Jawab:
Anjuran tidak makan sebelum berangkat shalat idul adha, disebutkan dalam hadis dari Buraidah bin Hushaib
radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
Pada hari idul fitri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar menuju lapangan, hingga beliau sarapan dulu.
Dan pada hari idul adha, beliau tidak makan, hingga beliau shalat. (HR. Tirmidzi 545 dan dishahihkan al-Albani).
Beliau menunda makan, agar bisa sarapan dengan daging qurbannya. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat
lain,
Aturan ini berlaku bagi orang yang hendak berqurban, agar dia bisa makan daging qurbannya. Sementara untuk
yang lain, tidak berlaku aturan ini. (Tabyin al-Haqaiq, 1/226).
وإذا ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ، ﻓﻴﺄﻛﻞ ﻣﻦ أﺿﺤﻴﺘﻪ،وﻛﺎن ﻻ ﻳﺄﻛﻞ ﻳﻮم اﻟﻨﺤﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺟﻊ
ذﺑﺢ ﻟﻢ ﻳﺒﺎل أن ﻳﺄﻛﻞ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan pada hari idul adha hingga beliau pulang, lalu makan daging
qurbannya. Ketika tidak memiliki hewan qurban, tidak masalah makan sebelum shalat. (Kasyaf al-Qina’, 2/51).
وﻗﺪ ﺧﺼﺺ أﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ اﺳﺘﺤﺒﺎب ﺗﺄﺧﻴﺮ اﻷﻛﻞ ﻓﻲ ﻋﻴﺪ اﻷﺿﺤﻰ ﺑﻤﻦ
ﻟﻪ ذﺑﺢ
Imam Ahmad menegaskan bahwa anjuran menunda makan ketika idul adha, hanya khusus untuk mereka yang
memiliki hewan qurban. (Tuhfatul Ahwadzi, 3/81).
[1] Dianjurkan untuk tidak makan sebelum berangkat shalat idul adha.
[2] Anjuran ini hanya berlaku bagi sohibul qurban, dan bukan semua kaum muslimin
[3] Latar belakang anjuran tidak makan sebelum shalat bagi sohibul qurban adalah agar dia bisa sarapan dengan
daging qurbannya. Karena itu, bagi sohibul qurban yang menyerahkan hewan qurbannya di dekat tempat
tinggalnya, maka dianjurkan seusai shalat idul adha agar tidak makan apapun, menunggu hewan qurbannya
disembelih.
Demikian
Allahu a’lam
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!
Ustadz Ammi Nur Baits Beliau adalah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh. Saat ini, beliau aktif
sebagai Dewan Pembina website PengusahaMuslim.com, KonsultasiSyariah.com, dan Yufid.TV, serta mengasuh pengajian di
beberapa masjid di sekitar kampus UGM.