Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota
remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh
Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan
PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana,
mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah
internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia
yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok
belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar
siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.
Karakteristik PMR
Bersih, Sehat, Kepemimpinan, Peduli, Kreatif, Kerja sama, Bersahabat dan Ceria.
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna slayer hijau muda
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama
(12-15 tahun). Warna slayer biru langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna slayer kuning cerah
Hak
Kewajiban
Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi
dan ketertarikan mereka, serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan
kegiatan, mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda.
PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh/model
ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan,
semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya keterampilan hidup
sehat.
Gerakan kepalangmerahan
Kepemimpinan
Cakupan materinya antara lain bekerja sama, berkomunikasi, bersahabat, menjadi pendidik
sebaya, memberikan dukungan, menjadi contoh perilaku hidup sehat.
Pertolongan Pertama
Kesehatan Remaja
Kesiapsiagaan Bencana
Cakupan materinya antara lain jenis bencana, cara-cara pencegahan, mempersiapkan diri, teman,
dan keluarga menghadapi bencana.
Donor darah
Cakupan materinya antara lain kampanye donor darah, merekrut donor darah remaja,
mempersiapkan diri menjadi pedonor, mengadakan kegiatan donor darah pada saat wabah
demam berdarah atau setelah kejadian bencana.
Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR akan mendapatkan informasi mengenai cakupan
materi dan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini pelatih maupun fasilitator mengidentifikasi
anggota yang baru pertama bergabung dengan PMR, dan anggota yang melanjutkan
keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR Mula melanjutkan ke PMR Madya). Anggota yang
baru bergabung akan mengikuti proses pelatihan sejak awal, sedangkan yang melanjutkan
keanggotaannya maka dapat dilibatkan sebagai asisten untuk membantu teman-temannya
memahami materi. Suatu sistem penghargaan, pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat
pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan sikap dirancang dalam bentuk syarat kecakapan
PMR.
Setiap materi dan kegiatan saling terkait. Ketika belajar siaga banjir, maka akan belajar juga
tentang Pertolongan Pertama pada luka atau sakit akibat banjir (diare, demam, akibat terbentur
benda keras, luka lecet), sanitasi dan air bersih, bagaimana menerapkan 7 Prinsip dan
kepemimpinan jika memberikan pertolongan, cara-cara menyelenggarakan aksi donor darah
untuk korban banjir, belajar kandungan gizi yang tepat jika akan menyumbang bahan makanan,
bagaimana menyelenggarakan acara-acara untuk menghibur remaja dan anak korban bencana.
SALAM KEMANUSIAAN
Jumbara PMR
Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira PMR adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMI
disetiap tingkatan untuk pembinaan dan pengembangan PMR seperti halnya jambore pada
organisasi Pramuka. Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan PMI . Ada jumbara tingkat
kecamatan, kabupaten/kota , provinsi dan Jumbara Nasional, di mana pelaksanaannya
disesuaikan dengan kemampuan PMI di wilayah yang bersangkutan.
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka
dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan
kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling
pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antarsesama manusia.
Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial, atau pandangan politik. Tujuannya semata-
mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan
mendahulukan keadaan yang paling parah.
Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau
ideologi.
Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi
pemerintah di bidang kemanusiaan dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku di negara
masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan
dengan prinsip dasar gerakan.
Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan
apapun.
Kesatuan
Di dalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan nasional dan hanya boleh memilih
salah satu lambang yang digunakan Palang merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat
terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah negara bersangkutan.
Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir di seluruh dunia. Setiap perhimpunan nasional
mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam
membantu sama lain.
BUKU PANDUAN PMR (Palang Merah Remaja)
PENDAHULUAN
Obat dalam rumah tangga sangat penting dalam penatalaksanaan kesehatan. Ketaktersediaan obat
dasar /sederhana di rumah dapat mengakibatkan kesakitan menjadi lebih parah, apalagi jika
penatalaksanaannya tidak tepat dan lambat. Kecelakaan merupakan peristiwa tidak terduga yang
menimpa seseorang. Peristiwa tersebut terjadi begitu saja, tidak direncanakan, tidak mengenal waktu,
tidak mengenal tempat, dan tidak memilih siapa yang akan mendapatkannya. Kecelakaan dapat
berakibat fatal, menimbulkan cacat tubuh atau bahkan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini
sangat tergantung dari faktor penyebab, peristiwa itu sendiri, dan daya tahan korban.
Penanganan yang tepat dan cepat menentukan keberhasilan penanganan kecelakaan. Jika penanganan
tidak tepat dan lambat kondisi pasien dapat menjadi semakin parah. Sebaliknya, jika penatalaksanaan
dilakukan dengan cepat dan tepat dapat mencegah kematian atau perburukan kondisi korban.
Kecelakaan di rumah tangga cukup tinggi, seperti jatuh dari tangga/pohon, tersayat pisau/pecahan
gelas; tersiram air/minyak panas, kemasukan benda asing ke dalam hidung/telinga, salah minum
obat, dan sebagainya. Untuk melakukan pertolongan pertama, peralatan dan obat-obatan di rumah
sangat terbatas sehingga untuk melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan
keterampilan sederhana yang tidak memperparah kondisi korban. Selain itu, diperlukan ketepatan
dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.
Makalah ini akan memaparkan secara ringkas tentang pertolongan pertama kecelakaan di rumah
tangga dan pengelolaan obat yang baik dirumah tangga.
Cibuaya, …………….2010
Penulis
PRINSIP PMR
Prinsip dasar kepalangmerahan
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
1. Kemanusiaan
2. Kesamaan
3. Kenetralan
4. Kemandirian
5. Kesukarelaan
6. Kesatuan
7. Kesemestaan
Pengurus harian PMR terdiri dari siswa-siswi yang telah menjadi anggota PMR dengan masa bakti
minimal 1 tahun, terdiri dari :
a) Seorang Ketua
b) Seorang wakil ketua
c) Seorang sekretaris
d) Seorang bendahara
e) Unit-unit :
(1) Bakti Masyarakat
(2) Keterampilan, kebersihan, dan kesehatan
(3) Persahabatan
(4) Umum
SEJARAH PMR
Palang Merah Remaja
Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja
yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan
anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana,
mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional,
serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
SEJARAH
PALANG MERAH REMAJA (PMR)
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918)
pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan
tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut
membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti
mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut
terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang
Merah Remaja (PMR).
Pada tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa
gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah
Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk
Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada
tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia.
Jumbara
Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore
pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara tingkat kabupaten,
daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah
yang bersangkutan.
Tribakti PMR
dalam PMR ada tugas yang arus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui,
dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009) tersebut adalah:
Tingkatan PMR
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna
emblem Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15
tahun). Warna emblem Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna emblem Kuning
SEJARAH PMI
GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNATIONAL
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang
bertempur, melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang
sama, seorang pemuda warga negara Swiss, Henry Dunant, berada disana dalam rangka
perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka,
sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang emnajdi korban
pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunan bekerjasama
dengan penduduk setempat segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman
tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh
Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan :
1. Membentuk organisasi kemanusiaan internasional, yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada
masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang
serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan
pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk
mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk "Komite
Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional
Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara, maka
didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat
pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah
atau Bulan Sabit Merah.
Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan
Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi
perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan
dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai
Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum
Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan Internasional yang mengatur perlindungan
bantuan korban perang.
MATERI PMR
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Rumah Tangga
Kecelakaan di rumah tangga dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok besar:
1. murni kecelakaan ( trauma fisik, panas, kimia, dll)
2. kedaruratan medik ( umumnya karena penyakit yang diderita seperti kejang, tidak sadar,
ngamuk, dan sebagainya ).
Gigitan serangga dapat datang kapan saja. Dari nyamuk, lebah, tawon, semut, dan ulat bulu. Meski
dampaknya tak serius, kita tetap perlu menghindarinya. Sebab, gigitan serangga bisa membuat kulit
Hal itu karena gigitan serangga mengandung toksin. Yang perlu diwaspadai, toksin juga bisa
mengandung bibit penyakit demam berdarah atau malaria. Berikut tips pertolongan pertama pada
Beri kompres dingin pada gigitan untuk mengurangi rasa nyeri dan gatal.
Balurkan kunyit parut pada kulit untuk menghilangkan rasa nyeri dan panas. Kandungan kurkumin
kunyit berfungsi untuk meredakan peradangan. Hal itu dibuktikan oleh Julie S.Jurenka, staf
Bersihkan dengan air dan sabun pada bagian kulit yang digigit. Lalu, oles dengan balsem telon
Prevention, lotion yang aman mengandung tak lebih dari 10 persen DEET (dalam kemasan tertulis
Jenis persediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga sangat tergantung pada kejadian yang
sering dialami di rumah tangga, misalnya demam, anak kejang (stuip), dan perlukaan. Obat dan alat
kesehatan yang disediakan harus berkaitan dengan hal tersebut. Secara umum berdasar angka
kejadian obat dan alat kesehatan yang perlu disediakan adalah obat batuk ( anak dan dewasa ): Obat
Batuk Hitam (OBH), Obat Batuk Putih (OBP), tablet antibatuk; obat sakit perut/diare: oralit, carbon
adsorbent (norit®), tablet maag; obat pengurang rasa nyeri/demam: parasetamol sirup dan tablet,
aspirin tablet (khusus dewasa); obat untuk alergi: ctm, dan salep antihistamin; obat anti mabuk
(khusus bagi yang sering bepergian); obat yang digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit):
cairan antiseptik (mercurochrom, povidon iodine), salep/krim anti histamin, salep/krim pengurang
rasa nyeri (kayu putih, minyak telon, balsern dll.), dan tetes mata. Alat kesehatan yang diperlukan di
rumah tangga antara lain adalah kasa pembalut, pembalut elastis, kasa steril, plester biasa maupun
yang sudah ada anti infeksinya, pembalut segitiga (mitela), peniti, pinset, termometer, dan gelas
pencuci mata.
Jumlah obat dan alat kesehatan yang harus tersedia sangat tergantung pada situasi. Besar kecil lemari
obat tergantung dari jauh tidaknya rumah dengan fasilitas kesehatan, kemudahan mencapainya, serta
kejadian di rumah tangga. Kecelakaan yang sering terjadi di rumah tangga dan kesulitan mencapai
fasilitas kesehatan menyebabkan ketersediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga harus lengkap
Pengadaan obat tidak menjadi persoalan sebab banyak toko obat/apotik yang menyediakan obat dan
alat kesehatan. Usahakan membeli pada toko obat yang telah mendapat izin resmi dari departemen
kesehatan (ada asisten apoteker), perhatikan kemasannya, dan mintalah petunjuk penggunaan.
Kotak/lemari obat ditempatkan pada tempat yang mudah terjangkau, namun tidak mudah dijangkau
oleh anak-anak. Jangan ditempatkan di daerah yang terkena cahaya matahari langsung, hindari
penempatan pada tempat yang lembab dan basah. Bahan kotak/lemari obat dapat bermacam-macam,
dapat terpisah sendiri (yang ideal), dapat bersama dengan barang lain, namun harus jelas
pemisahannya. Setiap obat yang disimpan harus diberi etiket/label yang jelas, nama obat, cara
penggunaan, dan tanggal dibeli. Bedakan label penggunaan obat luar dan obat dalam (yang
diminum). Penyimpanan yang baik dapat mencegah salah penggunaan dan mencegah kerusakan obat.
Agar penyimpanan tetap baik perlu dikontrol dan dibersihkan secara periodik.
