Depresi pascapersalinan mempengaruhi sekitar 14,5% wanita dan dapat memengaruhi ibu
dan bayi. Karena itu, perhatian dan perawatan yang cepat sangat penting. Pendekatan farmakologis
seringkali merupakan salah satu pilihan perawatan yang paling realistis. Namun, wanita mungkin
enggan untuk mengambil antidepresan karena takut akan efek samping bagi bayi, karena sebagian
besar obat masuk ke dalam ASI. Penggunaan farmakoterapi belum secara luas didokumentasikan
dalam populasi ini. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengevaluasi manfaat risiko
menggunakan antidepresan selama menyusui untuk mengobati depresi pascapersalinan.
Pencarian elektronik dilakukan dengan menggunakan basis data PubMed, dari Januari
2001 hingga Desember 2010. Pencarian terbatas pada artikel dalam bahasa Inggris dan artikel yang
berhubungan dengan penelitian manusia. Pencarian bibliografi secara manual juga dilakukan
untuk mengidentifikasi studi terkait tambahan.
The use of antidepressants that do not appear in infants’ plasma, for which use during
breastfeeding is better documented and at standard therapeutic doses is recommended, such as
sertraline and paroxetine. Fluoxetine has a long half-life which can lead to a long infant exposition
through breast milk and citalopram can cause adverse effects in infants exposed through breast
milk. Therefore, citalopram and fluoxetine should not be used as first-line treatments. More
information is needed about the use of the other antidepressants referred in this study.