Anda di halaman 1dari 43

KATA SAMBUTAN

Saat ini berbagai keberhasilan telah dicapai oleh Kementerian Kesehatan


Kesehatan,
namun ada pula tantangan dan masalah kesehatan yang harus disikapi.
Tantangan tersebut diantaranya semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat
pada pelayanan kesehatan yang bermutu.
bermutu. Kondisi ini akan dapat diatasi apabila
didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang kompeten. Untuk
mendapatkan SDM Kesehatan,
Kesehatan, khususnya PNS yang kompeten perlu
dipersiapkan
ipersiapkan mulai dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan bahwa CPNS


mempunyai kewajiban untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Proses
pembelajaran Pelatihan Dasar
Dasar CPNS saat ini didesain lebih aplikatif. Adanya
materi untuk memberikan Penguatan Kompetensi Bidang Tugas yang
diantaranya membahas kompetensi teknis substantif, sangat membantu peserta
Pelatihan Dasar CPNS dalam melaksanakan tugasnya karena proses
pembelajarannya
belajarannya dilaksanakan ditempat tugas masing-masing
masing peserta Pelatihan
Dasar CPNS dengan bimbingan dari atasannya atau yang diberikan kewenangan
untuk melakukan pembimbingan.

Dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Penguatan Kompetensi Teknis


Substantif pada Pelatihan Dasar CPNS ini diharapkan masing
masing-masing satker
dapat melaksanakan tugasnya untuk menghasilkan CPNS yang kompeten.

Jakarta, Agustus 2017


Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Usman Sumantri
NIP. 19590812 198611 1 001

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya
Nya kami dapat menyusun Petunjuk Teknis (Juknis)
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas khusus Teknis Substantif
ubstantif.
Juknis Penguatan Kompetensi Teknis Substantif ini merupakan bagian dari
Kurikulum Kompetensi Bidang Tugas yang tercantum didalam Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun
2016 yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Di dalam penyusunan juknis ini Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
bekerjasama dengan LAN, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan serta unit
terkait lainnya. Oleh karena itu kami mengucapkan te
terima kasih dan
penghargaan yang setinggi tingginya kepada
kepada Tim Penyusun dan semua pihak
yang telah berkontribusi didalam penyelesaiannya.
Tim penyusun menyadari bahwa juknis ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat menghargai segala bentuk masukan baik berupa saran
maupun kritik yang membangun guna menyempurnakan juknis ini
ini.

Jakarta, Juni 2017


Kepala Pusat Pelatihan SDMK

dr. Embry Netty, M.Kes


NIP 195711111987102001

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | iii


DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................. Iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
SURAT KEPUTUSAN KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Dasar Hukum .................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................. 3
E. Sistematika ...................................................................................... 4

BAB II PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS SUBSTANTIF 5


A. Tujuan ............................................................................................. 5
B. Penyelenggara ................................................................................. 5
C. Waktu Penyelenggaraan ................................................................. 5
D. Tempat Penyelenggaraan ................................................................ 6
E. Pembagian Peran ............................................................................. 6
F. Pembiayaan ...................................................................................... 8

BAB III PERSIAPAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, PELAPORAN 9


A. Persiapan .......................................................................................... 9
B. Pelaksanaan ..................................................................................... 13
C. Evaluasi ............................................................................................ 16
D. Pelaporan .......................................................................................... 18

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 19


Lampiran:
1. Identifikasi Kompetensi

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | iv


2. Tabel Jenis Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
(Teknis Substantif
3. Formulir Penilaian
4. Rekapitulasi Implementasi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas
5. Surat Keterangan Individu
6. Surat Keterangan Berkelompok
7. Format Laporan Singkat

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | v


Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | vi
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | vii
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | viii
DAFTAR LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN
NOMOR

1. Petunjuk Teknis Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


(Teknis Substantif) Pada Pelatihan Dasar CPNS
2. Identifikasi Kompetensi
3. Tabel Jenis Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (Teknis
Substantif)
4. Formulir Penilaian
5. Rekapitulasi Implementasi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
6. Surat Keterangan Individu
7. Surat Keterangan Lebih dari 1 Orang
8. Format Laporan Singkat

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | ix


Lampiran I
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia (SDM) memegang peran kunci dalam peningkatan kinerja
dan daya saing organisasi.Oleh karena itu SDM khususnya Pegawai Negeri Sipil
(PNS)yang merupakan aset organisasi perlu ditingkatkan kompetensinya secara
terus menerus sehingga dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya.

PNSmempunyai peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas


penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik.Selain itu, sejumlah keputusan
strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan
dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS.Untuk menjalankan
peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Dengan demikian
PNS dituntut agar dapat memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu
dilaksanakan pembekalan melalui jalur pelatihan mulai dari Calon PNS
(CPNS).Amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 1


menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, serta memperkuat profesionalisme kompetensi teknis bidang
tugasnya. Sebagai implementasi dari Undang Undang Nomor 5 tahun 2014,
Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menerbitkan Perkalan Nomor 21 dan
22 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.

Pelatihan Dasar Calon PNS ini diselenggarakan untuk membentuk PNS


profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap
dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.Ada empat jenis kompetensi yang dibangun dalam
Pelatihan Dasar CPNS ini yaitu peserta memiliki kemampuan yang menunjukkan
sikap perilaku dan disiplin PNS, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI, dan menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugasnya.

Untuk mencapai ke-empat kompetensi tersebut di atas, Lembaga Administrasi


Negara (LAN) telah membagi ke dalam dua kurikulum yaitu kurikulum
pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang
tugas. Secara spesifik kurikulum pembentukan karakter PNS telah disusun dan
ditetapkan oleh LAN (3 kompetensi), sedangkan kompetensi yang ke-empat
dipelajari peserta pada kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas
yang mekanisme penyusunannya diserahkan kepada Kementerian/ Lembaga/
Daerah setelah berkoordinasi dengan instansi Pembina jabatan fungsional dan/
atau instansi teknis serta Instansi Pembina Diklat.

Kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas diterapkan melalui


serangkaian pengalaman belajar didalam kelas untuk penguatan kompetensi
umum/ administrasi dan ditempat kerja masing-masing peserta CPNS untuk

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 2


penguatan kompetensi substantif. Petunjuk Teknis ini khusus membahas
penguatan kompetensi teknis substantif.

B DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

3. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai


Negeri Sipil

4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 tahun 2015


tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah

5. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 tahun 2016


tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III

6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 22 tahun 2016


tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan Golongan II

C TUJUAN

Tersusunnya petunjuk teknis ini sebagai acuan pelaksanaan penguatan


kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif)bagi CPNS golongan
I,golongan II dan golongan III yang direkrut secara reguler (formasi umum) di
lingkungan Kementerian Kesehatan.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 3


D MANFAAT

Petunjuk teknis penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif),


bermanfaat:
1. Bagi Pusat Pelatihan SDM Kesehatan:
Sebagai acuan dalam mengukur kesesuaian penerapan pembekalan
penguatan kompetensi teknis substantif yang dilaksanakan oleh instansi
masing-masing peserta pelatihan dasar CPNS, sehingga dapat dijadikan
dasar dalam melakukan pembinaan.

2. Bagi Penyelenggara Pelatihan:


Sebagai acuan dalam memberikan pengarahan atau penjelasan penguatan
kompetensi teknis teknis substantifkepada peserta,atasan langsung, dan
satkerasal peserta.

3. Bagi SatuanKerja (Satker)asal peserta:


Sebagai acuan dalam memfasilitasi pembelajaranpenguatan kompetensi
teknis bidang tugas (teknis substantif) bagi peserta pelatihan dasar
CPNSdari masing-masing satker mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai
dengan evaluasi.

4. Bagi CPNS
Sebagai acuan dalam memenuhi hak pencapaian penguasaan kompetensi
teknis sesuai bidang tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS.

E SISTEMATIKA

Petunjuk Teknis ini disusun atas 4 (empat) bab yaitu, Bab IPendahuluan yang
memuat tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan
sistematika.Bab II Penguatan Kompetensi Teknis Substantif membahas tentang
tujuan, penyelenggara, waktu dan tempat penyelenggaraan, dan pembagian

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 4


peran dalam penguatan kompetensi teknis substantif. Pada Bab III Persiapan,
Pelaksanaan, Evaluasi dan Pelaporan dijelaskan tentang persiapan,
pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan Bab IV Penutup.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 5


BAB II
PENGUATAN KOMPETENSI
TEKNIS SUBSTANTIF

Penguatan kompetensi teknis substantif ini merupakan bagian dari kurikulum


penguatan kompetensi teknis bidang tugas.

A Tujuan

Tujuan penguatan kompetensi teknis substantif adalah untuk meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dasar CPNS sesuai dengan
substantif dan/atau bidang masing-masing peserta yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan tugas; dan pembentukan jabatan fungsional tertentu
sesuai dengan formasi jabatannya.

B Penyelenggara

Penyelenggara penguatan kompetensi teknis substantif adalah satuan kerja


(satker) dimana masing-masing CPNS ditempatkan untuk bertugas.

C Waktu Penyelenggaraan

Penyelenggaraanpenguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif)


yang diberikan, baik melalui pelatihan klasikal maupun nonklasikal selama masa
percobaan CPNS, dapat dilakukan dengan periode waktu penyelenggaraan:
1. Sebelum CPNS dikirim ke tempat pelatihan untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS, tetapi sudah memilik Surat Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS;
dan/ atau

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 6


2. Saat CPNS sebagai peserta pelatihan dasar CPNS off campus untuk
melaksanakan agenda pembelajaran habituasi.

D Tempat Penyelenggaraan

Penyelenggaraan penguatan kompetensi teknis substantif, dilakukan di satker


asal CPNS dan/atau lembaga pelatihan yang mendukung penguatan kompetensi
teknis bidang tugas (teknis substantif) milik pemerintah (internal atau eksternal di
lingkungan Kementerian Kesehatan) maupun swasta yang direkomendasi oleh
atasan langsung dan disetujui pimpinan satker.

E Pembagian Peran

Untuk terlaksananya kegiatan penguatan kompetensi teknis substantif diperlukan


kerja sama antara Biro Kepegawaian, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, unit
pengelola kepegawaian tempat CPNS bertugas dengan unit-unit terkait. Berikut
peran dari masing-masing pihak:

1. Biro Kepegawaian
Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis teknis substantif, Biro
Kepegawaian berperan untuk:
a. Bekerjasama dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dan UPT
Pelatihan dalam menentukan jadwal pelaksanaan.
b. Menginformasikan kepada unit eselon I dan satker asal peserta
mengenai pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
(teknis substantif).
c. Menyiapkan data profil pegawai dan informasi jabatan yang diperlukan.

2. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan


Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif), Pusat Pelatihan SDM Kesehatan berperan untuk:

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 7


a. Bekerjasama dengan Biro Kepegawaian dan UPT Pelatihan menentukan
jadwal pelaksanaan.
b. Bekerjasama dengan unit eselon I melakukan monitoring dan evaluasi.

3. UPT Pelatihan/ Penyelenggara Latsar CPNS


Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif), UPT Pelatihan/ penyelenggara Latsar CPNS berperan untuk:
a. Menjelaskan pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
(teknis substantif) kepada peserta latsar CPNS.
b. Menerima hasil evaluasi/ penilaian masing-masing peserta selama
melaksanakan penguatan kompetensi teknis substantif.

4. Unit Eselon I
Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif), unit eselon I berperan untuk:
a. Mengkoordinir pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
(teknis substantif) di lingkungan eselon I.
b. Menyiapkan anggaran pelaksanaan.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan Pusat Pelatihan
SDM Kesehatan.

5. Satuan Kerja (Satker)


Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif), satker berperan untuk:
a. Menetapkan kegiatan/ metode pengembangan/ penguatan kompetensi
yang diperlukan CPNS dalam pelaksanaan tugas jabatan pegawainya
berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan kompetensi.
b. Menentukan atasan langsung sebagai pengarah dalam penguatan
kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif).
c. Menentukan coach (coach dapat merangkap sebagai pengarah) yang
akan membimbing dalam penguatan kompetensi teknis teknis substantif.
Tugas coach ditempat kerja adalah membimbing CPNS peserta latsar
dari masing-masing satker untuk mendapatkan pemenuhan penguatan

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 8


kompetensi teknis teknis substantif, dan memberikan atau
mengkoordinasikan penilaian terhadap capaian penguasaan kompetensi
teknis bidang tugas yang akan dilaporkan kepada unit yang membidangi
pengelolaan SDM aparatur instansi di masing-masing satker.
d. Menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif).
e. Melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) bagi CPNS.

F Pembiayaan

Pelatihan dasar CPNS dilakukan secara terintegrasi dengan satuan kerja asal
peserta (sesuai dengan pasal 63 UU No. 5 Tahun 2014 diperjelas pada pasal 34
PP 11 tahun 2017). Kegiatan penguatan kompetensi teknis teknis substantif
dianggarkan dalam anggaran pengembangan SDM pada masing-masing satker
CPNS.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 9


BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN,
EVALUASI, DAN PELAPORAN

A Persiapan

Persiapan penguatan kompetensi teknis substantif melibatkan jajaran organisasi


yang ada dimasing-masing satker, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bagian Kepegawaian masing-masing satker
a. Menjelaskan penempatan dan infomasi jabatan kepada CPNS.
b. Menginformasikan Pelatihan Dasar CPNS yang wajib diikuti.
c. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung CPNS peserta latsar,
terkait tahapan kegiatan penguatan kompetensi teknis substantif yang
harus dilakukan baik oleh atasan langsung maupun oleh CPNS peserta
latsar.
2. Atasan Langsung atau Mentor
a. Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh CPNS sesuai dengan
tugas dan fungsinya
b. Melakukan identifikasi kebutuhan kompetensiCPNS sesuai bagan berikut.

Identifikasi Penilaian Gap


Kompetensi Kompetensi Kompetensi

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap identifikasi kebutuhan


kompetensi teknis substantif, yaitu:
1) Mengidentifikasi kompetensi teknis substantif yang harus dimiliki oleh
seorang CPNS dalam kurun waktu 1 (satu) tahun masa percobaan,
sesuai dengan tuntutan uraian tugas jabatan di satker asal peserta.
Sebagai acuan dapat menggunakan dokumen uraian tugas yang ada
di informasi jabatan (infojab)yang berlaku.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 10


2) Melakukan penilaian kompetensi yang dimiliki CPNS saat ini dengan
menggunakan formulir yang berupa tabel analisis kebutuhan
pengembangan kompetensi. Tabel tersebut diisi mengacu pada
portofolio CPNS dilengkapi dengan wawancara.
3) Dari kedua kegiatan tersebut (huruf a dan b) akan diperoleh
kesenjangan (gap) antara kompetensi yang harus dimiliki dengan
kompetensi yang telah dimiliki. Berdasarkan perolehan kesenjangan
kompetensi tersebut, selanjutnya diidentifikasi kebutuhan
pengembangan/ penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) sesuai bidang tugas.

Untuk melakukan identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi dapat


menggunakan tabel berikut:

Tabel 1
IdentifikasiKebutuhan Pengembangan Kompetensi
Nama Peserta : ....................................
NIP : ....................................
Jabatan : ....................................
Satuan Kerja : ....................................

Kompetensi Program
Kompetensi Kompetensi
Yang Perlu Pengembangan/
No Uraian Tugas Yang Harus Yang Telah Justifikasi
Dikembangkan penguatan
Dimiliki Dimiliki
(penguatan) Kompetensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penjelasan cara pengisian tabel 1:

Kolom Uraian

1 Diisi nomor urut


2 Diisi uraian tugas yang diharus dikerjakan sesuai dengan tuntutan jabatan.
Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency) yang harus dimiliki Pegawai
3
berdasarkan uraian tugas (koordinasi dengan bagian kepegawaian dan atasan peserta)
Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency) yang telah dimiliki CPNS
4
(koordinasi dengan bagian kepegawaian dan atasan peserta)

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 11


Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency)yang perlu dikembangkan
5
berdasarkan kesenjangan antara kolom 3 dengan kolom 4
Diisi jenis program/ kegiatan pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk
6
memenuhi kompetensi yang perlu dikembangkan pada kolom 5
Diisi uraian justifikasi alasan pemilihan atau penetapan program/ kegiatan
7 pengembangan kompetensi tersebut yang dipilih kesesuaiannya untuk
mengembangkan kompetensi sebagaimana yang ditulis pada kolom 5
Catatan: Apabila CPNS yang mengikuti pelatihan dasar telah melaksanakan
pengembangan kompetensi sebelum pelaksanaan pelatihan dasar, tuliskan
program pengembangannya pada kolom 6 dan justifikasinya pada kolom 7

Contoh pengisian:
Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Nama Peserta : Ricaesar
NIP : 198802072017022003
Jabatan : Pranata Komputer
Satuan Kerja : Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Program
Kompetensi Yang
Pengembang
Kompetensi Yang Kompetensi Yang Perlu
No Uraian Tugas an/ Justifikasi
Harus Dimiliki Telah Dimiliki Dikembangkan
penguatan
(penguatan)
Kompetensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Melaksanakan
pengembangan 1. Pengoperasian 1. Pengoperasian 1. Pemrograman
program komputer komputer, computer perekaman
berdasarkan data: MySQL,
kebutuhan unit kerja/ PHP
UPT;
2. Meremajakan 2. Pemrograman 2. Pemrograman
program komputer; perekaman data: perekaman data: 2. Pemeliharaan
3. Membuat database MySQL, PHP, JAVA sistem
untuk program JAVA 3. Pemasangan dan komputer
komputer; 3. Pemasangan dan pemeliharaan
4. Menyusun pemeliharaan sistem komputer
dokumentasi program sistem komputer
komputer;
5. Membuat sistem
prosedur komputer;
6. Melakukan perbaikan
terhadap gangguan
sistem operasi
komputer;
7. Menyusun laporan
pelaksanaan tugas

c. Menentukan jenis kegiatanpenguatan kompetensi bidang tugas.


Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan tabel 1 dari kolom (1)
sampai dengan (5) kemudian tentukan jenis kegiatan yang akan diberikan
dan dicantumkan di kolom (6) dan kolom (7). Kegiatan penguatan
kompetensi teknis substantif dapat menggunakan metode sebagai berikut:

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 12


a. Pelatihan
b. Seminar
c. Lokakarya/ workshop
d. Coaching
e. Mentoring
f. Magang
g. E-learning
h. Kursus
i. Kalakarya
j. Praktik kerja/ magang
k. Bimbingan teknis
l. Benchmarking atau study visit
m. Belajar mandiri /self development

Pejelasan berbagai metode di atas terlampir pada Juknis ini (Lampiran 2).
Apabila tidak ada gap kompetensi maka dilanjutkan ke tahap evaluasi/
penilaian.

Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan secara mandiri oleh internal


instansi yang bersangkutan, bersama dengan instansi pemerintah lain yang
memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu
atau bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 13


Contoh pengisian:
Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Nama Peserta : Ricaesar
NIP : 198802072017022003
Jabatan : Pranata Komputer
Satuan Kerja : Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Program
Kompetensi Yang Kompetensi Yang Kompetensi Yang Wajib Pengembangan
No Uraian Tugas Justifikasi
Harus Dimiliki Telah Dimiliki Dipenuhi (penguatan) / penguatan
Kompetensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Melaksanakan
pengembangan 1. Pengoperasian 1. Pengoperasian 1. Pemrograman Kursus Kompetensi
program komputer, komputer perekaman data: tersebut
komputer MySQL, PHP sangat
berdasarkan diperlukan
kebutuhan unit
kerja/ UPT; 2. Pemrograman 2. Pemrograman 2. Pemeliharaan sistem Coaching Ada
2. Meremajakan perekaman data: perekaman data: komputer perbedaan
program MySQL, PHP, JAVA sistem
komputer; JAVA 3. Pemasangan dan komputerisasi
3. Membuat 3. Pemasangan dan pemeliharaan pada masing-
database untuk pemeliharaan sistem komputer masing unit
program sistem komputer kerja
komputer;
4. Menyusun
dokumentasi
program
komputer;
5. Membuat
sistem prosedur
komputer;
6. Melakukan
perbaikan
terhadap
gangguan
sistem operasi
komputer;
7. Menyusun
laporan
pelaksanaan
tugas

B PELAKSANAAN

Ketentuan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan penguatan kompetensi teknis


substantive sebagai berikut:

1. Ketentuan dalam Pelaksanaan


Ketentuan dalam pelaksanaan penguatan kompetensi teknis substantif
adalah:

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 14


a. Pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) yang dilakukan dengan pelatihan klasikal/ nonklasikal
dikoordinasikan dengan bagian/ sub bagian pengelola kepegawaian
satker masing-masingagar mendapatkan pengakuan hak pemenuhan
kompetensi bagi CPNS berupa surat keterangan(lampiran 5).
b. Pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) bagi CPNS dilaksanakan oleh atasan langsung sebagai
pengarah dan/ atau coach sebagai pembimbing di tempat kerja masing-
masing yang ditetapkan oleh pimpinan satker CPNS.
c. Penilaian capaian penguasaan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) CPNS dilakukan oleh atasan langsung:
1) Untuk kegiatan yang dilakukan di dalam satker atas rekomendasi
dari coachdi tempat kerja.
2) Untuk kegiatan di luar satker atas rekomendasi lembaga
penyelenggara pelatihan.
Penilaian dengan menggunakan formulir penilaian terlampir (lampiran 3).
Dokumen penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif)
(lampiran 3) bagi setiap CPNS peserta latsar termasuk hasil
penilaiannya, ditandatangani oleh kepala Satker masing-masing. Hasil
penilaian didokumentasikan oleh bagian kepegawaian masing-masing
satker, dan ada yang diserahkan kepada pimpinan penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS pada saat peserta kembali ke tempat pelatihan.

2. Mekanisme Pelaksanaan

Pelaksanaan pemenuhan kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif)


dapat dilakukan sebelum CPNS dikirim ke tempat Pelatihan Dasar CPNS
atau pada saat habituasi di tempat kerja. Dasar pelaksanaan tersebut
mengacu pada hasil identifikasi kebutuhan kompetensi.
a. Masing-masing atasan langsung mengumpulkan hasil identifikasi yang
dilakukan pada tahap persiapan kepada bagian kepegawaian di instansi
masing-masing.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 15


b. Bagian kepegawaian mengkompilasi usulan pengembangan kompetensi
yang tercantum pada tabel 1.
c. Bagian kepegawaian membuat jadwal kegiatan untuk masing-masing
CPNS dengan menyesuaikan pada jadwal pelatihan dasar.
d. Satker menyiapkan dukungan pelaksanaan meliputi:
1) Atasan langsung sebagai pengarah
2) Penentuan coach pada satker
3) Lembaga pelatihan pemerintah/ non pemerintah
4) Sumber daya anggaran
e. Pelaksanaan kegiatan penguatan kompetensi bidang tugas (teknis
substantif) sesuai jadwal yang sudah ditetapkan
f. Atasan langsung memberikan penilaian seperti yang dijelaskan pada
poin 1 c dan C (evaluasi).
g. Bagian kepegawaian satker mengkompilasi nilai yang diberikan oleh
atasan langsung masing-masing CPNS dan menerbitkan surat
keterangan.
Secara singkat dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Satker menentukan metode


pelaksanaan kegiatan
Satker menyiapkan Pelaksanaan Kegiatan
penguatan kompetensi
dukungan pelaksanaan
teknis bidang tugas.

Menyampaikan hasil Satker memberi nilai dan


penilaian kepada lembaga mengeluarkan surat
penyelenggara Pelatihan keterangan
Dasar CPNS

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 16


C EVALUASI

Pada akhir pelaksanaan penguatan kompetensi teknis substantive Pelatihan


Dasar CPNS, pimpinan bagian/ sub bagian pengelola kepegawaian masing-
masing satker wajib menyerahkan rekapitulasi penilaian penguatan kompetensi
teknis bidang tugas (teknis substantif) setiap CPNS kepada penyelenggara
pelatihan dasar CPNS tempat dilaksanakannya pelatihan bagi CPNS.

Evaluasi adalah proses penilaian. Evaluasi dapat


diartikan sebagai proses pengukuran akan
efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya
mencapai tujuan. Untuk pelaksanaan evaluasi
tentukan apa yang akan dievaluasi mengapa,
dimana, kapan dan bagaimana caranya seperti gambar di samping ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian penguatan kompetensi teknis


bidang tugas, adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas dilakukan setelah
(CPNS) peserta menyelesaikan pembelajaran pada kegiatan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas.
2. Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh:
a. Atasan langsung dan/atau coach di tempat kerja, jika penguatan
kompetensi dilakukan di tempat kerja CPNS.
b. Pimpinan lembaga penyelenggara pelatihan,jika penguatan kompetensi
dilakukan melalui pelatihan klasikal di tempat pelatihan, atau
c. Atasan langsung, jika penguatan kompetensi yang diikuti CPNS tidak
menerapkan evaluasi pelatihan misalnya seminar, dengan cara atasan
langsung melakukan wawancara terhadap penguasaan materi seminar
dan memberikan penilaian dengan memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 17


3. Ruang lingkup evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) sesuai dengan gap kompetensi yang harus dipenuhi (mengacu
pada tabel 1).
4. Rekapitulasi penilaian kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
merupakan rata-rata dari nilai setiap kegiatan (pelatihan/ workshop/ bimtek,
dll) yang dilakukan dengan kualifikasi penilaian berikut:
a. Sangat Memuaskan (skor 90,01 – 100);
b. Memuaskan (skor 80,01 – 90,0);
c. Cukup memuaskan (skor 75,01 – 80,0);
5. Peserta yang telah menyelesaikan penguatan kompetensi teknis bidang
tugas (teknis substantif) diberikan surat keterangan telah mengikuti kegiatan
penguatan kompetensi teknis bidang tugas dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku dan ditanda tangani oleh pimpinan satker asal
peserta.
6. Perolehan total nilai peserta pada penguatan kompetensi teknis bidang tugas
memiliki bobot 20% dalam Pelatihan Dasar CPNS.
7. Pengisian nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif)
didasarkan atas prinsip akuntabilitas, proporsionalitas, nondiskriminatif, dan
netralitas. Adapun yang dimaksud dengan prinsip-prinsip tersebut, sebagai
berikut:
a. akuntabilitas adalah bahwa penilaian kegiatan pembelajaran atas dasar
keahlian yang telah diperoleh CPNS dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. proporsionalitas adalah penilai memperhatikan kesempatan yang
diperoleh CPNS untuk mengikuti pelatihan teknis dengan hak yang harus
diperoleh selama masa percobaan.
c. netralitas adalah bahwa setiap penilai tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
d. nondiskriminatif adalah bahwa dalam pemberian penilaian tidak
membedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.
8. Penilaian capaian penguasaan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
subtantif) menggunakan formulirpenilaian terlampir (lampiran 3).

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 18


D PELAPORAN

Sebagai bukti kegiatan pemenuhan penguatan kompetensi teknis bidang tugas


sudah dilaksanakan, Satker membuat laporan singkat sesuai dengan format
terlampir (lampiran 7). Laporan diserahkan kepada penyelenggara Pelatihan
Dasar CPNS pada saat peserta kembali ke tempat Pelatihan Dasar CPNS
setelah habituasi dengan melampirkan:
1. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas
2. Rekapitulasi Nilai.
3. Rekapitulasi Implementasi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 19


BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Teknis (Juknis) Penguatan Kompetensi Teknis Substantif untuk


Pelatihan Dasar CPNS ini merupakan salah satu juknis yang disusun untuk
penguatan kometensi teknis bidang tugas yang merupakan persyaratan untuk
memenuhi ketentuan dalam membekali peserta pelatihan dasar CPNS. Juknis ini
untuk dijadikan acuan dalam membekali para CPNS agar memiliki kompetensi
untuk mendukung pelaksanaan tugas CPNS ditempat kerjanya masing-masing.

Dengan adanya juknis ini diharapkan instansi masing-masing pelatihan dasar


CPNS memahami tahapan dan hal-hal yang perlu dilaksanakan, sehingga
proses pembelajaran penguatan kompetensi teknis substantif dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 20


Lampiran II
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01
1.07/1/002085/2017

Alur Identifikasi Kebutuhan Kompetensi


Sampai Evaluasi

Identifikasi
Kompetensi

Penilaian
Kompetensi

Gap
Kompetensi

Tidak Ada

Pelaksanan
Penilaian Penguatan
Kompetensi

Evaluasi

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 21


Lampiran III
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

Tabel
Jenis Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
(Teknis Substantif)
Kegiatan Deskripsi/Esensi Dasar Penyelenggara Hasil
Pelatihan Program peningkatan  Persyaratan  Mandiri Pemenuhan
pengetahuan, jabatan  Kerjasama kompetensi
keterampilan, dan sikap  Gap kinerja dan dengan institusi pengelolaan
perilaku ASN terkait gap kompetensi diklat terakreditasi pekerjaan dan
kompetensi pengelolaan yang besar  Kerjasama sumberdaya sesuai
pekerjaan da sumberdaya dengan instansi persyaratan
melalui proses Pembina diklat jabatan atau
pembelajaran secara jabatan yang lebih
intensif secara klasikal tinggi
Seminar  Pertemuan ilmiah untuk  Gap kinerja  Mandiri instansi Pengetahuan baru
meningkatkan ASN  Gap kompetensi sendiri, lembaga yang dapat
terkait peningkatan terkait swasta, atau dilahirkan
kinerja & karier yang pengetahuan/ lembaga lain motivasi/ide baru
diberikan oleh pakar keterampilan yang kredibel. unuk meningkatkan
 Fokus untuk sesuai topik  Dilakukan dalam keterampilan kerja
memperbaharui seminar. kegiatan atau bagi
pengetahuan terkini  Kebutuhan pertemuan Pengembangan
(fokus khusus) organisasi/ formal. karier berikutnya.
 Harus relevan dengan pengembangan
bidang tugas atau karir ASN.
kebutuhan
pengembangan karir
Lokakarya/  Pertemuan ilmiah untuk  Gap kinerja  Mandiri Motivasi baru
Workshop meningkatkan  Gap kompetensi  Kerjasama dalam
kompetensi ASN terkait terkait dengan Lembaga penyelesaian
peningkatan kinerja & pengetahuan/ Diklat pekerjaan.
karier yang diberikan keterampilan terakreditasi
oleh pakar sesuai topik  Kerjasama
 Fokus untuk seminar. dengan Instansi
memperbaharui  Kebutuhan Pembina Diklat
pengetahuan tertentu organisasi/
(fokus khusus) dengan pengembangan
penugasan kepada karir ASN.
peserta untuk
menghasilkan produk
tertentu selama

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 22


Kegiatan Deskripsi/Esensi Dasar Penyelenggara Hasil
lokakarya dengan
petunjuk praktis dalam
penyelesaian produk
 Topik Relevan dengan
bidang tugas atau
kebutuhan
pengembangan karier.
Coaching Pembimbing peningkatan  Gap kinerja kecil  Instansi sendiri Motivasi/ semangat
kinerja melalui karena motivasi  Coach baru dalam
pembekalan kemempuan kurang atau profesional penyelesaian
pemecahan permasalah kejenuhan pekerjaan atau
dengan mengoptimalkan  Tantangan pencapaian
potensi diri. peningkatan peningkatan karier
karier
Mentoring Pembimbing peningkatan Gap kinerja yang  Instansi sendiri Pengetahuan
kinerja melalui transfer tinggi karena atau instansi lain teknis dan rujukan
pengetahuan, pengalaman kurang yang sejenis. pengalaman baru
dan keterampilan dari keterampilan/ dalam
orang yang lebih keahlian dan penyelesaian
berpengalaman pada pengalaman. pekerjaan.
bidang yang sama
Magang Proses belajar untuk  Gap kompetensi  Instansi sendiri Pengalaman atau
memperoleh dan terkait  Instansi lain yang keahlian bidang
menguasasi keterampilan kompetensi memiliki tusi tertentu hasil
dengan melibatkan dari teknis yang sesuai pelaksanaan
dalam proses pekerjaan memerlukan  Instansi swasta pekerjaan ditempat
tanpa atau dengan praktek magang
petunjuk orang yang lapangan
sudah terampil dalam  Gap kinerja
pekerjaaan itu (learning by
doing). Tempat magang
adalah unit yang memiliki
tusi yang relevan dengan
bidangtugas ASN magang

E-learning Proses pembelajaran jauh  Kebutuhan  Mandiri instansi  Pemenuhan


dengan menggabungkan organisasi/peng sendiri, kompetensi
prinsip-prinsip dalam embangan  Lembaga swasta, teknis sesuai
pembelajaran dengan karier ASN atau lembaga lain tuntutan jabatan
teknologi tanpa adanya  Gap kompetensi yang kredibel dan bidang kerja
tatap muka secara terkait  Pengetahuan
langsung antara peserta pengetahuan baru yang
dengan pengajar dan lahirkan
keterampilan motivasi/ide
teknis. baru untuk

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 23


Kegiatan Deskripsi/Esensi Dasar Penyelenggara Hasil
 ASN ybs meningkatkan
memiliki keterampilan
kesiapan dan kerja atau bagi
kompetensi pengembangan
mengikuti E- karier berikutnya
learning
Kursus Belajar sesuatu  Gap kinerja Lembaga non formal  Pemenuhan
pengetahuan atau  Gap kompetensi dalam masyarakat kompetensi
keterampilan dalam waktu terkait teknis sesuai
yang relatif singkat yang pengetahuan/ tuntutan jabatan
biasanya diberikan di keterampilan dan bidang kerja
lembaga non formal.  Pengetahuan
Kursus diberikan untuk baru yang dapat
penguasaan teknologi lahirkan
baru/sistem/cara kerja motivasi/ide
baru yang belum baru untuk
dikuasaioleh lembaga meningkatkan
diklat. keterampilan
kerja
Kalakarya Kalakarya merupakan Kebutuhan Mandiri instansi Peningkatkan
salah satu model organisasi dan sendiri pengetahuan dan
pendekatan pengembangan keterampilan ASN
pengembangan kompetensi karier ASN sesuai tuntutan
yang ditujukan untuk bidang kerja
meningkatkan dan
memelihara kemampuan
setiap individu dan tim kerja
di dalam organisasi, yang
dilakukan oleh dan untuk
organisasi, dan dilakukan di
dalam organisasi itu sendiri
tanpa mengganggu
aktivitas pekerjaannya.
Praktik Proses belajar untuk Gap kompetensi Pengalaman atau
Kerja/ memperoleh dan terkait kompetensi keahlian bidang
Magang menguasai keterampilan teknis yang tertentu hasil
dengan melibatkan diri memerlukan pelaksanaan
dalam proses pekerjaan praktek langsung. pekerjaan ditempat
tanpa atau dengan Gap kinerja. praktik
petunjuk orang yg sudah kerja/magang
terampil dalam pekerjaan
itu (learning by doing).
Tempat magang adalah
unit yang memiliki tusi
yang relevan dengan
bidang tugas PNS praktik
kerja/magang

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 24


Kegiatan Deskripsi/Esensi Dasar Penyelenggara Hasil
Bimbingan suatu kegiatan yang Kebutuhan Peningkatan
Teknis dimaksudkan untuk organisasi dan pengetahuan dan
memberikan bantuan Pengembangan karakter ASN
untuk menyelesaikan karier ASN sesuai tuntutan
persoalan/masalah yang bidang kerja
bersifat khusus dan teknis
Benchmarki Kegiatan untuk Diperlukan bagi Peningkatan
ng atau mengembangkan peningkatan pengetahuan,
Study Visit kompetensi PNS dengan kemampuan dalam keterampilan dan
cara membandingkan dan penyelesain tugas sikap dalam
mengukur suatu kegiatan jabatan. penyelesaian
organisasi lain yang sejenis tugas.
dan yang dianggap terbaik
untuk menjadi inspirasi
dalam meningkatkan
kinerja PNS dan
organisasinya
Belajar Upaya individu pegawai Diperlukan bagi Peningkatan
Mandiri/Self ASN untuk peningkatan pengetahuan,
Develop- mengembangkan kemampuan dalam keterampilan dan
kompetensinya melalui penyelesain tugas sikap dalam
ment
proses secara mandiri jabatan. penyelesaian
dengan memanfaatkan tugas.
sumber pembelajaraan
yang tersedia

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 25


Lampiran IV
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS


BIDANG TUGAS PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : ........................................................................


NIP : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Satuan Kerja : ........................................................................

Kompetensi
Kompetensi Yang Yang Perlu Jenis Penguatan Capaian
NO Nilai
Harus Dimiliki Dikembangkan Kompetensi (Tercapai/Tidak)
(penguatan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2

RATA-RATA NILAI AKHIR* 0

...(diisi namakota, tanggal, bulan tahun)..


…(diisi dengan jabatan pimpinan satker)…
TtddanStample

..(diisi nama lengkap dan gelar)..


..(diisi NIP)

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 26


Contoh Pengisian

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS


BIDANG TUGAS PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Ricaesar


NIP : 198802072017022003
Jabatan : Pranata Komputer
Satuan Kerja : Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Kompetensi Yang JENIS CAPAIAN


Kompetensi Yang Harus Perlu
NO Dimiliki Dikembangkan
PENGUATAN (Tercapai/ NILAI
(penguatan) KOMPETENSI Tidak)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengoperasian Pemrograman Kursus Tercapai 82
komputer, perekaman
2. Pemrograman data: MySQL,
perekaman data: PHP
MySQL, PHP,
JAVA Pemeliharaan Coaching Tercapai 80
3. Pemasangan dan sistem
pemeliharaan komputer
sistem komputer

RATA-RATA NILAI AKHIR* 81

Jakarta, 22 Juni 2017


Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan,

dr. Embry Netty, M.Kes


NIP. 195711111987102001

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 27


L
Keputusan Kepala Bada
Nomor: HK.01.07/1/00

REKAPITULASI IMPLEMENTASI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


Peserta : ................................................................................................................
: ................................................................................................................
an/Unit Kerja : .............................. ..................................................................................
Kompetensi Yang
Yang Jenis Penguatan Strategi/Metoda Jumlah JP/ Temp
Wajib Dipenuhi Mata Pelatihan
iliki Kompetensi Penguatan Hari Pelaksa
(penguatan)
(3) (4) (5) (6) (7) (8)

gisian Tabel:
Uraian
nomor urut
rumusan standar kompetensi teknis yang harus dikuasai dalam melaksanakan tugas dapat bersumber dari uraian tugas jabatan.
checklist rumusanstandarkompetensiteknisjabatan yang belumdikuasaipesertadalammelaksanakan tugas jabatan
jenispenguatankompetensi yang dilakukanuntukmemenuhi gap kompetensi.
nama mata pelatihan/materi pokok yang dipelajari peserta.
jenis strategi/metoda penguatan kompetensi yang disiapkan agar mata pelatihan dikuasi peserta.
jumlah JP atau jumlah hari pelatihan yang dibutuhkan.
nama tempat dan penyelenggara/penanggung jawab kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
deksripsi keterangan yang diperlukan pada setiap barisnya.

...(diisi namakota, tanggal, bulan tahun)..


…(diisi dengan jabatan pimpinan satker)…
TtddanStample

..(diisi nama lengkap dan gelar)..


..(diisi NIP)

Pusat Pelatihan SDM Keseh


Lampiran VI
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

SURAT KETERANGAN
No. ……..

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..

dengan ini menerangkan bahwa:


Nama : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Pangkat/Gol :……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..

Telah melakukan kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis


substantif) dengan hasil terlampir.

Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

...(diisi nama kota, tanggal, bulan tahun)..


…(diisi dengan jabatan pimpinan satker)…
Ttd dan Stample

..(diisi nama lengkap dan gelar)..


..(diisi NIP)

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 29


Lampiran VII
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

SURAT KETERANGAN
No. ……..

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ……………………………………..
NIP : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..

dengan ini menerangkan bahwa:

(Nama, NIP, pangkat dan jabatan terlampir)

Telah melakukan kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis


substantif) dengan hasil terlampir.

Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

...(diisi nama kota, tanggal, bulan tahun)..


…(diisi dengan jabatan pimpinan satker)…
TtddanStample

..(diisi nama lengkap dangelar)..


..(diisi NIP)

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 30


Lampiran Surat Keterangan
Nomor : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..

DAFTAR CPNS YANG TELAH MENGIKUTI PENGUATAN KOMPETENSI


TEKNIS BIDANG TUGAS (TEKNIS SUBSTANTIF)

No Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan


1
2
dst

...(diisi namakota, tanggal, bulantahun)..


…(diisi dengan jabatan pimpinan satker)…
Ttd dan Stample

..(diisi nama lengkap dan gelar)..


..(diisi NIP)

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 31


Lampiran VIII
Keputusan Kepala Badan PPSDM
Nomor: HK.01.07/1/002085/2017

LAPORAN PELAKSANAAN
Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Substantif CPNS
........(satker).......
Tahun 20.......

A. Pelaksanaan

1. Tanggal Pelaksanaan

2. Tempat Pelaksanaan

3. Jumlah Peserta

B. Evaluasi

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 32


TIM PENYUSUN

Penasehat
dr. Embry Netty, M.Kes
(Kepala Pusat Pelatihan SDMK)

Penanggung Jawab
Dedeh Syaadah, SKM, MKM
(Kepala Bidang Analisis Kompetensi dan Pemetaan Kebutuhan Pelatihan,
Pusat Pelatihan SDMK)

Ketua
Dra. Eny Mulat Susanti, M.Pd
(Kepala Sub Bidang Pemetaan SDM Kesehatan Pusat Pelatihan SDMK)

Sekretaris
Ns. Ella Andalusia, S.Kep, MSM

Tim Penyusun Kurikulum


1. Deviana, SKM, M.Kes BBPK Jakarta
2. Dorce Tandung, MAP BBPK Jakarta
3. Oktiningsih, SKM, M.Kes BBPK Ciloto
4. Drg. Hetty Permatawati, MKM BBPK Ciloto
5. Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes Bapelkes Cikarang
6. Segarnis S.,A.Md Bapelkes Cikarang
7. Putri Nur Hanifah, SKM Biro Kepegawaian
8. Ega Wahyu D., SH Biro Kepegawaian
9. Abdul Harris Keliat, S.Kom Biro Kepegawaian
10. Mabrur, S.Psi Pusat Pelatihan SDMK
11. Yun Inayani Satari, SE, MM Pusat Pelatihan SDMK

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 33


Anggota Teknis
1. Ariestya Anggraeni, SKM
2. Nopianto Ricaesar, S.IKom
3. Winarni Redan, BcHK, SE

Anggota Administrasi
1. Elia Tri Rahayu
2. Adang

Nara Sumber
Hartoto, SIP, M.Si Lembaga Administrasi Negara
DR. Bayu Hikmat Purwana Lembaga Administrasi Negara

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan | 34

Anda mungkin juga menyukai