PENYELENGGARAAN
BADAN LAYANAN UMUM
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
(BLU-SPAM)
Disiapkan Oleh : i
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Pengantar
Disiapkan Oleh : ii
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Daftar Isi
Halaman
Pengantar .......................................................................................................ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Daftar Gambar .................................................................................................v
Daftar Tabel ....................................................................................................vi
BAB
1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
1.3 Sasaran ................................................................................................ 2
1.4 Ruang Lingkup ..................................................................................... 2
1.5 Penyelenggaraan Penyediaan Air Minum ............................................ 3
2 KETENTUAN-KETENTUAN ...................................................................... 5
2.1 Ketentuan Dasar .................................................................................. 5
2.2 Ketentuan Umum ................................................................................ 5
2.3 Asas ..................................................................................................... 7
2.4 Ketentuan Teknis ................................................................................. 8
2.5 Ketentuan Lain-Lain ............................................................................. 9
5 PENYELENGGARAAN BLU-SPAM........................................................ 57
5.1 Penetapan Tarif Air Minum................................................................. 57
5.2 Pengelolaan BLU-SPAM .................................................................... 59
LAMPIRAN :
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Singkatan
3. Format-Format
Disiapkan Oleh : iv
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Daftar Gambar
Halaman
Gambar
3.1 Opsi-1, Struktur Organisasi BLU-SPAM Provinsi ................................ 14
Opsi-2, Struktur Organisasi BLU-SPAM Wilayah ................................ 15
Opsi-3, Struktur Organisasi BLU-SPAM Kab/Kota .............................. 16
3.2 Tata Cara Pembentukan BLU-SPAM................................................... 30
4.1 Skema Alur Perencanaan dan Penganggaran BLU-SPAM ................. 37
7.1 Monitoring Dan Evaluasi dalam Penyelanggaraan SPAM ................... 62
Disiapkan Oleh : v
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Daftar Tabel
Halaman
Tabel
3.1 Positif & Negatif Setiap Opsi Pembentukan BLU-SPAM ....................... 13
3.2 Tugas dan kewajiban, fungsi dan tanggungjawab Pengelola BLU-
SPAM .................................................................................................... 18
3.3 Kriteria/Kualifikasi SDM Pengelola BLU-SPAM ..................................... 20
3.4 Tugas dan kewajiban, fungsi dan tanggungjawabDewan
Pengawas .............................................................................................. 21
3.5 Persyaratan Mengelola Keuangan Dengan PPK BLU-SPAM................ 25
Disiapkan Oleh : vi
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
B AB 1
PENDAHULUAN
Potret air minum pada tahun 2005 menunjukan kinerja belum signifikan.
Pelayanan air minum perpipaan di perkotaan baru tercover 42%
sedangkan di perdesaan baru 9%. Sementara itu akses air minum non
perpipaan yang terlindungi sudah mencapai hasil baik, yakni 61%.
Target pemerintah ke depan meningkatkan akses nonperpipaan menjadi
terlindungi dengan target perkotaan 60% dan perdesaan menjadi 30%.
Sedangkan air minum tak terlindungi turun dan meningkat menjadi
perpipaan.
Upaya dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah saat ini antara lain
menyangkut peningkatan kinerja pengelola penyediaan air minum dan
pengembangan kelembagaan penyediaan air minum.
Disiapkan Oleh : 1
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tantangan yang dihadapi pada masa kini maupun yang akan datang
adalah menjaga keberlangsungan investasi Sistem Penyelenggaran Air
Minum yang sudah dibangun khususnya sarana penyediaan air minum,
secara efektif dan efisien.
1.3. Sasaran
B. Pengelolaan SPAM
Disiapkan Oleh : 4
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 2
KETENTUAN-KETENTUAN
2.1. Ketentuan Dasar
Dasar hukum yang melandasi pengembangan kelembagaan penyediaan
air minum adalah :
1. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber daya air,
2. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM, dan
peraturan perundang-undangan terkait.
3. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum
Daerah.
Disiapkan Oleh : 5
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang diemban oleh BLU-
SPAM.
2.3. Asas
Disiapkan Oleh : 8
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
2
) Pasal 5, ayat (5), PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
3
) Pasal 130 s.d Pasal 131 PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Disiapkan Oleh : 9
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 3
PENYIAPAN BLU-SPAM
4
) Pasal 2 PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5
) Pasal 1, ayat 8, PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Disiapkan Oleh : 10
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
gambar berikut.
Disiapkan Oleh : 12
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tabel 3.1.
Positif & Negatif Setiap Opsi Pembentukan BLU-SPAM
Opsi Positif Negatif
BLU-SPAM • Menjamin pengelolaan SPAM yang • Belum terlibatnya secara aktif
Provinsi terintegrasi dalam satu wilayah pendanaan bagi penyelenggaraan
provinsi. SPAM ditingkat Kab/Kota
• Akan memudahkan koordinasi • Kurangnya mendapatkan Alokasi
pemanfaatan air baku bagi air minum. dari sumber APBD Kab/Kota
• Akan terselenggaranya pengelolaan • Kesulitan untuk memperoleh
keuangan yang sinerji dan efisien alokasi anggaran dari APBD
dalam skala yang cukup besar. Propinsi mengingat masih sedikit
• Akan memudahkan pembinaan teknis propinsi yang peduli terhadap
departemen mengingat pekerjaan pelayanan air minum
pelayanan SPAM tingkat Provinsi • Terdapatnya kelemahan dalam
• Pembinaan karir kepegawaian BLU pengawasan karena wilayah
SPAM Provinsi akan lebih terbuka dan tersebar
mudah antar kab/Kota dalam satu • Memerlukan SDM dengan jumlah
provinsi. yang cukup besar.
BLU-SPAM • Alokasi APBD Provinsi lebih maksimal ; • Akan mengalami sedikit kesulitan
Wilayah (investasi, O/M, Bantek, Pelatihan) dalam pembentukan BLU-SPAM
• Menjamin pengelolaan SPAM yang baru.
terintegrasi dalam satu wilayah. • Terdapatnya kelemahan dalam
• Akan terselenggaranya pengelolaan pengawasan karena wilayah
keuangan yang sinerji dan efisien tersebar
dalam skala yang cukup besar. • Memerlukan SDM dengan jumlah
• Akan memudahkan pembinaan teknis yang cukup besar.
departemen mengingat pekerjaan • Belum terlibatnya secara aktif
pelayanan SPAM tingkat wilayah pendanaan bagi penyelenggaraan
• Pembinaan karir kepegawaian BLU SPAM ditingkat Kab/Kota
SPAM Provinsi akan lebih terbuka dan • Kurangnya mendapatkan Alokasi
mudah antar kab/Kota dalam satu dari sumber APBD Kab/Kota
provinsi/wilayah. • Kesulitan untuk memperoleh
• Akan memudahkan koordinasi alokasi anggaran dari APBD
pemanfaatan air baku bagi air minum. Propinsi mengingat masih sedikit
• Memungkinkan subsidi silang bagi propinsi yang peduli terhadap
kab/kota miskin. pelayanan air minum
• Terdapat masalah dalam penyediaan
SDM tingkat tertentu dalam
penyelenggaraan SPAM.
BLU-SPAM • Tanggung jawab Pemda Kab/Kota • Pembinaan teknis langsung ke unit
Kab/Kota sebagaimana amanat UU 32 Tahun BLU SPAM Kab/Kota mengalami
2004 Tentang Pemerintah Daerah kendala mengingat tersebarnya
dapat dilaksanakan secara utuh, lokasi Kab/Kota di seluruh
• Anggaran APBD Kab/Kota (investasi, Indonesia.
O/M, Bantek, Pelatihan) dapat • Akan dimungkinkan terjadinya
dialokasikan langsung dan dikontrol permasalahan pemanfaat air baku
Penggunaannya. yang dimiliki Kab/Kota lain.
• Masih kurangnya kemampuan SDM
Teknis dalam pengelenggaraan BLU
SPAM
• Ketergantungan investasi dari
Provinsi/ Pusat mengingat dana
beberapa APBD Kab/Kota masih
terbatas.
Disiapkan Oleh : 13
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
• Opsi-1
Disiapkan Oleh : 14
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
• Opsi-2
Disiapkan Oleh : 15
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
• Opsi-3
Disiapkan Oleh : 16
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 17
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tabel 3.2.
Uraian Tugas & Kewajiban, Fungsi, dan Tanggung Jawab
Pengelola BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 19
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tabel 3.3.
Kriteria/Kualifikasi SDM Pengelola BLU-SPAM
Personil Kriteria/Kualifikasi Hal Yang Perlu Diperhatikan
Pimpinan/ 1. Seorang terdidik yang profesional • Memiliki sifat jujur, taqwa kepada Tuhan
Kepala 2. Mampu mengelola operasional dan Yang Maha Esa, cermat dan memiliki
keuangan BLU-SPAM kemampuan untuk mengelola,
3. Diutamakan pendidikan minimal S1, • Sehat jasmani dan rohani,
semua jurusan, diutamakan dari • Mampu untuk melakukan tindakan
Teknik Penyehatan, Teknik & hukum,
Manajemen Industri • Tidak terlibat atau menjadi anggota
4. Mempunyai kemampuan dan organisasi terlarang,
pengalaman minimal 7 (tujuh) • Menyetujui isi dan menadatangani surat
tahun, di bidang pengelolaan PAM/ tugas,
Teknik Penyehatan (Air • Memiliki kemampuan untuk bekerjasama
Minum)/Kelembagaan dan memiliki sifat kepemimpinan,
5. Memiliki sertifikat/tanda bukti telah • Tidak pernah cacat hukum.
mengikuti pembekalan di bidang
penyelenggaraan Pengembangan
SPAM.
Bagian 1. Diutamakan pendidikan minimal S1, • Mampu mengkoordinir penyusunan
Keuangan jurusan manajemen keuangan/ rencana bisnis dan anggaran tahunan
akuntansi/perusahaan • Mampu mengelola pendapatan dan
2. Mempunyai kemampuan dan belanja, kas, utang-piutang,
pengalaman minimal 5 (tujuh) tahun, • Mampu menyusun kebijakan pengelolaan
di bidang pengelola keuangan, barang, aset, dan investasi BLU-SPAM.
administrasi kepegawaian dan/atau • Menyusun laporan keuangan dan
umum mengembangkan sistem akuntansi, dan
3. Diutamakan memiliki sertifikat tanda sistem informasi manajemen keuangan.
bukti telah mengikuti pembekalan di • Mampu mengendalikan persediaan (stock
bidang keuangan/akuntansi yang control), serta pengadaannya.
dikeluarkan asosiasi profesi atau • Mampu menyelenggarakan urusan
penyelenggara. administrasi, dan hukum.
• Mampu menyelesaikan perselisihan dan
menangani pengaduan masyarakat
• Mampu mengelola persediaan dan
peralatan.
• Mampu menyelenggarakan litbang, diklat,
penyuluhan.
• Memiliki kemampuan untuk bekerjasama
dan memiliki sifat kepemimpinan, benar
dan jujur
Bagian 1. Diutamakan pendidikan minimal S1, • Mampu menyusun rencana
Teknik/ jurusan teknik, diutamakan dari pengembangan, produksi dan
Operasional Teknik Penyehatan, Teknik & pemeliharaan
9
) Pasal 33 ayat (1) & (2) PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Disiapkan Oleh : 20
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tabel 3.4.
Uraian Tugas & Kewajiban, Fungsi, dan Tanggung Jawab
Dewan Pengawas
Tanggung
Unsur Tugas & Kewajiban Fungsi
Jawab
(1) Dewan pengawas bertugas melakukan Bertanggung
Dewan Sebagai Pembina jawab dan
pembinaan dan pengawasan terhadap
Pengawas dan pengawas melaporkan
pengelolaan BLU-SPAM yang dilakukari oleh
keuangan dan pelaksanaan
pejabat pengelola sesuai dengan ketentuan
operasional BLU- tugasnya kepada
peraturan perundang-undangan.
SPAM Bupati/ Walikota,
(2) Dewan pengawas berkewajiban:
secara berkala
a. memberikan pendapat dan saran kepada paling sedikit 1
kepala daerah mengenai RBA yang (satu) kali dalam
diusulkan oleh pejabat pengelola; satu tahun dan
b. mengikuti perkembangan kegiatan BLU- sewaktu-waktu
SPAM dan memberikan pendapat serta apabila
saran kepada kepala daerah mengenai diperlukan.
setiap masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BLU-SPAM;
c. melaporkan kepada kepala daerah
tentang kinerja BLU-SPAM;
d. memberikan nasehat kepada pejabat
pengelola dalam melaksanakan
pengelolaan BLU-SPAM;
e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja
baik keuangan maupun non keuangan,
serta memberikan saran dan catatan-
catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh
pejabat pengelola BLU-SPAM;
f. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi
dan penilaian kinerja.
Disiapkan Oleh : 21
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 22
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
(1) Hak
a. Memperoleh lahan untuk membangun sarana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan,
b. Menggugat masyarakat atau organisasi lainnya yang melakukan
kegiatan dan mengakibatkan kerusakan prasarana dan sarana
pelayanan.
c. Memungut biaya/imbalan atau menerima pembayaran jasa
pelayanan air minum kepada masyarakat atau badan lain sesuai
dengan Tarif jasa layanan penyediaan air minum 10).
d. Menerima anggaran (pendapatan) bersumber dari APBD.
e. Menerima pendapatan atas hasil kerjasama BLU-SPAM dengan
pihak lain.
f. Menetapkan dan mengenakan denda terhadap keterlambatan
pembayaran tagihan,
g. Memperoleh kualitas air baku secara kontinu sesuai dengan izin
yang telah didapat,
h. Memutus sambungan langganan kepada para
pemekai/pelanggan yang tidak memenuhi kewajiban,
i. Menggugat masyarakat atau organisasi lainnya yang melakukan
kegiatan dan mengakibat kerusakan prasarana dan sarana
pelayanan.
(2) Kewajiban
a. Menjamin pelayanan yang memenuhi standar yang ditetapkan.
10
) Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif
Air Minum Pada PDAM.
Disiapkan Oleh : 23
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
(1) Hak
a. Memperoleh pelayanan air minum yang memenuhi syarat
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sesuai dengan standar yang
ditetapkan,
b. Mendapat informasi tentang struktur dan besaran tarif serta
tagihan,
c. Mengajukan gugatan atas pelayanan yang merugikan dirinya ke
pengadilan,
d. Mendapatkan ganti rugi yang layak sebagai akibat kelalaian
pelayanan,
b. Kewajiban
a. Membayar tagihan atas jasa pelayanan air minum,
b. Menggunakan air minum secara baik,
c. Turut menjaga memelihara sarana air minum,
d. Mengikuti petunjuk dan prosedur yang telah ditetapkan oleh BLU-
SPAM,
e. Mengikuti dan mematuhi upaya penyelesaian secara hukum
apabila terjadi perselisihan.
c. Bagi masyarakat bukan pelanggan air minum, disediakan pelayanan
permeriksanaan kualitas air baku secara berkala oleh Pemerintah
Daerah yang dapat difasilitasi oleh BLU-SPAM.
Disiapkan Oleh : 24
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Tabel 3.5.
Persyaratan Mengelola Keuangan Dengan PPK-BLU-SPAM 11)
Disiapkan Oleh : 27
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 28
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Bidang Cipta Karya dari Dinas ke-PU-an yang akan menerapkan PPK
BLU-SPAM mengajukan permohonan kepada kepala daerah melalui
kepala Dinas ke-PU-an, dengan dilampiri dokumen persyaratan
administratif.
Disiapkan Oleh : 29
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Gambar 3.2.
Disiapkan Oleh : 30
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Status BLU-SPAM
• Penetapan persetujuan penerapan PPK BLU-SPAM, dapat berupa
pemberian status BLU-SPAM penuh atau status BLU-SPAM
bertahap.
• Status BLU-SPAM penuh diberikan apabila seluruh persyaratan
substantif, teknis, dan administratif, telah dipenuhi dan dinilai
memuaskan.
• Dalam hal persyaratan substantif dan teknis terpenuhi, namun
persyaratan administratif dinilai belum terpenuhi secara
memuaskan, diberikan status BLU-SPAM bertahap.
• Persyaratan administratif dinilai belum terpenuhi secara
memuaskan, jika dokumen persyaratan administratif belum sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
13)Pasal 21 s.d Pasal 30, PERMENDAGRI No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Disiapkan Oleh : 31
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 33
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Bagan Alir 1.
Bagan Alir 2.
Penetapan penyelenggaraan
BLU-SPAM oleh
Bupati/Walikota
Disiapkan Oleh : 34
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Bagan Alir 3.
Dinas ke-PU-an
menyiapkan Penetapan
persyaratan dan penyelenggaraan
mengusulkan BLU-SPAM oleh
pembentukan BLU- Bupati/Walikota
SPAM
Bagan Alir 4.
Pencabutan PERDA
pembentukan PDAM
yang ada
Disiapkan Oleh : 35
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 4
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU-SPAM
14
) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
Disiapkan Oleh : 36
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Gambar 4.1.
Disiapkan Oleh : 37
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
15) Pasal 69, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Disiapkan Oleh : 40
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
A. Pendapatan
Disiapkan Oleh : 41
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
16) Pasal 60, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
B. Belanja
(1) Belanja BLU-SPAM terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan
struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
(2) Pengelolaan belanja BLU-SPAM diselenggarakan secara fleksible
berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan
dengan jumlah pengeluaran, mengikuti praktek bisnis yang sehat.
(3) Fleksibilitas pengelolaan belanja sebagaimana dimaksud pada
poin (2) berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RBA.
(4) Belanja BLU-SPAM yang melampaui ambang batas fleksibilitas
sebagaimana dimaksud pada poin (3) harus mendapat
persetujuan dari Gubernur/ Bupati/ Walikota atas usulan kepala
Kelapa Dinas Ke-PU-an, sesuai dengan kewenangannya.
(5) Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLU-SPAM dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD
melalui kepala Dinas Ke-PU-an sesuai dengan kewenangannya.
(6) Belanja BLU-SPAM dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa
Dinas Ke-PU-an / pemerintah daerah.
Disiapkan Oleh : 43
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Biaya BLU-SPAM
Biaya BLU-SPAM ditetapkan dalam pasal 63, PERMENDAGRI No. 61
Tahun 2007 adalah: 17 )
Disiapkan Oleh : 45
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
A. Pengelolaan Piutang
B. Pengelolaan Utang
Disiapkan Oleh : 47
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
4.6. Investasi
(1) BLU-SPAM dapat melakukan investasi sepanjang memberi
manfaat bagi peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan
kepada masyarakat serta tidak mengganggu likuiditas keuangan
BLU-SPAM.
(2) Investasi sebagaimana dimaksud pada poin (1), berupa investasi
jangka pendek dan investasi Jangka panjang.
Hasil Investasi:
(1) Hasil investasi, merupakan pendapatan BLU-SPAM.
(2) Pendapatan BLU-SPAM sebagaimana dimaksud pada poin (1)
dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai
pengeluaran sesuai RBA.
4.7. Kerjasama
(1) Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, BLU-SPAM
dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada poin (1), dilakukan
berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling
menguntungkan.
Kerjasama dengan pihak lain, antara lain:
a. kerjasama operasi;
b. sewa menyewa;
c. usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi BLU-SPAM.
Kerjasama operasi, merupakan perikatan antara BLU-SPAM
dengan pihak lain, rnelalui pengelolaan manajemen dan proses
Disiapkan Oleh : 49
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Hasil Kerjasama:
(1) Hasil kerjasama, merupakan pendapatan BLU-SPAM.
(2) Pendapatan BLU-SPAM sebagaimana dimaksud pada poin (1),
dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai
pengeluaran sesuai RBA.
Dasar Ketentuan:
Disiapkan Oleh : 50
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 51
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Pengalihan barang:
(1) Barang invetaris milik BLU-SPAM dapat dialihkan pada pihak lain
atau dihapuskan berdasarkan pertimbangan ekonomis.
Barang inventaris sebagaimana dimaksud pada poin (1),
merupakan barang pakai habis, barang untuk diolah atau dijual,
barang lainnya yang tidak memenuhi persyaratan sebagai aset
tetap.
(2) Pengalihan kepada pihak lain sebagaimana dimaksud pada poin
(1) dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan, atau dibahkan.
(3) Peneriman hasil penjualan barang inventaris sebagai akibat dari
pengalihan sebagaimana dimaksud pada poin (2) merupakan
pendapatan BLU-SPAM.
(4) Pengalihan atau penghapusan barang inventaris sebagaimana
dimaksud pada poin (1), poin (2),dan poin (3) dilaporkan kepada
kepala Dinas Ke-PU-an.
Surplus anggaran:
(1) Surplus anggaran BLU-SPAM merupakan selisih lebih antara
realisasi pendapatan dan realisasi biaya BLU-SPAM pada satu
tahun anggaran.
(2) Surplus anggaran BLU-SPAM dapat digunakan dalam tahun
anggaran berikutnya kecuali atas permintaan kepala daerah
disetorkan sebagian atau seluruhnya ke kas daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU-SPAM.
Defisit anggaran:
(1) Defisit anggaran BLU-SPAM merupakan selisih kurang antara
realisasi pendapatan dengan realisasi biaya BLU-SPAM pada satu
tahun anggaran.
(2) Defisit anggaran BLU-SPAM dapat diajukan pembiayaannya dalam
tahun anggaran berikutnya kepada PPKD melalui kepala Dinas Ke-
PU-an sesuai dengan kewenangannya.
Disiapkan Oleh : 53
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
4.12. Penatausahaan
18
Penatausahaan keuangan BLU-SPAM paling sedikit memuat: )
a. pendapatan/biaya;
b. penerimaan/pengeluaran;
c. utang/piutang;
d. persediaan, aset tetap dan investasi; dan
e. ekuitas dana.
Akuntansi:
(1) BLU-SPAM menerapkan sistem informasi manajemen keuangan
sesuai dengan kebutuhan praktek bisnis yang sehat.
(2) Setiap transaksi keuangan BLU-SPAM dicatat dalam dokumen
pendukung yang dikelola secara tertib.
(3) BLU-SPAM menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh
asosiasi profesi akuntansi Indonesia untuk manajemen bisnis yang
sehat.
18) Pasal 112, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Disiapkan Oleh : 55
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 5
PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Pengusulan tarif :
• Tarif layanan BLU-SPAM Dinas ke-PU-an diusulkan oleh pemimpin
BLU-SPAM kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Pasal 57, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
19)
Pembentukan tim :
• Kepala daerah dalam menetapkan besaran tarif, dapat membentuk
tim.
• Pembentukan tim, ditetapkan oleh kepala daerah yang
keanggotaannya dapat berasal dari:
a. pembina teknis;
b. pembina keuangan;
c. unsur perguruan tinggi;
d. lembaga profesi.
Perubahan tarif :
• Peraturan kepala daerah mengenai tarif layanan BLU-SPAM dapat
dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dan perkembangan
keadaan.
• Perubahan tarif, dapat dilakukan secara keseluruhan maupun per
unit layanan.
• Proses perubahan tarif, berpedoman pada ketentuan pengusulan
tarif tersebut diatas.
Dalam hal menyusun struktur dan besaran tarif air minum BLU-SPAM,
perlu memperhatikan hal-hal berikut 20 ) :
1. Tarif air minum merupakan biaya jasa pelayanan air minum yang
wajib dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian air minum yang
diberikan oleh penyelenggara.
2. Perhitungan dan penetapan tarif air minum harus didasarkan prinsip-
prinsip :
a. Keterjangkauan dan keadilan,
20)
Pasal 60 Peraturan Pemerintah No.. 16 Tahun 2005
Disiapkan Oleh : 58
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
b. Mutu pelayanan,
c. Pemulihan biaya,
d. Efisiensi pemakaian air,
e. Transparansi dan akuntabilitas,
f. Perlindungan air baku.
3. Komponen biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan tarif
meliputi :
a. Biaya operasi dan pemeliharaan,
b. Biaya depresiasi/amortisasi,
c. Biaya bunga pinjaman,
d. Biaya-biaya lain,
e. Keuntungan yang wajar.
4. Penyelenggara wajib menerapkan struktur tarif termasuk tarif
progresif dalam rangka penerapan subsidi silang antara kelompok
pelanggan.
5. Pedoman teknis dan tata cara pengaturan tarif ditetapkan oleh
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri.
21)
21
) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air
Minum Pada PDAM.
Disiapkan Oleh : 59
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 6
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
6.1. Pembinaan
6.2. Pengawasan
22)
Pasal 69, PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
23
) Pasal 122, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
24)
Pasal 70, PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Disiapkan Oleh : 60
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
25
) Pasal 123 s.d Pasal 126, PERMENDAGRI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Disiapkan Oleh : 61
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 7
MONITORING DAN EVALUASI
Disiapkan Oleh : 62
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
7.3. Pelaporan
Disiapkan Oleh : 63
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 64
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
BAB 8
TAHAPAN PENGEMBANGAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 65
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 66
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Disiapkan Oleh : 67
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Lampiran:
Disiapkan Oleh : 68
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Keterangan:
------------------------------------
1
diisi nama Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
2
diisi nama SKPD /Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
3
diisi nama lengkap.
4
diisi jabatan selaku pimpinan SKPD atau Unit Kerja.
5
diisi SKPD/Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
6
diisi nomor telepon/fax SKPD/Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
7
diisi e-mail SKPD/Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
8
diisi nama SKPD/Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
9
diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun surat pernyataan dibuat.
MENTERI DALAM NEGERI,
Ttd.
H. MARDIYANTO
Disiapkan Oleh : 69
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
...............................................20…..9
SKPD/Unit Kerja yang akan
menerapkan PPK-BLUD
Mengetahui,
Sekretaris Daerah/Kepala SKPD
Disiapkan Oleh : 70
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 19, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ......
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dengan Ini kami mengajukan permohonan untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Untuk mendukung permohonan tersebut bersama ini kami lampirkan dokumen
persyaratan administratlf sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri dimaksud, yaitu:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan
dan manfaat bagi masyarakat;
2. Pola Tata Kelola;
3. Rencana Strategis Bisnis;
4. Laporan Keuangan Pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan;4
5. Standar Pelayanan Minimum;
6. Laporan audit/Surat pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.5
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perkenan dan persetujuannya
diucapkan terima kasih.
................... ...............................20....6
Pemohon,
Mengetahui, Kepala SKPD/Unit Kerja
Sekretaris Daerah/Kepala SKPD, yang akan menerapkan PPK-BLUD,
Keterangan:
1
diisi nama Provinsi/Kabupaten/Kota
2
diisi nama SKPD /Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
3
pilih salah satu.
4
pilih salah satu
5
diisi salah satu Laporan audit tahun terakhir atau kalau belum ada, Surat Pemyataan
bersedia untuk diaudit secara independen,
6
diisi, tempat, tanggal, bulan dan tahun surat permohonan dibuat.
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MARDIYANTO
Disiapkan Oleh : 71
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
REALISASI
REALISASI
S/D REALISASI
ANGGARAN S/D LEBIH
NO URAIAN TRIWULAN TRIWULAN
DALAM DPA TRIWULAN (KURANG)
LALU INI
INI
Pendapatan
BLUD
1. Jasa Layanan
2. Hibah
3. Hasil Kerjasama
4. Pendapatan Lain
yang Sah
Jumlah
................... ...............................20....3
Pemimpin BLUD,
Mengetahui,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah,
Keterangan:
1
diisi nama Provinsi/Kabupaten/Kota
2
diisi nama BLUD.
3
diisi, tempat, tanggal, bulan dan tahun surat pernyataan dibuat.
4
diisi Nomor Induk Pegawai (bagi Pemimpin BLUD yang berasal dari PNS).
Disiapkan Oleh : 72
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..….1
……………………………………………………………………2
................... ...............................20....3
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP ..........4
Keterangan:
1
diisi nama Provinsi/Kabupaten/Kota
2
diisi nama SKPD/Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
3
diisi, tempat, tanggal, bulan dan tahun surat pernyataan tanggung jawab dibuat dibuat.
4
diisi Nomor Induk Pegawai (bagi Pemimpin BLUD yang berasal dari PNS).
Disiapkan Oleh : 73
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN BLU-SPAM
REAUSASI
S/D REAUSASI S/D
ANGGARAN REALISASI LEBIH
NO URAIAN TRIWULAN TRIWULAN INI TRIWULAN INI
DALAM DPA (KURANG)
LALU
A. BIAYA OPERASIONAL
1. Biaya Pelayanan
a. Biaya pegawai
b. Biaya bahan
c. Biaya jasa pelayanan
d. Biaya pemeliharaan
e. Biaya barang & jasa
f. Biaya pelayanan lain-lain
2. Biaya Umum & Administrasi
a. Biaya Pegawai
b. Biaya administrasi kantor
c. Biaya pemeliharaan
d. Biaya barang &jasa
e. Biaya promosi
f. Biaya umum & adm. lain- lain
B. BIAYA NON OPERASIONAL
a. Biaya bunga
b. Biaya administrasi bank
c. Biaya kerugian penjualan aset tetap
d. Biaya kerugian penurunan nilai
e. Biaya non operasional lain-lain
JUMLAH
................... ...............................20....3
Pemimpin BLUD,
Mengetahui,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah,
(tanda tangan) (tanda tangan)
Disiapkan Oleh : 74
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM