Anda di halaman 1dari 6

REKAYASA GENETIKA

VIDIA RAIS
15020160010
A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika ialah suatu bioteknologi yang dapat meliputi manipulasi gen, cloning
gen, DNA rekombinan, teknologi modifikasi genetik, dan genetika modern dengan menggunakan
berbagagi macam prosedur. Namun, istilah rekayasi genetika secara meluas menggambarkan
manipulasi/pemindahan gen dengan membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen dalam
upaya untuk mendapatkan produk baru yang lebih unggul. DNA rekombinan merupakan hasil
penggabungan dua materi genetik yang berasal dari dua organisme yang berbeda dan memiliki
sifat-sifat atau fungsi yang dikehendaki sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat
atau fungsi sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Obyek yang digunakan dalam rekayasa genetika pada umumnya hampir semua golongan
organisme, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat kompleks. Organisme unggul yang
dihasilkan dalam proses rekayasa genetika disebut sebagai organisme transgenik.
B. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS REKAYASA GENETIKA

1. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA merupakan teknik pemisahan dan penggabungan DNA dari satu spesies
dengan DNA dari spesies lain dengan tujuan mendapatkan sifat baru yang lebih unggul. Berikut ini
beberapa produk yang dihasilkan dari rekombinasi gen
a. Pembuatan Insulin
Insulin ini dihasilkan dari rekombinasi DNA sel manusia dengan plasmid bakteri E.Coli. Insulin yang
dihasilkan lebih murni dan baik diterima oleh tubuh manusia karena mengandung protein manusia
dibandingkan dengan insulin yang disintesis dari gen pankreas hewan.
b. Pembuatan Vaksin Hepatitis
Vaksin hepatitis dihasilkan dari rekombinan DNA sel manusia dengan sel ragi Saccharomyces. Vaksin yang
dihasilkan tersebut berupa virus yang dilemahkan dan jika disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan
membentuk antibodi sehingga kebal terhadap serangan hepatitis.
.
2. Fusi Sel
Fusi sel merupakan peleburan dua sel yang berbeda menjadi satu kesatuan menjadi protein yang
sangat baik yang mengandung gen asli dari keduanya yang disebut hibridoma.
Hibridoma sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan. Misalnya kita ambil contoh fusi sel manusia dengan sel tikus. Tujuan fusi tersebut ialah
menghasilkan hibridoma berupa antibodi yang mampu membelah dengan cepat. Sifat tersebut
didapatkan dari sel manusia berupa antibodi yang difusikan dengan sel kanker tikus berupa mieloma
yang mampu membelah dengan cepat.
3. Transfer Inti (Kloning)
Kloning merupakan suatu proses reproduksi yang bersifat aseksual untuk menciptakan replika
yang tepat bagi suatu organisme. Teknik kloning akan menghasilkan suatu spesies baru yang secara
genetik persis sama dengan induknya yang biasanya dikerjakan di dalam laboratorium. Spesies baru
yang dihasilkan tersebut disebut klon.
Klon tersebut diciptakan oleh suatu proses yang disebut transfer inti sel somatik. Transfer inti sel
somatik ini merupakan suatu proses yang mengacu pada transfer inti dari sel somatik ke sel telur. Sel
somatik tersebut adalah semua sel di tubuh kecuali kuman
Adapun mekanismenya, inti sel somatik akan dihapus dan dimasukkkan ke dalam telur yang tidak
dibuahi yang memiliki inti yang telah dihapus. Telur dengan intinya tersebut akan tetap dijaga hingga
menjadi embrio. Embrio ini kemudian akan ditempatkan di dalam ibu pengganti dan berkembang di
dalam ibu pengganti.
C. PROSES DAN TEKNIK REKAYASA GENETIKA
• Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan,
• Membuat DNA/AND salinan dari RNAd,
• Pemasangan cDNA pada cincin plasmid,
• Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri,
• Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan,
• Pemanenan produk.
PROSES REKAYASA GENETIKA DIATAS
1. Kloning Gen
Kloning gen merupakan tahapan awal dari rakayasa genetika. Adapun tahapan-tahapan
dalam kloning gen, diataranya pemotongan DNA menjadi fragmen-fragmen dengan ukuran
beberapa ratus hingga ribuan kb (kilobase), kemudian fragmen tersebut dimasukkan ke
dalam vektor bakteri untuk kloning.
Berbagai macam vektor disesain untuk membawa DNA dengan panjang yang
berbeda. Setiap vektor hanya mengandung satu DNA yang kemudian teramplifikasi
membentuk suatu klon di dalam dinding bakteri. Dari setiap klon sejumlah fragmen DNA akan
diisolasi yang kemudian akan diekspresikan. DNA rantai tunggal akan diubah menjadi rantai
ganda dengan bantuan DNA polimerase. Fragmen DNA yang dihasilkan selanjutnya dikloning
ke dalam plasmid untuk menghasilkan bank cDNA.
2. Sequensing DNA
Sekuensing merupakan teknik penentuan urutan basa suatu fragmen DNA yang
membutuhkan proses dan waktu yang lama. Saat ini proses ini sudah bersifat automatis,
dalam artian sekuensing yang dilakukan memungkinkan dalam skala industri hingga ribu
kilobasa per hari.

Anda mungkin juga menyukai