Oleh
Kelompok 5
Nama kelompok :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
kenaikan, maka nilai buku dari aktiva/asset yang dimiliki perusahaan dipandang tidak relevan
lagi. Bukan hanya dalam keadaan inflasi, dalam keadaan ekonomi normal pun sebenarnya nilai
buku dianggap tidak relevan krena tidak mencerminkan nilai aktiva yang sebenarnya. Relevansi
merupakan salah satu cara untuk mewajarkan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan dan
seringkali digunakan untuk menghemat pajak yang harus dibayarkan. Akan tetapi ada banyak hal
yang perlu diperhatikan apabila perusahaan ingin melakukan revaluasi aktiva yang dimilikinya.
Makalah ini akan membahas tentang revaluasi dasar hokum yang berkaitan dengan revaluasi,
syarat dan prosedur revaluasi serta manfaat yang akan diterima perusahaan jika melakukan
revaluasi dan perhitungan perbandingan jika perusahaan akan mengadakan revaluasi dan tidak
melakukan revaluasi.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Revaluasi Aset adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan adanya
kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan
keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, sehingga nilai aset tetap
dalam laporan keuangan tidak lagi. Dalam kondisi inflasi perusahaan perlu
mempertimbangankan untuk melakukan revaluasi karena nilai nuku tidak bisa mencerminkan
harga pasar yang berlaku saat itu. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika perusahaan ingin
melakukan revaluasi asset tetap antara lain adalah pembayaran pph sebesar 10 persen atas selirih
lebih nilai wajar atau nilai pasar dikurangi nilai buku fiscal. Asset yang telah direvaluasi tak
dapat dialihkan dalam waktu lima tahun, jika dialihkan makan akan dikenakan pph tambahan 15
persen lagi dari selisih revaluasi yang telah dikenakan pajak, kecuali dialihkan kepada
pemerintah untuk menggabungkan, peleburan dan pemekaran usaha. Nilai wajar atau nilai pasar
merupakan nilai buku awal setelah direvaluasi merupakan dasar penyusutan selanjutnya.
Pennilaian kembali asset tetap bagi perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perhitungan harga pokok akan menghasilkan nilai yang mendekati harga pokok yang
wajar.
modal sendir/ekuitas atau rasio utang terhadap ekuitas menjadi membaik. Dengan
membaiknya DER (debt to equity ratio) perusahaan menarik dana, baik melalui pinjaman
bersifat final apakah cukup menarik bagi perusahaan untuk melakukan revaluasi.
KEUANGAN
Revaluasi Aset adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan adanya
kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan
keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, sehingga nilai aset tetap
dalam laporan keuangan tidak lagi . Berdasarkan PSAK 16 yang baru, perusahaan dapat memilih
model biaya atau model revaluasi sebagai dasar menilai aset setelah dimiliki. Aturan ini
penilaian dengan menggunakan harga perolehan, namun penyimpangan dari ketentuan ini
mengikuti revaluasi aset menurut ketentuan perpajakan. Berdasarkan ketentuan PSAK 16 tahun
1994, entitas melakukan penilaian kembali asetnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Biasanya revaluasi aset dilakukan pada saat akan go publik, menambah modal dengan
menerbitkan tambahan saham, restrukturisasi, akuisisi atau dalam rangka kuasi reorganisasi.
Salah satu tujuan revaluasi adalah agar nilai aset perusahaan menunjukkan kondisi yang
sebenarnya, sehingga entitas dapat menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi, atau
Revaluasi merupakan salah satu metode penilaian aset tetap. Jika suatu entitas memilih
menggunakan metode revaluasi maka metode ini harus diterapkan secara konsisten oleh
perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya menggunakan metode revaluasi sesekali untuk tujuan
seperti yang disebutkan di atas, tetapi revaluasi harus dilakukan secara reguler. Penerapan
metode revaluasi dilakukan untuk aset tetap dalam kelompok yang sama. Tidak ada penjelasan
rinci pengertian kelompok yang sama, namun secara implisit dapat dikatakan jika suatu entitas
memiliki aset tetap yang disajikan dalam satu kelompok, maka model penilaian yang digunakan
harus sama. Sebagai contoh jika induk menggunakan metode revaluasi maka konsekuensinya
anak perusahaan untuk kelompok aset tanah harus menggunakan metode revaluasi. Namun untuk
peralatan, apakah dianggap satu kelompok atau dapat menggunakan sub kelompok misal
kendaraan, mesin, peralatan kantor, tidak ada pedoman yang mengaturnya. Pada saat melakukan
revaluasi, selisih antara nilai tercatat aset dan nilai hasil revaluasi akan dibukukan sebagai
surplus revaluasi.
dan surat Dirjen pajak nomor 29/Pj.42/1998 menjelaskan hal-hal sebagai berikut
1. Wajib pajak dapat melakukan revaluasi adalah wajib pajak badan dalam negeri yang
2. Telah memenuhi semua kewajiban pajak sampai dengan masa pajak terakhir sebelum
3. Penilaian kembali dapat dilakukan hterhadap seluruh asset tetap atau terhadap sebagian
4. Penilaian kembali asset tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar atrau nilai wajar asset
tetap pada saat penilaian dilakukan yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau penilai
Setelah melakukan revaluasi asset tetap wajib pajak memberitahukan hasil penilaian kembali
dengn mengisi formulir yang telah disediakan kepada dirjen pajak . kepala KPP tempat wajib
pemerintah.
2. Neraca penyesuaian yang telah diaudit oleh akuntan public yang secara jelas terlihat nilai
3. Perhitungan selisih lebih akibat revaluasi asset tetap dan perhitungan besarnya pph
terutang.
Selisih lebih akibat revaluasi asset tetap setelah dikompensasikan dengan kerugian fiscal
dan/atau sisa kerugian fiscal pada tahun-tahun yang lalu ( pasal 6 ayat 2 UU pph ) dikenakan pph
PENUTUP
KESIMPULAN
Revaluasi aset tetap dari nilai historis ke nilai wajarnya sangat berperan dalam laporan
berpengaruh menggambarkan kondisi ekonomis dari aset tetap yang tidak bisa dilakukan jika
pencatatan aset tetap dengan biaya historis. Karena seringkali, aset tetap yang dicatat dengan
biaya historis, walaupun nilai buku aset tersebut sama dengan nol , sebenarnya aset tersebut
masih dapat digunakan dengan layak. Dengan adanya revaluasi aset tetap, perusahaan juga dapat
melakukan perencanaan pajak, yang dapat mempengaruhi beban pajak badan yang nantinya akan