl increased from 7.5% (B-7.5) to
serta pelaporan pelaksanaan SECTOR 10% (B-10) aiming to reduce state
manajemen energi ke Pemerintah In 2010-2014 RPJMN, the installed expenditures from the increased of
dan/atau pemerintah daerah; capacity of the Geothermal Power imported diesel fuel. The regulation
4) Penyiapan Profil Investasi Plant (PLTP) is expected to achieve of Minister of EMR number 32
Konservasi Energi sebagai 5,000 MW by the end of 2015. of 2008 that was then amended
pedoman investasi untuk proyek However, until the end of 2015, by the Regulation of Minister
konservasi energi, khususnya yang the installed capacity of PLTP only EMR number 20 of 2014, which
telah diidentifikasi melalui Program reached 1,438.5 MW. RPJMN is substantially accelerates the usage
Kemitraan Audit Energi. deemed too high and Minister of of BBN, especially biodiesel, with
EMR has written an official letter improvement of mandatory target.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 23
EDISI EBTKE

Liputan Utama

The implementation of mandatory B. Technical Study and Test vehicles compared to those of
policy which is also the creation for BBN Usage B 20% (B-20) – powered by B0,
of national BBN market as one Road test B-20 · The Vehicles using B20, the power
of the attempts to improve BBN Technical study and test for BBN increases every increase of 10,000
consumption rate for the purpose of usage (B20) – Road Test B-20 are km,
improving national BBN production carried to support Mandatory BBN, · Test result of old vehicles indicates
and use significantly from 2009 to it is B20 implementation in 2016 clogging on the fuel filter at 500
2014. With the increase of biodiesel such as referred to in the Regulation KM and 7,500 KM, so that to
within 2013 and implementation of Minister of EMR number 32 of anticipate the implementation of
biodiesel use that consists of 10% 2008 that as has been amended B20, especially for old vehicles,
diesel fuel (B-10) from previously by Regulation of the Minister of that are more than 4 million units,
B-7.5, the Government has managed EMR (Directorate General of NREEC shall be done gradually.
to save 831 million USD of foreign and Balitbang EMR), Agency for
exchange by improving the utilization the Assessment and Application of C. Development of Bio-
of biodiesel for national needs of 1.05 Technology (BPPT), PT. Pertamina, energy Power Plants
million KL (increasing 56.62% from Aprobi, Gaikindo, Hino, Aspindo and (Biomass, Biogas and Urban
the biodiesel usage in 2012). Hinabi. The output of this activity Waste)
includes the availability of technical Biomass development for
Mandatory policy is the document on the use of BBN (B20) electricity or development of
Government’s effort to reduce for motorized vehicles and heavy biomass, biogas and urban waste
dependency on fossil energy, equipment and the availability power plants until mid-2015 have
especially oil fuel, and to develop of technical recommendations generated installed capacity of
national BBN industry in order necessary for the usage of B20 91.1 MW on-grid (interconnected
to provide added value to the in 2016 would not have negative with PLN’s network) and 1,626 MW
economy, reduce the Greenhouse impact on the engine. off grid. Generally, the biomass
Gas emission (GRK) from fossil development for electricity make
energy burning as well as increasing The results obtained from B20 test use of liquid or solid palm oil waste
quantity of oil fuel import (foreign are as follows: from Palm Oil Manufacturers (PKS).
exchange saving due to reduction · The increase of fuel consumption The efforts to develop Bio-energy
of oil fuel import) towards national around 3% and the decrease of Power Plant have also been made
energy sustainability. power of 2% in B20-powered through the implementation of

Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB

24 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

attractive Feed-In Tariff (FiT) for began in 2009 by providing Rp · Filter business entities with
Bio-energy Power Plant under 2 million subsidy per household adequate capacity to develop
the Regulation of Minister of EMR and the remaining costs of Micro hydro Power Plant (PLTMH).
number 4 of 2012 and Regulation of construction shall be borne by
Minister EMR number 19 o 2013. each household. Up to, there has Until 2014, the Directorate General
been built 16,015 units of biogas of NREEC has developed 33 units
One of the implementations of Bio- digesters. of PLTMH in several provinces in
energy Power Plant development 3. Commercial Biogas Program Indonesia with a total capacity
is the signing of MoU between (Private Investment) is carried of 2,225.39 kW. The construction
PT. Charta Putra Indonesia (PT. out by developing Biogas Power of PLTMH through APBN of
CPI) and PT. PLN (Persero) – Plants financed by the private Directorate General NREEC is
Distribution of Bali Bangli and sector. Up to 2014, 1 MW on- prioritized for regions having no
the groundbreaking of Biomass grid and 10 MW off-grid power access to electricity from PLN.
Power Plant in Br. Banklet, Kayubihi have been supplied to PT PLN’s Of 33 units of PLTMH, there are
village, Bangli Sub-district – Bangli network. 5,511 households with access to
Regency, Bali Province, by the the electricity.
Minister of EMR on April 7, 2014. GENERAL CONDITIONS AND
GOALS IN VARIOUS NEW AND B. Solar Energy
As the initial stage, PT CPI and PT RENEWABLE ENERGY SECTOR Development of Solar Energy use
General Electric built a pilot project In accordance with the Law number up to 2013 produced 67 MW of
for Biomass power plant with 30 of 2007 regarding Energy, capacity that includes:
installed capacity of 400 kW using new energy is a source of energy · PLN Power Plant in the forms of
bamboo waste as its raw materials. which can be generated using new 129 units of Solar Power Plants
The value of the project investment technology, both renewable and (PLTS) with 25 MW of capacity and
is Rp 10 billion and is constructed non-renewable such as nuclear, · 787 units of Power plants
adjacent to 1 MW Power Plant, hydrogen, coal bed methane, constructed by Government,
that has been constructed by the liquefied coal and gasified coal. including 5 units of
fund from Directorate General of Meanwhile, renewable energy Interconnected Solar Power
NREEC of the 2012 Financial Year. is the type of energy generated plants, 5 units of Interconnected
The electricity generated by the from sustainable energy sources Solar Power Plants, Centralized
power plants will be sold to PT PLN under proper management such as Solar Power Plants and Solar
using the scheme of Feed in Tariff geothermal, wind, bio-energy, solar, Home System (SHS) with total
as referred to in the Regulation of and hydro as well as movement and capacity of 42 MW to fulfill the
Minister EMR number 27 of 2014. difference in sea temperature. needs for public electricity in
rural, remote and border areas.
The usage of bamboo as the raw Thus, the various new and
materials of Bangli - Biomass renewable energy sources are as To accelerate the achievement of
Power Plant is because bamboo follows: solar energy use and creation of a
can grow and thrives well in entire A. Water Flow and Waterfall conducive investment climate by
village area of over 6,034.80 Ha. Energy encouraging private participation,
Thus, it is expected that optimum The role of hydro power in primary it has been stipulated a regulation
use of bamboo can boost local energy mix of power plant in 2013 that has been implemented
economic growth, open number of was about 7,7%, by having the total regarding the Purchase of
job vacancies and introduce an eco- installed capacity for 8.109 MW. Electricity by PT. PLN (Persero)
friendly energy source. from Photovoltaic Solar Power
To boost the acceleration of water Plants based on capacity quota
D. Biogas Development energy usage level and to create a offer under the Regulation of
Biogas development is carried out conducive investment climate by Minister EMR number 17of 2013.
using three mechanisms: encouraging private participation, The highest standard price is set to:
1. Non-Commercial Biogas Program the Directorate General of New, · 25 cents USD/kWh.
(Government Investment) is Renewable Energy, and Energy · 30 cents USD/kWh if PV module is
implemented through APBN Conservation shall improve a used with at least 40% TKDN
funding. Up to 2013, 3,205 units policies, which are able to:
of biogas digester have been · Regulate the price of electricity The bid price in the auction is
built using APBN budget under generated by hydro power plant used in the electricity sales and
the Directorate General of · Encourage increase in hydro purchase agreement, in which
NREEC. power plant through a price the purchase price is valid for 20
2. Semi Commercial Biogas scheme which can attract years and is extendable. The plan
Program (Implementation potential investors as well as stated that the quantity of PLTS to
of Partial subsidy) is carried financing institutions be tendered is around 140 MWp,
out through BIRU program, · Specifically position the distributed in 80 locations in Mini
which is the implementation of Government as regulator of hydro Hydro Power Plant (PLTMH) in
Indonesian–Dutch partnership. It usage and various provinces in Indonesia.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 25
EDISI EBTKE

Liputan Utama

In order to welcome such policy, as For the program 2015, Ditjen intensity describes energy usage
the model of interconnected PLTS NREEC has proposed budgeting intensity on the demand side.
business, Ministry of Energy and for constructing Oksibil PLTM with
Mineral Resources has built 5 units 1 MW of capacity and Wabudori POTENTIALS AND ISSUES ON
of Interconnected Solar Power PLTM with 3 MW capacity using GEOTHERMAL DEVELOPMENT
Systems as pilot project in Karang multi years mechanism based on Geothermal energy is a local energy
Asem, Bangli, Sumbawa, Bangka the recommendations from the that cannot be transported and has
and Pangkajene Kepulauan with 1 proposal of Regent of Pegunungan different characteristics in each
MW of capacity each. Bintang and Regent of Supiori. location (site specific). Indonesia
has extremely abundant sources of
C. Wind Energy In relation with the Domestic geothermal extending the volcanic
Development of Wind Energy up Component Level (TKDN) in the mountain ranges from Sumatra,
to 2013 reached the capacity of 1.3 PLTS, the TKD is between 30% - Java, Bali, Nusa Tenggara, North
MW, including: 43%, in which the local production Sulawesi and Maluku, easily the
· 1.2 MW interconnected with PLN’s capacity can achieve 110 MW per largest gas potential in the world. In
network (on-grid) and year. referring to the result of geothermal
· 0.1 MW off-grid. investigation by the Geological
Meanwhile, for the PLTMH Agency, of KESDM up to 2013, it
Small-scale hydro, solar energy equipment, TKDN in civil works has been identified 312 potential
and wind energy uses are has reached 100%, whereas the geothermal sites distributed in
generally prioritized to accelerate TKDN for electrical-mechanical territory of Indonesia with total
the electrification in rural, remote equipment reached 80-90%. potentials of 28,910 MW.
and border/outermost areas. In
order to Implement Presidential GENERAL CONDITIONS AND However, the use geothermal for
Directive as referred to in the ACHIEVEMENT IN ENERGY power generation is currently
Presidential Regulation number CONSERVATION SECTOR still very low compared to the
65/2011 regarding Acceleration The implementation of Energy potential existing resources and
of Development of Papua and Conservation shall be the reserve available; the geothermal
West Papua, Papua and West responsibility of the Government, development has only reached
Papua Provinces have become the the provincial government, regency 1,403.5 MW or 4.8% of the existing
priority targets for development / city government, entrepreneurs potentials. Up to 2015, there are
of energy infrastructures by and the public. The Central and 67 Geothermal Work Areas (WKP)
the Directorate General of New, Local Government’s responsibility stipulated by the Government,
Renewable Energy, and Energy for Energy Conservation includes including 19 Existing WKPs (WKPs
Conservation as follows: formulating and stipulating policy stipulated before the promulgation
· In 2012, it is 225 kW in 8 and program, development of of Law number 27 of 2003
regencies with the total fund of Human Resources, socialization, regarding Geothermal), 46 WKPs
Rp 37,268,051,453. allocating funds, providing have been stipulated after the
· In 2013, it is 1,711 kW in 10 facilitation and/or incentives, issuance of Law number 27 of 2003
regencies with the total fund of conducting program and and 2 Geothermal WKPs after the
Rp 177,079,233,117. performing management and issuance of Law number 21 of 2014.
· In 2014, it is 352 kW in 11 supervision. Meanwhile, the public,
regencies with the total fund of including the private sector, is In order to accelerate geothermal
Rp 52,240,378,976 and responsible for supporting and development in open areas that still
conducting energy conservation, cannot be stipulated as WKP, the
Special Funds Allocation (DAK) for specifically through government Government assign an Initial Survey
Rural Energy Sector distributed programs in various relevant to the Business Entity. The open
across several regencies in Papua ministries / institutions to achieve areas where the Initial Survey was
and West Papua are as follows: the goals of energy conservation. conducted shall have the following
· In 2012, spread out in 25 criteria:
regencies, they received Rp Energy conservation stated in 1. The area has large quantity of
158,648,670,000 or 83% energy intensity is the indicator of geothermal potential and/or needs
of the total budget of Rp success to implement of energy for electricity in the area is high,
190,640,000,000. conservation, which indicates how 2. The area has adequate
· In 2013, spread out in 18 much the energy can be saved to infrastructures and national
regencies, they received generate the same power. Energy transmission network,
Rp 191,886,010,000 or 44% intensity may be calculated using 3. Frontier / remote areas that
of the total budget of Rp data on realization of final and are potentially or technically
432,886,010,000. primary energy usage. Primary developed will bring significant
· In 2014, spread out in 22 energy intensity to describe multiplier effect.
regencies, they received Rp intensity of the entire energy
238,622,160 or 51% of the total process from supply side to final It is expected that the result
budget of Rp 467,940,000. energy, while the final energy’s of Geothermal Initial Survey

26 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

Assignment finds open areas having State foreign exchange in the


potential geothermal that can be activities of fossil fuel import.
developed into WKP. It is planned to construct
Seaweed and CPO based power
Bio-energy DEVELOPMENT plant using the State Revenue
POTENTIAL and Expenditure Budget of
Indonesia is an agricultural nation Ministry of EMR fiscal year of
located on the equator, which rich 2016.
in bio-energy potentials that can
be used as liquid fuel (biodiesel, POTENTIAL DEVELOPMENT
bioethanol), gas (biogas), solid as OF VARIOUS NEW AND
well as the fuel of power plants. RENEWABLE ENERGY
By making use of bio-energy Indonesia has quite large quantity
technology, Indonesia will not of potential new and renewable
only be able to improve its energy energy and is distributed in some
sustainability but also has large areas, but up to now it is not widely
opportunities to contribute to the utilized. The attempts to develop
supply of clean energy to the world. hydro power plant installed
capacity are as follows:
One of the forms of clean energy 1. To make use of existing
provision to the world is biodiesel. Reservoirs/Dams to rapidly
As the largest palm oil producer in increase the quantity of
the world, Indonesia should have electricity supply to around
the potentials to become one of 750 MW with the following
the largest biodiesel producers. advantages:
Currently, the biodiesel installed a. It does not require land
capacity from palm oil has reached acquisition for bodies of water
6.3 million kL/year. In addition to or reservoirs;
palm oil, the waste generated by b. It does not require ti build new
the palm oil industry also has large infrastructures (reservoirs or
potentials to be processed into energy dams);
source. Other potential industries c. It is close to service areas,
for development of bio-energy including transmission system;
include sugar industry for processing d. It does not require complicated
bioethanol and national electricity licensing;
provision. Therefore, since the end of e. The Water Resources
2008, the Government through the Management Service Fee
Ministry of EMR has implemented (BJPSDA) can be applied
mandatory biodiesel and bioethanol directly as a source for
use gradually, especially in land funding Dam and Conservation
transportation sector. Operations.
2. The development of hydro power
Other forms of clean energy supply plant with up to 10 MW capacity
include Bio-energy Power Plants. through the policy of Feed in
Bio-energy can be converted into Tariff,
electricity using BBN, biogas or 3. The coordination with the
biomass fuel such as: Directorate General of Electricity
1) Development electricity based in the framework of PLTA
on biomass from agricultural, development Facility in FTP2
plantation and urban wastes. program.
2) Development of biogas-based
electricity from liquid waste of A. Solar Energy Potentials
palm oil manufaturers and other Indonesia as a tropical country
industries (tapioca, tofu, etc.) has very large solar energy
3) Development of seaweed and potentials due to being located
Crude Palm Oil/CPO-based on the equator, with solar
electricity. Seaweed is processed radiation of 4.80 kWh/m2/
into biogas and ultimately day. Solar energy is converted
converted into electricity with directly and its application forms
fertilizer as its byproduct. The are divided into two types: solar
use of CPO as Diesel Power Plant thermal for heating and solar
fuel (PLTD) will have significant photovoltaic for generating PLTP Ulumbu unit 3 dan 4 di Desa Wewo,
impact to reduce the use of electricity. Satarmase, Manggarai Tengah, NTT

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 27
EDISI EBTKE

Liputan Utama

PLTA Cirata mengembangkan ‘green emnergy; yang diolah dari angin


Solar Power Plant (PLTS) is a local maintenance level; encouraged through feed in tariff
power plant technology that can - Solar Power Plants are very policy that attracts investors.
be implemented in all areas. Solar ecofriendly. It does not produce In addition, it is also worth to
Power Plant installation, operations gas emission, noise, operating at consider to develop incentive
and maintenance are very easy room temperature and without mechanism for renewable energy
thus it can be easily adopted by the risks to human safety or the users, especially PLTB. Though its
community. The main obstruction environment; investment cost per generated
of Solar Energy market is the cost - Solar Power Plant Devices are power is relatively expensive, the
of investment per watt of generated widely available in the market in cost of main electricity production
power is relatively expensive and various capacity choices, price and is relatively competitive than other
some Solar Power component quality. renewable power plant system.
materials, especially solar cell, must
be imported. Therefore, the growth B. Wind Energy Potential C. Sea Energy Potentials
of local solar cell industry becomes Naturally, wind energy potentials Indonesia is one of few countries
strategic in the future development in Indonesia are relatively low in the world with massive sea
of Solar Power Plants. In addition, due to its location on the equator. territory. About two thirds of
the policy of feed in tariff that However, geographically there Indonesian territories are waters.
attract investors is also vital for the are windy areas because they are Indonesia has the second longest
growth of private investments in included into nozzle effect areas or coastline in the world after Canada
Solar Power Plant construction. the narrow passage between two that serves as large sea energy
islands or two mountains that are potentials. Sea energy produced by
The Government made the located adjacent another. movement and differences of sea
efforts to improve solar energy level (ocean) is the energy source
for generating electricity by Wind energy is derived from in the sea that may be in the forms
constructing Centralized Solar movements of the air due to of tidal energy, wave energy, sea
Power Plant and Hybrid Solar changes in ambient temperature current energy and differences of
Power Plants in areas that and solar radiation. Wind Power sea layer temperature.
do not have electricity in all Plant (PLTB) is a renewable energy
frontier areas in Indonesia. The power plant that is widely used Tidal energy in Indonesia is found
Government’s efforts also support in many developed countries. In in many islands. There are many
the development of national solar Indonesia, modern wind turbine narrow strait and natural bay on
industry. The development of technology has not been fully each island, allowing to use tidal
domestic Solar Power Plant is quite mastered, thus it still requires energy. When the tide is high or
fast due to several advantages of intensive research to develop a low, the water flow can turn the
the Solar Power Plant, such as: new wind turbine suitable for use turbines to generate electricity.
- Solar energy is available in Indonesia. The Government Up to this day, there has not been
abundantly in all locations and requires effort to commercialize any research to utilize tidal energy
therefore it does not cause social new Wind Power Plant technology, to give significant results for
conflicts to utilize solar energy other than to encourage local Indonesia.
sources; manufacturers to develop its
- Solar Power Plant Technology is production capacity. There are several areas in
easily understood and acceptable Indonesia with large tidal energy
to most community, it can be In Indonesia, the growth of private potentials, including Bagan Siapi-
installed by local technicians and investment for Wind Power api that its high tide reaches
can be operated by users with Plant construction shall also be 7 meter, Palu Bay having fault

28 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

liputan Utama

geological structure (Palu Graben), the surface and deep sea (1,000 has been applied in Indonesia either
thus it allows the phenomenon of m) is 22.8°C. While the average by research and development
natural tidal symptoms, The wave annual sea temperature difference (litbang) agency (BPPT, PLN) or
of Bima Bay in Sumbawa (Nusa between the surface and deep other educational institutions are
Tenggara Barat), West Kalimantan, sea (650 m) is more than 20°C. still in the research level.
Papua and the southern coast of With such potentials, sea thermal
Java Island may reach more than energy conservation may be an ENERGY CONSERVATION
5 meters of tides. alternative solution for Indonesian POTENTIAL
electricity needs. Not strikingly Energy saving potentials in the
In accordance with current pattern difference, sea thermal energy in implementation of national
on Indonesian waters during Indonesia is still under research. energy conservation is very big
full moon, when it is the highest and in accordance with the draft
of National Energy Conservation
Master Plan of 2013 has identified
the description of potential energy
saving for each energy user group.
In harmonious with Law number
30 of 2007 and Government
Regulation number 70 of 2009
regarding Energy Conservation, the
Central and/ or Local Government
prepared a regulatory framework
to encourage the implementation
of energy conservation, including
regulations related with incentives
and disincentives.

Some policies and programs that


encourage investment to support
energy conservation are:
1) Formulating and stipulating
minister regulation regarding
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul, Yogyakaarta
incentives provision for energy
users and/ or manufacturers of
energy saving equipment that
(maximum sea current speed) Waves are created by wind on the have successfully conserved
and during low tides (minimum sea surface. As long as there is energy for a certain period of
sea current speed), it is found air temperature difference with time;
that generally the existing current other area, winds will form waves 2) Formulating and stipulating
speed is not very large, except upon it passes over water. Wave minister regulation regarding the
in the Balinese Bay, Lombok Ba energies vary in each location. The Minimum Energy Performance
and Makassar Bay. Currently, Indonesia sea territory along the Standards or MEPS and
the sea current utilization used southern coast of Java to Nusa implementation of energy
for generating electricity during Tenggara has large enough wave saving labels to restrict wasteful
implementation stage (pilot energy ranging from 10 – 20 kW electrical equipment and boost
project) at small scale by several per meter of wave. Some research energy-saving equipment
institutions and universities. concluded that the wave energy production and/or sales;
applied in some pints Indonesia 3) Implementing energy
Indonesian sea territory with may reach 70 kW/m in some management, especially for
its thermal potentials of 2.5 x locations. Southern part of west energy users equal to or above
1,023 Joule and sea thermal coast of Sumatra Island and west 6000 TOE by regular energy
energy conversion efficiency part south coast of Java Island auditing, assignment of energy
of three percent can generate also have potentials of sea wave manager, implementation of
approximately 240,000 MW of energy of 40 kW.m. energy audit recommendations
electricity. The good potential sea and reporting of energy
thermal is somewhere between Wave energy characteristics are management to Central and/or
6-9° South and 104-109° East very suitable to fulfill the need Local Government;
longitude. In such areas, at a of lighting in seaport and remote 4) Preparing Energy Conservation
distance of less than 20 km islands in Indonesia. Unfortunately, Investment Profile as guideline
from the coast, the average technology development to utilize for energy conservation projects
temperature of sea surface is wave energy in Indonesia tough investment, especially those
above 28°C and the differences promising but it is not optimal yet. identified through the Energy
of sea temperature between The wave energy utilization that Audit Partnership Program.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 29
EDISI EBTKE

opini

3
Agenda
Penting Energi
Berpeluang Stabilkan Suhu
di Indonesia
3 Important Energy Agenda Having Chance
to Stabilize Indonesia Temperature
Oleh: M Ambari
Jakarta, 2 Januari 2016

Berakhirnya pertemuan tingkat tinggi antar negara-negara dalam konferensi


perubahan iklim (COP21) yang berlangsung di Paris, Perancis, November lalu,
dan melahirkan kesepakatan Paris (Paris Agreement), yang menjadi pekerjaan
rumah yang berat bagi Indonesia. Terutama, karena Indonesia bersama negara-
negara lain sedunia harus melaksanakan target menjaga suhu bumi tetap stabil
di bawah 2 derajat.

30 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

opini

P
akar Energi Fabby Tumiwa “Caranya, adalah dengan segera dilakukan. Dan itu berarti
berpendapat, agar target menggunakan teknologi yang harus dengan cepat dilakukan dan
2 derajat bisa dilaksanakan tepat. Itu harus kita lakukan, karena sesuai dengan RUEN. Harus sesuai
dengan baik, perlu usaha memang itu bisa meningkatkan dengan PP No.79 Tahun 2014 tentang
ekstra keras yang dilakukan efisiensi dan itu bisa bersinergi Kebijakan Energi Nasional,” jelas dia.
oleh Indonesia. Hal itu, karena ada dengan target Indonesia untuk
banyak faktor yang masih sangat sulit mengejar 2 derajat,” papar dia. Adapun, untuk bisa melaksanakan
untuk dilaksanakan. 3 agenda tersebut, Fabby
menyebutkan, instansi seperti
Namun, Fabby menilai, Indonesia Bappenas, Kementerian BUMN,
masih bisa mengejar target 2 derajat, Untuk bisa mengejar Kementerian Perindustrian,
jika mulai sekarang melaksanakan target menjaga Kementerian ESDM, dan Kementerian
akselerasi dalam tiga hal penting. Yaitu, Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pengembangan energi terbarukan, suhu bumi tetap di (LHK). “Masing-masing memiliki
energi efisiensi, dan peningkatan bawah 2 derajat, peranan penting. Perindustrian
efisiensi pembangkit-pembangkit listrik contohnya, itu mendorong fuel
berbasis energi fosil.
Indonesia juga economy standard, itu mesin
harus melakukan otomotif ya. Sementara ESDM itu
“Tiga hal tersebut sangat penting akselerasi energi bertanggung jawab untuk kualitas
untuk dilakukan Indonesia. Karena bahan bakar,” sebut dia.
jika tidak, Indonesia akan tertinggal efisiensi.
jauh dari negara-negara lain dalam Pendanaan Global
melaksanakan adaptasi perubahan Sementara itu menurut Direktur
iklim yang sekarang berlangsung,”
-Fabby Tumiwa- Adaptasi Perubahan Iklim Direktorat
tutur Direktur Institute for Jenderal Pengendalian Perubahan
Essential Service Reform (IESR) itu Iklim KLHK Sri Tantri Arundhati, agar
kepada Mongabay, kemarin. suhu global bisa tetap di bawah 2
Fabby menyebutkan, pentingnya derajat, kuncinya ada di pendanaan
Fabby menjelaskan, energi terbarukan melakukan akselerasi, karena secara global. Donatur yang harus
penting untuk diakselerasi, karena teknologi yang digunakan mendanai proses tersebut, adalah
itu berkaitan erat dengan rencana oleh pembangkit-pembangkit negara maju dan menghibahkannya
Indonesia untuk menurunkan emisi listrik eksisting sebagian besar kepada negara berkembang seperti
hingga 23 persen pada 2025 dan menggunakan teknologi yang tidak Indonesia.
25 persen pada 2030. Menurutnya, tepat. Contohnya, pembangkit
jika Indonesia ingin mengejar target listrik Fast Track Program (FTP) “Sampai 2020 nanti, negara maju
menuju 2 derajat suhu bumi, maka yang dikelola Tiongkok, kata dia, itu harus tetap memimpin dalam
target 25 persen harus ditingkatkan menggunakan teknologi yang jelek. memerangi emisi gas rumah kaca.
lagi. “Target itu harus ditingkatkan. Caranya, dengan menyediakan dana
Tidak bisa pada 2030 hanya 25 “Jadi, FTP tahap I oleh Tiongkok sebesar USD 100 miliar dan diberikan
persen saja. Mungkin harus lebih yang berdaya 10 ribu megawatt, kepada negara-negara berkembang,”
besar lagi,” sebut dia. itu efisiensinya rendah. Pakailah sebut dia.
yang efisiensinya tinggi. Bahkan
Selain energi terbarukan, Fabby (pembangkit-pembangkit) yang Pendanaan dari negara maju
menambahkan, untuk bisa mengejar sekarang ada, itu masih rendah tersebut sangat penting dilakukan,
target menjaga suhu bumi tetap efisiensinya,” ujar dia. “Jadi, tiga karena menurut Tantri, adaptasi dan
di bawah 2 derajat, Indonesia juga agenda penting wajib dilaksanakan mitigasi harus dilakukan di semua
harus melakukan akselerasi energi oleh Indonesia dari 2015 sampai 2030 elemen tanpa kecuali. Dan itu,
efisiensi. Menurutnya, energi efisiensi mendatang. Ini menjadi perhatian dipastikan akan memerlukan dana
harus ditingkatkan 2 kali lipat dengan buat semua pihak,” tandas dia. yang tidak sedikit. Kalau semuanya
kecepatan yang sekarang ada. mengandalkan dana dari masing-
Sinergi dengan RUEN masing negara berkembang, itu
Hal ketiga yang harus dilakukan Agar 3 agenda penting yang akan sulit dilakukan. “Di negara
segera oleh Indonesia, menurut Fabby, dimaksud bisa berjalan, Fabby berkembang, upaya untuk melakukan
adalah mengakselerasi pembangkit- berpendapat, harus ada sinergitas pembangunan masih terus berjalan
pembangkit listrik berbasis fosil yang dengan rencana umum energi setiap saat. Untuk itu, supaya bisa
beroperasi sekarang. Selain itu, untuk nasional (RUEN) yang saat ini sudah melakukan pengurangan emisi gas
pembangkit-pembangkit listrik yang ada. Menurutnya, integrasi dengan rumah kaca, maka perlu upaya keras
akan dibangun dari sekarang hingga RUEN penting dilakukan, karena selain sosialisasi dan edukasi, juga
5 tahun mendatang, penting untuk akan mempermudah proses ke harus ada pendanaan yang kuat,”
menerapkan akselerasi. depannya. “Tiga agenda ini harus tandas dia.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 31
EDISI EBTKE

opini

The end of inter-nation summit on Climate Change Conference (COP21) in


Paris, France, last November resulted in Paris Agreement, which became a hard
homework for Indonesia, especially because Indonesia, along with all other
countries in the world, must maintain the atmospheric temperature change at a
stable level below 2 degrees.

