PENDAHULUAN
Lapangan Golf adalah sebuah media bermain cabang olahraga golf, Golf merupakan
salah satu permainan yang tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan
dimainkan di padang golf yang masing-masing memiliki desain yang unik, maka dari itu,
lapangan golf di setiap tempat selalu berbeda ukuran, topgrafi serta lingkungan sekitar pun
berbeda. Dan bisa di katakan bahwa padang golf merupakan tempat olahraga yang paling
indah dan sejuk, karena alam terbuka yang di desain khusus menjadi sebuah arena golf.
Keberadaan suatu tempat olahraga yang memenuhi syarat mutu dan kualitas yang baik juga
akan mempengaruhi keadaan perekonomian daerah tersebut.
Dalam waktu akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan jumlah pengemar Golf. Hal
ini terbukti semakin banyaknya lapangan golf baru yang dibangun. Pekanbaru merupakan
salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang sering dikunjungi, berpotensi besar untuk
dapat diselenggarakan suatu event pertandingan golf internasional. Salah satu yang dimaksud
adalah tempat olahraga yang dapat membuat suatu daerah menjadi terkenal yaitu TATA
GOLF. Tata Golf merupakan institusi pelayanan olahraga golf bagi masyarakat umum,
khususnya bagi kalangan menengah keatas. Tata Golf di bangun di “Lapangan golf di
seberang pintu utama kampus UIN SUSKA, JL. Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kabupaten
Kampar” merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang menunjang kegiatan ekonomi,
disamping itu juga dapat menunjang kegiatan pariwisata dalam mendapatkan devisa bagi
negara pada umumnya dan khususnya dalam memperpanjang lama tinggal bagi wisatawan
Pekanbaru.
1
Kecamatan Tampan, Kabupaten Kampar, Riau yang direncanakan akan dibangun ini
berguna bagi:
1. Pemerintah Daerah
Untuk dapat melengkapitemapt olahraga dan objek wisata Kabupaten Kampar yang
dirasakan masih kurang mencukupi dalam penyediaan fasilitas olah raga. Disamping
itu, rencana kegiatan ini dimaksud sebagai sarana meningkatkan pendapatan
(income) bagi Pemerintah Daerah.
2. Masyarakat
Rencana kegiatan Pembangunan Lapangan golf di seberang pintu utama kampus UIN
SUSKA Kabupaten Kampar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini
dapat memberi peluang kerja, peluang usaha dan tempat rekreasi, serta oalahraga
bagi masyarakat setempat.
Pembangunan Lapangan Tata Golf ini diusulkan oleh NITA HERWINDA
sebagai pemrakarsa, merupakan sebuah bentuk pengembangan tempat olahraga
sekaligus rekreasi (wisata) bagi Mayarakat khusus nya pecinta olahraga Golf.
Pembangunan Lapangan Tata Golf ini di buat dengan memperhatikan komponen-
komponen sebagai berikut:
1. Komponen lingkungan yang harus diperhatikan, dijaga atau ditata untuk
keperluan yang sesuai dengan fungsi pembangunan antara lain:
Sumber daya Air
Kualitas udara
Flora dan fauna
Sumber daya lahan
Daya dukung lingkungan
Kesejahtaraan dan keadaan fasilitas umum yang layak bagi lingkungan
sekitar.
2
2. Komponen lingkungan yang akan berubah akibat pembangunan proyek yang
berada dalam kawasan pembangunan Lapangan Tata golf, baik langsung maupun
tidak langsung, antara lain:
Kualitas air tanah
Morfologi tanah, gumuk pasir dan estetika lahan
Diversitas flora dan fauna
Sosial ekonomi, yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan.
1.1.1 Uraian Rencana Kegiatan
1. Nama kegiatan : Pembangunan lapangan golf “TATA GOLF”
2. Pemrakarsa : Nita Herwinda
3. Lokasi usaha proyek : Seberang pintu utama UIN SUSKA RIAU
JL. HR. Soebrantas, Panam Km. 15 No.155
KelurahanTuah Madani
Kecamatan Tampan, Kabupaten Kampar, Riau
4. Luas rencana proyek : 100 Ha
5. Status lahan : Milik Pemrakarsa
6. Jumlah tenaga kerja : 750 0rang (Tenaga Ahli, Ahli Profesi, dan Ahli Madya, Dll)
7. Budget : Rp. 450.000.000.000.,
1.1.2 Lokasi dan batas-batas lahan rencana kegiatan
Lokasi rencana kegiatan pembangunan Lapnagn Golf berjarak 15 KM dari pusat kota
Pekanbaru.
Rencana kegiatan pembangunan lapangan Tata Golf, yaitu terletak Seberang pintu utama
UIN SUSKA RIAU, JL. HR. Soebrantas, Panam Km. 15 No.155, KelurahanTuah Madani,
Kecamatan Tampan, Kabupaten Kampar, Riau, Rimbo Panjang Kec, Tambang, Kab.
Kampar, hingga ke Danau Bingkuang Kec, Tambang. Kab, Kampar. RIAU.
3
1.1.4 Rancangan Fasilitas
1. Hotel
2. Club house
3. Restaurant
4. Driving range
5. Putting green
6. Proffesional teacher
7. Golf Practice
8. Swimming pool
9. Ruang serba guna
Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat dan tanggapan baik secara langsung
maupun melalui surat kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kampar.
Diumumkan di Pekanbaru
Alexander, M.Si.
NIP 27010205219
4
1.2 Pelaksana Studi
1. Pemrakarsa
Nama : Dra. Nita Herwinda, M. Sos.
Alamat : Perum Paradise Regency, Blok P, No.7, Panam
No. Hp : 0822285732742
Email : nitaherwindaaapku@gmail.com
2. Ahli Ekonomi
Nama : Dra. Fitra Inalfa, M.E.I.
Alamat : Jl. Suka Karya, Panam
No Hp : 08966098424
3. Ahli ekologi
Nama : Drs. Zelki Fahruna, M. Agr.
Alamat : Jl. Taman Karya Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan
No. Hp : 085363390954
4. Ahli sosial
Nama : Dra. Sofia Pratami, M..Sos.
Alamat : Jl. Buluh Cina, Panam
No. Hp : 082388313405
5
BAB II
PEMBAHASAN
Rona lingkunga awal merupan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam
atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik
dimulai. Rona lingkungan hidup yang ada diwilayah studi rencana kegiatan dan sekitarnya
harus diungkapkan secara mendalam komponen-komponen lingkungan yang berpotensi
terkena dampak penting. Komponen lingkungan hidup yang memiliki arti penting baik
secara ekologis, ekonomis maupun budaya, perlu mendapat perhatian khusus, seperti satwa
liar langka, peninggalan arkeologis, rona lingkungan dengan keindahan alam terkenal, lahan
sengketa dan keadaan sosial ekonomi serta sosial budaya masyarakat.
Uraian secara singkap rona lingkungan hidup di wilayah studi rencana kegiatan
pembangunan lapangan golf yang dibatasi pada komponen-komponen lingkungan yang
berkaitan atau berpotensi akan terkena dampak penting. Komponen lingkungan hidup yang
telah ditelaah harus sesuai dengan hasil studi pelingkupan dalam KA Andal dan apabila
diperlukan dan dianggap penting dapat menelaah komponen lingkungan lainnya berdasarkan
hasil penilaian di lapangan. Penyajian data dan informasi rona lingkungan hidup ini harus
dilakukan secara lengkap, rinci dan sistematis sehingga dapat terlihat jelas kaitan antara
masing-masing komponennya. Seperti berikut:
6
dikarenakan pada bulan tersebut frekuensi hari hujan dan volume hujan cukup tinggi,
sedangkan curah hujan bulanan terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 100,2 mm
c. Suhu Udara
Secara klimatis keadaan suhu/temperatur udara yang tercatat di Stasiun Badan
Meteorologi dan Geofisika kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar selama periode
2011-2015 kondisi lingkungan pada areal studi mempunyai suhu bulanan berkisar antara
26,6oC – 27,4oC.
d. Kelembaban Udara
Kelembaban nisbi (Relative Humidity) merupakan perbandingan antara kelembaban
aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Kelembapan nisbi (RH) akan
semakin kecil bila suhu udara meningkat, dan sebaliknya akan meningkat bila suhu
udara menurun. Berdasarkan data Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika kota
Pekanbaru dan kab. Kampar kelembaban udara di lokasi studi selama periode 2018-
2019, bahwa kelembaban udara rata-rata bulannya berkisar antara 78,4 % - 84,8 %.
e. Arah dan Kecepatan Angin
Arah angin di lokasi studi berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Badan
Meteorologi dan Geofisika kota Pekanbaru dan Kab. Kampar (2018-2019), pada bulan
Januari hingga Mei bertiup ke arah Timur Laut. Kecepatan angin rata-rata bulanan di
lokasi studi berkisar antara 4-6 knot.
f. Komponen Biologi
Flora
Gambaran komunitas vegetasi pada areal pembangunan lapangan Golf sebagian besar
terdiri atas semak belukar, lahan terbuka, hutan belukar dan hutan sekunder muda. Pada
areal bantaran sungai lebih banyak ditumbuhi oleh semak belukar termasuk Predang
(teki), alang-alang dan terdapat pula beberapa jenis pohon yaitu, rumbia. Pada areal
semak belukar lebih banyak didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan yaitu Jabon
(Anthocepalus cambada), dan bambu (Bambosa sp). Tumbuhan bawah dari semak
belukar berupa rumput-rumputan (Paspalum conjugatum), pakis-pakisan atau paku-
pakuan (Acrosticum sp), jahe-jahean (Zingiber sp), alang-alang (Imperata cylindrica),
sirih hutan (Piper aduncum), dan karamunting (Melastoma malabaricum).
7
g. Komponen Sosial- Ekonomi
1. Demografi
Kabupaten ini memiliki luas 10.928,20 km² atau 12,26% dari luas Provinsi
Riau dan berpenduduk ±688.204. Terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan
wanita 333,368 jiwa Untuk jumlah penduduk Kecamatan Tampan tercatat ada 180.
000 jiwa.
Dalam struktur penduduk di Kabupaten Kampar tercatat bahwa penduduk
dalam usia muda yaitu 0-14 tahun berjumlah 208.137 jiwa atau 30,64 persen dari
total jumlah penduduk Kabupaten Kampar. Jumlah penduduk usia kerja atau usia
produktif yaitu 15-64 tahun berjumlah 449.882 jiwa atau 66,23 persen dari jumlah
keseluruhan. Sementara itu penduduk yang tergolong dalam usia yang tidak produktif
atau yang tergolong sudah tua dengan umur 65 tahun keatas adalah 21.268 orang atau
3,13 persen dari total penduduk Kabupaten Kampar.
2. Perekonomian
Pendapatan Rumah Tangga Hasil pengamatan dari pendapatan rumah tangga
masyarakat yang berada disekitar wilayah rencana Pembangunan Lapangan Golf di
didapatkan dengan melakukan pendataan secara langsung kepada masyarakat yang
telah dijadikan sampel. Hal ini dapat dilihat lebih jelas dengan mengamati tabel
dibawah ini:
8
Variasi hasil pendapatan tersebut didapatkan masyarakat dengan jenis pekerjaan yang
variatif juga. Sedangkan data jenis pekerjaan dari masyarakat itu sendiri dapat secara detai
dilihat pada tabel dibawah ini.