Obat Rusak
Penyimpanan yang baik dapat mencegah kerusakan. Obat cepat menjadi rusak bila terpapar sinar
matahari, kelembaban udara, dan udara yang sangat kering. Ciri obat rusak antara lain adanya
perubahan warna, bentuk ( pecah, tumbuh kristal, lembab); bila berupa sirup/campuran saat dikocok
tidak tercampur, sudah lewat batas kadaluwarsa. Dalam kondisi tersebut obat harus dibuang dan
Obat dapat merugikan jika digunakan secara tidak tepat. Untuk menggunakan obat secara aman
ketahui aturan pakainya, dosis yang harus diminum dan frekuensi minum dalam sehari (24 jam),
lama minum obat. Untuk pengobatan sendiri atau self-medication dibatasi tidak lebih dari 2 X 24 jam
jika gejala tidak berkurang segera ke dokter. Jenis obat yang harus diminum sesudah makan jika obat
tersebut merangsang lambung sehingga timbul rasa pedih. Hal ini terutama karena obat yang
diminum bersifat asam. Dalam kondisi semacam ini memang dianjurkan meminum obat 1-2 jam
sesudah makan. Obat seperti vitamin dan obat yang mengandung enzim pencernaan, sebaiknya
diminum bersama makan. Obat -obat resep dokter bila tidak ada informasinya tanyakan pada dokter
yang memberi resep atau pada apoteker yang memberikan obat. Dengan cara demikian penjelasan
yang lengkap tentang cara menggunakan obat yang benar dan rasional didapatkan. Jika timbul gejala
yang asing setelah minum obat seperti gatal, buyer, lemes, mual-muntah, ataupun diare, segeralah ke
dokter/rumah sakit. Hal tersebut disebabkan timbulnya efek samping obat. Efek samping dapat
terjadi pada setiap orang, berupa reaksi alergi (gatal, biduren, diare, sesak nafas atau shock), karena
efek obat tersebut atau efek ikutan (ngantuk, mual, lemes). Alergi tidak dapat diduga sebelumnya,
Kita telah minum obat, mengoleskan obat, bahkan mendapat suntikan obat. Apa sebenarnya obat itu?
Obat adalah suatu senyawa/bahan kimia yang berasal dari luar tubuh dan akan mengakibatkan
perubahan fungsi biologi jaringan atau organ jika masuk ke dalam tubuh manusia. Tujuan meminum
obat adalah untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. Untuk mencapai tujuan pengobatan dan
penatalaksanaan kejadian-kejadian di rumah tangga, perlu disediakan obat sederhana. Walaupun obat
yang tersedia sederhana, namun perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang tidak baik selain
menyebabkan biaya terbuang percuma juga dapat membahayakan jiwa. Salah satu contoh seorang
intelektual meninggal dunia karena meminum racun serangga yang diletakkan di tempat menyimpan
obat. Secara umum pengelolaan obat di rumah tangga mencakup jenis obat dan alat kesehatan yang
harus tersedia; jumlah yang harus disediakan; dimana membelinya; cara menyimpannya; cara
mengetahui obat yang rusak; dan cara penggunaan yang benar. Pengelolaan obat di rumah tangga
dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga karena yang paling sering tinggal di rumah, mengenal seisi
rumah, dan yang pasti seorang ibu sangat peka terhadap kesehatan seisi rumah. Penyediaan obat
tidak harus selengkap di rumah sakit, tetapi cukup untuk mengatasi keadaan darurat rumah tangga.
Obat-obat yang harus tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut obat-obat luar, obat-obat yang
dibeli sendiri, dan obat-obat khusus yang didapat dari resep dokter. Ketiga golongan obat harus jelas
dan disimpan dalam tempat yang terpisah. Pengelompokan yang paling mudah adalah dengan
memisahkan obat luar dengan obat yang diminum. Obat yang diminum untuk bayi dipisahkan dari
obat anak dan obat untuk dewasa. Cara pemisahan ini minimal dapat mencegah salah penggunaan.
2. Pembalutan
a. Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b. Pembungkus segitiga untuk membuat gendongan tangan
c. Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
d. Pembalutan spiral pada tangan
e. Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
BUDAYA HIDUP SEHAT
Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan
1. Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya
2. Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin
melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3. Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki
4. Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
5. Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat
berkemah
Kegiatan Ketrampilan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat
meningkatkan ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan social; serta dapat
menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan kepedulian kepada orang lain
PENUTUP
Beberapa hal yang perlu ditekankan antara lain, perlu disediakan tempat khusus/kotak/lemari untuk
menyimpan obat dirumah tangga. Obat perlu dikelola dengan baik dan teratur oleh ibu rumah tangga.
Pengelola obat rumah tangga mengetahui dan menguasai cara penggunaan obat yang baik dan
rasional dirumah tangga. Dengan demikian peran ibu rumah tangga sangat besar dalam pengobatan