E
nergy Expert, Fabby for Essential Service Reform (IESR) The third action to be immediately
Tumiwa, believes that in to Mongabay yesterday. performed by Indonesia, according
order to achieve the 2 to Fabby, is to accelerate the fossil-
degrees target, Indonesia Fabby explained that the renewable based power plants operating
must take even harder energy must be accelerated, since today. Furthermore, the power
efforts. Since, there are many it’s closely related to the national plants that will be constructed
factors that are still difficult to plans for reducing emission up within the next 5 years shall be
realize. to 23 percent in 2025 and 25 accelerated.
percent in 2030. According to
However, Fabby, assessed that him, if Indonesia wants to achieve ‘It’s done using the correct
Indonesia is still able to keep the Earth temperature target of 2 technology. We have to do
up with the 2 degrees target degrees, the target of 25 percent it, because it improves the
if this country implements the shall be further increased. The efficiency and synergizes with the
acceleration in three important target must be increased. In 2030, Indonesian target of 2 degrees,’
matters, such as, renewable it shall not only be 25 percent. It he said.
energy, energy efficiency and has to be more than that,” he said.
improvement of the efficiency of Fabby stated the importance to
fossil fuel-based power plants. In addition to renewable energy, accelerate, because technology
Fabby added that in order to applied by the existing power
‘Those three points are vital to maintain the global temperature plants is improper. For example
Indonesia. Because, if we fail, below 2 degrees, Indonesia shall the Fast Track Program (FTP)
Indonesia will be far behind other also accelerate energy efficiency. operated by Chinese company,
countries in adapting to climate To him, energy efficiency shall be he said, were not utilize proper
change,’ said Director of Institute doubled with the current rate. technology.

32 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

opini

Therefore, FTP I operated by Environment and Forestry (LHK). Change Control KLHK Sri Tantri
Chinese company in capacity of 10 ”Each has its own important role. Arundhati, in order for the global
thousand megawatt is having low The industry, for example, boosts temperature change to stay below
efficiency. It is better to use those 2 degrees, global funding is the
having high efficiency. Moreover, key. Donors to finance such efforts
the existing (power plants) are still ”Each has its own shall be the developed countries
having low efficiency,” he said. that grant the fund for developing
”So, there are three important important role. countries such as Indonesia.
agendas that shall be performed The industry, for
by Indonesia from 2015 to 2030. ”Up to 2020, developed countries
This should be the concern of all example, boosts shall keep taking the lead to
parties,” he said. the fuel economy fight against the greenhouse gas
emission. It is done by providing
SYNERGY WITH RUEN standard. It’s an USD100 billion to be distributed to
In order for the 3 agendas to automotive engine, developing countries,” she said.
run, Fabby believes, there shall
be a synergy with the existing
isn’t it. Meanwhile, The funding from developed
General Plan on National Energy EMR is responsible countries is very important
(RUEN). He thinks, an integration for fuel quality.” because according to Tantri, the
with RUEN is important, because adaptation and mitigation shall be
it will facilitate the later process. performed in all aspects without
”All three agendas must be -Fabby Tumiwa- exception. It certainly needs
immediately performed according big amount of funding. If the
to RUEN. It must be in accordance developing countries have to rely
with Government Regulation the fuel economy standard. It’s the fund on themselves, it will
number 79/2014 regarding an automotive engine, isn’t it. be very difficult. ”In developed
National Energy,” he said. Meanwhile, EMR is responsible for countries, development efforts
fuel quality,” he said. are still ongoing. Therefore, in
In order to carry out the 3 agendas, order to reduce greenhouse gas
Fabby stated that institutions GLOBAL FUNDING emission, it is required efforts
such as Bappenas, Ministry of Meanwhile, according to the Director in addition to socialization and
BUMN, Ministry of Industry, of Adaptation with Climate Change education, there shall also be
Ministry of EMR and the Ministry of of the Directorate General of Climate strong funding,” he said.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 33
EDISI EBTKE

Inovasi

Bersiap
Mengembangkan
Energi Bersih
Ready to Develop Clean Energy

Transformasi sektor energi yang mendukung pembangunan


berkelanjutan telah menjadi suatu komitmen global. Beberapa negara
telah mengembangkan energi bersih dengan teknologi mutakhir
untuk memfasilitasi target pembangunannya.

34 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Inovasi

D
alam rangka mendukung komersialisasi dan the world to find and adopt solution
memastikan Indonesia penyebaran energi bersih. for world global energy development.
mendapatkan akses This forum also offers solutions for
terhadap teknologi Aktvitas CoE bersifat kolaboratif, our national and global attempts
inovatif dan investasi seperti antara Kementerian to attain sustainable energy for the
yang mendorong energi bersih, perlu ESDM dengan kementerian global community.
adanya pengembangan kerja sama maupun lembaga terkait sehingga
global dan berpartisipasi dalam menyatukan semua inisiatif BCEF is designed to maintain dialogue
forum diskusi internasional. Oleh yang telah ada dan memerlukan between IEA and OPEC. In addition,
karenanya Pemerintah menggelar dukungan dalam pengembangan in this forum, the Government
pertemuan Bali Clean Energy energi bersih. has targeted the implementation
Forum (BCEF) 2016 sebagai wadah of revolution of clean energy
bertemunya berbagai pemangku Kegiatan CoE akan terdiri atas tiga technological innovation consisting
kepentingan ditingkat nasional dan fokus, yakni: informasi, investasi, dan of doubling the research on clean
internasional untuk berdiskusi dan teknologi. Informasi termasuk data energy: transparency, collaboration
mencari solusi mengenai percepatan dukung, penting untuk menganalisa and dissemination of information
pengembangan energi bersih. program pengembangan energi on research and development of
bersih. Investasi dibutuhkan untuk business; the agreement to remove
Penyelenggaraan BCEF merupakan membantu sektor swasta dan mitra clean energy goods and service
bentuk komitmen Indonesia untuk pengembang dalam mempersiapkan market restrictions; and construction
mempercepat pengembangan energi proyek yang dapat berjalan. of global capacity to standardize
bersih dan berpartisipasi secara Teknologi akan sentral peranannya clean energy technical supply and
aktif dalam kancah pengembangan dalam melakukan penelitian dan maintenance.
energi bersih ditingkat regional dan penggunaan teknologi energi bersih.
global. Dengan demikian Indonesia One of the BCEF purposes is to link
dapat berpartisipasi dan membantu Fokus pada informasi akan menjadi the differences and show clean
dunia mencari dan menjadi solusi kegiatan utama untuk membantu energy Center of Excellence (CoE)
dalam kancah pengembangan energi para investor dan pelaku bisnis, to international community as the
global dunia. Forum ini sekaligus sedangkan kegiatan lainnya akan stepping stone towards international
menawarkan solusi untuk usaha memperkuat kapasitas CoE dalam partnership for the distribution of
nasional dan global kita dalam meraih melaksanakan Collaborative Learning clean energy.
keberlangsungan dan kesejahteraan bersama-sama dengan investor,
energi untuk komunitas global. pemerintah, sektor swasta, dan CoE is an integrated center
pemangku kepentingan lainnya. for research, research result
BCEF dicanangkan untuk menjaga development, education,
dialog antara IEA dengan OPEC. improvement of capacity and
Tidak itu saja, dalam forum ini investment facility for the
pemerintah telah menargetkan Transformation of development of clean energy with
untuk melaksanakan revolusi three main menus: information,
inovasi teknologi energi bersih yang energy sector which technology and funding. CoE
terdiri atas peningkatan penelitian supports sustainable becomes a strategic tool to facilitate
energi bersih sebesar 2 kali lipat; Indonesia and larger area to supply
transparansi, kolaborasi, dan development has become data, technology, analysis or
diseminasi hasil informasi penelitian a global commitment. recommendation required to support
dan pengembangan usaha; perjanjian Several countries commercialization and distribution of
untuk menghilangkan hambatan clean energy.
pasar barang dan jasa energi bersih; have developed clean
dan membangun kapasitas seluruh energy with the latest CoE activities are collaborative in
dunia untuk menyelaraskan standar nature, such as between the Ministry
teknis penyediaan dan pemeliharaan technology to facilitate of EMR and relevant ministries and
energi bersih. the development targets. institutions, thus they combine all of
the existing initiatives require support

I
Salah satu tujuan BCEF adalah n order to ensure that Indonesia to develop clean energy.
menjembatani perbedaan dan has an access to innovative
memperlihatkan Center of technology and investments CoE activities consist of three
Excellence (CoE) energi bersih boosting the development of focuses: information, investment
kepada komunitas internasional clean energy, it is required global and technology. The information
sebagai pijakan menuju kerja sama cooperation and participation in includes supporting data that are
internasional untuk penyebaran the international discussion forums. important to analyze clean energy
energi bersih. Therefore, the Government held development program. Investment is
the Bali Clean Energy Forum (BCEF) required to assist the private sector
CoE adalah pusat terpadu bagi in 2016 for various stakeholders at and developing partner to prepare
penelitian, pengembangan national and international levels to the project. The technology will have
hasil penelitian, pendidikan, discuss and find solution regarding central roles for research and use of
peningkatan kapasitas pelaksanaan, acceleration of clean energy clean energy technology.
hingga fasilitasi investasi dalam development.
pengembangan energi bersih Focus on the information will become
dengan tiga menu utama: informasi, BCEF is a form of Indonesian the main activity to assist investors
teknologi, dan pendanaan. CoE commitment to accelerate the and entrepreneurs, while other
menjadi alat strategis untuk development of clean energy and activities will empower CoE’s capacity
memfasilitasi Indonesia dan wilayah actively participate within the to perform Collaborative Learning
yang lebih luas dalam penyediaan development of clean energy at together with the investors, the
data, teknologi, analisis, atau regional and global level. Therefore, Government, private sector and other
rekomendasi yang dibutuhkan Indonesia can participate and help stakeholders.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 35
EDISI EBTKE

Liputan khusus

Energi
TERBARUKAN,
Solusi untuk Ketahanan Energi Nasional
Renewable Energy, Solution for National
Energy Security
Tidak bisa dipungkiri, jika energi merupakan tulang punggung perekonomian
dunia. Indonesia menjadi negara penghasil dan pemakai energi yang relatif tinggi
seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Pangsa terbesar penggunaan
energi di tahun 2012 adalah sektor industri 34,8%, disusul sektor rumah tangga
30,7%, transportasi 28,8%, komersial 3,3%, dan lainya 2,4%.

36 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Liputan khusus

U
ntuk tingkat konsumsi dunia telah mencapai $100 per gas yang rendah daripada untuk
yang mengalami barel.  Berdasarkan rasio cadangan ekspor, sehingga produksi gas lebih
pertumbuhan di sektor terhadap produksi (R/P), 11,6 tahun diutamakan untuk kebutuhan ekspor 
transportasi mencapai lagi ketersedian minyak akan habis seperti ke Malaysia, Singapura, Korea,
6,92% per tahun, diikuti jika tidak ditemukan cadangan baru, China dan negara-negara lainya.
sektor komersial 4,58% per tahun, menekan jumlah konsumsi, serta
sektor industri 2,51%, sektor rumah menggantikanya dengan sumber Kondisi penting yang
tangga 0,92%, dan sektor lainya energi terbarukan. Batubara memiliki memperihatinkan kita adalah
0,94% (BPPT-Outlook Energi total cadangan 280.17 miliar ton,  peningkatan produksi energi nasional
Indonesia 2014). Mengacu pada produksi 421 juta ton, konsumsi 54.4 ternyata tidak diimbangi dengan

Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi,


peningkatan program konversi
BBM, program pembangunan atau
pengembangan gas kota, dan pemakaian
bahan bakar nabati (BBN), agar mampu
menjaga stabilitas supply-demand energy 

data ESDM dalam 11 tahun terakhir, juta ton rasio cadangan terhadap konsumsi energi domestik. Hal ini
produksi energi nasional terus produksi (R/P) 67 tahun. Produksi mengindikasikan kecenderungan
mengalami peningkatan dengan batubara masih diprioritaskan untuk skala prioritas sumber daya alam
rata-rata pertumbuhan sebesar 4,6 kepentingan ekspor. yang diproduksi tidak digunakan
% per tahun. Ekspor mengalami untuk memenuhi kebutuhan dalam
pertumbuhan rata-rata 6,8% per Berdasarkan data SKK Migas, negeri, melainkan memenuhi
tahun, impor 10,2% per tahun, realisasi lifting gas bumi selama kebutuhan ekspor untuk kepentingan
sementara konsumsi domestik hanya periode 2008 – 2011 cenderung negara lain, seperti pada gas bumi
tumbuh 1,8% per tahun. meningkat, yaitu dari 1.146.000 dan batubara. Sedangkan sumber
barel setara minyak per hari atau energi nasional memprioritaskan
Sumber energi di Indonesia Million Barrel Oil Equivalent Per BBM, dimana konsumsi terus
didominasi oleh sumber energi yang Day (MBOEPD) pada tahun 2008 meningkat dan produksi minyak
tidak dapat diperbaharui (energi hingga mencapai level tertinggi dalam negeri terus mengalami
fosil), seperti Bahan Bakar Minyak tahun 2011 sebesar 1.318 MBOPD. penurunan  mengharuskan untuk
(BBM) dan Batubara dan Gas Bumi, Akan tetapi memasuki tahun impor, sehingga berakibat pada tidak
karena ketersedianya tidak dapat 2012 realisasi lifting gas bumi stabilnya perekonomian dalam negeri.
dihasilkan kembali pada daerah menurun menjadi 1.240 (MBEOPD).
galian atau pengeboran  yang sama. Penurunan ini disebabkan oleh Perlunya efesiensi subsidi BBM
Cadangan minyak pada tahun 2013 panjangnya proses perijinan, melalui pengendalian konsumsi
sebanyak 3.7 triliun barel, produksi masalah lahan, pengadaan barang BBM bersubsidi, peningkatan
atau pengeboran 882 ribu barel per operasi, menurunya performance program konversi BBM, program
hari, refining 1. 072 juta barel per hari, reservoir dari lapangan-lapangan pembangunan atau pengembangan
perladangan sekitar sumur panas bumi (geothermal), kawasan dataran tinggi

dan konsumsi 1.623 juta barel per hari. produksi, serta terkendala oleh gas kota, dan pemakaian bahan bakar
penyerapan penyaluran gas. nabati (BBN), agar mampu menjaga
BBM mengalami peningkatan konsumsi stabilitas supply-demand energy untuk
pada seluruh sektor penggunaan Total Cadangan gas bumi di tahun memenuhi ketahanan energi nasional.
energi, khususnya pada sektor 2013 sebanyak 2.9 Trillion Cubic
transportasi dimana pertumbuhan Meters yang diperkirakan masih bisa Energi Terbarukan Pilihan
kendaraan pribadi yang terus bertahan 41,6 tahun lagi. Total E & P Bijak untuk Ketersedian
Dieng, Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng

meningkat,  jarak tempat tinggal yang masih menjadi produsen gas terbesar Energi Masa Depan
jauh dari tempat kerja, kemacetan, di Indonesia dengan tingkat produksi Energi terbarukan merupakan sumber 
ditambah harga BBM yang cenderung gas rata-rata per hari mencapai 2228 energi pengganti dari sumber energi
tidak stabil,  dan masih banyaknya juta kaki kubik. Indonesia mencapai yang pada umunya digunakan untuk
kendaraan umum dan dinas. urutan kedua ekspor gas terbesar memenuhi kebutuhan  energi. Saat
di dunia setelah Qatar, khususnya ini peningkatan kebutuhan energi
Selama 4 tahun terakhir (2011- dalam bentuk LNG. Infrastruktur yang didominasi oleh energi fosil yang
2014), harga minyak mentah belum memadai dan harga domestik tak terbarukan tentunya tak ramah

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 37
EDISI EBTKE

Liputan khusus

lingkungan. Energi fosil berkaitan It is undeniable that energy is the backbone of world
erat dengan perusakan ekologi yang
berakibat pada pemanasan global, economy. Indonesia has become a country producing
bergesernya lapisan bumi, iklim yang and using energy that is relative high as its population
tidak menentu,  polusi udara dan grows. The largest market shares for energy usage in
pencemaran lingkungan.
2012 are industrial sector (34.8%), household sector
Alternatif untuk mengurangi (30.7%), transportation (28.8%), commercial (3.3%) and
penggunaan BBM, di samping other sectors (2.4%).
menggunakan , adalah konversi BBM
ke bahan bakar gas (BBG) untuk sektor

T
he sectors undergoing consumption of 54.4 million tons
transportasi. Penggunaan BBG pada the consumption in ratio to 67 years of production
kendaraan bermotor sudah dimulai growth are sectors of (R/P). Coal production is still
sejak tahun 1987 dan mengalami transportation of 6.92% prioritized for the export purpose.
pasang surut karena berbagai kendala per year, followed by the
teknis, termasuk minimnya infrastruktur commercial sector of 4.58% per In accordance with the data
dan sosialisasi secara berkelanjutan. year, industrial sector of 2.51% from SKK Migas, the realization
per year, household sector of of natural gas lifting throughout
Potensi energi baru dan 0.92% per year and other sectors the period of 2008-2011 tends to
of 0.94% per annum (BPPT – increase from 1,146,000 Million
terbarukansangat sangat signifikan,
Indonesian Energy Outlook 2014). Barrel Oil Equivalent Per Day
Indonesia dianugerahi sumber daya Referring to EMR data for the last 11 (MBOEPD) in 2008 to the highest
energi yang sangat bervariasi. Tercatatat years, national energy production level of 1,318 MBOPD in 2011.
ada 75.091 MW panas bumi, 29.164, mini/ continues increasing at a growth However, at the beginning 2012,
mikro hydro 769,69 MW, biomasa 49.810, rate of approximately 4.6% per the realization of natural gas
tenaga surya 480 kwh/m2/day, tenaga year. Export has grown at an lifting has decreased into 1,240
angin 3-6 m/s, bahan bakar nabati 161,5 average of 6.8% per year, import at (MBEOPD). This decrease is caused
juta SBM, biogass 2,3 juta SBM, dan 10.2% per year, while consumption by the long licensing process,
sampah kota 3.000 MW (Dirjen Energi only grew of 1.8% per year. land issues, operational goods
Baru dan Terbarukan dan Konservasi procurement, decrease of reservoir
Energi ESDM). Data tersebut meyakinkan Indonesian energy source is performance from production fields
dominated by renewable energy and the obstruction of gas supply
kita betapa kayanya energi baru dan
(fossil energy) one such as Oil Fuel absorption.
terbarukan yang perlu diberdayakan. (BBM) and Coal and Natural Gas,
since their availability cannot be re- Total natural gas deposit in 2013
Konsep membangun sejatinya perlu produced at the same excavation or was 2.9 trillion cubic meters that is
memperhatikan pembangunan drilling site. Oil reserve in 2013 was expected to last for next 41.6 years.
berkelanjutan yang merupakan 3.7, production or drilling of 882 Total E & P is still the largest gas
konsep pembangunan atas dasar thousand barrels per day, refining producer in Indonesia with average
penambahan nilai sumber daya. of 1,072 million barrels per day and gas production rate has reached
Pengembangan Bahan Bakar composition of 1,623 million barrels 2,228 million cubic feet. Indonesia
Nabati (BBN) merupakan kebijakan per day. is in second largest gas exporter
pemerintah melalui instruksi Presiden in the world after Qatar, especially Peralatan pengonversi gas methanol ke listrik berbahan sampah di Kawatuna Palu, Sulawesi Tengah,
The consumption of Oil Fuel in the form of LNG. Inadequate
Nomor 1 tahun 2006 disertai
has increase in all energy usage infrastructures and the low
Peraturan menteri ESDM No. 25 tahun sectors, specifically transportation domestic price for gas relative to
2013 tentang pemanfaatan BBN. Dalam sector in which the personal export, has led the gas production
Permen tersebut terdapat kewajiban vehicles keep increasing, longer to be prioritized for export to
untuk pemanfaatan BBN untuk BBM distance between residence and Malaysia, Singapore, Korea, China
yang didistribusikan untuk memenuhi work station, traffic jam and and other countries.
kebutuhan energi domestik seperti unstable price of oil fuel and the
biodiesel dan biotanol. fact that there are still many public An unfortunate, important
and work transportations. condition is that the increase
Untuk memenuhi pasokan BBN in national energy production
pemerintah perlu menyediakan For the last 4 years (2011-2014), is not balanced by domestic
the price of crude oil has reached energy consumption. It indicates
perkebunan energi dan sarana
$100 per barrel. In accordance that a large quantity of natural
infrastruktur sehingga menunjang with the ratio of deposit relative resources are not exploited to fulfill
ketersediaan BBN secara to production (R/P), in 11.6 years domestic needs, instead it’s used
berkelanjutan. Energi  terbarukan the oil deposit will use up if the for export to fulfill the needs of
pada dasawarsa sekarang lebih new reserve is not found, the other countries, as it happened to
dikenal dengan energi terbarukan, consumption rate is not suppressed natural gas and coal. Meanwhile,
seperti; tenaga air, panas bumi, mini/ or to replace it with alternative the national energy source
mickro hidro, biomasa, tenaga surya, source of energy. There is total of prioritizes on Oil Fuel, in which the
tenaga angin, bahan bakar nabati, 280.17 billion tons of coal deposit consumption rate increases and
biogass, dan sampah kota. with 421 million tons of production, national oil production continues

38 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Liputan khusus

to decrease resulted in the need New and renewable energy Presidential Instruction number
to import, thereby it affects the potentials are very significant. 1/2006 as well as the Regulation of
stabilization of national economy. Indonesia is endowed by a variety Minister of EMR number 25/2013
of energy sources. The record regarding the use of BBN. In the
It is needed oil fuel subsidy stated there are 75,091 MW of Minister Regulation, there is an
efficiency by controlling subsidized geothermal energy, 29,164 769.69 obligation to use BBN for the fuel
oil fuel consumption, improving MW of mini/ micro hydro energy, distributed for domestic energy
oil fuel conversion program, 48,810 MW of biomass energy, 480 needs, such as biodiesel and
urban gas network development kwh/m2/day of solar energy, 3-6 bioethanol.
or construction program and
use of biofuel (BBN) to maintain
the stability of supply – demand
energy to fulfill national energy
sustainability. Renewable energy is the replacement source
Renewable ENERGY IS THE of energy to fulfill the energy demand.
WISE CHOICE TO SECURE Currently, the increase in energy needs is
FUTURE ENERGY AVAILABILITY
Renewable energy is the dominated by non-renewable fossil energy
replacement source of energy to that has adverse impact on the environment
fulfill the energy demand. Currently,
the increase in energy needs is
dominated by non-renewable fossil
energy that has adverse impact
on the environment. Fossil energy
is closely related to ecological
damage and ultimately to global m/s of wind energy, 161.5 million
warming, shifting of Earth layers, SBM of biofuel, 2.3 million SBM To meet the biofuels supply, the
unpredictable climate, air and of biogas and 3,000 MW of urban Government shall provide energy
environmental pollution. waste (Director General of New, plantation and infrastructures
Renewable Energy, and Energy required to support the availability
The alternative solution to reduce Conservation, Ministry of Energy of biofuels in a sustainable manner.
the use of Oil Fuel (BBM) is, and Mineral Resources). The data The renewable energies in current
in addition to use Oil Fuel, the convince us how rich the new and decade are commonly known
conversion of Oil Fuel to Natural renewable energy to utilize. as renewable energy, including
Gas Fuel in the transportation hydropower, geothermal, mini or
sector. The use of Natural Gas The development concept shall micro hydro energy, biomass, solar
Fuel (BBG) for motorized vehicles take into account sustainable energy, Wind power, biofuels, biogas
has already began in 1987 and it development that constitutes the and urban waste.
fluctuated due to various technical concept of development based
issues, including the lack of on resource value addition. The
infrastructures and continuous development of Biofuels (BBN) is
socialization. the Government policy through the

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 39
EDISI EBTKE

Liputan khusus

Langkah
Sederhana
PENGHEMATAN
Energi
Simple Steps to Save Energy

Energi adalah sesuatu yang sangat berarti dalam kehidupan manusia, karena
segala bentuk tindakan atau kegiatan manusia memerlukan energi. Coba
bayangkan, apa jadinya jika hidup tanpa ada lagi pasokan sumber energi yang
ada di muka bumi ini. Sebelum energi mencapai ambang batasnya, semakin
terbatas, dan menipis, sekaranglah saatnya kita bersama-sama sadar akan
pentingnya keberadaan energi bagi kehidupan manusia.

40 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Liputan khusus

Dengan
melakukan
gerakan

T
entu saja, bayangan
tersebut akan membuat penghematan
kita berpikir berulang
kali untuk memboroskan
energi ini, maka
energi yang kita gunakan. secara tidak langsung
Penghematan energi ini juga akan mulai menghemat
bisa disebut sebagai konservasi
energi, yaitu berupa penghematan
biaya untuk energi
atau pengurangan penggunaan serta dapat mengurangi
energi yang memiliki berbagai ketergantungan akan sumber
tujuan.
daya alam yang memiliki jumlah
Perkembangan zaman yang terbatas.
diiringi dengan pertambahan
jumlah populasi dunia, membuat
penggunaan energi juga semakin menjadi mahal. Hal itu sesuai ramah lingkungan. Salah satunya
bertambah. Terlebih dengan adanya dengan ketersediaan energi adalah dengan menggunakan
revolusi industri yang memicu yang jumlah sedikit, akan tetapi lampu LED yang konon lebih hemat
pertumbuhan industri di segala permintaan yang semakin banyak energi dibandingkan lampu pijar.
sector, membuat penggunaan maka akan berimbas pada harga Selain menggunakan produk hemat
energi juga semakin bertambah. sumber energi. Seperti halnya juga energi, gerakan konservasi energi
kenaikan tarif dasar listrik, dimana juga dapat dilakukan dengan cara
Sementara itu, energi yang kenaikan BBM akan berpengaruh mengurangi pemakaian bahan
diperoleh sifatnya terbatas dan terhadap perekonomian.  bakar kendaraan.
tidak bisa diciptakan sesuai dengan
hukum energi. Oleh karenanya, Konservasi energi memiliki tujuan Asap kendaraan bermotor
diperlukan konservasi energi yang mulia untuk mulai melakukan mengeluarkan polusi yang mampu
memiliki tujuan untuk melakukan gerakan penghematan energi, guna mencemari lingkungan. Dengan
penghematan energi yang akan mencegah terjadinya krisis energi beralih pada kendaraan yang
berdampak pada kehidupan yang akan memiliki dampak pada lebih ramah lingkungan dengan
manusia di masa yang akan datang. semua sektor. Dengan melakukan sumber energi lain seperti listrik,
gerakan penghematan energi ini, atau dapat menggunakan sepeda
Energi yang kita peroleh setiap maka secara tidak langsung akan ketika beraktifitas di luar rumah,
harinya untuk beraktifitas atau mulai menghemat biaya untuk berarti telah membantu bumi
untuk berproduksi bagi perusahaan, energi serta dapat mengurangi dan menyelamatkan kita dari
bersumber pada energi yang ketergantungan akan sumber daya kekurangan energi. Selain itu,
berasal dari alam, seperti minyak alam yang memiliki jumlah terbatas. bumi akan menjadi lebih sehat
bumi, batu bara, listrik, dan sumber Tentu saja, dengan melakukan karena berkurangnya penggunaan
energi alam lainnya. Dapat diketahui gerakan penghematan energi kita kendaraan bermotor juga akan
bersama, bahwasanya sumber akan belajar untuk mencintai alam, mengurangi polusi di udara yang
daya alam tersebut memiliki jumlah karena telah melakukan gerakan membuat lingkungan tercemar.
Energi Surya untuk Kehidupan yang Lebih Baik, di Kapan, TTS, NTT

yang terbatas. Apabila jumlah ramah lingkungan.


sumber energi tersebut mencapai Melalui gerakan konservasi energi
limitnya, maka akan mengalami Banyak hal sederhana yang bisa kita dengan cara yang sederhana, kita
krisis energi yang nantinya secara lakukan untuk melakukan gerakan dapat menyelamatkan bumi dari
otomatis berpengaruh terhadap penghematan energi. Selain krisis energi yang nantinya akan
perekonomian. menggunakan energi dengan cara berdampak pada kelangsungan
yang tepat dan bijak, kita juga bisa hidup manusia dan makhluk hidup
Konservasi dan memulai menggunakan produk- lainnya. Di samping itu, kita dapat
Penghematan Energi produk yang telah berinovasi menyelamatkan lingkungan dari
Hukum ekonomi menyebutkan, menjadi produk hemat energi. kerusakan akibat penggunaan
ketika permintaan banyak Kemajuan teknologi pada saat ini, energi yang berlebihan. Ayo
sedangkan barang yang dibutuhkan telah menciptakan berbagai produk bersama-sama kita lakukan gerakan
sedikit, maka harga tersebut akan hemat energi yang pastinya lebih konservasi energi!

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 41
EDISI EBTKE

Liputan khusus

Energy is vital to human life.


Because all forms of human action
or activity require energy. Imagine,
what will life be without supply of
energy source on the surface of
the earth. Before energy reaches
its critical level, it quantity becomes
increasingly limited, Now it is the
time to realize the importance of
energy for human life.

O
f course, such illustration
lead us to think again deeply
before we use energy
carelessly. This energy saving,
which is referred to as energy
conservation, is the effort to conserve
or reduce the use of energy with various
purposes.

The era development, along with growth of


world population, have led to larger energy
demand. Moreover, industrial revolution has
triggered industrial growth in all sectors,
resulting in higher demands for energy.

Meanwhile, the energy obtained is limited


in quantity and it cannot be created
in accordance with the laws of energy.
Therefore, it is necessary to conserve
energy that aims to save energy that will
give effects to human life in the future.

The energy that we acquire on a daily basis


for our activities or mass manufacturing
comes from nature, such as crude oil, coal,
electricity and other natural sources. They
are limited in quantity and when it reaches
its limit, there will energy crisis which
automatically affects the economy.

ENERGY CONSERVATION AND SAVING


Economic Law on economics states
when the demand is high, and the
supply is low, then the price will
be higher. It is in accordance
with the fact of less
energy availability, but
the demand is higher,

42 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Liputan khusus

then it will affect of the price of the energy


source. The same thing applies to the increase
of base electricity tariff, in which the increase
of oil fuel has the impacts on the economy.

Energy conservation has noble purposes,


it is an initial step to start energy saving
movement, to prevent energy crisis, which will
undoubtedly has the impacts on all sectors.
Through energy conservation movement,
it indirectly starts saving energy costs and
reduces our dependency on limited natural
resources. Certainly, by implementing saving
energy movement, we will learn to love
nature through various environment friendly
programs.

There are many simple action to take for


conserving energy. In addition to use it in a
proper and wise manner, we can start using
products that have been innovated into
saving energy products. Current technological
advances have created various energy-saving
products that are much more environmental-
friendly, one of which is LED bulb instead of
conventional bulb. In addition to the use of
energy-saving products, energy conservation
movement can also be implemented by
reducing use of vehicle fuel.

Smoke from motorized vehicles produce


pollution to the environment. By changing
into a more environmental-friendly vehicles
such as electric vehicles or bicycles during
outdoor activities, we have helped our
earth and save us preventing energy
crisis. In addition, our planet will be
healthier due to less air pollution from
motorized vehicles that pollute our
environment.
Through the energy
Through the simple energy saving movement, we
conservation movement, we can save
Earth from energy crisis, which later can also save the energy
will affect the survival of humans and costs and reduce our
other living organisms. We will also
dependency on the
save environment from the damage
due to excessively energy use. Let increasingly limited
us start the energy conservation natural resources.
movement!

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 43
EDISI EBTKE

Liputan khusus

Pemerintah
Galakkan
Gerakan
Government Promotes POTONG 10% Movement

Pertumbuhan konsumsi energi yang terus meningkat disertai dengan


penurunan jumlah cadangan energi fosil, menuntut kesadaran
segenap pihak pengguna energi untuk melakukan penghematan.

U
ntuk mendorong tersebut. Pada tahap ini, program peralatan elektronik yang sedang
kesadaran mengenai akan dilaksanakan di provinsi tidak dipakai, atau mencabut outlet
efisiensi dan tanggung dengan tingkat konsumsi energi listrik. Dengan mematikan lampu
jawab dalam hal tinggi, atau di atas 87 persen dan peralatan elektronik di rumah
pemanfaatan energi, total konsumsi nasional, seperti di selama satu jam per hari, akan
Pemerintah melalui Kementerian Sumatera Utara, Riau, Sumatera menghemat konsumsi listrik yang
Energi dan Sumber Daya Mineral Selatan, Lampung, Banten, Jawa setara dengan 600 Wh. Artinya,
(ESDM) mencanangkan Gerakan Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, penghematan tersebut setara
Konservasi Energi “Potong 10%”. Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi dengan pemberian akses listrik
Penghematan yang dilakukan Selatan. Penghematan sebesar 10 kepada satu rumah tangga di
sebanyak 10 persen hingga tiga persen yang dilakukan di provinsi daerah terpencil. 
tahun kedepan, sama dengan tersebut, dapat melistriki sekitar
menghemat pembangunan 2,5 juta kepala keluarga di seluruh Berikut adalah beberapa panduan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap desa dalam Program Indonesia praktis terkait dengan gaya hidup
(PLTU) baru. Terang. Ini setara dengan 10 juta hemat energi untuk mensukseskan
jiwa yang akan mendapatkan akses Gerakan Konservasi “Potong 10%”,
Konservasi energi harus listrik. antara lain :
ditempatkan sebagai sumber
energi kelima setelah minyak, gas, “Potong 10%” merupakan gerakan/ 1. Mematikan lampu saat keluar
batubara, dan energi terbarukan. aksi bersama yang melibatkan ruangan,
Pasalnya, menghemat 10% Pemerintah, pelaku bisnis/industri, 2. Mematikan televisi saat tidak
lebih mudah dilakukan daripada organisasi masyarakat sipil, dan digunakan,
membangun sumber energi baru individu, yang dapat diterapkan 3. Mencetak kertas secara bolak-
sebesar 10% atau setara 3,5 pada aktivitas sehari-hari. Apabila balik,
Gigawatt (Gw) yang membutuhkan gerakan ini mampu dilaksanakan 4. Mematikan perangkat elektronik
dana sekitar Rp 43 triliun.  secara konsisten dan masif, dapat saat tidak digunakan,
mendukung upaya mewujudkan 5. Menutup kulkas dengan rapat,
Konsumsi energi nasional terbesar kedaulatan energi.  6. Mematikan pendingin ruangan
saat ini, berada pada kelompok saat ruangan tidak digunakan,
pelanggan rumah tangga, Hemat energi harus dijadikan 7. Mengatur pendingin ruangan
industri, dan bisnis. Oleh karena sebagai gaya hidup sehari-hari. pada suhu 24 derajat,
itu, Gerakan Potong 10 Persen Contoh yang mudah, misalnya, 8. Menggunakan lampu hemat
akan fokus pada sektor-sektor dengan mematikan lampu dan listrik/LED

44 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

Liputan khusus

The increase of energy The largest national energy Energy saving shall be regarded
consumptions are currently as a lifestyle. A simple example
consumption rate along households, industries and is to turn off lamps and
with the decrease of the business. Therefore, The electronic devices that are not
quantity of fossil energy movement of Potong 10% will being used or disconnecting
be focused on those sectors. At electrical outlets. By turning off
reserve has called for this stage, the program will be lamps and electronic equipment
awareness of the energy implemented at provincial level for one hour a day, it will save
users to start saving. with high energy consumption, electricity consumption of
or above 87 percent of the total 600 KW. It means, it provides

T
o improve the national consumption, such as electricity access for one
awareness on the in North Sumatra, Riau, South household in a rural area.
efficiency and liability Sumatra, Lampung, Banten, West
of energy usage, Java, DKI Jakarta, Central Java, The following are practical
the Government East Java, Bali and South Sulawesi. guides related to energy-saving
through the Ministry of Energy Ten Percent energy saving those lifestyle to support the success
and Mineral Resources (EMR) provinces can be used to electrify of ”Potong 10%” Conservation
launched Energy Conservation around 2.5 million households in Movement:
Movement namely ”Potong 10%”. all villages in the Indonesia Terang
The saving of 10% for the next (Bright Indonesia) Program. It 1. Turning off the lamp when
three years equal to save the equals to provide electricity leaving the room,
construction of the new Steam access for 10 million people. 2. Turning off the television
Power Plant. when it is not being used,
“Potong 10%” is a joint 3. Printing papers on both sides,
Energy conservation shall be movement/action involving 4. Turning off electronic
placed as the fifth energy sources Government, business/ Industrial equipment when it is not
after oil, gas, coal and renewable Actor, civil organizations and being used,
energy. Because, it’s easier to individuals, which can be 5. Closing refrigerator door
conserve 10% than to build a new implemented on their daily tightly,
energy source of 10% national activities. If this movement can 6. Turning off air conditioner
capacity or 3.5 Gigawatts (GW), be implemented consistently on when it is not being used,
which requires approximately Rp a massive scale, it can support 7. Setting air conditioner
43 trillion. the efforts to realize energy temperature at 24 degrees,
dependency. 8. Using energy saving lamp/LED.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 45
EDISI EBTKE

mitra

Direktorat
Bioenergi
Gandeng Pertamina Seriusi
Pemanfaatan
Biodiesel
Directorate of Bio-energy Joins Cooperation
with Pertamina to Seriously Utilize Biodiesel

Pemerintah menetapkan kebijakan energi


nasional melalui diversifikasi energi. Diantaranya
mewajibkan pemakaian biodiesel 20% untuk
sektor transportasi dan industri, serta 30%
untuk sektor pembangkit listrik pada tahun
2016. Kebijakan tersebut bertujuan untuk
mengatasi krisis energi nasional.

46 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

mitra

S
alah satu upaya serius Pemerintah, dalam upaya is 20% or B20. It is in accordance
Pemerintah melalui pemenuhan energi nasional with the Regulation of Minister
Direktorat Bioenergi melalui pemanfaatan energi of EMR number 12 of 2015
Kementerian Energi terbarukan terutama biodiesel. concerning the Third Amendment
dan Sumber Daya B20 memang sudah memenuhi of the Regulation of Minister of
Mineral (ESDM) untuk melakukan kriteria yang ditetapkan, dan siap EMR number 32 of 2008.
pemanfaatan biodiesel, yaitu diimplementasikan di awal tahun
menggandeng Pertamina 2016. B20 (20% biodiesel, 80% diesel
sebagai mitra. Pertamina adalah fuel) is a popular mixture of
perusahaan Badan Usaha Milik biodiesel because of the well-
Negara (BUMN) yang mendapatkan The Government sets balanced of costs, emission, cold
tugas dari Kementerian ESDM weather performance, material
sebagai mitra Direktorat Bioenergi,
up national energy compatibility and ability to act
untuk memanfaatkan biodiesel policy through energy as solvent. Most biodiesel users
melalui program pencampuran diversification. Among have purchased B20 or lower
bahan bakar nabati (BBN) ke dalam percentage mixture from their
bahan bakar minyak (BBM) jenis
the policy is the usual normal distributor or from
minyak solar. Ini merupakan BU obligation to use biodiesel biodiesel seller.
BBM yang memanfaatkan biodiesel for 20% transportation
dalam jumlah yang paling besar B20 is the type of biodiesel
dibanding BU BBM lain.
and industry and 30% containing 20 percent fatty acid
power plants in 2016. The methyl ether, that will open a path
Di tahun 2016 ini, prosentase policy has the purpose for government plan to encourage
kandungan biodiesel yang all diesel fuel to use this type of
dicampur ke dalam BBM jenis
to solve national energy fuel next year.
minyak solar sebesar 20% crisis.
atau B20. Hal ini, sebagaimana It is expected that people initiative

O
dimaksud dalam Peraturan ne of the keep increasing to participate to
Menteri ESDM Nomor 12 Tahun Government’s support Government’s program in
2015 tentang Perubahan ketiga serious efforts its effort to fulfill national energy
Peraturan Menteri ESDM Nomor is through the through utilization of renewable
32 Tahun 2008. Directorate of Bio- energy. B20 has fulfilled the
energy, Ministry of Energy and specified criteria and is ready to
B20 (20% biodiesel, 80% minyak Mineral Resources (EMR) to make be implemented in the beginning
bumi diesel) adalah campuran use the biodiesel, by partnering of 2016.
biodiesel yang  populer karena with Pertamina. Pertamina is a
merupakan keseimbangan yang state-owned enterprise (BUMN)
baik dari biaya, emisi, kinerja that is assigned by the Ministry
cuaca dingin, kompatibilitas of EMR as the partner of the
bahan, dan kemampuan untuk Directorate of Bio-energy to make
bertindak sebagai pelarut. use of biodiesel with the program
Sebagian besar pengguna of mixing biofuels (BBN) with
biodiesel membeli B20 atau lebih diesel oil fuel (BBM). Pertamina is
rendah campuran dari distributor the Oil Fuel Enterprise (BU BBM
bahan bakar normal mereka atau abbreviated) utilizing biodiesel in
dari pemasar biodiesel. the largest amount compared to
other BU BBM.
B20 merupakan jenis biodiesel
mengandung 20 persen asam In 2016, the percentage of
lemak metil eter, yang bisa biodiesel mixed with diesel fuel
membuka jalan bagi rencana
pemerintah agarseluruh
kendaraan diesel dapat
menggunakan bahan bakar ini
tahun depan.

Diharapkan, inisiatif masyarakat


dapat semakin meningkat
untuk turut berpartisipasi
dalam menyukseskan program

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 47
EDISI EBTKE

jendela

Patriot
Energi,
Mengabdi Demi Menerangi
Nusantara
Energy Patriot, Serve to Light Up Nation

Berangkat dari masih banyaknya desa-desa di pelosok Indonesia yang belum terlistriki,
Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) membuat sebuah program
yang bertujuan menjadi jawaban bagi permasalahan tersebut. Program ini dinamakan
dengan Patriot/Penggerak Energi Tanah Air (PETA).

48 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

jendela

P
atriot atau penggerak demi tercapainya kedaulatan keterbatasan yang ada, patriot
energi tanah air energi bangsa. harus mampu bertahan dan terus
merupakan sebuah melakukan pergerakan. Pelatihan
gerakan yang Patriot yang telah ditempatkan fisik ini sangat bermanfaat pada
mengirimkan lulusan- di beberapa daerah berperan saat penempatan di lapangan,
lulusan terbaik Indonesia untuk sebagai aktivator eksternal karena lokasi penempatan yang
datang ke daerah-daerah untuk menggerakan orang-orang sulit terjangkau sangat dibutuhkan
tertinggal, terpencil, dan terluar kunci di dalam masyarakat, agar ketahanan fisik yang kuat.
Nusantara sebagai bagian dari masyarakat tersebut dapat mandiri
masyarakat setempat. Mereka dalam mengelola kebutuhan Kedua, kompetensi keteknikan
ditugaskan untuk menjadi listriknya. berupa pengetahuan secara detail
pendamping, menyadarkan, dan tentang solar cell atau Pembangkit
membangun masyarakat melalui Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain
pembangunan dan pemanfaatan itu, diberikan juga pengetahuan
pembangkit energi terbarukan Menjadi patriot energi tentang macam-macam sumber
yang berkelanjutan. adalah kesempatan. energi baru terbarukan beserta
Kesempatan untuk teknologi pemanfaatannya.
Visi yang diusung oleh Harapannya adalah para patriot
gerakan PETA ini tak lain melihat, mendengar, dapat mengidentifikasi sumber-
untuk meningkatkan modal dan merasakan sumber energi terbarukan yang
sosial masyarakat dengan langsung kehidupan ada dilokasi penempatan, yang
menerapkan energi terbarukan nantinya bisa dikembangkan untuk
berbasis masyarakat yang masyarakat yang menghasilkan energi.
berkeadilan sosial, melalui berada dalam
patriot-patriot muda guna keterbatasan Kompetensi ketiga adalah
mewujudkan kedaulatan pembangunan berbasis
energi bangsa. Sedangkan, masyarakat, yang mengajarkan
misinya sendiri adalah untuk tentang bagaimana kita bisa
mengimplementasikan energi menggerakkan masyarakat untuk
terbarukan berbasis masyarakat, Butuh Kompetensi melihat dan mengidentifikasi
dengan memanfaatkan Pada teknis pelaksanaannya, penyebab suatu permasalahan dan
sumber energi setempat guna sebelum diberangkatkan menuju menyelesaikan masalah tersebut
meningkatkan modal sosial daerah terpencil, tertinggal dan bersama-sama. Dan terakhir,
masyarakat. terluar yang belum menikmati kompetensi yang merupakan
listrik, para patriot energi ini bobot paling utama adalah
Dalam melaksanakan program akan menjalani serangkaian keikhlasan, yang mengajarkan
ini, terdapat beberapa strategi pelatihan terlebih dahulu. bagaimana membangun empati
yang dilakukan antara lain Pelatihan yang dilaksanakan dengan mensinergikan antara
memanfaatkan sumber energi mencakup empat kompetensi hati dan pikiran. Kompetensi ini
setempat untuk menciptakan yang harus dimiliki, dihayati dan menjadi ruh dalam program ini,
listrik berbasis energi terbarukan, dijalani. Keempat kompetensi sebab apa saja yang akan patriot
menciptakan dan mengatur tersebut antara lain, kompetensi temukan dan rasakan, keikhlasan
sistem pengelolaan pembangkit kejuangan, kompetensi keteknikan, menjadi tempat kembali.
yang berbasis masyarakat, serta kompetensi pembangunan
menerapkan dan mengatur berbasis masyarakat, dan terakhir Tak lama dari pembentukan PETA
sistem pemanfaatan energi yang selalu diulang-ulang sebagai pada pertengahan 2015 lalu oleh
yang menciptakan kegiatan kompetensi yang berbobot utama Kementerian ESDM, maka pada 21
ekonomi produktif. Selanjutnya, adalah kompetensi keikhlasan. Oktober 2015, secara perdana para
mengumpulkan pemuda-pemudi patriot energi ini diberangkatkan
Indonesia yang mau bergerak Pertama, kompetensi kejuangan menuju lokasi penempatan
untuk masyarakat, serta mencetak berupa pelatihan fisik. Dalam masing-masing di seluruh penjuru
Patriot Energi Siap Terjun Ke Pulau Terdepan

dan membentuk pemuda-pemudi pelatihan ini, pihak ESDM pelosok tanah air. Untuk lokasi
Indonesia menjadi patriot-patriot menggandeng Organisasi Pecinta penempatan terbagi dalam 3 zona,
muda yang mampu bersama- Alam Wanadri sebagai pelatih yaitu zona barat, zona tengah, dan
sama masyarakat meningkatkan yang memberikan pelatihan dan zona timur Indonesia.
kesejahteraan masyarakat mengajarkan para patriot secara
yang berkesinambungan untuk langsung untuk bertahan selama 6 Dengan berbekal semangat yang
menciptakan energinya sendiri hari di dalam hutan. Dengan segala besar dan pengalaman selama

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 49
EDISI EBTKE

jendela

pelatihan sebagai bekal utama, untuk melihat, mendengar, dan membuka mata bahwa masih
kehidupan baru para patriot merasakan langsung kehidupan ada yang harus dilakukan demi
dimulai. Keluar dari zona nyaman masyarakat yang berada dalam mewujudkan kehidupan yang
adalah sebuah keniscayaan dalam keterbatasan. Bergabung dalam sejahtera bagi Bangsa Indonesia,
program ini. Lokasi penempatan gerakan PETA merupakan sebuah khususnya dalam pemenuhan
yang sulit dijangkau, minimnya kesempatan untuk bangun dan energi baru dan terbarukan.
jaringan telekomunikasi,
terbatasnya air bersih, dan segala
hal baru menjadi awal adaptasi With the background of many villages in Indonesia that
yang harus dilalui. Masing-masing
lokasi penempatan mempunyai still do not have the access to electricity, the Ministry
permasalahan yang berbeda- of Energy and Mineral Resources (EMR) through the
beda. Namun, secara garis Directorate General of New, Renewable Energy, and
besar permasalahan tersebut
mencakup bidang ekonomi, sosial, Energy Conservation (NREEC) made a program with the
pendidikan, dan sanitasi. Berbagai purpose to solve such issue. This program is referred to
permasalahan publik tersebut as Nation Energy Activator (PETA) Patriot Energy.
siap dihadapi dan dicari solusinya
oleh para patriot dengan

T
bergotong royong bersama he Nation Energy To implement this program, there
masyarakat. Activator (PETA) Patriot are some strategies to do, including,
Energy is a movement making use of local energy source
Program patriot energi bukanlah that sends the best to generate electricity from
sebuah jalan untuk menjadi graduates to visit renewable energy, to create and
pahlawan, justru sebaliknya remote, rural and outermost manage community-based power
menjadi patriot energi harus areas of the country to live with plant management system and to
the local residents. They are implement and organize energy
banyak belajar dari masyarakat
assigned as facilitators, to make utilization system that encourage
untuk bisa membangkitkan aware and develop community productive economic activities.
kesadaran masyarakat terhadap by constructing and utilizing Then, the program gathers
potensi dan permasalahan sustainable renewable power Indonesian youths who are willing
yang ada. Pahlawan-pahlawan plants. to serve public and creating and
masyarakat harus muncul di forming Indonesian young patriots
dalam masyarakat itu sendiri. The vision of PETA movement is who are able to improve sustainable
Patriot Energi hanya berusaha to increase community capital public welfare to create its own
menggunakan kacamata through implementation of energy to achieve national energy
sistematis untuk memetakan renewable energy based on independence.
masalah, dan tetap memakai equitable community, with young
patriots to realize national energy The patriots who are assigned
sepatu rakyat untuk hidup
independency. Meanwhile, its in several areas act as external
berdampingan bersama mission is to implement based- activators to mobilize public
masyarakat. community renewable energy, by figures in a community, so that
making use local energy sources the community is able to be
Menjadi patriot energi adalah to increase the community independence to managing their
kesempatan. Kesempatan capital. electricity need.

50 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI EBTKE

jendela

THE NEEDS FOR COMPETENCE technology to make use of them. telecommunication network,
At its implementation level, It is expected that the patriots are limitation of clean water and
before they are assigned to able to identify renewable energy all new things small are the
remote, rural and outermost sources on their assignment site, initial adaptation to pass.
areas that do not have electricity which hopefully will be able to Each assignment location has
access, the energy patriots will develop into energy. difference issues. However,
experience a series of trainings. principally, the issues are within
The training will be conducted The Third competence is the scopes of economy, social,
in four key competences, those community-based development, education and sanitation. Such
four competences to possess which teaches us how to mobilize public issues must be faced
are: struggling, technical, social the community to view and and solved by the patriots with
development and last but not identify the root cause of an cooperation with community.
least, the most important one, issue and to solve it. Eventually, The energy patriot program is
sincerity. the competence having largest not a way to become heroes,
portion is sincerity, which on the contrary, being energy
First, the spirit to struggle teaches how to build empathy by patriots shall mean learn much
competence is a physical training. synergizing heart and mind. This from community in order to
In this training, the Ministry of competence is the spirit of the increase their awareness on
EMR joined cooperation with the program, as anything found and existing issues and potentials. The
Wanadri, Outdoor organization, felt by the patriots, the sincerity community heroes shall come
to provide the necessary training will be the solution basis. from the society itself. Energy
and to teach the patriots directly Patriots shall only try to use their
to survive for 6 days in the Not long after the PETA systematical point of view to map
jungle. Under the limitation, establishment in the mid of the issues and adapt community
the patriots shall be able to 2015 by the Ministry of EMR, life to live with the community.
survive and keep moving. This then on October 21, 2015 the
physical training is very useful first energy patriots are sent to Be an energy patriot is an
during field assignments since their respective sites across the opportunity; an opportunity to
the assignment location is hard country. The assignment sites are directly see, hear and live the
to reach thus requiring strong divided into 3 zones: west, central life of those who live under
physical performance. and eastern zones of Indonesia. limitations. Joining PETA
movement is an opportunity to
Second, technical competence is With high spirit and the raise and open eyes that there
in the form of detailed knowledge experience during the training, are still many things to do to
on solar cell or Solar Power Plant the patriots began their realize welfare for Indonesia,
(PLTS). In addition, it is also new life. Out of the comfort especially to fulfill the
provided the knowledge on zone is an obligation in this needs for new and
a variety of renewable program. Difficulty to access renewable energy.
energy source assignment site, the lack of
along with the

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 51
EDISI KETENAGALISTRIKAN

52 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Direktorat
Jenderal
Ketenagalistrikan
Directorate General of Electricity

Daftar Isi | Contents


Edisi 02 | 2016

Liputan Utama 54

Inovasi
Inovasi SLO 72
Operational Liability Certificate (SLO)
Innovation

Mitra
Mitra Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 76
Partner of Directorate General of Electricity

Infografis
Kemajuan Program 35.000 MW 80
The Progress Of 35,000 MW Program

Liputan Khusus
Program Strategis Ketenagalistrikan : 35.000 MW 82
Electricity Strategic Program: 35,000 MW

Opini
Subsidi Listrik Tepat Sasaran 92
Accurate Electricity Subsidy

Jendela
Hemat Listrik, Hemat Energi! 96
Save Electricity, Save Energy!

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 53
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

Visi dan Misi


Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan
Visi :
Terwujudnya sektor ketenagalistrikan yang andal, aman,
akrab lingkungan, kualitas tinggi, efisien dan rasional untuk
memperkokoh pembangunan nasional yang berkelanjutan
sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat.

Misi :
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sesuai visi tersebut,
maka Pemerintah mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

Menyelenggarakan pembangunan sarana penyediaan dan


penyaluran tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga
listrik daerah dan nasional.

1. Melaksanakan pengaturan usaha penyediaan dan


usaha penunjang tenaga listrik.

2. Melaksanakan pengaturan keselamatan


ketenagalistrikan dan lindungan lingkungan.

