Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum KI2241

Energetika Kimia

Percobaan E-2

Kelarutan Timbal Balik

Nama : Nadira Arista Viananda

NIM : 10517079

Tanggal Percobaan : Rabu, 20 Maret 2019

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 27 Maret 2019

Asisten : Muhammad Reza

LABORATORIUM KIMIA FISIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2019
KELARUTAN TIMBAL BALIK

I. Tujuan Percobaan
Menentukan temperature kritis dari kelarutan fenol pada sistem fenol-air

II. Teori Dasar


Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu campuran yang bercampur
sebagian bila suhunya di bawah suhu kritis. Jika mencapai suhu kritism larutan
tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika suhunya telah melewati
suhu kritis, sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian
lagi. Suhu kritis adalah kenaikan suhu tertentu ketika akan diperoleh komposisi
larutan yang berada dalam kesetimbangan. Salah satu contoh dari kelarutan timbal
balik adalah kelarutan fenol dalam air.
Sistem biner fenol – air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan
timbal balik antara fenol – air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Fenol dan air
akan berubah kelarutannya apabila dalam campuran tersebut ditambahkan salah
satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau air. Jika komposisi campuran fenol
dan air digambarkan terhadap suhu akan diperoleh kurva yang setimbang.
Kelarutan yang besar terjadi bila molekul – molekul solute memiliki kesamaan
dalam struktur dan sifat – sifat kelistrikan, misalkan momen dipol yang tinggi antara
solvent – solvent adalah kuat (Atkins, 1999).

III. Alat dan Bahan


Alat:
 Tabung reaksi sedang (6)
 Tabung reaksi besar (6)
 Chamber (2)
 Termometer (6)
 Pengaduk lingkar (2)
 Spatula (2)
 Kaca arloji (2)
 Pipet ukur 25 mL (2)
 Piknometer (2)
 Filler (2)
 Klem (4)
Bahan:

 Fenol
 Larutan NaCl 1% (6 mL)
 Larutan CH3OH 1% (6 mL)
 Air
IV. Cara Kerja
A. Penentuan Massa Jenis NaCl 1% dan Metanol 1%

Timbang massa piknometer kosong

Timbang massa piknometer + air

Timbang massa piknometer kosong + NaCl1%

Timbang massa piknometer kosong + methanol 1%

B. Penentuan Suhu Kritis


Campuran fenol – air disiapkan dengan komposisi pada tabel berikut :
Fenol (gram) 4 4 4 4 5 6 7 8

Air (mL) 4 5 6 8 10 6,5 8,5 10,5

Tabung reaksi sedang dimasukkan ke dalam tabung besar

Dimasukan fenol – air sesuai komposisi pada tabel di atas

Masukkan termometer dan batang pengaduk lingkar

Tabung reaksi dimasukan dalam pemanas air

Aduk larutan tersebut hingga larutan berubah menjadi bening

Dinginkan dalam suhu ruang apabila larutan telah berubah menjadi bening

Catat perubahan suhu larutan dari keruh menjadi bening, lalu keruh kembali

Ulangi tahap di atas dengan system campuran fenol 4 gram dan NaCl 1% 6
ml, serta fenol 4 gram dan methanol 1% 6 ml
V. Data Pengamatan
T ruang = 25oC
W pikno kosong = 25,64 gram
W pikno + air = 51,56 gram
W pikno + metanol 1% = 51,42 gram
W pikno + NaCl 1% = 51,75 gram

Tabel 1. Data Suhu Perubahan Fasa


Campuran T bening (oC) T keruh (oC)
Air (mL) Fenol (mL)
4 4 61,5 60
5 4 64 63
6 4 65 64
8 4 66 64,5
10 5 65 64,7
6,5 6 64 63,5
8,5 7 64 64
10,5 8 64 63
Fenol : Metanol 1% 63 63
Fenol : NaCl 1% 75 75

VI. Pengolahan Data


1. Penentuan volume piknometer
Wpikno+air − Wpikno
Vpikno =
ρair (25℃)
51,56 gram−25,64 gram
V1 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 25,9967 mL
0,9970480
𝑚𝐿

2. Penentuan Densitas Larutan


Wpikno + larutan −Wpikno
ρ = V pikno
51,42 gram−25,64 g
ρmetanol 1% = = 0,9917 g/ml
25,9967 ml

51,75 g−25,64 g
ρNaCl 1% = = 1,0044 g/ml
25,9967 ml

3. Penentuan T rata-rata
T + Tkeruh
̅ = bening
T
2
Tabel 2. Data suhu perubahan fasa
Campuran
Fenol T bening (oC) T keruh (oC) T rata-rata (oC)
Air (mL)
(mL)
4 4 61,5 60 60,75
5 4 64 63 63,5
6 4 65 64 64,5
8 4 66 64,5 65,25
10 5 65 64,7 64,85
6,5 6 64 63,5 63,75
8,5 7 64 64 64
10,5 8 64 63 63,5
Fenol : Metanol 1% 63 63 63
Fenol : NaCl 1% 75 75 75

4. Penentuan Fraksi Mol Fenol


massa fenol
Xfenol = Mr
massa fenol massa air
+
Mr Mr
Untuk komposisi 4 mL air dengan 4 gram fenol:
4 gram
𝑔𝑟𝑎𝑚
94,11
Xfenol = 𝑚𝑜𝑙
gram = 0,1611
4 gram 4 mL x 0,9970480 mL
gram + gram
94,11 18,015
mol mol
Dengan cara yang sama, diperoleh:

Tabel 3. Fraksi mol tiap campuran


Campuran
T bening (oC) T keruh (oC) Fraksi mol fenol (mol)
Air (mL) Fenol (mL)

4 4 61,5 60 0,1611
5 4 64 63 0,1331
6 4 65 64 0,1135
8 4 66 64,5 0,0876
10 5 65 64,7 0,0876
6,5 6 64 63,5 0,1505
8,5 7 64 64 0,1365
10,5 8 64 63 0,1276
5. Penentuan fraksi mol fenol dalam campuran NaCl 1%
1
m NaCl = 100 × VNaCl 1% × ρNaCl 1%
1
= 100 × 6 𝑚𝐿 × 1,0044 g/ml
= 0,0603 gram
m air = (VNaCl 1% × ρNaCl 1% ) − mNaCl
g
= (6 𝑚𝐿 × 1,0044 ml) − 0,0603 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 5,9661 gram
n fenol
X fenol = n fenol+n air+n NaCl
4g
94,11 g/mol
= 4g 5,9661 g 0,0603 g
+ +
94,11 g/mol 18,015 g/mol 58.44 g/mol

= 0,1136 mol

6. Penentuan fraksi mol fenol dalam campuran methanol 1%


1
m methanol = 100 × Vmetanol 1% × ρmetanol 1%
1
= 100 × 6 𝑚𝐿 × 0,9917 g/ml
= 0,0595 gram
m air = (Vmetanol 1% × ρmetanol 1% ) − massametanol
g
= (6 mL × 0,9917 mL) − 0,0595 gram
= 5,8907 gram
n fenol
X fenol = n fenol+n air+n metanol
4g
94,11 g/mol
= 4g 5,8907 g 0,0595 g
+ +
94,11 g/mol 18,015 g/mol 32,04 g/mol

= 0,1145 mol

7. Diagram Fasa

Diagram Fasa
80
70
60
y = -730.67x2 + 135.03x + 58.75
T rata-rata

50
R² = 0.7838 Fenol-Air
40
Fenol-Metanol 1%
30
Fenol-NaCl 1%
20
Poly. (Fenol-Air)
10
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Fraksi mol fenol

Grafik 1. Diagram Fasa


8. Penentuan suhu kritis
Dari diagram fasa, diperoleh persamaan garisnya:
y = -730,67x2 + 135,03x + 58,75
sehingga, diperoleh:
−𝑏
X kritis = 2𝑎
−(135,03)
= 2(−730,67)
= 0,0924 mol

Dengan titik puncak:


y = -730,67x2 + 135,03x + 58,75
= -730,67(0,0924)2 + 135,03(0,0924) + 58,75
= 64,9885oC
VIII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan, diperoleh temperature kritis untuk kelarutan fenol dalam
sistem fenol-air sebesar 64,9885oC

IX. Daftar Pustaka


Atkins, P.W. (1999), Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.
Darmaji (2005), Kimia Fisika I, Universitas Jambi, Jambi.
Sukarjo (2004), Kimia Fisika, Rineka Cipta, Jakarta.
Weast, Robert C. (1971), Handbook of Chemistry and Physics, 53rd ed., p. F4.
X. Lampiran

Gambar 1. Data pengamatan percobaan Kelarutan Timbal Balik

Gambar 2. Data CRC massa jenis air

Anda mungkin juga menyukai