Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD/MI


Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan (Tema 2)
Sub Tema : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan(Sub Tema 2)
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 70 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : SBdp
No Kompetensi Indikator
3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi 3.3.1 Menyebutkan karya tari kreasi
daerah daerah
3.3.2 Menjelaskan tari topeng
malangan
4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari 4.3.1 Praktek tari daerah
kreasi daerah. menggunakan properti

C. TUJUAN
1. Dengan mencermati gambar dan teks informasi, siswa mampu menyebutkan
karya tari daerah Topeng Malangan.
2. Dengan mengamati siswa mampu menjelaskan tari daerah.
3. Dengan melihat contoh dari guru , siswa mampu menirukan karya tari daerah
menggunakan properti.

D. MATERI
1. Tari Topeng Malangan Dari Jawa Timur

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 5 menit
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah
siswa siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman
sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan
buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan
mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.

 Apa judul buku

 Kira-kira ini menceritakan tentang apa

 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini

6. Menanyakan tarian yang pernah ditarikan oleh siswa.

Inti 60 menit
A. Ayo Mengamati
 Siswa mengamati gambar-gambar karya tari daerah pada
buku siswa.
 Siswa menyebutkan nama properti yang diguna-kan
pada kedua tari pada gambar di Buku Siswa.

 Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan berikut.

 Diskusi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok


kecil beranggota 4–5 siswa. Selanjutnya setiap
kelompok menyampaikan hasil diskusi. Jawaban dari
hasil diskusi semua kelompok digabungkan untuk saling
melengkapi.

Contoh jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas sebagai


berikut.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran 5 menit
hari ini.
2. Guru memberikan penguatan.
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Siswa diberi tugas untuk menemukan tari daerah yang lain
dari internet.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.

G. Sumber Belajar.

1. Buku pedoman guru tema 2 kelas 5 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013,Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014)

2. Buku siswa SD/MI (Buku Tematik Terpadu Kurikulum


2013 Edisi Revisi 2017,Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rep. Indonesia 2017)

3. Internet https://www.bukupaket.com/2016/09/materi-
pelajaran-sbk-kelas-4-sdmi.html

H. Media.

- Gambar Tarian dan Gambar topeng

I. PENILAIAN
Teknik Penilaian.
a. Penilaian Sikap
Aspek yang Dinilai
Aspek Sikap Sosial
Nama Peserta
No Tertib dalam Mampu bekerjasama Keterangan
Didik Menjawab soal
pembelajaran dalam diskusi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. ... ... ... ... ... ... ... ...
2. ... ... ... ... ... ... ... ...
3. ... ... ... ... ... ... ... ...

b. Penilaian Psikomotorik
Muatan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk
Penilaian Instumen
SBdP 3.3 memahami pola lantai dalam praktek Lembar
kreasi daerah pengamatan

4.3 mempraktikan pola lantai pada praktek Lembar


gerak tari kreasi daerah. pengamatan

2. Bentuk Instrumen Penilaian Pengetahuan


a. Jurnal Penilaian Pengetahuan
No. Nama Siswa Soal Jumlah Nilai
1.
2.
3.

Nilai : nilai siswa × 100


Nilai maksimal

b. Rubrik Penilaian Psikomotorik SBdP


Presentasi dinilai dengan rubrik
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Keluwesan Sangat luwes Luwes. Cukup luwes. Kurang luwes.
gerak dalam gerakan.
Kesesuaian Dapat Mampu Cukup bisa Kurang bisa
dengan gerak menyesuaikan mengikuti mengikuti mengikuti
irama. gerakan tubuh irama. irama. irama.
dengan irama.

Ekspresi Dapat Mampu Ekspresi kurang Belum bisa


mengekspresikan menirukan menggambarkan membuat
mimik ekspresi dalam cerita dalam tari. ekspresi yang di
wajah,gerak tari. inginkan.
tubuh untuk
menggambarkan
cerita dalam tari.

Refleksi Guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Mengetahui …………………,
Guru Pembimbing Mahasiswa PPL
Erma Vismayanti , S.Pd Ainun Rozha
NIP. 197001132003122003 NIM. 16141274

Lampiran 1.

Tarian daerah merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa. Sudah seharusnyalah


kita peduli terhadap tarian daerah. Bentuk kepedulian terhadap tarian daerah dapat
kamu tunjukkan dengan cara menyaksikan tarian daerah, mengamati gerakan pola
lantai tarian daerah, dan belajar tarian daerah. Siapa lagi yang akan peduli terhadap
kebudayaan negeri sendiri jika bukan kita sendiri.

Tarian daerah adalah warisan berharga yang dimiliki setiap daerah. Tarian daerah
merupakan hasil cipta karya seni dari ssuatu budaya. Sebagai negara yang memiliki
banyak daerah yang terdiri atas kepualaun, maka Indonesia juga memuliki ragam tari
daerah yang unik dan merupakan ciri khas setiap daerah. Tari daerah juga merupkana
identitas bangsa.

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan
busanannya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi.
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pada
dasarnya, ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
Garis lurus memberikan kesan sederhana tetapi kuat. Sedangkan garis lengkung
memberikan kesan lembut tetapi lemah.

1. Pola Lantai Vertikal (Lurus)


Ciri pola lantai vertikal (lurus) adalah penari membentuk garis vertikal, yaitu garis
lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada
tari klasik. Pola lurus memberi kesan sederhana tetapi kuat. Berikut gambar pola
lantai vertikal.

2. Pola Lantai Diagonal


Pada pola lantai diagonal, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau
ke kiri.

3. Pola Lantai Garis Melengkung


Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai
lengkung ular, dan pola lantai angka delapan.

Ayo Berkreasi
Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anak. Buatlah lima contoh bentuk pola
lantai yang ditulis atau digambar pada selembar kertas. Dari bentuk pola lantai yang
kalian buat tersebut, coba peragakan di depan guru dan kelompok lain.
Pengertian Properti Tari
Secara umum definisi Properti adalah arisan alat-alat yang menjadi perlengkapan dari
suatu objek tertentu, dan umumnya bersifat penting karena punya keterkaitan yang
erat dengan objek tersebut.
Sedangkan pengertian Properti tari adalah, segala hal eksternal baik yang dikenakan
maupun tidak oleh para penari sebagai bahan pendukung, pelengkap, penambah nilai
estetika dan penyempurna dalam menyampaikan pesan pada suatu Tari.

Jenis Properti tari yang ada di Indonesia tentunya sangatlah beragam karena selain
nilai yang terkandung dalam tarian properti yang mengiringi juga punya ciri khas
tersendiri dari setiap provinsi.

Misalnya saja seperti provinsi di pulau Jawa dan Papua, properti pelengkap yang ada
tentunya sangat berbeda.

Ini karena setiap properti selalu menyesuaikan dengan sejarah ah Ni Lai budaya
keberagaman dan kekayaan suatu daerah.

Namun yang perlu diketahui adalah, penggunaan properti tari haruslah


mempertimbangkan fungsi, jenis, dan asas pemakaian secara baik dan benar.

Fungsi Properti dalam Seni Tari


Di atas sudah saya singgung mengenai beberapa manfaat dan fungsinya. Untuk
penjelasan lebih lanjut, silakan simak ulasan secara lengkap di bawah ini mengenai
fungsi Properti Tari sampai selesai.

1. Mengenal Tari Topeng Malangan


Tari Topeng Malangan merupakan tarian tradisional kawasan Malang Jawa Timur
yang dibawakan oleh beberapa orang dalam satu kelompok seni atau penahanr tari
dengan menggunakan topeng dan kostum sesuai tokoh yang dibawakan. Pertunjukan
tari topeng malangan ini disebut juga dengan wayang topeng yaitu wayang wong
namun bedanya pada tari topeng malangan para penari menggunakan topeng yang
terdiri dari banyak abjad yang berbeda.

Tari Topeng juga sanggup ditampilkan secara “lepas” dari lakon Wayang Topeng
berdasarkan perkembanganya. Dalam bentuk lakon biasanya menjadi serpihan dari
sebuah dongeng yang menggambarkan abjad tertentu dalam dongeng tersebut.

2. Sejarah Tari Topeng Malangan


Wayang Topeng Malangan merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat
Jawa pada umumnya sejak Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana
semasa era ke 8 M.

Topeng Malangan atau dikenal juga dengan Wayang Topeng, merupakan kesenian
tradisi kawasan Malang Jawa Timur yang mempunyai wangsit diambil dari
kebudayaan India. Hal ini dikonfirmasi dari sejarah kerajaan Kanjuruhan yang dikala
itu didominasi oleh sastra dari India.

Di Buku Henri Supriyanto, dituliskan Wayang Topeng Malangan mengikuti pola


berfikir India, sebab sastra yang lebih banyak didominasi yaitu sastra India.
Kaprikornus dongeng Dewata, dongeng pertapaan, kesaktian, kahyangan, kemudian
ajal itu menjadi muksa. Sehingga sebutan-sebutannya menjadi Bhatara Agung.
Kaprikornus itu peninggalan leluhur kita, sewaktu leluhur kita masih menganut
agama Hindu Jawa, yang orientasinya masih India murni. Termasuk wayang topeng
juga mengambil dongeng cerita dari India, menyerupai kisah kisah Mahabarata dan
Ramayana

Saat kekuasaan Kertanegara di Singasari, wayang topeng ceritanya digantikan dengan


dongeng cerita Panji. Hal ini sanggup dipahami knorma dan etika Kertanagera waktu
itu menginginkan Singasari menjadi kekuasaan yang sangat besar ditanah Jawa. Panji
yang didalamnya mengisahkan kepahlawanan dan kebesaran kesatria kesatria Jawa,
terutama masa Jenggala dan Kediri.

Pada dikala agama Islam masuk Jawa untuk merebut hati orang Jawa. Proses
Islamisasi wayang topeng oleh para wali dengan menampilkan kisah marmoyo sunat
yaitu sederet dongeng bagaimana Islam memproduksi evaluasi didalamnya. Cerita
menak yaitu sebagai tanda masuknya Islam ditanah Jawa. Oleh sebab itu dongeng
menakjinggo yang selama ini lebih banyak didominasi berkembang yaitu dongeng
menak yang dikonstruk oleh keraton Mataram yang notabene Islam.

3. Fungsi & Makna Tari Topeng Malangan


Tari Topeng pada zaman berlalu dan silam berfungsi sebagai media komunikasi
antara kawulo (rakyat) dan gusti (penguasa). Selain itu, pada masa kekuasaan Raden
Wijaya topeng dipakai sebagai media rekonsiliasi antara negara kediri, Singosari dan
Majapahit.

Namun pada masa sekarang, tari topeng malangan ludang kecepeh banyak fungsinya
pada media hiburan.
4. Pertunjukan Tari Topeng Malangan

Dalam pertunjukan Tari Topeng Malangan ini biasanya dibagi menjadi beberapa sesi.
Pertama dilakukan Gending giro yaitu iringan musik gamelan yang dilakukan
oleh pengrawit untuk pertanda pertunjukan akan dimulai atau memanggil penonton
untuk menyaksikan.
Kemudian sesi kedua dilakukan salam pembukaan, dalam salam pembuka ini
biasanya dilakukan oleh salah satu anggota pertunjukan untuk menyapa penonton dan
menceritakan sinopsis dongeng yang akan dibawakan. Dan pada serpihan ketiga
dilakukan sesajen, yaitu ritual yang dilakukan supaya pemain dan penonton
dimemberikan keselamatan dan pertunjukan berlangsung lancar. Dan yang terakhir
yaitu inti program yaitu pertujukan Tari Topeng Malangan.

Dalam dongeng yang dibawakan tersebut biasanya terdapat beberapa babak,


diantaranya yaitu jejer jawa, jejer sabrang, perang gagal, gunungsari –
patrajaya, perang brubuh dan bubaran. Selain itu menyerupai halnya dongeng
dalam pewayangan, tokoh dalam dongeng Tari Topeng Malangan ini juga terbagi
menjadi beberapa ragam, diantaranya menyerupai bolo tengen (kesatria jawa), bolo
kiwo (raksasa/klono), dewa, penari putri, dan punakawan. Untuk memerankan tokoh
- tokoh pada Tari Topeng Malangan ini diharapkan kemampuan dalam visualisasi
tokoh yang diperankan, mulut gerak, dan fisik yang cocok dengan tokoh.

Dalam pertunjukan Tari Topeng Malangan juga ada seorang Dalang. Selain mengatur
jalannya cerita, Dalang Dalang juga bertugas untuk memmemberikankan sesaji dan
membacakan doa pada dikala sesajen.

Biasanya Wayang Topeng Malangan menggunakan celana atau lakon Panji ceritanya
antara lain, Sayembara Sedolanang, Umbul-umbul Majapura, Baderbang Sisik
Kencana, Panji Laras, Walangwati-walang Semirang, Patah Kundonowa Rongso,
Adege Kediri, Jenggala Mbangun Candi, dan masih banyak

Karakter topeng yang dipakai bermacam-macam, namun mampu di bagi menjadi


empat bagian. Peran dalam Wayang Topeng dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Protagonis dari tokoh baik Kerajaan Jenggala dan Kediri yaitu tokoh
Panji dan Putri
2. Antagonis dari Kerajaan Sabrang atau seberang yaitu, Kerajaan
Dulang Kencana, Bantar Angin dan lainnya. Tokohnya adalah, Klana, Bapang,
Patih Sabrang dan Butho
3. Tokoh lucu biasanya abdi yaitu, Demang dan Emban
4. Tokoh hewan dan makhluk hidup menyerupai Ayam, Naga, Ikan,
Monyet, Celeng/Babi, Sapi, dan Lalat (jelmaan Walangwati-walang Semirang.

6. Musik Pengiring Tari Topeng Malangan


Karawitan/Gamelan, merupakan alat musik tradisional yang turut mengiringi
perkembangan kesenian Wayang Topeng Malangan. Biasanya gamelan yang dipakai
menggunakan “laras Pelog” dan memainkan majemuk “gendhing”, teladan benteng
Malangan (Bajul Ngantang, Alas Kobong, Kembang Kacang, Pekalongan Jawa,
Lambang , Setro, dan Pedhat. Adapun nama-nama gamelan yang dipersembahkan
yaitu Kendang Malangan, Bonang Babok/Barong, Bonang Penerus, Slenthem,
Demung, Saron I, Saron II, Reking, Gon dan Kenong

7. Kostum Penari Topeng Malangan


Penari topeng malangan menggunakan kostum / baju tradisional Jawa Timur yaitu
busana khas tari yang diadaptasi dengan abjad / tokoh topeng yang digunakan.

Tari Topeng Malangan | gambar : http://www.kordanews.com/


7. Perkembangan Tari Topeng Malangan
Tari Topeng Malangan yang popularitasnya semakin tergerus oleh kemajuan zaman
serta kurangnya regenerasi pelaku seni topeng malangan menciptakan prihatin
sebagian pihak yang berkepentingan di Jawa Timur. Sebagai salah satu upaya
pelestarian kebudayaan Jawa Timur ini, Badan Pelestarian Pusaka Indonesia dan
Pemerintah Kabupaten Malang setuju mendaftarkan Seni Tari Topeng Malangan
sebagai World Intangible Heritage (warisan budaya tak benda) ke UNESCO sebagai
warisan dunia pada tahun 2016 lalu. Walaupun prosesnya tidak instan, akan tetapi ini
merupakan langkah awal untuk mempertahankan kekayaan budaya Indonesia

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa

A. Pilihlah jawaban yang benar!

1. Apa yang dimaksud properti tari

a. Alat yang di gunakan saat menari

b. Alat untuk makan

c. Alat untuk mandi

2. Manakah dibawah ini yang merupakan tari yang berasal dari jawa timur

a. Tari Topeng Malangan

b. Tari Saman
c. Tari Pendet

3. Berasal dari kota manakah tari Topeng Malangan

a. Solo

b. Jakarta

c. Malang

4. Benda apa yang digunakan properti untuk tari Topeng Malangan

a. Kipas

b. Topeng

c. Pedang

5. Ada berapa tokoh dalam cerita tari Topeng Malangan

a. 6

b. 5

c. 4

B. Isi lah titik-titik dibawah ini!

1. Properti tari yang digunakan tarian diatas adalah . . . .


2. Tari Topeng Malangan berasal dari . . . .
3. Fungsi tari Topeng Malangan adalah . . . .
4. Bahan yang digunakan untuk membuat topeng adalah . . . .
5. sebutkan 2 tokoh dalam cerita tari Topeng Malangan adalah . ...

Jawaban.
Pilihan ganda.
1. a.
2. a.
3. c.
4. b.
5. c.

Soal isian
1. Topeng.
2. Kota Malang Jawa Timur
3. Sebagai media komunikasi rakyat dan Tuhan.
4. Kayu
5. Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji.
Lampiran 3

Soal Evaluasi siswa.


1. Sebutkan beberapa properti tari yang kalian ketahui...
2. Sebutkan 2 pola lantai...
3. Dalam cerita topeng Malangan,terdapat 1 tokoh protagonis (baik). Sebutkan
nama tokoh tersebut...
4. Apa warna topeng yang digunakan oleh Dewi Sekartaji...
5. Apa ciri khas dari Tari Topeng Malangan...

Kunci Jawaban.
1. Sampur , kipas , topeng , payung.
2. Pola vertikal(lurus) dan pola diagonal(miring)
3. Panji Asmorobangun.
4. Putih.
5. Menggunakan berbagai warna topeng dan selendang.
Lampiaran 4
Rubrik penilaian
a. Jurnal Penilaian Sikap
Aspek yang Dinilai
Aspek Sikap Sosial
Nama Peserta Mampu
No Menjawab Tertib dalam bekerjasama Keterangan
Didik
soal pembelajaran dalam
diskusi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Ahmad Abdul L.

2. Ahmad Saifudin

3. Chyntia Novelin

4. Erlin Muida S.

5. Galang Dwi N.
Jonathan
6.
Marcelino
7. Keiza Ardian Y.

8. Kiyo Putra

9. Meilani Eka P.
Muhammad
10.
Adam
11. Najwa Fauziyah

12. Najwa Ardian K.


Nouval
13.
Yulsianatun
14. Novie Stevani

15. Reza Aileen A.

16. Vilda Nur P.A.

17. Yusuf Arrizqy

18. Zaki Adi Pratama

19. Zaskia.

20. Anastasya R.

21. Anttika Septiana


Elang Salastika
22.
R.
23. Sabrina C.P.C
Enggar David
24.
P.U
b. Rubrik Penilaian
No Nama Siswa Soal Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 Ahmad Abdul L. 2 2 1 2 1 8 80

2 Ahmad Saifudien. 2 2 2 2 1 9 90

3 Chyntia Novelin W. 0,5 2 2 2 1 7,5 75

4 Erlin Muida S. 2 2 2 2 2 10 100

5 Galang Dwi N.

6 Jonathan Marcelino 2 2 2 2 0,5 8,5 85

7 Keiza Ardian Y. 0,5 2 1,5 2 1,5 7,5 75

8 Kiyo Putra P. 1,5 2 1 2 1 7,5 75

9 Meilani Eka P. 2 2 0,5 2 2 8,5 85

10 Muhammad Adam.

11 Najwa Fauziyah.

12 Najwa Ardin K. 0,5 2 2 2 1 7,5 75

13 Nouval Yulsianatun. 2 2 0,5 1,5 1 7 70

14 Novie Stevania. 2 2 2 2 2 10 100

15 Reza Aileen A.

16 Vilda Nur P.A. 2 2 2 2 1 9 90

17 Yusuf Arrizqy. 1 2 1,5 2 1 7,5 75


18 Zaki Adi Pratama.

19 Zaskia. 2 2 2 2 1 9 90

20 Anastasya R. 2 2 2 2 1 9 90

21 Antika Septiana. 2 2 2 2 1 9 90

22 Elang Salastika R. 2 1 1 2 1,5 7,5 75

23 Sabrina Chiara P.C 2 2 2 2 1 9 90

24 Enggar David P.U 2 2 1,5 1 1,5 8 80

Nilai : Nilai siswa × 100


Nilai maksimal

Anda mungkin juga menyukai