3. Memanfaatkan seoptimal mungkin sumber


energi primer dan energi terbarukan dengan
memperhatikan keekonomiannya;

4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

54 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

Struktur Organisasi
Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan
DIREKTUR JENDERAL
KETENAGALISTRIKAN

Direktorat
Pembinaan Program
Ketenagalistrikan
Sekretariat Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan
Direktorat
Pembinaan Pengusaha
Direktorat Teknik Ketenagalistrikan
dan Lingkungan
Ketenagalistrikan

Daftar Alamat Lengkap


Ditjen Ketenagalistrikan
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X 2 Kav. 7 - 8, Jakarta Selatan - Jakarta 12950
Telepon (+62) 21 5225180 | Fax (+62) 21 5256066
info@djk.esdm.go.id | http://www.gatrik.esdm.go.id

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 55
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

Ditjen Ketenagalistrikan

Tugas dan
Fungsi
Direktorat
Jenderal
Ketenagalistrikan
Duties and Function of
Directorate General of Electricity
56 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) merupakan regulator


ketenagalistrikan yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). Jadi, semua peraturan mengenai ketenagalistrikan perusahaan listrik di
nusantara bermuara pada Ditjen Gatrik yang tugas dan fungsinya berada langsung
di bawah Kementerian ESDM. Tugas dan fungsi tersebut meliputi beberapa hal yang
terfokus di bidang ketenagalistrikan. Untuk memaksimalkan tugas dan fungsinya,
Ditjen Gatrik memiliki susunan organisasi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing.

Ditjen Gatrik Untuk bagian penyelenggaraan perundang-undangan, pemberian


Ditjen Gatrik mempunyai tugas kebijakan pembinaan, pengaturan pertimbangan dan penelaahan
menyelenggarakan perumusan dan pengawasan kegiatan usaha, hukum, dan urusan hubungan
dan pelaksanaan kebijakan di serta pengembangan usaha masyarakat. Fungsi lain dari
bidang pembinaan, pengusahaan, penyediaan tenaga listrik dilakukan Sekretariat Ditjen Gatrik ialah
keteknikan, keselamatan kerja, oleh Direktorat Pembinaan pengelolaan urusan ketatausahaan,
dan lingkungan di bidang Pengusahaan Ketenagalistrikan. perlengkapan, kerumahtanggaan,
ketenagalistrikan. Dalam Kemudian, wewenang tugas kepegawaian, organisasi, tata
melaksanakan tugas tersebut, merumuskan dan melaksanakan laksana, serta pelaksanaan
Ditjen Gatrik memiliki fungsi untuk kebijakan teknis, serta pembinaan manajemen perubahan.
membuat perumusan kebijakan teknis, lindungan lingkungan
di bidang ketenagalistrikan dan dan usaha penunjang di bidang Direktorat Pembinaan
langsung melaksanakan kebijakan ketenagalistrikan diberikan kepada Program Ketenagalistrikan
tersebut. Selain merumuskan dan Direktorat Teknik dan Lingkungan Direktorat Pembinaan Program
melaksanakan kebijakan, Ditjen Ketenagalistrikan. Ketenagalistrikan yang berada di
Gatrik juga menyusun norma, bawah tanggung jawab Ditjen Gatrik
standar, prosedur, dan kriteria Sekretariat terdiri atas Subdirektorat Penyiapan
yang berkaitan langsung dengan Direktorat Jenderal Program Ketenagalistrikan,
bidang ketenagalistrikan. Kemudian, Ketenagalistrikan Subdirektorat Investasi
tugas Ditjen Gatrik lainnya ialah Sekretariat Ditjen Gatrik terdiri atas Ketenagalistrikan, Subdirektorat
memberikan bimbingan teknis dan beberapa bagian, yakni Bagian Kerja Sama Ketenagalistrikan,
evaluasi di bidang ketenagalistrikan Rencana dan Laporan, Bagian Subdirektorat Data dan Informasi
serta melaksanakan administrasi Keuangan, Bagian Hukum; dan Ketenagalistrikan, dan Subdirektorat
direktorat dan pelaksanaan fungsi Bagian Umum, Kepegawaian, dan Pengembangan Listrik Perdesaan.
lain yang diberikan oleh Menteri. Organisasi. Sekretariat Ditjen
Gatrik ini mempunyai tugas Direktorat ini memiliki tugas untuk
Ditjen Gatrik memiliki susunan menyelenggarakan pembinaan melaksanakan perumusan dan
organisasi yang sesuai dengan dan pelayanan administratif pelaksanaan kebijakan, penyusunan
tugas dan fungsinya masing- kepada semua unsur di lingkungan norma, standar, prosedur, dan
masing. Susunan organisasi Direktorat Jenderal. Untuk itu, kriteria, pemberian bimbingan
tersebut terdiri dari Sekretariat fungsi Sekretariat Ditjen Gatrik ialah teknis dan supervisi, evaluasi dan
Ditjen Gatrik, Direktorat Pembinaan melakukan koordinasi pelaksanaan pelaporan, serta pengendalian dan
Program Ketenagalistrikan, kegiatan Direktorat Jenderal, dan pengawasan di bidang pembinaan
Direktorat Pembinaan Pengusahaan koordinasi mengenai penyusunan program ketenagalistrikan.
Ketenagalistrikan, dan Direktorat rencana, program dan anggaran,
Teknik dan Lingkungan laporan, akuntabilitas, dan evaluasi Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Ketenagalistrikan. kinerja, serta pengelolaan sistem Direktorat Pembinaan Program
informasi. Ketenagalistrikan menyelenggarakan
Sekretariat Ditjen Gatrik mempunyai fungsi, seperti penyiapan perumusan
tugas menyelenggarakan pembinaan Selain itu, Sekretariat Ditjen Gatrik kebijakan, serta penyiapan
dan pelayanan administratif juga melalukan pengelolaan pelaksanaan kebijakan. Selain
kepada semua unsur di lingkungan administrasi perbendaharaan dan itu, Direktorat ini juga melakukan
Direktorat Jenderal. Sementara kekayaan negara, serta akuntansi penyiapan penyusunan norma,
itu, Direktorat Pembinaan Program dan pertanggungjawaban keuangan standar, prosedur, dan kriteria, serta
Ketenagalistrikan bertugas yang berada di Ditjen Gatrik. penyiapan pemberian bimbingan
menyusun rumusan kebijakan, teknis dan supervisi.
rencana dan program, serta Sekretariat Ditjen Gatrik juga
pembinaan kerja sama dan informasi melakukan koordinasi dan Kemudian, Direktorat Pembinaan
di bidang ketenagalistrikan. penyusunan rancangan peraturan Program Ketenagalistrikan juga

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 57
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

melakukan penyiapan evaluasi standar, prosedur, dan kriteria,


dan pelaporan, serta penyiapan pemberian bimbingan teknis dan
pelaksanaan pengendalian dan supervisi di bidang pembinaan
pengawasan. Tugas dan fungsi pengusahaan ketenagalistrikan
tersebut dilaksanakan di bidang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan
penyiapan program ketenagalistrikan, Pengusahaan Ketenagalistrikan.
investasi ketenagalistrikan, kerja Direktorat Pembinaan ini juga
sama ketenagalistrikan, data dan melakukan evaluasi dan pelaporan,
informasi ketenagalistrikan, serta serta pengendalian dan pengawasan
pengembangan listrik perdesaan. di bidang ketenagalistrikan.

Selain itu, Direktorat Pembinaan Direktorat Pembinaan


Program Ketenagalistrikan juga Pengusahaan Ketenagalistrikan
melakukan perumusan rencana terdiri atas lima Subdirektorat.
dan program pembangunan Subdirektorat tersebut antara lain
berjangka, dan Rencana Umum Subdirektorat Pengaturan Usaha
Ketenagalistrikan Nasional Ketenagalistrikan, Subdirektorat
(RUKN). Penyiapan pengaturan Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan,
pemanfaatan data ketenagalistrikan, Subdirektorat Harga Tenaga Listrik,
serta pengelolaan data Subdirektorat Hubungan Komersial
tenaga listrik dan pelayanan Ketenagalistrikan, dan Subdirektorat
informasi ketenagalistrikan Perlindungan Konsumen
pun menjadi tanggung jawab Ketenagalistrikan.
Direktorat Pembinaan Program
Ketenagalistrikan. Direktorat Pembinaan Pengusahaan
Ketenagalistrikan menyelenggarakan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan merupakan regulator


ketenagalistrikan yang berada di bawah Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral. Jadi, semua peraturan mengenai
ketenagalistrikan perusahaan listrik di nusantara bermuara pada
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

pengelolaan fasilitasi penyelesaian


Fungsi lain dari Direktorat Pembinaan beberapa fungsi dalam
perselisihan usaha penyediaan
Program Ketenagalistrikan ialah harus melaksanakan tugas tersebut. Fungsi
tenaga listrik, serta perlindungan
melakukan analisis pemanfaatan tersebut diantaranya ialah penyiapan
konsumen juga dilakukan oleh
sumber energi primer, serta perumusan kebijakan, pelaksanaan
Direktorat Pembinaan Pengusahaan
menyelenggarakan pembinaan kebijakan dan penyusunan
Ketenagalistrikan.
kerja sama Pemerintah Daerah, norma, standar, prosedur, dan
lembaga sertifikasi dan asosiasi, serta kriteria, penyiapan pemberian
Pentingnya sosialisasi dan bimbingan
pengelolaan kerja sama luar negeri. bimbingan teknis dan supervisi,
teknis usaha penyediaan tenaga
penyiapan pelaksanaan evaluasi
listrik dirasakan oleh Direktorat
Bukan hanya itu, Direktorat dan pelaporan, serta penyiapan
Pembinaan Pengusahaan
Pembinaan Program pelaksanaan pengendalian dan
Ketenagalistrikan. Oleh karena
Ketenagalistrikan juga harus pengawasan di bidang pengaturan
itu Direktorat Pembinaan
menyelenggarakan bimbingan usaha ketenagalistrikan, penyiapan
Pengusahaan Ketenagalistrikan
teknis perencanaan dan program usaha ketenagalistrikan, harga
menjadi penanggungjawab
ketenagalistrikan, pembinaan tenaga listrik, hubungan komersial
atas terselenggaranya
kelompok jabatan fungsional ketenagalistrikan dan perlindungan
sosialisasi dan bimbingan teknis
Direktorat, serta evaluasi kebijakan, konsumen ketenagalistrikan.
ketenagalistrikan tersebut. Selain
rencana dan program, pembinaan
itu, pembinaan kelompok jabatan
kerja sama dan informasi di bidang Perumusan aturan dan penetapan
fungsional Direktorat, serta
ketenagalistrikan. harga jual tenaga listrik, tarif
evaluasi pelaksanaan kebijakan
dasar listrik dan subsidi listrik
pengembangan usaha, pembinaan,
Direktorat Pembinaan menjadi tanggung jawab Direktorat
pengaturan dan pengawasan
Pengusahaan Pembinaan Pengusahaan
kegiatan usaha penyediaan
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan. Lebih lagi,
tenaga listrik pun menjadi fungsi
Untuk perumusan dan pelaksanaan pelayanan izin dan pengawasan
Direktorat Pembinaan Pengusahaan
kebijakan, penyusunan norma, usaha penyediaan tenaga listrik, dan
Ketenagalistrikan.

58 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

Direktorat Teknik Perumusan rancangan SNI dan lindungan lingkungan, standar


dan Lingkungan rancangan Standar Kompetensi wajib dan spesifikasi teknis wajib.
Ketenagalistrikan Kerja, serta pemberlakuan Kemudian, Direktorat Teknik dan
Wewenang tugas melaksanakan standar wajib dan spesifikasi Lingkungan Ketenagalistrikan juga
perumusan dan pelaksanaan teknis wajib pada Ditjen Gatrik melakukan pembinaan kelompok
kebijakan, penyusunan norma, dilakukan oleh Direktorat Teknik jabatan fungsional Direktorat.
standar, prosedur, dan kriteria, dan Lingkungan Ketenagalistrikan.
pemberian bimbingan teknis Karena rancangan SNI dan Standar Untuk eksternal, Direktorat Teknik
dan supervisi, evaluasi dan Kompetensi Kerja dibuat oleh dan Lingkungan Ketenagalistrikan
pelaporan, serta pengendalian Direktorat Teknik dan Lingkungan melakukan sosialisasi dan
dan pengawasan di bidang Ketenagalistrikan, maka direktorat bimbingan teknis penerapan
standardisasi, kelaikan teknik dan ini melakukan pembinaan lembaga keselamatan operasi dan kelaikan
keselamatan, tenaga teknik, dan sertifikasi untuk lembaga inspeksi, teknis, serta evaluasi kebijakan
usaha penunjang ketenagalistrikan, profesi personel, produk, sistem teknis serta pembinaan teknis,
serta perlindungan lingkungan mutu dan uji laboratorium sesuai lindungan lingkungan dan
ketenagalistrikan diberikan kewenangannya. usaha penunjang di bidang
kepada Direktorat Teknik dan ketenagalistrikan.
Lingkungan Ketenagalistrikan. Selain pembinaan lembaga
Untuk mengimplementasikan tugas sertifikasi, Direktorat Teknik dan Direktorat Teknik dan Lingkungan
tersebut, maka Direktorat Teknik Lingkungan Ketenagalistrikan juga Ketenagalistrikan terdiri atas
dan Lingkungan Ketenagalistrikan melakukan pembinaan lindungan Subdirektorat Standardisasi
menyelenggarakan fungsinya dalam lingkungan dan usaha penunjang Ketenagalistrikan, Subdirektorat
melakukan penyiapan perumusan ketenagalistrikan. Pada tahap Kelaikan Teknik dan Keselamatan
sekaligus pelaksana kebijakan, dan pengawasan, Direktorat Teknik Ketenagalistrikan, Subdirektorat
melakukan penyusunan norma, dan Lingkungan Ketenagalistrikan Perlindungan Lingkungan
standar, prosedur, dan kriteria mengawasi penerapan keselamatan Ketenagalistrikan, Subdirektorat
di bidang standardisasi, kelaikan operasi, kelaikan teknis, Tenaga Teknik Ketenagalistrikan,
teknik dan keselamatan, tenaga keselamatan dan K3, lindungan dan Subdirektorat Usaha Penunjang
teknik, dan usaha penunjang lingkungan, serta penggunaan Ketenagalistrikan.
ketenagalistrikan, serta perlindungan tenaga teknik.
lingkungan ketenagalistrikan. Selain
itu, Direktorat ini berfungsi untuk Jika terjadi pelanggaran atas Dengan sinergi yang baik,
melakukan pemberian bimbingan standardisasi, maka Direktorat organisasi di bawah Ditjen Gatrik
teknis dan supervisi, pelaksanaan Teknik dan Lingkungan ini akan memaksimalkan tugas dan
evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan Ketenagalistrikan yang berwenang fungsi di bidang ketenagalistrikan,
pengendalian dan pengawasan, serta untuk pemberian dan pertimbangan serta agar dapat membawa kondisi
pembinaan teknis jabatan fungsional sanksi atas pelanggaran penerapan ketenagalistrikan Indonesia lebih
Inspektur Ketenagalistrikan. keselamatan operasi, kelaikan teknis, baik lagi.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 59
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

The Directorate General of Electricity is the electricity regulator under the Ministry
of Energy and Mineral Resources (EMR). So, all the regulations regarding power
distribution in Indonesia are prepared by Directorate General of Electricity , whose
duties and functions are directly under the Ministry of EMR. The duties and functions
consist of several matters focusing on electricity sector. To optimize its duties and
functions, Directorate General of Electricity established an organizational structure in
accordance with each duties and functions.

Listrik di Perkotaan (Jakarta)

MPP Lombok 2x25 MW (FOTO; PLN)

Directorate General of include providing technical duties to perform administrative


Electricity guidance and evaluation in management and services to all
Directorate General of Electricity electricity and administration of elements within the Directorate
is responsible to formulate and the directorate as well as execute General. Meanwhile, Directorate
execute the policy in the fields other functions assigned by the of Electricity Program Supervision
of management, procurement, Minister. has the duty to formulate policy,
engineering, occupational safety plans and programs as well as
and environment in electricity Directorate General of Electricity partnership and information in the
sector. To perform such duties, has an organizational structure electricity sector.
Directorate General of Electricity according to each duty and Management, arrangements and
has the function to formulate the function. They include secretariat supervision of business activities
policy in the field of electricity of Directorate General of as well as development of
and directly implement such Electricity, Directorate of electricity procurement business
policy. In addition to formulate Electricity Program Supervision , are performed by the Directorate
and implement, Directorate Directorate of Electricity Enterprise of Electricity Enterprise
General of Electricity also Supervision, and Directorate Supervision . While the authority
prepares norms, standards, of Electricity Engineering and to formulate and execute
procedures and criteria directly Environment. technical policy and management,
related to electricity field. environmental protection and
Subsequently, other duties of The secretariat of Directorate supporting business in the
Directorate General of Electricity General of Electricity has the electricity sector are assigned

60 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

to the Directorate of Electricity General of Electricity . The preparing its execution. In addition,
Engineering and Environment. secretariat of Directorate General the directorate also prepares the
of Electricity also coordinates and formulation of norms, standards,
SECRETARIAT OF DIRECTORATE prepares legislation drafts, provides procedures and criteria as well as
GENERAL OF ELECTRICITY consideration and conducts legal provides technical guidance and
The secretariat of Directorate studies as well as manages public supervision.
General of Electricity relations. Other functions of the
consists of several secretariat of Directorate General Then, the Directorate of Electricity
divisions: Planning and of Electricity include managing Program Supervision also prepares
Reporting division, Finance administrative affairs, equipments, evaluation and report as well as
division, Legal division, logistics, human resources, control and supervision. The duties
General Affairs division organization, protocols and and functions are implemented
and Human Resources and amendment. in the fields of preparing
Organization division. The electricity programs, investments,
secretariat of Directorate DIRECTORATE OF ELECTRICITY partnership, data and information
General of Electricity has PROGRAM SUPERVISION as well as development of rural
the task to develop and The Directorate of Electricity electricity.
provide administrative Program Supervision that is under
services to all elements in the directorate General of Electricity In addition, the Directorate of
the directorate General. consists of Electricity Program Electricity Program Supervision
For such purposes, Preparations sub directorate, also formulates periodical
the secretariat of Electricity investment sub development plans and
Directorate General of directorate, Electricity Partnership programs as well as the National
Electricity coordinates sub directorate, Electricity data and Electricity General Plan (RUKN),
the implementation of the information sub directorate and prepares electricity data usage
activities of directorate Rural Electricity development sub arrangements and management
General as well as prepared directorate. as well as provides electricity
plans, program and budget, information services.
report, accountability and This directorate has the duties
performance evaluation to formulate and execute policy, Other functions of the Directorate
and manages the prepare norms, standards, of Electricity Program Supervision
information system. procedure and criteria, provide are to analyze the use of
technical guidance and supervision, primary energy sources and
Furthermore, the evaluation and reporting as well establish partnership with the
secretariat of Directorate as control and monitor electricity Local Government, certification
General of Electricity program management. institutions and associations as well
also manages treasure as to manage foreign cooperation.
administration and To perform such duties, the
sate assets as well as Directorate of Electricity Program Not only that, the Directorate of
accounting and financial Supervision performs the Electricity Program Supervision
liability under Directorate functions of formulating policy and shall also organize technical
guidance on planning and
programming electricity, guidance
for the group of Directorate
functional position as well as
evaluating policy, plans and
programs, manage partnership and
information in the electricity sector.

DIRECTORATE OF ELECTRICITY
ENTERPRISE SUPERVISION
To formulate and execute policy,
norms, standards, procedures and
criteria, the provision of technical
guidance and supervision in the
electricity business sector is
performed by the Directorate of
Electricity Enterprise Supervision.
This directorate of Development
also evaluates and reports as well
as controls and supervises the
PLTG Gorontalo (FOTO; PLN) electricity.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 61
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

The Directorate of Electricity supervision of electricity supply technical guidance and supervision,
Enterprise Supervision consists business as well as management of evaluation and reporting as well
of five sub directorates. They are electricity procurement business as control and monitoring in the
Electricity Business Management, dispute settlements and consumer field of standardization, technical
Electricity Business Preparations, protections are also performed liability and safety, technical work
Electricity Price sub directorate, by the Directorate of Electricity force and electricity supporting
Electricity Commercial Relationship Business Development. business as well as electricity
sub directorate and Electricity environmental protection are
Consumer Protection sub The importance of socialization and assigned to the Directorate
directorates. technical guidance for electricity of Electricity Engineering and
procurement business is prominent Environment. To implement such
The Directorate of Electricity within the Directorate of Electricity duties, the Directorate of Electricity
Enterprise Supervision performs Enterprise Supervision . Therefore, Engineering and Environment
several functions in conducting the Directorate of Electricity performs its functions in preparing
its duties. The functions include Enterprise Supervision assumes the formulation and executing
preparing policy formulation, responsibility for the socialization policy as well as preparing
executing policy, formulating norms, and technical guidance. In addition, norms, standards, procedure
standards, procedures and criteria, the management of official groups and criteria in the fields of
preparing technical guidance and of the directorate as well as standardization, technical liability
supervision, preparing evaluation evaluation of business development and safety, electricity power and
and reporting as well as controlling policy execution, management, supporting business and protection
and supervising electricity regulation and supervision of of electricity environment.
business sector, preparing electricity procurement business Furthermore, the directorate
electricity business, electricity activities are also carried out by the serves to provide technical
tariff, commercial relationship and Directorate of Electricity Enterprise guidance and supervision,
consumers protection. Supervision. evaluation and reporting, control
and supervision as well as technical
The formulation of regulation DIRECTORATE OF management to the functional
and stipulation of electricity sales ELECTRICITY ENGINEERING position of inspector of Electricity.
price, basic electricity tariff and AND ENVIRONMENT
electricity subsidy are under the The authority and obligation to The formulation of SNI and Work
responsibility of the Directorate of formulate and perform policy, Competence standard drafts
Electricity Business Development. prepare norms, standards, as well as implementation of
Furthermore, licensing services and procedures and criteria, provide

Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah

62 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

mandatory standards and technical and laboratory tests according to Engineering and Environment
specifications in the Directorate their authority. supervises the implementation of
General of Electricity are carried operational safety, technical liability,
out by the Directorate of Electricity In addition to the certification occupational health and safety,
Engineering and Environment. Since institution management, environmental protection as well as
the SNI and Work Competence the Directorate of Electricity usage of technical personnel.
standards are produced by Engineering and Environment
the Directorate of Electricity also conducts environmental In the event of violation of
Engineering and Environment, this protection development and standardization, the Directorate
directorate conducts institutional electricity supporting business. of Electricity Engineering and
certification for inspection agency, At the supervisory stage, Environment authorized to
personnel, products, quality system the Directorate of Electricity administer and consider sanctions
for the violation of implementation
of operational safety, technical
liability, environmental protection,
mandatory standards and technical
specifications. Then, the Directorate
of Electricity Engineering and
Indonesia as a archipelagic country has Environment is also responsible
abundant natural resource, which can be to perform the development of
directorate’s functional position
utilized as the energy to sustain live. group.

Externally, the Directorate of


Electricity Engineering and
Environment performs socialization
and technical guidance to
implement operational safety and
technical liability, evaluation of
technical policy and technical
management, environmental
protection and supporting business
in the electricity sector.

The Directorate of Electricity


Engineering and Environment
consists of Sub Directorate
of Electricity standardization,
Sub Directorate of Technical
Liability and Electricity safety,
sub directorate of Personnel
and Sub Directorate of
Electricity supporting
Business.

With good synergy, the


organizations under the
Directorate General of
Electricity will maximize their
duties and functions in the
electricity sector as well as
improve Indonesian electricity
condition.

The Directorate serves to


provide technical guidance
and supervision, evaluation
and reporting, control
and supervision as well as
technical management to
the functional position of
Inspector of Electricity.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 63
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

Rencana
Strategi
Direktorat
Jenderal
Ketenagalistrikan
Strategic Plan of
Directorate General of Electricity

Listrik adalah kebutuhan dan hajat hidup orang banyak. Setidaknya hal
tersebut menjadi latar belakang Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
(Ditjen Gatrik) untuk menyusun rencana strategi dan target demi
tercapainya Indonesia yang terlistriki secara merata.

64 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 65
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

PLTU Lontar (FOTO; PLN)

dan Belanja Negara Perubahan


(APBN-P) 2015 dan terus diturunkan
dan kegiatan yang diperlukan menurun menjadi sekitar 2,04%
dalam rangka mendorong pada 2019 seiring dengan
rasio elektrifikasi pada 2015- ditingkatkannya porsi batu bara

D
alam Rancangan
Rencana dan Strategis 2019, antara lain pembangunan melalui Pusat Listrik Tenaga Uap
Kementerian Energi pembangkit listrik, dengan rencana (PLTU) dan Energi Baru Terbarukan
dan Sumber Daya penyelesaian proyek sekitar (EBT) melalui Pusat Listrik Tenaga
Mineral (ESDM) 2015 42.900 Megawatt (MW) selama Panas Bumi (PLTP), Pusat Listrik
– 2019 disebutkan bahwa ada 5 5 tahun, terdiri dari 35.500 MW Tenaga Bioenergi, Pusat Listrik
(lima) tujuan yang hendak dicapai. proyek baru dan 7.400 MW proyek Tenaga Air (PLTA), Pusat Listrik
Kelima tujuan tersebut ialah yang sudah berjalan. Dengan Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pusat
pertama terjaminnya penyediaan adanya tambahan pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan
energi dan bahan baku domestik. pembangkit tersebut maka Pusat Listrik Tenaga Bayu.
Tujuan kedua ialah terwujudnya kapasitas terpasang pembangkit
optimalisasi penerimaan negara pada 2015 direncanakan menjadi Selain pembangunan
dari sektor ESDM. Kemudian, sebesar 57.000 MW dan pada ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik juga
tujuan ketiga adalah terwujudnya 2019 meningkat menjadi sekitar akan melaksakanakan Subsidi Listrik
subsidi energi yang lebih tepat 95.000 MW. Selain pembangunan Tepat Sasaran yang sesuai dengan
sasaran dan harga yang kompetitif. pembangkit, pembangunan tujuan ketiga dari Kementerian
Tujuan keempat ialah terwujudnya transmisi listrik pun juga dirancang, ESDM yang mencanangkan
peningkatan investasi sektor ESDM. dengan rencana pembangunan perwujudan subsidi energi yang
Selain itu, terwujudnya manajemen sekitar 46.000 kilometer sirkuit lebih tepat sasaran dan harga
dan Sumber Daya Manusia (SDM) (kms) selama 5 tahun atau rata-rata yang kompetitif. Subsidi listrik 2015
yang profesional serta peningkatan sekitar 9.000 kms per tahun. direncanakan sebesar Rp 66,15
kapasitas ilmu pengetahuan dan triliun sebagaimana APBN-P 2015.
teknologi (iptek) dan pelayanan Dalam pembangunan ini, pangsa
bidang geologi menjadi tujuan yang energi primer Bahan Bakar Minyak Pada 2019 subsidi listrik
kelima. (BBM) untuk pembangkit listrik, diperkirakan meningkat menjadi
diarahkan untuk terus diturunkan Rp 89,41 triliun, antara lain karena
Realisasi Tujuan sehingga Biaya Pokok Penyediaan pertumbuhan penjualan listrik
Untuk merealisasikan tujuan (BPP) tenaga listrik juga dapat atau semakin meningkatnya
Kementerian ESDM yang pertama menurun. Hal ini mengingat rumah tangga yang dilistriki.
di bidang ketenagalistrikan, maka BBM merupakan sumber energi Penurunan subsidi listrik dapat
Ditjen Gatrik akan merencanakan primer pembangkit yang paling dilakukan dengan penyesuaian
rasio elektrifikasi pada 2015 mahal. Porsi BBM dalam bauran tarif tenaga listrik untuk golongan
sebesar 87,35% dan ditargetkan energi pembangkit pada 2015 tertentu, perbaikan energy mix
menjadi sebesar 97% pada direncanakan sebesar 8,85% pembangkit, pengurangan losses,
2019. Beberapa infrastruktur sebagaimana Anggaran Pendapatan dan mekanisme pemberian marjin

66 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

Jaringan Listrik GITET Balaraja Rp 69,76 triliun, pada 2017 sebesar


Rp 74,90 triliun, pada 2018 sebesar
Rp 80,60 triliun, dan pada 2019
Untuk capaian pembangunan
sebesar Rp 89,41 triliun.
kepada stakeholder Ditjen infrastruktur ketenagalistrikan
Gatrik, PT PLN (Persero), yang lebih per tahunnya, Ditjen Gatrik akan
Kemudian, pada sasaran strategis
terukur. melakukan penambahan kapasitas
peningkatan investasi sub sektor
pembangkit pada 2015 sebesar
ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik
Dalam mewujudkan tujuan 3.782 MW, pada 2016 sebesar 4.212
menargetkan penurunan investasi
keempat Kementerian ESDM, MW, 6.389 MW pada 2017, 9.237 MW
sub sektor ketenagalistrikan US$
Ditjen Gatrik akan meningkatkan pada 2018, dan pada 2019 sebesar
11,2 miliar pada 2015, pada 2016 US$
investasi ketenagalistrikan 19.319 MW. Selain itu, penambahan
16,4 miliar, pada 2017 sebesar US$
yang mencakup pembangunan penyaluran tenaga listrik pada
20,4 miliar, pada 2018 sebesar US$
pembangkitan, transmisi, gardu 2015 sebesar 11.805 kms, pada
19,6 miliar, dan pada 2019 hanya
induk, gardu distribusi dan jaringan 2016 sebesar 10.721 kms, pada 2017
sebesar US$ 15,9 miliar.
distribusi serta usaha penunjang sebesar 10.986 kms, pada 2018
ketenagalistrikan. sebesar 7.759 kms, dan pada 2019
Untuk strategi, Ditjen Gatrik akan
sebesar 5.417 sebesar.
melaksanakan Listrik Strategi dan
Peran Pemerintah dalam investasi rencana aksi 2015-2019 dalam
di subsektor ketenagaslitrikan Kemudian, untuk capaian instalasi
rangka mendukung kebijakan
cukup besar. Lebih dari Rp 3 penyediaan tenaga listrik yang laik
peningkatan akses dan infrastruktur
triliun per tahun dialokasikan operasi, Ditjen Gatrik memberikan
energi, terkait listrik. Strategi
APBN untuk infrastruktur persentase pembangunan
tersebut ialah pembangunan proyek
pembangkit listrik. Target pembangkit pada 2015 hingga 2019
pembangkit listrik 42,900 MW yang
investasi ketenagalistrikan pada sebesar 90%. Selain itu, persentase
terdiri dari proyek baru sebesar
2015 sebesar US$ 11,2 miliar transmisi atau penyaluran yaitu
35,500 MW dan proyek yang sedang
dan meningkat dimana pada 90% pada 2015 – 2019.
berjalan sebesar 7,400 MW.
2019 direncanakan sekitar
US$ 15,9 miliar, utamanya Pada sasaran strategis lainnya,
Selain strategi pembangunan,
karena pembangunan Program yaitu terwujudnya pengurangan
Ditjen Gatrik menargetkan sasaran
Ketenagalistrikan 35.000 MW. beban subsidi listrik, Ditjen Gatrik
program pemasangan listrik gratis
menargetkan capaian persentase
terhadap masyarakat nelayan
Sasaran Strategis susut jaringan tenaga listrik pada
dan masyarakat miskin daerah
Sasaran merupakan kondisi yang 2015 sebesar 8,9%, pada 2016 8,7%,
tertinggal, yang akan memperoleh
diingin dicapai oleh Kementerian pada 2017 8,55%, pada 2018 8,45%,
penyambungan instalasi listrik, 3
ESDM setiap tahun. Sasaran dan pada 2019 8,39%. Selain itu,
titik lampu, 1 stop kontak, dan 3
ditetapkan berdasarkan tujuan pada pangsa energi primer BBM
buah Lampu Hemat Energi (LHE).
yang ingin dicapai selama 5 tahun untuk pembangkit tenaga listrik
yakni 2015 - 2019. Salah satu ditargetkan menurun dari tahun
Capaian 2010 - 2014
sasaran strategis Kementerian ke tahun yaitu pada 2015 sebesar
Rancangan di bidang
ESDM ialah menyediakan 8,85%, pada 2016 sebesar 6,97%,
ketenagalistrikan yang dirancang
akses dan infrastruktur. pada 2017 sebesar 4,66%, pada
Ditjen Gatrik melihat kesuksesan
Untuk merealisasikan sasaran 2018 sebesar 2,08% dan pada 2019
dari pencapaian target dan
strategis tersebut Ditjen Gatrik hanya sebesar 2,04%.
sasaran 2010 – 2014 lalu. Rasio
menargetkan capaian pada Rasio elektrifikasi dalam pembangunan
Desa Berlistrik sebesar 98% pada Untuk sasaran strategis mengenai
infrastruktur ketenagalistrikan
2015, 99% pada 2016 dan 2017, subsidi listrik, Ditjen Gatrik
adalah perbandingan antara jumlah
lalu meningkat menjadi 100% pada menerapkan subsidi listrik Rp 66,15
rumah tangga yang berlistrik
2018 – 2019. triliun pada 2015, pada 2016 sebesar

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 67
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

dengan jumlah keseluruhan rumah 2010 sebesar 36.180 MW. akhir 2014, FTP 1 yang telah berhasil
tangga Indonesia. Pada awal periode Kapasitas terpasang tersebut diselesaikan sebesar 7.401 MW dan
Renstra Tahun 2010-2014, rasio terdiri dari pembangkit milik PT selebihnya 2.526 MW diperkirakan
elektrifikasi hanya sebesar 67,15% PLN (Persero) sebesar 37.280 MW selesai pada 2015-2016.
dan meningkat menjadi 84,35% (70%), IPP sebesar 10.995 MW
pada akhir 2014. Pencapaian pada (20%) dan PPU sebesar 2.633 MW Sedangkan, proyek FTP II terdiri dari
akhir tahun 2014 tersebut lebih (5%) serta Izin Operasi (IO) non- 76 proyek dengan total kapasitas
tinggi 4,35% dari pada target RPJMN BBM sebesar 2.677 MW (5%). 17.918 MW, dengan rincian proyek PLN
Tahun 2010-2014 sebesar 80% sebanyak 17 proyek (5.749 MW) dan
proyek swasta sebanyak 59 proyek
Penjualan tenaga listrik (12.169 MW). Proyek ini terdiri atas
merupakan salah satu indikator pembangkit yang menggunakan
peningkatan kegiatan ekonomi energi terbarukan (38%) yakni
masyarakat. Penjualan tenaga
Penjualan tenaga panas bumi dan tenaga air. Selain
listrik PT PLN (Persero) pada listrik merupakan itu, pembangkit yang menggunakan
2014 sebesar 198.601,77 GWh. batubara dengan teknologi yang
Dibandingkan dengan pada 2013
salah satu indikator lebih efisien dan gas (62%). Sampai
penjualan tenaga listrik naik peningkatan dengan 2014,beberapa pembangkit
tersebut sebesar 11.060,75 GWh FTP 2 telah berhasil diselesaikan.
atau 5,89% terdiri dari penjualan kegiatan ekonomi
untuk sektor industri sebesar masyarakat. Energy Mix Pembangkit sangat
65.908,67 GWh, sektor rumah mempengaruhi besarnya biaya
tangga sebesar 84.086,46 GWh, pokok produksi (BPP) tenaga listrik.
sektor komersial atau usaha BBM merupakan energi primer
sebesar 36.282,42 GWh dan pembangkit yang paling mahal,
sektor publik atau umum sebesar Sebagai upaya untuk menambah sedangkan batubara relatif murah.
12.324,21 GWh. rasio elektrifikasi di Indonesia, dan Oleh karena itu, setiap tahunnya
mempercepat diversifikasi energi diupayakan penurunan penggunaan
Pembangunan infrastruktur untuk pembangkit tenaga listrik BBM sebagai bahan bakar
ketenagalistrikan. Sampai ke non-BBM, mengoptimalkan pembangkit listrik dan meningkatkan
dengan 2014 kapasitas terpasang pemanfaatan potensi panas bumi penggunaan batubara. Pada
pembangkit listrik sebesar 53.585 dan tenaga air, serta sekaligus 2010, penggunaan BBM mencapai
MW, mengalami penambahan memenuhi kebutuhan tenaga listrik 22% dari energy mix pembangkit
sebesar 17.405 MW yang terus meningkat, Pemerintah sedangkan batu bara sebesar 38%.
dibandingkan mencanangkan proyek 10.000 MW Porsi BBM tersebut terus diturunkan
tahun Tahap I (FTP 1) dan proyek 10.000 sehingga pada tahun 2014 turun
MW Tahap II (FTP 2). Proyek FTP I drastis menjadi 11,5% seiring dengan
dimulai 2006 terdiri dari terselesaikannya proyek pembangkit
37 proyek. Sampai listrik 10.000 MW tahap I yang
dengan seluruhnya menggunakan bahan
bakar batu bara.
Sumber: Data To Mail New Rev
Buku Renstra 2015
Renstra DJLPE

PLTG Gorontalo (FOTO; PLN)

Pemandangan gedung bertingkat terlihat dari Kawasan Tanah Abang,

68 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

Electricity is the basic needs and the livelihood of people at large. At least it is the
background of the Directorate General of Electricity to prepare a strategic plan and
target to achieve equal electricity distribution throughout Indonesia.

I
n the draft of strategic construction of more power plants, Electricity Subsidy according to
planning of Ministry of Energy the installed capacity of the power the third goal of the Ministry of
and Mineral Resource (EMR) of plant in 2015 is planned to 57,000 Energy and Mineral Resource that
2015 – 2016, there are 5 (five) MW and increases to be 95,000 launches the plan to be more
goals to achieve. The detail MW in 2019. In addition to power accurate to grant energy subsidy
five goals are as follows: First, to plants, electrical transmission program and competitive price. The
ensure the availability of domestic network has also t be planned, with 2015 electricity subsidy is set to Rp
energy and raw materials. Second, the construction plan of 46,000 66.15 trillion as referred to in 2015
to realize the optimization of state kilometers (kms) over 5 years or an APBN-P.
revenue from the Energy and average of 9,000 kms per year.
Mineral Resources (EMR) sectors. in 2019, the electricity subsidy is
Third, to realize the energy subsidy In this project, the main market estimated to increase into Rp 89.41
accurately and competitive price. shares of the Oil Fuel energy for trillion due to growth in electricity
Fourth, to increase the investment power plants are directed to keep sales or increase of number
of the Energy and Mineral decreasing to lower the main of electrified households. The
Resources sector. In addition, the cost of the electricity supply. It decrease of electrical subsidy is
realization of management and considers that Oil Fuel (BBM) is the carried out by adjusting electricity
professional human resources (HR) most expensive primary energy tariff for certain classifications,
as well as improvement of scientific source for the power plants. Oil Fuel improvement of power plant
and technological advances and portion in the power plant energy energy mix, minimizing losses and
geology will be the fifth goal. usage in 2015 is set to 8.85% as mechanism to provide g margin
stated in the Revised State Revenue for the stakeholders of Directorate
REALIZING GOALS and Expenditure Budget(APBN-B) General of Electricity, PT. PLN
To realize the first goal of the of 2015 and will continuously (Persero), in a more measurable
Ministry of Energy and Mineral reduce to around 2.04% in 2019 method.
Resources in the field of in accordance with increase of
electricity, then the Directorate coal usage for steam Power Plants To realize the fourth goal of the
General of Electricity plans to (PLTU) and Renewable Energy Ministry of Energy and Mineral
set up electrification ratio of (NRE) through the Geothermal Resources, the Directorate General
87.35% in 2015 and 97% in Power Plant (PLTP), Bio-energy of Electricity will increase the
2019. Some infrastructures and Power Plants, Hydro Power Plants electricity investment, including
activities required to increase the (PLTA), Micro hydro Electricity construction of power plants,
electrification ratio in 2015-2019 Power Plants (PLTMH) and Wind transmissions, main electricity
include, the construction of power Power Plants. stations, distributing station and
plant, with the project completion distribution network as well as
plan of 42,900 Megawatts (MW) In addition to electricity electricity supporting business.
during 5 years, consisting of New development, the Directorate
Project of 35,500 and 7,400 MW General of Electricity also The Government’s roles in the
of ongoing projects. With the implements Accurate Target electricity sub sector investment

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 69
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan Utama

are quite significant. More MW in 2015, 4,212 MW in 2016, 2015, 6.97% in 2016, 4.66% in 2017,
than Rp 3 trillion per year has 6,389 MW in 2017, 9,237 MW in 2.08% in 2018 and 2.04% in 2019.
been allocated in the APBN for 2018 and 19,319 MW in 2019. In For the strategic target of electricity
power plant infrastructures. The addition, the increase of electricity subsidy, the Directorate General of
electricity investment target of distribution is targeted at 11,805 Electricity implements electricity
2015 is US$ 11.2 billion, which will kmw in 2015, 10,721 kms in 2016, subsidy of Rp 66.15 trillion in 2015,
increase to approximately US$ 10,986 kms in 2017, 7,759 kms in Rp 69.76 trillion in 2016, Rp 74.90
15.9 billion in 2019, mainly due to 2018 and 5,417 kms in 2019. trillion in 2017, Rp 80.60 trillion in
the construction of 35,000 MW of 2018 and Rp 89.41 trillion in 2019.
electricity infrastructures. Then, for the achievement of
eligible operational of electricity Then, concerning the strategic
STRATEGIC GOALS procurement installation, the target of the
The goal is a condition to be Directorate General
achieved by the Ministry

Petugas sedang memeriksa pengerjaan jaringan listrik


GITET Balaraja

of Energy and Mineral Resources of Electricity


each year. The target is set up in sets up the percentage of 90% for increase of electricity sub sector
accordance with the 5-year goal, power plant construction from 2015 investment, the Directorate General
namely the period of 2015 to 2019. to 2019. In addition, the percentage of Electricity targets electricity sub
One of the strategic goals of the of electricity transmission or sector investment increases to US$
Ministry of Energy and Mineral distribution is 90% from 2015 to 11.2 billion in 2015, US$ 16.4 billion in
Resources is to provide access and 2019. 2016, US$ 20.4 billion in 2017, US$
infrastructures. To realize such 19.6 billion in 2018 and US$ 15.9
strategic goals, the Directorate In other strategic goal, namely the billion in 2019.
General of Electricity targets the realization to reduce electricity
ratio of 98% Villages are electrified subsidy liability, the Directorate In terms of strategy, the Directorate
in 2015, 99% by 2016 and 2017 and General of Electricity targets the General of Electricity will implement
then it shall 100% in 2018-2019. achievement of 8.9% of electricity the 2015-2019 Electricity strategy
network reduction in 2015, 8.7% in and Action Plan in order to support
Concerning the achievement of the 2016, 8.55% in 2017, 8.45% by 2018 policy to increase energy access
annual electricity infrastructure and 8.39% in 2019. Furthermore, and infrastructure related with
development goal, the Directorate the oil fuel energy market share electricity. The strategy includes
General of Electricity will increase for power plants is set to decrease power plant construction project
the power plant’s capacity to 3,782 from year to year to 8.85% in of 42,900 MW which consists of

70 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

liputan Utama

35,500 MW of new projects and households, 36,282.42 GWh to the as well as to fulfill the increase
7,400 MW of ongoing projects. commercial or business sector and of the needs for electricity, the
In addition to construction 12,324.21 GWh to the public sector. Government launched a stage I
strategy, the Directorate General (FTP 1) 10,000 MW project and
of Electricity also targets free The development of electricity stage II (FTP 2) 10,000 MW project.
electricity installation program for infrastructures. Up to 2014, the The FTP I Project began in 2006
fishermen and poor communities national power plants’ installed and consists of 37 programs.
in underdeveloped areas who will capacity has reached 53,585 MW, Up to the end of 2014, FTP 1 has
receive electrical installation with 3 increasing 17,405 MW compared to managed 7,401 MW construction
lamp spots, 1 electrical outlet and 3 36,180 MW in 2010. The installed program. The remaining 2,526 MW
Self-Balast Lamp (LHE). capacity consists of 37,280 MW is expected to be completed around
(70%) from PT PLN (Persero) power 2015-2016.
2010-2014 ACHIEVEMENT plants, 10,955 MW (20%) from IPP
Electricity plans designed by the Meanwhile, FTP II project consists of
Directorate General of Electricity 76 programs with total capacity of
assessed the success from the 17,918 MW, in detail they are 17 PLN
targets and goals achievements projects (5,739 MW) and 59 private
during the period of 2010-2014. The Sales of electricity projects (12,169 MW). This project
electrification ratio of the electricity consists of renewable energy power
infrastructure development is is one of the plants (38%), including Geothermal
the ratio between the number of indicators for and Hydro Power Plants other
electrified households and the total than Coal Power Plants with more
households in Indonesia. At the increasing the advanced technology and gas
beginning of the period of 2010- public economic (62%). Up to 2014, several FTP 2
2014 Strategic Planning (Renstra), power plants have been completed.
the electrification ratio was only
activities.
67.15% and it increased to 84.35% The Power Plant’s Energy Mix highly
in the end of 2014. The 2014 affects the amount of electricity
achievement was higher, increasing main production costs (BPP). The
to 4.35% than those of RPJMN oil fuel is the most expensive source
Target of 2010-2014 it was 80%. and 2,633 MW (5%) from PPU and of power plant energy, whereas coal
2,677 MW (5%) from non-Oil Fuel is relatively cheap. Therefore, each
The electricity sale is one of the Operational Permit (IO). year, the oil fuel usage as power
indicators of the increase of public plant energy decreased and the use
economic activities. The sales of The electricity sale is of coal increased. In 2010, the use
electricity by PT PLN (Persero) one of the indicators of of oil fuel reaches 22% of the power
in 2014 reached 198,601.77 GWh. the increase of public plant energy share, whereas coal
Compared to those of 2013, the economic activities. is 38% of the total share. In 2014,
sales of electricity has increased by As the effort to increase it decreased drastically to 11.5%
11,060.75 GWh or 5.89%, consisting electrification ratio in Indonesia and along with the completion of Stage
of 65,908.67 GWh to the industrial to accelerate the diversification of I 10,000 MW power plant which
sector, 84,086.36 GWh to domestic energy for power plants to other entirely uses coal.
than oil fuel, to optimize the use of
geothermal and hydro potentials Source:
Data To Mail New Rev Buku Renstra 2015
Renstra DJLPE

PLTMG Arun (FOTO; PLN)

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 71
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Inovasi

Inovasi
SLO
Operational Liability Certificate (SLO) Innovation
Dengan adanya inovasi Registrasi Sertifikat Laik Operasi
(SLO) Online Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen
Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
masyarakat akan semakin aman dalam mengonsumsi listrik.

P
ada era globalisasi ini, listrik distribusi, pemanfaatan tegangan
memiliki peran yang sangat tinggi, pemanfaatan tegangan
penting serta strategis menengah, dan pemanfaatan tegangan
dalam mewujudkan tujuan rendah. SLO ini diterapkan melalui
pembangunan nasional pemeriksaan dan pengujian pada saat
dan demi kemaslahatan masyarakat. instalasi tenaga listrik selesai dibangun,
Untuk itu, pemerintah harus terus direkondisi, relokasi, atau masa berlaku
mengingkatkan penyediaan tenaga SLO-nya telah habis.
listrik agar tenaga listrik tersedia
dalam jumlah yang cukup, merata, Dengan diterapkannya SLO, harapan
dan bermutu untuk perkembangan pemerintah ialah agar instalasi
pembangunan. tenaga listrik yang andal dapat
terwujud sehingga dapat beroperasi
Selain memiliki kebaikan, listrik juga secara kontinyu sesuai spesifikasi
dapat membahayakan bagi masyarakat yang telah ditentukan. Selain andal,
dan lingkungan hidup. Oleh karena instalasi tenaga listrik juga aman
itu, setiap kegiatan usaha penyediaan sehingga bahaya yang mungkin
dan pemanfaatan tenaga listrik sudah timbul bagi manusia dan makhluk
seharusnya memenuhi ketentuan hidup lainnya yang dapat berupa
keselamatan yang diatur dalam pasal 44 kecelakaan dan kebakaran akibat
Undang Undang (UU) No. 30 Tahun 2009 listrik dapat diantisipasi. Kemudian,
tentang Ketenagalistrikan. Salah satu instalasi tenaga listrik juga menjadi
cara untuk memberikan keselamatan sangat ramah lingkungan sehingga
Panel Listrik di Pabrik PT Guna Elektro, Cikarang, Jawa Barat (FOTO: PT PLN (Pesero)

pada masyarakat ialah menerapkan SLO tidak menimbulkan kerusakan pada


pada pemasangan listrik. lingkungan hidup saat instalasi tenaga
listrik dioperasikan.
Sertifikat Laik Operasi
SLO adalah standarisasi keamanan Dasar Hukum SLO
dan kualitas dari instalasi listrik Dalam menjalankan program dan
yang terpasang sehingga dipastikan ketentuan, pemerintah dalam hal ini
penggunaan instalasi listrik tersebut Dijten Gatrik Kementerian ESDM perlu
sudah dikerjakan oleh tenaga memiliki payung hukum yang jelas.
profesional yang ahli di bidang Sama halnya dengan pemberlakuan
instalasi listrik dan memenuhi standar kewajiban menerapkan SLO
penggunaan bahan–bahan yang ber- ketenagalistrikan.
Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain
itu, standardisasi ini dilakukan dengan Maka dari itu keharusan instalasi listrik
pemeriksaan pada standar pemasangan ber-SLO memiliki dasar hukum yang
listrik sehingga segala bentuk bahaya jelas, sebagaimana termaktub dalam
dari listrik telah diminimalkan. Hal ini Undang-Undang (UU) No. 30 Tahun
agar masyarakat sebagai pengguna pun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Dalam
mendapatkan rasa aman dan nyaman pasal 44 ayat 4 menyebutkan bahwa
terhadap penggunaan instalasi listrik “Setiap instalasi tenaga listrik yang
yang terpasang. beroperasi wajib memiliki SLO”.

Penerapan SLO ini harus dimiliki Lebih lanjut, dalam UU tersebut pun
instalasi pembangkit, transmisi dan dijelaskan sanksi pelanggaran bagi

72 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Inovasi
instalasi listrik yang beroperasi KONSUIL, Penerbit Resmi SLO instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tanpa SLO. Bagi pengoperasian Pengoperasian instalasi konsumen tegangan rendah secara
instalasi tenaga listrik yang tidak ketenagalistrikan mensyaratkan berkala setiap 6 (enam) bulan
memiliki SLO, sebagaimana beberapa kewajiban yang sesuai kepada Direktur Jenderal Listrik dan
dicantumkan dalam pasal 54 ayat 1 standar dan berlaku ditunjukan Pemanfaatan Energi (saat ini Direktur
dijelaskan bahwa “Setiap orang yang dengan kepemilikan SLO bagi Jenderal Ketenagalistrikan), termasuk
mengoperasikan instalasi tenaga pengguna tenaga listrik. Beberapa laporan neraca keuangan yang telah
listrik tanpa SLO sebagaimana kewajiban tersebut diantaranya ialah diaudit oleh auditor independen.
dimaksud dalam pasal 44 ayat 4 suatu instalasi harus diperiksa dan
maka dipidana dengan penjara paling diuji oleh tenaga ahli dan profesional Mekanisme Sistem Registrasi
lama 5 (lima) tahun dan denda paling sebelum dioperasikan. Secara rinci, SLO Online
banyak Rp 500.000.000,00 (lima pemeriksaan dan pengujian tersebut Pada mulanya, Pengawasan SLO
ratus juta rupiah)”. dilakukan pada saat instalasi tenaga diberlakukan secara manual.
listrik selesai dibangun, direkondisi, Namun menyesuaikan pesatnya
Adapun kewajiban SLO direlokasi, atau setelah masa berlaku perkembangan teknologi dewasa ini,
ketenagalistrikan tersebut mencakup SLO telah habis. SLO dirubah menjadi sistem online
beberapa instalasi. Diantaranya, melalui sistem database registrasi
instalasi pembangkit, transmisi dan Kemudian, hasil pemeriksaan dan pada situs slo.djk.esdm.go.id yang
distribusi, pemanfaatan tegangan pengujian akan dibuktikan dengan berlaku terhitung sejak 1 Januari 2015.
tinggi, pemanfaatan tegangan penerbitan SLO untuk memastikan
menengah, dan pemanfaatan keabsahaan pemeriksaan dan Melalui situs tersebut, pengaksesan
tegangan rendah. pengujian tersebut. Melalui SLO berbagai kebutuhan terkait informasi
tersebut dijelaskan bahwa instalasi SLO dapat diperoleh dengan mudah.
Andal, Aman, dan Ramah tersebut telah aman untuk Misalnya, seperti pemeriksaan
Lingkungan dioperasikan. Dengan demikian, status permohonan SLO, melakukan
Sejak awal, kewajiban penerapan SLO instalasi yang telah memiliki SLO verifikasi keabsahan SLO yang
telah dipersiapkan dan dirancang dinyatakan telah memenuhi ketentuan dimiliki, dan mencetak salinan SLO.
sedemikian rupa guna mencapai keselamatan ketenagalistrikan sesuai
beberapa tujuan keamanan dan dengan standar yang berlaku. Secara sistem, database registrasi
keselamatan ketenagalistrikan. SLO online terhubung dengan
Sehingga dengan penerapan SLO di Dalam penerbitan SLO ini, terdapat database LIT-TR yang menerbitkan
seluruh instalasi ketenagalistrikan lembaga resmi yang memiliki SLO di seluruh wilayah Indonesia.
diharapkan dapat menciptakan kewenangan untuk melakukan SLO yang terbit dinyatakan sah
kelistrikan yang andal, aman, dan pengujian dan pemeriksaan instalasi setelah mendapatkan nomor
ramah lingkungan. listrik dan menerbitkan SLO, yaitu register dari Ditjen Gatrik. Dengan
Komite Nasional Keselamatan Untuk adanya pemberlakuan standarisasi
Pertama, adanya SLO diharapkan Instalasi Listrik (KONSUIL). penomoran SLO yang diterbitkan
dapat mewujudkan instalasi tenaga bertujuan agar sertifikat mampu
listrik yang andal. Jika instalasi Sesuai Keputusan Menteri ESDM ditelusur dengan mudah dan
dapat beroperasi secara andal, maka Nomor 1109 K/30/MEM/2005 tersistem.
dapat dipastikan instalasi tersebut Tanggal 21 Maret 2005 yang berisi
pun akan mampu beroperasi tentang “Penetapan KONSUIL Adapun alur proses penerbitan
secara berkelanjutan dalam jangka sebagai lembaga pemeriksa SLO yang harus dilewati. Pertama,
panjang sesuai spesifikasi yang instalasi pemanfaatan tenaga listrik pemohon harus melengkapi data
telah ditentukan. Dengan demikian, konsumen tegangan rendah atau sebagai berikut; indentitas pemiliki
instalasi listrik memiliki indikator Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan instalasi; lokasi, jenis, kapasitas, dan
kualitas terbaik untuk dapat Rendah (LIT-TR)”. Dan keputusan gambar instalasi; serta peralatan
dimanfaatkan secara terus menerus. tersebut telah diperpanjang dengan yang dipasang dalam instalasi tenaga
penerbitan Keputusan Menteri ESDM listrik.
Kedua, menciptakan instalasi tenaga Nomor 2187 K/20/MEM/2013Tentang
listrik yang aman. Berkaca dari Perpanjangan Penetapan KONSUIL Setelah itu, LIT-TR melakukan
tingginya risiko pengelolaan dan Sebagai Lembaga Pemeriksa Instalasi verifikasi dokumen permohonan,
pemanfaatan ketenagalistrikan, Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan melakukan pemeriksaan dan
melaui penerapan SLO instalasi Rendah. pengujian instalasi. Selanjutnya,
ketenagalistrikan mampu menjamin mengajukan permohonan nomor
keamanan dalam penggunaannya. Kemudian, sesuai Keputusan Menteri register SLO ke Ditjen Gatrik melalui
Sehingga, bahaya yang mungkin ESDM Nomor 1109 K/30/MEM/2005 situs slo.djk.esdm.go.id (paling lama 3
timbul bagi manusia dan makhluk juncto 1567 K/20/MEM/2010, KONSUIL hari kerja).
hidup lainnya maupun lingkungan, adalah suatu lembaga nirlaba
seperti kecelakaan dan kebakaran yang ditunjuk Pemerintah, untuk Kemudian, LIT-TR melakukan
atau kerugian lainnya akibat tidak melaksanakan pemeriksaan instalasi pemeriksaan dan pengujian yang
terstandarnya pengelolaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan disertakan dengan melaporkan hasil
listrik, dapat diantisipasi dan rendah dan menerbitkan SLO. pemeriksaan dan pengujian instalasi,
diminimalisir sejak awal. sekaligus meng-upload data laporan
Adapun tugas KONSUIL sesuai hasil pemeriksaan dan pengujian, dan
Terakhir, dalam penerapan SLO Keputusan Menteri ESDM Nomor koordinat lokasi pemeriksaan dan
diproyeksikan dapat mengemas 1109 K/30/MEM/2005 adalah pengujian ke situs online-nya.
instalasi ketenagalistrikan yang melaksanakan pemerikasaan
ramah lingkungan. Pasalnya, hal dan menerbitkan SLO instalasi Terakhir, Laporan Hasil Pemeriksaan
tersebut telah sesuai ketentuan pemanfaatan tenaga listrik konsumen dan Pengujian (LHPP), foto
dan standar, sehingga instalasi tegangan rendah. pelaksanaan dan koordinat lokasi
ketenagalistrikan dapat dipastikan diserahkan ke Ditjen Gatrik melalui
tidak akan menimbulkan kerusakan Dalam menjalankan tugasnya, register online. Kemudian, SLO
pada lingkungan hidup saat KONSUIL wajib menyampaikan terbit dan dapat diserahkan kepada
dioperasikan. laporan pelaksanaan sertifikasi pemohon.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 73
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Inovasi

Registrasi
Sertifikat Laik Operasi (SLO)

Mengisi Formulir
Calon Pelanggan/ Permohonan Pemeriksaan
BTL dan Membayar Biaya Pemeriksaan
Pemeriksaan, Lampirkan dan Pengujian
gambar Instalasi Instalasi Listrik

Penerbitan Sertifikat LAIK Prosis Verifikasi Sesuai


Operasi Standar PUIL dan SNI

Alur Registrasi Sertifikat Larik Online (FOTO: PT PLN (Pesero)

With the online Operational Liability Certificate (SLO) innovation, the Directorate
General of Electricity of the Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR), the
public will be safer in their electricity consumption

I
n this globalization era, the of materials according to the hazard can be anticipated. The
electricity has very significant Indonesian National Standard (SNI). electrical installation shall also be
and strategic roles to fulfill the Furthermore, this standardization very environmentally-friendly and
goals of national development is implemented by inspecting the does not cause any environmental
and public welfare. For such electrical installation standard to damage during operations.
purpose, the Government shall minimize any electrical hazards.
keep improving the availability of It has the purpose so provide SLO LEGAL BASIS
electricity to ensure its adequacy, users safety and comfort with the To implement its program and
equal distribution and quality for electrical installations. policy, the Government, in this
national development purpose. regard Directorate General of
The SLO shall must be implemented Electricity of the Ministry of Energy
In addition to its advantages, in power plants, electrical and Mineral Resources (EMR) shall
electricity may also harm public transmission and distribution have a clear legal basis. It is similar
and environment. Therefore, network, high voltage, mid-voltage to the obligation to implement of
electricity procurement and and low-voltage network. The SLO electricity SLO.
utilization activities shall comply is implemented through inspection
with the safety provisions as and test at the time electrical Therefore, the clear legal basis
referred to in Article 44 of Law installations have been installed, for SLO electricity installation is a
number 30 of 2009 concerning reconditioned, relocated or when legal basis, as referred to in Law
Electricity. One of the ways to the SLO validity period has expired. number 30 of 2009 regarding
provide safety to public is to Electricity. Article 44 paragraph
implement SLO on electrical With the implementation of 4 states that, “every operating
installations. SLO, the Government expects to electrical installation shall have
realize high reliability of electrical SLO”. Furthermore, in Law also
OPERATIONAL LIABILITY installation for continuous sets up the sanctions for operating
CERTIFICATE operations according to the electrical installation without SLO.
SLO is safety and quality specified specifications. In addition As stated in Article 54 paragraph 1,
standardization for electrical to reliability, electrical installations ”Every person operating electrical
installations to ensure that the are also safe and any potential installation without SLO as referred
installation is done by professionals hazard for humans and other to in Article 44 Paragraph 4 shall be
qualified in the field of electrical living organisms that may be in subject to imprison sanction for at
installation and meet the standard the forms of accident and fire maximum 5 (five) years and fines

74 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Inovasi

maximum Rp 500,000,000 (five and tested by a professional before General of Electricity), including
hundred million Rupiah)’. operations. In details, the inspection financial balance sheets audited by
and test are carried out after the an independent auditor.
The SLO obligation includes electricity installation has been
several installations, such as power completed, reconditioned, relocated THE MECHANISM OF ONLINE
plants, electrical transmission and or when the SLO validity period has SLO REGISTRATION
distribution network, high voltage, expired. In the beginning, SLO is supervised
medium voltage and low voltage manually. However, to keep up rapid
utilization. Then the inspection and test result development of technology, SLO
will be confirmed by the issuance has been changed to an online
RELIABLE, SAFE AND of SLO to ensure its validity. The system through a registration
ENVIRONMENTALLY FRIENDLY SLO described that the installation database system via slo.djkesdm.
Since the beginning, the SLO is safe to be operated. Therefore, go.id, which is effective from
implementation obligation has been the installation with SLO is deemed January 1, 2015.
prepared and designed in such a to have fulfilled the provisions on
way to achieve some purposes of electrical safety according to the Through the website, the access
secure and safety electrical goals. applicable standards. to various information on SLO is
Thus, the SLO implementation possible. For example, checking the
in all electrical installations are Regarding the SLO issuance, there SLO application status, verifying SLO
expected to create reliable, safe and is an official agency authorized to validity and printing the SLO copy.
environmentally-friendly electricity. perform tests and inspections on
electrical installations and issue Via a system, the online SLO
First, the SLO is expected to the SLO, namely the National registration database is connected
produce a reliable electricity Committee for Safety of Electrical to LIT-TR database that issues SLO
installation. If the installation Installation (KONSUIL). all over Indonesia territory. The
operates reliably, it can operate issued SLO is deemed valid after
continuously for a long period According to the decree of Minister obtaining register number from the
of time according to specified of EMR number 1109 K/30/ Directorate General of Electricity.
specifications. Thereby, electrical MEM/2005 dated March 21, 2005 With implementation of SLO
installation has the best quality concerning ”The establishment of Numbering Standard, the certificate
indicator to be able to be used KONSUIL as electricity utilization is able to trace back easily and
continuously. installation inspector for low systematically.
Second, to create a safe electrical voltage consumers or Low Voltage
installation. It is based on the Technical Inspection Institution There are some flows of SLO
management of high management (LITTR)”. The decree has been issuance procedures: First, the
risk and electrical usage, through extended through the issuance applicant shall submit the following
the implementation of SLO on of Decree of the Minister of EMR data: installation owner’s identity,
electricity, the safety of user can be number 2187 K/20/MEM/2013 location, type, capacity and
guaranteed. Thus, the dangers that regarding the Extension of installation drawings as well as
may be exposed to humans and KONSUIL Stipulation as Low Voltage equipment readily available in the
other living organisms as well as Electricity Usage Installation electrical installation.
the environment, such as accident Inspection Institution.
and fire hazard or other damages Subsequently, LIT-TR verifies the
due to non-standardized electrical Then, according to the Minister applied document, inspects and
installation management may be of EMR’s Decree number 1109 tests the installation. The SLO
minimized in advance. K/30/ MEM/2005 juncto 1567 register number shall be applied the
K/20/ MEM/2010, KONSUIL is a Directorate General of Electricity
Last, implementation of nonprofit agency appointed by the through the slo.djk.EMR.go.id website
SLO is expected to include Government to perform low voltage (at the latest of 3 business days).
environmentally-friendly electrical electricity installation inspection
installation. Because, this matter and to issue SLO. LIT-TR then inspects and tests
has been in accordance with the and then reports the results, also
applicable provisions and standards, The KONSUIL’s duties according uploads the data of the inspection
so that the electrical installation to the Decree of Minister of EMR and test report as well as the
would not cause any damages to the number 1109 K/30/MEM/2005 coordinates of the inspection / test
environment during its operations. are to inspect and issue SLO for site to the online website.
electricity usage installation among
KONSUIL, SLO ISSUER low voltage To perform its duties, The last, The Report of Examination
The operations of electrical KONSUIL shall submit a report on and Testing (LHPP), photographs
installation require several certification of electricity usage of implementation activities and
obligations according to applicable installations among low voltage coordinates of location shall be
standards and shall be evidenced by consumers on a regular basis once submitted to the Directorate
the possession of SLO by electricity every 6 (six) months to the Director General of Electricity via online. The
users. Some of the obligations state General of Electricity and Energy SLO is then issued and handed over
that the installation shall inspected Usage (currently the Directorate to the applicant.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 75
EDISI KETENAGALISTRIKAN

mitra

Mitra
Direktorat
Jenderal
Ketenagalistrikan

Partner of Directorate General


of Electricity
Untuk memaksimalkan kinerja dalam bidang ketenagalistrikan, maka Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) bermitra dengan perusahaan listrik
di Indonesia.

PLN Bangun 4 Gardu Induk Listrik Batam-Bintan (FOTO: PT PLN (Pesero)

76 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

mitra

PT Perusahaan Listrik Seiring dengan kebijakan dari rancangan umum sistim


Negara (Persero) Pemerintah yang memberikan ketenagalistrikan nasional,
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kesempatan kepada sektor swasta Pemerintah Indonesia perlu
(Persero) merupakan perusahaan untuk bergerak dalam bisnis memperoleh masukan berupa
penyedia jasa kelistrikan terbesar di penyediaan listrik, maka sejak 1994 pendapat dan pandangan umum
Indonesia yang menjadi stakeholder status PLN beralih dari Perusahaan masyarakat dan industri. Oleh karena
Ditjen Gatrik. Terbentuknya Umum menjadi Perusahaan itu, Masyarakat Ketenagalistrikan
perusahaan listrik ini berawal di Perseroan (Persero) dan juga Indonesia (MKI) dibentuk oleh
akhir abad ke 19, perkembangan sebagai PKUK dalam menyediakan pelaku sektor ketenagalistrikan
ketenagalistrikan di Indonesia listrik bagi kepentingan umum Indonesia sebagai forum komunikasi,
mulai ditingkatkan saat beberapa hingga sekarang. koordinasi dan konsultasi bagi
perusahaan asal Belanda yang segenap pelaku ketenagalistrikan
bergerak di bidang pabrik gula dan Dengan memiliki moto perusahan Indonesia pada 1998.
pabrik teh mendirikan pembangkit “Listrik untuk Kehidupan yang
listrik untuk keperluan sendiri. Lebih Baik”, PT PLN (Persero) MKI merupakan organisasi yang
berkomitmen untuk melistriki bergerak dalam kegiatan untuk
Namun, ketika 1942-1945 terjadi seluruh nusantara. Selain berupaya menghasilkan pemikiran guna
peralihan pengelolaan perusahaan- melistriki seluruh nusantara, PT PLN menumbuhkembangkan industri
perusahaan Belanda tersebut oleh (Persero) juga memiliki visi untuk ketenagalistrikan di Indonesia, baik
Jepang, setelah Belanda menyerah menjadi perusahaan yang diakui dalam lingkup nasional maupun
kepada pasukan tentara Jepang di sebagai perusahaan kelas dunia internasional. Keanggotaan MKI
awal Perang Dunia II. yang bertumbuhkembang, unggul mencakup semua unsur yang
dan terpercaya dengan bertumpu bergerak dan terkait secara
Proses peralihan kekuasaan pada potensi insani. langsung dengan kegiatan
kembali terjadi di akhir Perang ketenagalistrikan di Indonesia, baik
Dunia II pada Agustus 1945, saat Untuk menuju visi tersebut, PT PLN nasional maupun internasional.
Jepang menyerah kepada Sekutu. (Persero) menyusun strategi misinya
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh yakni, dengan menjalankan bisnis MKI merupakan mitra Pemerintah
para pemuda dan buruh listrik kelistrikan dan bidang lain yang khususnya Ditjen Gatrik yang
melalui delegasi Buruh/Pegawai terkait, berorientasi pada kepuasan tepat untuk memberikan masukan
Listrik dan Gas yang bersama- pelanggan, anggota perusahaan dan dan pandangan yang luas dan
sama dengan Pimpinan KNI Pusat pemegang saham. Selain itu misi berkualitas mencakup aspek
berinisiatif menghadap Presiden PT PLN (Persero) ialah menjadikan teknologi, bisnis dan regulasi
Soekarno untuk menyerahkan tenaga listrik sebagai media untuk karena lingkup keanggotaan MKI
perusahaan-perusahaan tersebut meningkatkan kualitas kehidupan yang menyeluruh dari pelaku
kepada Pemerintah Republik masyarakat, mengupayakan agar ketenagalistrikan hulu hingga
Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, tenaga listrik menjadi pendorong ke hilir, termasuk perseorangan,
Presiden Soekarno membentuk kegiatan ekonomi, menjalankan perusahaan, asosiasi dan
Jawatan Listrik dan Gas di bawah kegiatan usaha yang berwawasan konsumen.
Departemen Pekerjaan Umum lingkungan.
dan Tenaga dengan kapasitas Visi dibentuknya MKI ialah untuk
pembangkit tenaga listrik sebesar Tujuan dari bergeraknya PT menjadi wadah yang efektif
157,5 Megawatt (MW). PLN (Persero) ialah untuk untuk membangun kebersamaan
menyelenggarakan usaha demi terwujudnya industri
Pada 1 Januari 1961, Jawatan Listrik penyediaan tenaga listrik bagi ketenagalistrikan Indonesia yang
dan Gas diubah menjadi Badan kepentingan umum dalam jumlah efisien, transparan dan tangguh,
Pimpinan Umum Perusahaan dan mutu yang memadai. Kemudian, terutama dalam memperkuat
Listrik Negara (BPU-PLN) yang perusahaan listrik milik negara ini ekonomi kerakyatan guna
bergerak di bidang listrik, gas juga bertujuan untuk memupuk mewujudkan kesejahteraan rakyat
dan kokas yang dibubarkan pada keuntungan dan melaksanakan melalui sinergi dan pendayagunaan
1 Januari 1965. Pada saat yang penugasan Pemerintah di bidang potensi nasional secara maksimal.
sama, 2 (dua) perusahaan negara ketenagalistrikan dalam rangka Sedangkan misinya ialah menjalin
yaitu PLN sebagai pengelola menunjang pembangunan dengan forum komunikasi, koordinasi
tenaga listrik milik negara dan menerapkan prinsip-prinsip dan konsultasi untuk menggalang
Perusahaan Gas Negara (PGN) Perseroan Terbatas. persatuan dan kebersamaan guna
sebagai pengelola gas diresmikan. meningkatkan efisiensi industri
Masyarakat ketenagalistrikan nasional yang
Kemudian, pada 1972, sesuai dengan Ketenagalistrikan ramah lingkungan dalam rangka
Peraturan Pemerintah Nomor 17, Indonesia menghadapi era integrasi dan
status PLN ditetapkan sebagai Sesuai dengan ketentuan kompetisi pasar global. Selain itu,
Perusahaan Umum Listrik Negara dalam Undang – Undang (UU) MKI memiliki misi untuk berperan
dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Nomor 15 Tahun 1985 tentang serta dalam menciptakan iklim
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan Ketenagalistrikan, dalam usaha yang etis dan kondusif bagi
tugas menyediakan tenaga listrik upaya mengembangkan suatu perkembangan seluruh unsur
bagi kepentingan umum. landasan yang luas dan terpadu sistem ketenagalistrikan nasional

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 77
EDISI KETENAGALISTRIKAN

mitra

dalam proses pembangunan To maximize the duties and functions in electricity field,
nasional yang berkelanjutan.
then the Directorate General Electricity of Minister of Energy
Untuk mencapai visi dan misinya, and Mineral Resource joins in a partner with electricity
MKI melakukan beberapa companies in Indonesia. One of the big electricity companies
tujuan strategis, diantaranya
ialah memberi masukan in Indonesia is PT PLN (Persero).
kepada Pemerintah Indonesia
dalam penyusunan kerangka
pembangunan ketenagalistrikan PT PERUSAHAAN LISTRIK Then, in 1972, in accordance with
di Indonesia, dan membina NEGARA (PERSERO) Government Regulation number 17,
pendayagunaan dan sinergi potensi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) PLN status as the State Electricity
nasional ketenagalistrikan untuk (Persero) is the biggest electricity Public Company and Holder of
kepentingan pengembangan supplier company in Indonesia that Electricity Business Authority
sistem ketenagalistrikan nasional. becomes the stakeholder of the (PKUK), whose duties was to
Kemudian, MKI juga akan Directorate General of Electricity. provide electricity for the public.
membangun jaringan internasional The establishment of this electricity
untuk mengembangkan potensi company began at the end of Along with Government policy that
nasional melalui kerjasama, aliansi the 19th century. The electricity provides opportunity for private
maupun alih teknologi dalam began to improve in Indonesia sector to enter the electricity
rangka penyempurnaan sistem when some Dutch’s sugar and tea industry, since 1994 PLN status
ketenagalistrikan nasional guna manufacturers constructed a power was changed from Public Company
mengantisipasi era perekonomian plant to meet their own needs. to Limited Liability Company
global. (Persero) as well as PKUK to provide
However, in 1942 – 1945, there was electricity for public needs up to
Program kerja utama yang a management transfer of Dutch this day.
dilaksanakan MKI ialah Companies to Japan, it was after
menyampaikan hasil kajian regulasi the Dutch surrendered to Japan in With motto ”Electricity for Better
kepada Pemerintah Indonesia the beginning of World War II. Life” (Listrik Untuk Kehidupan
dalam rangka menciptakan iklim Lebih Baik), PT PLN (Persero) is
usaha industri ketenagalistrikan The transfer of power occurred committed to provide electricity for
Indonesia yang kondusif untuk again at the end of World entire nation. In addition to provide
menerapkan standar etika dan War II in August 1945, when electricity for the entirea nation, PT
nilai moral yang tinggi, kompetisi Japanese surrendered to the PLN (Persero) also has a vision to
yang berkeadilan maupun Allies. This opportunity was become a recognized company as
kebiasaan usaha yang bersih used by the youths and the world class company, which rapidly
dan merata dalam memberikan electricity employees through develops, excellent and trustworthy
peluang. Kemudian, MKI juga akan the Electricity and Gas Employee based on its personnel potentials.
menjadi mitra Pemerintah untuk / Labor delegation and Central
mengembangkan kebijakan energi KNI Leaders has the initiatives To achieve such vision, PT PLN
yang dapat dilaksanakan (viabel) to meet the President Soekarno (Persero) prepares its strategic
untuk mendukung pembangunan to hand over the companies to mission, it is performed its
nasional yang berkelanjutan, dan the Government of Republic electricity business and other
turut mendukung Pemerintah of Indonesia. On October 27, related sectors, which oriented to
dalam upaya restrukturisasi sektor 1945, President Soekarno customer, members of company
ketenagalistrikan Indonesia menuju established the Electricity and and shareholders satisfaction. In
ke industri yang efisien, transparan, Gas Corporation under the addition, PT PLN (Persero) mission
berwawasan lingkungan, aman, Department of Public Works and is to make electricity a means to
kompetitif dan andal. Selain Power with 157.5 Megawatt (MW) improve the quality of public life, to
itu, MKI juga turut membantu power plant capacity. make the efforts to make electricity
Pemerintah dan rakyat Indonesia as the driver of economic activities,
untuk mengatasi dampak krisis On January 1, 1961, the Electricity to run environment sound business
ekonomi dan bergerak maju and Gas Corporation was activity.
dengan pembangunan nasional transformed into State Electricity
jangka-panjang yang berkelanjutan Company Public Leadership The purpose of PT PLN (Persero)’s
yang akan membawa industri Agency (BPU-PLN) that manages movement is to run business in
ketenagalistrikan Indonesia menuju electricity, gas and coke. This providing electricity for public
masa depan yang terang dan company was dismissed on interest in adequate quantity and
gemilang. January 1, 1965. At the same quality. Then, this State-owned
time, 2 (two) state companies: electricity company also aims
Bersama kedua mitranya, Ditjen PLN as the State-owned electricity to generate profit and perform
Gatrik saling bersinergi untuk management and State Gas the Government’s assignment to
kedaulatan energi listrik, serta dalam Company (PGN) as State-owned support the national development
pemecahan masalah di bidang gas management company were by implementing the principles of
ketenagalistrikan . officially established. Limited Liability Company.

78 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

mitra

INDONESIAN ELECTRICITY establishing togetherness to realize The main work program


SOCIETY an efficient, transparent and tough implemented by MKI is to deliver
According to the provisions of Indonesian electricity industry, the result of regulation study to
Law number 15 of 1985 regarding especially to strengthen social the Government in order to create
Electricity in the effort to develop economic to realize public welfare conducive Indonesian electrical
a broad and integrated foundation by synergizing and empowering industry business climate to
from the national electricity system of national potentials in maximum implement high conduct and moral
plans, the Indonesian Government level. While its mission is to provide standards, fair competition or clean
requires inputs in the form of public a communication, coordination and equal business practices in
and industrial opinions and views. and consulting forums to establish providing opportunities. MKI will
Therefore, Indonesian Electricity unity and togetherness to improve also be the Government partner
Society (MKI) was established by efficient national electricity to develop viable energy policies
the Indonesian electricity sector industry that is environmentally- to support sustainable national
as a communication, coordination friendly to face integration era development, and to support
and consulting forum for all players and global market competition. Government in restructuring
in the national electricity sector in In addition, MKI has the mission the Indonesian electricity sector
1998. to take a part to create an ethical towards an efficient, transparent,
and conducive business climate environmentally-friendly, safe,
MKI is an organization performing for the development of all national competitive and reliable industry. In
scientific activities to grow electricity system elements in the addition, MKI also assist Government
electricity industry in Indonesia sustainable national development. and people of Indonesia to
at national or international scope. overcome the impact of economic
MKI members include all elements To achieve its vision and mission, crisis and moving forward with
engaging and relevant with the MKI establish some strategic sustainable long-term national
Indonesian electricity activities, purposes such as giving inputs development, which will bring
both national and international. to the Government to prepare Indonesian electricity industry
the framework of electricity towards a brighter and better future.
MKI is a Government’s partner, development in Indonesia and to
especially Directorate General of guide empowerment and synergy With the two partners, Directorate
Electricity, which is the correct of national electricity potentials General of Electricity shall synergize
agency to provide inputs and to develop national electricity each other to realize electricity
broad and qualified views on the system. MKI will also construct energy independence, and to solve
aspects of technology, business an international network for the problems in electricity sectors.
and regulations because the developing national potentials
comprehensive MKI membership through cooperation, alliances and
from upstream to downstream transfer of technology to improve
electricity players, including the national electricity system and
individuals, companies, associations to anticipate the global economy
and consumers. era.

The vision behind MKI establishment


is to be an effective means
to establish

Kapal Marine Vessel Power Plant PT PLN (Persero) berkapasitas 120 MW (FOTO: PT PLN (Pesero)

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 79
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Infografis

KEMAJUAN
PROGRAM
35.000 MW
THE PROGRESS OF 35,000 MW PROGRAM
Sumber: Berdasarkan RUPTL 2016-2025
Update 35.000 Mw Status Juli 2016
Source: Based on 2016-2026 RUPTL July 2016 35,000 MW
Status Update
TOTAL
3.244 8.386 5.142 KAPASITAS
30%
Sudah kontrak/
23%
Sudah PPA 20% 35.627 MW
3.575 8.445 PPA 17.011 MW 13.599 MW
8.445
24% 48% 54%
34%
34% PERENCANAAN
Sudah Kontrak
3.412 MW
PENGADAAN
32% 12
0% SUDAH PPA/PROSES
PLN IPP
KONSTRUKSI
Belum Kontrak
7.216 MW SLO/COD
68% 112 *)
Belum Kontrak/ 1% Belum PPA
100 *) PPA 18.685 MW 11.469 MW 4.314
52% 46%
2% 10.730 17%
3.641 30% 7.955 7.155
34% 22% 29%
*): Selain itu terdapat pembangkit yang sudah COD: *): Furthermore, there are power plants which are
PLTD Pulau Terluar dan Daerah Perbatasan (68 already COD: Outermost Isles and Border Areas
MW) MVPP Amurang (120 MW) PLTD (68 MW) MVPP Amurang (120 MW)
Terdapat proyek Reguler sekitar 0,8 GW yang target COD-nya setelah tahun 2019, namun sudah PPA dan diperkirakan dapat
dipercepat CODnya menjadi 2019 dengan melihat kemajuan yang dicapai oleh pengembang.
There are 0.8 GW of regular projects targeted for COD after 2019, but it’s PPA and the COD deadline is set to 2019 considering
the progress achieved by the developer.

KEMAJUAN TRANSMISI
PROGRAM
35.000 MW
THE TRANSMISSION PROGRESS OF 35,000 MW PROGRAM
Peran PLN dalam penyediaan transmisi Proyek 35.000 MW sangat besar.
Apabila pembangkit IPP sudah siap, namun transmisi belum siap, maka PLN terkena klausul
“deemed dispatch”, dimana IPP dianggap sudah beroperasi, sehingga PLN harus membayar.

80 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Infografis
sULAWEsi dAN
KALiMANTAN NUsA TENGGARA
Status Kapasitas (MW) % Status Kapasitas (MW) %
sLO/COd - 0% sLO/COd 102 0,3%

Konstruksi 200 1% Konstruksi 400 1%

PPA/FC 700 2% PPA/FC 140 0,4%

Pengadaan 316 1% Pengadaan 1,175 3%

Perencanaan 455 1% Perencanaan 1,438 4%

TOTAL 1,671 5% TOTAL 3,254 9%

sUMATERA
Status Kapasitas (MW) %
sLO/COd 10 0,03% MALUKU dAN
Konstruksi 1,091 3% PAPUA
JAWA dAN
BALi Status Kapasitas (MW) %
PPA/FC 1,971 6%
Status Kapasitas (MW) % sLO/COd - 0%
Pengadaan 2,246 6%
sLO/COd - 0% Konstruksi - 0%
Perencanaan 3,164 9%
Konstruksi 6,695 19% PPA/FC 28 0.1%
TOTAL 8,481 24%
PPA/FC 5,607 16% Pengadaan 393 1%

Pengadaan 6,600 19% Perencanaan 548 2%

Perencanaan 2,350 7% TOTAL 969 3%

TOTAL 21,252 60%

SLO : Sertifikat Laik Operasi (Operational


Liability Certificate)
COD: Commercial Operation Date
PPA: Power Purchase Agreement
FC: Financial Closing

Telah 2.712 kms; PLN


Difungsikan
43.284 5,8% IPP
PLN 2.792 kms 80 kms;
kms; 93% (6%) 0,2%

16.084 kms;
3.313 kms; 7%
IPP 34,5%
Konstruksi 628 kms;
16,172 kms 1,3%
(36%)
TARGET
2015-2019 24,488 kms;
52,6%
46.597 kms Pra Konstruksi 2,605 kms;
27.093 kms 5,6%
(58%)

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 81
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

Program
Strategis
Ketenagalistrikan :
35.000 MW
Electricity Strategic Program: 35,000 MW

Tingginya kebutuhan listrik selaras


dengan meningkatnya pertumbuhan
industri dan ekonomi di Indonesia. Untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, pemerintah melalui Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik)
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) mencanangkan program
pembangunan ketenagalistrikan, yaitu
Program 35.000 Megawatt (MW).

82 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

P
ertumbuhan industri dan Tahun 2013 Tentang Anggaran pembentukan Tim Pengawalan
ekonomi di Indonesia Pendapatan Dan Belanja Negara dan Pengamanan Pemerintah dan
terus meningkat sebesar Tahun Anggaran 2014. Selanjutnya, Pembangunan (TP4). Pembentukan
7% per tahunnya. Seiring ada pula peraturan menteri seperti TP4 dilatarbelakangi oleh beberapa
dengan pertumbuhan Peraturan Menteri ESDM 1/2015 hal yaitu pertama, program
tersebut, kebutuhan listrik juga tentang Kerja Sama Penyediaan nawacita Presiden Joko Widodo
terus meningkat. Untuk memenuhi Tenaga Listrik Dan Pemanfaatan yang menghendaki terwujudnya
kebutuhan listrik pada industri, Bersama Jaringan Tenaga Indonesia yang berdaulat, mandiri
pemerintah melalui Ditjen Gatrik Listrik, Peraturan Menteri ESDM dan berkepribadian berlandaskan
Kementerian ESDM mencanangkan 3/2015 tentang tentang Prosedur gotong royong. Kemudian,
program strategis, yakni Program Pembelian Tenaga Listrik dan instruksi Presiden RI No. 7 Tahun
35.000 MW. Program 35.000 MW Harga Patokan Pembelian Tenaga 2015 tentang aksi pencegahan
yang diresmikan oleh Presiden Listrik dari PLTU Mulut Tambang, dan pemberantasan tindak
Jokowi ini dikukuhkan dalam PLTU Batubara, PLTG/PLTMG, pidana korupsi tahun 2015, yang
dokumen Rencana Pembangunan antara lain untuk meningkatkan
Jangka Menengah Nasional 2015- upaya pencegahan terjadinya
2019. Melalui Program 35.000 MW, Melalui Program 35.000 tindak pidana korupsi di instansi
pemerintah ingin membangun pemerintahan.
Indonesia dari pinggiran dengan MW, pemerintah ingin
memperkuat daerah-daerah dan membangun Indonesia Tim ini dibentuk untuk mendukung
desa dalam kerangka negara dari pinggiran dengan keberhasilan penyelenggaraan
kesatuan, meningkatkan kualitas pemerintahan dan pembangunan
hidup manusia dan masyarakat memperkuat daerah- nasional di pusat dan daerah
Indonesia, meningkatkan daerah dan desa dalam melalui pengawalan dan
produktivitas rakyat dan daya kerangka negara pengamanan, baik dari sisi
saing di pasar internasional, serta perencanaan, pelaksanaan maupun
mewujudkan kemandirian ekonomi kesatuan, meningkatkan pemanfaatan hasil pembangunan,
dengan menggerakkan sektor- kualitas hidup manusia termasuk dalam upaya mencegah
sektor strategis. dan masyarakat timbulnya menyimpangan dan
kerugian negara.
Payung Hukum Program Indonesia
Ketenagalistrikan Selanjutnya, dari pihak PT PLN
Untuk merealisasikan Program (Persero) juga turut membentuk
35.000 MW, pemerintah pun dan PLTA oleh PT PLN (Persero) Tim Imbangan Pengawalan dan
menerbitkan dan memberlakukan Melalui Pemilihan Langsung dan Pengamanan PT PLN (Persero)
sejumlah peraturan. Peraturan- Penunjukkan Langsung. dan Pembangunan Infrastruktur
peraturan tersebut antara lain Ketenagalistrikan (TP4IK) melalui
Undang-Undang Nomor 2/2012 Dukungan Aparat Penegak Surat Keputusan Direksi PT PLN
tentang Pengadaan Tanah untuk Hukum (Persero) Nomor 0219 tanggal 13
Kepentingan Umum, Peraturan Agar berjalan mulus, Program November 2015.
Presiden Nomor 30/2015 tentang 35.000 MW ini juga perlu dikawal
Perubahan atas Perpres 71/2012 aparat penegak hukum. Selain Dengan terbentuknya perangkat
tentang Penyelenggaraan sebagai upaya pencegahan praktek pengawalan dan pengamanan
Pengadaan Tanah untuk korupsi, juga untuk menghilangkan tersebut, baik dari kejaksaan
Kepentingan Umum. Kemudian, keragu-raguan dalam mengambil dan PT PLN (Persero) serta
peraturan menteri seperti keputusan, dan terserapnya dukungan berbagai kepentingan,
Keputusan Menteri ESDM 74K/21/ anggaran secara optimal. diharapkan Program 35.000 MW
MEM/2015 tentang Pengesahan dapat berjalan lancar dan berhasil
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Untuk itu, pada Juli 2015, dengan tepat waktu dan tepat guna
Listrik 2015-2024. Mengingat Presiden Joko Widodo pun sesuai harapan pemerintah dan
sedemikian strategisnya program menginstruksikan kepada Jaksa masyarakat.
35.000 MW, dukungan penuh dari Agung agar melakukan pengawalan
segenap pemangku kepentingan, dan pengamanan terhadap Tugas dari TP4 yang dibentuk
baik dari sisi pemerintah, PT PLN pembangunan infrastruktur oleh Kejaksaan ialah untuk
(Persero), IPP, dan masyarakat strategis nasional. Salah mengawal, mengamankan serta
sangat dibutuhkan. satunya adalah pembangunan mempercepat pembangunan
ketenagalistrikan agar berjalan proyek ketenagalistrikan yang
Untuk mempermudah pihak swasta, lancar dan berhasil. bebas dari praktek Korupsi,
dukungan pemerintah pun telah Kolusi dan Nepotime (KKN) mulai
dilakukan melalui penerbitan dan Sebagai tindak lanjut instruksi dari perencanaan, pelaksanaan,
pemberlakuan sejumlah regulasi, presiden, Jaksa Agung telah pengawasan, sampai evaluasi.
antara lain Undang-Undang mengeluarkan Surat Keputusan Antisipasi proyek besar ini
Nomor 12/2014 tentang Perubahan Kejaksaan Agung RI Nomor 152 dilakukan karena menggunakan
Atas Undang-Undang Nomor 23 tanggal 1 Oktober 2015 tentang uang negara, dari segi hukum

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 83
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

ini harus dikawal agar tidak ada birokrasi bagi percepatan program-
kebocoran dalam penggunaannya. program strategis pembangunan Sepanjang 5 tahun ke
nasional untuk kepentingan rakyat,
Sedangkan, dibentuknya TP4IK dan terserapnya anggaran secara depan, pemerintah dalam
oleh PT PLN (Persero) ini bertugas optimal. hal ini Ditjen Gatrik
sebagai ”counter-part” atau rekan
imbangan TP4 Kejaksaan. Sehingga, Dalam hal ini, Kementerian Kementerian ESDM bersama
proyek pendampingan yang dimulai BUMN menyambut baik PT PLN (Persero) dan IPP
dengan identifikasi permasalahan, terbentuknya TP4 Kejaksaan
kemudian dapat menentukan Agung Republik Indonesia. akan membangun 109
prioritas bentuk pengawalan Adanya tim ini diharapkan proyek pembangkit. masing-masing
maupun pengamanan yang akan ketenagalistrikan 35.000 MW
diterapkan. dapat terlaksana dengan baik,
terdiri 35 proyek oleh PLN
sehingga pertumbuhan ekonomi dengan total kapasitas
Bentuk pendampingan TP4 negeri ini dapat meningkat secara 10.681 MW dan 74 proyek
kepada PT PLN (Persero) dalam berarti dan merata. Selain itu,
pelaksanaan pembangunan dengan adanya TP4 ini akan oleh swasta/Independent
infrastruktur ketenagalistrikan memberikan keberanian dan Power Producer (IPP)
dilakukan melalui beberapa hal. kenyamanan bagi pegawai atau
Pertama memberikan penerangan pejabat PT PLN (Persero) dalam dengan total kapasitas
hukum kepada PT PLN (Persero) melaksanakan pembangunan 25.904 MW
terkait materi tentang tindak pidana proyek 35.000 MW, mengingat
korupsi pengadaan barang dan jasa. program tersebut akan
Kedua, melakukan diskusi dengan menghabiskan investasi yang luar
PT PLN (Persero) dan instansi biasa besar, yaitu sebesar 72,9
terkait untuk menyelesaikan miliar dolar AS dalam 5 tahun
permasalahan yang dihadapi dalam kedepan.
pelaksanaan Program 35.000 MW. dari semula sebesar Rp 63 Triliun
Selain dari aparat penegak hukum, menjadi Rp 184 Triliun.
Ketiga, melakukan penyuluhan Kementerian Badan Usaha Milik
hukum bersama dengan PT PLN Negara (BUMN) juga memberikan Dalam hal pengadaan lahan proyek
(Persero) kepada masyarakat dukungan secara korporasi dalam pembangunan, Kementerian
yang terkena dampak dari adanya rangka mendorong pembangunan ESDM dan PT PLN (Persero) juga
pembangunan tersebut. Keempat, infrastruktur ketenagalistrikan yang didukung oleh Kementerian Agraria
memberikan pendampingan hukum merupakan bagian dari program dan Tata Ruang/Badan Pertahanan
dalam setiap tahap program strategis nasional. Nasional (ATR/BPN). Kementerian
pembangunan dari awal sampai ATR/BPN akan membantu
akhir, berupa pembahasan hukum Salah satunya ialah melalui pembebasan lahan dan pengadaan
dari sisi penerapan regulasi penetapan Roadmap BUMN yang tanah untuk mempercepat
atau peraturan perundangan, mengajak join planning PT PLN pembangunan proyek 35.000 MW
mekanisme dan prosedur dengan (Persero) dengan PT PGN, PT tersebut.
pejabat pengelola anggaran atas Pertamina dan PT Bukit Asam dalam
permasalahan yang dihadapi dalam hal pemenuhan energi primernya. Progres Program
hal penyerapan anggaran. Selain itu, Kementerian BUMN juga 35.000 MW
telah memberikan pelimpahan Pemerintah telah berkomitmen
Kelima, memberikan pendapat kewenangan kepada Direksi PT PLN untuk merealisasikan penyediaan
hukum dalam tahapan (Persero) terkait dengan pembelian listrik sebesar 35.000 MW dalam
perencanaan, pelelangan, tenaga listrik dari IPP. jangka waktu 5 tahun (2014-
pelaksanaan, pengawasan 2019). Sepanjang 5 tahun ke
pelaksanaan pekerjaan, dan Dukungan dari Kementerian BUMN depan, pemerintah dalam hal
pengadaan barang dan jasa, baik dalam bidang keuangan juga ini Ditjen Gatrik Kementerian
atas inisiatif TP4 maupun atas dilakukan. Dalam rangka perkuatan ESDM bersama PT PLN (Persero)
permintaan instansi dari pihak- permodalan PT PLN (Persero), pada dan IPP akan membangun 109
pihak yang memerlukan. 2015 telah diberikan tambahan pembangkit. masing-masing
Penyertaan Modal Negara (PMN) terdiri 35 proyek oleh PLN
Pada intinya, pendampingan dari Pemerintah sebesar Rp 5 dengan total kapasitas 10.681
yang dilakukan TP4 selain untuk Triliun. Dengan adanya tambahan MW dan 74 proyek oleh swasta/
mensukseskan pembangunan, juga PMN yang berasal dari fresh money Independent Power Producer
merupakan upaya pencegahan tersebut, dan juga tambahan (IPP) dengan total kapasitas
praktek korupsi di lingkungan PMN yang berasal dari Barang 25.904 MW. Kemudian, pada
pemerintahan. Sehingga, dapat Pemerintah Yang Belum Ditetapkan 2015 PLN akan menandatangani
menghilangkan keragu-raguan Statusnya (BPYBDS), maka RUPS kontrak pembangkit sebesar
aparatur negara dalam mengambil saat ini sedang memproses usulan 10.000 MW sebagai tahap I dari
keputusan, terwujudnya perbaikan peningkatan Modal Dasar PLN total keseluruhan 35.000 MW.

84 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

Disadari bahwa bukanlah Dengan tambahan kapasitas tahapan kontrak atau PPA ialah
perkara mudah untuk pembangkit beserta jaringan sebesar 17.011 MW atau 48%.
merealisasikan program transmisinya, kebutuhan listrik Sedangkan proyek yang belum
tersebut. Untuk itu pemerintah nasional akan tercukupi sehingga masuk tahapan PPA ada sebesar
menerapkan strategi-strategi rasio elektrifikasi pada 2019 dapat 18.685 MW atau 52%.
pelaksanaan proyek 35.000 MW, mencapai 97%. Juga mendorong
yakni dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional Dari proyek tersebut, ada 3.412
ketersediaan lahan dengan melalui penyerapan tenaga kerja MW atau 32% proyek yang
menerapkan Undang-undang baru yang mampu meningkatkan dikerjakan PT PLN (Persero) telah
2/2012 tentang pembebasan kesejahteraan masyarakat. masuk tahapan PPA. Sedangkan,
lahan dan menyediakan proses ada 7.216 MW atau 68% yang
negosiasi harga dengan Berdasarkan RUPTL 2016-2025, belum kontrak. Untuk proyek
menetapkan harga patokan progres Program 35.000 MW pembangunan yang dilakukan oleh
tertinggi untuk swasta dan pembangkit listrik hingga Juli 2016 IPP ialah ada sebanyak 13.599 MW
excess power. Kemudian, proyek yang telah masuk tahapan atau 54% yang telah masuk tahap
pemerintah juga akan Commercial Operating Date (COD) PPA dan proses FC. Sementara
mempercepat proses pengadaan sebanyak 112 MW atau 1% ditambah itu, ada 11.469 MW atau 46% yang
dengan mengacu pada Permen PLTD Pulau Terluar dan Daerah belum masuk tahap PPA.
ESDM 3/2012 dengan alternatif Perbatasan sebesar 68 MW dan
penunjukan langsung atau MVPP Amurang sebesar 120 MW. Sedangkan, status kemajuan
pemilihan langsung untuk Energi pembangunan pembangkit 7.000
Baru Terbarukan (EBT), mulut Sementara itu, ada 8.386 MW atau MW yang telah COD ialah sebesar
tambang, gas marjinal, ekspansi, 23% proyek yang telah masuk 3.033 MW dengan rincian, PLTA
dan excess power. tahapan konstruksi. Proyek yang 65 MW, PLTM 49 MW, PLTMG 384
sudah Power Purchase Agreement MW, PLTP 30 MW, PLTU 2.505
Selain itu, pemerintah juga harus (PPA) atau sedang proses MW. Kemudian, proyek yang
memastikan kinerja pengembang Financial Close (FC) ialah sebesar masih pada tahap konstruksi ialah
dan kontraktor andal dan 8.445 MW atau 24%. Sedangkan, sebesar 4.369 MW dengan rincian
terpercaya melalui penerpan uji ada proyek sebesar 10.730 MW PLTA 135 MW, PLTGU 40 MW, PLTM
tuntas (due diligence). Dalam atau 30% yang masih dalam 22 MW, PLTMG 155 MW, PLTP 620
pengendalian proyek tersebut, tahapan pengadaan. Kemudian, MW, dan PLTU 3.397 MW.
pemerintah akan menggunakan ada proyek sebesar 7.955 MW
sistem Project Management Office yang masih dalam tahapan Progres FTP-1 telah berjalan dan
(PMO), serta pemerintah juga perencanaan. sudah beroperasi/COD pada 2016.
akan memperkuat koordinasi Ada sebesar 25 MW, dengan total
dengan para pemangku Dari seluruh proyek tersebut, akumulasi sampai dengan Mei
kepentingan terkait. proyek-proyek yang telah masuk 2016 sebesar 7.920 MW dari total

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 85
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

9.927 MW (80%) pembangkit yang Untuk FTP-2 yang sudah masih dalam proses, sampai
berhasil COD. Untuk proyek yang beroperasi/COD pada 2016 dengan 2019 direncanakan akan
masih berjalan sampai dengan Mei adalah sebesar 45 MW, dengan COD total sebesar 9.900 MW dan
2016 ialah pembangkit dengan total akumulasi sampai dengan sisanya diatas 2019. Dalam waktu
total sebesar 2.008 MW dimana Mei 2016 sebesar 130 MW dari dekat ditargetkan pada Agustus
proyek dalam fase konstruksi total 17.458 MW (1%). Proyek 2016 COD sebesar 210 MW yaitu
sebesar 255 MW (13%) dan fase pembangkit pada FTP-2 yang PLTP Ulubelu #3 dan PLTMG
komisioning 1.753 MW (87%). masih berjalan total sebesar 17.198 Bangkanai. Total target proyek
Rencananya FTP-1 yang COD MW (diluar PLTP Atadei yang yang belum COD di 2016 sebesar
pada 2016 total sebesar 1.778 MW sudah diterminasi sebesar 5 MW). 350 MW.
dimana pada Juni 2016 sebesar Sebagian besar, proyek tersebut
1.331 MW yaitu PLTU Belitung 16,5 berada dalam fase perencanaan, Untuk pembangunan Transmisi,
MW, PLTU Jayapura (2x10 MW), studi, tender WKP dan pengadaan ada 6% atau 2.792 kilometer sirkit
PLTU Pulang Pisau #1 (60 MW) sebesar 7.652 MW (44%), sudah (kms) transmisi yang telah energize.
PLTU Tidore (2x7 MW), PLTU mencapai PPA/proses financial Sedangkan 36% atau 16.712 kms
Tarahan #2 (100 MW), PLTU Teluk close sebesar 6.700 MW (39%), masih dalam tahap konstruksi dan
Balikpapan #1 (110 MW), PLTU Tj fase konstruksi sebesar 2.691 58% atau 27.093 kms masih dalam
Awar-Awar #2 (350 MW) dan PLTU MW (15%) dan fase komisoning tahap pra-konstruksi. Kemudian,
Adipala 660 MW. sebesar 155 MW (1%). FTP-2 yg pembangunan Gardu Induk (GI)

86 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

ada sekitar 8% atau 8.805 Mega Bukan tanpa alasan Kementerian tenaga listrik yang memanfaatkan
Volt Amphere (MVA) yang telah ESDM lebih mengutamakan panas bumi yang dikenal dengan
energize. Namun, masih ada 21% pembangkit berbahan bakar EBT. Pembangkit Listrik Tenaga Panas
atau 22.927 MVA yang masih dalam Pasalnya, daerah-daerah yang Bumi (PLTPB). Bahkan, ada tenaga
tahap konstruksi dan 71% atau belum dialiri listrik, terutama di listrik yang memanfaatkan nuklir
77.057 MVA masih dalam tahap pra- daerah-daerah terpencil terdapat yang dikenal dengan Pembangkit
konstruksi. banyak sumber daya yang dapat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
dimanfaatkan untuk pembangkit
Pembangkit Energi Baru EBT. Pemanfaatan EBT ini sangat
Terbarukan baik karena potensinya yang
Pada pembangunan pembangkit Bahan bakar EBT tersebut antara amat melimpah di Indonesia.
proyek 35.000 MW, Kementerian lain, tenaga matahari yang dikenal Walaupun biayanya cukup mahal,
ESDM mengarusutamakan dengan Pembangkit Listrik Tenaga namun pembangkit EBT lebih
pembangunan pembangkit yang Surya (PLTS). Kemudian, ada tenaga efisien dibandingkan pembangkit
menggunakan bahan bakar Energi air yang dikenal dengan Pembangkit dengan energi fosil maupun gas.
Baru Terbarukan (EBT). Hal ini Listrik Tenaga Banyu (PLTB) Namun demikian, pembangunan
sesuai dengan usulan revisi RUPTL dan Pembangkit Listrik Tenaga pembangkit pada Program
2016-2025 dari Kementerian Mikro Hydro (PLTMH). Ada juga 35.000 MW ini akan terus berjalan
ESDM yang memberi porsi besar tenaga angin yang dikenal dengan hingga terwujudnya listrik untuk
pada peran EBT. Kapasitas 35.000 Pembangkit Listrik Tenaga Angin memajukan perekonomian
MW terbagi menjadi pembangkit (PLTA). Selain itu, ada tenaga listrik masyarakat Indonesia.
tenaga batubara 50%, gas 25%, yang berasal dari sampah yang
dan EBT 25%. dikenal dengan Pembangkit Listrik Catatan: RUPTL sudah bisa di-
Tenaga Biomasa (PLT Biomasa) dan download di website Ditjen Gatrik.

The high demands of electricity are in proportion with the industrial and economic
growth in Indonesia. In order to support Indonesian economic growth, the Government
through the Directorate General of Electricity of the Ministry of Energy and Mineral
Resources (EMR) has launched the electricity construction program, namely 35,000
Megawatt (MW) Program.

T
he Indonesia industrial THE LEGAL BASIS OF implementation of a number
and economic growths ELECTRICITY PROGRAM of regulations, including Law
keep increasing of To realize the 35,000 MW program, number 12 of 2014 regarding
7% per year. The the Government issued and Amendment of Law number 23
needs for electricity applied a number of regulations, of 2013 regarding the 2014 State
accompany such growth. In order including law number 2 of 2012 Revenue and Expenditure Budget.
to fulfill the industrial needs regarding Land Procurement There are also regulations of
for electricity, the Government for Public Interest, Presidential Minister, such as the Regulation
through the Directorate General Regulation number 30 of 2015 of Minister of EMR number 1 of
of Electricity of the Ministry of regarding the Amendment of 2015 regarding Electricity Network
Energy and Mineral Resources the Presidential Regulation Public Usage and Electricity
launched a strategic program, number 71 of 2012 regarding Land Procurement Cooperation,
namely 35,000 MW program. procurement for Public Interests. Regulation of Minister of EMR
The 35,000 MW program that Then, the Regulations of Minister, number 3 of 2015 regarding
was inaugurated by the President including the Decree of Minister Electricity Purchase Procedures
Jokowi was stated in the 2015- of EMR number 74K/21/MEM/2015 and Electricity Purchase standard
2019 National Medium Term regarding Validation of 2015-2024 Price from PLTU Mulut Tambang,
development Plans. Through Electrical Procurement Business PLTU Batubara, PLTG/PLTMG and
the 35,000 MW Program, the Plan. Considering the strategic PLTA by PT PLN (Persero) through
Government wants to build nature of the 35,000 MW program, direct Appointment and direct
Indonesia from the suburbs by full supports from all stakeholders, Assignment.
empowering rural areas within including the Government, PT PLN
the framework of nation-state, (Persero), iPP and the public are SUPPORT FROM LAW
improving quality of people highly needed. ENFORCEMENT AGENCY
life and competitiveness in To run the program well, the 35,000
international market as well as In order to facilitate the private MW program shall be guarded by
realizing economic independence sector, the Government provides the law enforcement agencies.
by mobilizing strategic sectors. support through issuance and In addition to prevent corruption

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 87
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

During the next 5 years, the


Government, in this case
the Directorate General of
Electricity of the Ministry of
Energy and Mineral Resources
and PT PLN (Persero) and IPP
will construct 109 power plants,
each consists of 35 PLN’s
projects with the total capacity
of 10,681 MW and 74 projects
by private sector / Independent
Power Producer (IPP) with the
total capacity of 25,904 MW

PLTU Paiton Probolinggo, Jawa Timur

practices, it is also to eliminate in terms of planning, execution Meanwhile, the establishment of


doubts in making decisions, and or usage of development results, TP4IK by PT PLN (Persero) serves
budget can also be absorbed including in the attempt to prevent as the ”counterpart” or balancing
optimally. abuse and state losses. partner of the Attorney General’s
TP4. Thus, the facilitation project
For such purpose, in July Next, PT PLN (Persero) also begins by identifying the issue and
2015, President Joko Widodo established The Attorney General’s determine the priority of facilitation
also instructed the Attorney Team for PLN Supervision form and the security to be
General to guard and secure the and Security and Electricity implemented.
national strategic infrastructure Infrastructure Development
development to ensure its (TP4IK) through the decision of There are several forms of TP4
successful operations. the directors of PT PLN (Persero) facilitation to PT PLN (Persero)
number 0219 dated November 13, in constructing electricity
To follow up the President’s 2015. infrastructures. First, by providing
instruction, the Attorney General clear legal basis to PT PLN
has issued the Decree of Supreme Through the establishment of (Persero) related to criminal acts
Court number 152 dated October 1, Government and Development of corruption practices in goods
2015 regarding the establishment Supervision and Security Team and service procurement. Second,
of Government and Development from the attorney general and PT organizing discussions with PT PLN
Supervision and Security Team PLN (Persero) and with the support (Persero) and relevant institutions
(TP4). TP4 was established based from various stakeholders, it is to solve issues faced in the 35,000
on some facts such as, the first, expected that 35,000 MW Program MW Program.
President Joko Widodo Nawacita will run smoothly and successfully
Program that has the purpose to in a timely manner according Third, by organizing legal seminars
realize sovereign, independent and to the government and public with PT PLN (Persero) for people
characteristic Indonesia based on expectations. affected by the construction.
cooperation. Then, the instruction Fourth, providing legal facilitation
of President of RI number 7 of The duties of TP4 established in every stage of the construction
2015 regarding prevention and by the Attorney General include program from beginning to the
eradication of corruption acts in facilitating, securing and end, including legal discussions
2015, that among them to improve accelerating the development on implementation of regulations
the corruption prevention in of electricity projects that are or provisions of law, mechanism
Governmental Agency. free from corruption, collusion and procedure with budget
or nepotism (KKN), starting from managing officials over the issues
The team was established to planning, execution, supervision to encountered during budget usage.
support the success of government evaluation. This big projects shall
and national development be anticipated because it uses Fifth, providing legal opinion
programs in central and local level state budget and therefore shall be during the planning, auction,
through facilitation and security guarded to prevent any misuse. execution, supervision of works

88 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

and procurement of In addition to law enforcement land acquisition and procurement


goods and services at agencies, the Ministry of state- to accelerate the 35,000 MW
the TP4’s initiatives Owned Enterprises also provides development project.
or request from the corporate support to boost
institutions. electricity infrastructure development, THE PROGRESS OF 35,000 MW
which constitutes the national PROGRAM
Basically, the facilitation strategic program. The Government is committed to
provided by TP4, in realize 35,000 MW of electricity
addition to ensure One of them is the stipulation of procurement within THE period
development success, BUMN Roadmap, which invites join of 5 years (2014-2019). During the
it is also the effort to planning between PT PLN (Persero) next 5 years, the Government, in
prevent corruption and PT PGN, PT Pertamina and this case the Directorate General
practices within the PT Bukit Asam to fulfill its primary of Electricity of the Ministry of
government. In order energy source. Furthermore, The Energy and Mineral Resources
to eliminate any doubt Ministry of BUMN has also granted and PT PLN (Persero) and IPP will
among the state authority to the directors of PT PLN construct 109 power plants, each

Pabrik Siemens Power Generation


PT. Siemens Indonesia di Cilegon, Banten

apparatus to make decisions, (Persero) in relation to the purchase consists of 35 PLN’s projects with
to improve the bureaucracy for of electricity from IPP. the total capacity of 10,681 MW
accelerating strategic programs on and 74 projects by private sector /
national development for public There is also financial support from Independent Power Producer (IPP)
interests and optimum budget use. the Ministry of BUMN. In order with the total capacity of 25,904
to strengthen PT PLN (Persero) MW. Then, in 2015, PLN will sign
In this regard, the Ministry of capital, in 2015 the Government 10,000 MW power plant contract as
BUMN welcomes the establishment provided additional State Capital the first stage of the all 35,000 MW
of Attorney General’s TP4 of Participation (PMN) of Rp 5 trillion. program.
the Republic of Indonesia. The With the additional PMN from fresh
existence of this team is expected money as well as undetermined It is understood that it is not easy
to ensure the proper operations Status of Government Assistance to realize the program. Therefore
of 35,000 MW electricity project Settlement Yet (BPYBDS), then the Government implemented
so that the national economy can the current GMS is discussing the strategies for the 35,000 MW
run meaningfully and distributed increase of PLN’s authorized capital program, it is done by accelerating
equally. In addition, the existence of from Rp 63 trillion to Rp 184 trillion. the availability of lands by
TP4 provides courage and comfort implementing Law number 2/2012
for employees and officials of PT In the case of procurement of regarding land acquisition and
PLN (Persero) in implementing the development project lands, the providing price negotiation process
35,000 MW construction project, Ministry of EMR and PT PLN by determining the maximum
considering that the program (Persero) are also supported by price threshold for the private
spends huge amount of investment the Ministry of Agrarian Affairs sector and excess power. Then the
of USD 72.9 billion within the next and Spatial Layout/ National Land Government will also accelerate the
5 years. Agency (ATR/BPN) will assist procurement process by referring

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 89
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

to the Regulation of Minister of EMR The progress status of 7,000 MW For transmission construction,
number 3/2012 with the alternative of power plant construction that there has been 6% or 2,792 km
of direct assignment or direct have been under COD has reached of circuit (kms) being energized.
appointment for Renewable Energy 3,033 MW with the following Whereas 36% or 16,712 kms
(NRE), mine shaft, marginal gas, details: 65 MW of PLTA, 49 MW of is still under construction and
expansion and excess power. PLTM, 384 MW of PLTMG, 30 MW 58% or 27,093 kms is still in pre-
of PLTP, 2,505 MW of PLTU. Then construction. The construction
In addition, the Government shall also the Projects under construction of Main Station (GI) is about 8%
ensure the performance of reliable is 4,369 MW with the following or 8,805 Mega Volt Ampere
and trustworthy developers and details: 135 MW of PLTA, 40 MW of (MVA), which has been energized.
contractors through due diligence. To PLTGU, 22 MW of PLTM, 155 MW However, there is still 21% or 22,927
control the project, the Government of PLTMG, 620 MW of PLTP and MVA that is still under construction
will use a Project Management Office 3,397 MW of PLTU. stage and 71% or 77,057 MA is
(POM) and the Government will also under pre-construction stage.
strengthen coordination with relevant FTP-1 progress is already
stakeholders. underway and operational / COD RENEWABLE, NEW ENERGY
in 2016. There is 25 MW with the POWER PLANT
With additional power plant and total accumulation of 7,920 MW In 35,000 MW power plant
transmission network capacity, the up to May 2016 out of the total development program, the
national electricity need can be 9,927 MW (80%) of power plants Ministry of EMR will mainstream
fulfilled so that the electrification with COD. The undergoing project the construction of power plants
ratio may reach 97% by 2019. It up to May 2016 is power plants operated by with Renewable New
also boosts up national economic with the total capacity of 2,008 Energy (NRE). It is in accordance
growth by absorbing new workforce MW, with 255 MW (13%) under with the 2016-2025 RUPLT revision
that is able to create public welfare. construction stage and 1,753 proposals from the Ministry of
MW (87%) under commissioning EMR, which allocates large portion
In accordance with 2016-2025 phase. The plan stated that FTP-1 to NRE usage. The 35,000 MW
RUPTL, the progress of 35,000 with COD in 2016 totally 1,778 MW, capacity is divided into 50% coal-
MW power plant program up to in which in June 2016 it was 1,331 powered, 25% gas powered and
July 2016 has been in the stage MW, they were in PLTU Belitung 25% NRE-powered.
of Commercial Operating Date of 16.5 MW, PLTU Jayapura (2x10
(COD) of 112 MW or 1%, added by MW), PLTU Pulang Pisau #1 (60
Outermost Island and Border Areas MW), PLTU Tidore (2x7 MW), PLTU
PLTD with the capacity of 68 MW Tarahan #2 (100 MW), PLTU Teluk
and MVPP Amurang of 120 MW. Balikpapan #1 (110 MW), PLTU
Tj Awar-Awar #2 (350 MW) and
Meanwhile, there is 8,386 MW PLTU Adipala 660 MW.
or 23% projects that has been
in the construction stage. The The FTP-2 that has operated /
Project that has been in the stage COD in 2016 is 45 MW, with total
of Power Purchase Agreement accumulation up to May of 130
(PPA) or in the process of Financial MW of the total 17,458 MW (1%).
Closure (FC) is 8,445 MW or 24%. The undergoing power plant
Meanwhile, there is a project of project in FTP-2 is totally 17,198
10,730 MW or 30% that is still in the MW (except for 5 MW PLTP Atadei
procurement stage and 7,955 MW which has been terminated of
of projects are under planning. 5MW). Most of the projects are
still in the planning, study, WKP
Of all projects, those that are under tender and procurement phase of
contract or PPA are 17,011 MW or 7,652 MW (44%), ones reaching
48%. The projects that has not PPA / financial close process of
been in the stage of PPS is 18,685 6,700 MW or 39%, construction
MW or 52%. stage of 2,691 MW (15%) and In addition, the Government
commissioning phase of 155 MW
Of the projects, 3,412 MW or 32% (1%). FTP-2 under the process shall also ensure the
projects carried out by PTPLN up to 2019 will have total COD performance of reliable and
(Persero) have been in PPA of 9,900 MW and the remaining
stage. Whereas 7,216 MW or 68% after 2019. In short time, in August trustworthy developers and
is not under contract yet. The 2016, the COD is expected to contractors through due
construction projects performed reach 210 MW, including PLTP
by IPP include 13,599 MW or 54% Ulubelu #3 and PLTMG Bangkanai.
diligence.
that are in the PPA and FC stages. The total projects targeted that
Meanwhile 11,469 MW or 46% are have not achieved COD in 2016 is
not in PPA stage yet. 350 MW.

90 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

Liputan khusus

There are reasons behind the and Micro Hydro Power Plant It is very good to utilize NRE, as it
mainstream of NRE power plants (PLTMH). There is also Wind potential is abundant in Indonesia.
by Minister of ERM. Because in the Power Plant (PLTA). In addition, Though it is costly, NRE power
regions without electricity access, there is power plant from waste plants are more efficient than
especially remote areas, there are known Biomass Power Plant (PLT fossil or gas power plants. However,
abundant local resources to be Biomass) and electricity that the 35,000 MW Power Plant
used for NRE Power Plants. makes use of geothermal known development will keep going to
as Geothermal Power Plant realize the electricity that in turn
The NRE fuels are such as Solar (PLTPB). There is also a power will grow Indonesian economy.
Energy, known as Solar Power plant that makes use of nuclear Note; RUPTL is available for
Plant (PLTS), Water power, known energy, known as Nuclear Power download on the directorate
as Water Power Plant (PLTB) Plant (PLTN). General of Electricity’s website.

PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan


Cirata, Purwakarta, Jawa Barat
FOTO: PT PLN (Pesero)

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 91
EDISI KETENAGALISTRIKAN

opini

Subsidi
Listrik Tepat Sasaran
Accurate Electricity Subsidy
Oleh: Joko Tri Haryanto,
pegawai Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI

92 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

opini

menjadi bom waktu, ditambah


dengan persoalan ketepatan dan
efektivitas kelompok pengguna.

Menurut data Kementerian ESDM,


alokasi subsidi listrik tahun 2015
per golongan terdiri dari: Rumah
Tangga/ R1-450 VA subsidinya Rp
27,6 triliun, Rumah Tangga/ R1-900
VA subsidi Rp 27,7 triliun, Industri
/I-2 daya 14-200 kVA subsidinya Rp
2,5 triliun, Bisnis/B1-2200-5500
VA subsidinya Rp 1,6 triliun, Sosial/
S2-3500-200 kVA subsidinya Rp 1,4
triliun, Rumah Tangga/ R1-1300 VA
subsidinya Rp 826 miliar, Bisnis/B1-
900 VA subsidinya Rp 706 miliar,
Bisnis/ B1-1300 VA subsidinya
Rp 672 miliar, Sosial/S2-900 VA
subsidinya Rp 541 miliar, Sosial/
S2-450 VA subsidinya Rp 484
miliar. Dari data tersebut terlihat
bahwa alokasi subsidi listrik untuk
golongan R1/450 VA sebesar Rp
27,6 triliun dan R1/900 VA sebesar

R
encananya per 1 Januari subsidi listrik tersebut didasari Rp 27,7 triliun, sangat membebani
2016, pemerintah akan pertimbangan membengkaknya APBN dibandingkan alokasi
mencabut subsidi listrik alokasi subsidi listrik setiap kelompok pelanggan lainnya.
secara proporsional, tahunnya dalam kurun waktu satu
sehingga nantinya yang berhak dasawarsa terakhir. Jika di 2013, Efektivitas kebijakan
menerima subsidi listrik hanyalah besaran alokasi subsidi listrik Meskipun dirasa sangat riskan
kelompok masyarakat miskin dan hanya sebesar Rp 3,61 triliun, karena penugasan kepada PT.
rentan miskin. Sontak kebijakan maka pada 2010, angkanya sudah PLN (Persero) hanya tersisa
tersebut akan menghapuskan melonjak hingga Rp 58,11 triliun
waktu sekitar 2 bulan, namun
sekitar 23,3 juta pelanggan PLN serta sempat mencapai puncaknya
dari total 48 juta pelanggan rumah di 2012 sebesar Rp 103,3 triliun. pemerintah sangat percaya
tangga R1/450 VA dan R1/900 Dalam 2015 sendiri, besaran alokasi mampu menjalankan mekanisme
VA. Pencabutan subsidi listrik subsidi listrik tersebut sudah tersebut. Hal ini didasari oleh
tersebut juga berdampak pada berkurang signifikan hingga Rp keberhasilan reformasi kebijakan
penurunan besaran subsidi listrik 66,2 triliun dan diupayakan untuk subsidi BBM sejak tanggal 1
dari Rp 66 triliun menjadi Rp 37,3 berkurang menjadi Rp 37,3 triliun Januari 2015 yang memberikan
triliun. Pemerintah juga sedang di 2016. dampak positif dan sangat
mempertimbangkan koordinasi signifikan khususnya dalam
dengan kebijakan lainnya yang Subsidi listrik mulai dapat meningkatkan celah fiskal yang
sudah dijalankan sehingga ke dikendalikan pada pertengahan berujung pada peningkatan
depannya, masyarakat yang berhak 2014, karena pemerintah tidak alokasi belanja produktif baik
menerima subsidi listrik adalah lagi memberikan subsidi pada
kelompok masyarakat yang sudah infrastruktur, pengentasan
beberapa pelanggan, seperti kemiskinan, pencapaian target
masuk dalam daftar penerima
Kartu Indonesia Sehat (KIS), industri besar, hotel, mal dan swasembada beras serta
Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta rumah mewah. Di sisi lain, sejak ketahanan pangan dan energi.
berbagai skema kesejahteraan 2003, pemerintah tidak pernah
lainnya. menaikkan tarif listrik untuk rumah Menjadi semakin menarik jika
tangga R1/450 VA dan R1/900 VA, mencermati hasil kajian yang
Selain rekomendasi dari meskipun biaya produksi listriknya dilakukan oleh 6 kelompok
Tim Nasional Percepatan sudah meningkat. Akibatnya, Perguruan Tinggi di Jawa-Bali
Penanggulangan Kemiskinan subsidi untuk kedua kelompok terkait Kemampuan Bayar dan
(TNP2K), pencabutan besaran tersebut kemudian bertransformasi Kenaikan Tarif Listrik golongan

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 93
EDISI KETENAGALISTRIKAN

opini

A
R1/450 VA dan R1/900 VA. Untuk ccording to the plan,
golongan R1/450 VA, rata-rata on January 1, 2016,
pengeluaran per bulan untuk the Government will
konsumsi listrik mencapai Rp revoke the electricity
34.300, sementara pengeluaran subsidy proportionally,
thus, there shall only the poor and
konsumsi tembakaunya mencapai
vulnerable to poor people shall
Rp 145.600, rekening telepon Rp receive the subsidy. Instantly, the
30.000, pulsa Handphone (HP) policy will eliminate approximate
Rp 39.400 dan pengeluaran total 23.3 million of the total 48 million
dalam sebulan mencapai Rp 1,6 of R1/450 VA and R1/900 VA PLN
juta. Sebaliknya, untuk golongan customers. The revocation of
pelanggan R1/900 VA, rata-rata electricity subsidy will also has
pengeluaran per bulan untuk the impact on the decrease of
konsumsi listrik mencapai Rp electricity subsidy amount from
80.700, sementara pengeluaran Rp 66 trillion to Rp 37.3 trillion.
konsumsi tembakaunya The Government is currently
considering the coordination
mencapai Rp 143.100, rekening
with other implemented policies,
telepon Rp 142.100, pulsa so that in the future, the people
Handphone (HP) Rp 138.900 dan eligible for the subsidy are
pengeluaran total dalam sebulan the group of people who are
mencapai Rp 2,7 juta. registered as the holders of two groups became a time
Indonesia Health Card (KIS) and bomb, supplemented by issues of
Hal yang miris jika kita bandingkan Indonesia Smart Card (KIP), appropriateness and effectiveness.
pengeluaran konsumsi masyarakat and other government welfare
untuk listrik, baik di R1/450 VA dan schemes. According to data from the
R1/900 VA, ternyata jauh lebih kecil Ministry of EMR, the allocations of
In addition to the recommendation electricity subsidy for each group
bahkan jika dibandingkan alokasi
from National Team for the in 2015 are as follows: R1-450 VA
pengeluaran untuk rokok dan pulsa households of 27.6 trillion, R1-900
Acceleration of Poverty Reduction
HP. Padahal kelompok masyarakat (TNP2K), the revocation amount of VA households of Rp 27.7 trillion,
inilah yang selalu dilindungi dengan electricity subsidy is also based on Industry/1-2 of 14-200 kVA of Rp
alokasi subsidi listrik dengan the consideration that electricity 2.5 trillion, Business/B1-2200-
justifikasi masyarakat yang miskin subsidy allocation has skyrocketed 5500 VA of Rp 1.6 trillion, Social/
dan rentan miskin. Belum lagi significantly each year within the S2-3500-200 kVA of Rp 1.4 trillion,
fenomena masyarakat menengah last decade. If in 2013, the amount R1-1300 VA households of Rp 826
kaya yang tetap saja menggunakan of electricity subsidy was Rp 3.61 billion, Business/B1-900 VA Rp 706
rekening meteran R1/450 VA dan trillion, in 2010 the amount has billion, Business/B1- 1300 VA of Rp
R1/900 VA. reached Rp 58.11 trillion and it 672 billion, Social/ S2-900 VA of
reached its top of Rp 103.3 trillion Rp 541 billion and Social/S2-450
in 2012. In 2015, the subsidy has VA of Rp 484 billion. According to
Untuk itulah, sudah selayaknya the data, the electricity subsidy
been significantly decreased up
jika pemerintah memaksa PT. to Rp 66.2 trillion and the efforts allocation for R1/450 VA of Rp
PLN (Persero) untuk memisahkan are taken to decrease into Rp 37.3 27.6 trillion and R1/900 VA of Rp
kelompok masyarakat yang trillion in 2016. 27.7 trillion were heavy burden
betul-betul layak mendapatkan compared to the allocation for
subsidi listrik di 2016 demi Electricity subsidy began to be other customer groups.
menciptakan mekanisme subsidi under control in mid-2014, since
listrik yang tepat sasaran. Satu the Government does not apply POLICY EFFECTIVENESS
hal penting yang perlu diingat subsidy to some customers Despite its high risk due to PT.
bahwasanya dana saving hasil such as large industries, hotels, PLN (Persero)’s assignment period
malls and luxury homes. On lasts only within 2 months, the
penghematan subsidi listrik wajib
the other hand, since 2003, Government believes to be able
digunakan untuk pembangunan to perform such mechanism.
the Government has never
infrastruktur ketenagalistrikan increased electricity tariff for It is based on the success of
demi mempercepat peningkatan the classification of household of Oil Fuel subsidy policy reform
rasio elektrifikasi serta mengurangi R1/450 VA and R1/900 VA, despite on January 1, 2015 which had
krisis listrik yang terjadi di banyak its production cost increases. As positive impact and significant,
wilayah di Indonesia. a result, the subsidy for those especially to increase the fiscal

94 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

opini

Pekerja melakukan pengecekan di Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) di


Tangerang, Balaraja Timur, Banten | FOTO: PT PLN (Pesero)

gap which, in turn, increased the


productive expenditure allocation
for infrastructures, poverty
reduction, achievement of food
self-dependency target and food
and energy sustainability.

It is interesting to carefully observe


the result of studies conducted by
6 groups of universities in Java-
Bali related to Payment Ability
and Increase in Electricity Tariff
for R1/450 VA and R1/900 VA. For
R1/450 VA customers, the average
monthly electricity costs reached
Rp 34,300, while the tobacco
consumption cost is Rp 145,600,
telephone bill is Rp 30,000, hand
phone credit is Rp 39,400 and total
monthly expenditures are Rp 1.6
million. On the contrary, R1/900 VA
customers on average spend Rp
80,700 for electricity, Rp 143,100 for
tobacco, Rp 142,100 for telephone the groups of people who had electricity subsidy in 2016 in order
bill and Rp 138,900 for mobile always received electricity subsidy to create on target electricity
phone credit with total monthly for being classified as poor and subsidy mechanism. One important
expenditures of Rp 2.7 million. vulnerable to poor. There is also thing to remember is that the
phenomenon that enjoy R1/450 VA savings generated from electricity
It’s ironic to compare the people and R1/900 VA electricity meters. subsidy revocation shall be used to
electricity consumption rate, develop electricity infrastructures
both the groups of R1/450 VA Therefore, it is reasonable for to accelerate electrification ratio
and R1/900 VA, it is much lower the Government to force PT. PLN and to reduce electricity power
than the costs for cigarettes and (Persero) to separate the groups crisis in many regions all over
phone credit. Moreover, these are of people who truly deserve Indonesia.

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 95
EDISI KETENAGALISTRIKAN

jendela

Hemat
Listrik,
Hemat
Energi!
Save Electricity, Save Energy

96 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

jendela

Penggunaan energi listrik haruslah bijak, untuk itu perlu langkah-langkah


penghematan dalam penggunaannya dimulai dari kehidupan di rumah.

E
nergi listrik adalah energi Dengan bertambahnya output yang maksimal, serta
utama yang dibutuhkan jumlah populasi manusia dan menggunakan listrik secara tepat
bagi peralatan listrik kebutuhannya akan energi guna sesuai dengan kebutuhan
atau energi yang terutama energi listrik yang secara tanpa mengurangi keselamatan,
tersimpan dalam arus terus menerus dikonsumsi, maka kenyamanan dan produktivitas.
listrik untuk menggerakkan motor, ada kemungkinan bumi nantinya
lampu penerangan, memanaskan, akan kekurangan energi listrik Hemat energi listrik dilakukan
mendinginkan atau menggerakkan dari tahun ke tahun. Terlebih lagi, dengan teknologi misalnya
kembali suatu peralatan mekanik kebutuhan energi listrik didominasi menggunakan peralatan mesin
untuk menghasilkan bentuk energi oleh sumber energi fosil atau yang berlabel hemat energi seperti
yang lain. Energi yang dihasilkan minyak bumi sebesar 40%. Lampu Swabalast yang memiliki
dapat berasal dari berbagai sumber, banyak bintang di labelnya.
seperti air, minyak, batu bara, angin, Selain itu, dampak penggunaan Sedangkan untuk penggunaan
panas bumi, nuklir, matahari, dan energi secara terus menerus pendingin ruangan, gunakan
lainnya. Namun, untuk di Indonesia, ialah pemanasan global yang pendingin ruangan yang terdapat
sebagian besar energi listrik masih menyebabkan terjadinya polusi label EER. EER adalah perbandingan
menggunakan bahan bakar fosil udara yang sangat parah, antara kapasitas pendinginan udara
atau minyak bumi. Terlebih lagi, mencairnya es di kutub yang (BTU/jam) dengan daya listrik yang
kebutuhan akan energi dan energi menyebabkan naiknya permukaan dikonsumsi (Watt). Jadi kita dapat
listrik semakin meningkat dari air laut. Karena hal ini maka mengatur suhu ruangan yang
tahun ke tahun. Kementerian Energi dan Sumber sesuai dengan kapasitas pendingin
Daya Mineral (ESDM) meluncurkan udara. Batas minimum efisiensi
Berdasarkan data handbook of program konservasi energi untuk yang diizinkan sebagai syarat
energy and statistic Indonesia menghemat energi. SKEM adalah EER 8,53. Sedangkan,
2015 dan website BPS, kebutuhan suhu ruangan ideal adalah 25oC
energi terus meningkat sesuai Program Konservasi ±1. Setiap penurunan 1oC seting
dengan pertumbuhan ekonomi Energi AC, dapat meningkatkan konsumsi
yang juga terus meningkat 5% Program Konservasi Energi listrik hingga 6%.
pertahun dan pertumbuhan merupakan program yang
penduduk naik sebesar 1,4%. diluncurkan oleh Kementerian Melalui program Konservasi Energi,
Sedangkan, pertumbuhan energi ESDM untuk mengajak seluruh Kementerian ESDM menerapkan
naik sebesar 63%. elemen masyarakat Indonesia beberapa program diantaranya
baik itu industri maupun ialah dengan menyusun Standar
rumah tangga melakukan dan membubuhi Label (S/L)
penghematan dan efisiensi energi Efisiensi Energi serta label
terutama energi listrik. Hemat Minimum Energy Performance
energi yang dimaksud ialah Standard (MEPS) untuk peralatan
melakukan efisiensi energi listrik lampu CFL, AC, Kulkas, Kipas Angin,
menggunakan listrik seminimal Penanak Nasi, Motor Listrik dan
mungkin untuk menghasilkan Ballast Elektronik, serta menyusun
Building Code.

Panel Surya Pemukiman, Bandung - Jawa Barat

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 97
EDISI KETENAGALISTRIKAN

jendela

Selain itu, Kementerian ESDM sehari-hari. Program tersebut


melalui program ini juga akan seperti mematikan lampu saat
melaksanakan seminar/workshop, keluar ruangan, mematikan Energy must be used
penayangan iklan tentang televisi saat tidak digunakan, wisely, therefore, it
penghematan energi di koran dan mencetak kertas secara bolak-balik, is required saving
media elektronik, brosur, buletin mematikan perangkat elektronik
dan lain-lain. Kemudian, program saat tidak digunakan, menutup mechanism to use it,
ini juga akan melaksanakan Lomba kulkas dengan rapat, mematikan and it shall be from
Hemat Energi tingkat nasional dan pendingin ruangan saat ruangan home.
berpartisipasi pada ASEAN Energy tidak digunakan, mengatur
Award for building and energy pendingin ruangan pada suhu

E
management, dan melaksanakan 24 derajat, dan menggunakan lectricity is the main
Lomba Hemat Energi di Sekolah lampu hemat listrik atau LED. form of energy needed
dan Sosialisasi Hemat Energi di Jika penghematan ini diterapkan by electronic devices and
Lingkungan Sekolah Dasar. hingga tiga tahun kedepan, maka energy stored in a current
hasilnya sama dengan menghemat to provide power for motors,
Dari program tersebut, pembangunan Pembangkit Listrik lighting, heating, cooling and
Kementerian ESDM juga akan Tenaga Uap (PLTU) baru. operating mechanical equipment
menyusun Kebijakan/Regulasi to generate other forms of energy.
di Bidang Konservasi Energi. Program Konservasi Energi ini Energy resulted may come from
Kementerian ESDM juga akan mengajak masyarakat lebih pintar various sources such as, water, oil,
mengimplementasikan Sertifikasi dan cerdas dalam penggunaan coal, wind, geothermal, nuclear, sun,
Manager Energy and Auditor Energy energi terutama energi listrik. Selain etc. However, in Indonesia, the most
oleh Lembaga Sertifikasi yang bermanfaat untuk finansial, hemat of electricity is generated by fossil
kompeten, serta melakukan Audit energi listrik juga bermanfaat fuel or oil and the demands for
Energi dan Investment Grade Audit untuk anak cucu kita nantinya. electricity energy keep increasing
(IGA). Selanjutnya, penerapan ISO Untuk itu, ayo jadi pengguna year by year.
50001: Sistem Manajemen Energi energi listrik yang cerdas dengan
di Industri dengan pendampingan menghematnya! Based on data from the handbook
tenaga ahli nasional, dan penerapan of energy and statistics of Indonesia
kewajiban pelaksanaan manajemen 2015 and BPS website, needs for
energi bagi perusahaan lebih energy keeps increasing according
besar sama dengan 6.000 TOE/ to economic growth that increases
tahun juga akan diberlakukan 5% per year and population growth
melalui program ini, serta beberapa of 1.4% per year. Meanwhile, energy
program lainnya. growth increased 63%.

Kementerian ESDM juga telah


mencanangkan Gerakan Konservasi
Energi “Potong 10%” pada tahun
yang lalu. “Potong 10%” merupakan
gerakan atau aksi bersama yang
melibatkan pemerintah, pelaku
bisnis atau industri, organisasi
masyarakat sipil, dan individu,
yang bisa diterapkan pada aktivitas

98 JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EDISI KETENAGALISTRIKAN

jendela

With the growth of human efficiency threshold allowed as the Regulation in the field of Energy
population and needs for energy, provision of SKEM is EER 8.53. While Conservation. The Ministry of
especially electricity, that is utilized the ideal room temperature is 25°C EMR also implements Certification
continuously, there is a possibility ±1. Every temperature decrease of of Manager Energy and Auditor
that Earth will suffer from energy 1°C of AC setting, it may increase Energy by competent Certification
shortage year by year. Moreover, electricity consumption rate by 6%. Institutions as well as Audit Energy
the need of electricity energy is and Investment Grade Audit (IGA).
dominated by fossil energy source Furthermore, electricity saving Subsequently, ISO 50001: Energy
or petroleum of (40%). can be applied by changing Management System in Industries
our behavior, e.g. setting AC with the Supervision of National
In addition, the impact of temperature at 25°C, turning off Expert and implementation of
continuous usage of such fuel is unused electronic devices and energy management program for
global warming, causing severe unplugging unused electronic larger companies equal to 6,000
air pollution and polar ice melting devices. As disconnected TV plug TOE/year shall also be applied in
and increased sea level. Due to and standby position consumes 1 this program as well as some other
abovementioned facts, the Ministry watt of electricity and contributes to programs.
of Energy and Mineral Resources electricity waste.
(EMR) decided to launch an energy The Ministry of EMR has also
conservation program. Through the Energy Conservation launched ”Potong 10%” Energy
program, the Ministry of EMR Conservation Movement last
ENERGY CONSERVATION has implemented several year. The ”Potong 10%” is a joint
PROGRAM programs, including preparing movement or action which involves
Energy Conservation Program is the Energy Efficiency Standards (S/L) the government, business and
program launched by the Ministry and labeling Minimum Energy industries, civil organizations and
of Energy and Mineral Resources Performance Standard (MEPS) for individuals and can be implemented
to encourage all elements of CFL bulbs, AC, refrigerator, fans, in daily activities, for example
Indonesian society, industries and rice cookers, electrical motors and turning off the lights when leaving
households, to start saving and ballast as well as to prepare Building the room, turning off the television
to use energy more efficiently, Code. when it is not being watched,
especially electricity. Energy saving printing papers on both sides,
means to use the minimum amount Furthermore, the Ministry of EMR turning off unused electronic
of electricity to generate maximum in this program will also hold devices, closing refrigerator doors
output, and use of electricity seminars / workshops, broadcast tightly, turning off AC when it is not
effectively according to needs energy saving advertisements on used, setting the AC temperature at
without neglecting safety, comfort newspaper and electronic media, 24 degrees or using energy saving
or productivity. brochure, bulletin, etc. Then, lamps or LED. If this saving method
this program will also organize is implemented for the next three
Electricity saving can be carried out national Energy Saving Competition years, it will have the same result
using technologies such as energy- and participate ASEAN Energy as constructing a new Steam Power
saving bulbs, such as, Swabalast Award for building and energy Plant (PLTU).
Lamp with many stars on its label. management as well as to organize
While for air conditioner, use air the Competition of Energy Saving This Energy Conservation
conditioner with EER label. EER in Junior High School Level and Program encourages public to be
is the comparison between air Energy Saving socializations in smarter and wiser to use energy,
cooling capacity (BTU per hour) Elementary School level. especially electricity. In addition
and electricity consumption rate to its financial advantages, saving
(Watt). So we can regulate the From the program, the Ministry electricity can be useful for the
room temperature according to of EMR will also prepare Policy / future generations. Therefore,
air cooling capacity. The minimum let’s become smart electricity
consumers and by saving it!

JURNAL ENERGI Media Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 99

Anda mungkin juga menyukai