Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidaktahuan keluarga mengenal penyakit Diabetes Mellitus dan


ketidakmauan keluarga keputusan atau tindakan.
Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diabetes Mellitus
Sasaran : Keluarga Ny. S
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019
Waktu :
Tempat : Rumah Ny. S
Penyuluh :

A. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga Ny. S dapat memahami tentang penyakit
DM dan mampu melakukan perawatan pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat:


a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Tanda dan gejala DM
d. Diit pada penderita DM
e. Perawatan pada penyakit DM

B. Materi

(Terlampir)

C. Media
1. Leaflet
2. Materi SAP
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

E. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan Menjawab salam 5 menit
 Memberi salam Memberi salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Menyimak
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan
disampaikan
2 Pelaksanaan Menyimak dan 20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian DM
 Penyebab DM
 Klasifikasi DM
 Tanda dan gejala DM
 Pengelolaan DM
3 Evaluasi Memperhatikan 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan * dan menjawab
 Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
 Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4 Penutup : Menyimak dan 5 menit
 Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah Mendengarkan
disampaikan
 Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu Menjawab
yang telah di berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam Menjawab salam

F. Materi penyuluhan
1. Apa yang dimaksud dari diabetes militus

Diabetes melitus adalah suatu keadaan didapatkan peningkatan kadar gula darah yang kronik
sebagai akibat dari gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein karena
kekurangan hormone insulin. Masalah utama pada penderita DM ialah terjadinya komplikasi,
khususnya komplikasi DM kronik yang merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian
penderita DM (Surkesda, 2008).
2. Penyebab penyakit diabetes miitus terjadi

Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Pola Makan

Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel β
pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
b. Obesitas

Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan


lebih besar untuk terserang DM dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
c. Faktor genetik

Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya, seseorang
yang menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga
d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang
pankreas. Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara
optimal dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh,
termasuk hormon insulin.

e. Penyakit dan infeksi pada pankreas

Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreassehingga


menimbulkan radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja secara
optimal dalam mensekresi insulin.
3. Klasifikasi penyakit diabetes militus

Klasifikasi DM yang dianjurkan oleh PERKENI (2006) adalah sesuai dengan klasifikasi
DM oleh American Diabetes Association (ADA). Klasifikasi etiologi DM:
a. DM Tipe 1 (destruksi sel beta, biasanya menjurus ke defisiensi insulin absolut ) :

- Autoimun
- Idiopatik
b. DM Tipe 2 (berawal dari resistensi insulin yang predominan dengan defisiensi insulin
relatif menuju ke defek sekresi insulin yang predominan dengan resistensi insulin)
c. Diabetes Mellitus Gestasional

4. TANDA DAN GEJALA DIABETES MILITUS

Tanda penyakit DM diantaranya yaitu bila seseorang seringkali mengalami akan hal seperti
berikut :
a. Poliuria (Sering Buang Air Kencing). Mengapa poliuria ini sering terjadi pada
penderita diabetes karena adanya gangguan dalam produksi insulin tentunya. Karena
titik berat gangguan pada pasien kencing manis adalah gangguan insulin ini. Jika insulin
(insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka
ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian hal ini
akan menyebabkan ginjal menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan
glukosa. Hal ini membuat kandung kemih cepat penuh dan hal ini otomatis akan
membuat para penderita DM akan sering kencing buang air kecil.
b. Polidipsia (Sering Merasa Haus). Keinginan untuk sering minum karena adanya rasa
haus banyak terjadi pada pasien dengan diabetes melitus ini. Karena memang adanya
juga gangguan hormon serta juga efek dari banyak kencing diatas, maka penderita akan
sering merasakan haus dan ingin untuk sering minum.
c. Poliphagia (Kelelahan Kelemahan). Para penderita penyakit diabetes mellitus akan
juga merasakan bahwasannya tubuhnya akan sering dan sepat merasa lemah. Hal ini
salah satu penyebabnya adalah produksi glukosa terhambat sehingga sel-sel makanan
dari glukosa yang harusnya didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi
jadi tidak berjalan dengan semestinya dan juga optimal. Karena sel energi tidak
mendapat asupan sehingga orang dengan kencing manis akan merasa cepat lelah.
d. Berat Badan Akan Cepat Menurun. Tanda DM ini terutama akan dirasakan oleh para
penderita diabetes tipe 1 ( yang disebabkan karena faktor genetik). Pankreas pada
penderita diabates berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas
atau respons autoimun yang membuat tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi
insulin. Akibatnya tubuh akan kesulitan mencari sumber energi karena sel-sel tidak
memperoleh glukosa. Kemudian tubuh mengadakan adaptasi dengan cara mulai
memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus
menyusut.Pada penderita diabetes tipe 2 (faktor perubahan gaya hidup), penurunan berat
badan terjadi secara bertahap dengan peningkatan resistensi insulin sehingga penurunan
berat badan tidak begitu terlihat
e. Tanda-tanda Neuropati. Tanda-tanda neropati pada pasien dengan DM yang
seringkali dirasakan adalah kesemutan di kaki dan tangan. Hal tersebut terjadi secara
bertahap dari waktu ke waktu karena glukosa dalam darah tinggi akan merusak sistem
saraf. Pada penderita diabetes tipe 2 kejadiannya secara bertahap, dan orang-orang
sering tidak menyadari bahwa itu salah satu pertanda. Kondisi gula darah tinggi
kemungkinan telah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang itu mengetahui bahwa
dirinya telah terkena DM. Kerusakan saraf dapat menyebar tanpa pengetahuan para
penderita kencing manis ini.
f. Kulit Kering dan bila terjadi luka akan lama proses penyembuhannya. Bila
diperhatikan maka para pasien dengan DM mempunyai ciri khas yang ada pada kulitnya
yaitu kulitnya akan cenderung kering dan bila sering menjumpai pasien DM hal ini akan
mudah dikenali akan tanda DM ini. Satu lagi bila pada tingkat lanjut para penderita DM
akan diberikan pengetahuan dan juga pendidikan kesehatan agar mengurangi
kemungkinan terjadinya luka pada bagian tubuh. Karena bila telah terjadi luka, maka
penyembuhan luka lama dan juga kerapkali bisa menyebabkan organ yang luka bisa
diamputasi pada keadaan dan situasi tertentu. Untuk itu pendidikan kesehatan bagi
penderita DM juga penting dalam hal mencegah dan juga mengatur kadar gula
darahnya.
g. Bagaimana pula kita bisa mendeteksi dini penyakit DM ini. Hal yang bisa kita lakukan
adalah dengan mengetahui kadar gula darah kita. Kadar gula dalam darah ada yang
normal dan juga ada yang tinggi bahkan bisa rendah pula. Kadar gula darah tinggi
pada DM sering disebut dengan hiperglikemia. Dan bila kadar gula darah rendah
disebut hipoglikemia.

Pemeriksaan kadar gula darah pasien DM disebut dengan pemeriksaan gula darah
puasa dan gula darah 2 jam setelah makan (Gula darah I/II). Berikut adalah daftar kadar
nilai gula darah yang normal yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan DM :

 Kadar Gula Darah Puasa :


Normal : Dibawah 100mg/dl
Pradiabetes : 100-126mg/dl
Diabetes M : Diatas 126mg/dl
 Kadar Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (Post Prandial) :
Normal : Dibawah 140mg/dl
Pradiabetes : 140-200mg/dl
Diabetes M : Diatas 200mg/dl

Untuk itu kita harus juga mengetahui bagaimana mencegah diabetes melitus ini agar kita tidak
mengidap penyakit DM ini. Untuk hal yang satu tersebut akan kita bahas kembali pada postingan
yang lain dan juga tersendiri.
5. PENGELOLAAN DIABETES MILITUS
a. Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin
(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu
adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan
(diet).

Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan


penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula
dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat
badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut
diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Daftar Pustaka
Surkesda Sukoharjo. 2008. Survey Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2008. Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Wijayakusuma H., 2004. Bebas Diabetes Mellitus Ala Hembing. Jakarta: Puspa Swara
Perkeni, 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia
2006. Perkumpulan Endikrionologi Indonsia: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai