Anda di halaman 1dari 18

academia.

edu

ANALISIS PETA MUTU SEKOLAH


MODEL 2017 CONTOH
Sri Hardono68
13-16 minutes

12

No Standar Indikator Kekuatan Kelemahan

sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak (5,39), dan Kondisi ruang sirkulasi
layak pakai (6,37) sesuai standar (1,14), Memiliki ruang guru sesuai standar (0,43), Memiliki
ruang UKS sesuai standar (0,37), Memiliki tempat ibadah sesuai standar (0,1), Memiliki jamban
sesuai standar (3,09), Memiliki gudang sesuai standar (0,14), Menyediakan tempat parkir yang
memadai (4,86), Kondisi ruang pimpinan layak pakai (3,49), Kondisi ruang guru layak pakai
(1,46), Kondisi ruang UKS layak pakai (0,79), Kondisi tempat ibadah layak pakai (0,61), dan
Kondisi jamban sesuai standar (0,99)

7.

Standar Pengelolaan Merupakan salah satu SNP yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/
kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang sekurang-kurangnya
mengatur tentang KTSP, silabus, dan RPP, Kalender pendidikan yang menunjukkan seluruh
aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun, struktur organisasi satuan pendidikan, pembagian
tugas pendidik dan tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib satuan pendidikan,
pengelolaan sarana dan prasarana, dan kemitraan dengan masyarakat. Setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja tahunan, yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah yang bermasa 4 tahun. Hasil Raport PMP 2017 Rev. Maret 2018,
memperlihatkan capaian Standar Pengelolaan Pendidikan sebagaimana terlihat dalam tabel 3.16.
Tabel 3.16: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pengelolaan Pendidikan

No Standar Indikator Kekuatan Kelemahan

7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas
sesuai ketentuan (6,3), dan Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai
ketentuan (6,11) Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan
sekolah (5,84) 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan Menyelenggarakan
kegiatan layanan kesiswaan (6,33), Melaksanakan kegiatan evaluasi diri (6,29), dan
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran (6,29) Memiliki
pedoman pengelolaan sekolah lengkap (5,61), Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
kependidikan (5,91), dan Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta
lembaga lain yang relevan (5,58) 7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan (5,48), dan Mengelola sumber daya dengan baik
(5,82) Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik (0), dan Berjiwa kewirausahaan (0) 7.4.
Sekolah mengelola Memiliki sistem informasi
13

No Standar Indikator Kekuatan Kelemahan


sistem informasi manajemen manajemen sesuai ketentuan (5,92)

8.

Standar Pembiayaan Adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya
manusia, dan modal kerja tetap. Untuk biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan. Sedangkan untuk biaya operasi satuan pendidikan merupakan biaya yang
diperlukan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak
langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Penggunaan keuangan sekolah
mengacu pada Juknis BOS 2017 dimanfaatkan untuk (1) pengembangan perpustakaan, (2)
penerimaan peserta didik baru, (3) kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, (4) kegiatan
evaluasi pembelajaran, (5) pengelolaan sekolah, (6) langganan daya dan jasa, (7) pemeliharaan
dan perawatan sarana dan prasarana sekolah, (8) pembayaran honor, (9) pembelian/perawatan
alat multi media pembelajaran, dan (10) biaya lainnya. Hasil Rapor PMP 2017 Rev. Maret 2018
untuk Standar Pembiayaan, sebagaimana tertuang dalam tabel 3.16. Tabel 3.17: Analisis
Kekuatan dan Kelemahan Standar Pembiayaan Pendidikan

No Standar Indikator Kekuatan Kelemahan

8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang Melaksanakan subsidi silang untuk membantu
siswa kurang mampu (6,98) Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu (6,86), dan Memiliki
daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas (6,86) 8.2. Beban operasional sekolah
sesuai ketentuan Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan (6,68) 8.3. Sekolah
melakukan pengelolaan dana dengan baik Memiliki laporan pengelolaan dana (5,62), dan
Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan (5,77) Mengatur alokasi dana
yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya (0,23)

4.

Rekomendasi dan Strategi Peningkatan Mutu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah bertujuan untuk menjamin pemenuhan semua SNP pada satuan pendidikan secara
sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu secara
mandiri. Penjaminan mutu ini menjadi tanggung jawab setiap komponen yang ada di satuan
pendidikan sesuai kewenangannya. Penjaminan mutu pendidikan ini tentu saja tidak bisa berjalan
sendiri, perlu dukungan dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, termasuk
pemangku kepentingan pendidikan. Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan dan kelemahan
setiap indikator sampai sub indikator pada setiap standar, diperoleh potret pencapaian SNP yang
perlu untuk direkomendasi kepada pemangku kepentingan pendidikan, termasuk strategi/
kegiatan peningkatan mutu yang dapat dilakukan untuk perbaikan kinerja satuan pendidikan.
14

Masalah : Capaian pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif rendah

Standar Akar Permasalahan Rekomendasi Perbaikan Arah Kebijakan Program Strategi Kegiatan

Standar Isi 1.

Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 2.

KTSP dikembangkan sesuai prosedur 3.

Melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.

Perlu mengembangkan kurikulum yang memuat karakteristik kompetensi sikap, dan kompetensi
keterampilan 5.

Perlu melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum, dan disesuaikan


dengan tahapan operasional pengembangannya 6.

