Pernyataan :
Ketua Kelompok
2016310561
Chapter 5
GEJALA KECURANGAN
Gaya hidup seseorang mungkin saja berubah, suatu dokumen mungkin saja hilang, buku
besar mungkin saja tidak seimbang, perubahan dari hubungan analitis mungkin saja tidak
masuk akal, atau seseorang mungkin saja menyediakan uang (tip) untuk dapat melakukan
penggelapan. Akan tetapi, Tidak seperti video di kasus perampokan atau mayat di kasus
pembunuhan, faktor ini hanya gejala daripada meyakinkan pembuktian dari kecurangan.
Untuk mendeteksi kecurangan (fraud), manager, auditor, karyawan, dan pemeriksa harus
belajar untuk mengenal indikator atau gejala ini (bisa juga disebut bendera merah/red flags)
dan mengejarnya sampai terkumpul bukti/fakta yang cukup mengenai kecurangan.
Investigator harus menemukan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan gejala dari akibat
kecurangan yang sesungguhnya atau hal yang disebabkan oleh faktor lainnya. Sayangnya, di
banyak kasus, banyak sekali gejala kecurangan tidak ketahuan dan walaupun gejala tersebut
diketahui tetapi masih sulit untuk dibuktikan. Gejala dari kecurangan (fraud) dapat dibagi
menjadi enam kelompok:
1. Keganjilan dari laporan akuntansi.
2. Pengendalian internal yang lemah.
3. Keganjilan pada analisis.
4. Gaya hidup yang boros.
5. Perilaku yang tidak biasa.
6. Tips dan keluhan.
Tidak ada signal tingkah laku kecurangan yang khusus, akan tetapi perubahan sikap dan
tingkah laku merupakan suatu indikator seseorang melakukan kecurangan. Seseorang yang
baik bisa saja menjadi jahat dan suka mengintimidasi. Seseorang yang jahat dan suka
mengintimidasi bisa saja menjadi seseorang yang baik.