Anda di halaman 1dari 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cooling Tower

Cooling tower merupakan suatu alat penukar panas yang berfungsi

mendinginkan air melalui kontak langsung dengan udara yang mengakibatkan

sebagian kecil air menguap (Saputra, 2020). Cooling tower menggunakan

penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan

kemudian dibuang ke atmosfer (Yulianto, 2013). Sebagai akibatnya, air yang tersisa

didinginkan secara signifikan. cooling tower mampu menurunkan temperatur air

lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang

panas atau peralatan yang panas fluidanya tidak diuapkan ke atmosfer seperti

radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien

energinya (Septefani, 2018).

Gambar 1. Skema cooling tower


Sumber : (Okazaki, 1985)

4
Ada beberapa tipe cooling tower, salah satunya adalah cooling tower tipe

induced draft. Pada tipe ini fan pendinginnya berada di bagian atas, sehingga udara

panas hasil dari pertukaran panas dengan air didalam dihisap ke atas.

Gambar 3 Tipe induced draft.


Sumber : (Septefani, 2018)

Gambar 2 Induced draft counterflow tower with fill


Sumber : (Septefani, 2018)

Selanjutnya, air panas disemprotkan oleh spray nozzle dengan

memanfaatkan gravitasi. Butiran-butiran air (droplet) akan turun ke bawah dan

berkontak langsung dengan udara luar yang diinduksi oleh fan blade. Gap

temperatur antara aliran udara dan air panas akan menimbulkan transfer kalor

diantara keduanya. Dengan mekanisme seperti ini, maka air panas akan mengalami

penurunan temperatur yang berpengaruh pada penurunan temperatur cold water

5
basin. Sesuai dengan teori dasar perpindahan kalor, efektifitas perpindahan kalor

sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kecepatan laju fluida. Di dalam

cooling tower fluida pendingin berupa udara luar yang diinduksi oleh fan blade dan

diteruskan ke fan stack. ( Septefani, 2018).

2.1.1 Komponen Cooling Tower

Komponen cooling tower secara garis besar adalah:

1. Badan cooling tower

Badan cooling tower memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup

luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya dengan rancangan

yang lebih kecil.

2. Kipas (fan)

Merupakan bagian terpenting dari sebuah menara pendingin karena

berfungsi untuk menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara tersebut di

dalam menara untuk mendinginkan air. Jika kipas rusak atau tidak berfungsi

maka kinerja menara pendingin tidak maksimal. Kipas digerakkan oleh motor

listrik dan dikopel langsung oleh poros kipas.

3. Pipa sprinkler

Merupakan pipa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air secara

merata pada menara pendingin, sehingga perpindahan kalor air dapat efektif

dan efisien. Pipa sprinkler dilengkapi lubang-lubang kecil untuk menyalurkan

air.

6
4. Bahan pengisi (fill material)

Filling material ini mempunyai peranan sebagai pemecah air

menjadi butiran-butiran tetes air dengan maksud untuk memperluas

permukaan pendinginan sehingga proses perpindahan panas dapat dilakukan

seefisien mungkin.

5. Wadah (water basin)

Wadah berfungsi untuk pengumpul air sementara yang jatuh dari filling

material sebelum disirkulasikan kembali.

6. Keran pembuangan air

Keran pembuangan untuk mempermudah mengeluarkan air pada

wadah yang sudah kotor.

7. Pompa (pump)

Pompa berfungsi untung mensirkulasikan air yang ditampung pada

wadah.

8. Keran pengatur laju alir

Keran ini berfungsi untuk mengatur laju alir air dimana laju alir air

dapat dibaca pada flowmeter.

2.1.2 Hukum yang terkait

1. Fluks panas

Fluks panas didefinisikan sebagai panas yang dikeluarkan dari fluida proses

oleh air pendingin per satuan luas dan per satuan waktu. Itu dihitung dengan

persamaan berikut:

7
∆ × × × 10³
𝑄 = …………………………..………….(2.1)

(Okazaki, 1985)

dimana :

Q = fluks panas (kkal/m²·h)

T = perbedaan suhu air pendingin antara inlet dan outlet panas penukar (° C)

R = laju aliran air pendingin (m³/jam)

C = kalor jenis air pada tekanan tetap (kkal/kg·° C)

A = luas perpindahan panas (m²)

2. Koefisien perpindahan panas keseluruhan

Koefisien perpindahan panas keseluruhan (nilai-U) adalah indeks efisiensi

termal, dan ditentukan oleh persamaan berikut:

𝑈 = ……………………….(2.2)

(Okazaki, 1985)

dimana :

U = koefisien perpindahan panas keseluruhan (kkal/m²·h·° C)

𝛼 -1 = koefisien perpindahan panas film laminar pada sisi proses (kkal/m²·h·° C)

𝛼 2 = koefisien perpindahan panas film laminar pada sisi air pendingin (kkal/ m²· h·

° C)

8
𝜆 = konduktivitas termal bahan tabung (kkal/ m· h· ° C)

𝑙 = tebal dinding tabung (m)

𝛾 1 = faktor pengotoran di sisi proses (m²·h·°C/kkal)

𝛾 2 = faktor pengotoran pada sisi air pendingin (m²·h·° C/kkal)

Nilai-U dikurangi dengan pengotoran dengan kerak, produk korosi dan

lendir selama pengoperasian penukar panas. Tingkat pengurangan nilai-U menjadi

lebih besar untuk penukar panas nilai-U yang lebih tinggi di bawah tingkat

pengotoran yang sama.

2.2 Kegunaan Cooling Tower

Cooling tower atau dalam bahasa Indonesia adalah menara pendingin

merupakan pendingin yang sering kita jumpai di pabrik-pabrik, mall, atau tempat

besar lainnya. Salah satu komponen pada cooling data center adalah cooling tower.

Fungsi dari cooling tower ini pun sebagai alat yang mampu mendinginkan air panas

dari kondensor menggunakan cara kontak langsung dengan udara secara paksa

menggunakan kipas (Amran, 2019).

2.3 Prinsip Kerja Cooling Tower

Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi yang melepaskan kalor ke

udara cooling tower bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara dan

menguapkan sebagian air tersebut (Puspawan, 2019). Luas permukaan air yang

besar dibentuk untuk menyemprotkan air lewat nozzle atau memercikan air ke

9
bawah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Bagian-bagian atau bahan-bahan

pengisi biasanya terbuat dari kayu tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik.

2.4 Fungsi Cooling Tower

Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri sebab cooling tower

merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan. Dimana cooling tower

memproses air yang panas menjadi air dingin yang digunakan kembali dan bisa

dirotasikan (Dewantara, 2019). cooling tower juga salah satu alat yang berfungsi

mengolah air untuk mengatasi masalah polusi lingkungan.

2.5 Macam-macam Cooling Tower

Macam- macam cooling tower, sebagai berikut:

1. Berdasarkan arah aliran udara masuk, yaitu:

a. Cross flow.

b. Counter current flow.

2. Berdasarkan cara pemakaian alat bantu seperti fan atau blower

a. Induced draft (alat bantu berada di bagian puncak tower).

b. Force draft (alat bantu berada di bagian bawah tower).

3. Berdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat pembantu, yaitu:

a. Atmosphere (udara pada kondisi atmospheric mengalir bebas tanpa

memakai penutup tower).

b. Natural draft (udara mengalir dalam udara pendinginan dari tower

namun kondisi udara belum tentu atmospheric).

10
2.6 Metode Perhitungan

2.6.1 Range

Range merupakan perbedaan antara suhu air masuk dan keluar menara

pendingin. Range CT yang tinggi berarti bahwa menara pendingin telah mampu

menurunkan suhu air secara efektif dan kinerjanya bagus. Rumusnya adalah:

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 (𝛥𝑇) = 𝑇𝑖𝑛 (°𝐶) − 𝑇𝑜𝑢𝑡 (°𝐶) ………..……..(2.3)

(Harshang,2017)
2.6.2 Approach

Approach merupakan perbedaan antara suhu air dingin keluar menara

pendingin dan suhu wet bulb ambien. Semakin rendah approach semakin baik

kinerja menara pendingin. Walaupun, range dan approach harus dipantau,

‘approach’ merupakan indikator yang lebih baik untuk kinerja menara pendingin.

𝐴𝑝𝑝𝑟𝑜𝑎𝑐ℎ (°𝐶) = 𝑇𝑜𝑢𝑡 (°𝐶) − 𝑇𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑏 (°𝐶)…....(2.4)

(Harshang,2017)
2.6.3 Efektivitas penurunan suhu

Efektivitas penurunan suhu merupakan perbandingan antara range dan

approach, yaitu perbedaan antara suhu masuk air pendingin dan suhu wet bulb

ambien, atau dengan kata lain adalah = Range/ (Range + Approach). Semakin

tinggi perbandingan ini, maka semakin tinggi efektivitas menara pendingin.

𝑇𝑖𝑛 (°𝐶)− 𝑇𝑜𝑢𝑡 (°𝐶)


𝜂 (% ) = [𝑇𝑜𝑢𝑡 (°𝐶)− 𝑇𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑏 (°𝐶)]+[𝑇𝑖𝑛 (°𝐶)− 𝑇𝑜𝑢𝑡 (°𝐶)]
× 100………….(2.5)

(Harshang,2017)

11

Anda mungkin juga menyukai