Anda di halaman 1dari 3

Profil Band Erratic Aim

A. Sejarah singkat Erratic Aim (Erratic Aim brief story).


Cerita bermula pada tahun 2012 silam. Ridwan, Adit, dan Gerald adalah teman satu band saat
SMA dan kini mereka sama-sama menempuh pendidikan perkuliahan di satu kota yang sama
pula yaitu di Kota Malang. Band SMA yang telah bubar tidak menghentikan keinginan mereka
bertiga untuk tetap melanjutkan musik mereka. Gerald mulanya adalah seorang vokalis di band
SMAnya, tetapi kini dia merangkap menjadi seorang rhythm guitar, Adit tetap pada posisinya
sebagai seorang lead guitar, dan juga Ridwan tetap diposisinya sebagai seorang drummer. Sadar
bahwa mereka masih membutuhkan setidaknya satu orang lagi diposisi bassist untuk dapat
menjalankan project ini, membuat mereka berupaya mencarinya. Singkat cerita mereka berhasil
mendapatkan apa yang mereka butuhkan yaitu seorang bassist. Namanya Dynand dan dia pun
berasal dari kota yang sama pula dengan mereka yaitu Kota Blitar. Akhirnya project ini pun bisa
berjalan. Latihan demi latihan mereka jalani untuk mendapatkan chemistry antar sesama personil
band. Dan genre alternative rock, nu metal yang saat itu jadi pilihan mereka. Walaupun nama
band yang cocok belum mereka dapatkan tapi beberapa lagu telah mereka ciptakan pada saat itu.
Hingga suatu ketika mereka mengalami miss komunikasi dengan sang drummer Ridwan dan
memaksa mereka untuk mengeluarkannya dari band. Sempat vakum sejenak karena mereka tidak
memiliki seorang drummer untuk melanjutkan project tersebut. Hingga suatu ketika salah
seorang teman dari band lain mengetahui bahwa mereka sedang mencari drummer baru dan
mereka memiliki apa yang Adit, Dynand, dan Gerald butuhkan. Mereka pun bertemu dengan
Peavey yang akan menjadi drummer pengganti sebelumnya. Singkat cerita Peavey menyambut
tawaran itu dengan senang hati dan project itu pun berlanjt kembali. Personil baru masuk dalam
band dan feedback baru pun didapatkan. Genre mereka mengalami perubahan, dari yang semula
alternative rock, nu metal, kini unsur punk masuk kedalam band karena karakter Peavey dan
Ridwan sangat berbeda. Musik mereka pun semakin berwarna. Beberapa lagu baru pun mereka
ciptakan dalam waktu dekat dengan nuansa yang berbeda dari sebelumnya. Selang berapa waktu
kemudian mereka bertemu dengan salah seorang teman lama saat SMP dahulu. Namanya Lutfi.
Dia pun juga berasal dari Kota Blitar seperti yang lainnya. Dia adalah seorang pemain keyboard
dan biola. Mereka berlima sedang nongkrong bersama dan bernostalgia masa-masa saat SMP
dahulu. Hingga akhirnya Adit bercerita pada Lutfi bahwa dia, Dynand, Peavey, dan Gerald
sedang menjalankan sebuah project band indie. Lutfi pun menanggapi hal tersebut dengan
positif. Sambil bercanda Adit pun memberi tawaran pada Lutfi untuk ikut bergabung bersama
mereka. Dan ternyata Lutfi pun dengan gembira menerima ajakan itu. Akhirnya satu personil
baru pun masuk dalam band mereka. Dan lagi-lagi feedback baru mereka dapatkan saat latihan
mereka lakukan bersama. Sentuhan classic pada keyboard dan biola Lutfi membuat genre musik
mereka semakin penuh warna. Alternative rock, nu metal, punk, dan classic instrument becampur
menjadi satu. Beberapa lagu lama mereka telah mengalami perombakan yang cukup berarti.
Selang beberapa waktu kemudian mereka kembali vakum karena beberapa diantara mereka
memilki urusan perkuliahan yang tidak bisa diganggu gugat. Cukup lama mereka vakum dan
tiba-tiba bassist mereka Dynand menyatakan dirinya untuk keluar dari band karena beberapa
kendala yang sedang dihadapinya. Mereka pun tidak lantas melepaskannya begitu saja karena
kontribusinya pada band yang suduh cukup banyak. Rapat pun mereka lakukan bersama-sama
untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Singkat cerita Dynand pun tetap bersikukuh
meninggalkan band karena itulah jalan keluar terbaik menurutnya. Dan akhirnya dengan terpaksa
mereka merelakannya untuk pergi. Cukup lama vakum dan mereka terpaksa harus vakum lagi
karena project tidak bisa berjalan tanpa seorang bassist. Mereka pun berjuang lagi untuk mencari
seorang bassist baru. Dan entah ada angin apa suatu hari salah seorang teman kuliah Peavey
bernama Feggy bermain ke rumahnya untuk suatu urusan. Dan Peavey sontak teringat bahwa
Feggy adalah seorang personil band pula. Akan tetapi di posisi guitar. Peavey pun lantas
menawarinya untuk bergabung dengan bandnya diposisi bass. Dan ternyata dengan sangat positif
Feggy menerima ajakan tersebut. Sekian lama vakum akhirnya project dapat berjalan kembali.
Feggy cenderung menjadi personil yang nurut dengan genre yang dimainkan sehingga musik
mereka pun tidak mengalami perkembangan genre yang berarti. Dan hingga pada akhirnya awal
2014 band mereka secara resmi lahir dengan nama Erratic Aim.

B. Deskripsi.
Hey teman salam kenal 
Kami Erratic Aim atau kalian bisa panggil nick name kami ErrA. Dan tahun 2014 ini merupakan
tahun majestic bagi kami. Karena ini adalah tahun dimana kami lahir dan untuk pertama kalinya
kami menatap dunia. So, we’re just a bunch of baby. Hahaha
Dan bicara soal genre sebenarnya kami tidak terlalu mempermasalahkan hali ini. Karena dari
nama band kami sendiri Erratic Aim yang memiliki arti tujuan yang tidak menentu. Dan dalam
hal ini genre bukanlah suatu hal yang mutlak bagi kami. Musik kami adalah musik kami. Kami
bermusik dengan cara kami. Ini eksperimen kami. Dan yang terpenting adalah kami bermusik
secara jujur.
But, recently we’re prone to be a pop punk band. Walaupun sebenarnya bukan pop punk murni
karena ada banyak elemen didalamnya seperti rap, rock, hardcore beat down, classic instrument
etc. Kalo ibarat makanan kami kaya ice cream yang ga Cuma ada cone sama ice creamnya
doang. Tapi juga ada choco chips didalam ice creamnya, kemudian dibalut coklat dan caramel,
serta ada taburan choco granule diluarnya, dan diberi marshmallow diujungnya yang dibakar
dengan suhu tertentu. Satu makanan dengan banyak cita rasa. So yummy. “Damn! Jadi ngiler
sendiri nih.” Hahaha. So guys, sebut aja genre kami Erratic genre.
Dan bicara masalah siapa aja sih didalem ErrA nah yang pertama ada Peavey(PV) yang main
drum, Feggy yang main bass, Lutfi(Bully) yang main keyboard sama biola, Adit yang main lead
guitar, dan yang terakhir saya sendiri Gerald yang main rhythm guitar sekaligus jadi vocalnya.
Ya walaupun suara ini ga bagus-bagus amat tapi saya dipercaya temen-temen buat ambil alih
micnya. Hehehe
Dan soal karya yang telah kami ciptakan ada beberapa lagu diantaranya no more like you, it was
you it’s not me, kawan, hari terindah, dan fvck you. Kami sedang dalam perjalanan bikin EP
alias mini album untuk dikeluarkan 2015 mendatang rencananya. Dan untuk sekarang lagu yang
telah kami record mentah masih no more like you. “Nah terus lainnya gimana bang?”, “Ya sek ta
sabar bro, semua masih dalam proses. Butuh waktu dan butuh dana.” Ni bocah ngomong-
ngomong sendiri eh dijawab-jawab sendiri. Edan! Hahaha
Dan kalau ngomongin masalah darimana kami berasal, kami punya cerita sendiri yang cukup
lucu, aneh, ga jelas, dan seru. Kami berlima berasal dari satu kota perantauan yang sama yaitu
Kota Blitar. Dan kami semua pun sedang dalam proses menempuh pendidikan prkuliahan di satu
kota yang sama pula yaitu di Kota Malang. Beberapa diantara kami bertemu secara tidak sengaja
dan tidak terduga dan kemudian boooom! Lahirlah Erratic Aim.
Dannnn ya, saya rasa profile band ini sudah sangat amat melimpah ruah sampek tumpah-tumpah
untuk menggambarkan siapa kami. Hahaha
Dan terakhir, kami ada masukan untuk temen-temen lainnya yang bermusik secara indie juga
seperti kami untuk tetap berkarya. Keluarkan semua harapan, impian, angan-angan, amarah,
kebahagiaan, kebencian, kemurkaan, rasa syukur, atau apapun itu tentang diri kalian, keluarga,
teman, musuh, orang-orang disekitar kalian, orang-orang yang kalian sayang, orang-orang yang
kalian benci, dan semuanya yang bagi kalian pantas untuk kalian ceritakan dalam sebuah lirik
lagu. Teruslah berkarya. Warnai bumi ini dengan kreasi warna kalian. Tak perlu kalian hiraukan
mereka yang berusaha menjatuhkan. Jujurlah dalam berkarya. Karena Tuhan selalu berdiri
dibelakang mereka-mereka yang jujur dalam hal apapun. See ya 

C. Gigs Yang Pernah Diikuti.


1. Dies Natalies SMA Negeri 1 Blitar (2013).
2. Dies Natalies UNISBA Blitar (2014).
3. Tongkrongan Matoa Acoustik Show at Blitar (2014).
4. WAPP Tour 2014 (We Are Pop Punk Tour 2014) at Kediri (2014).
5. Billfold Tour (2014).
6. Duta Anti Narkoba at Telkom Blitar (2014).
7. Brigade 07 & Hot New Camp Tour (2014).
8. Gema Takbir Darah Biru (Indie Music Community in Blitar City) (2014).
9. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (2014). (Twice)

Anda mungkin juga menyukai