Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL

A. Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan adalah kearah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Penentuan
tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah paling krusial dalam perekayasaan akuntansi
karena menentukan konsep dan prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan isi, jenis dan
susunan laporan keuangan
1. Pemakai dan Kepentingannya
Menurut FASB pemakai potensial laporan keuangan antara lain Pemilik, kreditor,
supplier, investor, pegawai, manajemen, analist keuangan, broker, bursa efek, kantor
pajak, pemerintah, mahasiswa, peneliti, masyarakat.
Pendekatan penentuan tujuan penyediaan informasi ( laporan keuangan )
a. Menyediakan informasi untuk sekumpulan pemakai umum yang mempunyai macam
macam kepentingan keputusan yang menghasilkan statement keuangan umum (
general purpose financial statement ).
b. Menyediakan informasi untuk kelompok pemekai tertentu yang mempunyai
kepentingan yang teridentifikasi maka seperangkat statement keuangan akan berisi
berbagai jenis statement secara rinci sesuai pihak pemakai atau model pengambilan
keputusan.
2. Aspek Sosial Tujuan Pelaporan
Menurut Bloom dan Elgers ( 1995 )mendeskripsikan tiga tujuan
a. Tujuan fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memperhatikan motivasi masing-masing individu.
b. Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan
individual lainnya. Tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan
masing – masing individual.
c. Tujuan kelompok dominan yaitu bila tujuan semua individu dapat diidentifikasi maka
tujuan beberapa individu yang dominan dapat menjadi tujuan.
3. Perkembangan tujuan Pelaporan Keuangan
a. Tujuan versi ASOBAT ( A Statement of Basic Accounting Theory ) dari Komite
Eksekutif American Accounting Association
Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, ini tidak secara spesifik
mengidentifikasi pihak Pemakai laporan keuangan.mendefinisi tujuan pelaporan atas
dasar tujuan fungsional
b. Tujuan versi APB no 4
Memuat 2 tujuan pelaporan yaitu tujuan umum ( general objective ) dan tujuan
kualitatif ( qualitative objective )
c. Tujuan versi Trueblood Committee
Komite yang dibentuk AICPA( American Institute of Certified Public Accounting )
menjabarkan APB no 4 ke 12 butir tujuan yang saling berkaitan secara hierarki terkait
informasi tentang apa, siapa yang dituju, untuk apa serta hierarki tujuan dengan
tujuan lainnya. Tujuan versi ini menjadi dasar tujuan FASB.
 Principal objective ( butir 1 )
 Sembilan imperative / hierarchical objectives ( butir 2-10 )
 Dua nonhierarchical objectives ( butir 11-12 )
4. Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
Secara umum tujuannya adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pembuatan
keputusan ekonomi dan bisnis.
a. Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FASB menyatakan tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan
pelaporan keuangan. Tujuan pelaporan FASB didasarkan pada kondisi di Amerika
Serikat.
b. Karakteristik dan Keterbatasan Informasi yang disediakan melalui mekanisme
pelaporan keuangan
 Berkaitan dengan badan usaha daripada industry atau ekonomi keseluruhan
 Merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan ( approximation
)daripada perhitungan pasti
 Sebagian besar merefleksikan pengaruh transaksi yang telah terjadi ( historis )
 Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan untuk mengambil
keputusan tentang badan usaha
 Penyediaan dan penggunaan memerlukan kos ( cost ) sehingga pertimbangan kos
– manfaat dapat membatasi pelaporan
c. Fokus atau Cakupan Informasi
Tujuan dominan yaitu untuk epentingan pihak eksternal dalam bentuk pelaporan
umum ( general purpose financial reporting ) yaitu investor dan kreditor.
d. Isi Tujuan Pelaporan
5. Teori di Balik Tujuan Pelaporan FASB
Penalaran dalam perumusan tujuan pelaporan versi FASB

Konteks lingkungan : Karakteristik dan Focus/cakupan


mekanisme informasi
keterbatasa
pasar, pasar
n informasi yaitu
modal,
pemilikan
eksternal
pribadi

Pelaporan keuangan eksternal umu ( general


purpose external financial reporting

Focus : investor dan kreditor

Tujuan pelaporan keuangan : Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
investasi dan kredit, Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu,
dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan, Menyediakan informasi tentang sumber
daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.

6. Tujuan Pelaporan Entitas Non bisnis mencakup tujuan utama dan spesifik terkait unit
Pemerintah, organisasi amal keagamaan, sosial, swasta nonprofit
7. Tujuan Pelaporan Keuangan IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards
(IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)).
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu
Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001
oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards
Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung
jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan
pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus
mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
B. Karakteristik Kualitatif Informasi menurut FASB
1. Nilai Informasi
2. Keterpahaman ( Understandibility )
3. Keterpautan ( Relevance )
4. Nilai Prediktif ( Predictive Value )
5. Nilai Balikan ( Feedback Value )
6. Ketepatwaktuan ( Timelines )
7. Keterandalan ( Reliability )
8. Ketepatan Penyimbolan ( Representational Faithfulness )
9. Keterujian ( Verifiability )
10. Kenetralan ( Neutrability )
11. Keterbandingan ( Comparability )
12. Materialitas ( Materiality )
13. Bobot Keberpautan dan Keterandalan
C. Karakteristik Kualitatif Informasi menurut IFRS
Menurut IFRS - Kerangka konseptual dibagi menjadi 3 level
 First Level = Basic objective
 Second Level = Karakteristik keuangan dan Unsur Iaporan keuangan
 Third Level = Recognition, measurement, and disclosure concepts

Karakteristik kualitatif berada pada Second Level


1. IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk membedakan
informasi yang lebih baik (lebih berguna) dan lnformasi yang inferior (kurang
bermanfaat) untuk keperluan pembuatan keputusan.
2. Fundamental qualities:
a. Relevance:
 Predictive Value : membantu meramalkan hasil-hasil yang akan diperoleh di
masa-masa yang akan datang.
 Confirmatory Value : membantu mengkonfirmasi kebenaran ekpektasi
sebelumnya.
b. Faithful Representation:
 Completeness: menyajikan semua informasi yang penting untuk memenuhi
kriteria penyajian secara wajar.
 Neutrality: informasi laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kepentingan salah
satu pihak.
 Free from error: informasi laporan keuangan bebas dari kesalahan.
3. Enhancing qualities:
a. Comparability: Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan dari perusahaan lain yang sejenis atau dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau juga sering disebut dengan consistency
b. Verifiability: laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan-akuntan lain
dengan metode-metode yang sama, dapat diuji.
c. Timeliness: laporan keuangan disajikan secara tepat waktu yaitu sebelum keputusan
akan dibuat.
d. Understandability: Harus dapat dipahami oleh orang-orang yang mengerti masalah
akuntansi dan bisnis atau oleh orang-orang yang ingin mempelajari dan menganalisa
informasi yang disajikan.
D. Elemen – Elemen Statemen Keuangan
Elemen statemen keuangan adalah makna ( meaning ) atau konstruk ( construct )yang
sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau
mempresentasikan realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat
membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus memperhatikan
sendiri secara fisis kegiatan tersebut. Elemen statemen keuangan merupakan bahan
pembentuk informasi semantic yang dikandung statemen keuangan yang terdiri elemen (
object ), ukuran ( size, dan hubungan ( relation ).
1. Definisi Elemen
Definisi elemen mengacu pada kelas objek luas misal asset atau biaya. Rincian elemen
berupa objek atau kejadian ekonomik tertentu misal kas atau penjualan yang memenuhi
definisi elemen tidak disebut elemen tetapi sebagai pos ( item )
Asset,kewajiban,ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi e pemilik, laba comprehensive,
pendapatan, biaya, untung rugi, aliran kas bersih ( operasi, investasi, pendanaan )
2. Perubahan Posisi Keuangan
Elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal yaitu :
a. Kejadian ( event )
b. Keadaan ( circumstances)
c. Transaksi ( transaction )
E. Pengukuran dan Pengakuan
1. Pelaporan dan Statemen Keuangan
Keduanya menurut FASB berbeda. Statemen keuangan adalah ciri sentral pelaporan
keuangan. Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang
wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.
2. Seperangkat Statemen Keuangan
Tujuan pelaporan , karakteristik kualitatif dan elemen statemen keuangan akan
menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk seperangkat penuh statemen
keuangan ( a full set of financial statement )
3. Pengukuran
Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi yang semantic. Pengukuran
merupakan penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah rupiah ) yang akan dilekatkan
pada suatu objek ( elemen atau pos ) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian tau
keadaan untuk mempresentasikan makna atau atribut objek tersebut.
4. Pengakuan
Pengakuan adalahpenyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri
sentral pelaporan keuangan. FASB menetapkan 4 kriteria pengakuan fundamental (
konseptual ) yaitu definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan.
F. Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
Pengukuran sering dibedakan dengan penilaian karena perbedaan saat pengukuran. Penilaian
sering digunakan pula untuk menunjuk pengukuran yang jumlah rupiahnya tidak dapat
diamati melalui transaksi atau pasar ( marketplace-determined amount )
1. Pengertian Dasar
a. Saat Pengukuran
Saat penting pengukuran ada dua yaitu :
 Pengukuran saat pengakuan mula –mula
 Pengukuran baru mulai yang dilakukan sesudah pengakuan mula mula.
b. Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Aliran kas masa depan harus diestimasi yang terdiri
 Taksiran atau estimasi terbaik ( best estimate )
 Aliran kas estimasi ( estimated cash flow )
 Aliran kas harapan ( expected cash flow )
c. Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Perlunya memahami
 Nilai sekarang ( present value )
 Nilai sekarang harapan ( expected present value )
 Nilai wajar ( fair value )
2. Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran
Tujuannya adalah untuk menangkap atau mereleksikan sedapat mungkin perbedaan
ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa depan dan untuk mengestimasi nilai wajar.
G. Manfaat dan Keterbatasan Model
a. Transfer Teknologi
Jika akuntansi dipandang sebagai teknologi , maka rerangka konseptual dapat dipandang
sebagai produk teknologi. Sehingga transfer teknologi adalah transfer proses penalaran
dan perekayasaan untuk menghasilkan produk paling efektif untuk mencapai tujuan
fungsional akuntansi Negara sasaran.
b. Pengaruh RK FASB
RK FASB berdampak besar dalam memicu dan melandasi perkembangan RK di Negara
lain sepert Australia, IASC, kanada, Britania Raya.
c. Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB adalah dokumen kebijakan atau politis bukan dokumen atau
karya ilmiah. Sehingga prosesnya melibatkan perdebatan dan argument yang keputusan
akhirnya dalam beberapa kasus melibatkan voting.

Anda mungkin juga menyukai