Anda di halaman 1dari 14

GAIT ANALYSIS

FT MOVEMENT ANALYSIS

Kelompok 3
1. Muhammad Ali Ramdhani
2. Syariah Latif
3. Khairina Zulfah
4. Rifqi Warnedi Hizza
5. Mardhatillah
Definisi
Gait dapat diartikan sebagai pola atau ragam berjalan dimana berjalan berpindah tempat
dan mengandung pertimbangan yang detail dan rinci yang terkait dengan sendi otot

Dalam pembahasan mengenai berjalan, maka istilah gait dan locomotion merupakan
istilah yang sering dimunculkan. Gait adalah cara berjalan sedang lokomotion berarti
perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya, maka berjalan (walking) mencakup gait
dan lokomotion.
Gerakan berjalan merupakan gerakan dengan koordinasi tinggi yang dikontrol oleh
susunan saraf pusat dan melibatkan sistem yang sangat kompleks.
Berjalan Normal

gaya berjalan normal ini berirama dan ditandai dengan gerakan propulsif dan retropulsif
bergantian dari ekstremitas bawah

laju kedepan pada peristiwa berjalan disebabkan karena kombinasi dari tiga kekuatan yang
bekerja, yaitu :

1. kekuatan otot yang menyebabkan tekanan pada kaki terhadap permukaan tumpuan
2. gaya berat yang berusaha menarik tubuh ke depan dan ke bawah bila terjadi ketidak
seimbangan (balance)
3. kekuatan momentum yang bermaksud mempertahankan tubuh yang bergerak dalam
arah yang sama dengan kecepatan yang tetap
kinematika gaya berjalan Normal
1. Stance phase (fase berdiri)
2. swing phase (fase mengayun)
3. double support phase (dukungan ganda)
1. Stance Phase (fase berdiri)

gaya ini dimulai pada saat satu ekstremitas menyentuh tanah dan berlanjut hanya selama
beberapa bagian kaki bersentuhan dengan tanah.fase ini terjadi sekitar 60% dari gaya berjalan
normal

a. initial contact (interval 0-2%)

fase ini merupakan moment ketika

tumit menyentuh lantai. initial contact

merupakan awal dari fase stance dengan

posisi heel rocker.


b. loading response (interval 0-10%)

fase ini merupakan periode initial double stance.

awal fase dilakukan dengan menyentuh

lantai dan dilanjutkan sampai kaki yang

lain mengangkat untuk mengayun


Analisa Gerakan
c. Midstance
- Hip bergerak dari fleksi 10 derajat ke ekstensi
fase ini terjadi di mana kaki lebih berperan dengan kontraksi dari otot gluteus medius
sebagai penyangga dan stabilitas - Knee mencapai fleksi maksimal dan
keseluruhan. Kedua telapak kaki menahan kemudian mulai bergerak kearah ekstensi
- ankle supinasi dan dorsolfleksi sebesar 5
beban karena tungkai ini menopang seluruh derajat dengan kontraksi otot trisep surae
berat badan.

Otot yang berperan


Stabilisasi : m. Quadriceps, m. gluteus
medius

Mobilisasi : m. soleus, m. gastrocnemius,


Fleksor digitorum longus, dan Hallucis
Longus
d. Heel-off
Analisa Gerakan
Fase ini terjadi ketika tumit mulai
terangkat dari tanah sebagai - Dimulai dengan posisi hip hiperfleksi 10-13
persiapan untuk propulsi tubuh ke derajat, kemudian bergerak menjadi fleksi hip
- knee fleksi 0-5 derajat
depan. - ankle mengalami supinasi dan plantar fleksi

Otot yang berperan dalam mobilisasi :


- m. soleus,
- m. gastrocnemius,
- tensor fascia latae
d. Toe Off (Pre Swing)
Otot yang berperan
Analisa Gerakan Stabilisasi : m. rectus femoris, plantar flexor,
- Knee fleksi 35-40 derajat Mobilisasi : m. soleus dan tibialis posterior, m.
- ankle plantar fleksi hingga 20 derajat quadrieps
- Jari-jari kaki
Analisa Gerakan
2. Swing Phase ( Fase Mangayun) - Hip mengalami ekstensi hingga 10
derajat dan kemudian bergerak pada
Fase mengayun (40%) dimulai dari toe off, gerakan fleksi 20 derajat disertai
lateral rotasi
swing dan diakhiri dengan heel strike - Knee mengalami fleksi hingga 40-60
(accelerasi, mid swing, decelerasi). derajat
- ankle bergerak dari plantar fleksi 20
a. Initial Swing (Acceleration)
derajat ke arah dorsol fleksi dan
Fase initial swing dimulai berakhir pada posisi netral
pada saat telapak kaki
mulai diangkat dari posisi
landasan
b. Mid Swing

Analisa Gerakan
- Hip mengalami fleksi hingga 30 derajat
dengan kontraksi otot adduktor dan wrist
mengalami perubahan gerakan menjadi
dorsolfleksi karena kontraksi otot tibialis
anterior
- knee mengalami fleksi dan kemudian
ekstensi sekitar 30 derajat karena
kontraksi otot sartorius
c. Declaration/ Late Swing

Analisa Gerakan
- Hip mengalami fleksi sebesar 25-30 derajat
- Knee mengalami full ekstensi
- Ankle dalam posisi netral

Otot yang berperan


tabilisasi : m. tibialis posterior, m.gluteus maximus

Mobilisasi : m. tibialis anterior, hamstring, m. quadriceps


femoris
MANFAAT DARI GAIT ANALYSIS BAGI FISIOTERAPIS DAN PASIEN

1. Membantu fisioterapis mengidentifikasi sumber rasa sakit, sehingga fisioterapis dapat


mengobati cedera tersebut
2. Meningkatkan atau memperbaiki pola jalan yang buruk atau tidak efisien
3. Memberikan informasi yang dapat digunakan dalam penyusunan program terapi
untuk mengatasi masalah gaya berjalan pasien
4. Mengidentifikasi efisiensi dalam pergerakan pada pasien dengan atau tanpa cedera
5. Mengenali masalah terkait postur atau gerakan yang dapat menyebabkan disfungsi
*tambahan
GAYA BERJALAN ABNORMAL (ATYPICAL)

Penyebab yang sering didapatkan ketika terjadi abnormalitas gaya berjalan yaitu:

1. Rasa Sakit
2. Batasan rentang gerak sendi (ROM)
3. Kelemahan/Kelumpuhan otot
4. Keterlibatan neurologis (UMNL/LMNL)
5. Perbedaan panjang tungkai

Anda mungkin juga menyukai