Sop Uji Kocok Vaksin
Sop Uji Kocok Vaksin
No. Dokumen
:
.
No. Revisi :1
SOP TanggalTerbit : 08 Agustus 2016
Halaman : 1-3
Uji kocok vaksin atau shake test adalah suatu cara untuk memeriksa vaksin
1. Pengertian
yang tersangka beku, untuk memastikan vaksin tersebut masih bisa dipakai
atau tidak.
8. Hal-hal yang 8.1 Dalam melarutkan Vaksin Amati VVM dan masa kadaluarsa yang tertera
perlu
pada vial vaksin,pastikan semua bubuk berada pada dasar vial.
diperhatikan
8.2 Buka vial atau ampul vaksin, amati pelarut dan pastikan tidak retak. Baca
label pada botol pelarut, patikan bersasal dari pabrik yang sama dengan
vaksin dan tidak kadaluwarsa.
9. Unit Terkait 9.1 KIA
9.2 Posyandu
9.3 Bidan Desa
10. Dokumen
terkait
11.Rekaman
Historis
No. Halaman Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
Nomor : 440/PK.SOP.RKI.
/418.18.25.3.65.2/2019
Revisi ke : -
Berlaku Tgl. :
No. Dokumen :
.
DAFTAR No. Revisi :
TILIK TanggalTerbit :
Halaman : 1-3
Unit :………………………………………………………………….
No Langkah-langkah Ya Tidak
1. Apakah petugas memeriksa freeze-tag atau memantau suhu
lemari es untuk melihat tanda-tanda bahwa suhu lemari es
tersebut pernah turun di bawah titik beku ?
2. Apakah petugas melihat tanda √ telah berubah jadi tanda X
pada Freze-tag ?
3. Apakah petugas melihat thermometer suhu turun hingga di
bawah titik beku ?
Apabila salah satu atau keduanya jawabannya YA, Lakukan
uji kocok (shake test).
4. Apakah petugas mengambil satu contoh dari setiap jenis
vaksin yang dicurigai pernah beku ?
5. Apakah petugas memberi tanda “Tersangka Beku” pada Vaksin ?
6. Apakah petugas sengaja membekukan 1 vaksin yang sama untuk
perbandingan ?
7. Apakah petugas memberi tanda “Dibekukan” pada vaksin yang
sengaja dibekukan ?
8. Apakah petugas membiarkan vaksin yang “Dibekukan” dan
vaksin “Tersangka Beku” mencair ?
9. Apakah Petugas mengkocok vaksin “Dibekukan” dan vaksin
“Tersangka Beku” secara bersama?
10. Apakah Petugas mengamati antara vaksin “Dibekukan” dan
vaksin “ Tersangka Beku” secara besebelahan untuk
membandingkan waktu pengendapan ?
11. Apakah petugas bisa melihat pengendapan pada vaksin
“Tersangka Beku” lebih lambat dari vaksin “Dibekukan” ?
12. Apakah petugas melihat pengendapan “Tersangka Beku” sama
atau lebih cepat dari contoh vaksin “Dibekukan” ?
13. Apakah petugas melakukan pencatatan pada buku harian
imunisasi ?
JUMLAH
Kedirii, ………………………….
Auditie Pelaksana/Auditor
(…………….………………………) (…………….………………………)