1 PNS 22 22,0
2 Wiraswasta 11 11.0
3 Petani 5 5.0
4 Swasta 50 50.0
5 Tidak Bekerja 1 1.0
6 Dan lain-lain 12 12.0
TOTAL 100 100
Islam 84,88
Kristen 9,60
Buddha 3,47
Katolik 1,26
9
Hindu 0,03
2.1.3 Kesehatan
Kota Pekanbaru memiliki beberapa rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah
maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
pemerintah Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini
diantaranya membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Umum. Penyebaran dan
pelayanan puskesmas di Kota Pekanbaru masih belum merata terhadap
masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase kunjungan penduduk
memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19 %. Hal ini dimungkinkan karena telah
banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik.
10
c. Pendataan elemen perancangan
d. Keluhan masyarakat
2. Kegiatan Konstruksi
a. Penerimaan tenaga kerja konstruksi
b. Mobilisasi peralatan dan material
c. Pencemaran udara dan kebisingan
d. Perencanaan tanah dan vegetasi
e. Pengembangan dan pengelolaan lahan
f. Pengembangan dan pengelolaan saluran
g. Perubahan habitat flora dan fauna
h. Gangguan kesehatan
i. Perkerasan dan penutup permukaan lahan
3. Kegiatan Operasi
a. Penerimaan tenaga kerja operasi
b. Penurunan kualitas air
c. Pencemaran lingkungan
d. Perubahan habitat flora dan fauna
e. Gangguan kesehatan
f. Peningkatan medan listrik
4. Kegiatan Pasca Operasis
a. Pelepasan tenaga kerja
11
2.2.2 Evaluasi Dampak Penting
1. Pra konstruksi
2. Konstruksi
12
Sumber dampak Komponen Deskripsi Dampak Kriteria Dalam
penerima Amdal
Pembibitan Kesuburan Terjadi penurunan 1 2 3 4
tanah kualitas tanah Ya Tdk Tdk Tdk Ya
S akibat pengupasan
lahan
13
Rencana Pengelolaan Lingkungan Pembangunan Lapangan Golf “ Tata Golf ”
14
N Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi
o Lingkun Dampak Keberhasilan Pengelolaaan Pengelolaan Pengelolaa Pengelolaan
gan Pengelolaan LH n Lingkungan
LH Hidup
Tahap konstruksi
2 Peningka Penerimaa Proses melakukan Seberang Sebelum Institusi
tan n tenaga penyerapan sosialisasi kampus dan sesudah pelaksana:
kesempat kerja tenaga kerja mengenai UIN penerimaan Pemrakarsa
an kerja mematuhi kesempatan SUSKA, tenaga kerja (nita
UU No. 13 kerja yang JL. HR. tahapan Herwinda)
tahun 2003 tersedia, Soebrantas, konstruksi
persyaratan Kecamatan (lebih Institusi
Terpenuhinya yang Tampan, kurang 4 Pengawas:
kuota tenaga dibutuhkan Riau. tahun) Dinas
kerja dan Lingkungan
setempat mekanisme Hidup
sesuai dengan penerimaan, Kabupaten
komitmen melalui kerja Kampar
sebesar 60 % sama dengan Dinas Tenaga
dari jumlah dinas Kerja dan
tenaga kerja ketenagakerja Transmigrasi
konstruksi an setempat Kabupaten
yang Kampar
dibutuhkan mengutamak
an Institusi
masyarakat Penerima
lokal yang Laporan:
memenuhi Dinas
kualifikasi Lingkungan
sesuai dengan Hidup
kebutuhan Kabupaten
proyek Kampar
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Kabupaten
Kampar
15
3 Pening Mobilisa Intensitas Membatasi Seberang Selama Pelaksana:
katan si alat kebisingan kecepatan kampus kegiatan Pemrakarsa
kebisin dan yang kendaraan UIN mobilisasi
gan material dihasilkan saat SUSKA, berlangsung Pengawas:
tidak melebihi melewati JL. HR. Dinas
baku mutu pemukiman Soebrantas Perhubungan
Kepmen LH penduduk, Kecamata Kabupaten
No.48 tahun yaitu n Tampan, Kampar
1996: 55 dBA maksimum Riau.
untuk 30 Km/jam Penerima
pemukiman Laporan:
Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Kampar
16
N Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi
o Lingkun Dampa Keberhasilan Pengelolaaa Pengelolaa Pengelolaa Pengelolaan
gan k Pengelolaan LH n LH n n Lingkungan
Hidup
Tahap operasi
4 Perubaha Pemata Terjaganya Menyediaka Seberang Selama Institusi
n habitat ngan keanekaragaman n RTH kampus kegiatan pelaksana:
flora dan lahan hayati flora seluas 25 UIN pematanga Pemrakarsa
fauna sebagai bagian Ha dari SUSKA, n lahan
dari habitat seluruh luas JL. HR. berlangsun Institusi
fauna pada area Soebrantas g Pengawas:
kawasan yang kegiatan , Dinas
tidak dibangun Kecamata Lingkungan
dan ditetapkan Menanam n Tampan, Hidup
sebagai ruang kawasan Riau. Kabupaten
terbuka hijau RTH Kampar
(RTH) di sekitar dengan
lokasi tapak berbagai Institusi
proyek jenis Penerima
tanaman Laporan:
yang Dinas
memiliki Lingkungan
fungsi Hidup
sebagai Kabupaten
habitat Kampar
satwa liar
dan
memiliki
fungsi
estetika dan
dekorasi
untuk
keindahan.
5 Ganggua Aktivit Mencegah dan Bekerja Seberang Selama Institusi
n as meminimalisir sama kampus tahap pelaksana:
kesehata pemelih dampak dengan UIN operasi Pemrakarsa
n araan kesehatan yang puskesmas SUSKA,
lapanga ditimbulkan dari melakukan JL. HR. Institusi
n golf bentuk kampanye Soebrantas Pengawas:
(pemak pemeliharaan secara , Dinas
aian proyek berkala dan Kecamata Lingkungan
bahan berkelanjuta n Tampan, Hidup
17
kimia) n tentang Riau. Kabupaten
kesehatan Kampar
pada Dinas
masyarakat. Kesehatan
Jika Kabupaten
dianggap Kampar
perlu,
melalui Institusi
program Penerima
CSR Laporan:
membantu DinasLingku
puskesmas ngan Hidup
dalam Kabupaten
memberikan Kampar
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
yang
terkena
dampak.
18
Provinsi/Ka Kampar
bupaten Dinas
serta Tenaga
kesepakatan Kerja dan
kontrak Transmigr
kerja. asi
Kabupaten
Kampar
Institusi
Penerima
Laporan:
Dinas
Lingkunga
n Hidup
Kabupaten
Kampar
19
menyulit berpresepsi n kampar
kan secara Dinas
proses terbuka Lingkun
sosial kepada gan
(timbulny pihak yang Hidup
a terkait, Kabupate
stratifikas serta n
i sosial) memberika Kampar
n
pengertian Institusi
khusus Penerima
kepada Laporan:
masyarakat Dinas
Lingkun
gan
Hidup
Kabupate
n
Kampar
20
N Dampak Sumber Indikator Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi
o Penting Dampak Keberhasi Hidup Pemantau
yang lan Metode Lokasi Waktu an
Dikelola Pengumpu Pantau Lingkung
lan dan an Hidup
Analisis
Data
Tahap konstruksi
2 Peningk Penerim Proses Metode Seberang Dua Institusi
atan aan penyerapa pengumpula kampus kali pelaksana
kesempa tenaga n tenaga n data: UIN dalam :
tan kerja kerja kerja Pengumpula SUSKA, satu
mematuhi n data JL. HR. tahun Pemrakar
UU No. primer yang Soebrant selama sa
13 tahun berupa data as, kegiat
2003 proses Kecamat an Institusi
perekrutan an peneri Pengawa
Terpenuhi tenaga kerja Tampan, maan s:
nya kuota dan jumlah Riau tenaga Dinas
tenaga tenaga kerja kerja Lingkung
kerja lokal an Hidup
setempat melalui Kabupate
sesuai wawancara n
dengan dengan Kampar
komitmen kontarktor Dinas
sebesar penerima Tenaga
60 % dari tenaga kerja Kerja dan
jumlah Mengecek Transmig
tenaga proses dan rasi
kerja dokumentasi Kabupate
konstruksi penerimaan n
yang tenaga kerja. Kampar
dibutuhka
n Analisis Institusi
data: Penerima
Data jumlah Laporan:
tenaga kerja Dinas
lokal yang Lingkung
diterima an Hidup
ditabulasi Kabupate
dan n
dideskripsik Kampar
21
an secara Dinas
komparatif . Tenaga
Kerja dan
Transmig
rasi
Kabupate
n
Kampar
Institusi
Penerima
Laporan:
Dinas
Lingkung
an Hidup
Kabupate
n
Kampar
22
N Dampa Sumber Indikator Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi
o k Dampa Keberhas Hidup Pemantauan
Penting k ilan Lingkungan Hidup
Yang Metode Lokasi Waktu
Dikelol Pengumpulan dan Pantau
a Analisis Data
Tahap operasi
4 Peruba Pemata Terjagan Metode : Areal Di Institusi pelaksana:
han ngan ya Oservasi dan Ruang pantau Pemrakarsa
habitat lahan keanekar analisis vegetasi Terbuk setiap
flora agaman (khusus untuk a Hujau enam Institusi Pengawas:
dan hayati vegetasi alami ) di bulan Dinas Lingkungan
fauna flora ruang terbuka lokasi sekali Hidup Kabupaten
sebagai hujau di dalam “Tata selama Kampar
bagian lokasi kegiatan Golf” tahapan
dari Analisis laporan operasi Institusi Penerima
habitat kegiatan Laporan:
fauna penanaman dan Dinas Lingkungan
pada rehabilitasi Hidup Kabupaten
kawasan Kampar
yang Analisis data :
tidak Analisis disajikan
dibangun secara deskriptif
dan komparatif
ditetapka
n sebagai
ruang
terbuka
hijau
(RTH) di
sekitar
lokasi
tapak
proyek
23
5 Gangg Aktivitas Mencegah Metode: Seberang Dua kali Institusi
uan pemeliha dan Mengumpulkan kampus dalam satu pelaksana:
keseha raan meminima data realisasi UIN tahun Pemrakarsa
tan lapangan lisir pelaksanaan SUSKA, selama
golf dampak program JL. HR. kegiatan Institusi
(pemakai kesehatan pembinaan Soebrantas penerimaa Pengawas:
an bahan yang kesehatan , n tenaga Dinas
kimia) ditimbulka Mengumpulkan Kecamata kerja Lingkungan
n dari data sekunder n Tampan, Hidup
bentuk kesehata Riau Kabupaten
pemelihar masyarakat Kampar
aan proyek Dinas
Analisis data: Kesehatan
data ditabulasi Kabupaten
dan deskripsikan Kampar
komparatif
Institusi
Penerima
Laporan:
Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Kampar
24
s6 Keluhan Pelepa Pelepasan Metode: Seberan Di Institusi
masyara san tenaga kerja Pengumpil g panta pelaksan
kat tenaga sesuai dengan an data kampus u a:
kerja peraturan sekunder UIN setela
pasca pemerintah No. diperoleh SUSKA, h Pemraka
operasi 13 tahun 2003 dengan JL. HR. pasca rsa
tentang melakukan Soebran operas
ketenagakerjaa pengeceka tas, i Institusi
n. Upah n keluhan Kecama Pengawa
minimum masyaraka tan s:
Provinsi/Kabup t yang Tampan, Dinas
aten serta disampaik Riau Lingkun
kesepakatan an kepada gan
kontrak kerja. pos Hidup
penerima Kabupat
keluhan en
masyaraka Kampar
t.
Institusi
Analisis Penerim
Data: a
Data Laporan:
ditabulasi Dinas
dan Lingkun
dianalisis gan
secara Hidup
deskriptif Kabupat
en
Kampar
25
BAB III
KESIMPULAN
Cara pendekatan rona lingkungan hidup bagi suatu proyek yaitu dengan
caramenyusun dan menggunakan daftar komponen lingkungan. Komponen rona
Lingkunganmeliputi Geo Fisik Kimia(Iklim, kualitas udara, dan kebisingan, Fisiografis,
Hidrologi,Hidrooceanografi, Ruang, Lahan dan Tanah); Biologi (Flora dan Fauna);
Sosial(Demografi,Ekonomi, Budaya); dan Kesehatan Masyarakat(Sanitasi lingkungan, dan
Tingkat kesehatanmasyarakat)
Metode pengumpulan data rona lingkungan berbeda – beda tergantung dari jenis
komponen yang ada. Manfaat rona lingkungan hidup bagi kehidupan adalah untuk pendugaa
keadaan lingkungan tanpa proyek dan keadaan lingkungan dengan proyek dan untuk menjaga
keadaan lingkungan dimasa yang akan datang.
B. RKL – RPL
RKL
1. Rencana pengelolaan lingkungan/rencana kelola lingkungan (RKL), merupakan
sebuah dokumen yang di susun untuk memuat arahan dan pedoman untuk
mencegah, menanggulangi atau mengendalikan dampak negatif dan upaya
meningkatkan dampakpositif (Sontang Manik, 2003).
2. RKL adalah rencana penanganan dampak yang bertujuan untuk memperbesar
dampak posotif dan memperkecil dampak negatif karena mencakup
pertimbangan lingkungan. Dalam prosesnya, RKL juga mencakup pemantauan
lingkungan (Otto Soemarwoto,2003). RKL dalam aspek kesehatan masyarakat
adalah suatu susunan pedoman yang mengemukakan arahan-arahan konkrit
26
untuk mencegah, meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan manfaat
yang diperoleh dari aspek kesehatan meliputi infrastruktur dan pelayanan,
penyediaan daerah penyangga dan sarana umum, pengelolaan sampah atau hasil
buangan, pengendalian dampak kumulatif akibat dampak perubahan lingkungan,
pengelolaan tata ruang kota, penciptaan lingkungan baru yang berkelanjutan,
pengendalian kecelakaan dan pemajanan emisi transportasi (Kep-
14/MenLH/13?1994).
RPL
Dari beberapa pembahasan di atas maka penuliis dapart mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
27
E. Institusi Pemanatauan Lingkunagn Hidup adalah institusi atau kelembagaanyang
akan berurusan, berkepentingan, dan berkaitan dengan kegiatanpemantauan
lingkungan hidup, sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku baik
ditingkat nasional maupun daerah pada setiap rencanapemantauan lingkungan hidup.
F. Matriks RPL (Pemantauan Proyek pembangunan lapngan Golfl) tersebut
dapatdigunakan sebagai acuan pengevaluasian pada tahapan-tahapan
pembagunanproyek berikutnya.
28
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Otto Soemarwoto, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, 2007. Universitas Gadjah Mada.
Jakarta.
https://slideplayer.info
https://www.academia.edu
https://jujubandung.wordpress.com
https://foresteract.com/amdal/
https://id.scibd.com/document/rencana/kelola/lingkunga/
https://id.scibd.com/acrhive/plans
https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com
https://id.scribd.com/doc/47773255/proposal-padang-golf
29
BAB V
TTL : Pekanbaru,
NO.HP : 08966098424
EMAIL :
INSTAGRAM : __fitraakk
NO.HP : 082268566411
EMAIL :
NO.HP : 082285732742
EMAIL : nitaherwindaaapku@gmail.com
INSTAGRAM : niita_h
30
NAMA : SOFIA PRATAMI
TTL : Pelalawan
NO.HP : 082388313405
EMAIL :
TTL : Kabun,
NO.HP : 085363390954
EMAIL :
31