Dalam mengembangkan dan melaksanakan kurikulum sekolah perlu mengatur beban belajar
bedasarkan bentuk pendalaman materi 7.

Pengembangan perangkat pembelajaran 8.

Pengembangan KTSP sesuai prosedur 9.

Pengaturan beban belajar 1.

Workshop pengembangan perangkat pembelajaran yang memuat karakteristik kompetensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan 2.

Validasi perangkat oleh kepala sekolah 3.

Validasi perangkat oleh pengawas pembina 4.

Reviu Dokumen KTSP tahun sebelumnya 5.

Workshop penyusunan KTSP yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta pengaturan
beban pembelajaran 6.

Validasi dokumen KTSP setiap satuan pendidikan 7.

Pengesahan dokumen KTSP Standar Proses 8.


Merencanakan proses 11.

Perencanaan pembelajaran perlu 14.

Perencanaan proses 17.

Bimtek pengembangan
15

Standar Akar Permasalahan Rekomendasi Perbaikan Arah Kebijakan Program Strategi Kegiatan

pembelajaran sesuai ketentuan 9.

Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 10.

Pengawasan dalam proses pembelajaran mengacu pada silabus yang telah dikembangkan,
menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis, dan mendapatkan evaluasi dari
kepala sekolah dan pengawas sekolah 12.

Perlu mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran, mendorong siswa mencari


tahu, mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah, melakukan pembelajaran berbasis
kompetensi, memberikan pembelajaran terpadu, melaksanakan pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi, melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan
aplikatif, menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas, memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran, dan menggunakan aneka sumber belajar 13.

Perlu melakukan penilaian otentik secara komprehensif, melakukan pemantauan proses


pembelajaran, , dan mengevaluasi proses pembelajaran. pembelajaran 15.

Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai ketentuan 16.

Pengawasan dalam proses pembelajaran Silabus dan RPP 18.

Pelatihan model-model pembelajaran aktif 19.

Group Lesson Study 20.

Supervisi teman sejawat 21.

Validasi rencana pembelajaran guru 22.

Kunjungan antar kelas 23.

Penguatan Penelitian Tindakan Kelas guru 24.

Penilaian kinerja guru 25.

Pemilihan guru baik 26.

Program supervisi guru 27.


Pemanfaatan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru 28.

Fasilitasi kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk pengawasan dalam proses pembelajaran
guru 29.

dll Standar Penilaian Pendidikan 30.

Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 31.

Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 32.

Tindaklanjut hasil pelaporan penilaian 33.

Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 34.

Penilaian 35.

Perlu memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 36.

Perlu memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 37.

Perlu melakukan pelaporan penilaian secara periodik 38.

Perlu menyusun dan menggunakan instrumen penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan 39.

Perlu

menentukan kelulusan

40.

Mengembangkan penilaian yang objektif dan akuntabel 41.

Pelatihan penyusunan instrumen penilaian 42.

Reviu dokumen penilaian 43.

Sosialisasi dokumen penilaian 44.

Workshop penyusunan soal HOTS 45.

Workshop penyusunan Bank Soal 46.

Praktik penyusunan soal standar 47.


Praktik
16

Standar Akar Permasalahan Rekomendasi Perbaikan Arah Kebijakan Program Strategi Kegiatan

mengikuti prosedur

siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai

analisis hasil penilaian 48.

Pelaporan dan tindak lanjut 49.

Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran 50.

dll Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 51.

Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 52.

Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 53.

Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 54.

Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 55.

Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 56.

Perlu memfasilitasi PTK dalam peningkatan kompetensi dan kualifikasi

minimal S1/D4, bersertifikat pendidik, berkompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan


sosial minimal baik.

57.

Perlu menyediakan dan meningkatkan kompetensi kepala sekolah untuk

berkualifikasi minimal S1/D4, berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan, bersertifikat


pendidik, bersertifikat kepala sekolah, serta kepala sekolah berkompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial minimal baik.

58.

Perlu
tersedianya kepala tenaga administrasi, memiliki kepala tenaga administrasi berkualifikasi
minimal SMK/ sederajat, memiliki kepala tenaga administrasi bersertifikat, tersedia tenaga
pelaksana urusan administrasi, memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi berpendidikan
sesuai ketentuan, berkompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial minimal baik.

61.

Meningk atkan kualifikasi dan kompetensi Pendidik minimal baik 62.

Meningk atkan kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah minimal baik 63.

Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 64.

Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 65.

Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 66.

Penguatan kompetensi manajerial dan supervisi pengawas sekolah 67.

Pelatihan peningkatan kompetensi pedagogik guru 68.

Pelatihan peningkatan kompetensi profesional guru 69.

Program PKB guru 70.

Penguatan SKP guru 71.

Uji Kompetensi Guru 72.

Perbaikan sebaran guru dan tenaga kependidikan 73.

Promosi guru dan tenaga kependidikan 74.

Sertifikasi guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lain 75.

Penguatan kompetensi manajerial kepala sekolah 76.

Pelatihan kepemimpinan kepala sekolah 77.

Periodesasi kepala sekolah 78.

Promosi kepala sekolah 79.

Program penyediaan tenaga administrasi sekolah 80.

Peningkatan kualifikasi TAS 81.


Peningkatan kompetensi TAS 82.

Program guru berkualifikasi kepala laboratorium 83.

Penyediaan tenaga laboran yang berpengalaman 84.

Peningkatan

Anda mungkin juga menyukai