Anda di halaman 1dari 6

Storage Technologies

Syarif Hidayatullah, M Ikhwanul H


Email : syarif.13115037@student.itera.ac.id
Email : mikhwanul.13115022@student.itera.ac.id

Teknik Elektro, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, 35365 INDONESIA

Abstrak— Storage Technologies bertujuan untuk menyimpan daya dari sebuah pembangkit listrik yang bisa dipakai pada keadaan urgensi
seperti defisit listrik atau pemadaman secara tiba-tiba. Perkembangan teknologi penyimpanan energi kini telah banyak di terapkan di negara
maju. Compressed Air Energy Storage (CAES), Hydrogen Energy Storage (HES) dan Flywheels Energy Storage (FES) yang telah
dikembangkan di sebagian negara merupakan bagian dari Storage technogy dengan tujuan menunjukkan karakteristik yang dilihat dari
penggunaan perhitungan dan manfaat masing-masing teknologi.

Kata Kunci— Kecelakaan, Bangunan runtuh, Sampong

energy storage, battery energy storage, superconducting


I. PENDAHULUAN magnetic energy, super capacitor energy dan lain – lain.

S TORAGE TECHNOLOGIES adalah sebuah terobosan


teknologi untuk penyimpanan daya atau energi listrik akibat
dari tidak stabilnya sebuah pembangkit listrik. Tegnologi ini
CAES adalah teknologi penyimpanan energi berkapasitas
besar kedua setelah pumped storage. Meskipun, teknologi
pumped storage telah dikembangkan secara luas, namun karena
sangat berguna untuk menghindari masalah akibat keterbatasannya, ada peluang bagi teknologi CAES untuk
terganggunya penyedian listrik jika terjadinya pemadaman diintegrasikan dengan kapasitas yang besar (Xian et al. 2013).
secara tiba-tiba. Penyimpanan ini mengambil bagian penting
dalam sistem penyimpanan listrik untuk rumah tangga, sistem
ukuran sedang untuk penggunaan industri / komersial, dan
sistem ekstra besar untuk pembangkit listrik dan gardu seperti
Peraturan Frekuensi.
Perkembangan teknologi penyimpanan energi kini telah
banyak di terapkan di negara maju seperti Pumped storage,
Superconducting magnet energy storage, Regnerative fuel cell
storage. kegunaan, biaya dan efisiensi dari setiap teknologi
penyimpanan ini berbeda tergantung keadaan pembangkit
listriknya.
Pada makalah ini penulis akan membahas Compressed Air
Energy Storage (CAES), Hydrogen Energy Storage (HES) dan Gambar . Alur kerja CAES
Flywheels Energy Storage (FES) yang telah dikembangkan di (https://www.researchgate.net/figure/Conventional-
sebagian negara. Compressed-Air-Energy-Storage-C-CAES-
Process_fig1_317305678)

CAES menyimpan energi saat beban listrik off peak untuk


II. LANDASAN TEORI menggerakkan kompresor yang digerakkan motor listrik.
Kompresor akan menekan udara menuju penyimpanan. Saat
2.1 Compressed Air Energy Storage(CAES) proses kompresi, udara akan mengalami peningkatan suhu
karena terjadi peningkatan tekanan pada udara. Karena udara
Penyimpan Energi Udara Bertekanan atau (Compressed Air membawa uap dan debu, udara terlebih dahulu disaring
Energy Storage(CAES)) adalah Teknologi penyimpanan energi sebelum memasuki kompresor menggunakan intercooler dan
listrik saat ini terdapat beberapa macam mekanisme yakni filter debu sehingga dihasilkan udara tekan yang kering dengan
pumped storage, compressed air energy storage, flywheel suhu yang rendah dalampenyimpanan. Udara mengalami
penurunan tekanan saat pelepasan compressed air dari tangki
penampung sehingga mengakibatkan suhu udara menjadi
menurun. Oleh karena itu, untuk meningkat enthalpi dari udara
digunakan pemanasan dari proses pembakaran bahan bakar.
Udara yang panas akan memutar turbin dan menggerakkan
generator sehingga dihasilkan listrik. Mekanisme ini telah
digunakan pada pembangkit listrik di Huntorf, Jerman dan
McIntosh, USA (Gazarian 2011).

2.2 Hydrogen Energy Storage (HES)

2.3 Flywheels Energy Storage (FES)

Flywheels atau (Roda Gila) adalah sebuah alat yang Gambar 3.1. Skema intercooler
menyimpan energi kinetik dalam massa yang berputar dengan
meminimalkan kerugian gesekan untuk meningkatkan efisiensi Dengan asumsi volume atur dalam keadaan tunak, yang berarti
keadaan aliran massa tidak berubah terhadap waktu, energi
potensial dan kinetik diabaikan, dan tidak ada perpindahan
kalor dan kerja ke dalam sistem, keseimbangan energi sistem
pada intercooler (Gambar 2) dapat menggunakan persamaan
(Moran 2014)

Mwater/Min = ((h2-h1))/((h4-h3))
Mwater = laju aliran massa air (kg/s)
Min = laju aliran massa udara (kg/s)
H = entalpi kondisi status fluida (kJ/kg)
Gambar 3.1 Flywheels (Roda Gila) b) Compressor
Compressor merupakan jenis alat penekan udara yang
Perangkat FES terdiri dari poros pusat yang memegang rotor berfungsi untuk memampatkan udara ketika udara sudah
sedangkan motor listrik memutar rotor dengan kecepatan tinggi melalui intercooler. Yang kemudian akan diteruskan ke
untuk mengisi daya pada flywheel. Poros sentral ini berotasi underground storage. Kompresor yang dapat digunakan dalam
pada dua bantalan magnetik untuk mengurangi gesekan,Ini proses kompresi udara dibagi menjadi tiga macam proses yaitu
semua terkandung dalam ruang hampa untuk mengurangi secara isentropik, politropik dan isotermal. Pemilihan ketiga
kerugian drag aerodinamis. proses kompresi ini berpengaruh pada jumlah energi yang
diperlukan. Perbandingan besar jumlah energi yang diperlukan
dari ketiga proses tersebut ditunjukkan pada Gambar 3.2
berikut.
III. PEMBAHASAN

3.1 Penyimpan Energi Udara Bertekanan (Compressed


Air Energy Storage(CAES))
Pada penyimpanan energi udara bertekanan terdapat
kombinasi media/alat yang digunakan diantaranya yaitu,
intercooler, combustor, compressor, underground storage,
turbin dan generator. Adapun kegunaanya adalah sebagai
berikut :.
a) Intercooler
Intercooler merupakan jenis alat penukar panas yang
berfungsi untuk melepaskan atau menangkap panas pada fluida
udara bertekanan dari/ke lingkungan. Pelepasan atau
penangkapan panas tersebut akan berimplikasi pada Gambar 3.2 Perbandingan kebutuhan jumlah energi
pengembangan atau penyusutan volume spesifik udara untuk kompresi udara
bertekanan. Penyusutan atau pengembangan volume spesifik
fluida tersebut akan berimplikasi pada jumlah kerja yang dapat Dalam diagram p-v di atas menunjukkan bahwa kebutuhan
diperoleh pada proses kompresi maupun ekspansi. energi untuk proses kompresi terkecil dilakukan secara
isotermal. Hal ini karena panas yang dihasilkan dalam proses
kompresi dibuang secara bertahap untuk mempertahankan suhu
udara menggunakan intercooler sejenis heat exchanger. Akibat
dari kondisi tersebut, volume spesifik udara akan mengecil terjadi penurunan tekanan dalam proses ekspansi. Artinya,
ketika panas dibuang oleh intercooler sehingga udara tersebut untuk membantu tekanan tetap konstan, fluida tambahan
mudah untuk ditekan kembali pada tekanan yang lebih tinggi. diperlukan untuk menekan fluida udara yang keluar. Sejumlah
Persamaan yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan air dimasukkan ke dalam storage yang terhubung dengan pipa
daya kompresor adalah sebagai berikut : yang menuju head yang lebih tinggi. Saat proses kompresi, air
dalam storage akan keluar karena terdorong oleh tekanan fluida
𝑃𝑐 udara kemudian air akan masuk kembali ke storage seiring
𝑀𝑖𝑛 =  dengan keluarnya udara dari storage. Air yang masuk kembali
(ℎ2 − ℎ1) + (ℎ4 − ℎ3) + (ℎ6 − ℎ5) ini memberi tambahan tekanan berupa tekanan hidrostatis pada
udara yang keluar sehingga tekanan menjadi konstan.
Perbedaan kedua mekanisme ini dapat dilihat pada Gambar 4
Pc = kebutuhan daya kompressor (kW)
berikut :
Min = laju aliran massa udara ,asuk (kg/s)
• = efisiensi isentropic kompressor
h = entalpi udara (kJ/kg)

Untuk menentukan entalpi udara tiap state di atas, persamaan


yang digunakan menurut Moran (2014) adalah sebagai berikut
:

hi = entalpi udara tiap state (kJ/kg)


Ti = temperatur udara tiap state (K)
Pi = tekanan udara tiap state (bar) (a) (b)
Πci = rasio tekanan kompresor tiap tahap Gambar 4 Mekanisme underground storage: (a) constant
k = rasio kalor spesifik pressure a dan (b) constant volume b
Sumber: a Gazarian (2011), b Haddenhorst (1989)
c) Underground Storage
Teknologi pembangkit CAES menggunakan penyimpanan Faktor biaya dan ukuran diperhatikan jika menggunakan
bawah tanah (underground storage) karena memerlukan ruang pressure vessel. Ketebalan bahan material bergantung pada
penyimpanan yang besar. Hal ini sangat tidak mungkin besar tekanan kerja dalam tangki. Semakin besar tekanan kerja,
menggunakan pressure vessel karena masalah ketersediaan semakin tebal bahan yang dibutuhkan. Hal ini berdampak pada
bahan sehingga membutuhkan biaya yang mahal. Menurut biaya yang semakin besar ditambah lagi kebutuhan volume
Haddenhorst (1989), underground storage memperhatikan penyimpanan udara yang besar untuk kapasitas pembangkit
lapisan tanah yang memungkinkan dapat digunakan. Teknologi daya sehingga membutuhkan ruang yang sesuai dengan
penyimpanan gas bawah tanah ini sudah digunakan pertama kapasitas. Penyimpanan bawah tanah digunakan dalam
kali terutama oleh negara Jerman untuk memenuhi kebutuhan rancangan. Penyimpanan bawah tanah menggunakan lapisan
gas alam kota tahun 1966. Ide teknologi ini menggunakan salt yang paling keras untuk menghindari adanya kebocoran
kubah garam (salt dome) untuk tempat penyimpanan senyawa akibat pori – pori lapisan aquifer dan lapisan batu. Volume yang
hidrokarbon cair atau gas yang diperkenalkan oleh Erdoel tahun dibutuhkan untuk kebutuhan pembangkit daya dalam
1916 di Berlin, Jerman. Bentuk penyimpanan ini dikenal rancangan sebagai berikut:
sebagai gua garam (salt cavern). Kubah garam secara khusus
sangat cocok untuk kontruksi sistem gua yang besar disebabkan Kondisi udara pada suhu 300 K dan tekanan 71 bar
ukuran dan perluasannya. Pembuatan salt cavern yang dipilih ρ = 80.371 kg/m3
memiliki beberapa syarat kondisi geograpi tertentu seperti
ketebalan yang cukup dan perluasan kubah garam pada 𝑀𝑖𝑛 ∆𝑡𝑐
kedalaman di atas 2,000 m serta kondisi batuan sebisa mungkin 𝑉=
seragam dan tidak larut seperti dolomit, anhidrit dan garam liat. 𝜌
Pada teknologi ini, tipe storage dapat dibedakan menjadi dua
macam mekanisme dalam pengembangannya, yaitu volume Min = laju massa udara masuk (kg/s)
tetap (constant volume) dan tekanan tetap (constant pressure).
∆tc = durasi waktu kompresi (s)
Storage bertipe constant volume bekerja jika terjadi perbedaan
tekanan di antara dalam storage dan luar storage sehingga 𝞺 = massa jenis udara (kg/m3 )
terjadi aliran fluida. Ketika tekanan di dalam dan di luar sama,
V = volume salt cavern (m3 )
maka aliran fluida akan berhenti. Katup berperan penting dalam
proses ini. Menurut Haddenhorst dalam Tek (1989), Tekanan
operasi maksimum dan minimum dirancang mekanisme ini
d) Combustor
antara 75 bar dan 55 bar pada desain storage di Huntorf CAES,
Jerman. Sedangkan pada mekanisme constant pressure, tidak
Formulasi kimia diuji untuk menentukan campuran udara dan 3.2 Hidrogen sebagai Sistem Penyimpan Energi
bahan bakar yang sesuai untuk digunakan agar memenuhi (Hydrogen energy storage (HES))
tingkat efisiensi sistem yang diharapkan. Setiap formulasi
kimia akan menghasilkan suhu yang berbeda bergantung Hidrogen merupakan sumber energi yang bersih, handal dan
campuran bahan bakar dan udara yang akan diuji. ketika terjadi pembakaran akan dihasilkan air sehingga
hidrogen merupakan gas yang ramah lingkungan.
Kekurangannya, meskipun tersedia dalam jumlah yang
melimpah, pada umumnya hidrogen ditemukan dalam ikatan
hidrokarbon ataupun air. Sehingga untuk memanfaatkannya
diperlukan proses pemisahan terlebih dahulu dari senyawanya.

Gambar 5 Batas sistem pada combustor


Sumber : modifikasi dari Moran et al. (2014)

Reaksi kimia terjadi antara senyawa – senyawa reaktan


berinteraksi dan menghasilkan senyawa yang merupakan
produk reaksi tersebut. Ikatan antara senyawa reaktan akan
pecah sehingga terbentuk produk dari penggabungan atom dan Gambar 6 Rancang bangun H2 Energizer
elektron. Dalam proses pembakaran, senyawa reaktan akan (Sumber :
mengalami oksidasi. Sejumlah energi akan dilepaskan akibat https://azzaannisa.wordpress.com/2012/11/13/pembangkit-
dari perombakan senyawa reaktan tersebut. Senyawa reaktan listrik-tenaga-hidrogen-melalui-pengembangan-membran-
sebagai bahan bakar tersebut mer paling sering terdiri unsur electrolyzer-dan-fuel-cell-berasal-dari-limbah-plastik-ldpe-
karbon (C), hidrogen (H) dan Sulfur (S). Namun Sulfur relatif polistiren/)
diabaikan karena energi yang dilepas sangat kecil namun jika
terbakar juga berkontribusi dalam pencemaran lingkungan dan Beberapa metode pemisahan hidrogen dari unsur senyawanya
menimbulkan korosi. Proses pembakaran dikatakan sempurna antara lain:
apabila semua unsur karbon teroksidasi menghasilkan karbon a) Steam Reforming
dioksida (CO2) sedangkan pembakaran dikatakan tidak Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana
sempurna apabila pembakaran menghasilkan produk karbon direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi
monoksida (CO) dan hidrogen (H2) (Moran et al 2014).upakan (700~1000o C) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan
unsur yang dapat dibakar hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO).
Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida
e) Efisiensi Sistem dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon
Adapun efisiensi sistem merupakan perbandingan daya dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
turbin yang dihasilkan selama periode discharge dibandingkan CH4 + H2O --> CO + 3H2
dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk kompresi udara CO + H2O --> CO2 + H2
dan penambahan energi dari bahan bakar Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan
memisahkan karbon dioksida dengan cara penyerapan.
metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi gas
b) Gasifikasi Biomasa hidrogen, yaitu antara lain photoelectrolysis, dekomposisi air
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam pada suhu tinggi (themal decomposition of water),
seperti jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di photobiological production, plasmatron, fermentasi bahan
dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu organik dan lain-lain.
tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini
mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang ada 3.2 Flywheels Energy Storage (FES)
menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri Rotor menentukan jumlah energi yang dapat disimpan oleh
flywheel. Daya dorong roda gila memiliki hubungan langsung
dari hidrogen, karbon monoksida dan metana. Selanjutnya
dengan massa rotor, tetapi dengan kuadrat dari kecepatan
dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana permukaannya. Akibatnya, cara paling efisien untuk
menyimpan energi dalam flywheel adalah membuatnya
yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen.
berputar lebih cepat, bukan membuatnya lebih berat. Kepadatan
Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa energi dalam flywheel didefinisikan sebagai energi per satuan
massa
keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon
dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, 𝐸𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 1 2 𝜎
= 𝑣𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑙𝑎𝑟 =
bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya 𝑚𝑓 2 𝜌

produksi yang lebih murah. Ekinetik : Total energi kinetik (J)


mf : Massa flywheel (kg)
2
vcircular : Kecepatan melingkar flywheel (m/s )
c) Gasifikasi Batu Bara 𝞼 : Kekuatan spesifik material (Nm/kg)
Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas 𝞺 : Kepadatan material (kg/m3)
hidrogen tertua. Biaya produksinya hampir dua kali lipat
dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain a) Aplikasi dan keuntungan
Flywheels memiliki respons yang dinamis dan sangat cepat,
itu, cara ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih tahan lama dapat digunakan untuk jangka waktu 20 tahun,
signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur hanya membutuhkan sedikit perawatan, dan ramah lingkungan.
Karena media penyimpanan yang digunakan dalam flywheels
dan karbon monoksida. bersifat mekanis, unit dapat diganti berulang kali dan
Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu sepenuhnya tanpa merusak perangkat. Karena itu flywheels
digunakan untuk peningkatan kualitas daya seperti
tinggi dalam sebuah reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa Uninterruptable Power Supply (UPS), menangkap energi
gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan limbah yang sangat berguna dalam aplikasi kendaraan listrik
dan akhirnya, untuk meredam variasi frekuensi, membuat FES
oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon sangat berguna untuk kelancaran output listrik yang tidak
monoksida dan karbon dioksida. teratur pada turbin angin.

b) Cost
d) Elektrolisa Air (H2O) Saat ini, sistem FES berharga antara $ 200 / kWh hingga $
300 / kWh untuk flywheels kecepatan rendah, dan $ 25.000 /
Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air kWh untuk flywheels berkecepatan tinggi.
menjadi unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas
c) Kerugian
hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan oksigen Karena flywheels dioptimalkan untuk daya atau kapasitas
berkumpul di kutub positif atau anoda. Hidrogen yang penyimpanan, kebutuhan satu aplikasi seringkali dapat
membuat desain tidak cocok untuk yang lain. Akibatnya,
dihasilkan dari proses elektrolisa air berpotensi menghasilkan flywheels kecepatan rendah mungkin dapat memberikan
zero emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari kapasitas daya tinggi tetapi hanya untuk periode waktu yang
sangat singkat, dan roda terbang kecepatan tinggi yang
generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau panas berlawanan. Juga, karena flywheels disimpan dalam ruang
matahari. Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini hampa selama operasi, sulit untuk memindahkan panas keluar
dari sistem, sehingga sistem pendingin biasanya terintegrasi
memerlukan energi listrik yang cukup besar. Selain keempat dengan perangkat FES. Akhirnya, perangkat FES juga
menderita kehilangan energi ketika flywheel berputar pada
siaga, energi hilang karena kekuatan eksternal seperti gesekan
atau gaya magnet. Akibatnya, roda gaya harus didorong untuk
mempertahankan kecepatannya. Namun, kerugian kehilangan
energi tersimpan ini biasanya kurang dari 2
REFERENSI
Basic format for books:
IV. KESIMPULAN [1] Gonzalez A, Ó'Gallachóir B, McKeogh E, Lynch K.
 Teknologi penyimpanan energi sangatlah baik untuk Study of Electricity Storage Technologies and Their
Potential to Address Wind Energy Intermittency in I
digunakan ketika kondisi listrik dalam kondisi off
reland. Sustainable Energy Ireland, 2004.
peak atau load peak.
[2] David Connolly, A Review of Energy Storage
 Teknologi penyimpan energi (CAES) memanfaatkan Technologies. University of Limerick California ,
udara lingkungan guna mendapatkan gas yang 2009.
dibutuhkan. [3] http://electricitystorage.org/tech/technologies_comp
 Teknologi penyimpanan energi (HES) arisons.htm.
memanfaatkan aliran listrik dari pembangkit untuk
menjalankan elektrolizer guna mendapatkan gas
hidrogen yang dimana nantinya gas hidrogen akan
dikonversi kembali kedalam bentuk listrik.
 Dengan adanya teknologi penyimpanan energi, maka
listrik yang dihasilkan dari pembangkit bisa
mempunyai cadangan untuk emenuhi kebutuhan
energi
 Fhyweel strorage tidak hanya untuk menyimpan
energi listrik, tetapi bisa mengefisienkan output
listrik pada turbin angin lebih teratur

Anda mungkin juga menyukai