Anda di halaman 1dari 33

UNIVERSITAS DIPONEGORO – FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
Telp/Faks. (024)-7460057 e-mail: departemen@elektro.undip.ac.id

Dokumen Pengembangan Produk


Lembar Sampul Dokumen

Judul Dokumen TUGAS AKHIR:


PEMODELAN HYBRID ATS-AMF UNTUK
BACKUP DAYA PADA RUMAH TINGGAL

Jenis Dokumen PROPOSAL


Catatan: Dokumen ini dikendalikan penyebarannya oleh Dept. Teknik Elektro Undip

Nomor Dokumen

Nomor Revisi 01

Nama File 683472262.docx0.doc

Tanggal Penerbitan 1 Juni 2022

Unit Penerbit Departemen Teknik Elektro Undip

Jumlah Halaman 33 (termasuk lembar sampul ini)

Data Pengusul

Pengusul Nama Alfan Jabatan Ketua

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 1 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Tanggal 29 September 2021 Tanda Tangan

Nama Adnan Jabatan Anggota


Tanggal 29 September 2021 Tanda Tangan

Pembimbing Nama Tanda Tangan


Tanggal

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 2 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
DAFTAR ISI

1 PENDAHULUAN.............................................................................................5

1.1 RINGKASAN ISI DOKUMEN....................................................................5


1.2 APLIKASI DOKUMEN..............................................................................5
1.3 REFERENSI.............................................................................................6
1.4 DAFTAR SINGKATAN..............................................................................6

2 PROPOSAL PENGEMBANGAN PRODUK....................................................7

2.1 PENDAHULUAN.......................................................................................7
2.2 KONSEP DESAIN.....................................................................................8
2.2.1 Konfigurasi Umum...........................................................................10
2.2.2 Kemampuan dan Kapasitas Produk...............................................28
2.2.3 Teknologi yang Digunakan.............................................................28
2.2.4 Batasan-batasan sistem..................................................................28
2.2.5 Etika Profesi yang dijunjung............................................................28
2.3 SKENARIO PEMANFAATAN PRODUK.................................................29
2.4 NILAI STRATEGIS..................................................................................29
2.5 USAHA PENGEMBANGAN....................................................................30
2.5.1 Man-Month......................................................................................30
2.5.2 Machine-month................................................................................30
2.5.3 Development Tools.........................................................................31
2.5.4 Test Equipment...............................................................................31
2.5.5 Kebutuhan Expert...........................................................................31
2.5.6 Perkiraan Biaya...............................................................................31
2.5.7 Peluang Keberhasilan.....................................................................32
2.5.8 Jadwal dan Waktu Pengembangan................................................32

3 KESIMPULAN...............................................................................................34

4 BIODATA TIM PENGUSUL..........................................................................34

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 3 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 4 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Catatan Sejarah Perbaikan Dokumen

VERSI, TGL, OLEH PERBAIKAN

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 5 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
PROPOSAL
PEMODELAN HYBRID ATS-AMF UNTUK BACKUP DAYA
LISTRIK PADA RUMAH TINGGAL

1 PENDAHULUAN

1.1 RINGKASAN ISI DOKUMEN


Dokumen ini berisikan pemaparan konsep dan gagasan awal penelitian
Tugas Akhir dengan judul Pemodelan Hybrid ATS-AMF Untuk Backup Daya
Listrik pada Rumah Tinggal. Pada masa sekarang ini kebutuhan energi listrik
merupakan kebutuhan utama di kawasan perindustrian, perumahan, tempat
pembelajaran, rumah sakit, dan lainlain, namun yang menjadi halangan adalah
energi listrik yang disalurkan PLN tidak selalu secara terus-menerus proses
sinkronisasi ini ketika PLN mengalami gangguan maka akan berpindah secara
otomatis ke genset, sebelum ke genset ada beberapa detik untuk menghidupkan
genset bekerja secara normal pada saat itu juga PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) bekerja menyuplai listirkbeberapa detik untuk menggantikan listrik yang ada
gangguan yang akan berpindah ke genset secara otomatis.

Tugas Akhir ini direncanakan dengan pembuatan prototype ATS-AMF


model hybrid yang akan digunakan untuk menjalankan pemanfaatan dua atau lebih
sumber energi (sistem pembangkit) sehingga dapat saling melengkapi dan dapat
diperoleh keandalan penyediaan pada beban sistim hibrid ini menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

dokumen B100 ini mencakup tiga bagian, yaitu :

• Bagian satu berisi ringkasan isi dokumen, tujuan penulisan, aplikasi/kegunaan


dokumen, referensi, dan daftar singkatan.

• Bagian dua berisi masalah yang melatar belakangi Tugas Akhir dan tujuan dari
produk yang dihasilkan, konsep desain, scenario pemanfaatan produk, nilai
strategis, dan usaha pengembangan.

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 6 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
• Bagian tiga berisi kesimpulan.

1.2 APLIKASI DOKUMEN


Dokumen ini berlaku untuk pengembangan produk perancangan prototype Pemodelan
Hybrid ATS-AMF Untuk Backup Daya Listrik pada Rumah Tinggal untuk:

(1) Sebagai gambaran umum dari segi teknik maupun non-teknis tugas akhir yang
akan dikerjakan

(2) Memastikan kelayakan tugas akhir, baik dari segi teknik, waktu, biaya/ekonomis,
maupun strategis

(3) Menjadi catatan proses pengerjaan dan revisi yang dilakukan.

Proposal ini diajukan kepada dosen pembimbing tugas akhir dan tim tugas akhir Program
Studi Sarjana Teknik Elektro Undip sebagai bahan penilaian tugas akhir.

1.3 REFERENSI
[1] Ir. A.F. Nelwan, MT, 2010, Karakteristik Weibull PLTB Miangas. Universitas
Sam Ratulangi. Manado-Indonesia.
[2] Muhammad Rizal Fachri. Hendrayana. 2017. Analisa Potensi Energi Angin
Dengan Distribusi Weibull Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Banda
Aceh. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Februari
2017, hal. 1-8 ISSN: 2549-3698 (printed)/ 2549-370.
[3] Idzani Muttaqin, Muhammad Suprapto. 2021. Pembuatan Turbin Angin Savonius
Bertingkat Berbahan Alumunium. JURNAL JIEOM Vol.04, No.01, JUNI 2021 ISSN:
2620-8184

1.4 DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN ARTI
PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 7 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
2 PROPOSAL PENGEMBANGAN PRODUK

2.1 PENDAHULUAN

Pada masa sekarang ini kebutuhan energi listrik merupakan kebutuhan utama di
kawasan perindustrian, perumahan, tempat pembelajaran, rumah sakit, dan lainlain,
namun yang menjadi halangan adalah energi listrik yang disalurkan PLN tidak selalu
secara terus-menerus. Adakalanya pemadaman listrik secara tiba-tiba dikarenakan adanya
gangguan maupun perawatan. Pembangkitan menggunakan energi terbarukan merupakan
teknologi yang dapat memecahkan masalah masalah krisis energi yang dialami beberapa
negara . Dari data kementerian ESDM dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan
dan konservasi energi tahun 2017 , prospek kebutuhan energi terutama energi fosil sangat
besar seiring meningkatnya populasi jiwa di wilayah Indonesia khususnya daerah-daerah
dengan perkembangan industri yang besar. Hal ini mengakibatkan kebutuhan energi
listrik yang cukup besar dan biaya produksi energi listrik yang besar pula. Ada tiga krisis
energi yang pernah terjadi sampai sekarang – krisis minyak 1973, krisis energi 1979, dan
kenaikan harga minyak 1990, terlepas dari beberapa krisis regional. Harga telah
meningkat dengan cepat selama lima tahun terakhir, berkat permintaan yang terus
meningkat dan kekurangan sumberdaya energi. Semakin mahalnya energi yang tidak
diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar fosil untuk 20 sampai 50 tahun yang akan
dating serta meningkatnya polusi menyebabkan banyak negara yang menggalakkan
program hemat energi dan penggunaan energi terbarukan termasuk Indonesia
(Kementrian ESDM,2018). Keperluan energi listrik menjadi kebutuhan primer di
kawasan perindustrian, perumahan, tempat pembejaraan, rumah sakit, dan lain- lainnya.
namun yang menjadi permasalahan adalah energi listrik yang disalurkan PLN tidak selalu
secara terus-menerus adakalanya dilakukan pemadaman listrik secara tiba-tiba
(Sudihartho .I.,2011). Pemakaian penyokong daya listrik PLN dengan cara menggunakan
genset belum bisa memasok keseluruhan,(Asriyadi et al., 2016) untuk itu dibuat ATS
(Automtic Tranfer Switch) dan AMF (Auto Main Failure) dengan menggunakan sistem
hybrid. Pemahaman energi hibrid secara normal ialah pemanfaatan lebih dari satu
pembangkit listrik oleh sumber energi yang tidaksama. Kegunaan dari sistem hibridnya
No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 8 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
itu menjalankan pemanfaatan dua atau lebih sumber energi (sistem pembangkit) sehingga
dapat saling melengkapi tiap-tiap dan dapat diperoleh keandalan penyediaan pada beban
sistim hibrid ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (Permadi,2020)

Energi terbarukan yang dibutuhkan berasal dari energi matahari yang dapat
digabungkan dengan Genset sehingga membuat suatu pembangkit yang lebih efektif,
efisien dan handal kemudian dengan penggabungan dari sumber energi tersebut,
dinantikan dapat tersedianya penyaluran daya listrik yang terus-menerus dengan efektif
yang sangat bagus. Pada proses sinkronisasi ini ketika PLN mengalami gangguan maka
akan berpindah secara otomatis ke genset, sebelum ke genset ada beberapa detik untuk
menghidupkan genset bekerja secara normal pada saat itu juga PLTS (Pembangkit Listrik
Tenaga Surya) bekerja menyuplai listirkbeberapa detik untuk menggantikan listrik yang
ada gangguan yang akan berpindah ke genset secara otomatis (Asriyadi et al., 2016).

2.2 KONSEP DESAIN


Untuk melaksanakan prinsip kerja ,alat ini harus menngunakan software dan
hardware yang saling mendukung. Pada proses ini sumber utama PLN. Standar pengenal
masing-masing sumber daya listrik adalah tegangan. Ketika mengalami gangguan maka
ATS AMF bekerja berpindah secara otomatis menuju ke genset , sebelum genset bekerja
dengan normal maka beban akan di back-up oleh PLTS sebagai sumber cadangan untuk
beberapa detik menggantikan penyuplai PLN yang mengalami gangguan akan berpindah
ke genset secara otomatis.

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 9 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Gambar 1. Diagram Alur Tugas Akhir

Pada situasi ini ATS (Auto Transfer Switch ) dihidupkan. Prinsip kerja keseluruhan
ATS yang dibuat sebagai berikut: Prioritas sumber daya listrik adalah PLN . Pada saat
ATS dinyalakan mikrokontroller melakukan pengecekan tegangan PLN secara otomatis
dan jika tidak ada gangguan seperti padam tiba tiba,maka beban akan disuplai dari PLN.
Apabila tegangan PLN tidak memenuhi ataupun mengalami gangguan maka Genset akan
menyuplai beban dengan syarat tegangan telah mencapai 220 Volt. Jika Genset tegangan
belum stabil maka PLTS akan menyuplai beban tersebut. Saat beban disuplai oleh PLTS ,
genset melakukan starting dan pemeriksaan tegangan sebanyak 3 kali . Jika genset
berhasil bekerja dan tegangan yang diperlukan sesuai maka beban disuplai , jika genset
mengalami gangguan maka tampilan layar lcd menampilkan “fail to start”. Diagram alir
kerja ATS dapat dilakukan gambar dibawah ini.

2.2.1 Konfigurasi Umum


Prototype ATS-AMF dimaksudkan untuk mengelola pemindahan dengan cara
otomatis pemenuhan energy dari pemenuhan energi yang tidak sama dari PLN, genset dan
PLTS maka suatu sistem ATS AMF digunakan untuk menetapkan sistem pemindahan
otomatis tersebut. Secara normal sistem ATS dimanfaatkan untuk menukar
penyediaan listrik inti. Dalam hal ini, PLN menukar penyediaan listrik melalui sumber
persediaan (genset) dan sebaliknya dari genset menukar penyediaan listrik ke PLN.
Dimana tugas dari sistem ATS AMF ini ialah agar menetapkan ketersediaan energi listrik
atau menetapkan keandalaan sistem dalam penyediaan energi listrik. Hal ini juga
No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 10 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
diterangkan untuk AMF( Auto Main Failure) alat ini yang digunakan untuk menyusutkan
pemberhentian waktu dan menambah keandalan sistem sumber daya listrik. Adapun pada
kajian ini sistem ATS AMF akan dibangun lebih lanjut dengan tambahan penyediaan
energi terbarukan .Dalam hal ini PLTS dan digunakan sebagai penyediaan energi inti
pada sistem PLTH dan penyediaan cadangan energinya adalah sumber PLN dan Genset
sebagai salah satu pilihan akhir penyediaan energi listrik.

Bagian inti yang akan dimanfaatkan dalam susunan ATS AMF ialah MC
(Magnetic Contactor) dan ada bagian lainnya salah satunya (AMF) Auto Main Failure
yang digunakan untuk susunan dari rangkaian daya dan rangkaian sistem kontrol.

Generator
Generator ialah peralatan yang digunakan merubah daya mekanis membentuk daya
listrik dengan cara induksi elektromagnetik. Generator ini mendapatkan tenaga mekanis
dari penggerak utama .Generator arus AC (bolak-balik) disebut sebagai alternator.
Generatordiinginkan dapat menyediakan tenaga listrik pada masa masalah, dimana
penyediaan ialah untuk beban utama. Sedangkan generator set (genset) ialah struktur dari
pada generator itu sendiri. Genset ialah suatu komponen yang digunakan untuk mengubah
energi mekanik ke energi listrik. Genset atau sistem generator penyebaran adalah suatu
generator listrik yang terdiri dari box panel, dipergunakan sebagai system persediaan
listrik atau "sumber daya yang mengandalkan atas kebutuhan pengguna" (off grid).
Genset sering dipergunakan oleh industry dan rumah sakit yang dapat mencukupi
kebutuhan listrik yang diperlukan , seperti halnya wilayah desa yang tidak menggunakan
jalan masuk komersial . Generator dipasang satu poros dengan motor diesel, yang
umumnya memakai alternator (generator sinkron) pada saat pembangkitan . alternator
(generator sinkron) tersusun dari beberapa struktur inti antara lain: jangkar dan gaya
medan magnet . Generator ini memiliki kemampuan yang cukup besar ,medan magnetnya
berotasi karena berada pada bagian rotor. Konstruksi-konstruksi generator AC
adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator
Terdiri dari tuangan besi, rangka stator ialah tempat dari kepingan generator yang
lain.
2. Stator

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 11 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Stator mempunyai jejak sebagai lokasi menaruh belitan stator. Belitan stator
berguna sebagai wadah GGL induksi.
3. Rotor
Rotor ialah struktur yang berrotasi, pada struktur ini mempunyai kutub-kutub
magnet dengan belitannya yang suplai arus searah, melalui cincin geser dan sikat arang.
4. Cincin geser
Terdiri dari komponen tembaga atau kuningan yang terpasang pada poros dengan
menggunakan bahan tahan panas.Slip ring ini berotasi bersama-sama dengan rotor dan
poros.
5. Generator penguat
Generator penguat ialah generator dc (arus searah) yang digunakan untuk daya arus.
Pada dasarnya generator AC dirancang serupa, sehingga belitan wilayah terbentuknya
GGL induksi diam, sedangkan kutub-kutub dapat membuat medan magnet berotasi.
Generator itu ialah generator berkutub dalam, dapat diamati pada gambar dibawah ini

Cara Kerja Generator


Hukum Lens sama dengan dengan cara kerja generator, yaitu aruslistrik yang disalurkan
pada yang bersifat menolak rotasi rotor . Sehingga menghasilkan EMF pada belitan rotor.
V (tegangan) EMF akan menjadi arus jangkar. Jadi diesel untuk penggerak utama akan
merotasikan rotor generator, selanjutnya rotor menghasilkan eksitasi supaya medan
magnet yang memotong dengan kawat pada stator dan menimbulkan tegangan di stator.
Karena ada beberapa kutub yang tidak sama , selatan dan utara , maka hasil tegangan
pada stator ialah tegangan bolak-balik. Perhitungan tegangan induksi melalui persamaan:
E = Kd . Ks. ω. F .p .g . Nc [1]
E = 4,44 .Kd .Ks .f .F . p. g. Nc [2]
Dimana:
E = Ggl yang dibangkitkan (volt)

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 12 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Kd = faktor kisar lilitan
ω = kecepatan sudut dari rotor (rad/second) f = frekuensi (hertz)
F = fluks medan magnet Nc = jumlah lilitan
g = jumlah kumparan per pasang kutub per pasa Adapun cara kerja Generator AC
dengan aturan induksi elektromagnetic. Generator AC tersusun atas stator yang meliputi
unsur diam dan rotor yang meliputi faktor rotasi dan terdiri atas lilitan-lilitan medan. Pada
generator AC porosnya tidak bergerak sedangkan medan intinya berotasi dan belitan
porosnya yang terhubung dengan dua cincin geser.

PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sumber inti energinya ialah energi sinar
matahari, cahaya matahari yang dihasilkan dari radiasi ini selanjutnya diperoleh dari
panel surya. Panel surya ini ialah hasil dari kombinasi beberapa sel surya yang
dimensinya sangat minim dan tipis yang digabungkan secara campuran, seri ataupun
paralel (paralel dan seri), sehingga menjadikan modul panel surya yang menghasilkan
arus dan tegangan yang besar pula dan dimensinya besar. Cara kerja panel surya ialah
pada saat cahaya matahari terkena panel surya, maka elektron yang terdapat pada sel
surya akan berpindah dari titik N ketitik P, sehingga pada alur output pada panel surya
akan menimbulkan energy listrik (Ramadhan et al., 2016)
Limpahan energy listrik yang diperoleh panel surya yang tidak sama tergantung dari
banyaknya sel surya yang dikombinasikan didalam modul panel surya tersebut. Output
dari panel surya ini ialah listrik DC (arus searah) yang melimpah. Jumlah sel surya yang
dirangkai pada panel surya dan tingginya radiasi sinar matahari yang menyorot panel
surya menentukan tegangan outputnya. Output pada panel surya ini dimanfaatkan
kemuatan yang bersumber bertegangan DC dengan penggunaann I (arus) yang sedikit.
(Ramadhan et al., 2016)
Supaya energi listrik yang diperoleh dapat dimanfaatkan pada keadaan malam hari
(keadaan saat panel surya tidak memperoleh cahaya matahari) ,maka output dari panel
surya ini diharuskan dihubungkan ke suatu media storage (penyimpanan), dalam keadaan
ini ialah baterai ,tetapi ini tidak sepenuhnya dihubungkan ke baterai, tetapi diharuskan
dihubungkan pada rangkaian regulator, dimana inti rangkaian tersebut mempunyai
rangkaian Automatic charger (pengisi baterai otomatis). Kegunaan dari regulator ialah

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 13 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
untuk meregulasi input arus menuju ke baterai secara otomatis dan mengatur keluaran
tegangan dari panel surya. (Ramadhan et al., 2016)
Selain itu regulator bermanfaat tuntuk memutuskan dan menyambungkan arus dari
panel surya ke baterai dengan cara otomatis dan memutuskan arus dari baterai kebeban
jika terjadi arus singkat ataupun kelebihan beban. Jenis regulator yang dibuat disini ialah
jenis perubahan atau kombinasi antara paralel dan seri. Panel surya seharusnya bisa
langsung dimanfaatkan tanpa menggunakan baterai ataupun rangkaian regulator, tetapi ini
tidak dimanfaatkan.
Karena dapat mempengaruhi kerja dari panel (adanya kelebihan muatan akan berefek
buruk) sehingga tidak akan terulang kembali gangguan yang menimbulkan kerusakan
terhadap panel surya tersebut. Manfaat regulator salah satunya untuk melindungi dari
terjadinya muatan lebih dari panel surya yang mengakibatkan panel surya tidak gampang
rusak . Jika menginginkan hasil output listrik dari PLTS ini ialah listrik AC (arus bolak-
balik) maka PLTS yang didapatkan menghasilkan listrik DC (arus searah) ini harus
sambungkan kerangkaian elektronika . Module 30 elektronika yang terbilang Inverter
DC-AC. Dimana Inverter DC-AC dimanfaatkan untuk menukar DC (arus listrik searah)
menjadikan AC (arus listrik bolak-balik). Setelah arus listrik searah diganti jadi arus
listrik AC (arus bolak-balik), selanjutnya output dari inverter ini yang menjadikan arus
bolak-balik ini bisa sebenarnya dimanfaatkan untuk menghubungkan perlengkapan
elektronika dan listrik yang memanfaatkan arus bolak-balik. Tingginya daya keluaran dan
tegangan yang dapat dirangkai kemuatan yang selanjutnya harus sama halnya tingginya
penggunaan sistem penyimpanan besarnya AH (Ampere Hour) atau amper perjam
kapasitas baterai) dan keandalan inverter yang digunakan. Hubungan beban dengan
baterai ialah hubungan rangkaian paralel lanjut kemuatan. Jika baterai tersebut telah diisi
sampai penuh. Untuk menjaga baterai efek adanya over load (kelebihan muatan) maupun
hubung singkat terhadap muatan, maka sebelum baterai dirangkain lanjut harus melalui
saluran proteksi. Beberapa manfaat yaitu untuk mengamankan maupun melindungi
baterai dari efek adanya over load (kelebihan beban) maupun hubung singkat pada beban.
Hasil pengujian tegangan, arus dengan menggunakan panel surya 40 WP

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 14 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Komponen PLTS
a. Baterai / ESS: Baterai digunakan untuk menampung listrik yang diproduksi oleh panel
surya sebelum digunakan.
b. Panel Surya: Komponen utama dalam proses ini adalah panel surya, yang terdiri dari
sel-sel surya yang disatukan dan dihubungkan secara seri atau paralel sesuai kapasitasnya.
Sel surya terdiri dari dioda semi konduktor yang mengubah cahaya matahari menjadi
listrik tanpa batas dan tidak memerlukan bahan bakar.
c. Inverter: Alat pengubah arus DC yang berasal dari Baterai atau Accu yang berdaya 12
volt menjadi arus AC dengan tegangan 220 volt. Selain aman, arus listrik yang
dikeluarkan oleh inverter sangat stabil, sehingga tidak membutuhkan stabilizer.
d. Kwh EXIM: Sebuah mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem
panel surya atap dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa digunakan kembali
untuk konsumsi rumah tangga tersebut.

ATS (Automatic Transfer Switch)


Automatic Transfer Switch adalah sakelar yang bekerja secara otomatis mentransfer
beban dari suplai daya utama ke suplai daya cadangan bila suplai utama ini gagal atau
tegangan suplai utama utama mengalami drop dibawah minimal. Pada intinya, ATS
adalah service atau alat yang akan mengubah secara otomatis sumber tenaga listrik ke
sumber tenaga yang lain bila terjadi suatu masalah pada sumber tegangan utama, sistem
otomatisnya bekerja berdasarkan jika listrik dari suplai daya utama terputus maka
dipindahkan ke suplai daya cadangan.
No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 15 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Sebagai kontrol perpindahan suplai beban dari sumber utama ke sumber cadangan dan
sebaliknya diperlukan sebuah sistem yang dapat bekerja secara otomatis. Sistem ini
biasanya disebut Automatic Transfer Switch (ATS). ATS yang ada saat ini
menggunakan sumber utama PLN dan sumber cadangan genset. Hal ini memiliki
kekurangan dimana tidak memanfaatkan sumber energi terbarukan sebagai sumber listrik
utama, padahal sumber energi terbarukan khususnya PLTS berpotensi sebagai sumber
listrik utama. Selain itu, ATS yang ada, memindahkan suplai ke sumber cadangan saat
listrik benar-benar padam
Jika di pahami secara harfiah Automatic Transfer Switch adalah saklar yang bekerja
secara otomatis yang cara kerjanya berdasrkan jika sumber daya utama mengalami
gangguan maka digantikan dengan suplai daya yang lain.
ATS merupakan rangkaian dari kumpuan saklar otomatis antara power inverter dengan
listrik PLN yang bekerja dengan full automatic. Pada saat PLTS kekurangan suplai
matahari maka secara otomatis saklar ini memindahkan ke suplai daya PLN dan ketika
sudah ada suplai yang cukup pada PLTS maka akan kembali berpindah ke PLTS.
ATS ini dibedakan menurut kapasitas daya yang dibutuhkan, sistem fasa, Arus, dan
tegangan yang digunakan. Semakin besar pemakaian antara listrik dan suplai
cadanganya maka spesifikasi dari komponen ATS nya akan semakin besar pula,
terutama pada rating arus pada masing – masing komponennya.

Gambar 8. ATS (Automatic Transfer Switch)

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 16 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Prinsip Kerja ATS
Ketika keadaan normal matahri bersinar terik dan cukup baik maka panel surya akan
mengisi baterai dan saat baterai terisi penuh maka ATS ini bekerja untuk memindahkan
suplai daya dari baterai ke Panel surya.
Pada saat pemakaian baterai yang terus menerus mengakibatkan kapasitas baterai
berkurang dan melemah karena energi yang dikeluarkan secara terus menerus saat
energi ada baterai mulai melemah maka ATS akan memilih sumber PLN dan memutus
energi listrik dari baterai, agar pengisian baterai berjalan optimal.
Kemudian saat baterai berhasil terisi penuh oleh panel surya maka ATS akan kembali
memindahkan sumber suplai daya ke baterai kembali demikian ini berlangsung secara
berulang ulang dengan sistem yang sudah otomatis.

Komponen-komponen ATS
Berikut merupakan komponen – komponen penyusun Automatic Transfer Switch :
1) Kontaktor Magnetik
Magnetic Contactor / kontaktor magnetik merupakan peralatan
eletromekanik yang berfungsi seperti saklar yaitu dapat memutus dan menyambung
rangakaian yang dapat dioperasikan/ dikontrol dari jarak jauh yang prinsip kerjanya
berdasrkan gaya elektromagnetik, dimana magnetnya bekerja sebagai pelepas kontak
– kontak. Coil pada kontaktor dirancang untuk sistem arus AC maupun DC agar dapat
bekerja sesuai dengan sistem arus kerjanya.
The National Manufacture Assosiation (NEMA) memberikan definisi kontaktor
magnetis sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambungkan atau
membuka berulang-ulang rangkaian listrik. Tidak seperti relai kontaktor dirancang
untuk menyambung atau membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-
beban tersebut meliputi lampu, pemanas, trafo kapasitor dan motor listrik yang untuk
itu pelindung beban harus dipasang secara terpisah. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah suatu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah
dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik. Kontaktor pada umumnya
bekerja secara normal bila teganganya mencapai 85% tegangan sistem kerjanya, bila
tegangan sistemnya turun maka kontaktornya akan bergetar. Ukuran dari kontaktor

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 17 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
ditentukan dari kemampuan sistem arusnya. Kontak kontak pada kontaktor dibedakan
menjadi dua yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).
Dimana Kontak Normally Open adalah ketika dalam kondisi normal atau awal saat
kontaktor tidak mendapat masukan arus litrik kontak ini terbuka dan akan menutup saat
dialiri arus listrik, sedangkan untuk kontak normally close adalah saat kontaktor tidak
dialiri arus listrik maka kontak ini akan tertutup dan akan terbuka saat dialiri arus listrik.
2) Mini Circuit Breaker
Mini Circuit Breaker (MCB) adalah saklar elektromekanik yang berfungsi sebagai
pemutus listrik secara otomatis apabila melampaui tegangan/daya yang sudah
ditentukan. Fungsi dari MCB adalah sebagai alat proteksi/pengaman yang
berguna sebagai pembatas untuk mencegah terjadinya hubung singkat / Short circuit
atau juga sebagai proteksi listrik saat terjadi tegangan lebih. Dalam instalasi rumah setiap
kali terjadi arus lebih maka rangkain listrikya akan diputus dan kemuadian dapat
dinormalkan kembali, dengan megakat tuas MCB nya.
MCB yang dipasang dan dipergunakan pada saluran awal sebelum masuk ke beban.
Kapasitas MCB seharusnya memiliki daya lepas / trip tuas MCB sesuai dengan rating
yang telah diberikan karena sangat fatal bila MCB tidak bekerja sesuai rating nya
dapat menyebabkan hubung singkat dan menimbulkan percikan api yang dapat
menimbulkan kebakaran. Rating MCB yang sudah di tetapkan ini terpengaruh juga
dengan diameter saluran kabel itu sendiri.
3) Time Delay Relay (TDR)
TDR yang biasanya disebut dengan relay timer atau juga penunda batas wwaktu
umumnya digunakan pada instalasi motor utamanya instalasi yang memerlukan
penagturan waktu yang otomatis. TDR ini dapat digunakan secara bersamaan dengan
di kombinasikan dengan berbagai macam saklar otomatis seperti, TOR, MC, dan relay.
Fungsi dari TDR ini adalah sebagai pengatur waktu untuk waktu hidup maupun
waktu switch-off komponen yang di kontrol dengan delay waktu yang tertentu, dan
cara kerjanya dibedakan menjadi TDR yang bekerja dengan prinsip induksi motor
dan juga TDR yang bekerja berdasrkan rangkaian eletronik.
4) Relay
Di dalam dunia elektonika terdapat komponen yang dikenal dengan sebutan Relay, yang
mana relay disini adalah komponen elektonika yang bekerja berdasarkan logika

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 18 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
switching. Awalnya pada tahun sebelum 70an, relay merupakan otak dari suatu sistem
rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi
relay. Relay yang paling sederhana dalah relay elektromekanik yang bekerja bila
mendapatkan energi listik. Secara sederhana relay elektromekanis dapat didefinisikan
sebagai berikut :
a) Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka
kontak saklar.
b) Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik
Konstruksi dari relay adalah kumparan intibesi stasioner, yang diletakkan pada pada
batang besi bersendi, yang dilengakapi dengan pegas bekerja bila dialiri arus listrik dan
akan diputuskan jika tidak ada arus listrik yang mengalir. Relay bekerja secara tepat
dan akurat berdasarkan sistem kerjanya.
5) Fuse
Fuse atau yang sering dikenal dengan sekering adalah komponen elektornika
yang berfungsi sebagai pengaman dalam rangkaian listrik. Sekering (fuse) pada
dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan putus bila teraliri arus listrik
yang berlebihan ataupun akan putus bila terjadi hubung singkat (Short Circuit) dalam
sebuah rangkaian listrik. Proteksi dengan sekring memungkinkan stelah putusnya kawat
tipis ini tadi memutus juga rangkaian listrik yang mengalami gangguan sehingga tidk
sempat merusak komponen – komponen listrik dalam rangkaia. Besarnya kapasitas dari
fuse umumnya tertera pada terminal fuse itu sendiri, rating dari fuse diantaranya,
Ampere, miliAmpere, dan Volt ataupun miliVolt.
6) Kabel / Konduktor
Kabel/konduktor merupakan hal yang terpenting dalam suatu rangkaian listrik
dikarenakan kabel/konduktor itu menghubungkan rangkaian listrik satu sama lain agar
suplai listrik dari sumber dapat masuk hingga beban.
Setiap penghantar/konduktor memiliki spesifikasi masing – masing sesuai dengan
penggunaanya, dan kapasitas beban yang akan digunakan. Dalam proses pemilihan kabel
harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:
a) Kapasitas secara elektikal meliputi ukuran penghantar, tipe dan ketebalan
isolasi.

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 19 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
b) Bahan yang tepat untuk desain masing – masing golongan tegangan, untuk tegangan
rendah, menengah atau tinggi. Juga berdasarkan kekuatan listrik, ketahanan isolasi, dan
konstanta dielektrik.
c) Suhu disesuaikan dengan lingkungan kabel itu akan digunakan, dan juga lingkungan
penggunaan beban
d) Mekanikal meliputi dari tingkat kekerasan dan fleksibilitas serta
pertimbangan terhadap kehancuran.
e) Kimiawi, adalah kondisi kabel terhadap bahan kimia serta cahaya matahari.

AMF
Automatic main failure atau yang biasa di singkat dengan AMF adalah pengatur atau
yang memerintahkan pergantian sumber daya pemasok setelah menerima sensor dari
ATS. Apabila terjadi pemadaman listrik PLN masa sensor akan mengirim sinyal ke AMF
didalam AMF sendiri terdapat progam untuk memerintahkan starting genset. ATS dan
AMF sendiri dapat di operasikan secara otomatis dan secara manual.

Gambar 9. Konversi Energi


Generator Set
Genset (Generator set) adalah perangkat kombinasi antara pembangkit listrik
(generator) dan mesin penggerak yang digabung dalam satu set unituntuk menghasilkan
tenaga listrik. Mesin penggerak pada genset umumnya merupakan mesin pembakaran
internal berupa motor atau mesin diesel dengan bahan bakar solar dan mesin dengan
bahan bakar bensin. Sedangkan generator adalah perangkat yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
Prinsip kerja generator menggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu
memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam
kumparan maka akan terjadi perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran
medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan
sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang
menimbulkan listrik). Generator terdiri dari beberapa komponen-komponen utama yaitu:
1. Bagian yang tetap disebut stator

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 20 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Pada umumnya merupakan tempat ggl dibangkitkan dan tempat arus beban
mengalir bila generator berbeban. Stator generator untuk pusat pusat pembangkit
listrik umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Rangka Stator ( Stator Frame )
Rangka stator dibuat meyerupai tabung silender yang bagian dalamnya diperkuat
rusuk-rusuk berupa lempengan-lempengan cicin baja yang dilas. Disekeliling bagian
dalam rangka silender ini kemudian dipasang baja-baja bulat yang juga dilas
sehingga menyerupai bentuk sangkar.
b. Inti stator ( Stator Core )
Inti stator terbuat dari segmen-segmen dimana tiap segmen tersebut terbuat
dari laminas lembaran plat baja silikon yang memiliki sifat kemagnitan sangat baik
(permeabilitasnya tinggi).
c. Kumparan stator (Stator Winding)
Kumparan stator terbuat dari lempengan-lempengan tembaga berpenampang segi
empat (copper strips) dan mempunyai konduktifitas yang tinggi yang dililit dangan
pita isolasi diseluruh permukaannya sehingga membentuk batang solid yang
terisolasi. Batang tembaga berisolasi ini kemudian ditempatkan pada alur (slot) inti stator
dan dikunci dengan pasak yang terbuat dari bahan isolasi.
2. Bagian yang bergerak disebut rotor
Pada umumnya rotor merupakan tempat dimana magnit di bangkitkan rotor
generator terdiri dari 2 bagian yaitu bodi dan kumparan rotor.
a. Inti rotor
Inti rotor terbuat dari baja tuang yang dibubut atau bahan fetromagnetik yang
mempunyai permeabilitas tinggi disekeliling inti motor dibuat alur-alur dalam arah
aksial untuk menempatkan konduktor kumparan dan sebagai saluran bagi media
pendingin.
b. Kumparan rotor
Kumparan rotor terbentuk dari lempengan konduktor tembaga, yang menpunyai
konduktifitas tinggi yang dimasukkan ke dalam alur-alur pada inti rotor setelah
seluruh permukaan alur dilapisi bahan isolator. Kedua ujung kumparannya masing-
masing dihubungkan .ke “slipring” yang terbuat dari baja tempat yang di isolasi terhadap
rotor bodi (untuk rotor generator dengan sistem eksitasi statis). Untuk generator dengan
No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 21 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
sistem eksitasi tanpa sikat arang (brushless), kedua ujung kumparan rotor disambungkan
ke konduktor yang melintasi lubang dipusat rotor agar dapatdisambung ke output
rotating rectifier. Dikedua ujung rotor kemudian dipasang fan untuk mensirkulasikan
media pendingin.
c. Bantalan
Rotor pada umumnya ditumpu kedua ujungnya dengan bantalan (bearing).
Perlu diketahui bahwa salah satu atau bahkan kedua bantalan ini diisolasi terhadap
pondasi (ground). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya sirkuit yang tertutup
antara rotor, bantalan dan pondasi (ground) yang dapat menimbulkan aliran arus liar ini
terjadi, maka permukaan bantalan minyak pelumas akan rusak akibat efek elektrokimia
(electro chemical).
Prinsip kerja genset adalah sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau mesin
bensin) akan mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik, kemudian energi
mekanik tersebut diubah atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya
listrik. Generator memiliki dua tipe, yaitu generator AC atau yang biasa disebut
alternator dan generator DC. Generator AC (alternator) adalah generator yang
menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC), sedangkan generator DC adalah generator
yang menghasilkan arus listrik searah (DC). Sebenarnya generator AC memiliki sistem
kerja yang sama dengan generator DC, yaitu menghasilkan listrik dari induksi
elektromagnetik, selain itu baik generator AC maupun generator DC sebenarnya pada
dasarnya sama-sama menghasilkan arus listrik bolak-balik. Namun generator AC dan
generator DC memilki perbedaan pada desain konstruksinya. Generator DC
menggunakan sebuah cincin belah (split ring) atau yang biasa disebut komutator yang
bertindak sebagai penyearah (rectifier), sehingga arus yang dihasilkan generator DC
adalah arus searah (DC). Sedangkan pada generator AC (alternator) menggunakan dua
cincin seret (slip ring) untuk menghasilkan arus bolak-balik.
Fungsi Genset (generator set) biasa digunakan untuk menghasilkan daya
listrik alternatif, seperti ketika suplai pasokan daya listrik dari industry pembangkit
listrik padam/off, atau keadaan dimana tidak ada pasokan jaringan listrik di daerah
tersebut, atau juga biasa digunakan ketika diperlukan daya listrik tambahan

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 22 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Baterai
Pada PLTS untuk menyimpan listrik yang dibangkitkan digunkanlah baterai
sebelum daya yang dihasilkan mensuplai ke beban. Beban listrik DC yang digunakan
beragam seperti peralatan elektronik.

Jenis – jenis dari baterai yang digunakan pada sistem PLTS ini banyak sekali
bergantung pada selera masing – masing, tetapi pada umumnya baterai yang digunakan
pada PLTS adalah, nikel-cadmium, nikel-iron, sodium sulfat dan lead acid baik itu
baterai basah ataupun baterai kering. Baterai yang digunakan berbeda dengan jenis
dengan baterai mobil yang merupakan jenis baterai starter. PLTS ini baterai dapat
disusun secara seri ataupun parallel, disusun secara seri agar mendapatkan tegangan
nominal yang diinginkan dan disusun secara parallel untuk mendapatkan kapasitas yang
diinginkan.

Solar Charge Controller


Solar Charge Controller (SCC) biasa disebut juga dengan baterai regulator yang
merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengatur arus searah yang diisikan
ke baterai sebelum dimanfaatkan menuju beban. SCC ini juga berfungsi sebagai
pengatur kelebihan tegangan dan kelebihan pengisian baterai dari modul surya,
manfaatnya dapat menghindari full discharge pada baterai dan overloading baterai
yang dapat menyebabkan suhu baterai naik, hal ini yang nantinya berpengaruh pada umur
baterai. SCC ini juga berfungsi sebagai proteksi untuk mengamankan arus DC tidak
kembali lagi ke panel surya. Secara detail fungsi dari SCC adalah seagai berikut :
a) Pengaturan arus pengisian menuju baterai agar terhindar dari over- charging
dan over-voltage. Cara kerjanya adalah saat baterai penuh maka SCC akan memutus
listrik yang masuk ke baterai dari panel surya, tetapi saat kapasitas baterai kurang dari
30% maka SCC akan mengisi kembali sampai penuh, proses charging dan discharging
ini berlangsung secara otomatis berdasrkan kapasitas listrik yang dihasilkan dari panel
surya, supaya terhindar dari arus lebih yang dapat merusak baterai.
b) Memantau suhu baterai (Charge controller) yang pada umumnya terdiri dari satu
input tetapi terapat dua terminal yang terhubung ke output panel surya, terdapat satu
output (dua terminal) yang terhubung dengan baterai, dan terdapat satu output dengan dua
terminal yang terhubung menuju beban. Arus listrik yang dibangkitkan baterai sudah di

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 23 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
proteksi menggunakan dioda proteksi yang berfungsi agar arus DC hanya dilewatkan saja
dari baterai masuk ke panel surya dan tidak mungkin masuk ke panel surya
c) Mengatur supaya saat pengisian baterai tidak terjadi full discharge dan over-
loading.

Inverter
Karena beban dari Panel surya yang beragam maka diperlukan inverter pada sistem
PLTS untuk melayani beban listrik AC, proses konversi listrik DC menjadi AC ini
membutuhkan peralatan yang dinamakan inverter, prinsip kerja inverter ini adalah
merubah listrik Dc menjadi listrik AC dengan rangkaian komponen listrik di dalamnya,
inverter ini mengubah arus DC 12V/24V dari baterai atau dari panel surya menjadi listrik
AC 220V.
Sumber DC yang dikonversi menjadi sumber AC dengan rangkaian kontrol yang ada
didalamya yang berfungsi untuk mengatur frekuensi gelombang amplitudo gelombang
keluaran setelah itu supaya gelombang keluaran mendekati gelombang Sinusoidal
maka diperlukan rangkaian filter. Rangkaian filter disini bisanya yang digunakan
adalah bandpass filter yang berfunsi untuk menangkal frekuensi rendah dan frekuensi
tinggi yang tidak diharapkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum memilih
inverter yaitu :
a) Kapasitas beban dalam Watt, diusahakan saat memilih inverter beban kerja dari
inverter mendekati dengan beban yang akan di gunakan agar effisiensinya maksimal
b) Input tegangan DC 12V/24V

2.2.2 Kemampuan dan Kapasitas Produk


Dalam pengerjaan perancangan Pemodelan Hybrid ATS-AMF Untuk Backup
Daya Pada Rumah Tinggal ini ini mempunyai kemampuan dan kapasitas sistem
sebagai berikut:
1. Produk dapat berfungsi sebagai backup daya ketika sumber dari PLN padam.
2. Produk dapat menghasilkan daya yang mampu menyuplai beban yang
dibutuhkan

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 24 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
3. Produk dapat digunakan sebagai penguji sensor tegangan pada PLN

4. Produk dapat digunakan sebagai penguji sensor tegangan pada Genset

2.2.3 Teknologi yang Digunakan

Dalam penyusunan Tugas Akhir diperlukan teknologi sebagai berikut :

1. ATS/AMF

2. Generator Set

3. Panel Surya

4. Inverter

5. Solar Charge Controller

2.2.4 Batasan-batasan system

Batasan-batasan yang ditetapkan adalah :

1. Sistem kerja Automatic Transfer Switch (ATS) dengan masukan dari PLTS
ataupun sumber dari PLN.

2. Sistem menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai


energi listrik alternatif untuk menggantikan listrik dari sumber PLN.

2.2.5 Etika Profesi yang dijunjung

Dalam perancangan tugas akhir ini, etika profesi yang kami junjung ialah :

1. Memberikan pelayanan teknis sesuai dengan standar prosedur dan


kebutuhan pengguna.

2. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan pengguna.

3. Bekerja sesuai dengan kompetensinya.

4. Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya.

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 25 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
5. Bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan secara profesional.

6. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk membantu pengguna

7. Menghormati perjanjian dan persetujuan dengan pengguna

8. Hanya memberikan pendapat atau saran yang dapat dipertanggungjawabkan

9. Senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

10. Meningkatkan kehati-atian dalam penyusunan riset dan penelitian

11. Menggunakan referensi yang terpercaya

12. Memakai teknologi terkini dengan memperhatikan aspek keamanan dan


kenyamanan

13. Memperhatikan aspek estetika dalam proses perancanngan

2.3 SKENARIO PEMANFAATAN PRODUK


Alat ini dapat dimanfaatkan khususnya untuk penerangan baik bisa digunakan
untuk penerangan jalan, maupun penerangan di tempat-tempat lain. Alat ini dapat
dimanfaatkan di tempat yang yang terdapat aliran angin sehingga dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin. Turbin yang digunakan adalah turbin berjenis savonius sehingga
tidak teralalu bergantung ke arah angin.

2.4 NILAI STRATEGIS


Prototype PLTB ini dapat menjadi bahan riset yang masih dapat dikembangkan lagi
sehingga alat ini dapat digunakan sebagai sumber energi listrik utama untuk menyuplai
beban seperti lampu maupun peralatan lainnya. Ditinjau dari aspek lingkungan, alat yang
akan dikembangkan pada penelitian Tugas Akhir ini merupakan alat yang ramah
lingkungan dan tidak menimbulkan limbah atau polusi karena menggunakan energi
terbarukan.

2.5 USAHA PENGEMBANGAN

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 26 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Adapun motodologi penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana sebagian
besar data diperoleh dari pengamatan langsung atau dengan melakukan survei langsung
dengan objek selama melakukan studi kasus hingga penulisan laporan ini, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengambilan Data
a. Riset Perpustakaan
Motode ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengambil data dari
pengetahuan pustaka yang bersifat documenter dari perusahaan maupun pustaka
lainnya yang berkaitan dengan materi laporan.
b. Riset Lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati objek langsung yang diteliti
dengan observasi. Penulisan secara langsung mengadakan pengamatan serta
melakukan pengujian, mengukur serta mencatat dan menghitung data-data yng
berkaitan dengan objek yang diteliti yang dihadapi pada waktu di lapangan
sebagai bahan untuk menyusun laporan ini.

2.5.1 Man-Month
Proyek tugas akhir ini dikerjakan oleh satu tim tugas akhir Teknik Elektro
Universitas Diponegoro yang terdiri dari 3 orang mahasiswa S1. Selain itu proyek
dibimbing oleh 3 orang dosen. Pengerjaan proyek ini berlangsung selama 6 bulan
dengan jam kerja masing – masing mahasiswa adalah 20 jam per minggu.

2.5.2 Machine-month
Proses pengembangan produk ini menggunakan software ataupun hardware
sebagai berikut :

1. PC/Laptop sebanyak tiga buah untuk menjalankan software yang


menunjang produk ini, seperti microsoft word, microsoft excel.

2. Perlengkapan prototype PLTS dan komponen pendukung

3. Perlengkapan pengembang

4. Kamera

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 27 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
2.5.3 Development Tools

Ada beberapa perangkat keras yang diperlukan dalam pengembangan


produk ini di antaranya :

- Laptop

- Perlengkapan pengembang (toolkits perangkat keras)

- Kamera

2.5.4 Test Equipment


Untuk keseluruhan proses analisis, dibutuhkan pengujian sensor tegangan pada
PLN dan genset untuk mengetahui nilai keluaran tegangan dari tegangan variabel AC
dengan tegangan yang diperlihatkan di LCD ATS.

2.5.5 Kebutuhan Expert


Tim pengembang analisis perancangan Pemodelan Hybrid ATS-AMF Untuk
Backup Daya Pada Rumah Tinggal dari dosen, 3 mahasiswa konsentrasi teknik tenaga
listrik. Tim ini mengidentifikasi diperlukannya on-visit expert, terutama pada tahapan
kritikal di masing-masing modul. Expert yang dibutuhkan terutama untuk titik kaji
sebagai berikut:

- Ahli mekanik

- Analis

2.5.6 Perkiraan Biaya


Berdasarkan konsep produk yang diusulkan dan identifikasi bahan serta
peralatan yang harus dibeli atau disewa, dan kemungkinan honor untuk SDM eksternal,
perkiraan biaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :

No. Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Estimasi Harga


1 Panel Surya 100wp 1 Rp500.000 Rp500.000
2 Generator Set 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000
3 Inverter 1 Rp200.000 Rp200.000
4 Solar Charge Controller 1 Rp365.000 Rp365.000

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 28 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
5 ATS/AMF 2 Rp450.000 Rp900.000
6 Baterai 1 Rp20.000 Rp20.000
Rp1.712.500

2.5.7 Peluang Keberhasilan


Dengan mempertimbangkan semua aspek teknik dan non-teknis, juga
mempertimbangkan banyaknya penelitian yang sudah mengenai subjek terkait
sehingga dapat menjadi referensi, maka dapat diperkirakan proyek tugas akhir ini dapat
terselesaikan selama 6 bulan sesuai perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu tim
membuat estimasi peluang keberhasilannya menyelesaikan proyek analisa ini.

2.5.8 Jadwal dan Waktu Pengembangan

Proyek perancangan prototype PLTB untuk penerangan jalan raya ini dirancang
untuk rentang waktu 6 bulan, dimulai pada Juni 2022– November 2022. Time table
proyek ini dapat dilihat pada tabel di bawah.

Fase Deliverables Jadwal (yang dicantumkan Kebutuhan


adalah akhir tahap) Sumberdaya
Konsep Produk B100 Proposal Juni 2022 Literatur
Analisis B200 Spesifikasi Juli 2022 - Spek standar
fungsional - engineer
Desain Skematik - Akuisi data : Juni 2022 - Dvlp. Tools
Rangkaian - Penguasaan
Rancangan antena teknologi
(Dokumen B300) pendukung
- Literatur
- Engineer

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 29 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
Implementasi Lab prototype - Akuisi data : Juli 2022 - Dvlp. Tools
(B400) - Pembuatan
Prototype
- Engineer

Uji subsistem Error Report, - Akuisi data : Agustus 2022 - Uji system
field prototype - Peralatan penguji
- field trial facility
- test engineer
Integrasi sistem Lab prototype September 2022 - dvlp. Tools
(level sistem) - engineer
Uji system Field prototype Oktober 2022 - chamber
(level sistem) - Peralatan penguji
- field trial facility
- test engineer
Dokumentasi Dokumen B500 November 2022 ATK

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 30 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
3 KESIMPULAN
Pemanfaatan energy angin di Indonesia masih memiliki potensi yang besar dalam
pembangkitan energy listrik. Perancangan Prototype PLTB untuk penerangan jalan raya
dmerupakan salah satu dari respon terhadap pengembangan energy baru dan terbarukan
yang saat ini masih dikembangkan, oleh karena itu Projek Tugas Akhir kelompok ini
diusulkan.

4 BIODATA TIM PENGUSUL

A. BIODATA PENGUSUL 1
1. Nama Lengkap Alfan Yahya Ghifari
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi S1-Teknik Elektro
4. NIM 21060118130138
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kab. Semarang, 13 Maret 2001
6. Alamat E-mail nuraniyah9@students.undip.ac.id
7. Kualifikasi (Mata Kuliah Paket yang Peminatan Sistem Tenaga Listrik :
Diambil) -Perancangan Pembangkit Energi Baru
dan Terbarukan
- Metode Prakiraan Beban dan Tarif
Listrik
- Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik
- Aplikasi Kecerdasan Buatan Tenaga
Listrik
- Gelombang Berjalan dan Proteksi Petir
8. Pelatihan yang Pernah Diikuti -
9. Keterampilan -

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 31 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
B. BIODATA PENGUSUL 2
1. Nama Lengkap Muhamad Hamdani Adnan
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1-Teknik Elektro
4. NIM 21060118130134
5. Alamat E-mail hamdaniadnan@students.undip.ac.id
6. Tempat dan Tanggal Lahir Tegal, 22 April 1999
7. Kualifikasi (Mata Kuliah Paket yang Peminatan Sistem Tenaga Listrik :
Diambil) -Perancangan Pembangkit Energi Baru
dan Terbarukan
- Metode Prakiraan Beban dan Tarif
Listrik
- Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik
- Aplikasi Kecerdasan Buatan Tenaga
Listrik
- Gelombang Berjalan dan Proteksi Petir
8. Pelatihan yang Pernah Diikuti -
9. Keterampilan -

B. BIODATA PENGUSUL 2
1. Nama Lengkap Rizal Nuradhipermana
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1-Teknik Elektro
4. NIM 21060118130071
5. Alamat E-mail zeraxs@students.undip.ac.id
6. Tempat dan Tanggal lahir Semarang, 20 Desember 1999
7. Kualifikasi (Mata Kuliah Paket yang Peminatan Sistem Tenaga Listrik :
Diambil) -Perancangan Pembangkit Energi Baru
dan Terbarukan
- Metode Prakiraan Beban dan Tarif
Listrik

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 32 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.
- Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik
- Aplikasi Kecerdasan Buatan Tenaga
Listrik
- Gelombang Berjalan dan Proteksi Petir
8. Pelatihan yang Pernah Diikuti -
9. Keterampilan -

No. Dokumen: B100-01-TA1718.2.001 No. Revisi: 01 Tanggal: 1 Juni 2022 Halaman 33 dari 33
© 2018 oleh Departemen Teknik Elektro Undip. Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas ijin tertulis
Departemen Teknik Elektro Undip, Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai