Catatan: Dokumen ini dikendalikan penyebarannya oleh Prodi Teknik Elektro ITERA
Dokumen B500 ini berisi tentang pengujian terhadap proyek sistem solar
controller (SC) dan SINORI (Sistem Informasi Purifikasi), baik dari segi hardware
maupun software. Dokumen ini merupakan tahap akhir dari pengembangan proyek sistem
purifikasi air payau dengan PV. Pengujian yang dilakukan meliputi unit testing, system
testing dan integrated system testing. Unit testing merupakan pengujian terhadap sensor
atau modul-modul yang terdapat pada sistem secara individual. Device system testing
merupakan pengujian terhadap masing-masing alat secara utuh, yakni SC dan SINORI.
Sedangkan integrated system testing adalah pengujian terintegrasi sistem secara
keseluruhan.
Unit testing merupakan pengujian terhadap sensor atau modul yang terdapat dalam
sistem SC dan SINORI, baik dari segi hardware maupun software nya. Sensor atau modul
yang ada didalam sistem SC dan SINORI antara lain :
Lingkup pengujian ini secara garis besar meliputi pengujian fungsionalitas sensor
atau modul, pengujian fungsionalitas sketch, pengujian fungsionalitas masing-masing alat,
dan pengujian fungsionalitas sistem terintegrasi secara keseluruhan.
3 HASIL PENGUJIAN
3.1 Unit Testing
Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab 2.1, unit testing dilakukan pada sensor atau
modul yang terdapat dalam sistem SC dan SINORI, yaitu sensor voltage divider dan
PWM (buck converter). Adapun pengujiannya sebagai berikut:
Hasil Pengujian :
Proses pengujian sensor voltage divider dilakukan dengan meng-upload sketch ‘Voltage
Sensing’ pada SC, dimana sensor voltage divider terhubung ke PV serta pin A0.
Nomor Dokumen: B500-02-TA Nomor Revisi: 02 Tanggal: 3/15/2019 Halaman 8 dari 27
© 2019 Prodi Teknik Elektro-ITERA. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis Prodi
Teknik Elektro - ITERA Jalan Terusan Ryacudu Lampung Selatan, 35365 Indonesia.
Selanjutnya output dilihat pada serial monitor. Setelah dilakukan uploading sketch
‘voltage sensing’ pada sensor voltage divider, maka serial monitor Arduino Uno akan
menampilkan data berupa tegangan PV secara real time. Selanjutnya hasil pembacaan
tegangan pada serial monitor tersebut dibandingkan dengan pembacaan tegangan oleh
multimeter. Jika hasilnya sama atau berada pada toleransi 5%, maka dapat disimpulkan
pengujian berhasil dan sensor voltage divider berfungsi dengan baik.
Adapun hasil keluaran atau output pengujian sensor voltage divider sebagai berikut:
Gambar diatas menunjukkan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh sensor voltage divider
sesuai dengan tegangan asli PV secara real time. Selisih perbedaan tegangan PV asli dengan
tegangan hasil keluaran sensor voltage divider tidak melebihi toleransi sebesar 2%, yakni
hanya berkisar 0.14%. Hal ini membuktikan bahwa sensor voltage divider berfungsi dengan
baik dalam mengukur tegangan PV. Adapun pengukuran tegangan PV oleh sensor voltage
divider yang lain disajikan pada tabel sebagai berikut:
Hasil Pengujian :
Proses pengujian PWM dilakukan dengan meng-upload sketch ‘PWM Charging’ pada
SC, dimana transistor pengendali PWM terhubung ke pin 6 Arduino. Selanjutnya output
dilihat pada serial monitor Arduino Uno atau pada LCD. Setelah dilakukan uploading
sketch ‘PWM Charging’, maka serial monitor Arduino Uno akan menampilkan data
berupa nilai duty cycle, persentase duty cycle, dan tegangan output PV hasil penurunan
tegangan oleh PWM secara real time. Selanjutnya hasil pembacaan tegangan pada serial
monitor tersebut dibandingkan dengan pembacaan tegangan output PV pada sistem oleh
multimeter. Jika hasilnya sama atau berada pada toleransi 2%, maka dapat disimpulkan
pengujian berhasil dan PWM berfungsi dengan baik.
Adapun hasil keluaran atau output pengujian PWM pada serial monitor dan multimeter
sebagai berikut:
Gambar diatas menunjukkan bahwa tegangan PV sebesar 19.55 V dan tegangan output PV
sebesar 14.86 V. Artinya fungsi PWM berhasil untuk mengirimkan duty cycle yang sesuai
terhadap tegangan input sehingga tegangan output yang dihasilkan berada pada tegangan
sekitar 14.80 V. Pada pengujian ini, tegangan input PV sebesar 19.55 V lalu PWM
memberikan duty cycle sebesar 76 % (193.8). Secara matematis dapat dibuktikan melalui
perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hal ini membuktikan bahwa PWM berfungsi dengan baik dalam memberikan
duty cycle terhadap tegangan PV sehingga toleransi yang terjadi tidak lebih dari 2%. Adapun
peemberian nilai duty cycle terhadap tegangan input PV yang lain disajikan pada tabel
sebagai berikut:
Device system testing melakukan pengujian terhadap alat SC dan SINORI untuk mengetahui
kesesuaian spesifikasi, fungsi dan tujuan dari masing-masing alat tersebut. Pada SC terdapat 1
pengujian secara garis besar yaitu pengendalian aliran daya dari PV ke beban saat tegangan PV
berada di atas maupun di bawah tegangan set point nya (14.8 V).
Hasil Pengujian :
Gambar diatas menunjukkan bahwa dalam keadaan PV > 14.7 V (intensitas cahaya
matahari tinggi) maka SC akan mengendalikan PV secara otomatis untuk menyuplai
daya ke beban. Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat arus mengalir sebesar 0.63 A
pada beban pompa tekanan rendah. Sehingga dapat disimpulkan aliran daya dari PV
mengalir ke beban dan menyuplai beban dengan besar arus menyesuaikan.
Gambar 3.6 Hasil Pembacaan Arus pada Beban Ketika Tegangan PV < 14.7
Hasil Pengujian