BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas tentang konsep-konsep yang menjadi fokus
kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan. Disini dapat
pasien. Dalam hal ini perawat menggunakan diri sebagai alat dalam
direncanakan sampai pada evaluasi yang semuanya itu bisa dicapai dengan
antara perawat dan klien, dalam hubungannya ini perawat dan klien
antara tenaga medis selaku pelayan dengan pasien atau klien yang selalu
b. Lingkungan nyaman
d. Percaya diri
diarahkan dan berfokus pada apa yang dibutuhkan klien. Segala upaya
terapeutik.
dunia sekitarnya. Ada dua jenis komunikasi yaitu verbal dan non-verbal
1. Komunikasi Verbal
sebuah perasaan, ide, kesan dan respons emosional dengan tujuan agar
b) Perbendaharaan kata
apa yang diucapkan dan apa yang telah diperbuat. Dengan demikian
(identity)
sempurna.
1) Metakomunikasi
2) Penampilan personal
3) Paralanguage
5) Kinesics
Dalam diri perawat dan klien sudah terdapat status yang jelas
dan menerima.
yang cepat, tepat, tegas, dengan suasana yang tenang dan humanistik.
penerimaan yang tinggi dan komitmen yang tinggi untuk mau bekerja
2018).
Karakter setiap klien tidak sama, oleh karena itu diperlukan penerapan
adalah pandang klien saat sedang bicara, tidak menyilangkan kaki dan
tangan, hindari gerakan yang tidak perlu, anggukkan kepala jika klien
2. Menunjukkan penerimaan
yang spesifik mengenai apa yang disampaikan oleh klien. Oleh karena
5. Mengklarifikasi
mengikuti apa yang anda katakan “atau” apa yang anda maksudkan
dengan . . .
6. Memfokuskan
masalah yang penting. Contoh: “Hal ini tampaknya penting, mari kita
bicarakan lebih dalam lagi” atau” apa yang sudah kita sepakati untuk
bicarakan?”
apakah pesannya diterima dengan benar atau tidak. Dalam hal ini
klien. Teknik ini sering kali membuat klien berkomunikasi lebih jelas
8. Menawarkan informasi
mengambil keputusan.
9. Diam
keputusan.
10. Meringkas
itu, teknik ini tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa yang
ini bagus dan yang sebaliknya buruk. Contoh : “Ibu tampak cocok
tersebut”.
20
16. Refleksi
bahwa pendapat klien adalah berharga dan klien mempunyai hak untuk
melalui pengkajian sampai pada evaluasi dari hasil tindakan yang telah
oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah
akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan
tepat dengan apa yang dibutuhkan klien sesuai keluhan yang dirasakan
perlu melihat :
23
b) Bahasa,
c) Agama,
d) Tingkat pendidikan,
dua unsur yang perlu dipersiapkan dan dipelajari yaitu unsur diri
sendiri dan unsur dari klien. Hal-hal yang dipelajari dari diri sendiri
antara lain :
masalah klien.
2. Tahap Perkenalan
3. Tahap Orientasi
dirasakan oleh klien dan divalidasi dengan tanda dan gejala yang lain
tahap ini untuk memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah
yang lalu.
4. Tahap kerja
5. Tahap Terminasi
perawat dan klien terdapat dua terminasi yaitu terminasi sementara dan
terjadi bias dan tepat sasaran. Evaluasi objektif ini dilakukan untuk
2016).
29
(2013), yaitu dengan hasil ukur dikatakan komunikasi terapeutik baik jika
skor >75%, cukup baik jika skor 45%-74% dan kurang baik jika skor <
1) Memandang pasien
2) Kontak mata
3) Sikap terbuka
4) Rileks
5) Mengangguk
1) Mendengarkan
Pangestika, 2016)
30
risiko infeksi. Perawat memberi obat secara parenteral melalui rute SC,
IM, IC, dan IV. Setiap tipe injeksi membutuhkan keterampilan yang
tertentu untuk menjamin obat mencapai lokasi yang tepat. Efek obat yang
ketat. Injeksi dan pungsi vena merupakan tindakan medis yang paling
pembuluh darah seperti otot maka penyerapan obat lebih lama dari pada
nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam air, yang tidak
belakang, abdomen dari bawah iga sampai batas Krista iliaka dan bagian
paha atas depan. Tujuan agar obat yang diberikan dapat diserap cepat oleh
tubuh
1. Persiapan Alat/Bahan
diberikan)
pasien)
2. Persiapan Pasien
rute pemberian.
menarik koden.
3. Langkah-langkah
32
terhadap alergi.
melingkar sekitar 5 cm
k. Pegang kapas diantara jari ketiga dan keempat dari tangan anda
m. Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dari tangan anda
mengangkat/meregangkan kulit.
50 derajat.
suntikan.
q. Raih ujung bawah barrel spuit dengan tangan non dominan dan
darah dalam spuit maka segera cabut spuit untuk dibuang dan
diganti dengan spuit dan obat yang baru. Bila tidak terdapat
ml/10 detik.
34
secara benar.
alat-alat.
w. Mencuci tangan
penting. Gunakan jarum yang panjang dan gauge yang besar untuk
A. Tujuan
iritasi obat.
1. Persiapan Alat/Bahan
c. Jarum steril 1 (21-23 G dan panjang 1-1,5 inci untuk dewasa; 25-
d. Bak spuit 1
h. Bengkok 1
2. Persiapan Pasien
rute pemberian.
koden..
3. Langkah-langkah
c. Siapkan medikasi dari ampul atau vial seperti yang diuraikan pada
keterampilan sebelumnya.
terhadap alergi.
tenang.
dibawah acromion.
kea rah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul
penutup.
non-dominan.
h) Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk dari tangan
kebawah.
dibuang dan diganti dengan spuit dan obat yang baru. bila
39
dalam jaringan.
catatan perawat.
15 sampai 30 menit.
A. Tujuan
tes alergi dan skin test terhadap obat yang akan diberikan.
B. Prosedur
1. Persiapan Alat
a. Spuit dan jarum steril (spuit 1 cc, jarum nomor 25, 26, 27)
2. Persiapan Pasien
rute pemberian.
menarik korden.
3. Langkah-langkah
a. Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara
yang benar
serta tujuannya
scapula)
menginjeksi
bawah
penyuntikan
tahanan
melalui kulit
n. Raih pangkal jarum dengan ibu jari tangan kiri sebagai fiksasi,
lokasi injeksi
secara benar
B. Tujuan:
C. Prosedur
1. Persiapan Peralatan
d. Kapas alcohol
k. Daftar/formulir pengobatan
2. Persiapan Pasien
rute pemberian
korden
45
3. Langkah-langkah
a. Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara yang
benar
d. Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa, nyeri
e. Tentukan dan cari vena yang akan di tusuk (vena basalika dan
sefalika)
menginjeksi
46
j. Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu jari
n. Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, bekas tusukan ditekan
q. Membereskan alat-alat
r. Mencuci tangan
t. Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit) (Siti Lestari,
2016).
48
Pemberian Injeksi
Jenis komunikasi terapeutik :
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Non Verbal
(Muhith, 2018)
Macam-macam Injeksi :
Faktor yang mempengaruhi 1. Injeksi Sub Cutan (SC)
komunikasi terapeutik : 2. Injeksi Intra Muskuler (IM)
1. Spesifikasi tujuan 3. Injeksi Intra Cutan (IC)
komunikasi 4. Injeksi Intra Vena (IV)
2. Lingkungan nyaman (Lestari, 2016)
3.Lestari(Siti
Siti Privasi Lestari,(terpeliharanya
2016)
privasi kedua belah pihak)
4. Lestari,
(Siti Percaya2016)
diri
5. Berfokus kepada klien
6. Stimulus yang optimal
(Siti
7. Lestari, 2016)
Mempertahankan jarak
personal
(Anjaswarni, 2016)
Perawat
Pemberian Injeksi IV
1. Spesifikasi tujuan
komunikasi Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik :
2. Lingkungan nyaman
1. Tahap Pra Interaksi
3. Privasi (terpeliharanya
2. Tahap Perkenalan
privasi kedua belah
3. Tahap Orientasi
pihak)
4. Tahap Kerja
4. Percaya diri
5. Tahap Terminasi
5. Berfokus kepada klien
(Muhith, 2018)
6. Stimulus yang optimal
7. Mempertahankan jarak
personal (Anjaswarni,
2016)
Keterangan
: Diteliti
------------------------- :Tidak Diteliti