ANALISIS GERAKAN
DISUSUN OLEH:
D.IV FISIOTERAPI
Berjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik - ketitik berikutnya dengan cara
menggunakan kedua tungkai (bipedal : posisi tubuh selalu tegak selama proses
berlangsung). Pola repetisi daripada penumpuan berat badan dari satu tungkai
Dalam berjalan dikenal ada 2 fase, yaitu fase menapak (stance phase) dan fase
mengayun ( swing fase). Fase menapak (60%) dimulai dari heel strike / heel on, foot
flat, mid stance, heel off dan diakhiri dengan toe off. Sedangkan pada fase mengayun
(40%) dimulai dari toe off, swing dan diakhiar dengan heel strike (accelerasi, mid
swing, decelerasi).
Pola jalan dilihat dari segi Biomekanik mengutamakan analisa terhadap pola dari
a. Otot
b. Tulang
c. Sendi
d. ROM
e. Lever
Sesaat kaki mengenai landasan, angkle berada dalam posisi normal, dan
lutut dalam keadaan tertutup atau kaki lurus. Heal Strike (calcaneous)
i. Midstance
Fase terminal stance pada saat heel kaki kanan (merah) meninggi (mulai
meniggalkan landasan) dan dilanjutkan sampai dengan heel dari kaki biru
k. Pre-Swing (Toe-Off)
Fase pre-swing dimulai dengan fase initial contact (heel strike) oleh kaki
kiri (biru), dan kaki kanan (merah) berada posisi meninggalkan landasan
Fase initial swing dimulai pada saat telapak kaki kanan (merah) mulai
Fase mid-swing yang dimulai pada akhir initial swing dan dilanjutkan
sampai kaki merah mengayun maju berada di depan anggota badan sebelum
mengenai landasan.
Fase terminal swing merupakan akhir dari gait cycle, terjadi pada
maksimum dan berhenti pada saat heel telapak kaki kanan (merah) mulai
mengenai landasan. Pada periode ini, posisi kaki kanan (merah) berada
kembali berada depan anggota badan, seperti pada posisi awal gait cycle
a. Stride legth :
Adalah jarak antara dua jejak kaki, pada kaki yang sama. Pada orang
b. Stride duration :
c. Step length :
Adalah jarak antara dua jejak kaki , baik dari kanan ke kiri atau
d. Step duration :
Adalah waktu yang dibutuhkan dari heel strike kaki yang satu ke heel
e. Cadence :
Adalah jumlah steps permenit, dimana nilai rata2nya adalah 112 – 116
permenit.
3. Perbedaan gerak dari setiap fase :
Fleksi lutut sekitar 15° pada awal heel strike, dilanjutkan dengan
Ekstensi lutut dan dorsalfleksi ankle dengan cepat sesaat sebelum heel
strike
Kecepatan berlari dikontrol oleh length dan frekuensi stride. Peningkatan kedua faktor
tersebut mengakibatkan peningkatan kecepatan berlari. Stride Length maksimum tercapai pada
kecepatan lari tertinggi. Sedangkan frekuensi stride cenderung lebih meningkat pada kecepatan
yang lebih tinggi (Hughes, 2008). Pelari yang baik memiliki stride length yang lebih besar pada
setiap stride daripada pelari yang buruk. Stride length ditentukan dari panjang kaki, range of
motion panggul dan kekuatan otot-otot ekstensor tungkai bawah yang membawa tubuh ke
depan, frekuensi nafas serta kelelahan (Hamilton et al, 2008; Hughes, 2008). Stride length yang
optimal tercapai melalui latihan-latihan. Perubahan stride, baik memanjang maupun memendek
dapat meningkatkan kebutuhan energi (Hughes, 2008). Tubuh segera berpindah ketika
melayang di udara, tergantung 9 dari sudut saat takeoff (jarak pusat gravitasi berada di depan
takeoff foot), tinggi pusat gravitasi saat takeoff dan mendarat. Rata-rata stride pada berlari
dipengaruhi oleh kecepatan kontraksi otot dan ketrampilan pelari (Hamilton et al, 2008). Pada
berlari, seperti berjalan, tenaga yang digunakan untuk menghasilkan dan mengendalikan
gerakan adalah kekuatan otot-otot internal dan gaya gravitasi eksternal, reaksi normal, friksi
dan tahanan udara. Tidak ada kecepatan yang optimal dalam berlari, karena energi yang
diperlukan proporsional dengan kuadrat percepatan. Oleh sebab itu, baik jogging maupun lari
sprint, upaya ekonomi merupakan tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai hal ini, pelari perlu
mengobservasi prinsip-prinsip yang digunakan agar dapat berlari dengan efisien (Hamilton et
al, 2008).
a. Berdasarkan hukum kelembaman, tubuh tetap dalam keadaan istirahat kecuali ada
kelembaman, terbesar saat takeoff dan percepatan namun terkecil setelah berhenti.
b. Tubuh akan bergerak dalam garis lurus, kecuali bila dikendalikan oleh tenaga yang
tambahan tenaga agar tubuh tetap berada dalam garis lurus. Ini dicapai dengan
tungkai bawah maka semakin besar pula percepatan pelari (Wells, 1971; Hamilton
et al, 2008).
d. Berdasarkan hukum reaksi, setiap aksi memiliki reaksi yang seimbang dan
melalui reaksi gaya ke atas dan depan sebagai respons gerakan kaki ke belakang dan
bawah. Semakin kecil gaya vertikal, maka semakin besar gaya horisontal atau
gerakan. Pada lari yang efisien, gerakan vertikal pusat gravitasi diturunkan sampai
minimum (Wells, 1971; Hamilton et al, 2008). Seharusnya tidak terdapat lambungan
dalam berlari, karena gaya vertikal hanya cukup untuk melawan gravitasi (Hamilton
et al, 2008). Pada berlari secara efisien, kaki harus menginjak tanah sedekat
mungkin dengan garis gravitasi, kekuatan reaksi untuk gaya dorong maju dan ke
bawah akan menjadi gaya ke belakang dan atas, bekerja memperlambat gerakan ke
e. Bila hampir seluruh gaya horisontal diarahkan lurus ke belakang, maka semakin
besar kontribusinya menuju gerakan ke depan. Gerakan ke lateral tidak efisien dan
mengurangi tenaga pendorong. Agar dapat bergerak maju, maka: lutut diangkat ke
atas depan, dengan gerakan dari seluruh extremitas inferior tetap pada bidang
sagital. Lengan atas mengayun 11 berlawanan dengan ayunan pelvis dan seharusnya
2008). Pada perempuan bukan atlet, lutut hanya diangkat minimal dengan rotasi
internal paha, kaki dan tungkai bawah dilempar keluar (Wells, 1971).
f. Karena pengungkit panjang menghasilkan kecepatan yang lebih besar pada ujung
distal daripada pengungkit pendek, maka panjang tungkai bawah pada fase driving
maksimal sendi lutut pada akhir fase driving (Wells, 1971; Hamilton et al, 2008).
g. Gaya tahanan yang diakibatkan oleh momen kelembaman dari tungkai bawah yang
bebas selama swing phase dapat diminimalkan. Dengan menekuk lutut dan
mengangkat tumit sampai di bawah panggul, tungkai bawah digerakan lebih cepat
agar lebih ekonomis. Lutut yang terangkat tinggi ini meningkat sesuai dengan
i. Agar dapat berlari efisien, diperlukan untuk mengeliminasi tenaga yang tidak
dan reaksi yang terjadi. Dengan memfleksikan lutut dan menaikkan tumit di bawah
panggul pada fase recovery, kaki digerakan 12 lebih cepat sehingga lebih ekonomis.
dengan melakukan pemanasan. Sementara bila diakibatkan oleh otot-otot pada paha,
fascia dan ligamen, maka dapat dikurangi dengan melakukan peregangan. Tenaga
yang tidak diperlukan pada kontraksi otot yang cepat dihilangkan dengan
Pada kenyataannya kita sering melakukan lompatan, baik pada waktu olahraga, maupun
karena hanya ingin melompat (lagi kurang waras). Namun kenapa kita bisa melompat dan juga
kenapa kita sering heran jika ada seseorang yang tidak lebih tinggi daripada kita namun tinggi
lompatannya luar biasa. Pada dasarnya manusia hanya bisa melompat dengan ketinggian 20-
25% dari tinggi orang tersebut, jelas kalah jauh dari kutu loncat yang bisa meloncat 100 kali
tinggi tubuhnya. Jadi daripada arah pembicaraan ini makin gak jelas kemana, kita langsung saja
ke pokoknya. Pada akhir diskusi, semoga para pembaca juga bisa memberi ide bagaimana
caranya untuk menambah tinggi lompatan dengan aman dan sehat (beberapa latihan dapat
menambah tinggi lompatan secara drastis tapi efeknya Anda bisa-bisa harus operasi lutut
melompat. Otot yang fleksibel (rasio kelenturan otot paha depan yang belakang
sepersekian dari energi yang kita hasilkan saat mengambil ancang-ancang akan
pijakan), lutut ke bawah 60 derajat, pergelangan kaki 25 derajat, dan posisi kedua
tangan di sisi badan untuk menghasilkan tenaga yang maksimal tanpa menimbulkan
d. Dorong badan dengan kekuatan kaki – pada saat ini, otot punggung bagian bawah
sangat penting, tolakkan kaki bagian depan sambil mengayunkan kedua tangan ke
lantai terlebih dahulu dan alirkan hentakan sampai ke lutut dan paha atas seakan-
a. Otot punggung bagian bawah – Otot ini adalah otot yang paling sering diabaikan,
“deadlift” atau angkat besi dengan benar dan didampingi oleh pelatih yang
profesional di bidangnya.
b. Otot perut – otot ini khususnya otot perut bagian dalam berperan penting pada saat
kita melompat maupun berlari. Otot perut berguna untuk mengangkat tubuh kita ke
atas. Cobalah lakukan gerakan lompatan sambil memegang perut dan punggung
bagian belakang dan Anda dapat merasakan bagian mana saja yang berkontraksi
saat melompat. Sudah banyak latihan yang ditujukan untuk melatih otot perut,
namun hati-hati saat melatih otot perut karena gerakan yang salah dapat mencederai
terhadap pijakan.
d. Otot paha – seperti yang dikatakan sebelumnya, otot betis dan otot paha bagian
sementara paha tetap ditahan lurus sejajar dengan betis, hasilkan Anda akan jatuh ke
depan, kecuali Anda adalah Michael Jackson yang sedang melakukan trik “Anti-
Gravity Lean”.
e. Otot pangkal paha belakang alias bokong – no comment, katanya sih otot ini ikut
berperan. Jadi semakin sering Anda melompat maka semakin seksi bokong Anda
(hoax).
f. Otot pada ujung jari (kaki tentunya) – Ternyata tidak hanya balerina yang bertumpu
pada kekuatan ujung jari, tapi Anda-pun juga. Coba lihat saat kita melakukan lompat
tali, meskipun gerakan pada bagian tubuh lain tidak banyak, tapi kenyataannya kita
dapat melompat beberapa centi dengan tolakan ujung jari kaki. Pada loncatan yang
baik, bagian inilah yang bersentuhan paling akhir dari pijakan, dengan tetap
menfokuskan tokana pada ujung jari kaki tepat sebelum meninggalkan pijakan,
jinjit lalu kembalikan pada posisi normal, lalu ulangi terus menerus.
3. Bagaimanapun juga, lompatan tidak lepas dari pelajaran Fisika. Dikatakan bahwa tubuh
seorang balerina seolah-olah melayang saat ia melompat. Namun hal itu sebenarnya
adalah perpindahan “center of mass” pada saat sang balerina menggerakkan kedua
tangan dan kakinya ke atas seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini. Maaf
Istilah medis dari stroke adalah "penyakit pembuluh darah otak". Hal ini terjadi
ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang
mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak. Dalam
beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan otak ini
memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak
tersebut. Stroke adalah suatu keadaan darurat medis yang serius. Sekitar 30% dari
penderita stroke meninggal dalam jangka waktu tiga bulan. Namun, lebih dari 50%
pasien yang selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan kurang
dari 20% pasien yang menderita cacat berat. Faktor yang memengaruhi pemulihan
tergantung pada tingkat keparahan kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area
tubuh yang terpengaruh), komplikasi yang terjadi, dan kemampuan perawatan diri
pasien sebelum stroke terjadi. Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari
keluarga/perawat mereka serta perawatan rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan
Banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan stroke. Jika Anda berada dalam salah
c. Tekanan darah tinggi: 70% dari pasien penderita stroke mengalami tekanan
darah tinggi
(akumulasi kolesterol dan deposit (plak) lainnya pada dinding arteri. Plak bisa
mengurangi aliran darah yang melalui arteri) dan penyempitan pembuluh
darah otak
g. Obesitas
orang dengan riwayat serangan jantung (infark miokard) dan irama jantung
Attack): memiliki gejala yang mirip dengan stroke, tetapi berlangsung untuk
jangka waktu yang lebih singkat, berlangsung sekitar 2 hingga 15 menit dan
tidak lebih dari 24 jam. Stroke Ringan bisa menjadi tanda peringatan bahwa
Nama : Drs.Kasau
Agama : Islam
Umur : 68 Tahun
Pekerjaan : Pensiunan PK
Golongan darah : A
F. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Sapriadi
Agama : Islam
Umur : 25Tahun
G. DIAGNOSA FISIOTERAPI :
H. RIWAYAT PENYAKIT :
I. KELUHAN :
J. EVALUASI
Dari data yang saya dapatkan pasien mulai Melakukan Terapi sejak 1 januari 2018,
dimana melakukan Terapi selama 2-3 kali per pekan . dimana aeorang fisioterapi
memberikan Infra red kepada Pasien selama 30-35 menit , juga memerikan latihan
K. POLA BERJALAN
Dari pasien yang saya dapatkan, Pada saat Ia berjalan ada salah satu fase yang
kurang yaitu Fase Dimana saat Ia Mid Stance ( Penumpuan stengah / sebagian) dan