Isolasi Kafein Dari Tehn VI
Isolasi Kafein Dari Tehn VI
PENDAHULUAN
Kafein merupakan senyawa bahan alam yang terbesar luas dan tergolong
dalam senyawa alkoid, kafein memilki molekul 194,19 dengan rumus kimia
C8H10N8O2 dan Ph 6,9, ( larutan) kafein 1% dalam air), bersifat basa lemah,
berbentuk putih yaitu kristal. Kristal panjang rasanya pahit bila tidak mengandung
air.
Kafein meleleh pada suhu 2340 – 2390C dan menyublim pada shu yang
lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan cloroform, tetapi sedikit
larut dalam air dingin dan alkohol, kafein bersifat basa lemah dan hanya dapat
membentuk garam dengan basa kuat dengan rumus sruktur : kafein dapat diisolasi
dari teh dengan pelarut air dan kloroform karena kelarutan kafein dalam kedua
pelarut itu besar.
Larutan teh mempunyai berat jenis yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan kloroform perbedaan berat jenis kedua larutan tersebut mengakibatkan
terbentuknya dua lapisan. Dimana larutan diatas adalah larutan teh, sedangkan
larutan bawah merupakan larutan klorofrom (CHCl3) lapisan bawah yang
mengadung kafein ditampung dalam cawan penguap dan lapisan atas dibilaskan
kembali dengan klorofrom.
Isolasi kadar kafein dalam teh, seperti pada sebuah percobaan yang
didasarkan pada distribusi solut dalan hal ini, kafein teh antara dua fase yaitu fase
organik dan fase air. Karena teh dapat larut dengan baik pada air panas, sehingga
harus dilarutkan pada air panas yang mendidih dan tambahkan natrium karbonat
(Haroid, 1990).
2.1. Percobaan dengan Ekstraksi
Ekstraksi adalah reaksi pemisahan senyawa yang melibatkan proses
pemindahan satu atau dua senyawa dari suatu fase lain, serta didasarkan kepada
prinsip kelarutan. Ekstraksi terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Ekstraksi cair- cair memiliki prinsip bahwa suatu senyawa kurang larut
dalam pelarut yang satu dan sangat larut dalam pelarut lain.
2. Ekstraksi padat- cair, menekstrak zat padat dari zat cair.
3. Ekstraksi asam- basa, jenis ekstraksi yang didasarkan pada sifat asam
dan basa.
Kafein merupakan zat stimulant ringan yang dapat menyebabkan jantung
akan berdebar dan menghilangkan rasa ngantuk, banyak orang yang telah
mengkonsumsi kafein menyebabkan gelisah, sensitive, insomnia, dan tremor,
kafein dapat bersifat racun.
Tannin merupakan senyawa fenolik yang memiliki gugus OH pada cincin
aromatiknya dan bersifat cukup asam. Tannin larut dapat dalam air dan juga pada
diklorometana. Karena kita menginginkan ekstrak kafein yang murni, maka tannin
harus dihilangkan dari fasa organik larutan ini. Dalam hal ini, kita harus membuat
tannin larut dalam air dan tidak larut dalam diklorometan yang lebih melarutkan
kafein dari air. Caranya adalah dengan mengubah tannin yang bersifat asam
menjadi garam (deprotonisasi –OH) sehingga berubah menjadi anion fenolik yang
tidak larut dalam diklorometana.
Diklorometana digunakan untuk melarutkan kafein karena sebagai pelarut
senyawa organik, diklorometana melarutkan kafein lebih baik (140 mg/mL) dari
pada dalam air (22 mg/mL). Selain itu, tannin dalam bentuk garam juga tidak
dapat larut dalam diklorometana sehingga kafein yang dihasilkan jauh lebih
murni. Setelah corong pisah diguncang dan didiamkan, akan terbentuk dua fasa
utama, yaitu fasa diklorometana dan fasa air. Karena kafein larut lebih baik dalam
diklorometana dan tannin tidak larut di dalmnya, maka fasa yang diambil adalah
fasa diklorometana. Keberadaan emulsi, seperti yang telah disebutkan, merupakan
efek samping penggaraman tannin dan pengocokan yang terlalu kuat (Respati,
1986).
2.2. Manfaat Teh
Sejak dulu teh memang terkenal karena memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan. Dengan meminum teh dapat mebuat tubuh menjadi rileks dalam
menjalani aktifitas.
Teh juga bermanfaat sebagai berbagai minuman. Dasar utama pengolahan
teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada didalam daun the.
Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi.
Proses ekstraksi pelarut berlangsung dalam 3 tahap :
1. Pembentukan kompleks yang tidak bermuatan yang merupakan
golongan ekstraksi.
2. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi
3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organic
Tiga metode diatas dalam ekstraksi cair adalah ekstraksi bertahap. Ekstraksi
bertahap adalah ekstraksi yang paling sederhana (Fessenden, 1982).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.1. Alat
1. Gelas piala 1000 ml
2. Alat sublimasi
3. Penyaring buncher
4. Pemanas / hot plate
5. Corong pemisah
3.1.2. Bahan
1. Teh
2. Larutan timbale asetat 10 %
4. Natrium sulfat anhidrat
5. Kloroform
6. Aquades
4.1. Hasil
Pada percobaan dan pembahasan diatas, maka dapat kita simpulkan, bahwa
1. Kafein adalah senyawa bahan alam yang terbesar luas dan tergolong dalam
senyawa alkaloid.
2. Isolasi kafein dari 50 gram srbuk teh dengan 500 ml aquadest dan 25 ml +
15 ml klorofrom memperoleh hasil 1,5414 gram kafein dan persen kafein
3,0828%.
3. Fungsi klorofrom adalahuntuk melarutkan kafein dalam filtrat.
4. Fungsu natrium sulfat adalah untuk membantu mengikat kadar air dalam
kafein.
5. Fungsi Pb(NO3)2 adalah untuk mengikat kotorn yang terdapat dalam
filtrat.
DAFTAR PUSTAKA
Jawab :
1,5414
= × 100%
50
= 3,0828 %
LAMPIRAN III
Jawaban dan tugas
Jawab :
1.
GAMBAR ALAT