Anda di halaman 1dari 3

Percobaan I

Rangkaian Penguat Operasional


Fahmi Hamdi Muhammad Iqbal (1311533)
Asisten : Anggi Mukti S (13113004)
Tanggal Percobaan : 12/04/2018
EL 2202 Praktikum Rangkaian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak— Kai ini kelompok kami akan melakukan percobaan


mengenai penguat oerasional yang merupakan seuatu rangkaian
atau koponen yang sangat peting di bidang elektronika dengan
fungsi dan kegunaannya yang dapat menguatkan tegangan pada
suatu rangkaian yang diberikan penguat operasional, pada
modul ini komponen Op Amp di integrasikan dengan sebuah
chip integrated Circuit (IC) yaitu IC Op Amp 741.

Kata Kunci—Enter key words or phrases in alphabetical order,


Gambar 1. Simbol Penguat Op-Amp
separated by comm Op Amp, inverting, noninverting, IC Op
Amp 741, catu daya, output input, offset null.
Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi
catu daya pada op amp. Simbol ”-” menunjukkan inverting
I. PENDAHULUAN input dan ”+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi ke
catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam
1.1. Latar Belakang
diagram, namun harus dimasukkan pada rangkaian yang
sebenarnya.
Rangkaian penguat operasional atau lebih dikenal dengan istilah
Operational Amplifier yang biasa disebut dengan Op Amp
merupakan komponen yang penting dan banyak b. IC Op Amp 741
digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low IC Op Amp 741 merupakan sebuah komponen yang
power). Istilah Operational merujuk pada kegunaan op amp dapat menggantikan rangkaian Op Amp menjadi satu
pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi aritmetik komponen sehingga lebih memudahkan dalam merancang
pada tegangan input (V input) yang diberikan pada rangkaian. rangkaian, ini contoh gambar IC Op Amp 741
II. LANDASAN TEORETIS
Rangkian penguat oerasional adalah suatu rangkaian yang
sangat penting dalam komponen elektronika berdaya rendah
dengan memberikan fungsi-fungsi aritmetik

a. Operational Amplifier (Op Amp)


Operational Amplifier, sering disingkat dengan sebutan Op III. METODOLOGI
Amp, merupakan komponen yang penting dan banyak 3.1 Alat dan Bahan
digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low
Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum ini antara lain
power). Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp
adalah :
pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi aritmetik
1. Power Supply Dc ( 2 buah)
pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada
2. Generator Sinyal ( 1 buah )
rangkaian.
3. Osiloskop ( 1 buah )
4. Kabel BNC-BNC ( 1 buah )
5. Kabel BNC-probe jepit ( 2 buah )
6. Kabel 4mm-4mm ( 5 buah)
7. Kabel 4mm-jepit buaya ( 5 buah)
8. Multimeter Digial ( 5 buah)
9. Breadboar (1 buah )
10. Kabel Jumper ( 1 meter )
11. IC Op-Amp 741 ( 7 buah )
12. Kapasitor 1nF ( 1 buah )
13. Resistor 1 KΩ ( 6 buah )
14. Resistor 1.1 KΩ ( 2 buah )
15. Resistor 2.2 KΩ ( 7 buah )
16. Resistor 3.3 KΩ ( 4 buah )
3.2 Langkah Kerja Gambar 8. Rangkaian Percobaan Inverting
Percobaan 1. Rangkaian Non-Inverting
1. Perhatikan dan susun rangkaian seperti pada Gambar 7 Percobaan 3. Rangkaian Summer ( Penjumlah )
2. Ukur dan catat nilai aktual resistor 1kΩ. 1. Modifikasi rangkaian pada Gambar 8 dengan
3. Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin dan Vo. menambahkan input lain (Vin2) dari generator sinyal,
4. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Vo. seperti pada Gambar 9.
5. Sambungkan VP ke titik C, catat nilai Vin dan Vo. 2. Ukur dan catat nilai aktual resistor yang digunakan.
6. Sambungkan VP ke titik D, catat nilai Vin dan Vo. 3. Buka sambungan dari titik C ke rangkaian. Pasang
7. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin? Catat dan generator sinyal sebagai Vin dengan frekuensi
lakukan analisa pada laporan. 500Hz. Atur keluaran generator sinyal sehingga
menghasilkan output op amp sebesar 4Vpp.
4. Sambungkan VP ke titik A. Amati dengan
menggunakan osiloskop dan catat nilai Vin serta Vo.
Pastikan setting osiloskop menggunakan DC
coupling.
5. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Vo.
6. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin?

Gambar 7. Rangkaian Percobaan Non-Inverting


Gambar 9. Rangkaian Percobaan Summer
Percobaan 2. Rangkaian Penguat Inverting
1. Perhatikan dan susun rangkaian seperti pada Gambar8.
2. Ukur dan catat nilai aktual resistor yang digunakan.
3. Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin dan Vo.
Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan
4. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Vo.
1. Perhatikan dan susun rangkaian seperti pada Gambar 10
5. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin? Catat
2. Rangkai Vs dengan sinyal kotak menggunakan
dan Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya dalam
generator sinyal pada frekuensi 1kHz 0,5Vpp.
laporan.
3. Amati gelombang output dengan menggunakan osiloskop.
6. Selanjutnya, dengan masih terhubung ketitik B, pasang
Plot kedua gelombang input dan output. Apakah hubungan
generator sinyal sebagai Vin dengan frekuensi 500 Hz.
antara gelombang input dan output? Lakukan analisis dan
Atur keluaran generator sinyal sehingga menghasilkan
tulis dalam laporan.
output op-amp (Vout)sebesar 4 Vpp.
4. Lakukan langkah 23 dengan mengubah amplitudo
7. Catat besar tegangan Vin peak to peak. Pastikan setting
sebesar 0.1Vpp dan bandingkan hasilnya.
osiloskop menggunakan DC coupling. Bagaimana
hubungan antara Vout dengan Vin? Lakukan Lakukan
analisa dan sampaikan hasilnya dalam laporan.
papan bereadboard.
Praktikum ini membuktikan bahwa pada IC Op Amp 741
secara teori dapat dijadikan sebagai komponen penguat
namun dikarenakan kesalahan pengukuran maka hasil
penguatan tidak terbukti

REFERENSI
[1] Alexander, Charles K; Sadiku, Matthew N.O. 2009.
Fundamentals of Electric Circuits four Edition. New York:
The McGraww-Hill Companies,Inc
Gambar 10. Rangkaian Percobaan Integrator [2] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Pratikum Rangkaian
Elektrik, Bandung; Institut Teknologi BandungExamples:
[3] Kelompok 3 shift A
IV. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Percobaan 1. Rangkian Penguat Non-Inverting
No Titik Pengukuran Perhitungan
pengukuran Vin Vout Vin Vout

1 A 8,7 V 11,98 V 9 V 18 V
2 B 6,85V 11,98 V 7 V 14 V
3 C 4,99V 11,98 V 5 V 10 V
4 D 3 V 11,98 V 3 V 6 V
Tabel 1. Hasil Data Percobaan Pertama
Analisis : Pada hasil pengukuran dari rangkaian penguat
non-inverting terdapat keanehan dari Vout nya dimana
tegangan output konstan pada angka 11,98 v sedangkan dari
hasil perhitungan menunjukkan seharusnya tegangan output
memiliki nilai 2 kali dari inputnya sedangkan pada
pengukurannya tidak demikian, saya meyakini ada kesalahan
dalam pengukuran pada output karena pada rangkaian sudah
tepat dan dapat dilihat pada nilai tegangan input perhitungan
dan tegangan input pada pengukuran tidak terlalu jauh
perbedaan angkanya pada rentang angka 0 hingga 0,15 atau
dengan tingkat akurasi paling rendah pengukuran terhadap
perhitungan adalah sekitar 75% yaitu pada pengukuran di titik
B dan nilai akurasi pengukuran tegangan input dari
pengukuran terhadap perhitungan paling tinggi ada pada titik
D yaitu 100% namun pada tegangan output sama sekali tidak
ada yang sesuai adapun angka pengukuran paling mendekati
adalah pengukuran dan perhitungan pada titik C yaitu 11,98
volt pada pengukuran dan 10 volt pada perhitungan namun
tingkat akurasinya -198%, namun masih jauh dari kata akurat.

4.2 Percobaan 2. Rangkaian Penguat Inverting.


No Titik Pengukuran Prhitungan
Vin Vout Vin Vout
1 B 6V 6,36 V -249,17 498,434
mV mV
2 A 4V 6,1 V 1,77 V 3,554 mV
Tabel 2. Hasil Data Percobaan Kedua

V. SIMPULAN
Pada praktikum ini hanya beberapa rangkaian saja yang
mampu di implementasikan karena keterbatasan
kemampuan kerjasama kelompok dalam merangkai pada

Anda mungkin juga menyukai