Anda di halaman 1dari 4

Lampiran Keputusan Rakornas XIV KMHDI

Nomor : 02/KEP/RAKORNAS-XIV/KMHDI/VIII/2019
Tentang : Tata Tertib

TATA TERTIB
RAPAT KOORDINASI NASIONAL XIV
KESATUAN MAHASISWA HINDU DHARMA INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Rakornas adalah rapat koordinasi yang diadakan oleh pengurus pusat yang dilaksanakan satu kali paska
satu tahun dilaksanakannya Mahasabha untuk mengevaluasi pelaksanaan hasil-hasil permusyawaratan
yang sudah berlangsung dan mengkoordinasikan agenda kerja nasional.
(2) Hasil Rakornas diputuskan berdasarkan permusyawaratan peserta Rakornas dan ditetapkan menjadi
keputusan Rakornas.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
Tugas dan Wewenang Rakornas adalah :
a. Mengevaluasi dan mengkoordinasikan program kerja Pimpinan Pusat KMHDI serta program kerja
organisasi secara nasional.
b. Merumuskan, memutuskan dan menetapkan hasil-hasil Rakornas.

BAB III
PESERTA DAN PENINJAU RAKORNAS
Pasal 3
Rakornas dihadiri oleh peserta dan peninjau

Pasal 4
Peserta Rakornas adalah pengurus Pimpinan Pusat KMHDI serta delegasi dari Pimpinan Daerah dan Pimpinan
Cabang KMHDI yang telah ditentukan jumlahnya oleh panitia pelaksana dengan dibuktikan melalui surat tugas
yang mengetahui ketua masing-masing.

Pasal 5
Peninjau Rakornas adalah mereka yang diundang oleh Pimpinan Pusat KMHDI diluar peserta Rakornas

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 6
Hak peserta terdiri dari :
a. Hak berbicara adalah hak untuk mengajukan pendapat, pertanyaan, saran, dan usulan dalam setiap
persidangan.
b. Hak suara adalah hak untuk memberikan suara jika terjadi pemungutan suara selama persidangan.
c. Hak memilih adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
d. Hak dipilih adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.

Pasal 7
Hak peninjau adalah hak berbicara seperti pada pasal 6 point 1 diatas.
Pasal 8
Peserta dan peninjau Rakornas berkewajiban untuk :
a. Mentaati tata tertib Rakornas.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat KMHDI.
c. Menjaga keamanan dan ketertiban serta keharmonisan selama berlangsungnya Rakornas.

BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 9
Persidangan Rakornas terdiri dari:
a. Sidang Pleno
b. Sidang Paripurna
c. Sidang Komisi

Pasal 10
(1) Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan persidangan
Rakornas.
(2) Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan sidang Pleno.
(3) Sidang Komisi membahas materi sesuai dengan tugas dan materinya masing-masing.

Pasal 11
(1) Tujuan persidangan adalah mengevaluasi, merumuskan, memutuskan dan menetapkan hasil-hasil
Rakornas.
(2) Persidangan Rakornas dipimpin oleh Presidium Sidang dengan komposisi dan personalianya ditentukan
sepenuhnya oleh Steering Committee (SC).
(3) Presidium Sidang bertugas memimpin dan mengatur jalannya persidangan.

Pasal 12
(1) Komisi dalam Rakornas dibagi menjadi tiga yang terdiri dare:
a. Komisi A : Rekomendasi
b. Komisi B : Program Kerja Pimpinan Pusat KMHDI periode 2018 – 2020 Tahun Kedua
c. Komisi C :Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) dan Mekanisme Pembentukan PD, PC, dan
Komisariat KMHDI
(2) Pimpinan Komisi terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris
(3) Pimpinan komisi terpilih dari dan oleh anggota komisi dalam rapat yang diarahkan langsung oleh Steering
Committee (SC).
(4) Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai hal-hal dalam lingkup
tugasnya.
(5) Dalam melaksanakan tugasnya bila dipandang perlu komisi dibantu oleh Steering Committee (SC)
sebagai narasumber.
(6) Pimpinan komisi bertugas membuat laporan hasil komisi berdasarkan saran, usul dan pendapat dari
anggota komisi.
(7) Segala keputusan yang dihasilkan melalui Sidang Komisi wajib dilaporkan dalam Sidang Pleno yang
dipimpin oleh Pimpinan Komisi.
Pasal 13
Tata tertib persidangan diatur dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

BAB VI
QUORUM DAN PUTUSAN
Pasal 14
(1) Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta persidangan
yang telah terdaftar.
(2) Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan apabila musyawarah untuk mufakat
tidak dapat dicapai, keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak.
(3) Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak harus disetujui oleh sekurang-kurangnya ½ +1 dari
perserta yang hadir.
(4) Bila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan
lobying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang.

BAB VIII
SANKSI-SANKSI
Pasal 15
(1) Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang telah disebutkan diatas dapat dikenakan
sanksi.
(2) Sanksi yang diberikan diputuskan oleh presidium sidang dengan mempertimbangkan pendapat, usulan
dan saran peserta Rakornas.

BAB X
PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian oleh Presidium Sidang dengan
mempertimbangkan pendapat, usul dan saran peserta Rakornas.

Pasal 17
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Tata Tertib Persidangan RAKORNAS XIV.

Tata tertib persidangan Rakornas KMHDI sebagai berikut :


1. Presidium sidang dan peserta wajib menjaga ketertiban, kelancaran jalannya persidangan dalam upaya
mensukseskan Rakornas KMHDI.
2. Peserta baru boleh berbicara setelah diperkenankan oleh presidium sidang.
3. Apabila peserta dalam kesempatan berbicara mengeluarkan perkataan yang tidak layak atau
mengganggu jalannya sidang atau menyimpang dari pokok pembicaraan maka ia dapat diperingatkan
oleh Presidium Sidang atau interupsi peserta lain atas persetujuan Presidium Sidang.
4. Apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, maka Presidium Sidang dapat menghentikan pembicara
yang bersangkutan.
5. Setiap peserta yang keluar atau masuk tempat persidangan, harus seijin Presidium Sidang.
6. Peserta dapat meninggalkan tempat persidangan setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang.
7. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak mengganggu jalannya persidangan hingga
mengarah pada hal yang akan menggangu jalannya persidangan.
8. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dalam persidangan, maka Presidium Sidang atau peserta sidang
dapat meminta penjelasan dari Steering Committee (SC).
9. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya
persidangan, maka Steering Committee (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya
persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau peserta sidang.
10. Peserta yang melanggar tata tertib sidang akan dikenakan sanksi.
11. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib persidangan ini, diserahkan sepenuhnya kepada
kebijaksanaan Presidium Sidang dengan persetujuan peserta.

Anda mungkin juga menyukai