Anda di halaman 1dari 13

WIRELESS CHARGER SEDERHANA

A. Tujuan
1. Mengetahui cara membuat wireless charger
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan wireless charger

B. Dasar Teori
1. Pengertian Wireless Charging
Wireless charging atau pengisian nirkabel merupakan istilah yang
digunakan untuk mengisi ulang daya baterai tanpa kabel atau nirkabel.
Wireless charging pada dasarnya merupakan transmisi arus listrik dari
sumber listrik ke perangkat penerima tanpa menggunakan koneksi fisik
atau kabel. Arus listrik kemudian digunakan untuk mengalirkan atau
mengisi ulang baterai dari perangkat penerima. Dalam hal ini perangkat
penerima bisa apa saja dari smartphone, tablet atau dapat dipakai untuk
forklift industri besar. Teknologi ini umumnya dapat ditemukan pada tipe-
tipe smartphone high-end atau premium.
2. Sejarah Wireless Charging
Sebenarnya, wireless charging sudah diperkenalkan kali pertama pada
2009. Smartphone yang menggunakan fitur tersebut adalah Palm Pre,
namun pasar kurang merespons sehingga produk itu berlalu begitu saja.
Saat ini, sejumlah perusahaan besar (ada 120 perusahaan) termasuk Sony,
Nokia, Texas Instruments, dan Samsung telah membentuk Wireless Power
Consortium (WPC) untuk mempromosikan wireless charging berbasis
teknologi induksi. Hasilnya adalah standar Qi (dibaca chi, yang berasal
dari Bahasa Cina yang berarti energi). Pada awal September 2012 lalu
WPC mengumumkan telah mensertifikasi 110 produk konsumer mulai
dari smartphone, charging pad, game controller, perekam Blu-ray Disc,
charger telepon untuk mobil, jam, sampai modul charger yang dapat
dipasang di meja dan furnitur lainnya.
3. Cara Kerja Wireless Charging
Kemajuan dalam bidang wireless tidak hanya dari segi transfer data.
Bahkan saat ini pengisian baterai pun telah dapat dilakukan tanpa kabel.
Hanya dengan meletakkan hanphone ke atas unit wireless charger,
smartphone kamu akan langsung terisi baterai secara otomatis. Pengisian
nirkabel atau wireless charging didasarkan pada prinsip wireless daya atau
magnetic resonance – yang mana listrik ditransfer antara dua benda
melalui kumparan.
Wireless charging terdiri dari kumparan primer sebagai charger (biasanya
berbentuk papan atau silinder tipis), sedangkan kumparan sekunder
terletak pada bagian belakang ponsel.
4. Keuntungan Penggunaan Wireless Charging
a. Tidak perlu menghubungkan kabel dan colokan USB ke smartphone,
sehingga lebih cepat.
b. Terhindar dari kerusakan konektor USB karena sering dipergunakan
untuk mengisi baterai.
c. Lebih hemat kabel charger akibat kerusakan USB mini pada bagian
pengisian.
d. Praktis karena dapat menghentikan charging saat smartphone berbunyi
dengan hanya menjauhkan dari charger dan mengisi kembali baterai
setelah selesai menggunakan smartphone terutama pada jenis baterai
Litihum.
e. Dapat ditempatkan di berbagai tempat umum seperti Airport, Cafe,
Restoran dan mall untuk umum tanpa perlu menyediakan berbagai
macam charger dengan colokan berbeda untuk setiap merek.
5. Kerugian Penggunaan Wireless Charging
a. Charger wireless tidak se efisien charger kabel dalam hal efisiensi.
Waktu yang dibutuhkan, dibandingkan langsung mengisi daya dengan
kabel, untuk saat ini pengisian secara nirkabel masih relatif lebih lama.
b. Penggunaan listrik juga lebih besar dari pada penggunaan pada jenis
kabel. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian energi dirubah menjadi
panas.
c. Jenis charger ini juga memiliki harga yang sedikit lebih mahal karena
mengandalkan teknologi yang lebih rumit dari pada charger umum.
d. Charger wireless membuat telepon atau smartphone kamu tampak
lebih tebal dan berat dibandingkan charger biasa. Unit charger
umumnya ditempatkan di belakang casing yang lebih tebal, sehingga
membuat smartphone terasa lebih tebal dan berat.
e. Meskipun namanya wireless charging, tidak berarti teknologi ini bisa
dengan mudah mengisi daya baterai smartphone dengan sembarang
sinyal wireless atau Wi-Fi yang ada seperti halnya saat ingin
mengakses melalui hotspot di kafe atau kantor.
f. Teknologi ini membutuhkan alat tambahan yang biasanya berbentuk
dock atau pelat yang tersambung ke arus listrik.
g. Tidak semua smartphone bisa diisi daya baterai dengan menggunakan
alat wireless charging karena harus ada perangkat keras berupa
receiver di ponsel pintar tersebut.
C. Alat dan Bahan
1. Baterai 9V
2. USB
3. Gunting
4. Neodymium magnet
5. IC 7805
6. Kawat Tembaga
7. Solasi
8. Solder
9. Lem tembak
10. Kabel penghubung
11. Tabung dalam bolpoin
12. Dinamo
13. Kardus bekas
14. Botol bekas
15. Saklar
D. Prosedur Kerja
1. Potong kabel USB bagian yang dicolok ke smarphone, kupas kabelnya.
2. Buat lilitan dari kawat tembaga dengan menggunakan botol bekas
sebanyak 40 lilitan.
3. Sambungkan dua ujung lilitan kawat tembaga ke kaki pertama dan kedua
dari IC 7805, kemudian di solder.
4. Sambungkan kabel USB berwarna putih ke kaki kedua dari IC 7805,
sedangkan kabel berwarna merah disambungkan ke kaki ketiga dari IC
7805.
5. Rekatkan IC ke badan USB menggunakan lem tembak.
6. Sambungkan dinamo dengan tabung bagian dalam bolpoin. Kemudian
