Anda di halaman 1dari 9

ENTOMOLOGI

PENDAHULUAN
Entomologi berasal dari kata : entomon yang mempunyai arti serangga dan logos yang
berarti ilmu / pengetahuan. Jadi entomologi ialah ilmu yang mempelajari tentang serangga dan
binatang yang termasuk Phylum Arthropoda.
Arthropoda adalah golongan binatang yang beruas-ruas / berbuku-buku. Sedangkan
Arthropoda itu sendiri berasal dari kata : arthron yang berarti ruas-ruas dan podea yang berarti
kaki.
Menurut pengertian arti entomologi tersebut di atas sangat luas sekali, oleh karena itu di
dalam hal ini utnuk mempermudah cara mempelajari dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
:
1. Entomologi Kedokteran = Medical Entomology
2. Entomologi Kehewanan = Vetarinary Entomologi
3. Entomologi Pertanian = Agricultural Entomology
Dari ketiga golongan tersebut yang paling penting bagi kita yaitu : Entomologi
Kedokteran, karena mempunyai hubungan langsung dengan kesehatan manusia.
Di dalam entomologi kedokteran ini ada beberapa pokok yang perlu dipelajari, yakni :
I. Peranan Arthropoda dalam ilmu kedokteran.
II. Arthropoda sebagai vektor / penular penyakit.
III. Arthropoda hubungan dengan penyakit.

I. PERANAN ARTHROPODA DALAM ILMU KEDOKTERAN

Arthropoda mempunyai peranan yang penting dalam ilmu kedokteran, karena:


1. Menularkan penyakit.
2. Menyebabkan gangguan sebagai parasit.
3. Mengandung zat-zat toksin/racun.
4. Menyebabkan alergi bagi mereka yang rentan.
5. Menimbulkan entomophobia.
1. Menularkan penyakit.
Arthropoda dapat menularkan penyakit ada 2 macam cara, yakni :
1.1. Penularan mekanis.
Penularan ini serangga hanya bertindak sebagai alat pemindah
penyakit/mikro organisme yang pasif, dan adanya serangga tidak mempunyai arti
yang paling penting dalam kelanjutan hidupnya mikro organis/parasit yang di
tularkan. Jadi penularanini melalui anggota badannya.
Contoh : Penyakit yang di sebabkan oleh golongan Amoeba dan vektor
penularnya adalah golongan lalat rumah (muaca) dan lalat lapangan
(fildhflien).
1.2. Penularan Biologis.
Penularan ini serangga bertindak sebagai tuan rumah/hospes, dan adanya
serangga sangat diperlukan untuk kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit
yang ditularkan. Di dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi :
1.2.1. Cara propagatif.
Penularan ini didahului oleh berkembang biaknya mikro organis di dalam
serangga. Atau dapat dikatakan, di dalam serangga mikro organis
berkembang biak sebelum ditularkan dan tidak mengalami perubahan
bentuk.
Contoh : - Penyakit pes dan serangga sebagai vektornya adalah golongan
pinjal tikus (Xenopaylla spp)
- Penyakit demam berdarah atah DHF (Dengue Haemorragio
Fever) dan vektor penularnya adalah golongan nyamuk
Aedes (A. aegypti, A. albopictus)

1.2.2. Cara cyclo propagatif.


Penularan ini didahului oleh berkembang biaknya mikro organis dan
perubahan bentuk di dalam serangga. Dalam arti kata lain, yaitu mikro
organis di dalam tubuh serangga selain berkembang biak, juag mengalami
perubahan bentuk.
Contoh : - Penyakit malaria dan vektor penularnya adalah golongan
nyamuk Anopheles.
- Penyakit kala azar dan vektor penularnya yaitu golongan lalat
penghisap darah (phlabotanus).
1.2.3. Cara cyclo developmental.
Penularan ini didahului oleh pertumbuhan mikro organis di dalam tubuh
serangga. Jadi mikro organis di dalam tubuh serangga hanya mengalami
pertumbuhan saja/bertambah besar (berganti stadium).
Contoh : - Penyakit filariasis dan vektor penularnya adalah golongan
nyamuk Mansonia, Culer, Aedes dan Anopheles.
- Penyakit Onchocarciasis dan Acanthocheilaneciasis dengan
vektor penularnya adalah golongan lalat penghisap darah
(Simulium, Culicoides).

1.2.4. Cara keturunan.


Penularan ini melalui keturunannya. Jadi serangga yang pertama kali
mengandung mikro organis/parasit tidak dapat menularkan, yang dapat
menularkan adalah keturunannya.
Contoh : - Penyakit scrud typhus dengan vektor penularnya adalah
golongan tungau/mites.

2. Menyebabkan gangguan sebagai parasit.


2.1. Sebagai endoparasit
Parasit yang bersarang di dalam jaringan tubuh.
Contoh : penyakit Myiasis yang disebabkan oleh golongan larva lalat.
2.2. Sebagai ektoparasit
Parasit hidup pada permukaan tubuh tuan rumah/hospes dan tidak pindah-pindah.
Contoh : tungau, tumo, pinjal.
2.3. Sebagai parasit permanen
Parasit pada umumnya hidup dari satu tuan rumah dan tidak pindah-pindah.
Contoh : tuma dan pinjal.
2.4. Sebagai parasit tidak permanen
Parasit yang hidupnya berpindah-pindah dalam satu tuan rumah ke tuan rumah
yang lain. Contoh : nyamuk, kutu busuk.

3. Mengandung zat-zat toksin/racun.


Arthropoda mengeluarkan toksin yang berbahaya. Dan ada beberapa macam cara, toksin
dapat dimasukkan dengan jalan :
3.1. Melalui gigitan – kelabang, laba-laba.
3.2. Melalui sengatan – lebah, kalajengking.
3.3. Melalui tusukan – nyamuk, kutu busuk.
3.4. Kontak langsung – ulat.

4. Menyebabkan alergi bagi mereka yang rentan.


4.1. Bulu sayap mayflay (Ephecerotera) dapat menimbulkan alergi, gangguan
pernapasan, sesak napas.
4.2. Tusukan nyamuk dapat menyebabkan gatal-gatal yang mungkin diikuti dengan
infeksi skunder.

5. Menimbulkan entomophobia.
5.1. Perubahan kebiasaan orang pada suatu tempat/daerah, karena gangguan serangga
nyamuk.
5.2. Gangguan fikiran, karena mengkhayalkan penyakit yang mungkin timbul.
5.3. Perasaan ngeri, karena takut adanya bentuk serangga.

II. ANTHROPODA SEBAGAI VEKTOR PENULAR PENYAKIT.

Phylum Arthropoda yang tersebar luas dan bermacam-macam ragam mempunyai


spesies yang lebih banyak dari pada phylum lain yang termasuk alam binatang.
Stadium dewasa dan stadium larva Arthropoda dapat merugikan/ menganggu
kesehatan manusia dengan cara : menularkan penyakit, menimbulkan gangguan sebagai
parasit, mengandung toksin, menimbulkan alergi bagi mereka yang rentan dan menimbulkan
entemophobia.
Morfologi
Arthropoda bersifat simetri bilateral, mempunyai badan beruas-ruas, mempunyai
anggota badan yang beruas-ruas pula dan mempunyai lapisan kulit luar luar (exoscelet) yang
keras dan kuat.
Pernafasan pada golongan yang hidup dalam air dilakukan dengan insang dan
yang hidup di darat dan udara dengan trachea, yaitu suatu tabung yang berasal dari lapisan
luar yang masuk ke dalam.
Phylus Arthropoda mempunyai ± 13 kelas, tetapi untuk entomologi kedokteran
hanya 5 kelas yang di anggap penting, yakni :
1. Kelas Hexapoda (Insekta)
2. Kelas Arachnida
3. Kelas Crustacea
4. Kelas Diplopoda
5. Kelas Chilopoda
KELAS HEXAPODA
(Insekta)

Morfologi dan lingkaran hidup


Mempunyai 1 pasang antena dan 3 pasang kaki. Dalam lingkaran hidupnya terjadi
beberapa perubahan, yaitu : perubahan bentuk, perubahan sifat hidup dan perubahan struktur
bagian dalam insekta atau dapat dikatakan metamorphosis (metamorphosis sempurna : telur –
larva – pupa – dewasa dan metamorphosis tak sempurna : telur – nymph – dewasa).
Kelas insekta ada 7 ordo yang dianggap penting dalam ilmu kedokteran, yakni :
1. Ordo Diptera
2. Ordo Siphonaptera
3. Ordo Anoplura
4. Ordo Hemiptera
5. Ordo Orthoptera
6. Ordo Celeoptera
7. Ordo Lepidoptera

1. Ordo Diptera
Di dalam Ordo Diptera ini ada 2 golongan besar yang merupakan vektor penular penyakit,
yaitu : golongan nyamuk dan lalat.

1.1. Golongan Nyamuk :


Family Culicidae :
Morfologi dan lingkaran hidup.
Mempunyai proboscis (bentuk mulut menusuk dan menghisap), 1 pasang antenna,
satu pasang palpi, 1 pasang sayap, 1 pasang alat perimbangan (halter), 3 pasang kaki
dan mempunyai bentuk badan yang simetris bilateral. Hidup di dataran tinggi, dataran
rendah, daerah tropis maupun daerah kutub, dan tempat perindukannya (breeding
place) di air tawar dan air payau (yang berkadar garam antara 5-20%).
Metamorfosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa
1-3 hari 8-12 hari 2-3 hari

♂ ♀

Genus : Anopheles, Aedes, Culex dan Mansonia , merupakan vektor penyakit yang
disebabkan oleh penyakit : fever, dan Encephalitis.

Anopheles sp. Aedes sp Culex sp Mansonia sp

1.2. Golongan lalat :


1.2.1. Famili Psychodidae :
Genus Phlebotanus (lalat pasir) :
Morfologi dan lingkaran hidup. ♀ ♂

- Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok, berwarna kuning tua,


ukuran badan 2-3 mm, badan dan sayap berbulu lebat, pada posisi resting
berdiri tegak menyerupai huruf V.
- Mempunyai antena 1 pasang yang berbulu lebat dan masing-masing
antena terdapat 16 segmen.
- Bagian mulut mempunyai alat yang berupa pisau fungsinya untuk
memotong.
- Metamorfosis sempurna :
telur – larva – pupa – dewasa
6-12 hari 25-35 hari 6-14 hari
Telur sampai dewasa memerlukan waktu 5 – 9 minggu.
- Tempat perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab dan dekat
dengan sampah yang mengandung nitrogen.
Genus Phlebotanus merupakan vektor penyakit yang disebabkna oleh
penyakit : Kala azar, Oriental sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan
penyebarannya di daerah : Cina, India, S. Amerika, daerah tropis subtropis.

1.2.2. Famili Cerathopogonidae


Genus : Culicoides (Midges, Biting Midges)
Morfologi dan lingkaran hidup.
- Bentuk badan kecil 1-1,5 mm dan berwarna tengguli/ hitam.
- Thorax sedikit bengkok dan menonjol ke atas kepala.
- Sayap terdapat pada vena bercak-bercak hitam.
- Tempat perindukannya di rawa-rawa dalam air tawar dan air payau,
daerah hutan.
- Bagian mulut mempunyai alat seperti pisau dan berfungsi untuk
memotong.
telur – larva – pupa – dewasa
2-3 hari 1-12 bl 3-5 hari
Genus Culicoides (Biting Midges) merupakan vektor penyakit
Acanthocheilanemiasis dan daerah penyebarannya, yaitu : Afrika dan
Amerika Latin.

Anda mungkin juga menyukai