P an d u a n P emb en tu k an
UPTD SPAM
Panduan Pembentukan
UPTD SPAM
Daftar Isi
DAFTAR ISI.................................................................................................... I
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... II
DAFTAR TABEL............................................................................................. III
GLOSARIUM................................................................................................... IV
1 PENDAHULUAN.......................................................,................................... 8
1.1 LATAR BELAKANG....................................................,................................. 8
1.2 LANDASAN HUKUM.................................................................................... 10
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................... 11
1.4 SASARAN ................................................................................................... 11
1.5 RUANG LINGKUP PANDUAN........................................................................ 11
I
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
II
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
8 PENUTUP............................................................................................... 130
III
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Daftar Gambar
GAMBAR 2.1 SKEMATIK SPAM............................................................... 24
GAMBAR 2.2 DIAGRAM ALIR PENENTUAN SPAM BJP............................. 28
GAMBAR 2.3 KORELASI ANTARA REGULATOR DAN.
OPERATOR ....................................................................... 29
GAMBAR 2.4 HIERARKI PENYELENGGARAAN SPAM.............................. 48
GAMBAR 2.5 SKEMATIK PENGELOLAAN SPAM
LINTAS KAB/KOTA ............................................................ 49
GAMBAR 3.1 SUSUNAN ORGANISASI UPTD SPAM
PROVINSI KELAS A .......................................................... 50
GAMBAR 3.2 SUSUNAN ORGANISASI UPTD SPAM .
PROVINSI KELAS B ........................................................... 51
GAMBAR 3.3 SUSUNAN ORGANISASI UPTD SPAM
KABUPATEN/KOTA KELAS A .............................................. 57
GAMBAR 3.4 SUSUNAN ORGANISASI UPTD SPAM
KABUPATEN/KOTA KELAS B.............................................. 58
GAMBAR 4.1 TAHAPAN PEMBENTUKAN UPTD
SPAM PROVINSI................................................................. 60
GAMBAR 4.2 TAHAPAN PEMBENTUKAN UPTD
SPAM KABUPATEN/KOTA................................................... 73
GAMBAR 4.3 PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN AKADEMIS............................................................. 74
GAMBAR 4.4 RASIO BELANJA PEGAWAI.................................................. 74
GAMBAR 4.5 GRAFIK TREN BELANJA...................................................... 78
GAMBAR 4.6 GRAFIK PORSI BELANJA PEGAWAI .................................... 88
GAMBAR 4.7 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN
PERATURAN KEPALA DAERAH............................................ 62
GAMBAR 5.1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI (JAKSTRA)............................... 72
GAMBAR 6.1 KOMPOSISI BIAYA PENYELENGGARAAN
SPAM................................................................................. 80
GAMBAR 6.2 ASPEK YANG MENENTUKAN
TARIF................................................................................ 105
GAMBAR 6.3 SIKLUS PEMBUKUAN ........................................................ 108
GAMBAR 7.1 PERSYARATAN MENJADI
PPK-BLUD......................................................................... 123
IV
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Daftar Tabel
TABEL 2.1 PENJELASAN ASPEK YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN
SPAM..................................................................................... 19
TABEL 2.2 SANDINGAN TANGGUNG JAWAB DAN
KEWENANGAN PENYELENGGARAAN
SPAM OLEH UPTD DAN BUMD ............................................. 36
TABEL 3.1 TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN.............................. 42
TABEL 3.2 HAK DAN KEWAJIBAN PELAKSANAAN
TEKNIS OPERASIONAL SPAM OLEH UPTD............................ 45
TABEL 3.3 MATRIKS ANALISIS BEBAN KERJA
KLASIFIKASI UPTD PROVINSI................................................ 46
TABEL 3.4 MATRIKS ANALISIS BEBAN
KERJA KLASIFIKASI UPTD
KABUPATEN/KOTA............................................................... 46
TABEL 3.5 ESELONISASI UPTD SPAM.................................................... 53
TABEL 4.1 GAMBARAN IPA DI KABUPATEN A........................................ 66
TABEL 4.2 CONTOH GAMBARAN PRASARANA
DAN SARANA LAINNYA........................................................ 66
TABEL 4.3 KEBUTUHAN PEGAWAI UPTD SPAM.................................... 68
TABEL 4.4 URAIAN PEKERJAAN DAN JABATAN...................................... 71
TABEL 4.5 FORM DATA BELANJA PEGAWAI.......................................... 74
TABEL 4.6 MATRIKS KRITERIA DAN INDIKATOR
PEMBENTUKAN UPTD ......................................................... 79
TABEL 4.7 RANPERKADA TENTANG PEMBENTUKAN
UPTD SPAM.......................................................................... 79
TABEL 4.8 SUSUNAN TIM PEMBAHAS RANCANGAN
PERKADA ..........................................................................’... 81
TABEL 5.1 CONTOH JENIS PELATIHAN YANG PERLU
DIIKUTI OLEH SDM YANG AKAN DITUGASKAN
PADA UPTD SPAM................................................................. 91
TABEL 5.2 KUALIFIKASI SDM BERDASARKAN BEBAN
KERJA.................................................................................. 92
TABEL 5.3 POS PENGEMBANGAN SPAM................................................ 94
TABEL 5.4 POS PENGELOLAAN SPAM.................................................... 94
TABEL 6.1 BLOK TARIF.......................................................................... 105
Lampiran
Lampiran 1 : FORMT KONSEP PERATURAN DAERA 1 TENTANG
PEMBENTUKAN UPTD.................................................... 138
Lampiran 2 : CONTOH ANALISIS BEBEN KERJA UPTD SPAM............. 148
V
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Glosarium
VI
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
VII
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
VIII
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
PENDAHULUAN 1 9
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
1 PENDAHULUAN
S
alah satu komitmen pemerintah Indonesia dalam pencapaian target
Sustainable Development Goals (SDGs) butir keenam, yaitu “Menjamin
Ketersediaan dan Keberlanjutan Pengelolaan Air dan Sanitasi Untuk
Semua”, diantaranya menargetkan pada tahun 2030 mencapai universal
access terhadap air minum yang amandan terjangkau untuk semua. Selain
itu, Indonesia telah merancang Rencana Program Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2014-2019 yaitu 100-0-100 menargetkan: 100% akses layak pelayanan
air minum, 0% permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi yang layak.
Target SDGsdan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
akan dapat dicapai melalui penyelenggaraan SPAM yang optimal yaitu meliputi
kegiatan pengembangan dan pengelolaan yang baik.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik capaian pelayanan air minum
nasional pada tahun 2017 sebesar 72,04% pelayanan wilayah perkotaan
sebesar 80,82% dan perdesaan 62,58% (BPS, 2017). Peningkatan capaian masih
harus diupayakan untuk mengejar sasaran target yang telah dicanangkan
dalam RPJMN 2015 – 2019 yaitu 100% akses layak air minum bagi seluruh
masyarakat pada akhir tahun 2019.
Berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah
pusat, provinsi dan kabupaten/kota berkewajiban melaksanakan urusan
pemerintahan konkuren untuk mengelola infrastruktur SPAM secara optimal
sesuai dengan kewenangannya.Untuk mencapai target cakupan pelayanan
air minum, pemerintah daerah berperan besar dalam penyelenggaraan air
minum bagi masyarakat di wilayahnya. Keberhasilan pelayanan air minum
sangat tergantung dari komitmen pemerintah daerahuntuk mengelola Sistem
10
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Penyediaan Air Minum (SPAM) yang telah dibangun bersama antara pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemeritah kabupaten/kotaberdasarkan amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk
Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasarditentukan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) untuk menjamin hak rakyat atas air.
Untuk menjamin keberlanjutan infrastruktur SPAM maka SPAM harus dikelola
oleh pelaksana penyelenggaraan SPAM yang berkinerja baik.Oleh karena itu,
perlu dibentuk kelembagaan pelaksana penyelenggaraan SPAM yang tepat,
sehinggamampu melayani dan memenuhi kebutuhan air minum masyarakat
secara berkelanjutan. Mayoritas Pemerintah Daerah (Pemda) sudah memiliki
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pelaksana penyelenggaraan SPAM yaitu
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Bila lokasi SPAM terbangun berada
jauh diluar wilayah pelayanan PDAM,atau belum bisa dikeloladengan baik
oleh PDAM,atau merupakan wilayah pemekaran kota/kabupaten yang belum
memiliki PDAM, maka pemanfaatan SPAM yangtelah dibangun membutuhkan
lembaga pengelola yang lain di bawah dinas.
UPTD ditujukan untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu pada unit kerja yang dibentuk dibawah
dinas yang membidangi urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
11
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
12
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
13
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Air Minum;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 Tahun 2018tentang Badan
Layanan Umum Daerah
1.4 Sasaran
Sasaran buku panduan ini adalahpemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
mengembangkan dan mengelola SPAM di wilayah kerjanya.
14
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
15
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Adapun susunan Bab dalam buku panduan pembentukan UPTD
SPAM terdiri dari:
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Teknis Operasional SPAM
- Bab III Kelembagaan UPTD SPAM
- Bab IV Pembentukan UPTDSPAM
- Bab V Tata Kerja UPTD SPAM
- Bab VI Keuangan UPTD SPAM
- Bab VII Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
- BabVIII Penutup
16
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
17
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
18
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
TEKNIS
OPERASIONAL UPTD 2 19
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
20
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
21
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
22
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
23
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Skematik SPAM
Gambar 2.1
24
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
25
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
26
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
27
28
Gambar2 2Diagram Alir Penentuan SPAM
BJP
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 2.3
Korelasi antara Regulator dan Operator
29
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 2.4
Hierarki Penyelenggaraan SPAM
30
Gambar 2.5
Skematik Pengelolaan SPAM Lintas Kab/Kota
31
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BUKU PANDUAN
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 2.6
Skematik Pengelolaan SPAM oleh
UPTD Kab/Kota
32
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Dalam hal terdapat wilayah atau kawasan yang tidak terjangkau oleh pe-
layanan SPAM oleh BUMD, maka pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM tetap
menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dengan
membentuk UPTD SPAM.UPTD SPAM juga dapat melayani kabupaten/kota
pemekaran yang belum ada BUMD, masyarakat ekonomi rendah, fasilitas
umum dan fasilitas sosial yang masih memerlukan subsidi dari pemerintah
daerah.
a. Kriteria BUMD
Ketentuan kriteria BUMD sebagai pelaksana penyelengaraan SPAM dian-
taranya yaitu:
1) memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah pada
umumnya
2) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat
sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik
3) memperoleh laba atau keuntungan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 54 tahun 2017,
dinyatakan karakteristik BUMD antaralain:
• badan usaha didirikan oleh Pemerintah Daerah;
• badan usaha dimiliki oleh: 1 (satu) Pemerintah Daerah;lebih
dari 1 (satu) Pemerintah Daerah;1 (satu) Pemerintah Daerah
dengan bukan Daerah; atau ldari 1 (satu) Pemerintah Daerah
dengan bukan Daerah.
• seluruh atau sebagian besar modalnya merupakan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan;
• bukan merupakan organisasi perangkat Daerah; dan
• dikelola dengan menggunakan kelaziman dalam dunia usaha.
33
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
34
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
35
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
dengan kewenangannya.
Perbedaaan pengaturan, pembiayaan, dan kelembagaan penyeleng-
garaan SPAM oleh UPTD dan BUMD diuraikan dalamTabel 2 2.
Tabel 2 2
Sandingan Tanggung Jawab dan Kewenangan Penyelenggaraan
SPAM oleh UPTD dan BUMD
Pengaturan
36
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
37
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
38
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
KELEMBAGAAN
UPTD SPAM 3
39
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
3.1 Umum
U
nit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu pada Dinas. UPTD Sistem Penye-
diaan Air Minum yang selanjutnya disebut UPTD SPAMdibentuk khu-
sus untuk melakukan sebagian kegiatan Penyelenggaraan SPAM oleh
pemerintah kabupaten/kotayang mempunyai wilayah kerja pelayanan
satu kabupaten/kota, atau pemerintah provinsi yang melayani wilayah
lintas kabupaten/kota.
UPTD SPAM perlu dibentuk dalam rangka meningkatkan efektivitas
kelembagaan dalam mendukung tugas organisasi perangkat daerah-
guna membantu kepala daerahdalam melaksanakan urusan pelayanan
dasar air minum yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah provinsi dapat melaksanakan sebagian kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempu-
nyai wilayah kerja pelayanan satu atau beberapa daerah kabupaten/
kota.Sedangkan Pemerintah kabupaten/kota mempunyai wilayah kerja
pelayanan satu atau beberapa kecamatan.
40
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
41
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Pemerintah Pemerintah
Provinsi Kabupaten/Kota
42
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Pemerintah Pemerintah
Provinsi Kabupaten/Kota
43
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 3.2
Hak dan Kewajiban Pelaksanaan Teknis
Operasional SPAM oleh UPTD
pembayaran tagihan
A
44
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Klasifikasi
Kriteria Pem- Kelas A Kelas B
bentukan
Mewadahi beban kerja Mewadahi beban
Beban kerja
yang besar kerja yang kecil
2 (dua) fungsi atau lebih 1 (satu) fungsi atau
pada Dinas/Badan atau lebih pada Dinas/
Tugas dan
wilayah kerja lebih dari Badan atau wilayah
fungsi
1 kabupaten/kota kerja hanya 1 kabu-
paten/kota
Jam kerja ≥ 15.000 jam per tahun 6.000 s/d 15.000
efektif jam
45
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 3.4
Matriks Analisis Beban Kerja Klasifikasi UPTD
Kabupaten/Kota
Klasifikasi
Kriteria Pembentu- Kelas A Kelas B
kan
Mewadahi beban kerja yang Mewadahi beban
Beban kerja
besar kerja yang kecil
2 fungsi atau lebih pada 1 fungsi pada Di-
Dinas/Badan atau wilayah nas/Badan atau
Tugas dan fungsi
kerjanya lebih dari 1 kecama- wilayah kerjanya
tan hanya 1 kecamatan
≥ 10.000 jam per tahun 5.000 s/d < 10.000
Jam kerja efektif
jam
46
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
47
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
DINAS
PENYELENGGARA
SPAM PROVINSI
KEPALA UPTD
SPAM PROVINSI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KOORDINATOR
KOORDINATOR
KOORDINATOR
SPAM REGIONAL
SPAM REGIONAL
SPAM KAB./KOTA
Gambar 3.1
Susunan Organisasi UPTD SPAM Provinsi Kelas A
Struktur dari UPTD Provinsi kelas A diisi oleh kepala UPTD SPAM, sub ba-
gian tata usaha, dan maksimal 2 seksi teknis atau non-teknis sepertihalnya
kepala Seksi Teknis dan Kepala Seksi Keuangandengan dukungan pelaksana
dan kelompok jabatan fungsional.
- Kelompok Jabatan Fungsional menjalankan fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan bidang sistem penyediaan air minum.
- Kepala Seksi Teknismembawahi: Urusan Perencanaan Pengelolaan,
Urusan O & P Unit air baku dan unit produksi dengan operator, Urusan O &
P jaringan distribusi dengan operator.
- Kepala Seksi Keuangan membawahi: Urusan pelaporan keuangan
48
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
DINAS
PENYELENGGARA
SPAM PROVINSI
KEPALA UPTD
SPAM PROVINSI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KOORDINATOR
KOORDINATOR
KOORDINATOR
SPAM REGIONAL
SPAM
SPAM REGIONAL
KAB./KOTA
Gambar 3.2
Susunan Organisasi UPTD SPAM
Provinsi Kelas B
Struktur dari UPTD Provinsi kelas B diisioleh Kepala UPTD SPAM dan 1 (satu)
Sub Bagian Tata Usaha dengan dukungan pelaksana dan kelompok jabatan
fungsional.
Pada UPTD provinsiyang secara geografis mempunyai jangkauan pelayanan
cukup luas, untuk memudahkan pelaksanaan tugas UPTD dapat dibentuk wilayah
kerja/unit kerja nonstruktural.Wilayah kerja/unit nonstruktural dipimpin oleh
seorang koordinator.
Bila pada suatu daerah belum terdapat pejabat fungsional sesuai yang
dibutuhkan, maka dapat menempatkan PNS yang sesuai atau Aparatur Sipil Ne-
49
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Struktur dari UPTD kabupaten/kota kelas A terdiri dari kepala UPTD SPAM den-
gan dukungan kelompok jabatan fungsional dan 1 (satu) Subbagian Tata Usaha
dan tenaga penunjang operasional.Bentuk struktur organisasi dapat mengikuti
pola pada
Gambar 3 3.
Secara umum, pengelolaan SPAM mencakup area layanan yang luas dan beban
DINAS
PENYELENGGARA
SPAM KAB./KOTA
KEPALA UPTD
SPAM KAB./KOTA
SUB BAGIAN
TATA USAHA
PELAKSANA
DAN PERENCANAAN PELAPORAN
KELOMPOK KEUANGAN
JABATAN PRODUKSI
FUNGSIONAL AKUTANSI
DISTRIBUSI
KOORDINATOR
KOORDINATOR
KOORDINATOR
SPAM REGIONAL
SPAM REGIONAL
SPAM IKK
Gambar 3.3
Susunan Organisasi UPTD SPAM Kabupaten/
Kota Kelas A
50
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
kerja yang beragam. Karenanya lazim ditemui bahwa dinas yang membawahi
urusan SPAM sudah memenuhi kriteria kelas A. Apabila masih ada dinas pen-
gelola yang masuk kelas B, maka struktur organisasi UPTD kabupaten/kota
SPAM kriteria kelas B secara umum mengikutiGambar 3 4
DINAS
PENYELENGGARA
SPAM KAB./KOTA
KEPALA UPTD
SPAM KAB./KOTA
PELAKSANA
DAN PERENCANAAN PELAPORAN
KELOMPOK KUANGAN
JABATAN PRODUKSI
FUNGSIONAL AKUTANSI
DISTRIBUSI
KOORDINATOR
KOORDINATOR
KOORDINATOR
SPAM REGIONAL
SPAM
SPAMREGIONAL
IKK
Gambar 3.4
Susunan Organisasi UPTD SPAM Kabupaten/Kota
Kelas B
51
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Struktur dari UPTD kabupaten/kota kelas B diisioleh kepala UPTD SPAM den-
gan dukungan kelompok jabatan fungsional.Pada UPTD kabupaten/kotayang
secara geografis mempunyai jangkauan pelayanan cukup luas, untuk memu-
dahkan pelaksanaan tugas UPTD dapat dibentuk wilayah kerja/unit kerja non-
struktural.Sedangkan untuk wilayah kerja/unit nonstruktural dipimpin oleh
seorang koordinator.
52
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 3 5
Eselonisasi UPTD SPAM
Kelemba- Eselonisasi
gaan Kriteria
Jabatan
Penyeleng- UPTD
gara SPAM III. b IV. a IV. b
(Admin- (Pen- (Pen-
istrator) gawas) gawas)
Kepala UPTD
Kepala Sub-
Kelas A bagian
V
Kepala UPTD V
Kelas A
UPTD Kabu- Kepala Sub-
V
paten/Kota bagian
53
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
54
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
PEMBENTUKAN
UPTD SPAM 4 55
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
4.1 Umum
P
embentukan UPTD SPAM dapat dilak-
sanakan apabila telah memenuhi se-
luruh kriteriapembentukan dan men-
dapatkan rekomendasi hasil konsultasi dari
Menteri Dalam Negeri (untuk UPTD SPAM
Regional Provinsi) dan Gubernur (untuk UPTD SPAM Kabupaten/Kota) ber-
dasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.Konsultasi dileng-
kapi dengan dokumen:kajian akademis pembentukan UPTD dananalisis rasio
belanja pegawai, dilanjutkan dengan penyusunan rancangan peraturan kepala
daerah (Ranperkada) tentang pembentukan dan organisasi UPTD sesuai klasi-
fikasi yang direkomendasikan.
Kondisi yang mendasari pembentukan UPTD SPAM Kabupaten/Kota/Lintas
kabupaten/kota sebagai pelaksanapenyelenggaraan SPAM, antara lain:
1. Sistem teknis SPAM terbangun belum optimal dan/atau belummemungkin-
kan secara ekonomis dikelola oleh BUMD, masih membutuhkan dana APBD
56
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 4.1
Tahapan Pembentukan UPTD SPAM Provinsi
Pembahasan Rancangan
4 Peraturan Gubernur oleh Tim
Pembahas
1
Penyiapan Dokumen Pendukung Kajian Akademis
Pembentukan UPTD
57
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 4.2
Tahapan Pembentukan UPTD SPAM Kabupaten/
Kota
4 Pembahasan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota oleh
Tim Pembahas
3 Penyusunan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota
2 Konsultasi
(Ranperkada) tentang
Pembentukan
UPTD SPAM
Pembentukan dan Susunan
Kabupaten/Kota Organisasi UPTD SPAM
1 Penyiapan Dokumen
Pendukung Kajian
Akademis Pembentukan
UPTD
58
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
59
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB IV
BAB V
BAB II
BAB III
Pengembangan
luan Pemben- Beban Rasio
tukan Kerja Belanja Materi dan
UPTD Pegawai Penulisan
Klarifikasi
Review dan
Latar belakang, Hasil analisis
Kesimpulan, dan Pembahasan
maksud, tujuan, pembahasan
landasan hukum operasional
rekomendasi Dokumen
Dokumen Kajian
Analisis Final dan
Siap Disampaikan
Gambar 4.3
Proses Penyusunan Dokumen Kajian Akademis
60
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang yang berisikan uraian alasan pentingnya dibentuk
UPTD SPAM dan dasar dibentuknya UPTD SPAM, serta menjabarkan tujuan
dibentuk UPTD SPAM.
a. Latar Belakang
Mencakup informasi kondisi penyediaan air minum di daerah saat ini.Selain
itu dijelaskan pula tantangan penyediaan SPAM di Kab/Kota tersebut.Infor-
masi terkait kondisi layanan SPAM dapat bersumber dari dokumen Rencana
Induk SPAM, Kebijakan dan Strategi Daerah dan dokumen lainnya.Latar be-
lakang adalah informasi awal yang menjelaskan urgensi pembentukan UPTD
SPAM. Konteks di bawah merupakan contoh muatan dalam latar belakang,
sebagai berikut:
1. Menjelaskan pokok-pokok kebijakan yang selama ini telah ditetapkan dae-
rah untuk air minum
2. Menjelaskan tantangan pembangunan di bidang air minum.
3. Menguraikan upaya yang telah dilakukan daerah terkait layanan air minum,
salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memisahkan fungsi operator
dan regulator yaitu dengan membentuk UPTD SPAM.
4. Menjelaskan bahwa rencana pembentukan UPTD SPAM merupakan langkah
bijak dan dipayungi secara hukum melalui Permendagri Nomor 12 Tahun
2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan
Unit Pelaksana Teknis Daerah. Salah satu persyaratan untuk membentuk
UPTD yang tertuang dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 adalah me-
nyusun kajian akademis.
61
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
62
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
UPTD SPAM yang akan dibentuk. Data kelembagaan yang dimaksud di-
antaranya kondisi kelembagaan, struktur organisasi, jumlah SDM dinas
serta tugas dan fungsi dinas terkait dengan pengelolaan air minum.
d.2 Bagian pembiayaan menjelaskan besaran biaya yang perlu dianggarkan
terkait program kegiatan pengelolaan SPAM yang akan diselenggarakan
oleh UPTD SPAM. Kebutuhan biaya operasional UPTD SPAM disesuaikan
dengan lingkup tugasnya, dan mencakup komponen kebutuhan biaya
operasi UPTD SPAM, seperti:
1. Biaya Sumber Air
• Biaya tenaga kerja
Berdasarkan gaji bulanan menurut kedudukan jumlah pegawai.
• Biaya Bahan Bakar
Diperhitungkan apabila digunakan sistem pompa dalam proses pen-
yaluran air dari sumber air ke reservoir atau IPA. Jumlah biaya ba-
han bakar adalah konsumsi bahan bakar dikali dengan jam operasi
serta harga bahan bakar.
• Biaya listrik
Diperhitungkan apabila digunakan sistem pompa dalam proses pen-
yaluran air dari sumber air ke reservoir atau IPA. Jumlah biaya listrik
adalah konsumsi tenaga listrik per KW beban dan jam operasi serta
harga bahan/tarif listrik.
• Biaya pemakaian bahan pembantu
Diperhitungkan apabila digunakan bahan kimia pada sumber air.
• Biaya pemeliharaan
Biaya pemeliharaan ini antara lain biaya pemeliharaan bangunan dan
penyempurnaan tanah, pengumpulan dan reservoir, air baku, danau,
sungai,mata air, saluran, sumur-sumur, pipa induk alat pembangkit
tenaga listrik, alat perpompaan dan pemeliharaan instalasi sumber
lainnya.
• Biaya air baku
Diperhitungkan berdasarkan jumlah produksi air dan retribusi air
baku.
2. Biaya Pengolahan
• Biaya bahan kimia
63
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
64
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
65
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.1
Format GambaranIPA di Kabupaten A
1. Fasilitas Utama
Lokasi :
Tahun Pembangunan :
Kapasitas Terpasang (l/d) :
Kapasitas Produksi :
Waktu Operasional :
Sumber Air Baku :
Jumlah SR :
Cakupan Pelayanan :
Jenis Pengolahan :
Permasalahan Pengelolaan Saat ini :
Tabel 4.2
Format Gambaran Prasarana dan Sarana
Lainnya
66
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
2. Fasilitas Pendukung
67
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Kebutuhan Pegawai pada UPTD SPAM yang akan dibentuk disesuaikan den-
gan lingkup layanannya. Misalnya, jika UPTD tersebut akan melaksanakan
seluruh kegiatan teknis operasional SPAM, maka kebutuhan SDM UPTD
SPAM harus mencerminkan kebutuhan seluruh personil dari unit air baku,
unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, serta bagian keuangan, kepega-
waian, kebersihan kantor, administrasi pelanggan, pemeliharaan sarana dan
prasarana baik pendukung pengolahan air minum maupun mekanikal dan
elektrikal.Jumlah pegawai dapat dihitung menurut prinsip analisis beban
kerja yang dijelaskan pada subbab 4.3.3.
Tabel 4.3
Kebutuhan Pegawai UPTD SPAM
Kabupaten/Kota:
Provinsi:
Nama Dinas:
Jenis UPTD: Sistem Penyediaan Air Minum
Jumlah Pegawai Kebutuhan
Uraian
Dinas Pegawai UPTD
1. Jumlah Total Pegawai
2. Pejabat Struktural
a. Jumlah pejabat eselon I
b. Jumlah pejabat eselon II
c. Jumlah pejabat eselon III
d. Jumlah pejabat eselon IV
3. Staf dan Fungsional
a. Fungsional
b. Staf
c. Pegawai non PNS
4. Pegawai yang menangani langsung air minum
a. Unsur PNS
b. Unsur non PNS
5. Rasio pegawai yang membidangi air minum
a. Rasio pegawai bidang air minum terhadap
seluruh pegawai
b. Rasio PNS yang membidangi air minum
c. Rasio Non PNS yang membidangi air minum
68
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BABV: PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan kajian akademis
disusun secara sistematis dan setidaknya mencakup:
1. Kesimpulan terkait kondisi eksisting pengelolaan SPAM dan pentingnya
daerah membentuk UPTD SPAM
2. Kesimpulan mengenai manfaat yang akan diperoleh dengan membentuk
UPTD SPAM
3. Kesimpulan terkait pemenuhan kriteria untuk membentuk UPTD SPAM.
Kriteria pembentukan UPTD SPAM mungkin belum seluruhnyadapat dipe-
nuhi oleh Dinas
4. Kesimpulan terkait pentingnya upaya pemerintah daerah dalam menyikapi
keterbatasan dalam pemenuhan kriteria pembentukan UPTD SPAM
69
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
70
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.4
Uraian Pekerjaan dan Jabatan
71
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
APBD yang dialokasikan untuk belanja pegawai juga lebih besar.Begitu pula
sebaliknya, semakin kecil angka rasio belanja pegawai maka semakin kecil
proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja pegawai.
72
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.5
Format Data Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
Langsung (Rp)
Belanja Pegawai
Tidak Langsung
(Rp)
Total Belanja
Pegawai (Rp)
Rasio Belanja
Pegawai (Rp)
Gambar 4.4
Contoh Grafik Rasio Belanja
Pegawai
73
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 4.6
Contoh Grafik Porsi Belanja Pegawai
Gambar 4.6
Contoh Grafik Porsi Belanja
Pegawai
74
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.6
Matriks Kriteria dan Indikator Pembentu-
kan UPTD SPAM
75
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
76
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
77
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Gambar 4.7
Diagram Alir Penyusunan Peraturan Kepala Daerah
Daftar
Rapat Infentarisasi Rapat Rapat Tim
Persiapan Masalah Konsultasi Penyusun
(DIM)
Pengajuan
Rapat Konsultasi
ke kepala
Finalisasi Publik
daerah
78
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.7
Ranperkada Tentang Pembentukan UPTD SPAM
Bab III
Kedudukan, Tugas , Memuat uraian kedudukan, tugas , fungsi UPTD SPAM
79
7.
Fungsi, dan disertai rincian tanggung jawab perangkat UPTD SPAM
Memuatpertimbangan utama dalam pembuatan
4. Menetapkan peraturan kepala daerah tentang pembentukan UPTD
BUKU PANDUAN SPAM
PEMBENTUKAN UPTD SMemuat
PAM tujuan pembuatan peraturan kepala daerah
Bab I
5. tentang pembentukan UPTD SPAM disertai istilah
Ketentuan Umum
pengertian yang digunakan peraturan
Bab II
6. Memuat dasar dan tujuan pembentukan SPAM
Dasar dan Tujuan
Bab III
Kedudukan, Tugas , Memuat uraian kedudukan, tugas , fungsi UPTD SPAM
7.
Fungsi, dan disertai rincian tanggung jawab perangkat UPTD SPAM
Tanggung Jawab
BAB IV
8. Memuat unsur dan susunan organisasi UPTD SPAM
Organisasi
Bab VI
Memuat strategi dan kebijakan pengembangan UPTD
10 Strategi dan
SPAM
Kebijakan
4.6 Pembahasan
Pembahasan Rancangan Peraturan Kepala Daerah (Ranperkada) tentang
UPTD SPAM bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari pe-
mangku kepentingan. Ranperkada pembentukan UPTD SPAM Provinsi diba-
has oleh tim pembahas rancangan peraturan gubernur yang dibentuk dan
ditetapkan dengan keputusan gubernur.
80
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tabel 4.8
Susunan Tim Pembahas Rancangan Perkada
Tim Pembahas
Tim Pembahas
Jabatan Ranperkada
Ranperkada Provinsi
Kabupaten/Kota
81
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
82
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
TATA KERJA
UPTD SPAM 5 83
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
5.1 Umum
T
ata kerja merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengelola secara
optimalsumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
Pembentukan Perangkat Daerah, seperti halnya UPTD SPAM, perlu
mempertimbangkan tata kerja yang jelas.Pelaksanaan tugas fungsi Perangkat
Daerah dan unit kerja pada Perangkat Daerah mempunyai hubungan kerja
yang jelas, baik vertikal maupun horizontal,agar menghasilkan pekerjaan yang
baik, efisien, tepat sasaran, berkualitas, dan bermanfaat.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam teknis operasionalisasi UPTD
SPAM perlu dukungan:
- Sarana dan prasarana SPAM yang optimal,
- Jumlah SDM yang cukup dan kompeten dalam teknis operasional SPAM,
- Biaya operasional rutin setiap tahun dalam jumlah yang cukup,
- Kebijakan Pemerintah Daerah untuk peningkatan kinerja UPTD SPAM.
Lingkup tata kerja teknis operasional UPTD SPAM meliputi:
1. Pelaksanaan dan Pengoperasian infrastruktur SPAM
2. pemantauan dan evaluasi hasil capaian kinerja pelayanan SPAM
3. Penyusunan rencana kerja operasional pelayanan SPAM
4. Penyusunan laporan bulanan
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia
6. Penjaminan kualitas pelayanan
84
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
85
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
jaterukur meliputi:
1. Penetapan targetpelayanan;
2. Kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target;
3. Rencana anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian target;
4. Pembagian peran dan tanggungjawab dari pegawai yang dimiliki;
5. Rencana Pemantauan dan evaluasi internal.
86
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Rencana kerja lima tahunan UPTD SPAM perlu disepakati bersama sebagai
bentuk rencana awal untuk menyusun Rencana Strategi Bisnis (RSB), sebagai
salah satu persyaratan administrasi jika UPTD SPAM akan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
2. Rencana Kerja Tahunan
Rencana kerja tahunan menjabarkan sasaran yang telah disepakati dengan
dinas yang merupakan penjabaran secara lebih rinci dari rencana kerja lima ta-
hunan. Selanjutnya rencana kerja tahunan akan menjadi Rencana Bisnis Ang-
garan (RBA) apabila UPTD SPAM sudah menerapkan PPK-BLUD. Penuangan
rencana tahunan ke dalam matriks yang sederhana dimulai dari target sasaran
dan indikator dari sasaran.
87
88
Gambar 5.1
Diagram Alir Penyusunan Kebijakan dan Strategi (Jak-
BUKU PANDUAN
stra)
JAKSTRAN
asSPAM
PUSAT
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
DAERAH
JAKSTRA
DaSPAM
89
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
5.5 Pelaporan
Setiap bulan UPTD SPAM menyusun laporan operasional kegiatan pengelolaan
yang terdiri dari:
• Laporan Teknis, merupakan rangkuman laporan harian dan mingguan
operasional SPAM mulai dari unit air baku sampai unit pelayanan. Ter-
masuk pemakaian bahan kimia dan bahan bakar atau power/catu daya
yang dimanfaatkan selama satu bulan,
• Laporan Keuangan, merupakan laporan pemakaian keuangan untuk ope-
rasional SPAM dan administrasi kantor termasuk gaji/upah,
• Laporan Administrasi, merupakan laporan yang terdiri dari kegiatan ad-
ministrasi perkantoran dan kepegawaian (SDM).
90
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Oleh sebab itu, Kepala UPTD SPAM sebaiknya mampu melakukan seleksi un-
tuk memilih personil yang handal dan tepat, baik yang berstatus PNS maupun
non PNS dan diusulkan kepada Kepala Dinas.
Tabel 5.1
Contoh Jenis Pelatihan yang Perlu Diikuti oleh SDM yang Akan Ditu-
gaskan pada UPTD SPAM
Jenis Pelatihan
No Jabatan Eselon
Manajerial Teknikal
A. Struktural
D Tenaga/Staf operasional
91
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Kebutuhan kualifikasi SDM sesuai struktur organisasi UPTD SPAM dan beban
kerja yang diperlukan dalam teknis operasionalSPAM seperti tercantum dalam
Tabel 5 2:
Tabel 5.2
Kualifikasi SDM berdasarkan Beban Kerja
Fungsi/Jabatan/Pekerjaan
NO. (disesuaikan dengan analisis beban kerja Kualifikasi SDM yang diharapkan
UPTD SPAM)
S1/D4/D3 Teknik/Administrasi/-
1. Kepala UPTD
Keuangan/Manajemen
S1/D4/D3 Administrasi/Keuangan/-
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Manajemen
3. Kepala Seksi Teknik S1/D4/D3 Teknik Sipil/Lingkungan
4. Kepala Seksi Keuangan S1/D4/D3 Akuntansi/Manajemen
S1/D4/D3 Teknik/Administrasi/-
5. Koordinator SPAM Lintas Kab/Kota/IKK
Keuangan/Manajemen
6. Pelaksana Hubungan Pelanggan SMA/SMK Administrasi
92
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
di lingkungan UPTD SPAM (inhouse training/On The Job Training - OJT), mau-
punmengikutsertakan SDM yang bersangkutan mengikuti pelatihan yang dis-
elenggarakan oleh pihak lain
93
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
94
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
95
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Penjelasan lebih rinci terkait POS pada UPTD SPAM mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintah bidang air minum.Penyusunan POS bagi UPTD SPAMa-
kan membantu tercapainya tingkat kinerja yang lebih baik. Faktor efektivitas
dalam penyiapan dan pelaksanaan POS antara lain:
• Kejelasan POS dan kemudahan untuk dioperasikan. Belajar dari pen-
galaman di beberapa UPTD,
• POS disiapkan secara bertahap mulai dari yang paling penting yaitu raw-
an risiko,jika tidak dilengkapi dengan POS.
Kesadaran/kepedulian karyawan untuk menjalankan POS
• Insentif dan sanksi dari pelaksanaan POS
96
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Catatan:
Dinas/SPAM menyiapkan rincian Prosedur Operasional
Standar(POS), uraian tugas dan instruksi kerja agar mudah un-
tuk dipahami pegawai.
97
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
98
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
KEUANGAN
UPTD SPAM 6 99
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
6.1 Umum
L
aporan keuangan UPTD SPAM mengacu kepada Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 71
tahun 2010.Bab ini menjelaskanpengelolaan keuangan UPTD SPAM
sesuai dengan standar akuntansi pemerintah (SAP dan beberapa aturan
standar akuntansi keuangan (SAK) umum yang dianjurkan dalam pengelolaan
keuangan UPTD SPAM.
Sumber dana operasional UPTD SPAM sepenuhnya berasal dari dana APBD
dan seluruh pendapatan UPTD SPAMdisetor ke Kas Daerah (APBD). Berdasar-
kan ciri-ciri pembiayaan dan penerimaan uang UPTD SPAM tersebut, maka
catatan pembukuan wajib menyelenggarakanpembukuan secara cash basis,
dengan jenis-jenis buku pencatatan sebagai berikut:
Buku Kas Umum berfungsi untuk mencatat semua penerimaan dan pengelu-
aran baik yang berbentuk tunai maupun giral, serta untuk penerimaan dan
pengeluaran yang sifatnya perbaikan/koreksi kesalahan pembukuan.
Fungsi Buku Pembantu Bank adalah sebagai alat kontrol terhadap BKU dalam
hal pembukuan transaksi pada rekening bank.Buku ini digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan/pengelu-
aran uang pada rekening bank. Jumlah yang dicatat dalam BPB adalah nilai
bersih (sesuai nilai yang tercantum dalam cek/bukti transaksi lain).
Buku Pembantu Kas Tunai berfungsi untuk memantau keadaan fisik uang
yang tersedia dalam brankas.Buku ini digunakan untuk mencatat transak-
si penerimaan dan pengeluaran kas secara tunai.Jumlah yang dicatat dalam
BPKT adalah nilai bersih yang dibayarkan kepada rekanan/yang berhak.
100
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BPM berfungsi sebagai alat monitor atas jumlah uang yang harus dipertang-
gungjawabkan oleh penerima/pengambiluangmuka.BPMdigunakanuntukmen-
catatpengeluaran yang belumdapat dipastikan jumlah yang sesungguhnya dan
belum ada bukti yang definitif atas pengeluaran tersebut.
BPP berfungsi sebagai alat monitor atas jumlah hasil penerimaan pungutan
pajak dan penyetorannya. BPP digunakan untuk mencatat jumlah penerimaan
titipan hasil pengutan pajak oleh Bendahara dan jumlah pajak yang disetorkan
ke Kas Negara.
BPS berfungsi sebagai alat monitor atas selisih yang timbul dalam pembukuan
serta penyelesaiannya. BPSdigunakanuntukmencatatselisihlebihataukurang-
yangdiperolehdaripenutupanBKU (perbedaan antara saldo buku dan saldo
kas/bank) atau karena kejadian-kejadian lain.
BPL berfungsi sebagai alat monitor atas penerimaan dan pengeluaran lain-lain
yang tidak dapat dicatat pada buku lain. BPL digunakan untuk mencatat pen-
erimaan atau pengeluaran lain-lain seperti misalnya penerimaan kelebihan ba-
yar dari rekanan dalam pengadaan barang/jasa yang bukti pengeluarannya
telah diterbitkan surat perintah perjalanan dinas (SP2D) oleh KPPN.
i. Buku/Kartu Pegawasan Kredit per Klasifikasi Belanja, Kegiatan dan Sub
Kegiatan (BKPK)
101
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Berdasarkan Undang- Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Pasal 109 yang berbunyi: “Objek Retribusi Jasa Umum ada-
lah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan
kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi
atau Badan”.
Tidak ada dasar hukum yang secara khusus mengatur tata cara perhitungan
tarif atau retribusi untuk penyelenggara SPAM dengan bentuk lembaga UPTD.
Oleh karena tidak ada pengaturan khusus mengenai tarif, maka perhitungan
tarif air minum diusulkan mengacu perhitungan tarif BUMD yang diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 tahun 2016 tentang perhitungan dan
penetapan tarif air minum, dikarenakan kesamaan bidang layanan yaitu pelay-
anan air minum.
Lebih lanjut, dasar perhitungan dengan acuan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor71 tahun 2016 dapat menjadi masukan menentukan retribusi air
minum sesuai dengan UndangUndang No 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
6.2.2.2 Prinsip
Adapun prinsip-prinsip yang terdapat dalam dalam Peratura Menteri Dalam Neg-
eri Nomor71 tahun 2016, sebagai berikut:
102
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
103
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
• Biaya Bunga Pinjaman merupakan beban keuangan yang meliputi bunga, bi-
aya komitmen, denda dan beban keuangan lainnya terkait dengan pinjaman.
• Biaya Dasar yang diperlukan untuk memproduksi setiap meter kubik air
minum dihitung atas dasar biaya usaha dibagi dengan volume air terproduksi
dikurangi volume kehilangan air standar dalam periode satu tahun.
104
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Subsidi
Tarif rendah
Tarif dasar
Tarif penuh
Gambar 6.2
Aspek yang Menentukan Ta-
rif
Tabel 6.1
Blok Tarif
Blok Konsumsi
Pelanggan
Blok I Blok II, dst
Kelompok I Tarif rendah
Kelompok II Tarif dasar
Tarif progresif
Kelompok III Tarif penuh
Kelompok Khusus Tarif Kesepakatan
Non Komersial Sekurang-kurangnya = tarif dasar
105
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Tarif progresif adalah skema tarif yang dikenakan ketika pemakaian air me-
lebihi standar pemakaian minimal per keluarga.Standar pemakaian minimal
terdapat di permendagri yaitu 10 m3/hari-keluarga.
a. Neraca
106
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
bank.
• Transaksi yang dapat dinilai dengan uang adalah transaksi-transaksi yang
tidak terkait dengan penerimaan atau pengeluaran uang secara tunai mau-
pun non tunai (via lembaga keuangan), dan tidak akan merubah saldo uang
cash dan saldo bank. (contoh transaksi penerimaan dan pengeluaran bahan
kimia, water meterdan accessories di gudang, hasil pembacaan meter pelang-
gan)
6.2.4 Pencatatan transaksi keuangan UPTD
Pencatatan transaksi keuangan UPTD dilakukan sesuai dengan Standar Akun-
tansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengakuan Keuangan Basis Kas
Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah
dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekaening Kas Umum
Daerah.UPTD tidak menggunakan istilah laba.Penentuan sisa pembiayaan
anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada
selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran.
b. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan seharusnya melebihi biaya penyusunannya.Oleh
karena itu, laporan keuangan tidak semestinya menyajikan segala informasi
yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substan-
sial.
c. Pengakuan Belanja
Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Re-
kening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.Khusus pengeluar-
an melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertang-
gungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan.Belanja menurut basis akrual diakui pada saat
timbulnya kewajiban atau pada saat diperoleh manfaat.
Contoh klasifikasi belanja menurut ekonomi (jenis belanja) adalah sebagai
berikut:
107
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
a. BelanjaOperasi:
- Belanja Pegawai
- Belanja Barang
- Bunga
- Subsidi
- Hibah
- Bantuan Sosial
b. BelanjaModal:
- Belanja Aset Tetap
- Belanja Aset Lainnya
- Belanja Lain-lain/Tak Terduga
6.3 Pencatatan SAK yang dianjurkan
6.3.1 Siklus Pembukuan sesuai SAK
UPTD SPAM didorong menjadi institusi yang mampu beroperasi profesional den-
gan menerapkan standar akuntansi keuangan (SAK) umum.Siklus pembukuan
adalah suatu proses bagaimana dokumen transaksi-transaksi keuangan atau
yang dapat dinilai dengan uang, dicatat dalam pembukuan dan proses dari
pencatatan pembukuan menjadi laporan keuangan yang dibutuhkan, dibawah
ini disajikan siklus pembukuan UPTD SPAM tercantum dalam Gambar 6 3.
Gambar 6.3
Siklus Pembukuan
108
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
109
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
110
2) DaftarRekening Ditagih (DRD).
Fungsi DRDuntuk menghitung jumlah tagihan yang harus dibayar pelanggan.Daftar ini mencakup biaya adminis-
trasi, biaya pemeliharaan meter airpelanggan dan denda keterlambatan pembayaran.
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BUKU PANDUAN
111
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Rekening Ditagih (DRD) berfungsi juga sebagai dasar dalam mencetak kwitansi
penagihan pelanggan, berikut contohnya:
112
2. Piutang Pelanggan dan Pembayarannya
Dalam kenyataan di lapangan cukup banyak pelanggan yang belum melakukan pembayaran atas tagihan pemakaian air
dari UPTD SPAM, dan hal ini dicatat oleh UPTD sebagai piutang (Accrual Basis), dengan jumlah pelanggan yang cukup
banyak maka diperlukan format yang tepat untuk mencatat jumlah pembayaran dan piutang pelanggan, buku tersebut
adalah Laporan Pembayaran Pelanggan (LPP), seperti contoh berikut:
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BUKU PANDUAN
113
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
114
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
115
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
116
6.3.4 Laporan Bagian Umum &Keuangan
Yang utama adalah Laporan Biaya Operasional, yang dibuat bulanan oleh unit kerja keuangan, berfungsi sebagai alat
kontrol terhadap besaran beban operasional dibandingkan dengan laporan bulanan bagian teknik.Berikut ini adalah for-
matnya:
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BUKU PANDUAN
117
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
118
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
BAB
PENERAPAN POLA
PENGELOLAAN KEUANGAN
BLUD UPTD SPAM 7 119
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
P
eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.Badan Layanan Umum Daerah yang selan-
jutnya disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit
pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
Ke depan ketiga aspek pelayanan tersebut tidak harus dilakukan oleh lemba-
ga birokrasi murni Pemerintah Daerah, tetapi diselenggarakan oleh perangkat
daerah yang dikelola ala bisnis (bussiness like), sehingga pemberian layanan
umum pada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.
120
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
121
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
(6) Dikelola secara otonom dengan prinsip effisiensi dan produktivitas ala kor-
porasi,
(8) Seluruh Pendapatan kecuali hibah terikat dapat digunakan langsung un-
tuk membiayai pengeluaran sesuai RBA,
122
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
7.3 BLUD
Diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk dengan menerapkan prak-
tek bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tan-
pa mencari keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
(3) Anggaran pemerintah daerah akan terfokus pada pelayanan “public goods”
123
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
124
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
1. Persyaratan Substantif
Tugas dan fungsi UPTD SPAM berkaitan dengan bidang jasapelayanan air
minum yang mempunyai nilai ekonomis, nilai jual (marketable), manfaat publik.
Yang tidak berkaitan dengan pajak daerah, retribusi perizinan tertentu dan per-
izinan.
UPTD SPAM dapat menjadi penyedia jasa pelayanan air minum yang dilak-
sanakan oleh pemerintah maupun swasta sesuai dengan praktik bisnis yang se-
hat sebagai salah satu bentuk pengembangan pelayanan kepada masyarakat.
2. Persyaratan Teknis
125
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
3. Persyaratan Administratif
Ditandatangani oleh Kepala UPTD SPAM dan diketahui oleh SKPD (Kepala
Dinas).
Pola Tata Kelola merupakan tata kelola UPTD SPAM yang akan menera-
pkan ppk BLUD, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah, yang me-
muat:
126
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Mencakup:
4) Rencana keuangan
• Misi
Sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetap-
kan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai dengan bidangnya dan
berhasil dengan baik.
• Program strategis
Program yang berisikan proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai sampai dengan kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada
atau mungkin timbul.
127
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang
harus dipenuhi oleh UPTD SPAM yang akan menerapkan ppk BLUD.
• Tujuan
- Terukur;
- Dapat dicapai;
- Tepat waktu.
e. Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan;
f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara in-
dependen.
• Hasil audit tahun terakhir oleh BPK sebelum mengajukan sebagai BLUD.
128
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
129
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Dalam Pasal 127 ayat (1) Permendagri 13/2006 sebagaimana telah direvisi den-
gan Permendagri 59/2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
menegaskan semua pendapatan daerah dilaksanakan melalui rekening kas
umum daerah.
2) Pengelolaan Belanja
Dalam pengelolaan belanja, boleh melebihi pagu yang telah ditetapkan sepan-
jang ada ambang batas (fleksibilitas), misal pagu Rp.100jt, ambang batas ditetap-
kan 30%, jadi bisa sampai dengan Rp.130jt. Boleh melebihi ambang batas dengan per-
130
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
setujuan Kepala Daerah. Penggunaan ambang batas apabila target pendapatan diprediksi
melebihi yang sudah ditetapkan dalam RBA dan DPA. Hal tersebut merupakan pengec-
ualian dari Pasal 17 ayat (2) UU 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Boleh
dilakukan sebelum perubahan APBD dan dalam pembahasan perubahan APBD hanya
dilaporkan.
Seluruh fleksibilitas pengeluaran biaya hanya yang bersumber dari jasa layanan, hibah,
hasil kerjasama dengan pihak lain dan lain-lain pendapatan yang sah, dilaporkan kepada
PPKD secara berkala. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, UPTD SPAM mengajukan
usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD melalui Kepala Dinas.
(3) Tarif
BLUD mengenakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan layanan barang/jasa
kepada masyarakat, berupa besaran Tarif dan/atau pola Tarif.Perhitungan Tarif Layanan
disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan.
Pola Tarif merupakan penyusunan Tarif Layanan dalam bentuk formula.Perhitungan bi-
aya per unit layanan bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa atas layanan yang disediakan oleh BLUD,
dihitung dengan akuntansi biaya
Dalam hal penyusunan Tarif tidak dapat disusun dan ditetapkan atas perhitungan biaya
per unit layanan, Tarif dapat ditetapkan dengan perhitungan atau penetapan lain yang
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dewan Pengawas BLUD adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap
131
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
(5) Remunerasi
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifattetap setiap bulan;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uangyang bersifat tamba-
han pendapatan di luar gaji;
132
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
dan masa kerja; (2) ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku; (3) resiko kerja;
(4) tingkat kegawatdaruratan; (5) jabatan vang disandang; dan (6) hasil/capaian
kinerja.
a. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan serta produk-
tivitas;
c. Kemampuan pendapatan;
Remunerasi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling banyak sebe-
sar 90% dari remunerasi Kepala UPTD SPAM. Sedangkan Honorarium dewan
pengawas berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
• Ketua dewan pengawas paling banyak sebesar 40% dari gaji Kepala UPTD
SPAM;
• Anggota dewan pengawas paling banyak sebesar 36% dari gaji Kepala
UPTD SPAM;
• Sekretaris dewan pengawas paling banyak sebesar 15% dari gaji Kepala
UPTD SPAM.
133
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
UPTD SPAM yang menerapkan BLUD dapat melakukan investasi sepanjang mem-
beri manfaat bagi peningkatan pendapatan dan/atau peningkatan pelayanan
kepada masyarakat serta tidak mengganggu likuiditas keuangan. Investasi yang
dilakukan dapat berupa investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang dengan pe-
manfaatan surplus kas jangka pendek, seperti deposito berjangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 12 (dua belas) bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara
otomatis; pembelian surat utang negara jangka pendek; dan pembelian sertifikat
Tabel 73
Komposisi Dewan Pengawas
BLUD
134
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Bank Indonesia. Adapun karakteristik investasi jangka pendek yaitu dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan; ditujukan dalam rangka manajemen kas; dan berisiko
rendah.
UPTD SPAM yang menerapkan BLUD tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang, kecuali atas persetujuan kepala daerah, antara lain untuk penyertaan
modal; pemilikan obligasi untuk masa jangka panjang; dan investasi langsung
seperti pendirian perusahaan.
(8) Kerjasama
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, UPTD SPAM yang men-
erapkan PPK-BLUD dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama
dapat dilakukan sepanjang dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan
pelayanan dan berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling
menguntungkan. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara lain: kerjasama ope-
rasi; sewa menyewa; usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi.
UPTD SPAM yang menerapkan BLUD dengan status penuh dapat diberikan fleksi-
bilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku
umum bagi pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah, bila terdapat alasan
efektivitas dan/atau efisiensi.
Kebijakan kepala daerah dalam pengadaan barang dan jasa yang bersumber se-
lain dari APBD atau APBN tersebut dapat berupa pembatasan atas nilai barang/
jasa, jenis barang/jasa (jenjang nilai), dan hal-hal lain yang menurut kepala dae-
rah perlu diatur lebih lanjut oleh kepala daerah.
Surplus anggaran UPTD SPAM yang menerapkan BLUD (sisa anggaran) dapat di-
135
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
Sisa anggaran tidak disetor ke Kas Umum Daerah, tetapi dilaporkan ke PPKD
yang merupakan SiLPA pemerintah daerah, sehingga dalam memberikan pelay-
anan, RSD tidak tergantung dari mekanisme penetapan APBD.
Sedangkan defisit anggaran UPTD SPAM yang menerapkan BLUD dapat diajukan
usulan pembiayaannya pada tahun anggaran berikutnya kepada PPKD.
Pejabat Pengelola dan Pegawai UPTD SPAM yang menerapkan PPK-BLUD dapat
berasal dari PNS dan/atau Non PNS. Adanya kemudahan mengangkat pegawai
yang berasal dari Non PNS, dengan mempertimbangkan kompetensi, sesuai ke-
butuhan dan dapat meningkatkan pelayanan.
Untuk itu, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ini dikatakan bahwa Pengang-
katan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai yang berasal dari non
PNS, diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala daerah. Disini Kepala Daerah
masih mempunyai kewenangan untuk memberikan kriteria yang dirasa perlu
dan dapat dipakai sebagai acuan bagi KepalaUPTD SPAM dalam mengangkat
atau memberhentikan pejabat/pegawai yang beraal dari Non PNS.
Pejabat pengelola UPTD SPAM yang menerapkan PBLUD terdiri dari 3 (tiga) un-
sur, yaitu Pemimpin, Pejabat Keuangan; dan Pejabat Teknis.
Apabila Kepala UPTD SPAM berasal dari Non PNS, Pejabat Keuangan wajib dari
PNS, yang merupakan Kuasa Pengguna Anggaran.
136
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
137
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
138
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
139
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
140
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
141
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
142
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
143
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
144
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
145
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
146
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
147
BUKU PANDUAN
PEMBENTUKAN UPTD SPAM
148
149
Pengope air baku 7 menjaga kondisi Plat settler, sehingga 4 1.0 5 6 12 20 Pelaksa
rasian & terkelola tetap dalam posisi sesuai 0 00 na
pemelih dengan perencanaan,
araan baik pada
bak/uni bak/ Unit
t pengenda
pengend pan
apan (Sediment
(Sedime asi)
ntasi)
8 Mengoperasikan & memelihara bak
Sedimentasi
a merawat plat settler, agar tetap bersih kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaksa
dan tidak ada endapan atau lumut. atan 0 00 na
1 Memeli Pelaksa sarana 1 Memeriksa jalan (jalan masuk, jalan Kegi 2 0.5 5 6 30 5 Pelaks
0 hara naan dan operasi, jalan inspeksi) atan 0 0 ana
sarana pemelih prasarana
& araan pendukun
prasar sarana g
ana dan pengolaha
168
pendu prasara n air
kung na minum
pengol penduk terpelihar
ahan ung a dengan
air pengola baik
minum han air
(jalan minum
masuk,
rumah
pompa,
rumah
genset
/PLN,
Panel,
rumah
jaga,
gudang
dll)
2 Memelihara Bangunan penunjang
(rumah jaga, ruang genset, ruang
pompa, gudang dll)
a melakukan pemeriksaan bangunan kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
penunjang secara rutin dan berkala. atan 0 0 ana
bmembersihkan Bangunan penunjang kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
setiap hari atan 0 0 ana
3 merawat pompa
a melakukan pemeriksaan pompa kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
setiap pagi sebelum diopersikan. atan 0 00 ana
bMerawat motor penggerak dan kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
memberikan tambahan pelumas atan 0 0 ana
secara berkala
4 merawat genset
a melakukan pemeriksaan genset kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
setiap pagi sebelum diopersikan. atan 0 00 ana
169
bMerawat genset dan memeriksa kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
ketersedian BBM setiap hari sebelum atan 0 0 ana
dioperasikan
5 merawat panel
a melakukan pemeriksaan panel setiap kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
pagi sebelum diopersikan. atan 0 00 ana
bMerawat kabel-kabel dan memeriksa kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
kabel setiap hari sebelum atan 0 00 ana
dioperasikan (kabel listrik disukai
tikus)
6 Menyusun laporan pemeliharaan dok 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
sarana & prasarana pendukung ume 0 0 ana
pengelolaan air minum n
1 Melaks Pelaksa Pengaliran 1 Memeriksa dan merawat jaringan Kegi 2 1.0 5 6 60 10 Pelaks
2 anaka naan air minum pipa pembagi dan pipa layanan air atan 0 0 ana
n pengope sampai ke minum, sesuai jadwal.
operasi rasian sambunga
dan dan n
pemeli pemelih pelanggan
haraan araan sesuai
Unit pada klasifikasi
Pelaya Unit pelanggan
nan Pelayan (Sambung
an an
Rumah,
Niaga,
sosial,
komersial,
dll)
dengan
mengguna
kan meter
air.
172
a.menyiapkan peta seluruh jaringan Dok 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
pelayanan air minum dan lokasi ume 0 00 ana
pelanggan berdasarkan blok/zona n
pelayanan, peta pelayanan dipasang
di ruang bagian hubungan pelanggan.
b.menyusun jadwal pemeliharaan dan Dok 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
pemeriksaan pipa berdasarkan ume 0 0 ana
blok/zona pelayanan. n
2 Memeriksa dan memelihara out let ke
pelanggan
a menyampaikan kepada pelanggan Unit 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks rutin
agar dapat ikut memelihara meter air 0 00 ana
yang berada di wilayahnya.
bmemeriksa kondisi meter air dan Unit 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
pelindungnya serta mengganti bila 0 0 ana
terjadi kerusakan atau sudah
waktunya diganti (sesuai umur
penggunaan meter)
c menginventarisasi dan mencatat kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
meter air pelanggan yang bocor dan atan 0 00 ana
perlu perbaikan/penggantian.
dmenyusun jadwal pemeliharaan dan kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
penggantian meter pelanggan atan 0 00 ana
e melakukan pengecekan tingkat kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
keberhasilan perbaikan yang telah atan 0 0 ana
dilaksanakan
f kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
atan 0 00 ana
3 Membaca penggunaan air
a Menyiapkan blanko kosong kegi 4 0.5 5 6 60 10 Pelaks
pembacaan meter air pelanggan atan 0 0 ana
sesuai daftar pelanggan menurut
blok/zona pelayanan.
bmelakukan pembacaan dan mencatat kegi 4 1.0 5 6 12 20 Pelaks
pemakaian air pelanggan sesuai atan 0 00 ana
jadwal dan zone/blok pelayanan serta
173
peta pelayanan sesuai SOP