Anda di halaman 1dari 1

Obat antikolinergik

Antikolinergik adalah ester dari asam aromatik dikombinasikan dengan basa organik.
Ikatan ester adalah esensial dalam ikatan yang efektif antara antikolinergik dengan reseptor
asetilkolin. Obat ini berikatan secara blokade kompetitif dengan asetilkolin dan mencegah
aktivasi reseptor.Efek selular dari asetilkolin yang diperantarai melalui second messenger
cyclic guanosine monophosphate (cGMP) dicegah.

Antikolinergik adalah zat yang dapat menghambat reseptor muskarinik atau anti
muskarinik pada saraf parasimpatis, penyekat ganglionik untuk menyekat reseptor nikotinik
pada ganglia simpatis dan parasimpatis. Dan penyekat neuromuskular, yaitu mengganggu
transmisi impuls eferen yang menuju otot rangka.

Merupakan obat yang mempengaruhi fungsi persarafan. Di dalam tubuh manusia terdiri
dari beribu-ribu sel saraf. Sel saraf satu dengan yang lainnya berkomunikasi melalui zat yang
disebut sebagai neurotransmitter. Terdapat berbagai jenis neurotransmitter tergantung pada
jenis sel sarafnya. Salah satu neurotransmitter utama di tubuh kita adalah asetilkolin.

Asetilkolin bekerja pada saraf parasimpatis, yakni saraf yang memiliki efek relaksasi
tubuh dan melemaskan otot. Saraf parasimpatis banyak ditemukan pada otot-otot saluran
pencernaan, saluran kencing. Saraf parasimpatis tersebut saling berkomunikasi melalui
asetilkolin. Obat antikolinergik bekerja menghambat asetilkolin tersebut sehingga akan
menurunkan fungsi saraf parasimpatis.
Antidepresan memiliki sifat sebagai antikolinergik. Efek antikolinergik ini berfungsi
memblokir sistem parasimpatis dengan menghambat efek asetilkolin pada kelenjar ludah.
Pemblokiran saraf parasimpatis dapat mengakibatkan produksi saliva menurun sehingga terjadi
xerostomia

Anda mungkin juga menyukai