Anda di halaman 1dari 3

ENTOMOLOGI

Morfologi umum Arthropoda :

- Badan beruas-ruas
- Umbai-umbai tumbuh (pada kepala: antena dan mandibula, pada toraks: kaki dan
sayap, dan pada abdomen menjadi kaki pengayuh)
- Eksoskelet sebagai penguat tubuh, pelindung alat dalam, tempat melekat otot,
pengatur penguapan air, dan penerus rangsang yang berasal dari luar badan.
- Bentuk badan simetris bilateral
- Mempunyai sistem pencernaan, pernapasan (trakea), saraf (otak dan ganglion),
peredaran darah (terbuka), dan sistem reproduksi.

Daur hidup :

- Pertumbuhan dipengaruhi oleh hormone junville yang keluarkan kelenjar korpora


alata, kadar hormon paling tinggi pada larva instar I dan berkurang hingga paling
rendah pada larva instar IV.
- Kelenjar protorak mengeluarkan hormone ekdison yang berfungsi untuk
merangsang pengelupasan kulit/eksoskelet.
- Mengalami metamorphosis sempurna (telur-larva-pipa-dewasa)
Antara fase muda dan dewasa memiliki morfologi yang jelas dan perbedaan biologi.
- Mengalami metamorphosis tidak sempurna (telur-nimfa-dewasa)
Morfologi serta biologi bentuk muda dan dewasa hamper sama.

Berdasarkan perannya pada ilmu kedokteran, Arthropoda dibedakan menjadi :

- Arthropoda yang menularkan penyakit (vector dan hospes perantara)


- Arthropoda yang menyebabkan penyakit (parasite)
- Arthropoda yang menimbulkan kelainan karena toksin yg dikeluaran
- Arthropoda yang menyebabkan alergi
- Arthropoda yang menimbulkan entomofobia

Penularan penyakit dengan beberapa cara :

- Secara mekanik : dari penderita ke orang lain dengan perantaraan bagian luar tubuh
serangga (Misalnya telur cacing, kista protozoa, dan bakteri usus dapat dipindahkan
dari tinja ke makanan melalui lalat rumah)
- Secara biologik : parasite/agen yang diisap mengalami proses biologic dalam tubuh
vector.
Penularan propagative  di dalam tubuh vector, parasite hanya membelah diri
menjadi banyak (Yersinia pestis dalam pinjal tikus dri Xenopsylla cheopis)
Penularan sikliko-propagarif  parasite (Plasmodium, Leishmania, Trypanosoma)
berubah bentuk dan membelah diri (misalnya : Plasmodium falciparum dalam nyamuk
Anopheles)
Penularan sikliko-developmental  parasite hanya berubah bentuk menjadi bentuk
infektif (misalnya : Wucgereria bancrofti dalam nyamuk Culex)
Penularan transovarian  vector yang terinfeksi akan menularkan penyebab penyakit
kepada keturunannya, larva infektif keturunannya yang akan menularkan penyakit
kepada manusia (misalnya : Rickettsia tsutsugamushi dalam larva nfektif
Leptotrombidium)

Serangga dapat bersifat sebagai parasite :

- Endoparasit  hidup/menggembara di dalam jaringan tubuh. Misalnya larva lalat


penyebab miasis dan pinjal (Tungau penetrans)
- Ektoparasit  hidup pada permukaan tubuh hospes. Misalna nyamuk, tungau, tuma,
pinjal.

Berdasarkan lama hidup pada hospes :

- Permanen : misalnya pada tungau kudis dan tuma pada manusia, pinjal dan sengkenit
keras pada binatang
- Periodik : berpindah dari satu hospes ke hospen lain dalam daur hidupnya. Misalnya
pada nyamuk, sengkenit lunak.

Beberapa serangga dapat memasukkan toksinnya dengan kontak langsung (ulat), gigitan
(kelabang, laba-laba), sengatan (kalajengking), atau tusukan (Triatoma).

Beberapa serangga dapat menyebabkan alergi pada orang rentan misalnya tungau debu
(Dermatophagoides dan mayfly) dapat menimbulkan asma dan tusukan nyamuk gatal-gatal.

Serangga dapat menimbulkan rasa ngeri, takut karena gangguan pikiran  Entomofobia
NYAMUK
Famili : Culicidae, Ordo : Diptera, Kelas : Insekta

Di dalam tubuh, nyamuk parasite penyebab filariasis berubah bentuk tanpa berkembang biak,
sedangkan Plasmodium berubah bentuk dan tumbuh menjadi bentuk infektif sebelum
ditularkan. Virus dengue berkembang biang dalam tubuh nyamuk tanpa berubah bentuk
sebelum ditularkan ke manusia.

Culicidae memiliki 3 tribus :

- Tribus Anophelini (Anopheles)


- Tribus Culicini (Culex, Aedes, Monsonia)
- Tribus Toxorhynchitini (Toxorhynchites

Morfologi :
Kepala memiliki probosis halus dan panjang melebihi panjang kepala. Pada betina sebagai alat
penghisap darah, dan pada jantan mengisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuhan, buah,
dan keringat. Di kiri kanan Probosis terdapat palpus 5 ruas dan sepasang antena 15 ruas.
Antena pada jantan lebat (plumose) dan pada betina jarang (pilose)

Daur hidup :

Nyamuk mengalami metamorphosis sempurna. Stadium telur larva pupa hidup di air
sedangkan stadium dewasa hidup di darat/udara. Nyamuk betina biasa mengisap darah
manusia dan binatang. Pada Anopheles, telur diletakkan satu per satu terpisah di permukaan
air, pada Aedes telur ditelakkan satu per satu di wadah air, pada Culex dan Mansonia teluar
diletakkan saling berletakkan sehingga membentuk rakit. Telur Culex diletakkan di permukaan
air, telur Mansonia diletakkan di balik daun tumbuh-tumbuhan air.

Anda mungkin juga menyukai