Anda di halaman 1dari 16

ALJABAR LINIER dan MATRIK

HAFNI
Tujuan Umum :

9
10/09/201
Mata kuliah ini membahas tentang :
 Matriks dan Operasi Matriks
 Determinan Matriks
 Invers Matriks
 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
menggunakan matriks
 Vektor-Vektor di R2, R3 dan Rn
 Transformasi Linier.
Tujuan Khusus :

9
10/09/201
Dengan mengikuti mata kuliah Matriks dan
Transformasi Linier ini, diharapkan mahasiswa
akan dapat :
 Menghitung Matriks
 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier
 Menyelesaikan permasalahan vektor umum
 Serta dapat berguna bagi mahasiswa yang akan
mempelajari lebih mendalam persoalan-persoalan
input-output, linear programming, ekonometri,
statistik, dan metode-metode kuantitatif lainnya
yang mempelajari hubungan-hubungan
(interrelationship) antara variabel/faktor-faktor.
Materi Perkuliahan-1

9
10/09/201
1. Sistem Persamaan Linier
 Matriks dan Operasi Matriks
 Jenis-Jenis Matriks
 Operasi Baris Elementer dan Matriks
Elementer
 Invers Matriks
 Determinan
 Sistem Persamaan Linier dan Eliminasi Gauss
Materi Perkuliahan-2

9
10/09/201
2. Ruang R2, R3 dan Rn
 Vektor dan Operasi Vektor
 Bebas Linier (Linear Independent)
 Bergantung Linier (Linear Dependent)
 Kombinasi Linier
 Basis
 Membangun (Generate)
 Ruang Bagian (Sub Bagian)
 Hasil Kali Titik
Materi Perkuliahan-3

9
10/09/201
3. Pemetaan Linier
 Pemetaan Linier dari Ruang Rn ke Ruang Rm
 Inti, Ruang Peta, Nolitas dan Rang
 Matriks Penyajian
 Matriks Serupa (Similar)
Sistematika Penilaian

9
10/09/201
 10% Tugas
 10 % Quiz
 10 % Kehadiran (etika)
 30 % MS (UTS)
 40 % SM (UAS)
Batas Nilai Akhir :

9
10/09/201
A >= 75
60 <= B < 75
45 <= C < 60
30 <= D < 45
E < 30

Daftar Pustaka:
Howard Anton, Dasar-Dasar Aljabar Linier.
atau
Howard Anton, Elementary Linear Algebra
 Andi Hakim Nasution, 1983, Aljabar Matriks, Bhratara Karya Aksara,
Jakarta
 D. Suryadi HS dan S Harini Mahmudi, 1984, Teori dan Soal Pendahuluan
Aljabar Linear, Ghalia Indonesia, Jakarta.
 Erwin Kreyszig, 1988, Matematika Teknik Lanjutan Buku 1, Gramedia,
Jakarta
 Frank Ayres Jr., 1982, Theory and Problems of Matrices, Schaum Out Line
Series, Mc-Graw Hill International Book Company, Singapore, Asian
Edition.
 Howard Anton, 1988, Aljabar Linear Elementer, Penerbit Erlangga Jakarta,
Edisi Kelima.
 James M Gere and William Weaver Jr., 1987, Aljabar Matriks untuk Para
Insinyur, Erlangga, Jakarta
 Seymour Lipshutz, 1982, Theory and Problem of Linear Algebra, Schaum
Out Line Series, Mc-Graw Hill International Book Company, Singapore,
Asian Edition.
 _______________, 1989, 3000 solved Problems in Linear Algebra, Schaum
Out Line Series, Mc-Graw Hill International Book Company, Singapore,
International Edition.
 Wono Setyo Budi, 1995, Aljabar Linear, Gramedia, Jakarta.
1. Pendahuluan

Persamaan linear adalah persamaan yang setiap


peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri
(seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan
peubah lain atau dirinya sendiri.

Contoh :
Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (x) dan 2 PC (y)
maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika
membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar
$ 10000.
Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
• Bentuk umum sistem persamaan linear
a11 x1  a12 x2  ...  a1n xn  b1
a21 x1  a 22 x2  ...  a2 n xn  b2
   
a m1 x1  a m 2 x 2  ...  a mn x n  bm
• Dapat ditulis dalam bentuk :

 a11 a11  a1n   x1   b1 


     
 a11 a11  a2 n   x 2   b2 
       
    
     
a  am n   x n  b 
 m1 am1  m
Atau
AX = B
dimana
 A dinamakan matriks koefisien
 X dinamakan matriks peubah
 B dinamakan matriks konstanta

Contoh :
Perhatikan bahwa SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks
Solusi SPL
 Himpunan bilangan Real yang memenuhi nilai kebenaran
SPL jika himpunan tersebut disubstitusikan pada peubah
suatu SPL.

Perhatikan SPL :
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
Maka
{x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL tersebut
{x = 1000, y =3000 } merupakan bukan solusi SPL itu

Suatu SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga


kemungkinan :
 SPL mempunyai solusi tunggal
 SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
 SPL tidak mempunyai solusi
Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius

y
y = 2x - 2
y=x
(2, 2) merupakan titik potong
dua garis tersebut
Tidak titik potong yang lain
2 selain titik tersebut
(2, 2)
x

12

Artinya : SPL 2x – y = 2
x–y=0
Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2
Perhatikan SPL
x –y =0
2x – 2y = 2
Jika digambar dalam kartesius

y
y=x y=x–1

1 x

Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar


Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu
Artinya
SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
9
10/09/201
Thank You ( Terima Kasih )

Anda mungkin juga menyukai