Anda di halaman 1dari 68

KODE MODUL Milik Negara

Tidak Diperdagangkan
OPKR-05-008B

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN


PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN
KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul OPKR-50-008B i
KODE MODUL Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
OPKR-05-008B

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN


PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN
KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA

Tim Penyusun:
1. Basuki Rahmad, S. Pd, M. Si
2. Drs. N. Wahyu Triyono
3. Saptana, S. Pd

Tim Fasilitator:
1. Drs. Abdullah
2. Surya Iskandar

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul OPKR-50-008B ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan
program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik
instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak
300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga
puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi
Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan
nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian
Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya
Logam Kriya Tekstil), Tata Busana, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan,
Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni
Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika
Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi,
Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif,
Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik
Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan),
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat
Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.

Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional


Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi
(Competency Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini
digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan
(Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi
kerja yang diharapkan dunia kerja.

Modul OPKR-50-008B iii


Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya
terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan
Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari
berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan
Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai
sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul
dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba
kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima
masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi
dunia usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk
dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal.
Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim
penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas
dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya
modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

Jakarta, Desember 2005

a.n. Direktur Jenderal Manajemen


Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM


NIP 131415680

Modul OPKR-50-008B iv
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………………………………………………… v
KETERANGAN DIAGRAM ........................................................... vi
MEKANISME PEMELAJARAN …………………………………………………… viii
GLOSARY ................……………………………………………………………… ix

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………… 1
A. DESKRIPSI JUDUL …………………………………………………………………………1
B. PRASYARAT ……………………………………………………………………………………2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……………………………………………………2
1. Petunjuk Bagi Siswa ………………………………………………………………… 2
2. Petunjuk Bagi Guru ………………………………………………………………………………
3
D. TUJUAN AKHIR ………………………………………………………………………………3
E. KOMPETENSI …………………………………………………………………………………4
F. CEK KEMAMPUAN …………………………………………………………………………8

II. PEMELAJARAN ……………………………………………………………………………… 10


A. RENCANA BELAJAR SISWA…………………………………………………………… 10
B. KEGIATAN BELAJAR ………………………………………………………………………
11
Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman
Kelistrikan ........................................ 11
a. Tujuan kegiatan belajar ………………………………………………. 11
b. Uraian materi ………………………………………………………………… 11
c. Rangkuman ……………………………………………………………………… 21
d. Tugas ……………………………………………………………………………… 22
e. Tes formatif …………………………………………………………………… 23
f. Kunci jawaban formatif …………………………………………………… 24
g. Lembar kerja .................................................................. 27

Modul OPKR-50-008B v
Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman
Kelistrikan ........................................ 28
a. Tujuan kegiatan belajar ………………………………………………. 28
b. Uraian materi …………………………………………………………………… 28
c. Rangkuman ……………………………………………………………………… 32
d. Tugas ……………………………………………………………………………… 33
e. Tes formatif ………………………………………………………………. 33
f. Kunci jawaban tes formatif …………………………………………………… 34
g. Lembar kerja ……………………………………………………………… 35
Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman
Kelistrikan......................................... 37
a. Tujuan kegiatan belajar ………………………………………………. 37
b. Uraian materi ……………………………………………………………. 37
c. Rangkuman ……………………………………………………………………… 43
d. Tugas ……………………………………………………………………………… 44
e. Tes formatif …………………………………………………………………… 44
f. Kunci jawaban tes formatif …………………………………………………… 45
g. Lembar kerja ……………………………………………………………… 46

III. EVALUASI ………………………………………………………………………………………


48
A. PERTANYAAN …………………………………………………………………………………
48
B. KUNCI JAWABAN ……………………………………………………………………………
50
C. KRITERIA KELULUSAN ……………………………………………………………………
52

IV. PENUTUP …………………………………………………………………………………………


53

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………


54

Modul OPKR-50-008B vi
PETA KEDUDUKAN MODUL
A. Diagram Pencapaian Kompetensi
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian
kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga
tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan.

Modul OPKR-50-008B vii


Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi

Kode Kompetensi Judul Modul


OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/servis Pelaksanaan pemeliharaan/servis
komponen komponen
OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik
OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem hidrolik
hidrolik
OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan per- Pemeliharaan/servis dan perbaikan
baikan kompresor udara dan kompresor udara dan komponen-
komponen-komponennya komponennya
OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur penge- Melaksanakan prosedur pengelasan,
lasan, pematrian, dan pemo- pematrian, dan pemotongan dengan
tongan dengan panas dan panas dan pemanasan
pemansan
OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman Pembacaan dan pemahaman gambar
gambar teknik teknik
OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan Penggunaan dan pemeliharaan alat
alat ukur ukur
OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan Mengikuti prosedur kesehatan dan
dan keselamatan kerja keselamatan kerja
OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan Penggunaan dan pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan peralatan dan perlengkapan tempat
tempat kerja kerja
OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat Konstribusi komunikasi di tempat
kerja kerja
OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penangan an Pelaksanaan operasi penanganan
secara manual secara manual
OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine dan Pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya komponen-komponennya
OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem pendingin
pendingin dan komponen- dan komponen-komponennya
komponennya
OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan Perbaikan sistem pendingin dan
komponen-komponennya komponen-komponennya
OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem Overhaul komponen sistem pendingin
pendingin
OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan Pemeliharaan/servis sistem bahan
bakar bensin bakar bensin
OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi Pemeliharaan/servis sistem injeksi
bahan bakar diesel bahan bakar diesel
OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling dan Pemeliharaan/servis kopling dan
komponen-komponennya sistem komponen-komponennya sistem
pengoperasian pengoperasian
OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan komponen- Perbaikan kopling dan komponen-
komponennya komponennya
OPKR 30-003B Overhaul kopling dan komponen- Overhaul kopling dan komponen-
komponennya komponennya
OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi manual
manual
OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
otomatis otomatis

Modul OPKR-50-008B vi
Kode Kompetensi Judul Modul
OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit final Pemeliharaan/servis unit final drive/
drive/gardan gardan
OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros roda Pemeliharaan/servis poros roda
penggerak penggerak
OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda
OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem Perakitan dan pemasangan sistem
rem dan komponen-komponennya rem dan komponen-komponennya
OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeliharaan/servis sistem rem
OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem
OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem
OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi
OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi
OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi
OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem suspensi
suspensi
OPKR 40-016B Balans roda/ban Balans roda/ban
OPKR 40-017B Melepas, memasang dan me- Melepas, memasang dan menyetel
nyetel roda roda
OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan Pembongkaran, perbaikan, dan
pemasangan ban luar dan ban pemasangan ban luar dan ban dalam
dalam
OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis Pengujian, pemeliharaan/servis dan
dan penggantian baterai penggantian baterai
OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada rangkai- Perbaikan ringan pada rangkaian/
an/sistem kelistrikan sistem kelistrikan
OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem penerangan dan perbaikan sistem penerangan dan
wiring wiring
OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem pengaman ke perbaikan sistem pengaman ke
listrikan dan komponennya listrikan dan komponennya
OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan Pemasangan kelengkapan kelistrikan
kelistrikan tambahan (assesoris) tambahan (assesoris)
OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian
OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem AC (Air Memelihara/servis sistem AC (Air
Conditioner) Conditioner)

B. Kedudukan Modul

Modul dengan kode OPKR-50-008B tentang “Pemasangan, Pengujian, Dan


Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan Dan Komponennya” ini
kedudukannya pada peta kedudukan modul dan diagram pencapaian
kompetensi. dapat dicermatiapat dicermati pada peta kedudukan modul.

Modul OPKR-50-008B vii


MEKANISME PEMELAJARAN

Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme


pemelajaran sebagai berikut:

START

Lihat Kedudukan
Modul

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai ≥ 7 Y

T
Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan
Evaluasi

T Y Modul
Nilai ≥ 7 berikutnya/Uji
Kompetensi

Modul OPKR-50-008B -1-


GLOSARY

Circuit Breaker adalah komponen yang digunakan sebagai pengganti


sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam
sirkuit, seperti power window, sunroof dan heater.

Fusible Link adalah komponen yang berfungsi sama dengan sekring tetapi
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar
dan mempunyai elemen yang lebih tebal.

Fusing portion adalah konduktor yang berfungsi sebagai pengaman dan


akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang berlebihan.

Junction block adalah kotak (block) dengan konektor dikelompokkan


bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Biasanya terdiri dari bus bars
dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay,
circuit breaker dan alat lain terpasang didalamnya.

Konektor adalah penghubung kelistrikan antara dua jaringan kabel atau


antara sebuah jaringan dengan sebuah komponen.

Rangkaian Paralel adalah cara untuk menggabungkan dua atau lebih


baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah
menghubungkannya.

Rangkaian Seri adalah cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat
menyediakan satu jalur tunggal arus keluaran.

Relay block (R/B) sama dengan junction block, tetapi tetapi tidak memiliki
bus bars atau centralized connecting function lainnya.

Modul OPKR-50-008B -2-


Sekring (fuse) adalah komponen dari sirkuit kelistrikan yang berfungsi
untuk melindungi sirkuit kelistrikan. Bila arus berlebihan melalui
sirkuit, maka sekring akan terbakar sehingga sistem sirkuit terbuka.

Sirkuit (Circuit) adalah rangkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri
arus.

Tipe Sekring Blade adalah salah satu tipe sekring yang dirancang lebih
kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus
pandang dan diberi kode warna untuk masing–masing tingkatan arus
(misalnya: 5A–30A)

Tipe Sekring Cartridge adalah salah satu tipe skring yang dirancang
dengan satu elemen sebagai pengaman yang akan terbakar/meleleh
bila dialiri arus yang berlebih dari kapasitas sekring. Elemen sekring
ini dilindungi oleh rumah yang terbuat dari kaca tembus pandang.

Modul OPKR-50-008B -3-


BAB. I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman


kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50-008B berisi materi dan
informasi tentang sistem pengaman, tipe–tipe pengaman, memasang
sistem pengaman kelistrikan, menguji sistem pengaman kelistrikan dan
memperbaiki sistem pengaman kelistrikan, selain itu diuraikan informasi
tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi
kecelakaan terkait pekerjaan memasang, menguji dan memperbaiki
sistem pengaman kelistrikan otomotif. Materi diuraikan dengan
pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar peserta diklat
mudah memahami bahasan yang disampaikan.

Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar


berisi materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat
intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap peserta diklat harus
mengerjakan tes tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban
tes kemudian diklarisifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih
keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih
dengan pedoman lembar kerja yang ada.

Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji


kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan
siswa menjawab pertanyaan yang ada pada soal evaluasi, sedangkan uji
praktik dengan meminta siswa mendemonstrasikan kompetensi yang
harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi
yang ada.

Modul OPKR-50-008B -4-


Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai
kompetensi pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman
kelistrikan dan komponennya dan sub kompetensinya yang terdiri dari:
1. Memasang sistem pengaman kelistrikan
2. Menguji sistem pengaman kelistrikan
3. Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan.
Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria
kelulusan.

B. PRASYARAT

Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian


Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat
seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta
kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-008B antara
lain adalah OPKR-50-001B, OPKR-50-002B dan OPKR-50-007B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat


a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal
yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap
b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila
ada uraian yang kurang jelas silakan bertanya pada guru
c. Kerjakan setiap tes formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman peserta diklat terhadap
materi yang disampaikan, klarisifikasi hasil jawaban saudara pada
kumpulan lembar jawaban yang ada
d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar
kerja yang ada
e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan pertama
bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada lembar kerja

Modul OPKR-50-008B -5-


f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan
melakukan pekerjaan yang belum dipahami dengan benar
g. Bila merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi.

2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur

Guru/instruktur bertindak sebagai fasilitator, motivator,


organisator dan evaluator. Jadi guru/instruktur berperan:
menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek
dan media (fasilitator), memotivasi peserta diklat untuk belajar
dengan giat (motivator), bersama peserta diklat menyusun kegiatan
belajar dalam mempelajari modul, berlatih keterampilan,
memanfaatkan fasilitas dan sumber lain (organisator) dan
mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai
peserta diklat (evaluator).

D. TUJUAN AKHIR

Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi:


1. Memasang sistem pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar
2. Menguji sistem pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar
3. Memperbaiki sistem pengaman sistem kelistrikan dengan metode
yang benar.

Modul OPKR-50-008B -6-


Modul OPKR-50-008B -7-
KOMPETENSI : Pemasangan, Pengujian dan Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan dan Komponennya
KODE : OPKR-50-008 B
DURASI PEMELAJARAN: 60 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 - 1 2 1

1. Batasan konteks
 Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem pengaman kelistrikan pada kendaraan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
 Spesifikasi pabrik kendaraan
 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
 Kebutuhan pelanggan
 Undang-undang pemerintah
3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:
 Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 Penghargaan di bidang industri
KONDISI KINERJA 4. Sumber-sumber dapat termasuk:
 Peralatan tangan, peralatan penguji termasuk multimeters, lampu tes
 Peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk
pembongkaran/penyetelan
5. Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
 Menguji dan mengukur kelistrikan
 Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual dan penilaian fungsi terhadap kerusakan,
korosi, dan kerusakan kelistrikan
 Membaca dan memahami wiring diagrams
 Penyolderan
 Crimpling/penjepitan kabel

Modul OPKR-50-008B -8-


-8-
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memasang sistem  Pemasangan  Wiring sistem  Menerapkan  Undang-undang K3  Menggunakan
pengaman dilaksanakan tanpa pengaman kelistrikan pemasangan sistem  Pemahaman peraturan peralatan dan
kelistrikan/ menyebabkan keru-  Pemasangan pengaman pemerintah perlengkapan yang
komponen. sakan terhadap kelengkapan kelistrikan sesuai  Materi teknis aman
komponen atau sistem pengaman dengan SOP  Simbol grafis dan  Melakukan
lainnya kelistrikan/  Pemilihan fitting diagram penyambungan
 Informasi yang benar komponen atau bahan yang  Prosedur pemasangan listrik, crimping/
diakses dari spesifikasi sesuai  Cara kerja sistem penjepitan dan
menyolder
pabrik dan dipahami. pengamat kelistrikan
 Pemilihan fitting/bahan dan komponen-nya
yang sesuai  Prinsip-prinsip
 Sistem keamanan kelistrikan dan
kelistrikan dipasang dan penggunaan pada
dihubungkan dengan sistem pengaman/
menggunakan peralatan komponen
dan teknik yang sesuai  Persyaratan
 Seluruh kegiatan keselamatan diri
pemasangan
dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K3, peraturan
perundang-undangan
dan prosedur/ kebijakan
perusahaan

Modul OPKR-50-008B -9-


-9-
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Menguji sistem  Pengujian dilaksanakan  Wiring sistem  Menerapkan  Undang-undang K3  Menggunakan
pengaman tanpa menyebabkan pengaman kelistrikan pengujian sistem  Pemahaman peraturan peralatan dan
kelistrikan/ kerusakan terhadap  Pemasangan pengaman pemerintah perlengkapan yang
komponen komponen atau sistem kelengkapan kelistrikan sesuai  Materi teknis aman
lainnya pengaman SOP  Simbol grafis dan  Melakukan
 Informasi yang benar kelistrikan/  Menerapkan diagram pengujian system
diakses dari spesifikasi komponen prosedur dan  Prosedur perbaikan pengaman
pabrik dan dipahami keselamatan kerja  Cara kerja sistem kelistrikan
/komponen untuk
 Tes/pengujian dilakukan pengaman kelistrikan
menentukan
untuk menentukan dan komponennya
kesalahan/
kesalahan/kerusakan  Prinsip-prinsip
kerusakan yang
dengan menggunakan kelistrikan dan harus diperbaiki
peralatan dan teknik penggunaan pada
yang sesuai sistem pengaman/
 Mengidentifikasi komponen
kesalahan dan  Prosedur perbaikan
menentukan tindakan sistem pengaman/
perbaikan yang komponen
diperlukan  Persyaratan
 Seluruh kegiatan keselamatan diri
pengujian dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K3, peraturan
perundang-undangan
dan prosedur/kebijakan
perusahaan

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN

Modul OPKR-50-008B - 10 -
- 10 -
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memperbaiki  Sistem pengaman  Prosedur perbaikan  Menerapkan  Undang-undang K3  Menggunakan
sistem pengaman kelistrikan diperbaiki sistem pengaman prosedur perbaikan  Pemahaman peraturan peralatan dan
kelistrikan/ tanpa menyebabkan kelistrikan/ sistem pengaman pemerintah perlengkapan yang
komponen kerusakan terhadap komponen kelistrikan sesuai  Materi teknis aman
komponen atau sistem dengan SOP  Simbol grafis dan  Melakukan
lainnya  Menerapkan diagram perbaikan sistem
 Informasi yang benar prosedur dan  Prosedur perbaikan pengaman
diakses dari spesifikasi keselamatan kerja  Cara kerja sistem kelistrikan/
komponen
pabrik dan dipahami pengaman kelistrikan
 Perbaikan, penggantian dan komponennya
dan penyetelan  Prinsip-prinsip
komponen dilaksanakan kelistrikan dan
dengan menggunakan penggunaan pada
peralatan, teknik dan sistem pengaman/
bahan yang sesuai komponen
 Seluruh kegiatan  Prosedur perbaikan
pengujian dilaksanakan sistem pengaman/
berdasarkan SOP komponen
(Standard Operation  Persyaratan
Procedures), undang- keselamatan diri
undang K 3
(Keselamatan dan
Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan
prosedur/kebijakan
perusahaan

F. CEK KEMAMPUAN

Modul OPKR-50-008B - 11 -
- 11 -
Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda √ pada pernyataan atau pertanyaan pada tabel berikut
ini:

Sub Jawaban Bila jawaban “


Pernyataan
Kompetensi Ya Tidak Ya” Kerjakan
Saya mampu menjelaskan fungsi pengaman kelistrikan
Saya dapat menyebutkan jenis pengaman kelistrikan dengan
benar
Memasang Saya dapat mengetahui perbedaan sekring, fusible link dan
sistem circuit breaker
pengaman Test Formatif 1
Saya paham dengan identifikasi sekring dan fusible link
kelistrikan
Saya dapat memasang pengaman pada sistem kelistrikan
Saya paham benar potensi bahaya saat menangani pekerjaan
pemasangan sistem pengaman kelistrikan dan mengetahui
cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi
kecelakaan
Catatan guru/instruktur:

Modul OPKR-50-008B - 12 -
- 12 -
Sub Jawaban Bila jawaban “
Pernyataan
Kompetensi Ya Tidak Ya” Kerjakan
Saya dapat menggunakan alat ukur kelistrikan (terutama
Menguji sistem multitester)
pengaman Saya mengetahui cara menguji sistem pengaman kelistrikan Test Formatif 2
kelistrikan Saya memahami benar apa saja yang perlu diperhatikan saat
menguji sistem pengaman kelistrikan
Saya paham dan mampu memperbaiki sistem pengaman
kelistrikan dengan benar
Saya dapat melakukan identifikasi kerusakan komponen
Memperbaiki
sistem pengaman kelistrikan
sistem
Saya paham bagaimana memilih spesifikasi komponen Test Formatif 3
pengaman
pengaman kelistrikan pengganti untuk mengganti komponen
kelistrikan
yang rusak/terbakar pada sistem pengaman kelistrikan
Saya dapat melakukan penggantian komponen sistem
pengaman kelistrikan dengan baik dan benar
Catatan guru/instruktur:

-1-
-2-
BAB. II
PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR

Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan


guru/instruktur untuk menentukan jadwal sesuai tingkat kesulitan
berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan.
Mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap
rencana belajar anda.

Alasan Paraf
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat
Perubahan Guru
Memasang sistem pengaman
kelistrikan

Menguji sistem pengaman


kelistrikan

Memperbaiki sistem pengaman


kelistrikan

Uji Kompetensi

Modul OPKR-50-008B
-1-
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:


1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan
2) Menjelaskan sistem pengaman kelistrikan
3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman kelistrikan
4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan
5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan pengaman
kelistrikan.

b. Uraian Materi

Jenis–Jenis Pengaman Kelistrikan

Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang


terbagi dalam bebepa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor
sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan
singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem
kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.

Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai


komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang-barang ini
disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk
melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit
untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

1) Sekring

a) Fungsi

Modul OPKR-50-008B
-2-
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit
kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka
sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen
dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan
mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang
disebabkan oleh arus yang berlebihan.

b) Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe
sekring cartridge.

Tipe sekring blade paling


banyak digunakan pada
saat ini, tipe ini dirancang
lebih kompak dengan
elemen metal dan rumah
pelindung yang tembus
pandang yang diberi kode
warna untuk masing-
masing tingkatan arus.

Gambar 1. Sekring Tipe Blade


dan Tipe Cartridge

Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus


pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen
penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang
melewatinya melebihi kapasitas elemen.

c) Identifikasi Sekring

Modul OPKR-50-008B
-3-
penutup tabung kaca yang
tertera angka penunjuk

Gambar 2. Sekring Tipe Blade Maxi, kapasitas sekring.


Standart dan Mini dan
Tipe Cartridge

Sekring diidentifikasikan berdasarkan


kapasitas masing masing jenis, untuk tipe
cartridge dapat dilihat pada ujung logam
Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan
warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat
dibawah ini:

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan


Mini

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

3 Violet
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak berwarna
30 Hijau

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

Modul OPKR-50-008B

4
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna


20 Kuning
30 Hijau
40 Coklat kekuning-kuningan
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

2) Fusible link

a. Fungsi Fusible link


Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan
sekring. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih
besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal (New step, 6-43).
Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika
arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang
baru.

b. Tipe Fusible link


Menurut tipenya fusible satu unit. Rumahnya
link dapat diklasifikasikan diberi kode warna
kedalam dua tipe, yaitu: untuk masing-masing
tipe cartridge dan tipe link. tingkatan arus.
Fusible link tipe cartridge
dilengkapi dengan terminal
dan bagian sekring dalam

Modul OPKR-50-008B
5
Gambar 3. Fusible Link Tipe
Cartridge dan Tipe Links

c. Idenstifikasi Fusible link


Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya
yang ditunjukkan dengan kode warna untuk masing–masing
kapasitas. Dibawah ini dicontohkan dari masing–masing kode
warna fusible link.

Gambar 4. Fusible Link Dengan Berbagai Kode Warna

Kapasitas Persamaan Luas


Fusible Link (A) Penampang Pada Identifikasi
Fusible Link Warna
30 0,3 Merah muda

40 0,5 Hijau

50 0,85 Merah

60 1,0 Kuning

Modul OPKR-50-008B
6
80 1,25 Hitam

100 2,0 Biru


Sumber: New Step training manual, Toyota

3) Circuit Breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk
melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti
power windows dan sirkuit pemanas (heater).

a. Tipe Circuit Breaker


Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting
type Mechanical dan Automatically reset solid state type.

Gambar 5. Tipe–Tipe Circuit Breaker

b. Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical
dan Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan
satu diantaranya bersentuhan.

Modul OPKR-50-008B
7
Gambar 6. Konstruksi Circuit breaker Manual reset type
Mechanical dan Automatic resetting type
Mechanical
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

c. Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit
breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan
lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka
dan memutuskan aliran arus.

d. Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis
dan tipe biasa.
 Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan
khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem
12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan
menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan
bimetal turun.

 Tipe penyetelan biasa


Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type
mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran
arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.

Modul OPKR-50-008B
8
Gambar 7. Sistem Bimetal pada Circuit Breaker
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop 101.com)

Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.


Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang
berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang
diperlihatkan dibawah ini:

Gambar 8. Circuit Breaker Penyetelan Biasa (Manually Reset


Type Mechanical)
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

4) Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC

Polimer PTC (Positive Temperature PTC terbuat dari


Coefficient) merupakan Circuit bahan polimer
breaker yang juga sering disebut konduksi yang akan
thermistor atau thermal resistor. berubah menjadi

Modul OPKR-50-008B
9
tahanan ketika temperaturnya
menjadi naik. Circuit breaker tipe
ini sering dipakai untuk
melindungi sistem power windows
dan sirkuit power door lock.
Gambar 9. Circuit Breaker
Tipe Automatic
Resetting Solid
State Type PTC

Cara kerja:
Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai
konduktor yang akan mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai
tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya naik yang
sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon
akan merenggang sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga
pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit. Circuit
breaker tipe Automatic Resettting Solid State type PTC akan
berfungsi sebagai konduktor lagi apabila temperatur menjadi dingin
kembali.

Kondisi kerja atom karbon pada Circuit breaker tipe Automatic


Resettting Solid State type PTC dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

Modul OPKR-50-008B

10
A
B

Gambar 10. Cara Kerja Circuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid
State type PTC. Kondisi Atom Karbon pada saat
Temperatur Normal (A) dan Temperatur Naik (B)
(sumber: Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com)

Modul OPKR-50-008B
11
c. Rangkuman

1. Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang


terbagi dalam beberapa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor
sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan
singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen system
kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.
2. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen
komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan
kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi
kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
3. Sekring diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing–masing
jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup
tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring.
Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna
rumah (housing).
4. Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe,
yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi
dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya
diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
5. Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type
Mechanical dan Automatically reset solid state type.

Modul OPKR-50-008B
12
d. Tugas

Isilah tabel berikut ini dengan cara observasi pada bengkel atau
membaca buku pedoman kendaraan:

Jenis Dan Jumlah


Merk Dan Tipe
No. Pengaman Yang Sumber Informasi
Kendaraan
Dipakai

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Modul OPKR-50-008B
13
e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini:
1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan!
2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi
dari masing–masing jenis pengaman!
3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut
ini:

1. ………………………………………

1 2
2. ………………………………………

3. .……………………………………..
3 4
4. ……………………………………..

4) Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link !


5) Sebutkan komponen sekring tipe blade!
6) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring!
7) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link!
8) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!

Modul OPKR-50-008B
14
f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,


kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan circuit


breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang
sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible
link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link
dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya
lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang
pengaman jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas
lempengan bimetal yang akan membengkok jika arus yang
mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka
hubungan dan memutuskan aliran arus.

3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut


ini:

1. Sekring tipe blade

1 2 2. Sekring tipe cartridge

3. Fusible link tipe cartridge

3 4

4. Fusible link tipe link

Modul OPKR-50-008B
15
4) Perbedaan utama sekring dan fusible link adalah fusible link dapat
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukuranya lebih
besar dan mempunyai elemen yang lebig tebal dibandingkan
dengan sekring.

5) Komponen sekring tipe blade meliputi Housing yang berfungsi


sebagai tempat terminal dan fusing portion, Terminal berfungsi
sebagai penghubung arus dan Fusing portion berfungsi sebagai
pengaman yang akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang
berlebihan.

c. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan


Mini

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

3 Violet

5 Coklat kekuning-kuningan

7,5 Coklat

10 Merah

15 Biru

20 Kuning

25 Tidak berwarna

30 Hijau

Modul OPKR-50-008B
16
Kapasitas sekring dan warna tipe Blade jenis Maxi

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna


20 Kuning
30 Hijau
40 Amber
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

d. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada Fusible Link


Kapasitas Persamaan Luas Identifikasi
Fusible Link Penampang Pada Warna
(A) Fusible Link
30 0,3 Merah muda
40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru

e. Cara kerja Circuit Breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan


mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan
ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker
hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Modul OPKR-50-008B
17
g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 1. Memasang Pengaman Kelistrikan

Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman


kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung
tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing–masing sirkuit sistem
3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan
kapasitas arus sirkuit.

Tugas
1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan

2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan saat memasang


pengaman sirkuit sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem


kelistrikan

Modul OPKR-50-008B
18
Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus


dapat:
1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur
yang benar
2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar
3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan
menggunakan alat multitester dengan prosedur yang benar.

b. Uraian Materi

Pengujian Visual

Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu


komponen yang berfungsi melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel
dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya
kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen
pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang
mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan
fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada
sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit
menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah
arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal
menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit
breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Modul OPKR-50-008B 28
Gambar 11. Pemeriksaan Visual Sekring Dan Circuit Breaker
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat


dilakukan secara visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis
sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.

Pengujian Dengan Multitester


Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi
penggunaan sangat luas yang meliputi: pengukur tegangan AC dan DC,
Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk
memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis
multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital
yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka–angka
dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh
jarum (New step training manual; 1-27).

Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan
multitester model indikator digital atau spesial model
yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada
petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya.

Multitester manual dengan bagian-bagiannya:

Modul OPKR-50-008B 29
Gambar 12. Multitester Manual
(sumber: New Step, Training Manual Toyota Astra Motor)

Metode Pengukuran

1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)


Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup
dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
sering.
2. Pengetesan Hubungan

Modul OPKR-50-008B 30
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range
selector pada  X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan
kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen sistem
pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri.
Demikian juga untuk menguji kondisi komponen system pengaman
kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit breaker.
Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa
sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja
(New step training manual; 1-27).

PENTING!
 Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat
dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen
dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak,
kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan
dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam
(internal coil resitance)
 Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain
tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes
(test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini dapat
merusak tester.

Modul OPKR-50-008B 31
c. Rangkuman

1. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan


sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas
komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan fusible link
pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor
pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar
sehingga sirkuit menjadi terbuka.
2. Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang
berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal
menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan
membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan
memutuskan aliran arus.
3. Pengujian komponen sistem pengaman dapat dilakukan
dengan cara pemeriksaan visual dan menggunakan
multitester. Secara visual dengan melihat kondisi kawat
konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi
bimetal pada jenis circuit breaker, sedangkan
menggunakan multitester dengan memeriksa hubungan
komponen pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila
jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukkan
komponen sistem pengaman dalam kondisi baik, begitu
juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen
sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B 32
d. Tugas

Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara pengujian


komponen sistem pengaman!

e. Tes Formatif

1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan


fusible link?
2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman
secara visual!
3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan
multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman!
4) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan
menggunakan multitester!

Modul OPKR-50-008B 33
f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit


apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut
Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi
karena kawat konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh
atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.

2. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan


memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan
melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link,
maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena
biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang
transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat
kondisi bimetalnya.

3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum


penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup
dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
sering.

4. Cara melakukan pengujian sistem pengaman menggunakan


multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen
pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing–
masing jenis komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila
jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen
system pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika
jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam
kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B 34
g. Lembar kerja

Lembar Kerja 2. Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan

Tujuan: Siswa dapat menguji pengaman sistem kelistrikan jenis


sekring, fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Multitester
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika melakukan
pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem pengaman
2. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika melakukan
pemeriksaan sirkuit
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing–masing sirkuit sistem
3. Periksa masing–masing sistem pada sirkuit kelistrikan
4. Periksa secara visual kondisi komponen sistem pengaman
kelistrikan, bila diperlukan lakukan pemeriksaan ulang dengan
multitester

Modul OPKR-50-008B 35
Tugas
1. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit sistem kelistrikan

2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan saat melakukan


pengujian sistem pengaman sirkuit sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem


kelistrikan

Modul OPKR-50-008B 36
Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:


1. Mengidentifikasi kerusakan fungsi sistem pengaman kelistrikan
2. Menjelaskan cara memeperbaiki sistem pengaman kelistrikan
3. Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan.

b. Uraian Materi

Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan

Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem


starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dan
kelistrikan bodi. Masing–masing biasanya dilengkapi dengan sistem dan
jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada
sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas
pengaman yang digunakan pada masing–masing sistem kelistrikan.

Modul OPKR-50-008B 37
Gambar 13. Contoh Sistem Pengisian Dan Jenis Pengaman Yang Dipakai,
Perhatikan Posisi Pengaman Yang Digunakan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan


diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan
dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat
diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem
kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link
kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi
konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan
menggunakan alat ukur.

Modul OPKR-50-008B 38
Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan
A.
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan
gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit
untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan
dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Gambar 14. Simbol–Simbol Kelistrikan


(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring


dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Modul OPKR-50-008B 39
Gambar 15. Rangkaian Klakson

Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah


mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu,
klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction
block (J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga
untuk menemukan lokasinya dikendaraan.

Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring


Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama
tetapi juga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.

Modul OPKR-50-008B 40
\\\\\\\\\kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu
buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan


(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Berdasarkan analisa wiring diagram kendaraan tidak sama antara


ini pemasangan, pengujian dan satu merek kendaraan dengan
perbaikan sistem pengaman lebih merek lainnya, untuk itu
mudah untuk lakukan, karena letak pemahaman wiring diagram
dan posisi komponen pengaman sangat diperlukan.
telah diketahui. Dibawah ini gambar contoh
Lokasi penempatan sistem peletakan sistem pengaman pada
pengaman untuk masing–masing kendaraan.

Modul OPKR-50-008B 41
Gambar 17. Posisi Komponen
Sistem Pengaman

Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman


pada masing–masing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem
pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.

Gambar 18. Skema Sistem Pengaman


(sumber: Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com)

c. Rangkuman

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman


kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem
kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi
dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur
pada syistem kelistrikan yang tidak bekerja.
2. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah
mudah untuk menemukan baterai, macam-macam
komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk
Modul OPKR-50-008B 42
mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block
d. Tugas

Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati bagaimana


cara penempatan junction block pada merk dan tipe kendaraan
tertentu.

e. Tes Formatif
1. Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan!

Modul OPKR-05-008B 43
2. Jelaskan manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram!
3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman
kelistrikan!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan


diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem
kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya
kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem
pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat
ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring

Modul OPKR-05-008B 44
dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan
melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat
diperiksa dengan menggunakan alat ukur.

2. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda


aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk
dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan
dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-
kabel.

3. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah


untuk menemukan baterai, macam-macam komponen
lampu,klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi
sekring, junction block (J/B),relay block (R/B), konektor dan kabel-
kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh
karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram
(EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi
juga junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram
kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu
buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 3. Memperbaiki Pengaman Kelistrikan

Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki


sistem pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan
circuit breaker.

Modul OPKR-05-008B 45
Alat dan Bahan
1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman
4. Lembar kerja
5. Wiring diagram kelistrikan
6. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan perbaikan dan
penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur
multitester
4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus dan kerusakan pada masing–masing sirkuit sistem
kelistrikan
3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman sesuai dengan
tipe, jenis dan kapasitasnya
4. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan
kapasitas arus sirkuit.
5. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem
kelistrikan.

Tugas
1. Jelaskan cara memperbaiki pengaman sirkuit sistem kelistrikan

Modul OPKR-05-008B 46
2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan saat memperbaiki dan
mengganti komponen pengaman sirkuit sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem


kelistrikan

BAB. III
EVALUASI

A. PERTANYAAN

1. Uji Kompetensi Pengetahuan

Modul OPKR-05-008B 47
Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90 menit

1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan!


2) Jelaskan jenis-jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari
masing–masing jenis pengaman!
3) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!
4) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan
fusible link?
5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman
secara visual!
6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan
multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman!
7) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan
menggunakan multitester!
8) Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan!
9) Jelaskan manfaat simbol kelistrikan pada wiring diagram!
10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman
kelistrikan!

2. Uji Kompetensi Keterampilan


Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam
waktu yang telah ditentukan

No. Kompetensi Waktu


1. Mengidentifikasi tipe, jenis dan kapasitas 10 menit
komponen pengaman sistem kelistrikan
2. Memasang komponen pengaman sistem kelistrikan 20 menit
3. Melakukan pengujian pengaman sistem kelistrikan 10 menit

Modul OPKR-05-008B 48
4. Melakukan perbaikan dan penggantian komponen 20 menit
pengaman sistem kelistrikan
Total 60 menit

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai


Ketepatan Alat 0,1
Ketepatan Prosedur Kerja 0,3
Ketepatan Hasil Kerja 0,4
Ketepatan waktu 0,2
Nilai Akhir

3. Uji Kompetensi Sikap


Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian kompetensi
keterampilan dan aktivitas yang lain.

Kisi-Kisi Penilaian Sikap

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai


Kelengkapan pakaian kerja 0,1
Penataan alat dan kelengkapan yang 0,2
memperhatikan pekerja dan alat
Penggunaan timah dan cairan solder 0,2
yang efisien ketika melakukan
penyolderan
Prosedur penggunaan alat ukur 0,1
yang tepat ketika melakukan
pemeriksaan dengan alat
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2
pemilihan jenis, tipe dan kapasitas
komponen pengaman
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2
melakukan penyambungan kabel
sistem kelistrikan
Nilai akhir
B. KUNCI JAWABAN

a. Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,


kabel-kabel dan konektor yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

Modul OPKR-05-008B 49
b. Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring, fusible link dan circuit breaker.
Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang sama sebagai
pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai
persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan
untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan
mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit
breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang akan
membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian
bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus.

c. Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir
melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini
menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya
terbuka dan memutuskan aliran arus.

d. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila


arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis
sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat
konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar
sehingga sirkuit menjadi terbuka.

e. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan


memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan
kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link, maka secara
visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring
dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk
jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya.
f. Sebelum menggunakan multitester harus dipastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan
sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Modul OPKR-05-008B 50
g. Cara melakukan pengujian sistem pengaman menggunakan
multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen pengaman
kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing–masing jenis
komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk
selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen sistem pengaman
dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak
berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

h. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan


diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan
dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan
dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman
pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada
sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible
link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi
konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan
menggunakan alat ukur.

i. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda


aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk
dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan
simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

j. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk


menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan
lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),
relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka
dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang
menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model

Modul OPKR-05-008B 51
kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut
Electrical Wiring Diagram Manual.

C. KRITERIA KELULUSAN

Aspek Skor (0-10) Bobot Nilai Keterangan


Sikap 2 Syarat kelulusan,
Pengetahuan 3 nilai minimal 70
Keterampilan/praktik 5 dengan nilai setiap
Nilai Akhir aspek, minimal 7

Standar Kriteria Kelulusan:

70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal


dengan bimbingan

80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria


minimal
tanpa bimbingan

90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa


bimbingan

BAB. IV
PENUTUP

Modul OPKR-05-008B 52
Kompetensi Pemasangan, Pengujian, dan Perbaikan Sistem Pengaman
Kelistrikan dan Komponennya merupakan kompetensi yang harus dikuasai
dengan baik sebelum mempelajari sistem kelistrikan kendaraan yang lainnya.
Setelah peserta diklat merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta
diklat dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara
teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab pertanyaan pada soal
evaluasi, sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang
dimiliki pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan
lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat
diketahui.

Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal


dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan
belum tercapai maka harus mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus
dan karena tidak diperkenankan mengambil modul berikutnya.

Modul OPKR-05-008B 53
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2003), Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan


Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan,
Jakarta.

Brady, Robert N. (1983), Electrik and Electronic System for


Automobiles and Truck, Virginia, Reston Publishig Company, Inc.

Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert


Bosch GmBh.

Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com

Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta, Toyota
Astra Motor.

TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor.

TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota

Modul OPKR-05-008B 54

Anda mungkin juga menyukai