Anda di halaman 1dari 2

BIOGRAFI

Nama saya Michael Bangguna, Saya tinggal di Salatiga jawa tengah dan lahir di
Jogjakarta pada bulan november 1991 dan saat ini saya berumur 26 tahun. Saya mulai bermain
drum pada saat umur 4 tahun. Gereja adalah tempat pertama kali saya bermain drum dan mulai
mengikuti kursus drum private pada umur 5 tahun. Setelah beberapa tahun berproses di musik
dan belajar drum saya mulai mengikuti Festival Band yang pernah meraih juara 1 dan the best
drum. Pada tahun 2010 setelah lulus dari SMA saya melanjutkan studi saya di Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga pada jurusan seni pertunjukan. Dikarenakan saya ingin belajar
lebih dalam pada bidang musik. Pada tahun 2017 bulan november tgl 18 saya menyelesaikan
studi saya dengan mengangkat judul resital drum Man Behind The Gun. Selama berproses pada
perkuliahan saya sudah mengikuti berbagai lomba drum seperti Sakae Drum Competition,
Zildjian Drum Competition dan juga beberapa kali menjadi pengiring artis.

REFERENSI MUSIK

Dream Theater adalah referensi musik pertama saya dan mulai mengikuti sejarah dan
perkembangan musik Dream Theater dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Setelah mempelajari
semua perkembangan musik Dream Theater saya membutuhkan musik dengan riff yang lebih
kompleks, polyrhythm, ostinato dan pola grouping ritme yang jauh lebih rumit. Maka dari itu
saya mulai mendengarkan musik metal. Metalcore (Lamb Of God) adalah subgenre Metal
pertama yang saya pelajari sesudah Dream Theater dikarenakan memadukan pola ritme bass
drum dan riff pada gitar yang menghasilkan unisound dengan ritme yang cukup kompleks.
Setelah berproses dengan metalcore saya beralih 180 derajat pada musik jazz. Saya mulai
mendengarkan Joshua Redman, Brian Blade, Robert Glasper, Snarky Puppy dikarenakan
keinginan kuat untuk selalu berkembang. Saya mulai mempelajari banyak karakter musik
ditambah permainan drum saya sangat di pengaruhi oleh Mark Gulliana dan Jojo Mayer, mereka
adalah influence drummer terbesar saya dikarenakan pola pemikiran yang mereka miliki untuk
memainkan pola-pola ritme dan mulai menciptakan teknik drum agar bisa menyerupai drum
elektronik. Meskipun mulai mendengarkan musik jazz akan tetapi saya tetap mendengarkan
musik Metal meskipun tidak lagi dipengaruhi oleh Metalcore dan Progressive Metal tetapi saya
mulai mempelajari genre Djent. Genre ini adalah penggabungan dari Progressive Metal,
Metalcore, Groove metal, Technical Metal. Genre ini menurut saya terbilang sukar selain ritme
penggunaan nada yang digunakan untuk komposisi lagu-lagu Djent terbilang unik, dikarenakan
banyak menggunakan achord subtitusi, achord IX, menggunakan nada-nada konsonan bahkan
diluar pakem lagu-lagu Metal pada umumnya. pada genre ini referensi bermusik saya adalah
Animal As Leader, Periphery dan Kadinja.

TUJUAN

Tujuan saya untuk mengikuti audisi ini adalah untuk menambah wawasan bermusik saya
dan berharap dapat menjadi partner bermusik atau drummer dari Indra Lesmana. Selain menjadi
partner bermusik Indra Lesmana, saya berharap dengan proyek band ini saya dapat memberikan
edukasi untuk setiap pendengar karya Indra Lesmana dan semoga kedepannya ketika saya
bergabung dengan band ini saya dapat memberikan drum clinic atau masterclass dengan materi
dan ilmu yang sudah saya dapat pada band ini. Agar setiap orang dapat mempelajari dan
mengetahui proses pembuatan album ini. Seperti yang di kutip oleh Indra Lesmana, Dia
bertujuan untuk mengembangkan edukasi musik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai