Anda di halaman 1dari 4

Hakikat Perlindungan dan Hukum

Oleh : Muhammad Shafly Nurrasyid

Indonesia Sebagai Negara Hukum


UUD 1945 Pasal 1 ayat 3 menyatakan Indonesia merupakan Negara hukum. Konsekuensi
dari ditetapkannya negara kia sebagai Negara hukum adalah dalam segala kehidupan kenegaraan
selalu berdasarkan kepada hukum.

Sebelum membahas perlindungan dan penegakan hukum, akan kita bahas tentang hukum
itu sendiri. Hukum sangatlah diperlukan bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya
hukum diharapkan tercipta kehidupan yang adil dan teratur.

Secara definsi, Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah dan larangan) yang
dibuat oleh pemerintah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat, bersifat
memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Hukum juga dapat diartikan
sebagai kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksinya dengan tujuan menciptakan
ketertiban dalam pergaulan manusia sehingga terpelihara suasana aman dan tertib.

Suatu ketentuan hukum mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat


2) Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan, dan
kebenaran.
3) Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan masyarakat

Konsep Perlindungan Hukum


Pada zaman sekarang ini hukum banyak diwarnai dan dibahas dengan berbagai topik, salah
satunya yaitu pembahasan mengenai perlindungan hukum. Berbicara mengenai perlindungan
hukum, hal tersebut merupakan salah satu hal terpenting dari unsur suatu negara hukum. Dianggap
penting karena dalam pembentukan suatu negara akan dibentuk pula hukum yang mengatur tiap-
tiap warga negaranya.

Dalam suatu negara akan terjadi suatu hubungan timbal balik antara warga negara dan
negaranya sendiri. Dalam hal tersebut akan melahirkan suatu hak dan kewajiban satu sama lain.
Perlindungan hukum akan menjadi hak tiap warga negaranya, namun perlindungan hukum juga
merupakan kewajiban bagi negara itu sendiri.

Ada beberapa definisi tentang perlindunga hukum dari para ahli, diantaranya:

Menurut Satjipto Raharjo : Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman kepada


hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat
agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.
Menurut Philipus M. Hadjon : Perlindungan Hukum adalah perlindungan akan harkat dan
martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum
berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan.

Menurut Andi Hamzah, perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan
secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-
hak asasi yang ada. Makna tersebut sesuai dengan fungsi hukum, yaitu untuk melindungi
kepentingan manusia. Hukum memberikan perlindungan hukum kepada manusia dengan memenuhi
berbagai kepentingannya dengan syarat manusia harus melindungi kepentingan orang lain.

Sedangkan menurut Simanjuntak, perlindungan hukum merupakan segala upaya pemerintah


untuk menjamin adanya kepastian hukum serta memberi perlindungan kepada warganya agar hak-
haknya sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Perlindungan hukum harus diberikan bagi rakyat Indonesia sebagai implementasi atas
prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada
prinsip Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila.

Adapun unsusr-unsur dalam suatu perlindungan hukum yaitu

a) Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya


b) Adanya jaminan kepastian hukum
c) Perlindungan tersebut berkaitan dengan hak-hak warga negara
d) Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya

Macam-Macam Perlindungan Hukum


a) Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum
terjadinya pelanggaran. Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum diberikan
kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah
mendapat bentuk yang definitif. Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa. Contoh pihak
kepolisian berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba.

b) Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif merupakan perlindungan akhir berupa sanksi. Perlindungan


hukum represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Penanganan perlindungan hukum oleh
Pengadilan Umum dan Peradilan Administrasi di Indonesia termasuk kategori perlindungan hukum
ini. Contoh kasusnya yaitu jika terjadi tawuran antarsekolah dan ada korban jiwa atau terluka atau
beberapa pihak dirugikan secara materi atau nonmateri, maka pihak berwajib akan menyelidiki dan
menyelesaikan permasalahan ini sesuai jalur hukum yang ada.

Contoh Perlindungan Hukum


a) Perlindungan hukum terhadap konsumen diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen. UU ini mengatur segala hal yang menjadi hak dan kewajiban
antara produsen dan konsumen
b) Perlindungan hukum di Indonesia terhadap hak atas kekayaan intelektual (HaKI). Pengaturan
mengenai hak atas kekayaan intelektual meliputi hak cipta dan hak atas kekayaan industri.
Diatur dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek,
UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten.

Selain kepada korban da saksi, perlindungan hukum juga harus diberikan kepada sebagai
pihak yang diduga melakukan pelanggaran hukum. Perlindungan hukum harus diberikan berkaitan
dengan hak-hak korban, saksi, dan tersangka yang harus dipenuhi sesuai dengan prosedur yang
berlaku dalam pemeriksaan dan pengadilan.

Perlindungan Hukum dapat terwujud apabila proses penegakan hukum dilaksanakan. Proses
penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk menjadikan hukum sebagai pedoman dalam
setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau lembaga penegak hukum. Dengan demikian,
penegakan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum. Oleh karena itu,
kepentingan setiap orang akan terlindungi apabila hukum yang mengaturnya dilaksanakan dengan
baik oleh masyarakat dan aparat penegak hukum.

Faktor Penghambat dalam Perlindungan Hukum


Perlindungan hukum pada dasarnya merupakan perwujudan dari proses penegakan hukum.
Faktor-faktor penghambat penegakan hukum menurut Soerjono Soekanto terdiri dari 5 (lima) faktor
agar suatu kaidah hukum benar-benar berfungsi, yaitu :

1. Kaidah Hukum itu Sendiri


Berlakunya kaidah hukum di dalam masyarakat ditinjau dari kaidah hukum itu sendiri. menurut
teori-teori hukum harus memenuhi tiga macam hal berlakunya kaidah hukum, yaitu :
a) Berlakunya secara yuridis, artinya kaidah hukum itu harus dibuat sesuai dengan mekanisme
dan prosedur yang telah ditetapkan sebagai syarat berlakunya suatu kaidah hukum.
b) Berlaku secara sosiologis, artinya kaidah hukum itu dapat berlaku secara efektif, baik karena
dipaksakan oleh penguasa walau tidak diterima masyarakat ataupun berlaku dan diterima
masyarakat.
c) Berlaku secara filosofis, artinya sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yang
tertinggi. Jika hanya berlaku secara filosofis maka kaidah hukum tersebut hanya merupakan
hukum yang dicita-citakan (ius constituendum )
2. Penegak Hukum
Komponen yang bersifat struktural ini menunjukan adanya kelembagaan yang diciptakan oleh
sistem hukum. Lembaga-lembaga tersebut mempunyai pelekatan, fungsi-fungsi tersendiri di dalam
berlakunya sistem hukum. Lembaga-lembaga itu antara lain adalah kepolisian dan PPNS, kejaksaan,
pengadilan dan lembaga pemasyarakatan termasuk lembaga penasehat hukum. Secara lebih
mendalam lagi, lembaga-lembaga tersebut memiliki undangundang tersendiri sebagai dasar hukum
bekerjanya, di samping undang-undang hukum pidana.
3. Fasilitas
Fasilitas dapat dirumuskan sebagai sarana yang bersifat fisik, yang berfungsi sebagai faktor
pendukung untuk mencapai tujuan.
4. Masyarakat
Dapat dikatakan bahwa derajat kepatuhan masyarakat terhadap hukum merupakan salah satu
indikator berfungsinya hukum yang bersangkutan. Artinya, jika derajat kepatuhan warga masyarakat
terhadap suatu peraturan tinggi, maka peraturan tersebut memang berfungsi.
5. Kebudayaan
Sebagai hasil karya, cipta, rasa didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perlindungan hukum bagi
korban kejahatan pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh faktor kepribadian yang dimiliki oleh
korban itu sendiri. Faktor kepribadian ini lebih cenderung pada tingkat kepercayaan korban
(masyarakat) kepada sistem peradilan pidana yang telah diimplementasikan di Indonesia.
Selanjutnya, selain itu, tidak kalah penting apabila dilihat dari segi faktor dari kaidah hukum itu
sendiri, aparat penegak hukum, fasilitas dan kebudayaan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan dalam mempengaruhi proses
perlindungan maupun penegakan hukum yang ideal diharapkan oleh masyarakat

Sumber :

https://edutalk.id/pembelajaran/hakikat-perlindungan-dan-penegakan-hukum.html

https://www.materibelajar.id/2015/12/hakikat-perlindungan-serta-penegakan.html

https://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/

Buku PPKN Kelas XII Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai