ABSTRACT
Keyword Food processing industry, which is developing rapidly, leads to increase the use of dyes, especially
Purple Sweet potato
natural dyes. One of the natural dyes found in plants is anthocyanin. In this research, the researcher
Purple Yam
Anthocyanin analyzed the anthocyanin content in purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) and purple yam
(DioscoreaalataL.). Purple sweet potato and purple yam were extracted with 70% ethanol acidified
with HCl 1%. The analysis was conducted using differential pH with absorbance measured in
the UV-Vis spectrophotometer on 510 nm and 700 nm wavelength. The results showed that total
anthocyanin content in purple sweet potato was 5.0 mg/L and in purple yam was 1.6 mg/L.
Koresponden author
Yuri Pratiwi Utami
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Jln. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242
Email:yuri_pratiwi@yahoo.co.id
44
Yuri Pratiwi Utami et. al., / JPMS 2016 1(2): 44-47
45
Yuri Pratiwi Utami et. al., / JPMR 2016 1(2): 44-47
Uji Antosianin Total dengan Metode pH Diferensial melakukan penambahan HCl 2M. Hasil uji kualitatif
Ekstrak kental sebanyak 1 g dilarutkan dengan 100 menunjukkan warna merah bata pada sampel
mL etanol 70%, kemudian dimasukkan ke dalam labu yang menandakan positif mengandung antosianin.
ukur 100 mL. Diambil masing-masing 5 ml ekstrak ubi Warna merah bata terbentuk karena antosianin
jalar ungu dan uwi ungu, dimasukkan ke dalam kuvet, pada pH rendah (asam) pigmen ini berwarna merah
ditambahkan dengan buffer KCl-HCl pH 1,0 kemudian (Francis, 1982). Jumlah gugus metoksi yang dominan
diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis dibandingkangugus hidroksi pada struktur antosianidin
pada panjang gelombang 510 nm dan 700 nm. menyebabkan warna cenderung merah (Wijaya, dkk.,
Selanjutnya untuk pH 4.5, diambil masing- 2009).
masing 5 ml ekstrak ubi jalar ungu dan uwi ungu, Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan
dimasukkan ke dalam kuvet, ditambahkan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan metode pH
buffer CH3COONa.3H2O pH 4.5, kemudian diukur differensial. Metode perbedaan pH digunakan untuk
serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada melihat perbandingan senyawa antosianin yang
panjang gelombang 510 nm dan 700 nm. dihasilkan pada pH yang berbeda yakni pH 1 dan pH
4,5. Digunakan pH 1 karena antosianin stabil pada pH
ANALISIS DATA dibawah 4 dan kurang stabil pada pH 4,5. Sampel
Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis ditambahkan dengan buffer pH 1 dan 4.5, setelah itu
data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai diukur absorbansinya pada panjang gelombang 510
untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau nm dan 700 nm.Panjang gelombang 510 nm adalah
menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan, panjang gelombang maksimum untuk sianidin-3-
kemudian ditarik kesimpulan. glukosida sedangkan panjang gelombang 700 nm untuk
mengoreksi endapan yang masih terdapat pada sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika sampel benar-benar jernih maka absorbansi pada
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar
700 nm adalah 0.
antosianin total yang terdapat pada ekstrak etanol
Absorbansi akhir yang didapatkan untuk ubi
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dan uwi ungu
jalar ungu yaitu 0.003 dan uwi ungu yaitu 0.001. Dari
(Dioscoreaalata L.) yang diduga memiliki senyawa
hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh kadar
antosianin dan aktivitas farmakologi lainnya yang
antosianin total pada ubi jalar ungu sebesar 5,0 mg/100
berfungsi mencegah dan mengobati penyakit. Sampel
g. Sedangkan kadar antosianin total pada uwi ungu
ubi jalar ungu didaerah Gowa dan uwi ungu diambil
sebesar 1,6 mg/100 g. Hasil menunjukkan bahwa
didaerah pasar Daya. Dilakukan preparasi sampel
semakin tinggi absorbansi yang didapatkan, maka
mulai dari sortasi basah, perajangan, pengeringan,
semakin banyak kadar antosianinnya.
sortasi kering, penghalusan dan penyimpanan.
Simplisia ubi jalar ungu dan uwi ungu diekstraksi KESIMPULAN
dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
etanol 70% yang diasamkan dengan HCl 1% kemudian bahwa ekstrak etanol ubi jalar ungu (Ipomoea batatas
direndam selama tiga hari ditempat gelap. Pemilihan L.) dan uwi ungu (Dioscoreaalata L.) mengandung
maserasi sebagai metode ekstraksi didasari pada sifat antosianin dengan kadar antosianin total masing-
senyawa antosianin yang mempunyai sifat tidak stabil masing 5,0 mg/100 g dan 1,6 mg/100 g.
pada suhu tinggi karena akan merusak antosianin
itu sendiri. Alasan dipilihnya etanol sebagai larutan DAFTAR PUSTAKA
penyari karena memiliki kemampuan menyari senyawa Andersen M, Bernard K. 2001. Chemistry analysis and
pada rentang polaritas yang lebar mulai dari senyawa application of anthocyanin pigments from flowers, fruits,
polar hingga non polar, tidak toksik dibanding pelarut and vegetables. Available at http://www.Uib.no/
organik yang lain dan juga efektif dalam menyari bahan makerere-uib/Subproject%201. htm-18 (diakses 2
aktif secara optimal. Tujuan penambahan HCl pada April 2004)
cairan penyari karena asam berfungsi mendenaturasi Andiga H. 2012. Ipomoea batatas (Ubi jalar ungu).
membran sel tanaman, kemudian melarutkan pigmen Retrieved 21 maret 2013. http://asalkamutahuaja.
antosianin sehingga dapat keluar dari sel, senyawa blogspot.com/2012/11/ipomoea-batatas-ubi-jalar-
antosianin lebih stabil dalam suasana asam sehingga ungu.html
akan menghasilkan antosianin yang cukup tinggi. Belitz HD, Grosch W. 1999. Food Chemistry, 2nd Edition.
Setelah dilakukan maserasi hingga diperoleh ekstrak Springer. Germany
cair kemudian diuapkan hingga diperoleh ekstrak Badan POM RI. 2011. Taksonomi. Direktorat obat asli
kental. Pada ubi jalar ungu ekstrak kental yang diperoleh Indonesia. Jakarta
yaitu 15,5 g dengan rendamen 1,5%. Sedangkan pada Chen YT, Lin KW. 2007. Effects of heating temperature
uwi ungu ekstrak kental yang diperoleh yaitu 5,1 g on the total phenolic compound, antioxidative ability and
dengan rendamen 0,6%. the stability of dioscorin of various yam cultivars. Food
Ekstrak kental yang diperoleh selanjutnya Chemistry
dianalisis kandungan antosianinnya secara kualitatif Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk DepKes RI. Jakarta.
mengetahui adanya kandungan senyawa antosianin Fang Z, D Wu, Yü D, Ye X, Liu D, Chen J. 2011. Phenolic
pada ekstrak ubi jalar ungu dan uwi ungu dengan compounds in Chinese purple yam and changes during
vacuum frying. Food Chemistry
46
Yuri Pratiwi Utami et. al., / JPMS 2016 1(2): 44-47
Ferlina, Shinta. 2010. Khasiat Ubi Jalar Ungu. http:// Plantus. 2008. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan.
www.khasiatku.com/ubijalar-ungu/ (diakses http://anekaplanta.wordpress.com/2008/03/02/mengenal-
tanggal 22 Januari 2010) plasmanutfah-tanaman-pangan; 2 Maret 2008
Francis FJ. 1982. Analysis of Anathocyanins. Academic Santoso dkk. 2014. Kopigmentasi ubi jalar ungu. Jurnal
Press. New York Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 4. P121-127
Giusti MM, Wrolstad RE. 2001. Characterization Syarifuddin MU. 2011. Kapasitas antioksidan dan stabilitas
and measurement of anthocyanins by UV-Visible ekstrak pigmen antosianin kulit kacang gude hitam dengan
spectroscopy. Journal of Current Protocols in Food variasi pelarut. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Analytical Tensiska E, Sukarminah, D Natalia. 2006. Ekstraksi
Hutabarat FR. 2010. Studi pemanfaatan ekstrak kulit ubi pewarna alami dari buah arben (Rubusidaeus (Linn.) dan
jalar (Ipomoea batatas Poir) sebagai indikator pada titrasi aplikasinya pada sistem pangan. http://digilib.umm.
asam basa. Skripsi Departemen Kimia. Universitas ac.id. Diakses pada 20 Maret 2009
Sumatera Utara Medan Winarti S, Sarofa U, Anggraeni D. 2008. Ektraksi dan
Hsu CL, Chen W, Weng YM, Tseng CY. 2003. Chemical stabilitas warna ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)
composition, physical properties, and antioxidant activities sebagai pewarna alami. Jurnal Teknik Kimia. Vol.3, No 1
of yam flours as affected by different drying methods. Food Winarno FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia
Chemistry 83: 85–92 Pustaka Utama. Jakarta
Huang CC, Lin MC, Wang CCR. 2006. Changes in Widyawati A. 2014. Penentuan aktivitas antioksidan sirup
morphological. Thermal. kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang
Jusuf M, Rahayuningsih StA, Ginting E. 2008. Ubi jalar diolah melalui variasi suhu pemanasan. Universitas
ungu. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pendidikan Indonesia
Lingga P, B Sarwono, F Rahardi, PC Rahardja, JJ Wijaya LA, MP Segara, Suprioto F. 2009. Pemanfaatan
Afriastini, R Wudiantodan W, H Apriadji. 1986. limbah kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai
Bertanam ubi-ubian. Penebar Swadaya, Jakarta pewarna makanan alami antioksidan dengan menggunakan
Li PH, Huang CC, Yang MY, Wang CCR. 2011. Textural teknologi mikroenkapsulasi. Institut Pertanian Bogor
and sensory properties of salted noodles containing purple Yang J, Gadi RL. 2008. Effect of steaming and dehydration
yam flour. Food Research International: 1-6 on anthocyanins, antioxidant activity, total phenols and
Nollet LML. 1996. Handbook of Food Analysis: Physical color caracteristics of purple-fleshes sweet potatoes (Ipomea
Characterization and Nutrient Analysis. Marcell Dekker batatas). American Journal of Food Technology 3: 224-
Inc, New York 234
47