rekatkan magnet di ujung tabung dengan menggunakan lem tembak.
7. Tempelkan dinamo di atas kardus bekas, rekatkan dengan lem tembak.
8. Hubungkan kabel ke kutub dinamo menggunakan solder.
9. Kemudian rangkai kabel pada dinamo dengan kabel pada saklar dan pada
baterai 9V
10. Nyalakan saklar
E. Pengamatan
1. Prinsip Kerja Wireless Charger pada Umumnya
Proses transfer daya nirkabel diuraikan dengan 5 langkah berikut:
a. Tegangan listrik diubah menjadi bolak-balik pada frekuensi tinggi
current (AC).
b. Arus bolak-balik (AC) yang dikirim ke kumparan pemancar oleh
rangkaian pemancar. Arus bolak-balik kemudian menginduksi medan
magnet berubah dalam kumparan pemancar.
c. Arus bolak-balik yang mengalir dalam kumparan pemancar
menginduksi medan magnet yang meluas ke kumparan penerima
(ketika dalam jarak tertentu).
d. Medan magnet menghasilkan arus dalam kumparan penerima
perangkat. Proses dimana energi ditransmisikan antara pemancar dan
penerima kumparan juga disebut sebagai kopling magnet atau
resonansi dan dicapai oleh kedua kumparan beresonansi pada frekuensi
yang sama.
e. Arus yang mengalir dalam kumparan penerima diubah menjadi arus
searah (DC) dengan rangkaian penerima, yang kemudian dapat
digunakan untuk mengisi baterai.
Melalui proses yang diuraikan di atas, power dapat ditransfer dengan aman
melalui celah udara dan juga melalui benda non-logam yang mungkin ada
di antara kumparan yaitu kayu, plastik, granit. Penambahan extra (lebih
besar) gulungan transmitter juga dapat memperluas jangkauan di mana
power dapat ditransfer.
2. Prinsip Kerja Wireless Charging Sederhana
a. Arus dialirkan dari baterai melalui kabel penghubung ke dinamo yang
pada ujungnya telah ditempel magnet.
b. Ketika dinamo berputar, magnet ikut berputar sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan garis-garis gaya magnet.
c. Perubahan ini menyebabkan terjadi GGL induksi pada kumparan yang
telah dihubungkan pada konektor USB.
d. Arus yang mengalir pada kumparan diubah tegangannya oleh IC 7805
sehingga dapat mengisi baterai ponsel.
F. Pembahasan
Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya
perubahan fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya
magnet yang menembus suatu bidang.
Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael Faraday memiliki
gagasan bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Pada tahun
1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya gerak listrik
yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut
GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut induksi elektromagnetik.
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu: (1) Kecepatan
perubahan medan magnet, Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
GGL induksi yang timbul semakin besar. (2) Banyaknya lilitan, Semakin
banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. (3)
Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi
yang timbul juga semakin besar.
Pada wireless charger sederhana ini menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik. Dimana sumber arus menggunakan baterai yang
dihubungkan pada sebuah dinamo yang ditempeli sepasang magnet. Ketika
magnet berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-gari gaya
magnet. Perubahan ini menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan
yang telah dihubungkan dengan konektor USB pada ponsel sehingga baterai
ponsel dapat terisi. Pada kumparan, jumlah lilitan sebanyak 40 lilitan.
Semakin banyak lilitan maka GGL induksi yang ditimbulkan semakin besar.
Cara pembuatan wireless charger ini cukup mudah, pada mulanya konektor
USB dipotong terlebih dahulu dan dikupas kabelnya. Kemudian dihubungkan
dengan IC 7805 dan kumparan yang telah dibuat sebelumnya menggunakan
solder. Sedangkan dinamo yang telah ditempel magnet pada ujungnya
dihubungkan dengan baterai melalui kabel penghubung. Ketika dinamo dan
magnet berputar, dekatkan konektor USB yang telah dicolok pada smarphone.
Penggunaan wireless charger ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihann dari penggunaan wireless ini yaitu:
1. Tidak perlu menghubungkan kabel dan colokan USB ke handphone
2. Terhindar dari kerusakan charger dan konektor USB akibar sering
digunakan
3. Lebih hemat kabel charger
4. Praktis dan dapat dibawa kemana-mana
Sedangkan kekurangan dari penggunaan wireless charger ini yaitu:
1. Tidak seefisien charger pada umumnya
2. Pengisian daya lebih lama daripada charger biasa
3. Jarak ponsel dengan penghasil arus tidak bisa terlalu jauh
G. Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya teknologi, wireless charging telah banyak
digunakan salah satunya wireless charger pada ponsel. Teknologi ini
menerapkan prinsip induksi elektromagnetik dimana arus listrik timbul akibat
adanya perubahan fluks magnetik. Teknologi yang canggih ini memiliki
kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://rsinewsupdate.wordpress.com/2016/12/07/%E2%80%8Bwireless-
charging-sejarah-cara-kerja-kelebihan-kekurangan-dan-manfaat/
https://www.gurupendidikan.co.id/induksi-elektromagnetik-pengertian-
penerapan-dan-rumus/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai