PKMM 12 Undip Silvia Pemanfaatan Bonggol Bambu PDF
PKMM 12 Undip Silvia Pemanfaatan Bonggol Bambu PDF
A. JUDUL PROGRAM
Kerajaan Plantae
Divisio Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Poales
Familia Poaceae
Subfamilia Bambusoideae
Super tribus Bambusodae
Tribus Bambuseae
Kunth ex Dumort.
Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai macam konstruksi seperti rumah,
gudang, jemabatan, tanggga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-alat rumah tangga. Dalam
bentuk belahan dapat dibuat bilik, dinding atau lantai, reng, pagar, kerajinan dan
2
sebagainya.Beberapa jenis bambu dalam beberapa akhir ini mulai banyak digunakan sebagai
bahan penghara industri sumpit, alat ibadah, serta barang kerajinan, peralatan dapur, topi, tas,
kap lampu, alat musik, tirai, dan lain-lain.
Tanaman bambu hidup merumpun kadang-kadang ditemui berbaris membentuk suatu
garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa di Jawa. Salah satu
daerah penghasil bambu terbesar di Jawa adalah Kabupaten Wonosobo. Secara geografis
jumlah penduduk di Kecamatn Wonosobo adalah 773.967 orang. Tingkat pendidikan
penduduk yang dirinci menjadi 9 kategori dapat digambarkan sebagai berikut: (1)
tidak/belum pernah sekolah sebanyak 110.899 orang (14,33%), (2) tidak/belum tamat SD
sebanyak 97.963 orang ( 12,66 %), (3) tamat SD sebanyak 336.223 orang (43,44%), (4) tamat
SMP sebanyak 77.307 orang (9.99%, (5) tamat SMA sebanyak 40.746 orang (5,26%), (6)
tamat SMK sebanyak 11.736 orang (1,5%), (7) tamat Diploma I dan II sebanyak 3.510 orang
( 0,45%), (8) tamat Diploma III/Sarmud sebanyak 3.507 orang (0,45%), (9) tamat Sarjana
3.513 orang (0,45%) dan tidak terjawab 88.563 orang (Tabel 2.2 atau Tabel 1.1 Buku II
Lampiran 2 Indikator).
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2007 dapat diuraikan sebagai berikut: (1)jumlah
penduduk yang bekerja sebanyak 467.160 orang (60,36%) dan (2) jumlah penduduk yang
mencari pekerjaan sebanyak 29.771 orang (3.89 %), sehingga jumlah angkatan kerja adalah
496.931 orang. Penduduk bukan angkatan kerja terdiri atas: (1) jumlah penduduk bersekolah
142.937 orang (18,47%), (2) jumlah penduduk mengurus rumah tangga 215.675 orang (
27,87 %); dan (3) lain-lain 167.003 orang ( 21,58%), sehingga jumlah penduduk bukan
angkatan kerja adalah 525.615 orang.
Kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Wonosobo masih kaya akan unsur hutan
yang terdiri dari kawasan hutan Negara seluas 19.692,36 ha (hutan lindung 3.953,60 ha,
hutan suaka alam dan wisata 43,70 ha, hutan produksi tetap 11.148,98 ha dan hutan produksi
terbatas 4.546,08 ha) serta hutan rakyat seluas 18.981’58 ha. Secara ekologis, Wonosobo dan
wilayah hutannya memiliki posisi yang sangat strategis bagi Jawa Tengah khususnya bagian
selatan, mengingat Wonosobo adalah daerah hulu 3 DAS besar yang terdiri dari Serayu, Luk
Ulo dan Bogowonto yang mengaliri 6 wilayah kabupaten. Dijelaskan secara singkat
mengenai potensi dari produk hutan Wonosobo yang berupa Tanaman Albasia,Tanaman
Bambu, Kayu Bulat, Kayu Gergajian dan Kayu Olahan.
Sebagian besar industri yang berada di Kabupaten Wonososbo adalah industri dengan
skala menengah dan kecil. Untuk jenis industri kecil (rumah tangga) dibagi menjadi 5 bagian
yaitu industri pangan, industri sandang dan kulit, kerajinan umum, kimia dan industri dan
3
logam. Pada tahun 2009, posisi pertama industri kerajinan umum dengan nilai 144.066,66.
Tabel 2. Nilai produksi industri rumah tangga Kabupaten Wonosobo tahun 2005 hingga 2009.
Penyerapan tenaga kerja dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dari tahun 2005 hingga
tahun 2009 dapat terlihat dengan jelas di tabel berikut ini:
Tabel 3. Jumlah tenaga kerja pada sektor industri tahun 2005 hingga 2009
Hasil kerajinan bambu dan mebel dipasarkan dalam bentuk setengah jadi, hampir jadi
(tinggal cat), dan sudah jadi tergantung permintaan pemesan maupun pembeli. Berkaca dari
Kecamatan Dlinggo Kabupaten Bantul yang juga kaya akan bambu dan pengrajin tingkat
pemasaran produk dari perajin wilayah Dlingo sudah mencakup hampir di seluruh wilayah
Indonesia dan beberapa negara antara lain Australia, Amerika, Inggris, Italia, Arab, Jepang,
Malaysia, dan Singapura.
Berdasarkan penelitian terbaru diketahui bahwa kerajina yang terbuat dari bahan dasar
bambu bukan hanya berasal dari batang bambu saja.Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir
ini ditemukan juga hasil kerajinan yang mempunyai nilai seni dan ekonomi yang tinggi, yaitu
kerajinan yang dibuat menggunakan hasil limbah bambu yaitu bonggol bambu.
C. PERUMUSAN MASALAH
Bonggol bambu lebih sering di jadikan limbah oleh masysrakat Wonosobo, karena
sebagaian besar masyarakat hanya menggunakan batangnya. Sehingga dalam hal ini belum
ada tindak lanjut yang berarti dalam memanfaatkan limbah tersebut, apalagi untuk pembuatan
kerajinan. Bonggol bambu ternyata dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang kerajinan
yang unik, seperti berbagai miniatur hewan berupa bebek, landak dan keong. Barang
kerajinan ini tidak saja dipasarkan didalam negeri tetapi juga di ekspor ke mancanegara.
Sebagai salah satu daerah penghasil bambu terbesar di Jawa dan penghasil kesenian
yang terbuat dari bambu, Kabupaten Wonosobo belum sepenuhnya menggunakan bagian-
bagian dari bambu.Hasil sisa dari pengolahan bambu yaitu bonggolnya belum dimanfaatkan
dengan baik untuk membuat kerajinan.Dilihat dari segi sumber daya alam dan sumber daya
manusia kecamatan Dlinggo hal ini memungkinkan akan terciptanya kembali jenis-jenis
kerajina yang lain yang terbuat dari limbah bambu ini, yang tentu akan menambah
pendapatan warga kecamatan Dlinggo serta ikut serta dalam memanfaatkan limbah sebagai
bahan kerajinan yang barang tentu sering disia-siakan oleh masyarakat Dlinggo.Dalam hal ini
dengan mengolah limbah tersebut dapat menghasilkan produk yang berseni tinggi meski
berasal dari limbah bambu.
5
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan Umum :
1. Meningkatkat UKM yang ada di Indonesia dengan bekal limbah bambu
2. Meningkatkan perekonomian nasional melalui kerajinan limbah bambu (bonggol
bambu)
3. Memperkaya daya ekspor melalui seni kerajinan bonggol bambu
4. Menciptakan generasi manusia yang peduli terhadap limbah lingkungan sekitar
Tujuan Khusus
a. Memberdayakan masyarakat Wonosobo untuk mengolah bonggol bambu menjadi
kerajinan rumah tangga
b. Meningkatkan jiwa kreativitas warga Wonosobo dalam mengasah keterampilannya
membuat kerajinan dari bonggol bambu
c. Memberikan teknik pembuatan kerajinan bonggol bambu bagi warga Wonosobo
d. Memanfaatkan limbah bambu yaitu bonggol bambu sebagai bahan kerajinan yang
mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi, di Kabupaten Wonosobo
e. Meningkatkan pendayagunaan potensi masyarakat Wonosobo dalam
mengembangkan jiwa wirausaha berbasis kerajinan limbah bambu
f. Meningkatkan produktivitas kerja dan inovasi kerajinan bambu masyarakat
Wonosobo
E. KELUARAN PROGRAM
Pada program ini diharapkan masayarakat kabupaten Wonosobo dapat
memiliki keterampilan dalam memanfaatkan bonggol bambu untuk digunakan sebagai
bahan kerajinan rumah tangga.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Bagi Pemerintah
Manfaat yang diperoleh pemerintah daerah adalah meningkatkan pemasukan
pendapatan daerah. Membangun pemerintahan yang peduli dengan keterampialan
warganya dalam mendayagunakan sumber daya yang ada di daerah tersebut yang
selama ini kurang dimaksimalkan dan cenderung limbah bonggol bambu dijual
mentahan ke daerah lain. Meningkatkan pendapatan nasional melalui ekspor produk
kerajinan bonggol bambu
6
Bagi Masyarakat
Diharapkan melalui penulisan karya tulis ini, dapat memberikan sumbangan
pemikiran mengenai pemanfaatan limbah bambu yaitu bonggol bambu untuk digunakan
sebagai bahan kerajinan yang mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi di
Kabupaten Wonosobo. Memberikan motivasi kepada para petani atau pengrajin dalam
mengolah limbah bambu untuk diolah menjadi barang kerajinan yang mempunyai nilai
seni dan nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat sampai ke mancanegara.
Memperkarya kreativitas dan keterampilan petani bambu Kabuoaten Wonosobo
dan masyarakat Indonesia umumnya dalam mengembangkan kerajinan bonggol bambu.
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi petani bambu dan pengrajin bambu, dalam
mengembangkan produk kerajinannya.
Tabel 4. Keadaan Demografi menurut data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
a. Kota 21.935
b. Desa 300.000
8
Jumlah penduduk di Kabupaten Wonosobo dalam kategori tinggi akan tetapi dalam
kenyataannya dengan kekayaan akan sumberdaya manusia maupun alam yang dimiliki
Kabupaten Wonosobo belum dapat memaksimalkan kekayaan yang mereka miliki bahkan
sejumlah 29.771 orang masih mencari pekerjaan.
Dalam hal ini pemanfaatan kekayaan alam Wonosobo belum terkelola dengan baik,
misalkan saja tanaman bambu yang mereka miliki khususnya limbah bambu tersebut yaitu
bonggol bambu belum diproduksi di Kabupaten Wonosobo sebagai ladang kerja kerajinan
bagi masyarakat yang masih mencari kerja. Jenis kerajinan yang dibuat hanya terbatas pada
kerajinan kimia, dari data diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Wonosobo mempunyai
tenaga kerja yang banyak dalam bidang kerajinan, sehingga tidak menutup kemungkinan
untuk membuat kerjinan dari bonggol bambu yang tidak teemanfaatkan dengan baik.
3. Tahap evaluasi
3. Proses pendampingan
Pada proses ini, pengrajin pelatih dan pengusul turut aktif dalam mendampingi
petani bambu dan pengrajin bambu saat membuat kerajinan bonggol bambu.
Pelaksanaan ini bertujuan untuk memperkenalkan wayang kepada anak-anak serta
mengaplikasikan cerita komik kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
J. RANCANGAN BIAYA
Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Program:
1. Peralatan utama Rp 4.137.500, 00
Jumlah Rp 6.937.000,00
JENIS PENGELUARAN ANGGARAN YANG
DIUSULKAN
1. Peralatan Utama
a. Percetakan Desain Kerajinan 200 buah @Rp Rp 1.000.000,00
5.000, 00
b. Pisau pemotong 30 buah @ Rp 20.000, 00 Rp 600.000, 00
c. Alat pengukir 10 buah @ Rp 170.000, 00 Rp 1.700.000,00
d. Kuas 100 buah @ Rp 5000, 00 Rp 500.000,00
e. Cat warna Dulux Catylac 5 buah @ 77.500, 00 Rp 337.500, 00
2. Peralatan Penunjang
a. Sewa tentor Penglatih Pengrajin Rp 750.000, 00
b. Peralatan pembuatan deain Rp 200.000, 00
c. Sewa LCD selama 3 kali @ Rp 200.000, 00 Rp 600.000, 00
d. Sewa Sound system Rp 250.000, 00
Total Rp 6.937.500,00
K. LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
Ketua Kelompok :
Nama : Silvia Merdikawati
TTL : Brebes, 12 Mei 1991
Agama : Islam
Alamat rumah/asal, kode pos : Limbangan RT8 /1 Kersana, Brebes,Jateng, 52264
No. Telp : 0857 4323 7692
e-mail : silvia_merdikat@yahoo.com
Riwayat Organisasi :-^ Anggota OSIS SMPN 1 Tanjung
:-^ Anggota PRAMUKA SMPN 1 Tanjung
: -^ Anggota ROHIS SMA N 1 Tegal
:-^ Anggota PRAMUKA SMA N 1 Tegal
:-^ Staff Dept. Pendidikan dan Ristek HMTI
:-^ Staff Dept. Syiar IIC
13
Silvia Merdikawati
NIM. L2H009123
Anggota Kelompok I:
Nama : Nafisa Aulia Fahmi
TTL : Klaten, 18 januari 1992
Alamat : Rt.2 Rw.1 Krajekan Bawak, Cawas, Klaten
No. Telp : 085647046996
e-mail : nafizh@ymail.com
Mengetahui,
Sinta Nurmalasari
NIM. L2H009078
14
Mengetahui,
Mengetahui,
3. LAIN-LAIN